PENGARUH INVESTASI TERHADAP PEMBANGUNAN PERTANIAN PAPER
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan Pertanian
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Rahmanta M.Si.
Disusun Oleh: Kelompok 15
Sabrina Br Silalahi 200304099
Schyndyo Hasian Wisely Tambun 200304101
Tietin Indriyanti 200304103
P R O G R A M S T U D I A G R I B I S N I S F A K U L T A S P E R T A N I A N
U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A M E D A N
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... ii
1. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah... 2
1.3. Tujuan Penyusunan Laporan... 2
2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3
3. METODE PENULISAN ... 6
3.1. Waktu dan Lokasi Penulisan ... 6
3.2. Metode Pengumpulan Data ... 6
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 7
4.1. Pembangunan Pertanian ... 7
4.2. Investasi Sektor Pertanian... 8
4.3. Realisasi Investasi Pertanian ... 10
4.4. Peranan Investasi Pertanian Terhadap Perekonomian... 11
5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 13
5.1. Kesimpulan... 13
5.2. Saran ... 13
DAFTAR PUSTAKA ... 14
DAFTAR TABEL
No. Nama Hal
1. Realisasi Investasi Penanaman Modal dalam Negeri Menurut Sektor Ekonomi (BPS).
10
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam berbagai aspek. Bagi kehidupan manusia, sektor pertanian berperan dalam penyediaan pangan, pakan ternak, dan bioenergi. Bagi negara, sektor pertanian berperan dalam menopang pembangunan nasional, meningkatkan devisa negara, penyerapan tenaga kerja, serta penanggulangan kemiskinan. Sektor pertanian juga merupakan salah satu sektor yang penting dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu faktor pendukung pembangunan ekonomi nasional karena memberikan kontribusi yang besar dalam perkonomian Indonesia. Sektor pertanian sebagai penggerak pembangunan dalam hal penyediaan bahan baku, pangan, serta d aya beli bagi produk yang dihasilkan oleh sektor lainnya. Secara nasional, kontribusi sektor pertanian menduduki urutan ke dua setelah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 23,69 persen.
Peningkatan peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas dari produksi dan nilai tambah yang diwujudkan dengan bentuk investasi. Investasi yang didapatkan digunakan dalam pembentukkan modal, penyediaan peralatan, serta pembukaan lapangan pekerjaan. Namun, di Indonesia, kebanyakan investasi atau penanaman modal dilakukan di luar sektor pertanian. Hal ini terjadi karena kebanyakan masyarakat menganggap sektor pertanian kurang menguntungkan, sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di sektor pertanian.
Peningkatan investasi di bidang pertanian diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja sektor pertanian.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dilihat bahwa pembangunan pertanian memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional. Maka dari
itu, paper ini bermaksud untuk menjelaskan bagaimana pengaruh investasi terhadap pembangunan pertanian.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, perumusan masalah dari paper ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja peranan dari sektor pertanian?
2. Apa tujuan dari pembangunan sektor pertanian?
3. Bagaimanakah realisasi dari investasi sektor pertanian di Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh investasi di sektor pertanian terhadap pembangunan pertanian?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan penulisan dari paper ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui peran dari sektor pertanian dalam berbagai aspek.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pembangunan sektor pertanian.
3. Untuk mengetahui realisasi dari investasi sektor pertanian di Indonesia.
4. Untuk mengetahui pengaruh investasi pertanian terhadap pembangunan pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia sebagai Negara agraris dan maritim, sektor pertanian merupakan penggerak utama perkeonomian Indonesia. BPS (2011) antara lain menyebutkan bahwa pada tahun 2010 sektor ini menyumbang 15 persen terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia, menyerap 42 persen angkatan kerja. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia pangan dan bahan baku industri serta berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dengan demikian, sangat wajar apabila pemerintah menempatkan sektor ini menjadi salah satu primadona dalam memacu pembangunan nasional. Masyarakat pertanian baik di dalam maupun luar negeri diberi ruang dan kesempatan yang luas berperan serta aktif guna mendorong laju pembangunan nasional
Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang secara potensial mampu memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian sebagai penggerak pembangunan (engine of growth) baik sebagai penyediaan bahan baku, bahan pangan, serta sebagai daya beli bagi produk yang dihasilkan oleh sektor lain. Secara alamiah untuk daerah yang memiliki potensi sumberdaya alam maka pembangunan harus didukung oleh sektor pertanian yang kuat. Investasi atau pembentukan modal adalah bagian yang sangat penting dalam proses pertumbuhan ekonomi, peningkatan output dan pengurangan kemiskinan. Hal ini disebabkan, investasi akan membawa kepada pemanfaatan penuh sumber – sumber yang ada. Dalam perspektif jangka panjang ekonomi makro, investasi akan meningkatkan stok kapital, dimana peningkatan stok kapital akan meningkatkan kapasitas produksi masyarakat yang kemudian mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional (Van der Eng, 2009)
Investasi di sektor pertanian sangat berpengaruh terhadap pendapatan PDRB sektor pertanian sendiri. Investasi ini dianggap penting baik dalam pembentukkan modal, penyediaan peralatan pembukaan lapangan perkerjaan baru. Dimana dalam
hal pembukaan lapangan pekerjaan baru akan membuat adanya penerimaan tenaga kerja baru yang nantinya tenaga kerja ini adalah hal yang tak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan perekonomian, khususnya pada sektor pertanian.
Selaras dengan kebijakan otonomi, dalam rangka pengembangan investasi sektor pertanian, maka setiap daerah diharapkan mampu menarik sebanyak mungkin investor yang bersedia menanam kan modalnya untuk pengembangan daerah masing-masing. Pelayanan pengembangan investasi pertanian antara lain dilakukan melalui penyediaan data/informasi mengenai potensi dan peluang investasi sektor agribisnis/ agroindustri, berbagai kebijakan, peraturan dan insentif- insentif yang diberikan oleh daerah kepada masyaraka t luas, terutama calon investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri, serta fasilitasi perencanaan investasi.
Dengan demikian diharapkan dapat lebih mendorong calon investor untuk menanamkan modalnya (berinvestasi) pada bidang usaha agribisnis/ agroindustri di Indonesia. Peluang yang sangat besar investasi pada agribisnis/ agroindustri adalah pada subsektor perkebunan, peternakan, perikanan, industri pangan, dan pengolahan hasil hutan.
PDRB umumnya berkaitan dengan dukungan investasi, sehingga dapat dikatakan bahwa investasi adalah kunci penentu pertumbuhan ekonomi. Karena pertumbuhan disamping akan mendorong kenaikan output secara signifikan, juga secara otomatis akan meningkatkan permintaan input. Dengan demikian akan membuka kesempatan lapangan kerja yang pada akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensinya akan meningkatkan pendapatan yang diterima masyarakat (Makmun dan Yasin, 2003).
Sesuai dengan KTT Ketahanan Pangan Dunia yang diselenggarakan pada Bulan November 2009 menghasilkan komitmen untuk meningkatkan investasi di sektor pertanian dan mengeliminasi masalah kelaparan lebih cepat dari yang ditargetkan semula. Ada dua komitmen yang berkaitan dengan investasi pertanian, yaitu: 1) mencegah kecenderungan menurunnya pendanaan domestik dan asing untuk
pertanian, ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan di negara berkembang dan meningkatkan bantuan publik secara signifikan; dan 2) meningkat kan investasi baru untuk produksi dan produktivitas pertanian di negara sedang berke mbang untuk mengurangi kemiskinan dan ketahanan pangan untuk masyarakat.
Sektor pertanian merupakan sektor yang penting untuk penggerak bagi perekonomian Indonesia. Menurut Mubyarto (1991:54) sektor pertanian merupakan sektor yang dominan dalam perekonomian nasional karena kontribusinya yang cukup besar dalam pendapatan nasional, penghasilan devisa melalui kegiatan ekspor produk pertanian. Sektor pertanian merupakan penyedian bahan pangan dan menjadi penyedia bahan baku sektor industri. Selain itu, sektor pertanian juga mampu memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk yang selalu bertambah dengan cepat
Pembangunan pada sektor pertanian di Indonesia diarahkan pada upaya peningkatan mutu, produksi dan pemasaran hasil pertanian serta mengembangkan usaha tani terpadu guna memantapkan swasembada pangan, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, meningkatkan komoditi-komoditi ekspor, komoditi bahan-bahan industri dalam negeri, meningkatkan taraf hidup petani, mendorong perluasan dan pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja serta mendorong peran serta swasta menanam kan modalnya untuk mengembangkan potensi pertanian.
BAB III
METODE PENULISAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penulisan
Penulisan paper ini dilakukan pada tanggal 31 Oktober – 7 November 2022 di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.
Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah actual
Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat p ost positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan data dengan gabungan, analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2010:15).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembangunan Pertanian
Sektor Pertanian memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia karena sektor pertanian merupakan penyedia pangan, pakan untuk ternak, dan bioenergi. Selain itu sektor pertanian juga berperan untuk menopang pembangunan nasional, terutama mewujudkan ketahanan pangan, penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan. Peran lainnya dari sektor pertanian yaitu mendorong peningkatan daya saing melalui pertumbuhan agroindusti hilir dan memacu ekspor komoditas pertanian untuk meningkatkan devisa negara. Tidak hanya pada saat ini, ke depannya sektor pertanian masih diandalkan sebagai sektor yang menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat.
Orientasi pertumbuhan ekonomi negara bukan cuma mengejar target pertumbuhan saja, tetapi bagaimana kualitas dan distribusi ekonomi (kesejahteraannya) menjadi lebih merata. Salah satu kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah melalui proses transformasi struktural. Perbaikan transformasi struktural didorong oleh revitalisasi industri pengolahan pertanian dengan tetap mendorong perkembangan sektor lain.
Menurut Garis-Garis Besar Haluan Negara dan pelaksanaan Pelita II pembangunan pertanian ditujukan untuk:
1) Meningkatkan Produksi pangan menuju swasembada karbohidrat non terigu, sekaligus meningkatkan gizi masyarakat melalui penyediaan protein, lemak, vitamin, dan mineral.
2) Meningkatkan tingkat hidup petani melalui peningkatan penghasilan petani.
3) Memperluas lapangan kerja disektor pertanian dalam rangka perataan pendapatan.
4) Meningkatkan ekspor sekaligus mengurangi impor hasil pertanian.
5) Meningkatkan dukungan yang kuat terhadap pembangunan industri untuk menghasilkan barang jadi atau setengah jadi.
6) Memanfaatkan dan memelihara kelestarian sumber alam, serta memilihara dan memperbaiki lingkungan hidup.
7) Meningkatkan pertumbuhan pembangunan pedesaan secara terpadu dan serasi dalam kerangka pembangunan daerah. Tujuan akhir dari pembangunan semesta ini adalah terciptanya masyarakat yang adil, makmur, baik material maupun spiritual yang diridhoi oleh Tu han Yang Maha Esa, maka dari itu pembangunan pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan ekonomi harus selau diarahkan agar dapat tercapainya tujuan akhir tersebut.
4.2. Investasi Sektor Pertanian
Sektor pertanian sangatlah penting bagi pembangunan. Namun sayangnya, perannya yang penting tersebut tidak berbanding lurus dengan penanaman modal yang ada di Indonesia. Kebanyakan investasi yang masuk ke Indonesia biasanya berkaitan dengan sektor non-pertanian. Pertanian dianggap sebagai sektor yang “biasa” saja, kurang eksotik dan kurang menguntungkan. Salah satu penyebabnya adalah belum banyak diketahui mengenai potensi sektor pertanian itu sendiri, dari hulu sampai hilir. Posisi pertanian dibanding dengan sektor non-pertanian belum banyak diketahui. Hal itulah yang menyebabkan investor enggan menanamkan modalnya di sektor pertanian.
Pembangunan pada sektor pertanian di Indonesia diarahkan pada upaya peningkatan mutu, produksi dan pemasaran hasil pertanian serta mengembangkan usaha tani terpadu guna memantapkan swasembada pangan, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, meningkatkan komoditi-komoditi ekspor, komoditi bahan-bahan industri dalam negeri, meningkatkan taraf hidup petani, mendorong perluasan dan pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja serta mendorong peran serta swasta menanam kan modalnya untuk mengembangkan potensi pertanian.
Pada KTT Ketahanan Pangan Dunia yang diselenggarakan pada Bulan November 2009 menghasilkan komitmen untuk meningkatkan investasi di sektor pertanian dan mengeliminasi masalah kelaparan lebih cepat dari yang ditargetkan semula. Ada dua komitmen yang berkaitan dengan investasi pertanian, yaitu:
1) Mencegah kecenderungan menurunnya pendanaan domestik dan asing untuk pertanian, ketahanan pangan dan pembangunan pedesaan di negara berkembang dan meningkatkan bantuan publik secara signifikan.
2) Meningkat kan investasi baru untuk produksi dan produktivitas pertanian di negara sedang berkembang untuk mengurangi kemiskinan dan ketahanan pangan untuk masyarakat.
Tingginya angka kemiskinan pada negara-negara berkembang disebabkan karena penduduknya sebagian besar bekerja pada sektor pertanian dan mempunyai produktivitas yang rendah (Todaro, 2006). Faktor-faktor rendahnya produktivitas sektor pertanian di negara berkembang, yaitu:
1) Kekurangan peralatan pertanian.
2) Cara bercocok tanam masih tradisional.
3) Input modernisasi rendah.
4) Pendidikan yang masih rendah.
5) Kurangnya modal.
Oleh sebab itu, dengan adanya investasi dalam bidang pertanian tersebut dapat mendorong adanya inovasi-inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas pada sektor agribisnis sehingga dapat memberikan peningkatan kesejahteraan kepada pelaku usaha dan kepada masyarakat pada umumnya.
Pelayanan pengembangan investasi pertanian diantaranya dilakukan melalui penyediaan data dan informasi mengenai potensi dan peluang investasi sektor agribisnis/agroindustri, aneka macam kebijakan, peraturan dan insentif yg diberikan daerah pada masyarakat luas, terutama calon investor baik dalam negeri maupun dari luar negeri, dan fasilitasi perencanaan investasi. Hal
tersebut diharapkan bisa lebih mendorong calon investor buat menanamkan modalnya dalam bidang bisnis agribisnis/agroindustri di Indonesia. Peluang investasi agribisnis/agroindustry yang cukup besar ada pada subsektor perkebunan, peternakan, perikanan, industri pangan dan pengolahan output hutan.
4.3. Realisasi Investasi Pertanian
Upaya pengembangan dan perluasaan usaha pertanian dapat dilakukan dengan menggiatkan kegiatan investasi. Pada bidang komoditi ini, usaha yang bisa ditingkatkan investasinya adalah memproduksi komoditi, agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Adapun sub bidangnya meliputi dari pengadaan bibit/benih, pupuk, obat-obatan, produksi komoditi, pasca panen dan pengolahan serta penciptaan nilai (value). Peluang investasi ini dapat dijumpai pada beragam sektor usaha, mulai dari pertanian (padi, palawija, hortikultura), perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Ketika investasi pada beragam komoditi dan sektor usaha di atas dapat berjalan dengan baik, maka diharapkan akan menghasilkan peningkatan nilai investasi yang signifikan. Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi PMDN tahun 2019-2021 terhadap sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutan dan perikanan dirincikan pada tabel sebagai berikut.
Sektor Ekonomi (Investasi)
Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri Menurut Sektor Ekonomi (dalam juta US$)
2019 2020 2021
Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan
43 598,93 32 096,50 29 374,60
Kehutanan 9 366,54 1 163,60 6 862,70
Perikanan 247,55 564,90 1 012,20
Tabel 1. Realisasi Investasi Penanaman Modal dalam Negeri Menurut Sektor Ekonomi (BPS)
Di masa pandemi ini, kinerja sektor pertanian tetap bertumbuh positif dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya. Meskipun memiliki peranan besar bagi perekonomian nasional, investasi sektor pertanian masih memperlihatkan share (pembagian) yang rendah terhadap total investasi, bahkan saat ini mengalami tren penurunan pada investasi asing. Mengevaluasi serta melakukan penyesuaian kebijakan dan regulasi yang dapat menghambat investasi di sektor pertanian merupakan upaya yang sangat penting untuk dilakukan pemerintah bersama kementerian/lembaga terkait. Pemerintah juga perlu mengakselerasi investasi pada daerah yang memiliki keunggulan di sektor ini.
4.4. Peranan Investasi Pertanian Terhadap Perekonomian
Investasi di sektor pertanian yang dilaksanakan di berbagai daerah berdasarkan hasil beberapa penelitian telah terbukti memberikan dampak terhadap perekonomian dan kesempatan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung melalui mekanisme multiplier seperti yang diuraikan sebagai berikut.
Investasi, kebijakan ekspor, dan insentif pajak d i sektor agroindustri berdampak menurunkan kesenjangan pendapatan sektoral, tenaga kerja dan rumah tangga. Kebijakan ekspor dan investasi di sektor agroindustri makanan berdampak menurunkan kesenjangan pendapatan lebih besar dibandingkan kebijakan di sektor agroindustri non makanan. Penelitian ini dilakukan oleh Priyarsono, dkk. (2005) dengan judul “Peranan Investasi Di Sektor Pertanian Dan Agroindustri Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Dan Distribusi Pendapatan yang dilakukan dengan Pendekatan Sistem Neraca So sial Ekonomi”
menggunakan data Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) tahun 2002.
Darsono (2008) dalam tulisannya yang berjudul “Peran Investasi Dalam Kinerja Pertumbuhan Sektor Pertanian Indonesia” menyebutkan bahwa peningkatan investasi di sektor pertanian kurang bisa menggerakkan pertumbuhan di sub sektor tanaman pangan, terutama disebabkan belum bisa
menciptakan augmenting industri pada sub sektor tanaman pangan. Namun, peningkatan investasi di sektor pertanian bisa menggerakkan pertumbuhan industri hortikultura cukup besar, demikian juga peningkatan laju investasi di sektor kehutanan berdampak positif terhadap peningkatan lapangan kerja dan output yang diproduksi.
Secara agregat nasional, investasi PMDN memberikan kontribusi lebih besar dalam peningkatan PDB sektor pertanian, tetapi PMA memberikan kontribusi lebih besar dalam penyerapan tenaga kerja baru. Investasi pertanian oleh rumah tangga petani juga berdampak positif pada pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Demikian juga investasi oleh rumah tangga petani dapat meningkatkan populasi sapi potong pada usaha pembiakan, meningkat kan produksi susu segar lokal pada usaha peternakan sapi perah yang berarti mengurangi impor susu segar, meningkatkan luas panen dan produktivitas pertanian (padi, kedelai dan sayuran) pada pompa air di sawah tadah hujan sehingga produksi pertanian dan kesempatan kerja juga meningkat, serta menurunkan biaya sekaligus mempercepat waktu pengolahan lahan pada traktor.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam berbagai aspek baik bagi kehidupan manusia sehari-hari ataupun bagi negara. Bagi kehidupan sehari- hari, sektor pertanian berperan dalam penyedia pangan, pakan ternak, serta bioenergi. Sedangkan bagi negara, sektor pertanian berperan dalam menopang pembangunan nasional. Pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu faktor pendukung pembangunan ekonomi nasional karena memberikan kontribusi yang besar dalam perkonomian Indonesia.
Meskipun memiliki peranan besar bagi perekonomian nasional, investasi sektor pertanian masih memperlihatkan share (pembagian) yang rendah terhadap total investasi, bahkan saat ini mengalami tren penurunan pada investasi asing. Salah satu penyebabnya adalah potensi dari sektor pertanian yang belum banyak diketahui. Hal itulah yang menyebabkan investor enggan menanamkan modalnya di sektor pertanian.
Investasi di sektor pertanian memberikan dampak terhadap perekonomian dan kesempatan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Investasi, berdampak menurunkan kesenjangan pendapatan sektoral, tenaga kerja dan rumah tangga. Selain itu peningkatan investasi di sektor pertanian bisa menggerakkan pertumbuhan industri hortikultura, peningkatan lapangan kerja dan output yang diproduksi.
5.2. Saran
Sebaiknya pemerintah dapat melakukan berbagai program yang dapat menunjukkan potensi dari sektor pertanian sehingga menarik perhatian para investor untuk melakukan investasi. Selain pemerintah, para pelaku usaha di sektor pertanian juga dapat melakukan pengembangan hasil produksi pertanian milik mereka sehingga lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Adha, Ajeng, Afrillia dan Puti Andiny. (2022). Pengaruh Tenaga Kerja Dan Investasi di Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian di Indonesia. Jurnal Samudra Ekonomika, 6(1), 40-49.
Ariwibowo, P. (2018). Potensi dan Peluang Investasi Sektor Pariwisata.
Kementerian Pertanian. (2021). Laporan Kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2020.
Pusat Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI. (2020). Sektor Pertanian:
Berperan Besar, Realisasi Investasi Belum Optimal. Buletin APBN, 5, 7–11.
Ramlawati. (2020). Peranan Sektor Pertanian Dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi Di Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 1(2), 173–193.
Suratman, Suratna, Erlinda Yurisinthae dan Jajat Sudrajat. (2016). Pengaruh Investasi Terhadap PDRB Sektor Pertanian di Kalimantan Barat. Jurnal Social Economic of Agriculture, 5(2), 78-89.
Utama, Made, Suyatna. (2013). Potensi Dan Peningkatan Inv estasi Di Sektor Pertanian Dalam Rangka Peningkatan Kontribusi Terhadap Perekonomian Di Provinsi Bali. Buletin Studi Ekonomi, 18(1), 51–57.
Utomo, Yohanna, Kristanti, Badjuri dan Teguh Hadi P. (2015). Dampak Investasi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Provinsi Jawa Timur (Pendekatan Analisi Input Output). Artikel Ilmiah Mahasiswa, 1-5.