• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami Proses Penetrasi Sosial untuk Membangun Intimate Relationship antara Anak dengan Orangtua Tiri - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Memahami Proses Penetrasi Sosial untuk Membangun Intimate Relationship antara Anak dengan Orangtua Tiri - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRAKSI

Nama : Monika Lastania Puspita NIM : D2C003117

Judul :Memahami Proses Penetrasi Sosial untuk Membangun Intimate Relationship antara Anak dengan Orangtua Tiri

Menjadi orangtua memiliki banyak tantangan besar. Namun tidak banyak yang lebih menantang daripada menjadi orangtua tiri. Orangtua tiri bersama – sama dengan orangtua kandung membesarkan anak – anak, namun awalnya tanpa ikatan yang jelas dengan anak tersebut. Ini adalah suatu fenomena yang cukup menarik untuk diteliti mengingat bahwa dalam lingkungan keluarga biasa, yang masih utuh saja, sudah banyak sekali hal yang dapat menimbulkan pertentangan antara anggota – anggotanya. Apalagi dalam keluarga dengan orangtua tiri tentunya akan menimbulkan ketegangan baru karena anak tiba – tiba dihadapkan pada hubungan keluarga yang baru. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jalinan interaksi antara anak dengan orangtua tiri dalam menjalin hubungan kedekatan melalui proses penetarasi sosial serta kendala yang dihadapi selama proses komunikasi dan pengelolaan konflik yang dilakukan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Communication Privacy Management Theory, Social Penetration Theory, dan Roles Theory.

Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif kualitatif dengan perspektif interpretif, dimana analisis data kualitatif ini mengacu pada metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi non partisipan yaitu berupa wawancara langsung dengan subyek penelitian. Sedangkan subyek penelititan ini meliputi pasangan anak dengan orangtua tiri yang memiliki pengalaman dalam berinteraksi satu sama lain untuk membangun intimate

relationship melaui proses penetrasi sosial dimana hubungan mereka bersifat dyadic relation (hubungan dua arah).

Berdasarkan hasil penelitian, penerimaan yang baik dari anak terhadap orangtua tiri mempermudah orangtua tiri dalam berkomunikasi dengan anak. Proses komunikasi yang lancar antara anak dengan orangtua tiri menumbuhkan kedekatan hubungan diantara kedua belah pihak sehingga meminimalisir ketidaknyamanan. Pasangan informan yang memiliki hubungan interpersonal yang harmonis mampu saling terbuka satu sama lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan yang mereka jalin telah berkembang menuju tahap yang lebih intimate dimana kedua belah pihak mencapai tahapan yang sangat akrab yang memungkinkan individu – individu memprediksikan tindakan dan respon masing – masing pihak dengan sangat baik. Sebaliknya penerimaan yang kurang baik dari anak membuat proses komunikasi terhambat sehingga menciptakan jarak antara anak dengan orangtua tiri dan membuat hubungan interpersonal mereka kurang harmonis dan hanya berhenti pada tahap orientasi.

Semarang, Mei 2010

Disetujui oleh Dosen Pembimbing I

Drs. Nano Soemarno NIP. 130 368 088

Referensi

Dokumen terkait

Matlamat utama penyelidikan ini adalah untuk menghasilkan satu teknik yang dapat mempercepatkan masa perlaksanaan pertanyaan dalam capaian data di dalam pangkalan data

Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke-16 menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa.Pertama kali perbesaran terbatas kira – kira 10 kali dari ukuran

Tes digunakan sebagai instrumen pengumpul data seperti yang diungkapkan Suharsimi Arikunto (1996:32) dengan mengutip pernyataan Amir Dain Indrakusma menyatakan ”Tes

[r]

Tabel 4.16 Rubrik Penilaian Sikap Menuliskan Hasil Pengamatan dalam Bentuk Tabel ..... Tabel 4.18 Rubrik Penilaian Sikap Membacakan Laporan

Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah : (a) dalam kegiatan penerimaan siswa baru, kepala sekolah hendaknya bermusyawarah dengan guru mengenai kriteria apa

Tabel 4.21 Data Hasil Uji Perbedaan Rerata Skor N-gain Kemampuan Berpikir reflektif

Persepsi perangkat desa Kecamatan Mawasangka untuk indikator kedua yakni penyediaan informasi yang jelas secara umum, perangkat desa selaku pengelola keuangan desa