• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IPA 1201388 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IPA 1201388 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Buchori Muslim, 2015

Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritisdan Efikasidiri Siswa Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN EFIKASI DIRI

SISWA PADA KONSEP HIDROLISIS GARAM

Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh model pembelajaran pemecahan masalah tipe Gallet terhadap keterampilan berpikir kritis dan efikasi-diri siswa pada materi hidrolisis garam. Metode penelitian yang digunakan adalah

kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Subjek

penelitian 78 siswa kelas XI IPA SMAN 16 kota Bandung, terdiri dari 40 siswa kelompok eksperimen dan 38 siswa kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes keterampilan berpikir kritis, skala efikasi-diri, skala sikap, pedoman wawancara dan lembar observasi. Analisis data

menggunakan Uji Mann-Whitney dan Uji Korelasi Spearman's rho. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pemecahan masalah dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis, namun tidak untuk efikasi-diri siswa. Rerata N-Gain keterampilan berpikir kritis pada kelompok eksperimen sebesar 0,83 (kategori tinggi) dan kelompok kontrol sebesar 0,42 (kategori sedang). Sub indikator keterampilan berpikir kritis yang mengalami peningkatan tertinggi pada

pembelajaran pemecahan masalah yaitu merumuskan pertanyaan secara benar

dan memutuskan hal-hal yang akan dilakukan secara tentatif melalui identifikasi informasi secara teknik dengan N-Gain sebesar 1 (kategori tinggi) dan

peningkatan terendah terjadi pada sub indikator menerapkan prinsip/konsep yang

dapat diterima dengan N-Gain sebesar 0,55 (kategori sedang). Rerata N-Gain efikasi-diri siswa kelompok eksperimen sebesar 0,04 (kategori rendah) dan kelompok kontrol sebesar 0,10 (kategori rendah). Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, namun tidak signifikan untuk efikasi-diri siswa. Terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis dan efikasi-diri siswa pada kelompok eksperimen dan siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran pemecahan masalah pada konsep hidrolisis garam, termasuk dalam kategori baik dengan persentase rata-rata skor sebesar 67,81%.

Kata-kata Kunci: Pembelajaran Pemecahan Masalah, Keterampilan Berpikir

(2)

Buchori Muslim, 2015

Pengaruh Model Pembelajaran Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritisdan Efikasidiri Siswa Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROBLEM SOLVING TEACHING TO CRITICAL THINKING SKILLS AND SELF-EFFICACY OF STUDENT IN

SALT HYDROLYSIS CONCEPT

The aim of this study was to investigate the effect of problem-solving teaching to critical thinking skills and self-efficacy of student in salt hydrolysis concept. The method used in this study was a quasi experimental design with nonequivalent control group design. Participant in this study consisted 78 students of grade XI of SMAN 16 Bandung which included 40 students in the experimental group and 38 students in the control group. The data was collected by critical thinking skill test, self-efficacy scales, questionnaires, interview guides, and observation sheets. The data was analyzed using the Mann-Whitney test and

test Spearman's rho correlation. Findings of this study showed that problem

solving teaching can improve critical thinking skills, but not for students’

self-efficacy. The mean of N-Gain on critical thinking skills in the experimental group was 0.83 (high category) and in the control group was 0.42 (medium category). Sub-indicator of critical thinking skills indicated in this study has the highest

increasing to problem solving teaching which formulate questions correctly and

decide on matters that will be done through the identification of tentative technical information with the N-Gain was 1 (high category) and the lowest

increasing occurred in the sub-indicators which apply the principles/concepts that

can be accepted by N-Gain was 0.55 (medium category). The mean of N-Gain of self-efficacy in the experimental group was 0.04 (low category) and in control group was 0.10 (low category). There are significant differences between

students’ critical thinking skills in the experimental group and the control group, but not significant for students' self-efficacy. There was significant connection between critical thinking skills and self-efficacy of students in the experimental group and positively respond to problem-solving teaching in the salt hydrolysis concept, that included in good categories with average percentage score in questionnaire was 67.81%.

Keywords: Problem Solving Teaching, Critical Thinking Skills, Self-Efficacy,

Salt Hydrolysis Concept.

Referensi

Dokumen terkait

Keterampilan metakognitif dan berpikir kritis siswa SMA mengalami perkembangan pada pembelajaran topik kesetimbangan kimia menggunakan multimedia interaktif.. Perkembangan

Dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran IPA Terpadu tipe Integrated lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap ilmiah siswa SMP melalui pembelajaran terpadu tipe integrated konsep perubahan,

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan penalaran ilmiah dan keterampilan berpikir kritis siswa SMP pada pembelajaran IPA terpadu melalui penggunaan

f) Menyusun instrumen penelitian yang meliputi tes keterampilan berpikir kritis dan tes penguasaan konsep siswa, lembar observasi aktifitas guru dan angket tanggapan

Metode eksperimen digunakan untuk melihat peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa, sedangkan metode deskriptif digunakan untuk mendapatkan

Implementasi Problem Based Learning (PBL) pada Tema Krisis Sumber Energi Listrik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif Siswa kelas IX..

Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Pada Sistem Peredaran Darah.. Universitas