• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL DAERAH KAB. BULUKUMBA TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL DAERAH KAB. BULUKUMBA TAHUN 2014"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 1

BAB I

GAMBARAN UMUM

Bulukumba lahir dari suatu proses perjuangan panjang yang mengorbankan harta, darah, dan nyawa. Perlawanan rakyat Bulukumba terhadap Kolonial Belanda dan Jepang menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 diawali dengan terbentuknya “Barisan Merah Putih” dan “Laskar Brigade Pemberontakan Bulukumba Angkatan Rakyat”.

Organisasi yang terkenal dalam sejarah perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan badai untuk merebut cita-cita kemerdekaan sebagai wujud tuntutan hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.

(2)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 2

Masyarakat Bulukumba juga telah bersentuhan dengan ajaran agama Islam sejak awal abad ke-17 Masehi, yang diperkirakan tahun 1605 M. Ajaran Agama Islam ini dibawa oleh 3 (tiga) ulama besar (waliyullah) dari Pulau Sumatera yang masing-masing bergelar Dato Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar), dan Dato Patimang (Luwu). Ajaran Agama Islam yang berintikan tasawwuf ini menumbuhkan kesadaran religius bagi penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhut, suci lahir batin selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid “Appasewang” (meng Esakan Allah SWT).

(3)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 3

tingkat II setelah ditetapkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan selanjutnya dilakukan pelantikan Bupati Pertama yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.

1.1. Keadaan Wilayah 1.1.1 Letak Geografis

Kabupaten Bulukumba berada di 153 Km dari Makassar Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan terletak di bagian selatan dari jazirah Sulawesi Selatan dengan luas wilayah kabupaten 1.154,67 km² atau 1,85% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, yang secara kewilayahan Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat dimensi, yakni dataran tinggi pada kaki gunung Bawakaraeng-Lompobattang, dataran rendah, pantai dan laut lepas.

Kabupaten Bulukumba terletak diantara 05º20´ - 05º40´ LS dan 119º58´ - 120º28´ BT dengan batas-batas yakni:

- Sebelah utara berbatasan Kabupaten Sinjai;

- Sebelah Timur berbatasan Teluk Bone dan Pulau Selayar - Sebelah Selatan berbatasan Laut Flores;

- Sebelah Barat berbatasan Kabupaten Bantaeng;

(4)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 4

Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. 7 diantaranya termasuk daerah pesisir sebagai sentra pengembangan pariwisata dan perikanan yaitu kecamatan: Gantarang, Ujungbulu, Ujung Loe, Bontobahari, Bontotiro, Kajang dan Herlang. 3 Kecamatan sentra pengembangan pertanian dan perkebunan yaitu kecamatan: Kindang, Rilau Ale dan Bulukumpa. Kabupaten Bulukumba juga mempunyai 2 (dua) buah pulau yang terdapat pada wilayah Desa Bira Kecamatan Bontobahari yakni Pulau Liukang Loe (berpenghuni) dan Pulau Kambing (tidak berpenghuni).

Secara keseluruhan panjang garis pantai 128 km dengan luas laut +204,83 km2 sangat menunjang Kabupaten Bulukumba sebagai daerah bahari/maritim dengan potensi unggulan perikanan dan kelautan.

Dari 10 kecamatan yang ada, semua dapat ditempuh dengan mudah dan ditunjang dengan infrastruktur jalan kabupaten yang memadai. Kecamatan yang terjauh dari ibukota kabupaten yakni Kecamatan Kajang

1.2. Keadaan Pemerintahan

(5)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 5

Struktur organisasi Lembaga Eksekutif (DPRD) yaitu: Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Komisi-Komisi

No Komisi A

3 Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris

4 Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba Periode 2009-2014 terdiri dari 40 orang yang meliputi: 1 orang Ketua DPRD, 2 orang Wakil Ketua, 4 orang Ketua Komisi, 4 orang Wakil Ketua Komisi, 4 orang Sekretaris Komisi (masing untuk Komisi A, B, C, dan D), dan anggota Komisi masing-masing: Komisi A, B, dan C sebanyak 6 orang, serta Komisi D sebanyak 7 orang.

Berdasarkan fraksinya maka keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba terdiri dari:

1. Fraksi Partai Golkar sebanyak 25 orang yang terdiri dari: 4 orang dari Golkar, 3 orang dari PSI, 3 orang dari Partai Hanura, 2 orang dari PKPB, 2 orang dari PDK, 2 orang dari PBR, 2 orang dari PPP, 1 orang dari PKB, 1 orang dari PDB, 1 orang dari Barnas, 1 orang dari PPI, 1 orang dari PBB, 1 orang dari PKP dan 1 orang dari PKNU

2. Fraksi PAN sebanyak 6 orang yang terdiri dari: 4 orang dari PAN dan 2 orang dari Partai Buruh

3. Fraksi Partai Demokrat sebanyak 5 orang yang terdiri dari 4 orang dari partai Demokrat dan 1 orang dari PPRN

(6)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 6 1.2.2. Lembaga Eksekutif

Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun

NO KECAMATAN IBUKOTA DESA KELU

RAHAN

LING KUNGAN

DU SUN

1 Gantarang Ponre 18 3 8 80

2 Ujungbulu Bulukumba - 9 31 -

3 Ujung loe Ujung Loe 12 1 4 42

4 Bontobahari Tanah Beru 4 4 13 13

5 Bontotiro Hila-hila 12 1 5 46

6 Herlang Tanuntung 6 2 10 28

7 Kajang Kassi 17 2 11 100

8 Bulukumpa Tanete 14 3 7 76

9 Rilau ale Palampang 14 1 5 57

10 Kindang Brg. Rappoa 12 1 3 47

Bulukumba 109 27 97 489

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa-2013

(7)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 7 1.2.3. Kelembagaan Pemerintah Kabupaten

Kelembagaan dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Bulukumba berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 dan Peraturan Bupati

BUPATI

WAKIL BUPATI

Sekretaris Daerah (perda nomor 9 tahun 2008):

Staf Ahli

1. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa 2. Bidang Hukum

3. Bidang Ekonomi dan Keuangan 4. Bidang Pendidikan

Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat

Bagian Pemerintahan Umum

1. Bagian Kesejahteraan Rakyat 2. Bagian Pertanahan

Asisten Ekonomi Pembangunan dan Humas

1. Bagian Ekonomi Pembangunan (Ekbang) 2. Bagian Humas dan Protokol

3. Bagian Keuangan

Asisten Administrasi Umum

1. Bagian Hukum

2. Bagian Organisasi dan Kepegawaian 3. Bagian Umum dan Sandi

Sekretariat DPRD

1. Bagian Umum

2. Bagian Rapat dan Risalah 3. Bagian Keuangan

Lembaga teknis di Kabupaten Bulukumba diatur pada Peraturan Daerah No.9

Tahun 2011 tentang Perubahan atas perda No. 11 tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inpektorat, Bappeda, Lembaga teknis daerah dan

(8)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 8

1. Inspektorat Kabupaten

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 5. Badan Penelitian, Pengembangan, Perpustakaan dan Kearsipan 6. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh

7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

9. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas 10. Kantor Lingkungan Hidup Daerah

11. Kantor RSUD H.A. Sultan Dg.Radja 12. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 13. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

SKPD berbentuk dinas (Perda nomor 10 tahun 2008):

1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga 2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

4. Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika 5. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

6. Dinas Bina Marga

7. Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air 8. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya 9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

10.Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, Perindustrian, TambEn. 11.Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

12.Dinas Kelautan dan Perikanan 13.Dinas Kehutanan dan Perkebunan

14.Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 15.Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

Kecamatan (Perda nomor 12 tahun 2008):

(9)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 9

3. Kecamatan Kindang 4. Kecamatan Ujung Loe 5. Kecamatan Bontobahari 6. Kecamatan Bontotiro

7. Kecamatan Hero Lange-Lange (Herlang) 8. Kecamatan Kajang

9. Kecamatan Bulukumpa 10.Kecamatan Rilau Ale

Kelurahan (Perda nomor 13 tahun 2008)

1.3. Aparatur Pemerintah Daerah

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014 Berdasarkan Golongan

NO UNIT KERJA GOLONGAN TOTAL

5 Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

2 9 35 3 49

6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes

- 6 28 5 39

7 Balitbang,Perpustakaan dan Kearsipan

1 9 17 6 33

8 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluh

- 20 84 42 146

9 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB

- 16 44 24 84

10 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1 4 11 1 17

11 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

72 50 122

12 Dinas Kesehatan 2 11 85 7 105

13 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

1 8 34 8 51

(10)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 10

Telekomunikasi dan Informatika

15 Dinas Kependudukan dan Capil - 6 25 6 37

16 Dinas Bina Marga 3 10 40 3 56

17 Dinas Pengelolaan SD Air 14 26 47 3 90

18 Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya

10 7 34 3 54

19 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2 8 31 3 44 20 Dinas Koperasi, UMKM,

Perdagangan, Perindustrian, Tambang

- 6 31 4 41

21 Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan Hortikultura

1 9 40 4 54

22 Dinas Kelautan dan Perikanan 2 14 32 3 51 23 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1 25 46 5 77

24 Dinas Peternakan dan Keswan - 7 33 5 45

25 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

5 27 82 5 119

26 Kantor Kesbang,Politik dan Linmas

- 8 8 1 17

27 Kantor Lingkungan Hidup 1 6 9 1 17

28 Kantor RSUD H.A. Sulthan Dg.Radja

11 97 149 28 285

29 Kantor Satpol PP 6 51 11 1 69

(11)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 11

Sumber: Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2014

1.3.1. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Bulukumba yang khusus mengelola air minum yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

1.3.2. Perangkat Dekonsentrasi (Instansi Vertikal)

Selain lembaga yang berada di bawah pemerintahan daerah juga terdapat perangkat dekonsentrasi (instansi vertikal) dan UPT pusat yang terdiri dari:

1. KODIM 1411 Bulukumba dan KORAMIL di 10 Kecamatan 2. POLRES Bulukumba dan POLSEK di 10 Kecamatan

3. Pengadilan Negeri Bulukumba

4. Kejaksaan Negeri Bulukumba dan Cabang Kejaksaan Negeri di Kajang 5. Pengadilan Agama Bulukumba

6. Badan Pusat Statistik (BPS) Bulukumba

7. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bulukumba 8. Kantor Kementerian Agama Bulukumba 9. Administrator Pelabuhan Bulukumba

10.Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan

1.3.3. Unit Pelayanan Masyarakat (UPM)

(12)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 12 Unit Pelayanan Masyarakat

Bank Rakyat Indonesia Cab Bulukumba Bank Sul-SelBar Cab. Bulukumba

Bank BNI Cab. Bulukumba Bank Mandiri Cab.Pembantu Bulukumba

Bank BTPN Cab. Bulukumba Bank Danamon Cab.Bulukumba

(13)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 13 1.3.4. Perguruan Tinggi Swasta

1. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah. 2. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Gazali.

3. Sekolah Tinggi Ilmu Kebidanan 4. Akademi Keperawatan.

5. Akademi Kebidanan.

1.4. Morfologi Ruang

Wilayah Kabupaten Bulukumba memiliki topografi yang bervariasi dari 0 meter hingga di atas 1000 meter dari permukaan laut (dpl) yang dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) satuan ruang morfologi yaitu:

1) Morfologi Daratan

Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s.d. 25 meter di atas permukaan laut meliputi tujuh kecamatan pesisir yaitu: Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang.

2) Morfologi Bergelombang

Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s.d. 100 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang, Kecamatan Bontobahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang, Kecamatan Herlang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.

3) Morfologi Perbukitan

Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke Utara dengan ketinggian 100 s.d. di atas 500 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.

1.4.1. Ketinggian

(14)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 14 Persentase Ketinggian Tiap Kecamatan

No Kecamatan

Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82 ºC – 27,68 ºC. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan dengan klasifikasi iklim lembab atau agak basah.

Kabupaten Bulukumba berada di sektor timur, musim gadu antara Oktober – Maret dan musim rendengan antara April – September. Terdapat 8 buah stasiun penakar hujan yang tersebar di beberapa kecamatan yakni: stasiun Bettu, stasiun Bontonyeleng, stasiun Kajang, stasiun Batukaropa, stasiun Tanah Kongkong, stasiun Bontobahari, stasiun Bulo-bulo dan stasiun Herlang.

Curah hujan di Kabupaten Bulukumba cukup tinggi rata-rata di atas 1000 mm per tahun dengan rata-rata hujan 12 hari per bulan dengan bagian wilayah sebagai berikut:

1. Curah hujan antara 800 – 1000 mm/tahun meliputi Kecamatan Ujungbulu, sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian besar Bontobahari.

(15)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 15

3. Curah hujan antara 1500 – 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Gantarang, sebagian Rilau Ale, sebagian Ujung Loe, sebagian Kindang, sebagian Bulukumpa, sebagian Bontotiro, sebagian Herlang dan Kecamatan Kajang.

4. Curah hujan di atas 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Herlang.

1.4.3. Jenis Tanah

Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah Latosol dan Mediteran. Secara spesifik terdiri atas tanah Alluvial Hidromorf coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat di pesisir pantai dan sebagian di daratan bagian utara. Sedangkan tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah-daerah bergelombang sampai berbukit di wilayah bagian barat.

1.4.4. Hidrologi

Jumlah sungai terdiri dari 43 aliran dengan panjang keseluruhan 780,70 Km dan debit 63.669 M³/dtk yang mampu mengairi lahan sawah 23,111 Ha meskipun masih ada beberapa sungai yang belum disurvei debitnya.

Nama Sungai Untuk Pengairan Tahun 2014

(16)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 16 13 Balangtieng 56,00 4.628 13,336 G.Bawakaraeng Laut Flores 14 Topanda 17,80 375 0,719 Talle-Talle Babana/ 21 Balangtikeke 10,00 275 0,869 Panaikang Batukaropa/ S.Balantieng 33 Balikonrong 8,40 100 Borongparring Kantisang/ S.Kirasa

34 Tuli 6,50 166 Palioi Ponci/S.Kirasa

(17)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 17

S.Balantieng

36 Latai 6,20 Anruling Latai/

S.Hisang

37 Pasimbungan 7,50 Bululeppa Anrang/

S.Balantieng

38 Sampeang 8,00 35 Batupangka Kalicompeng/

S.Balantieng

39 Serre 6,50 95 Mattunggaleng Pulonggo/

S.kambuno 40 Galoggo 17,20 105 0,567 Salajuang Mallombong/

S.Balombisi

41 Ta’Gentung 7,50 195 0,500 Enrulamung Palangka/

S.Aparang 42 Raowa 18,50 80 0,144 Malleleng Kassi/T.Bone

43 Kanaria 13,50 130 Bontotiro Bampang/

S.Bampang

Jumlah 2014 780,70 23,111 63,669

(18)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 18

BAB II

SOSIAL BUDAYA

2.1 Keadaan Penduduk

2.1.1. Jumlah Penduduk

Pertumbuhan penduduk menjadi prioritas pemerintah saat ini terkait dengan adanya huungan yang linier antara pertumbuhan penduduk dengan angka kemiskinan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketika pertumbuhan penduduk menjadi modal dalam faktor produksi dan semakin bertambahnya akan semakin meningkatkan output, maka kondisi ini menandakan bahwa penduduk memiliki kedudukan sebagai asset. Namun sebaliknya, ketika pertumbuhan penduduk akan semakin menurunkan daya beli individu, maka dikatakan penduduk sebagai beban. Hal inilah yang menjadi perhatian baik di daerah maupun ditingkat pusat.

Kabupaten Bulukumba pada tahun 2013 memiliki jumlah penduduk menurut data Badan Pusat Statistik-2014 mencapai 404.900 jiwa, yang berada di 10 (sepuluh) Kecamatan dengan kepadatan penduduk 350,66 orang per Km² dan ini berarti mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni tahun 2012 dengan kepadatan penduduk 347,28 orang per Km².

Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2008-2013

(19)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 19 2.1.2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kabupaten Bulukumba pada tahun 2013 yakni 350,66 jiwa per km² mengalami peningkatan 0,97% dari tahun 2012. Kecamatan Ujungbulu mempunyai kepadatan yang tinggi dikarenakan sebagai ibukota kabupaten dan aktivitas yang tinggi dengan jumlah penduduk yang besar dan luas daerah relatif kecil jika dibandingkan kecamatan lainnya.

2.2. Kesejahteraan Sosial

2.2.1. Penduduk Miskin

(20)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 20

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Bulukumba, penduduk miskin di Kabupaten Bulukumba sampai dengan priode bulan september tahun 2013 sebanyak 33.252 orang atau 8,22% dari total penduduk Kabupaten Bulukumba termasuk dalam kategori penduduk miskin. Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan penduduk miskin tahun 2012 yakni 31.300 orang atau 7,82 % dari Jumlah Penduduk Kabupaten Bulukumba. Secara makro naiknya angka kemiskinan disebabkan oleh terjadinya inflasi, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Harga bahan

pokok.

Jumlah Penduduk Miskin Kab Bulukumba Tahun 2008 – 2013

Tahun

Sumber : TKPK Prov.SulSel dan BPS, 2013 Catatan (*) : periode Bulan September 2013

Jumlah keluarga miskin (KK) terdapat pada wilayah pedesaan dan perkotaan

Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Pedesaan dan Perkotaan Tahun 2011- 2013

NO Rumah Tangga Sasaran Tahun

2011 2012 2013

(21)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 21

Berdasarkan data tersebut di atas, pada tahun 2013 disalurkan beras untuk keluarga yang termasuk dalam RTS dengan total 20.724 KK.

Tabel 7.

Jumlah RT Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 dan Data Raskin 2013 dan 2014

No Kecamatan PPLS 2011 RT Raskin

Alokasi Penyaluran Beras Program RASKIN Tahun 2013

NO KECAMATAN Jml Plafon

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, 2014

(22)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 22 2.2.2. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

Potensi dan Sumber KS Tahun 2009-2013

No SARANA TAHUN KET

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi - 2014

Jumlah Penduduk yang banyak dapat menjadi potensi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial jika dapat dioptimalkan dengan baik, dan terlebih jika ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.

2.3. Penduduk Rawan Sosial (PRS)

Penduduk Rawan Sosial Tahun 2008-2013

No Jenis Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Fakir miskin (KK) 21.460 21.460 21.460 23.159 23.159 2 Balita terlantar

(orang) 222 222 222 222 222 222

3 Anak terlantar

(orang) 1.384 1.384 1.384 1.384 1.384 1.384 4 Lanjut usia terlantar

(orang) 2.912 2.912 2.912 2.912 2.216 1.014 5 Penderita HIV/AIDS

(orang) - - - 94 89 128

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi -2014 2.4. Bidang Agama

Dalam bidang keagamaan, Kabupaten Bulukumba adalah salah satu daerah yang menjadi pilar dalam Crash Program. Kehidupan beragama di Kabupaten Bulukumba sangat kental dengan diberlakukannya beberapa peraturan daerah yang terdiri dari:

(23)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 23

 Perda No 05 tahun 2003 Tentang Berpakaian Muslim dan Muslimah di Kabupaten Bulukumba.

 Perda No. 06 tahun 2003 Tentang Pandai Baca Al Quran bagi Siswa dan Calon Pengantin dalam Kabupaten Bulukumba.

Tempat Ibadah Tahun 2013

NO KECAMATAN

MAS

JID/MUSAL

LAH

GE

REJA JML

1 2 3 5 6

1 Gantarang 190 - 190

2 Ujungbulu 90 1 92

3 Ujung loe 87 - 87

4 Bontobahari 53 - 53

5 Bontotiro 90 - 90

6 Herlang 71 - 71

7 Kajang 94 - 94

8 Bulukumpa 142 - 142

9 Rilau ale 87 - 87

10 Kindang 96 - 96

Bulukumba 2013 1.000 1 1.001

Sumber: Kementerian Agama RI Kab. Bulukumba-2013

(24)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 24 2.5. Bidang Pendidikan

2.5.1. Sekolah Umum

Jumlah Sekolah di Kabupaten Bulukumba dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan hingga tahun 2013 sekolah yang ada mulai dari tingkat kelompok bermain, taman kanak-kanak, SD,SMP, SMU dan paket A, B, dan C sebanyak 769 buah yang terdiri dari sekolah Negeri maupun Swasta yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bulukumba dengan jumlah murid 90.082 orang dan tenaga pengajar sebanyak 5.786 orang.

a. Taman Kanak-Kanak (TK)

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid pada Sekolah TK 2013

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 2 3 4 5 6

1 Gantarang 59 159 1.479 6

2 Ujungbulu 39 222 1.819 8

3 Ujung loe 23 97 735 8

4 Bontobahari 16 74 773 11

5 Bontotiro 29 84 785 9

6 Herlang 37 159 1.097 7

7 Kajang 16 59 529 9

8 Bulukumpa 30 107 847 8

9 Rilau ale 23 101 611 6

10 Kindang 16 69 476 7

Bulukumba 2013 288 1.231 9.151 7

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga-2014

Pada tahun 2013 Jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) mencapai 288 sekolah, jumlah guru Taman Kanak-Kanak (TK) 1231 sedangkan jumlah muridnya sebanyak 9.151 orang yang tersebar di 10 Kecamatan.

(25)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 25 b. Sekolah Dasar (SD)

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar Tahun 2013

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

a. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN)

Jumlah Sekolah dasar Pada tahun 2013 sebanyak 350 buah dengan jumlah guru 2.099 orang sedangkan jumlah murid 50.518 orang.

SDN 207 Dampang Kec. Kindang

Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri pada tahun 2013 sebanyak 63 buah dengan banyaknya siswa 15.416 orang dan jumlah guru sebanyak 806 orang

(26)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 26 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid pada SLTPN Tahun -2013

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 2 3 4 5 6

1 Gantarang 8 160 1.430 9

2 Ujungbulu 3 129 2.032 16

3 Ujung loe 5 65 1.543 24

4 Bontobahari 6 75 1.430 19

5 Bontotiro 4 60 700 12

6 Herlang 7 66 1.568 24

7 Kajang 9 60 2.300 38

8 Bulukumpa 9 89 1.782 20

9 Rilau ale 4 60 1.850 31

10 Kindang 8 42 781 19

Bulukumba 2013 63 806 15.416 19

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga-2014

d. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta (SLTPS)

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTPS Tahun -2013

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 2 3 4 5 6

1 Gantarang - - - -

2 Ujungbulu 3 47 185 4

3 Ujung loe 1 5 33 7

4 Bontobahari - - - -

5 Bontotiro - - - -

6 Herlang - - - -

7 Kajang - - - -

(27)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 27

8 Bulukumpa 1 10 36 4

9 Rilau ale 1 2 59 29

10 Kindang 1 19 38 2

Bulukumba 2013 7 83 351 4

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga-2014

e. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Negeri (SLTAN) dan Sederajat

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada SLTAN Tahun- 2013

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 2 3 4 5 6

1 Gantarang 1 46 725 16

2 Ujungbulu 3 162 2.821 17

3 Ujung loe 3 125 1.317 11

4 Bontobahari 2 73 1.026 14

5 Bontotiro 3 83 1.034 12

6 Herlang 2 58 932 16

7 Kajang 3 83 1.372 17

8 Bulukumpa 3 93 1.143 12

9 Rilau ale 3 91 1.135 12

10 Kindang 2 43 638 15

Bulukumba 2013 25 857 12.143 14

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga-2014

f. Sekolah Kelompok Bermain Negeri dan Swasta

Banyaknya Sekolah Kelompok Bermain Negeri dan Swasta pada tahun 2013 sebanyak 84 buah dengan jumlah Siswa sebanyak 225 orang

(28)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 28 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada Kelompok Bermain

Tahun- 2013

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 2 3 4 5 6

1 Gantarang 23 68 344 7

2 Ujungbulu 17 44 265 6

3 Ujung loe 5 13 67 5

4 Bontobahari - - - -

5 Bontotiro - - - -

6 Herlang 8 23 142 7

7 Kajang 1 1 27 27

8 Bulukumpa 11 24 122 6

9 Rilau ale 14 35 323 9

10 Kindang 5 17 104 6

Bulukumba 2013 84 225 1.394 6

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga-2014 G. Sekolah Paket A,B, dan C

Pada tahun 2013 ini jumlah sekolah paket A, B, dan C di Kabupaten bulukumba sebanyak 11 pengelola dengan jumlah siswa 1.049 orang serta jumlah tenaga pengajar 485 orang.

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Pada Paket A, B, dan C Tahun- 2013

NO KECAMATAN SEKOLAH GURU MURID RMTG

1 2 3 4 5 6

1 Gantarang 2 97 262 3

2 Ujungbulu 1 73 216 3

3 Ujung loe - - - -

4 Bontobahari 1 123 163 2

5 Bontotiro 1 25 25 1

6 Herlang 1 21 75 4

7 Kajang 1 21 75 4

(29)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 29

9 Rilau ale 1 50 82 2

10 Kindang 1 50 50 1

Bulukumba 2013 11 485 1.049 2

Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga-2014 2.5.2. Sekolah Agama

a. Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Pada tahun 2013 jumlah sekolah MI Negeri sebanyak 5 buah dan siswa sebanyak 792.

b. Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)

Pada tahun 2013 jumlah sekolah MI Swasta sebanyak 29 buah dan siswa sebanyak 2.288.

c. Madrasah Tsanawiyah Negeri (MT)

Pada tahun 2013 jumlah Madrasah Tsanawiyah Negeri(MT) 6 buah serta siswa 1.883 .

d. Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs)

Pada tahun 2013 jumlah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTs) 34 buah serta siswa 2.997 .

e. Madrasah Aliyah Swasta (MA)

Pada tahun 2013 jumlah Madrasah Aliyah Swasta (MA) 16 buah serta siswa sebanyak 1.349 orang.

f. Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

Pada tahun 2013 jumlah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 buah serta siswa sebanyak 1.288 orang.

g. Madrasah Diniyah

Pada tahun 2012 jumlah Madrasah diniyah 38 buah serta siswa sebanyak 1.800 siswa.

h. Pondok Pesantren (PP)

(30)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 30 2.6. Sekolah Tinggi/Akademi

2.7. Bidang Kesehatan

Berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan (SPPK) yang dikelola pemerintah adalah dukungan yang paling menentukan derajat kesehatan masyarakat.

Terdapat 528 unit Posyandu klinik balai kesehatan 8 buah praktek dokter 72 serta 23 buah apotik.

STAI Al Gazali Bulukumba.

78 unit puskesmas/Pustu yang tersebar di 10 kecamatan baik puskesmas rawat inap maupun non perawatan.

Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bulukumba klasifikasi type C. saat ini telah diupayakan untuk menjadikan RS klasifikasi type B. berbagai upaya yang dilakukan diantaranya pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit, baik panambahan ruang, penambahan alat kesehatan (alkes), penambahan tenaga medis/para medis untuk meningkatkan pelayanan.

(31)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 31 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Yang dikelola Pemerintah tahun 2013

No KECAMATAN Rumah

Sakit

Rumah

Bersalin Puskesmas Pustu

Posyan

Sumber: Dinas Kesehatan 2014

Banyaknya Fasilitas Kesehatan Yang dikelola Swasta tahun 2013

No KECAMATAN Rumah

(32)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 32

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan pemeliharaan kesehatan serta pencegahan penyakit.

Seiring hal demikian pemerintah Kabupaten telah berupaya menambah tenaga dilingkup Dinas Kesehatan serta RSUD H.A. Sultan Dg. Raja Kabupaten Bulukumba, yang mana hingga akhir tahun 2013 tecatat sebanyak 951 orang dengan rasio tenaga kesehatan yang terbesar seperti pada tabel dibawah ini :

Banyaknya Tenaga Kesehatan Tahun 2013

NO TENAGA KESEHATAN 2013

1 Dokter Umum 48

2 Dokter Ahli 13

2 Dokter Gigi 13

3 Apoteker 10

4 Bidan 115

5 Perawat 289

6 Kesehatan Masyarakat 67

7 Ahli Gizi 48

8 Ahli Rontgen 8

9 Ahli Penyehatan Lingkungan 45

10 Dukun 301

Total 957

(33)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 33

BAB III

ARAH PERENCANAAN

PEMBANGUNAN KABUPATEN

BULUKUMBA

3.1. Visi dan Misi Kabupaten Bulukumba

Visi Kabupaten Bulukumba yang tertuang dalam RPJPD (2005-2025) yaitu:

“Bulukumba Yang Sejahtera Dan Mandiri”

Misi Kabupaten Bulukumba yaitu:

1. Mewujudkan masyarakat bulukumba yang sejahtera dan mandiri melalui pengembangan agroindustri;

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;

3. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan amanah serta menjunjung tinggi supremasi hukum;

4. Mewujudkan bulukumba yang bersih lingkungan dan alam yang ramah mendukung Indonesia Go Green.

3.2. Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Bulukumba

Visi Pemerintah Kabupaten Bulukumba (2010-2015) yaitu:

“Sejahterakan Masyarakat Bulukumba Dengan Membangun Desa Menata Kota Melalui Kemandirian Lokal Yang Bernafaskan Keagamaan”

Misi Pemerintah Kabupaten Bulukumba yaitu:

1. Memfasilitasi pengembangan kapasitas setiap penduduk Bulukumba agar mampu meningkatkan produktivitasnya secara berkesinambungan serta mampu menyalurkan pendapat dan aspirasinya pada semua bidang kehidupan secara bebas dan mandiri.

(34)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 34

3. Mengembangkan daerah melalui pemanfaatan potensi dan sumberdaya kabupaten sedemikian rupa, sehingga secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi terhadap pencapaian sasaran pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan, serta berdampak positif terhadap pengembangan kawasan sekitar.

4. Peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.

5. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya terhadap segenap aspek kehidupan kemasyarakatan.

3.3. Strategi Pembangunan

Melihat potensi Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu pusat kegiatan wilayah (PKW) Provinsi Sulawesi Selatan, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berdasarkan analisis SWOT diperlukan rumusan dalam bentuk strategi. Untuk mendukung tercapainya misi, dilakukan melalui beberapa strategi. Strategi-strategi tersebut yaitu:

1. Strategi Optimalisasi Manajemen Pemerintahan 2. Strategi Pemerataan

3. Strategi Percepatan 4. Strategi Pemberdayaan 5. Strategi Kesinambungan 6. Strategi Pengembangan

3.4. Arah Kebijakan Umum

Sebagai ukuran tercapainya pembangunan lima tahun mendatang, maka ditetapkan arah kebijakan umum dalam kerangka pencapaian sasaran pokok dengan 5 (lima) tujuan sebagai berikut :

Tujuan 1: Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Manusia

Tujuan 2: Mewujudkan Desa dan Kelurahan Mandiri

Tujuan 3: Mewujudkan Bulukumba sebagai Entitas yang Padu

Tujuan 4: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Kawasan Sekitar

(35)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 35 3.5. Program Pembangunan Daerah

Program pembangunan Kabupaten Bulukumba disusun dengan memperhatikan rancangan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk selanjutnya akan disebut Renstra SKPD. Program pembangunan ini memuat program yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun anggaran yaitu dimulai pada Tahun Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015. Selain program lima tahunan, dipersiapkan pula program pembangunan transisi yaitu Tahun Anggaran 2016.

3.6. Program Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2014

Tema pembangunan daerah tahun 2014 yaitu Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Daya

saing Daerah, berdasarkan kajian terhadap isu, maka ditetapkan beberapa isu strategis daerah yang akan melandasi penetapan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Bulukumba tahun 2014 antara lain:

1. Perluasan cakupan pendidikan dan pelayanan kesehatan.

2. Penyusunan perencanaan Waterfront City, Rencana Detail Tata Ruang Wilayah (RDTRW), Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kawasan.

3. Pemerataan dan percepatan pembangunan infrastruktur. 4. Peningkatan taraf perekonomian masyarakat.

5. Peningkatan kapasitas dan kualitas aparatur birokrasi dan peningkatan kapasitas lembaga-lembaga kemasyarakatan.

6. Pelestarian lingkungan hidup.

Berdasarkan isu strategis daerah tersebut, maka prioritas pembangunan daerah tahun 2014 yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat,

dengan fokus kepada program: pendidikan dasar dan menengah dan upaya kesehatan masyarakat.

(36)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 36 3. Pembangunan infrastruktur secara terpadu, dengan fokus kepada

program: pembangunan sarana dan prasarana perhubungan, pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan drainase, serta pembangunan jaringan irigasi.

4. Peningkatan produktivitas sektor unggulan, dengan fokus kepada program: peningkatan produksi pertanian/perkebunan, peningkatan ketahanan pangan pertanian/perkebunan, pengembangan budidaya perikanan, pengembangan perikanan tangkap, serta pengembangan destinasi pariwisata.

5. Penguatan kewirausahaan, UMKM, dan koperasi, dengan fokus kepada program: peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro.

6. Penguatan kelembagaan pemerintah daerah, kelembagaan

masyarakat, dan peningkatan profesionalisme birokrasi, dengan fokus kepada program: peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, pengembangan lembaga ekonomi perdesaan, dan peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan.

(37)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 37

BAB IV

EKONOMI DAN KEUANGAN

5.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perkembangan PDRB menggambarkan secara jelas perkembangan perekonomian suatu daerah. Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Kabupaten Bulukumba menunjukkan perkembangan positif hingga mencapai 8,91% pada tahun 2012, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan untuk harga berlaku sebesar 18,05% dan harga konstan sebesar 7,22%.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Berdasarkan Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2008-20012

TAHUN

HARGA BERLAKU HARGA KONSTAN

Jumlah

(juta Rp)

Pertumbuhan

(%)

Jumlah

(juta Rp)

Pertumbuhan

(%)

1 2 3 4 5

2008 2.711.096,80 23,16 1.539.670,15 8,06 2009 3.255.210,16 20,07 1.639.311,55 6,47 2010 3.763.053,25 15,60 1.742.032,85 6,27 2011 4.286.358,32 13,91 1.853.159,41 6,38 2012 5.037.822,34 17,54 2.018.211,22 8,91

Rata-rata 18,05 7,22

Sumber: Badan Pusat Statistik 2013

(38)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 38

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bulukumba lima tahun terakhir (2008-2012) menunjukkan harga berlaku rata-rata mencapai 18,05% dan harga konstan mencapai 7,22%. Distribusi persentase sumbangan sektor lapangan usaha terhadap total PDRB Kabupaten Bulukumba lima tahun terakhir masih didominasi sektor pertanian.

Persentase Konstribusi PDRB

Persektor Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012

NO LAPANGAN USAHA TAHUN

6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 11,94 12,24 13,22 14,45 15,58 7 Angkutan dan Komunikasi 2,16 2,12 2,18 2,52 2,62

8 Keuangan 4,35 4,19 4,75 5,39 5,70

9 Jasa-jasa 20,16 25,0 25,03 25,84 26,16

PDRB 100 100 100 100 100

Sumber: Badan Pusat Statistik 2013

Peningkatan PDRB per kapita penduduk Kabupaten Bulukumba ini terlihat sangat cepat, pada tahun 2007 PDRB per kapita baru sebesar 5.699.308,2 rupiah, jika di bandingkan pada tahun 2012 sudah mencapai yaitu, 12.563.461,00 rupiah, ini berarti masih lebih rendah di bandingkan PDRB per kapita penduduk Sulawesi Selatan yang sudah mencapai 19.192.249,00 pada tahun 2012.

Rata-Rata PDRB Perkapita Penduduk Kabupaten Bulukumba dan Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008- 2012 (Rupiah)

Tahun Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan

1 2 3

2008 6.967.179,60 10.825.425,00

2009 8.304.679,50 12.567.363,70

2010 9.537.341,00 14.665.034,90

2011 10.755.395,00 16.928.865,20

2012 12.563.461,00 19.192.249,00

(39)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 39 5.2. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bulukumba meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata 70,84%, dimana pada tahun 2012 meningkat 0,56 poin dari tahun 2011

.

(40)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 40

BAB V

SUMBER DAYA ALAM

5.1. Potensi Unggulan

5.1.1 Potensi Pertanian

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Struktur perekonomian Indonesia telah bergeser dari sektor pertanian ke sektor industri. Walaupun demikian, sektor pertanian masih mempunyai peranan penting dalam pembanguan ekonomi. Hal ini disebabkan karena selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat banyak juga sebagai penyedia bahan baku untuk keperluan industri. Oleh sebab itu pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan produksi pertanian karena diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Kabupaten Bulukumba menempatkan sektor Pertanian sebagai salah satu potensi unggulan yang memberikan konstribusi paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Bulukumba. Hal ini didukung dengan sumberdaya lahan yang luas, iklim yang sesuai dan keanekaragaman genetika sumberdaya hayati yang besar.

Kondisi ini tercermin pada luas potensi pertanian yang tediri dari lahan sawah dan bukan sawah sampai tahun 2013 yakni 98.755 Ha

5.1.2. Potensi Lahan Sawah

Potensi Lahan sawah yang diusahakan sampai tahun 2013 seluas 22.458

Luas Lahan Sawah di Rinci Per Kecamatan di Kabupaten Bulukumba

(41)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 41

Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura – 2014

Luas lahan sawah menurut irigasi hingga tahun 2013 seluas 22.458,00 yang terdiri dari sawah irigasi, tadah hujan, rawa pasang surut, dan rawa lebak.

Untuk sawah beririgasi seluas 20.423,00 jika dibandingkan tahun sebelumnya terjadi peningkatan sebesar 48% sehingga lahan sawah di kabupaten Bulukumba mayoritas mampu berproduksi 2 kali dalam setahun.

Luas Lahan Sawah Menurut Irigasi Tahun 2009-2013

(42)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 42 2011 11.208,00 7.281,00 1.800,00 2.169,00 24.523,00 2010 24.042,00 8.077,00 6.978,00 2.643,00 18.129,00 2009 20.293,70 2.164,36 - - 22.458,00

Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan & Hortikultura - 2014 5.1.3. Potensi Lahan Bukan Sawah

Potensi lahan bukan sawah sampai tahun 2013 seluas 81.863,00 Ha.

Luas Lahan Bukan sawah Tahun 2009-2013

NO KECAMATAN

(43)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 43 5.1.4. Potensi Tanaman Pangan

Tanaman pangan yang sangat potensial yakni tanaman padi dan merupakan bahan pangan utama masyarakat, terdapat pula tanaman bahan pangan lainnya seperti Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kacang Ijo dan Kedelai, yang merupakan tanaman sela atau tanaman antara yang ditanam oleh petani setelah sekali/dua kali panen tanaman padi, khususnya di lokasi lahan persawahan sedangkan pada lokasi lahan non persawahan tanaman tersebut diantaranya merupakan tanaman utama.

a. Padi

Produksi padi di Kab. Bulukumba tahun 2013 sebesar 250.297,730 ton/tahun ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tentunya juga didukung dengan sarana prasarana pengairan yang semakin bagus.

Luas Panen dan Produksi

Padi Sawah (GKG) Tahun 2010 - 2013

(44)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 44

2010 22.458 45.946 261.065 57.30 2009 22.458,06 45.040 245.198 54,44

Sumber: dinas Tanaman Pangan & Hortikultura -2014

b. Jagung

Luas Panen dan Produksi

Jagung (Pipilan Kering) Tahun 2010 - 2013

NO KECAMATAN

Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura -2014

(45)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 45 c. Singkong (Ubi Kayu)

Luas Panen dan Produksi Ubi Kayu Tahun 2010 - 2013

NO KECAMATAN LUAS LAHAN

Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura -2014

(46)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 46 d. Ubi Jalar

Luas Panen dan Produksi Ubi Jalar Tahun -2013

NO KECAMATAN LUAS LAHAN

Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura -2014 e. Kacang Tanah

Salah satu areal tanaman kacang tanah di Kec. Bontotiro.

(47)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 47 Luas Panen dan Produksi

Kacang Tanah (Biji Kering) Tahun - 2013

NO KECAMATAN LUAS LAHAN

Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura -2014 f. Kacang Ijo

Luas Panen dan Produksi Kacang Ijo Tahun 2013

(48)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 48

Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura -2014 g. Kedelai

Luas Panen dan Produksi

Kedelai (Biji Kering) Dirinci Menurut Kecamatan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2013

Sumber: Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura -2014

Produksi

Kacang

kedelai

(49)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 49 5.1.5. Potensi Perkebunan

Potensi tanaman perkebunan juga termasuk potensi unggulan seperti: Kelapa Dalam & Hibrida, Kopi Robusta & Arabika, Kakao, Cengkeh, Jambu Mete, Karet, Kapas, lada dan vanili.

a. Kelapa Dalam

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kelapa Dalam Tahun 2011-2013

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013

(50)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 50 Kelapa Hibrida

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kelapa Hybrida Tahun 2011-2013

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013 c. Kopi Robusta

Salah satu areal tanaman kelapa Hibrida di Kec. Ujung Loe. Produksi Kelapa Hibrida tahun 2013 juga mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2012, dan sampai triwulan II tahun 2013 produksinya mencapai 828 ton.

(51)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 51 Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kopi Robusta

Tahun 2011-2013

NO KECAMATAN Luas Areal (Ha) Produksi

(Ton)

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013 d. Kopi Arabika

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kopi Arabika Tahun 2011-2013

No. KECAMATAN Luas Areal (Ha) Produksi

(Ton)

(52)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 52

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013 e. Cengkeh

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Cengkeh Tahun 2011- 2013

No. KECAMATAN

Luas Areal (Ha) Produksi

(Ton)

(53)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 53

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013 f. Kakao

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Kakao Tahun 2011-2013

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013

(54)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 54 g. Jambu Mete

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Jambu Mete Tahun 2011 - 2013

NO KECAMATAN Luas Areal (Ha) Produksi

(Ton)

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013 h. Pala

Salah satu areal tanaman jambu mete di Kec. Kajang. Produksi Jambu mete tahun 2013 sebesar 2019 ton mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2012, yang bisa mencapai 263,1 ton.

(55)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 55 Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Pala Tahun 2011 - 2013

NO KECAMATAN Luas Areal (Ha) Produksi

(Ton)

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013 i. Lada

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Komoditi Lada Tahun 2011 - 2013

(56)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 56

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013 j. Kapas

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Kapas Tahun 2011 - 2013

NO KECAMATAN Luas Areal (Ha) Produksi

(Ton)

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013

(57)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 57 k. Karet

Perkebunan karet di Kabupaten Bulukumba terbagi dua yakni perkebunan karet oleh rakyat dan perkebunan karet oleh PT. London Sumatra Tbk. Produksi Karet yang di kelola oleh masyarakat untuk tahun 2013 sebesar 1.354 ton terjadi penurunan produksi dari tahun 2012 yang mencapai produksi hingga 1.214,4 ton.

Untuk produksi PT. London Sumatra yang dikelola di dua kecamatan yakni kecamatan Ujungloe dan Bulukumpa sebesar 2.932 ton jumlah ekspor 2.756 ton dengan tenaga kerja yang dipakai sebanyak 768 orang. Areal produksi (pabipenarik) perkebunan Karet di Kabupaten Bulukumba terdapat 2 (dua) areal yakni areal produksi Palangisang di Kecamatan Ujung Loe, dan areal produksi Balangriri di Kecamatan Bulukumpa.

Luas Areal, Produksi dan Banyaknya Petani Karet (diluar yang dikelola PT. Londsum)

Tahun 2010 - 2013

NO KECAMATAN Luas Areal (Ha) Produksi

(58)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 58

2011 1.022 150 - 1.172 64 989

2010 - - - -

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan s.d Semester II-2013 untuk karet rakyat. Tabel:

Jumlah Produksi, Jumlah Ekspor dan serapan Tenaga Kerja Tahun 2012

Sumber bahan baku Produksi/tahun Jumlah Ekspor/tahun

Jumlah Tenaga Kerja

Ket

1 2 3 4 5

1. Kecamatan Ujungloe 2. Kecamatan Bulukumpa

2.122ton/tahun 810 ton/tahun

1.271 ton/tahun 485 ton/tahun

543 0rang 225 orang

Total 5.2 ton/tahun 1.756 ton/tahun 768 orang

Sumber: PT.London Sumatra Tbk-2013.

5.1.6. Potensi Perikanan & Kelautan

Potensi perikanan terdiri dari perikanan tangkap (perikanan laut) dan perikanan budidaya (perikanan darat). Dari 10 kecamatan, 7 diantaranya mempunyai potensi kelautan sedangkan potensi perikanan darat terdapat di semua kecamatan.

Jumlah rumah tangga perikanan budidaya (Perikanan darat) tahun 2012 mengalami peningkatan 10,45% jika dibandingkan pada tahun 2011 .

Produksi perikanan tangkap/laut di Kabupaten Bulukumba tahun 2013 mengalami penurunan 0,83% dari tahun 2012

(59)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 59 Produksi Perikanan Tangkap/Laut di 7 Kecamatan Pesisir

Tahun 2009-2013

4 Bontobahari 5.706,41 5.372,64 6.012,90 5.706,41 5.792,01 5 Bontotiro 1.594,00 1.423,84 1.314,00 1.594,00 1.617,91

6 Herlang 5.947,68 5.615,33 5.991,00 5.947,68 6.036,90

7 Kajang 7.295,58 6.775,99 7.753,00 7.295,58 7.405,01

Bulukumba 32,735,3 30.690,7 32,858,9 32.735,3 33.093,5

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan-2014

Untuk jenis ikan laut yang dihasilkan, maka sebagian besar ikan laut diperairan Kabupaten Bulukumba berpotensi ekspor, seperti: cakalang, tuna, tongkol, layang, kembung, tambang, lamuru, kerapu dan beberapa ikan laut lainnya.

Produksi SubSektor Perikanan (Ton) Tahun 2009-2013

NO JENIS IKAN TAHUN

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan -2014

(60)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 60

sedangkan untuk tahun 2013 produksi ikan terbesar adalah ikan layan dengan jumlah produksi sebesar 9.092,9 ton dan untuk ikan tongkol sebesar 8.432,5 ton.

Selain perikanan laut, perikanan budidaya seperti tambak, laut, kolam, mina padi juga merupakan potensi yang dapat dikembangkan. Komoditas budidaya tambak mayoritas yakni Ikan Bandeng, Udang Windu, Udang Api-api dan mulai tahun 2006 telah dikembangkan budidaya rumput laut ditambak. Komoditas budidaya kolam mayoritas yakni ikan mas dan ikan mujair. Komoditas budidaya sawah (mina padi) mayoritas yakni ikan mas, mujair dan lele.

Produksi Perikanan Hasil Budidaya (Ton) Tahun 2009 - 2013

Bulukumba 12.788,2 13.605,7 19.752,3 21.431,2 17.715,2

(61)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 61 Produksi Subsektor Perikanan Budidaya (Ton)

Tahun 2009- 2013

2. Ujungbulu 1.760,00 1.760,00 3.181,9 3.713,50 3.610,00

3. Ujung loe 1.686,80 1.686,80 3.274,7 4.243,00 3.846,00

Bulukumba 11.220,2 12.529,6 19.751,8 21.433,2 17.715,4

(62)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 62

Selain usaha perikanan tersebut di atas juga terdapat komoditi rumput laut di sepanjang pesisir pantai. Pada tahun 2012 produksi rumput laut yakni 4.242 ton. Komoditi ini sangat digemari oleh masyarakat dimana cara dan tekhnik pengembangannya sangat mudah dan membutuhkan biaya yang relatif murah.

5.2. Potensi Lainnya

Selain potensi unggulan di atas, kabupaten Bulukumba juga mempunyai potensi lain yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan produktifitas masyarakat yang meliputi:

5.2.1 Potensi Peternakan

Potensi peternakan yang dimiliki meliputi: ternak besar seperti sapi, kerbau dan kuda; ternak kecil seperti kambing dan domba; ternak unggas seperti ayam dan itik.

5.2.1.1 Ternak Besar

Populasi ternak besar terdiri dari sapi, kerbau, kuda dan kambing pada tahun 2013 ini mengalami peningkatan dari tahu 2012 dengan jumlah populasi ditahun 2013 yakni sebesar 62.198 ekor dan pada tahun 2012 hanya mencapai 59.331 ekor.

a. Sapi

Produksi perikanan budidaya tahun 2013 terjadi penurunan dengan jumlah produksi 17.715,4 ton jika dibandingkan tahun 2012 mampu mencapai sebesar 21.433,2 ton

Tambak dengan hasil utama udang dan ikan bandeng

(63)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 63 Populasi & Pemotongan Sapi Tahun 2010- 2013

NO KECAMATAN

POPULASI PEMOTONGAN

SAPI SAPI

2010 2011 2012 2013 2010 2011 2012 2013

1 Gantarang 5,334 8,482 9.497 9.957 241 216 295 347

2 Ujungbulu 748 782 854 892 0 0 0 0

3 Ujung loe 7,956 5,218 5.707 5.983 237 294 385 413

4 Bontobahari 2,632 2,127 2,327 2,440 0 0 0 0

5 Bontotiro 7,930 3,486 3.908 4.097 0 91 152 163

6 Herlang 11,741 3,776 4.130 4.330 177 157 201 257

7 Kajang 19,154 10,065 11.012 11.543 269 325 411 421

8 Bulukumpa 14,498 10,779 11.789 12.359 283 318 381 468

9 Rilau ale 9,281 6,114 6,689 7.013 271 277 305 397

10 Kindang 1,958 3,106 3.418 3.584 135 182 194 231

Bulukumba 81,232 53,935 59.331 62.198 1.613 1.860 2.324 2.697

Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan -2014 b. Kerbau

c. Kuda

Populasi kerbau tahun 2012 mencapai 1.498 ekor dengan populasi terbanyak berada di kecamatan Kajang, serta jumlah yang dipotong hingga akhir tahun 2012 mencapai 71 ekor.(data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan -2013)

(64)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 64 Populasi & Pemotongan Kuda Tahun 2010- 2013

NO KECAMATAN

POPULASI PEMOTONGAN

KUDA KUDA 5.2.1.2 Ternak Kecil

Ternak Kambing

Populasi kambing sampai pada akhir tahun 2013 sebanyak 31.336 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang padatahun 2012 sebesar 30.947 ekor

Populasi & Pemotongan Ternak Besar Jenis Kambing Tahun 2010-2013

(65)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 65

5.2.1.3 Ternak Unggas

Ternak unggas yang sedang dikembangkan masyarakat di Kabupaten Bulukumba terdiri dari Ayam Ras Layer, Ayam Ras Broiler, Ayam Buras, dan Itik. Populasi ternak unggas ini cukup menjanjikan dan mudah untuk di kembangbiakkan.

a. Ayam Broiler (Pedaging)

Populasi ayam broiler (pedaging) sampai akhir tahun 2013 mencapai 170.000 ekor yang tersebar di beberapa kecamatan dan kecamatan gantarang yang paling banyak yakni 42.000 ekor.

Populasi Ayam Broiler (pedaging) Tahun 2009-2013

NO KECAMATAN

Bulukumba 140,000 175.000 175.000 166.000 170.000

Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan -2014 b. Ayam Layer (Petelur)

Pada tahun 2013 populasi ayam layer (petelur) mencapai 110.114 ekor yang tersebar disepuluh kecamatan. Jenis ayam layer ini terbanyak di kecamatan Ujungbulu yakni 50.109 ekor.

Populasi Ayam Layer (petelur) Tahun 2009-2013.

(66)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 66

Bulukumba 75,000 89.000 60.571 102.655 110.114

Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan -2014 c. Ayam Buras (Native Chicken)

Populasi ayam buras (native chicken) hingga akhir tahun 2013 sebanyak 638.298 ekor dengan populasi terbanyak berada di Kecamatan Kajang dengan jumlah 117.173 ekor.

Populasi Ayam Buras (Native Chicken) Tahun 2009-2013

NO KECAMATAN

AYAM BURAS (NATIVE CHICKEN) TAHUN

Bulukumba 643,413 646,637 202.528 632.805 638.298

Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan -2014 d. Itik

(67)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 67 Populasi Itik Tahun 2009-2013

NO KECAMATAN

Sumber: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan -2014 5.2.2. Potensi Kehutanan

Luas Areal,Lahan Hutan Menurut Jenisnya

Dirinci Perkaecamatan di Kabupaten Bulukumba Tahun 2013

(68)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 68

Kindang 3.730,06 - - 206.52 - 3.936,58

Bulukumba 4.378 3.475 331.17 1.109,67 9.294,78

Sumber : Dinas Hutbun 2014.

Lahan Kritis Dalam Kawasan Hutan Tahun 2009-2013

NO KECAMATAN LOKASI LUAS LAHAN KRITIS TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 2 3 4 5 6 7 7

1 Gantarang Bukit Harapan

Bontonyeleng Bukit Tinggi

75 75 75 75 75

2 Bontobahari Darubia

Bira

4 Bulukumpa BarugaE, Balang Pesoang

400 400 328,75 328,75 278,75

5 Rilau ale Bonto Bangun,Bulo Lohe,Bonto

(69)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 69

BAB VI

INFRASTRUKTUR

Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Dari alokasi pembiayaan publik dan swasta, infrastruktur dipandang sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah. Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan hidup dan kesejahteraan manusia.

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di daerah tentu harus mendapat perhatian serius, karena faktor terbesar yang dihadapai pembangunan selama ini adalah buruknya kualitas pembangunan infrastruktur khususnya di daerah. Berbagai upaya untuk mengatasi kondisi tersebut terus dilakukan, salah satunya adalah dengan akselerasi pembangunan infrastruktur daerah guna mengejar ketertinggalan daerah dengan pusat dan daerah yang tertinggal dengan daerah lain.

5.3. Bidang Bina Marga

Panjang jalan di Kabupaten Bulukumba hingga tahun 2011 mencapai 1.499,3 Km dapat dibagi menjadi tiga tipe yakni jalan negara dengan panjang 88,0 Km, jalan provinsi 67,8 Km dan jalan Kabupaten 1.343,5 Km.

Kondisi jalan pada saat ini yang diaspal sebesar 76%, kerikil 19% dan 5% untuk lainnya dari panjang jalan yang ada di Kabupaten Bulukumba.

Panjang Jalan Negara dan Provinsi Menurut Kondisi dan Konstruksi - 2013

NO URAIAN

JALAN NASIONAL JALAN PROVINSI

(70)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 70

Sumber: Dinas Bina Marga Prov. Sulsel ( Sub. UPTD Wil V Kab. Bulukumba)-2014

Jumlah dan Panjang Jembatan Negara dan Provinsi Menurut Kondisi dan Konstruksi Tahun 2013

NO URAIAN

JALAN NASIONAL JALAN PROVINSI

Bantaeng

Sumber: Dinas Bina Marga Prov. Sulsel ( Sub. UPTD Wil V Kab. Bulukumba) 2014 2. Jalan Kabupaten

(71)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 71 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Kondisi Tahun 2011-2013

NO URAIAN TAHUN

Jumlah 1.343,50 1.343,50 1.343,50

2 Kondisi

1. Baik 596,54 621,56 632,88

2. Sedang 509,23 252,08 227,81

3. Rusak Ringan 169,09 228,09 218,66

4. Rusak Berat 68,64 241,77 264,15

Jumlah 1.343,50 1.343,50 1.343,50

Sumber Dinas Bina Marga-2014

JUMLAH DAN PANJANG JEMBATAN KABUPATEN

MENURUT KONDISI DAN KONSTRUKSI TAHUN 2011-2013

NO URAIAN TAHUN

2011 2012 2013 JUMLAH

1 Jumlah (buah) 181,00 181,00 181,00

2 Panjang (M”) 1.491,35 1.491,35 1.491,35

1 Konstruksi

1. Beton Prateken - 1,00 1,00

2. Beton 180,00 179,00 179,00

3. Composite 1,00 1,00 1,00

Jumlah 181,00 181,00 181,00

2 Kondisi

(72)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 72 5.4. Bidang Pengairan

Pengelolaan Sarana pengairan (irigasi) di Kabupaten Bulukumba sebagai berikut: 1. Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat terdapat 2 DI.

Gambar: Bendung Bayang-Bayang Kecamatan Gantarang

2. Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah propinsi terdapat 3 DI.

Gambar: Bendung Bettu di Kecamatan Gantarang

Gambar: Bendung Bongki-Bongki Di Kecamatan Rilau Ale

3. Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten terdapat 156 DI.

Daerah Irigasi Tahun 2013

No Daerah Irigasi

I. Daerah irigasi pemerintah ( kewenangan pusat )dengan luas areal diatas 3.000 ha

Jumlah Luas Areal 8.860

1 D. I. Bayang – Bayang Gantarang Bialo 5.030

2 D. I. Bonto Manai Rilau Ale Balantieng 3.830

II. Daerah irigasi pemerintah (kewenangan propinsi)dengan luas areal 1.000 s/d 3.000 ha

Jumlah Luas Areal 2.913

1 D. I. Bettu Gantarang Bialo 1.817

2 D. I. Bonto Nyeleng Kindang Bijawang 1.096

3 D.I. Bongki-Bongki Kindang Bijawang 1.796

III. Daerah irigasi pemerintah (kewenangan kabupaten) dengan luas areal kurang dari

1.000 ha

Jumlah Luas Areal 8.033,86

1 D. I. Bongki – Bongki Kindang Binawang 60

(73)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 73

15 D.I. Pallimpungan Sda Pallimpungan 30

16 D.I. Pandang-Pandang Sda Ballantieng 222

17 D.I. Parusu Sda Balantikeke 75

18 D.I. Pattottongan Sda Ballantieng 140

(74)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 74

47 D.I. Pakombong/Pattiroang Sda Pakombong 148

(75)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 75

103 D.I. Panggilingan Sda Balangtieng 100

(76)
(77)
(78)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 78

179 D. I. Pasuru sda Balangtikeke 75

180 D. I. Pa'limpungan Bt.Haru sda pa'lipungan 30

181 D.I Pa’limpungan Bt.Minasa sda Baji Minasa 37

(79)

Bidang Statistik Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan 79 JUMLAH TENAGA P3A KAB. BULUKUMBA

TAHUN 2011 S/D 2013

5.5. Bidang Tata Ruang & Permukiman

Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur perumahan dan permukiman yang mencakup perumahan, air minum, air limbah, persampahan dan drainase ditujukan untuk memenuhi standar pelayanan minimal dan memberikan dukungan terhadap pertumbuhan sektor riil. Permasalahan utama yang dihadapi dalam pembangunan perumahan dan permukiman adalah masih terdapatnya rumah tangga yang belum memiliki hunian yang layak, masih adanya rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi permukiman yang layak, serta masih kurangnya dukungan infrastruktur penyediaan air minum dan sanitasi dalam mendorong pertumbuhan sektor industri, pariwisata, dan perdagangan.

5.5.1. Perumahan.

Meningkatnya jumlah penduduk seiring pula dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan perumahan. Jumlah perumahan yang dikelola developer dan perorangan dari tahun ke tahun terjai peningkatan.

Gambar

Tabel 7. Jumlah RT Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 dan Data

Referensi

Dokumen terkait

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM MNGKA PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL OAN.. PEIMEMTAAN PENDAPATAN ANTAR DAEMH DI INDONESIA TAHUN

Dalam pembangunan ekonomi, sektor pertanian menjadi sektor yang.. mempunyai peranan penting dalam menyediakan input

Pertanian sangat penting bagi perekonomian nasional karena merupakan salah satu faktor pertumbuhan ekonomi.Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis peranan sektor

PEREKONOMIAN SUDAH TENTU MEMPUNYAI PERANAN STRATEGIS, POTENSI YANG CUKUP BESAR DALAM MEMBANGUN PEREKONOMIAN PADA BERBAGAI

Penelitian ini bertujuan mengetahui peranan sektor pertanian dalam perekonomian daerah, keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor lain, sektor lingkup pertanian yang

1) Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dikarenakan hampir seluruh kegiatan perekonomian Indonesia berpusat pada sektor

Pada paper ini dijelaskan mengenai pembangunan pertanian, investasi sektor pertanian, realisasi investasi pertanian serta peranan investasi pertanian terhadap

PERANAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SECARA NASIONAL  Sektor pertanian merupakan penggerak pembangunan baik dari segi penyediaan bahan baku, bahan pangan, dan daya