S FIS 1204817 Bibliography

(1)

82

Maryam Musfiroh, 2016

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN MAJEMUK DENGAN KARAKTER PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERHADAP ISU ROKOK DAN GUNUNG MELETUS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, T. (2013). Kecerdasan Multipel di Dalam Kelas. Jakarta: PT Indeks.

Athota, V.S., O’Connor, P.J., & Jackson, C. (2009). The Role of Emotional

Intelligence and personality in Moral Reasoning. University of Notre Dame Australia ResearchOnline@ND.

Bahar, Asril. (2002). Lingkungan Keluarga Harmonis Sejahtera Menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Jurnal Lingkungan Keluarga, Edisi II, hlm. 1 – 4.

Boeree, G. (2008). General Psychology, Psikologi Kepribadian, Persepsi, Kognisi, Emosi, dan Perilaku. Jakarta: Prismasophie.

Budianto, T. dkk. (2015). Penyusunan Bahan Ajar IPBA Tema Gerak Benda Langit yang Mengakomodasi Kecerdasan Majemuk Siswa SMP. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015, Institut Teknologi Bandung.

Chan, D.W. (2001). Assessing Giftedness of Chinese Secondary Students in Hong Kong: a multiple intelligences perspective. European Council for High Ability, 12 (2), hlm. 215 – 234.

Chau, M.Y. (2006). Connecting Learning Styles and Multiple Intelligences Theories Through Learning Strategies: An Online Tutorial for Library Instruction. Library and Information Science Research Electronic Journal, 16 (1), hlm. 1 -14.

Claypoole, S.D., Edward E.M., & Sandra D.P. (2000). Moral Dilemma Discussions: An Effective Group Intervention forJuvenile Offenders. The Journal for Specialists in Group Work, 25 (4), hlm. 394-411.

(2)

83

Damayanti, D. (2014). Panduan Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Araska.

Dinas Pendidikan Kota Bandung. (2013). Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2013/2014.[Online]. Diakses dari http://pendampingppdb.blogspot.co.id/2014/06/perbedaan-ppdb-online-2013 -dan-ppdb.html

Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Freeman, J. (2008). Morality and Giftedness. The Routledge International Companion to Gifted Education. London and New York: Routledge.

Ghufron, M.N. & Risnawita, R. (2010). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Gubbins, E. & Byrne, R.M.J. (2014). Dual processes of emotion and reason in judgments about moral dilemmas. 20 (2), hlm. 245 – 268.

Gunarsa, S.D. (2014). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: Libri

Gutierrez, D., Perri., & Quackenbush, A. (2006). Exploring The Multiple Intelligences Of Community College Students Enrolled In Online Courses. Journal of College Teaching & Learning, 3(11), hlm. 85 – 90.

Jasmine, J (Eds). (2007). Mengajar dengan Metode Kecerdasan Majemuk. Bandung: Penerbit Nuansa.

Koura, A.A. & Al-Hebaishi, S.M. (2014). The Relationship between Multiple Intelligences, Self Efficacy and Academic Achievement of Saudi Gifted and Regular Intermediate Students. Educational Research International, 3 (1), hlm. 48 – 70.

(3)

84

Liliawati, W. (2014). Pengembangan Program Perkuliahan IPBA Terintegrasi yang Mengakomodasi Kecerdasan Majemuk Berorientasi Penanaman Karakter Diri dan Penguasaan Konsep. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Musfiroh, Maryam. (2015). Analisis Pola Hubungan Kecerdasan Majemuk dengan Karakter Siswa Sekolah Menengah Pertama pada Kasus Gunung Meletus. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015), Institut Teknologi Bandung.

Muslich, M. (2013). Pendidikan Karakter, Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Narvaez, D. (1993). High Achieving Students and Moral Judgment. Journal for the Education of the Gifted, 16 (3), hlm. 268 – 279.

Neto, F., Ruiza, F., & Furnham, A. (2008). Sex differences in self-estimation of multiple intelligences among Portuguese adolescents. European Council for High Ability, 19 (2), hlm. 189 – 204.

Ormrod, J.E. (2009). Psikologi Pendidikan, Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jakarta: Erlangga.

Paciello, M. dkk. (2013). Moral dilemma in adolescence: The role of values, prosocial moral reasoning and moral disengagement in helping decision making. European Journal Of Developmental Psychology, 10 (2), hlm. 190 – 205.

Pease, A. & Pease, B. (2015). Mengapa Pria Tidak Bisa Mendengarkan dan Wanita Tidak Bisa Membaca Peta?. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Penrose, J.N. & Friedman, H.L. (2012). Moral Identity versus Moral Reasoning in Religious Conservatives. The Humanistic Psychologist, 40 (4), hlm. 343-363.

(4)

85

Roan. (1979). Ilmu kedokteran jiwa. Jakartas: PT Rajawali Press.

Shahzada, G. Dkk. (2011). Self-Perceived Multiple Intelligences of Male and Female. Mediterranean Journal Of Social Sciences, 2 (1), hlm. 176 – 187.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif. dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Suparno, P. (2004). Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Suriajaya, T. (2011). Gunung Api, Cerita Tentang Peran Masyarakat Saat Dilanda Bencana Gunung Meletus. Bali: Yayasan IDEP

Suryana, A. (2007). Tahap-Tahap Penelitian Kualitatif. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FIP/jur._administrasi_pendidikan/19720321199 9031-asep_suryana/copy_(4)_of_langkah_ penelitian_kualitatif .pdf. [7 April 2016]

Tirri, K., Nokelainen, P., & Mahkonen, M. (2009). How Morality and Religiosity Relate to Intelligence: A Case Study of Mathematically Gifted Adolescents.

Journal of Empirical Theology, 22 (1), hlm. 70 – 87.

Wark, Gillian. (2001). Personality, Gender, and the Ways People Perceive Moral Dilemmas in Everyday Life. Journal of College and Character, 2 (2).

Weisz, A.N. & Black, B.M. (2002). Gender and Moral Reasoning: African American Youths Respond to Dating Dilemmas. Journal of Human Behavior in the Social Environment, 6 (3), hlm. 17-34.