• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Manajemen Pemasaran contoh proposa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Manajemen Pemasaran contoh proposa"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Manajemen Pemasaran

BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) ABON PATIN DIDAERAH DESA TANGKIT BARU KECAMATAN SUNGAI GELAM

KABUPATEN MUARO JAMBI

DISUSUN OLEH KELOMPOK III 1. RANDIKA HERMAWAN

2. NURMI D. MANURUNG

3. RIFDA FALJRIYANI 4. RD. RICO TAMPATI 5. LUHUR BUDI SETIAWAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGROBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

I.

PENDAHULUAN

1.1 Identifikasi Masalah

(2)

sebesar 31,44 % dibandingkan dengan tahun 2006. Namun dari disisi konsumsi, peningkatannya hanya sebesar 22,79 %. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kelebihan produksi (over supplay) ikan patin sebesar 97,3 ton pada tahun 2008. Perlu adanya penanganan masalah ini, berupa pengolahan ikan patin lebih lanjut seperti agroindustri abon ikan patin.

Abon ikan patin adalah makanan yang yang terbuat dari serat daging ikan patin. Penampilannya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitam-hitaman dikarenakan dibumbui kecap. Abon tampak seperti serat-serat kapas, karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering yang disuwir-suwir. Karena kering dan nyaris tak memiliki sisa kadar air, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara. Abon Ikan Patin merupakan salah satu produk yang sangat digemari khususnya oleh masyarakat Kota Jambi. Abon Ikan Patin merupakan olahan yang bergizi tinggi. Daerah penghasil abon ikan patin dapat kita jumpai di Kasang Pudak Kabupaten Muaro Jambi dan Desa Senaning Kabupaten Batanghari. Produk ini dapat kita jumpai pula di supermarket dan unit-unit pemasaran.

Harga jual tinggi dari suatu komoditas memang menjadi daya tarik untuk mengusahakannya. Iming-iming mendapat keuntungan tebal kadang membuat pelaku bisnisnya melupakan stategi usaha. Hal seperti ini pernah terjadi pada bisnis ikan patin di Kab. Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Tahun lalu harga ikan patin di Jambi sempat anjlok sampai setengah dari harga biasanya yang sebesar Rp12.000 per kg. Penyebabnya overproduksi sehingga harganya jatuh. Karena kurang koordinasi, petani serempak tebar benih, jadi panen berbarengan,”. Dengan menurunnya harga ikan patin membuat agroindustri patin membeli ikan patin dengan jumlah besar dan memproduksi abon dalam jumlah besar. Namun dampak dari over produksi adalah menumpuknya abon digudang penyimpanan. Karena produsen tidak mau merugi maka harus dibuat strategi pemasaran yang baik untuk memasarkan produknya secara efektif dan efisien. Maka sebagai pendidik kami melakukan tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti dan mencoba menggunakan ilmu manajemen pemasaran dengan teori bauran pemasaran (marketing mix). Dalam materi bauran pemasran ada 4 P yang digunakan untuk mengerjakan bauran pemasaran yang efektif dan efisien dan 4 P itu adalah Product, Price, Promotion dan Place. Maka kami mengambil contoh produk dan melakukan penelitian dari abon patin T & TRI yang berada didaerah Kasang Pudak Kabupaten Muaro Jambi apakah sudah menerapkan bauran pemasaran dengan baik.

(3)

1) Strategi apakah yang cocok diterapkan untuk pemasaran abon ikan patin yang berada didaerah kasang pudak?

2) Strategi apa yang digunakan produsen abon patin selama proses pemasaran berlangsung?

3) Bagaimana bauran pemasaran tentang harga yang terjadi di abon patin T & TRI?

4) Bagaimana bauran pemasaran tentang produk yang terjadi di abon patin T & TRI?

5) Bagaimana bauran pemasaran tentang promosi yang terjadi di abon patin T & TRI?

6) Bagaimana bauran pemasaran tentang place (tempat) yang terjadi di abon patin T & TRI?

1.3 Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

a. untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran abon patin di Kumpe Ulu b. untuk mengetahui kelayakan abon patin sebagai usaha yang layak untuk

dikembangkan

c. Mengetahui bauran pemasaran yang dijalankan ibu Triwarni dalam memasarkan abon ikan patin nya.

2. Manfaat Penelitian

a. hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat terutama masyarakat Kumpe Ulu dalam mengkaji lebih lanjut tentang usaha abon ikan patin.

b. hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi kalangan akademik khususnya mahasiswa pertanian dalam menambah literatur dan kajian pustaka mengenai strategi pemasaran abon ikan patin.

c. hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman dan bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui strategi pemasaran abon ikan patin.

II. TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Abon

(4)

Abon termasuk makanan ringan atau lauk yang siap saji. Produk tersebut sudah dikenal oleh masyarakat umum sejak dulu. Abon dibuat dari daging yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik kering, renyah dan gurih. Pada umumnya daging yang digunakan dalam pembuatan abon yaitu daging sapi atau kerbau (Suryani et al, 2007).

Abon ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan laut yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya simpan yang relatif lama. Menurut Suryani (2007) Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya simpan yang relatif lama. Karyono dan Wachid (1982) menyatakan, abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringandengan cara menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupun sebagai lauk-pauk.

Abon sebagai salah satu produk industri pangan yang memiliki standar mutu yang telah ditetapkan oleh Departemen Perindustrian. Penetapan standar mutu merupakan acuan bahwa suatu produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan aman bagi konsumen. Para produsen abon disarankan membuat produk abon dengan memenuhi Standar Industri Indonesia (SII).

Faktor-faktor yang mempengaruhi standar mutu abon antara lain : 1. Kadar air – berpengaruh terhadap daya simpan dan keawetan abon. 2. Kadar abu – menurunkan derajat penerimaan dari konsumen.

3. Kadar protein – sebagai petunjuk beberapa jumlah daging/ikan yang digunakan untuk abon.

4. Kadar lemak – berhubungan dengan bahan baku yang digunakan, ada tidaknya menggunakan minyak goreng dalam penggorengan.

2.2 Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pengertian marketing Mix Secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan

menurut istilah marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara

(5)

Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi :

Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market

Bahasa indonesianya kurang lebih : ” Marketing Mix adalah sekumpulan variable – variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran

Marketing Mix sendiri didalamnya terdapat beberapa elemen marketing kalau jaman dahulu dikenal dengan unsur 4P , namun seiring berkembangnya jaman makin modern kini ada yang mengatakan marketing mix ada 7P artinya ada penambahan Tiga strategi lagi. bukan perkara salah atau benar dari kedua pendapat di atas tapi yang namanya strategi menurut saya kita bebas menambahkan selama apa yang ditambahkan bisa menjadikan strategi pemasaran yang kita lakukan semakin hebat.

Apa saja unsur – unsur marketing Mix baik 4P atau 7P tersebut, berikut disebutkan : 1. Produk

2. Price 3. Promotion 4. Place

5. Partisipant/ People 6. Proses

7. Physical Evidence

1. Marketing Mix Product :

Produk sendiri terbagi dua yaitu produk nyata bisadilihat dan produk tidak nyata atau jasa hanyabisa di rasakan tapi tidak bisa di lihat. Dalam hal produk perlu di perhatikan kualitas, layanan, dll karena konsumen ketika membeli bukan hanya sekedar ingin tapi juga

membutuhkan dan harus kita perhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang kita tawarkan.

2. Marketing Mix Price :

Strategi dalam menentukan harga yang kita tawarkan kepada konsumen , karena harga juga penentu apakah konsumen mau membeli produk kita atau tidak.

(6)

Merupakan strategi dalam mengkomunikasikan informasi produk atau jasa dari penjual kepada pembeli, dalamhal ini kita harus pandai – pandai menyusun strategi promosi agar produk kita bisa dikenal olehkonsumen.

4. Marketing Mix Place:

Sering juga di sebut saluran distribusi, yang berarti keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai.

5. Marketing Mix Partisipant or People :

Partisipant atau people yang di maksud adalah mereka yang ikut berpartisipasi dalam startegi pemasaran produk atau jasa, misal dalam usaha restoran maka yang di maksud adalah para kasir, pelayan, dan penjual sayur dll.baik yang terlibat langsung mau pun tidak.

6. MarketingMix Procces :

Kegiatan marketing mix yang menunjukan bagaimana proses pelayanan yang di berikan kepada konsumen pada saat melakukan pembelian produk atau jasa yang kita tawarkan.

7. Marketing Mix Physical Evidence / Lingkungan Fisik :

merupakan Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran . maksud dari situasi ini adalah keadaan atau situasi dan kondisi secara geografi, lingkungan institusi, dekorasi dari ruangan, adanya suara, aroma fisik , cahaya yang terpancar , cuaca yang baik, peletakan dan layout yang nampak atau situasi lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli hal ini di kemukakan oleh Belk 1974 dalam Assael 1992.

Dari 7 bauran pemasaran yang ada dibuku yang telah dikembangkan namun saat ini yang nantinya akan digunakan adalah 4 bauran pemasaran saja yaitu Product,place, promotion dan price.

(7)

1.1 Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tentang Bauran Pemasaran Marketing Mix Abon Ikan Patin. Maka lokasi yang akan dikunjungi sebagai objek penelitian adalah agroindustri ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Nama kemasan olahan agroindustri ikan patin ini bernama ”T & TRI” yang dimiliki ibu Tri. Selain dilokasi pembuatan Agroindustri Abon Ikan patin kami juga melakukan penelitian dilokasi penjualan seperti minimarket maupun warung kecil dan langsung turun ke masyarakat untuk menanyakan secara langsung tentang produk abon patin ini yang nantinya akan berhubungan dengan pemilihan salah satu strategi kompetitif pemasaran yang baik yang bisa gunakan untuk abon ikan patin.

1.2 Profil Usaha

Bentuk kegiatan : Pembuatan Abon Ikan Patin Pokhlasar Tunas Baru Desa Pudak Kec. Kumpeh Ulu Kab. Muaro Jambi

Nama Produk : T & TRI

Struktur Organisasi : Ketua Triwarni, Sekretaris Sumarni, Bendahara Sumirah

1.3 Waktu penelitian

Waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal penelitian yang diberuikan program studi Diploma III Agrobisnis serta izin dari dosen Manajemen Pemasaran.

Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan nya adalah: Hari/Tanggal : Jumat 5 Desember 2014 Pukul : 08.00 – 09.00 WIB

1.4 Sumber penulisan

1. Penulisan ini didapat dari sumber buku yang relevan yang membahas tentang pemasaran dan beberapa buku tentang produk ikan patin

2. Didapat informasi dari petani ikan patin,produsen abon ikan patin, masyarakat yang mengkonsumsi abon ikan patin serta pasar yang menampung abon ikan patin

3. Penulisan ini juga dibantu dari teman-teman yang saling berdiskusi dan para pakar yang mengetahui tentang pemasaran dan dibantu oleh dosen

(8)

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

(9)

Patin Ibu Triwarni mengalami kemajuan yang cukup pesat dikarenakan menggunakan manajemen dan system pemasaran yang baik, system bauran yang dilakukan antara lain:

4.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 4.2.1 Price ( Harga )

Untuk menentukan harga abon ikan patin ini pertama-tama harus ditentukan dengan kondisi ekonomi masyarakat Jambi agar seluruh masyarakat menengah kebawah bisa juga menikmati olahan abon patin ini. Kondisi ekonomi masyarakat Jambi pada umumnya adalah masyarakat menengah kebawah maka harga yang ditentukanpun harus murah. Harga yang dibuat untuk kemasan ukuran 100 gram adalah Rp 15.000 ,-. Perbandingan pengolahan ikan patin menjadi abon patin yaitu 5:1 , dimana dari 5 kg ikan patin segar akan menghasilkan abon patin 1 kg. Dalam pengolahan ikan patin menjadi abon patin membutuhkan beberapa bahan penolong seperti bumbu, santan, penyedap rasa. Selain itu biaya yang diperlukan yaitu biaya transportasi. Maka setelah dilakukan kalkulasi biaya , ditetapkanlah harga yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan yaitu Rp 15.000,00.

Dalam penetapan harga usaha Abon Patin ini mendapat pengawasan dan keterlibatan pemerintah. Usaha Abon patin ini untuk di Jambi masih 3 home industry yang menekuninya maka untuk persaingan T & Tri masih minim dan masih bisa dikondisikan. Mengingat diantara 3 indusrti ini T & Tri merupakan salah satu yang masih menjaga eksistensinya di usaha home industry abon patin.

Untuk harga abon ikan patin dengan ukuran 1 gram dikenakan biaya Rp 15.000 sedangkan untuk kemasan keluar kota seperti Jakarta dan beberapa bandara yang menjual oleh-oleh khas Jambi menggunakan kemasan dengan ukuran 50 gram untuk harga nya adalah Rp 8.000,-. Konsumen juga bisa membeli abon ikan patin yang belum dikemas menggunakan ukuran plastic 100 gram. Untuk harga yang belum dilakukan pengemasan dijual dengan harga Rp 130.000 – 140.000. namun untuk pembelian dalam jumlah besar dengan pembelian tidak dikemas perusahaan membatasi pembelian dan membatasi konsumen, konsumen yang dipilih adalah orang-orang yang telah dipercaya. hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kualitas dan keamanan dari produk abon patin itu sendiri.

(10)

Abon ikan patin adalah salah satu produk (olahan) makanan yang berbahan dasar ikan patin. Desa Pudak Kumpe Ulu adalah salah satu penghasil ikan patin terbesar di Jambi. Dimana sampai saat ini berdasarkan informasi yang kami dapatkan Desa Pudak menghasilkan ikan patin segar sebanyak 20 ton/ hari. maka untuk mengantisipasi kelebihan hasil ikan patin segar maka petani mempunyai ide untuk mengolah ikan patin menjadi abon ikan patin. Pengolahan ikan patin segar menjadi abon ikan patin memiliki perbandingan 5:1 maka dari 5 kg ikan patin segar akan menghasilkan 1 kg abon patin. Kapasitas produksi abon ikan patin sekali produksi yaitu 300 bungkus (3 kg abon patin ) dimana, 1 bungkus berisi 100 gram abon ikan patin.

Pengolahan abon ikan patin memiliki bahan tambahan/bahan penolong sebagai berikut:

- Lengkuas

Dalam pembuatan ikan patin yang digunakan yaitu hanya dagingnya saja jadi kulit dengan durinya tidak digunakan tetapi limbah tersebut diolah kembali menghasilkan kerupuk ikan patin. sehingga industry T & Tri ini memiliki 2 produk olahan yaitu abon patin dengan kerupuk patin.

Untuk bungkus produk yang terbuat dari plastic sebagai wadah abon ikan patin di dapatkan dari luar Provinsi Jambi yaitu tepatnya adalah didaerah Cengkareng. Untuk pemesanan dilakukan selama 1 bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan plastic saat produksi dengan arti bisa dilakukan pemesanan 2 kali dalam 1 bulan. Untuk wadah abon patin dalam jumlah besar seperti kertas karton didapatkan dari Surabaya. Pemesanan kardus dilakukan dalam jumlah banyak untuk stock kebutuhan dirumah. Pemesanan dilakukan 2 bulan 1 kali.

(11)

komposisi alamat lengkap produksi dan lain-lain. Dengan adanya keterangan diatas sehingga memudahkan konsumen lebih bijak dalam memilih dan lebih mudah dikenal oleh masyarakat.

4.2.3 Promotion (promosi )

Promosi adalah langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh produsen setelah tahap pengolahan produk selesai. Promosi merupakan suatu tahap yang sangat penting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan. Kegiatan promosi adalah kegiatan memperkenalkan produk kepada masyarakat sehingga kita lebih mudah dalam menentukan sasaran pasar yang akan kita tuju nantinya. Semua perusahaan baik barang/ jasa harus melakukan promosi, demikian juga untuk usaha home industry T & Tri . T &Tri melakukan promosi dengan cara mengunjungi beberapa pameran yang ada baik yang ada di Jambi maupun di luar Provinsi Jambi . Dalam pameran tersebut T & Tri memperkenalkan produk dengan cara menjual Abon Ikan Patin dengan harga yang relative lebih murah daripada harga normalnya. Tujuannya supaya para konsumen tertarik sehingga mau membeli. Selain itu promosi juga dilakukan dengan cara memasukkan produk abon patin ke swalayan-swalayan yang ada di Jambi misalnya, di Abadi, Mandala, Sungai Kambang dll.

Selain dengan cara yang disebutkan beberapa diatas, T & Tri juga meminta bantuan dan solusi kepada pemerintah supaya ikut terlibat untuk memasarkan produk abon patin ini. Mereka meminta supaya di Bandara khusus untuk calon jemaah diberikan abon patin sebagai salah satu makanan yang bisa mereka bawa dan konsumsi nantinya pada saat melakukan perjalanan ke Arab Saudi. T & Tri berharap pada tahun 2015 rencana sudah bisa terealisasi sehingga Jambi dikenal oleh masyarakat dan masyarakat tahu bahwa Jambi memiliki suatu icon yang membanggakan. Pada saat dilakukan promosi melalui pameran dibeberapa tempat harga nya tidak sama seperti harga dipasaran biasanya. Untuk harga dipasaran biasanya T & TRI menjual dengan harga Rp 15.000/ 1 gram sedangkan pada waktu pameran dilakukan penjualan dengan harga Rp 13.000/ 1 gram. Dengan penjualan dengan harga lebih murah Rp 2.000 dari harga biasanya perusahaan T & TRI tetap mendapatkan keuntungan Rp 30.000 – 35.000 / Kg.

4.2.4 Place (Tempat )

T & Tri berlokasi di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi yang berada 15 km dari pusat kota atau tempat penjualan abon ikan patin.

(12)

1.Sistem transportasi perusahaan

Karena pemasaran abon patin sudah memiliki sasaran pasar di Jambi jadi perusahaan tidak lagi kewalan mencari pasar. Beberapa swalayan sudah memiliki stok yang telah ditetapkan. Untuk transportasi sendiri perusahaan home industry T & Tri menggunakan mobil pribadi untuk mengantarkan produk abon patin ke beberapa swalayan yang sudah menjadi langganannya. Untuk daerah luar jambi seperti Jakarta, Medan, Batam T & Tri melakukan pengiriman barang yang sudah dipaketkan melalui transportasi darat karena berdasarkan kalkulasi biaya yang sudah dibuat pengiriman melalui transportasi darat lebih ekonomis dibandingkan melalui udara. Maka untuk perusahaan ini sudah memiliki system trasportasi yang sudah tergolong baik karena setiap pesanan dari konsumen di Luar Jambi bisa dilayani dengan baik. Untuk distribusi dalam kota perusahaan menggunakan mobil pribadi untuk mengurangi pengeluaran. Sedangkan untuk keluar kota seperti Medan dan Jakarta perusahaan menggunakan jasa ekspedisi dan Jasa antar paket barang TIKI JNE. Untuk harga transportasi melalui jalur ekspedisi adalah sebesar Rp 6.000/Kg. dalam satu kali pengiriman melalui ekspedisi T & TRI menyiapkan produksi sampai 100 Kg abon ikan patin. maka jika ditotal cost yang dikeluarkan untuk pengiriman melalui jalur ekspedisi ini adalah Rp 600.000,-. Namun kelemahan dari jalur ekspedisi ini barang yang dipesan bisa sampai kelokasi pemasaran adalah membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 3 hari. untuk mengantisipasi keterlambatan barang yang datang melalui jalur ekspedisi, T & TRI melakukan produksi dan pengiriman 1 minggu sebelum tanggal yang ditetapkan oleh pasar. Sedangkan untuk jalur cepat yang menggunakan waktu selama 1 X 24 Jam perusahaan T & TRI menggunakan jasa antar paket TIKI JNE. Kelemahan dari TIKI JNE adalah harganya yang mahal. Untuk 1 kg barang dikenakan biaya sebesar Rp 35.000 maka untuk satu kali pengiriman dalam jumlah 100 kg T & TRI harus mengeluarkan cost sebesar Rp. 3.500.000,- . Untuk paket melalui TIKI JNE perusahaan T & TRI hanya melakukan beberapa kali saja dengan alasan harga nya yang sangat mahal. Distribusi melakukan TIKI JNE dilakukan apabila kebutuhan pasar diluar kota sangat mendesak dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk distribusi dibantu oleh pasar yang berada diluar kota dengan perbandingan cost 70:30 dimana 70 % ditanggung oleh pasar yang ada diluar kota.

2.Sistem penyimpanan

(13)

ruangan yang sekaligus pembuatan olahan ikan patin. system penyimpana yang dimiliki T & TRI sangat terjamin kehiginisannya karena dilakukan penyimpanan diruangan yang tertutup dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Bahan yang telah diolah juga sudah dikemas menggunakan plastic kedap udara dan ditumpuk dikertas karton.

3. Pemilihan saluran distribusi

Untuk saluran distribusi perusahaan ini memilih saluran distribusi yang relative singkat karena melakukan disrtibusi ke swalayan jadi tidak terhubung langsung ke konsumen. Tetapi pihak swalayan yang melakukan konsep penjualan kepada konsumen. Produk abon ikan patin ini dapat ditemui dibeberapa minimarket seperti:

 Supermarket Abadi

 Supermarket Mandala

 Toko oleh-oleh khas Jambi, Hardi Rasa

 Counter Dekranasda Provinsi Jambi

 Counter Produk Khas Jambi di Bandar Udara Sultah Thaha.

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Jika dilihat dari aspek kelayakan usaha yang dijalankan oleh Ibu Triwarni ini termasuk kedalam kategori yang layak untuk dikembangkan karena belum memiliki banyak pesaing dan permintaan pasar juga termasuk banyak. Dari 4 system bauran pemasaran yang dijalankan yaitu Price, Product, Place dan Promotion terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan yang mesti diperbaiki guna memperoleh pasar yang lebih baik. Untuk Promosi yang dilakukan T & TRI masih sangat rendah karena hanya melakukan promosi dengan mengharapkan beberapa event yang sehingga masyarakat banyak yang belum mengenal produk abon patin. Selain itu juga ada dan terdapat kelemahan dari product yang belum memiliki cirri khas nya untuk lebih mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat. Untuk Place nya juga sudah baik dapat memilih pasar yang memiliki kesempatan penjualan yang strategis dan system distribusi yang efektif dan efisien. Untuk pricenya juga sudah baik karena dapat menjual dengan harga yang terjangkau sehingga dapat memudahkan konsumen menengah kebawah untuk membeli abon ikan patin T & TRI.

(14)

a. Saran dari kami sebagai mahasiswa yang telah melakukan kunjungan lapangan adalah dengan memperbanyak promosi kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik dan dunia maya.

b. Menambah pemasaran dengan begitu lebih banyak dan sering melakukan produksi pengolahan abon ikan patin

c. Memiliki ciri khas produk sehingga lebih gampang dikenal dan diingat oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Susanto, MS dkk.2003. Dasar-dasar Pemasaran. Yogyakarta: Tim Mitra Bestari

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/konsep-bauran-pemasaran-marketing-mix.html

http://www.lebahmaster.com/tips-dan-trik/tips-marketing/pengertian-marketing-mix

(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mengembangkan tur Tarik Tunai tanpa kartu dibutuhkan kongurasi Mesin agar menu Tarik tunai dapat digunakan, Spesication Message ISO8583 sebagai standar format data yang

1) Surat pernyataan telah melaksanakan KKL dari institusi tujuan yang telah dilegalisasi (ditunjukkan dengan cap stempel dan tanda tangan representasi resmi institusi yang

Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur acoustic backscattering strength dasar perairan pada berbagai tipe substrat di perairan Selat Gaspar dan sekitarnya...

In the third quarter of 2017, the Company generated net sales of Rp 3.9 trillion, an increased of 47.1% compared to the same period last year, primarily due to the higher of

Jangan pernah mencoba membanding-bandingkan dengan anak lain; setiap anak memiliki cara dan kecepatan untuk berkembang yang berbeda dan sangat khas. Apalagi

sebagai bahan perekat dalam pembuatan pakan ikan dari bahan baku limbah bulu. ayam dan ampas tahu yang telah difermentasi serta ikan rucah sebagai

Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara dapat 1) melakukan deteksi dini pertumbuhan, perkembangan dan mental emosional, 2) melaksanakan dan mengelola

dapat dilihat pada lampiran 3 tabel 2, yang menunjukkan adanya pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim protease dari Trichoderma sp.. hal tersebut ditunjukkan adaya