• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /dwonload

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /dwonload"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM PERLINDUNGAN

HUKUM PERLINDUNGAN

ANAK DI INDONESIA

ANAK DI INDONESIA

PUSAT PENERANGAN HUKUM

KEJAKSAAN AGUNG R.I

(2)

Anak adalah suatu potensi tumbuh kembang

Anak adalah suatu potensi tumbuh kembang

suatu Bangsa di masa depan, yang memiliki

suatu Bangsa di masa depan, yang memiliki

sifat dan ciri khusus. Kekhususan ini

sifat dan ciri khusus. Kekhususan ini

terletak pada sikap dan perilakunya di

terletak pada sikap dan perilakunya di

dalam memahami dunia, yang mesti

dalam memahami dunia, yang mesti

dihadapinya. Oleh karenanya Anak patut

dihadapinya. Oleh karenanya Anak patut

diberi perlindungan secara khusus oleh

diberi perlindungan secara khusus oleh

negara dengan Undang-Undang.

negara dengan Undang-Undang.

Perkembangan jaman, dan kebutuhan akan

Perkembangan jaman, dan kebutuhan akan

perlindungan anak yang semakin besar

perlindungan anak yang semakin besar

mendesak kita untuk memikirkan secara

mendesak kita untuk memikirkan secara

lebih, akan hak-hak anak karena di bahu

lebih, akan hak-hak anak karena di bahu

mereka lah, masa depan dunia tersandang.

(3)

UU Peradilan Anak No. 3 Tahun 1997:

UU Peradilan Anak No. 3 Tahun 1997:

Memberikan perlindungan hukum kepada anak yang

Memberikan perlindungan hukum kepada anak yang

melakukan perbuatan pidana, sehingga anak yang

melakukan perbuatan pidana, sehingga anak yang

melakukan perbuatan pidana mendapat penanganan

melakukan perbuatan pidana mendapat penanganan

secara khusus, sedangkan peradilan yang dijalani

secara khusus, sedangkan peradilan yang dijalani

anak tersebut pun diatur dengan mengingat

anak tersebut pun diatur dengan mengingat

kekhususan pada anak

kekhususan pada anak

UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002:

UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002:

Memberikan perlindungan hukum kepada anak

Memberikan perlindungan hukum kepada anak

terhadap segala bentuk kekerasan dan diskriminasi

terhadap segala bentuk kekerasan dan diskriminasi

kepada anak, termasuk melindungi anak yang

(4)

 Isi UU Peradilan Anak No. 3 Tahun 1997:Isi UU Peradilan Anak No. 3 Tahun 1997:

o Batas usia Anak yang diatur dalam peradilan anak adalah 8 hingga 18 tahunBatas usia Anak yang diatur dalam peradilan anak adalah 8 hingga 18 tahun

Pelaku tindak pidana anak di bawah usia 8 tahun diatur dalam Undang-Undang Peradilan Anak:

Pelaku tindak pidana anak di bawah usia 8 tahun diatur dalam Undang-Undang Peradilan Anak:

“A

“Akan diproses penyidikannya, namun dapat diserahkan kembali pada ortunya atau bila tidak kan diproses penyidikannya, namun dapat diserahkan kembali pada ortunya atau bila tidak

dapat dibina lagi diserahkan pada Dep Sosial. “

dapat dibina lagi diserahkan pada Dep Sosial. “

o Aparat hukum yang menjalankan proses peradilan anak adalah aparat hukum yang mengerti Aparat hukum yang menjalankan proses peradilan anak adalah aparat hukum yang mengerti

masalah anak terdiri dari Penyidik anak, Penuntut Umum anak, Hakim anak, Hakim Banding

masalah anak terdiri dari Penyidik anak, Penuntut Umum anak, Hakim anak, Hakim Banding

anak dan Hakim Kasasi anak.

anak dan Hakim Kasasi anak.

o Orang tua/ wali/ orang tua asuh dan petugas kemasyarakatan yang berwenang dapat Orang tua/ wali/ orang tua asuh dan petugas kemasyarakatan yang berwenang dapat

mendampingi anak selama proses pemeriksaan anak di persidangan

mendampingi anak selama proses pemeriksaan anak di persidangan

o Petugas pada Balai Pemasyarakatan (BAPAS)adalah petugas kemasyaratan yang . berwenang Petugas pada Balai Pemasyarakatan (BAPAS)adalah petugas kemasyaratan yang . berwenang

untuk memberikan hasil penelitian atas segi ekonomi, kehidupan sosial kemasyarakatan dan

untuk memberikan hasil penelitian atas segi ekonomi, kehidupan sosial kemasyarakatan dan

motivasi anak yang melakukan perbuatan pidana

motivasi anak yang melakukan perbuatan pidana

o Penjatuhan pidana penjara pada anak dalam perkara anak adalah separoh dari ancaman Penjatuhan pidana penjara pada anak dalam perkara anak adalah separoh dari ancaman

maksimal orang dewasa

maksimal orang dewasa

o Masa penahanan anak lebih singkat dari masa penahanan orang dewasaMasa penahanan anak lebih singkat dari masa penahanan orang dewasa

o Sidang anak ialah sidang tertutup untuk umum dengan putusan terbuka bagi umumSidang anak ialah sidang tertutup untuk umum dengan putusan terbuka bagi umum

o Pemberian kesempatan pembebasan bersyarat dengan masa percobaan bagi anak yang Pemberian kesempatan pembebasan bersyarat dengan masa percobaan bagi anak yang

menjalani pidana, apabila telah menjalani sekurang-kurangnya sembilan bulan dan telah

menjalani pidana, apabila telah menjalani sekurang-kurangnya sembilan bulan dan telah

menjalani 2/3 dari pidana penjara yang dijatuhkan dan berkelakuan baik, serta

menjalani 2/3 dari pidana penjara yang dijatuhkan dan berkelakuan baik, serta

o Adanya kesempatan Anak untuk dilepas dari penjara setelah menjalani hukumannya, dengan Adanya kesempatan Anak untuk dilepas dari penjara setelah menjalani hukumannya, dengan

permohonan izin dari Kalapas yang menyampaikan permohonannya kepada Men Keh dengan

permohonan izin dari Kalapas yang menyampaikan permohonannya kepada Men Keh dengan

permohonan izin agar anak dapat dikeluarkan dari lembaga pemasyarakatan dengan atau

permohonan izin agar anak dapat dikeluarkan dari lembaga pemasyarakatan dengan atau

tanpa syarat, apabila Kalapas berpendapat bahwa anak negara tidak memerlukan pembinaan

tanpa syarat, apabila Kalapas berpendapat bahwa anak negara tidak memerlukan pembinaan

lagi setelah menjalani masa pendidikannya dalam lembaga paling sedikit satu tahun dan

lagi setelah menjalani masa pendidikannya dalam lembaga paling sedikit satu tahun dan

berkelakuan baik sehingga tidak memerlukan pembinaan lagi.

(5)

UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002:

UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002:

 Anak yang diatur dalam UU Perlindungan Anak adalah orang Anak yang diatur dalam UU Perlindungan Anak adalah orang

yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih berada yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih berada dalam kandungan

dalam kandungan

Hal ini karena UU Perlindungan anak juga melindungi Hal ini karena UU Perlindungan anak juga melindungi

keperdataan anak dimana aturan ini berhubungan dengan aturan keperdataan anak dimana aturan ini berhubungan dengan aturan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yakni aturan

dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yakni aturan mengenai Orang, dimana apabila kepentingan anak

mengenai Orang, dimana apabila kepentingan anak

menghendaki, anak yang berada dalam kandungan seorang menghendaki, anak yang berada dalam kandungan seorang

perempuan dianggap telah ada, sedangkan anak yang mati pada perempuan dianggap telah ada, sedangkan anak yang mati pada saat dilahirkan dianggap tidak pernah ada. Jadi Anak di dalam saat dilahirkan dianggap tidak pernah ada. Jadi Anak di dalam Undang-Undang ini diatur batasan usianya dari sejak dalam Undang-Undang ini diatur batasan usianya dari sejak dalam kandungan seorang perempuan hingga usia 18 tahun.

kandungan seorang perempuan hingga usia 18 tahun.

 Penangkapan, penahanan atau pidana penjara anak hanya Penangkapan, penahanan atau pidana penjara anak hanya

dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku dan sebagai upaya dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku dan sebagai upaya terakhir, apabila upaya lain bagi anak yang melakukan perbuatan terakhir, apabila upaya lain bagi anak yang melakukan perbuatan pidana, seperti dikembalikan kepada orang tuanya, ataupun

pidana, seperti dikembalikan kepada orang tuanya, ataupun

diserahkan kepada Departemen Sosial untuk dibina, tidak dapat diserahkan kepada Departemen Sosial untuk dibina, tidak dapat lagi dilakukan

(6)

ATURAN PERDATA BAGI ANAK

ATURAN PERDATA BAGI ANAK

Hal-hal keperdataan Anak lain yang diatur antara lain adalah:

o

Hak dan kewajiban anak, Orang tua, Pemerintah dan

Masyarakat terhadap Anak;

o

Pemberian Identitas anak dengan pencatatan

kelahirannya;

o

Pencabutan kekuasaan terhadap orang tua atau kuasa

asuh yang lalai,

o

Pengasuhan dan pengangkatan anak serta perwalian;

o

Perlindungan Anak dalam beragama, kesehatan,

pendidikan dan sosial Anak.

Sedangkan perlindungan anak dalam perkara pidana

dikategorikan sebagai perlindungan khusus yang

(7)

ATURAN PIDANA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEPADA ANAK ATURAN PIDANA BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEPADA ANAK

Penjatuhan hukuman kepada para pelaku tindak pidana yang telah

Penjatuhan hukuman kepada para pelaku tindak pidana yang telah

melakukan perbuatan pidana pada anak, akan dijatuhi sanksi pidana yang lebih berat.

melakukan perbuatan pidana pada anak, akan dijatuhi sanksi pidana yang lebih berat.

Undang-Undang Perlindungan Anak, mengatur ketentuan pidana bagi pelaku

Undang-Undang Perlindungan Anak, mengatur ketentuan pidana bagi pelaku

tindak pidana pada anak dalam perkara:

tindak pidana pada anak dalam perkara:

diskriminasi dan penelantaran anak;diskriminasi dan penelantaran anak;

sengaja membiarkan anak dalam situasi darurat, sengaja membiarkan anak sengaja membiarkan anak dalam situasi darurat, sengaja membiarkan anak

terlibat dalam masalah hukum,menjadi minoritas dan terisolasi, tereksploitasi

terlibat dalam masalah hukum,menjadi minoritas dan terisolasi, tereksploitasi

seksual dan / atau ekonomi, diperdagangkan, menjadi korban norkotik, alkohol,

seksual dan / atau ekonomi, diperdagangkan, menjadi korban norkotik, alkohol,

psikotropika dan zat aditif lain, padahal anak tersebut membutuhkan pertolongan

psikotropika dan zat aditif lain, padahal anak tersebut membutuhkan pertolongan

dan perlu dibantu;

dan perlu dibantu;

pengangkatan anak illegal; pengangkatan anak illegal; penganiayaan terhadap anak; penganiayaan terhadap anak;

perkosaan terhadap anak; perbuatan cabul terhadap anak; perkosaan terhadap anak; perbuatan cabul terhadap anak;

memperdagangkan atau menculik anak; memperdagangkan atau menculik anak;

transplantasi organ anak illegal;transplantasi organ anak illegal;

jual beli organ/jaringan anak illegal; jual beli organ/jaringan anak illegal; pemaksaan masuk ke suatu agama; pemaksaan masuk ke suatu agama; perekrutan militer anak; perekrutan militer anak;

mengekspolitasi ekonomi atau seksual anak; mengekspolitasi ekonomi atau seksual anak;

melibatkan anak dalam penyalahgunaan narkoba.melibatkan anak dalam penyalahgunaan narkoba.

Undang-Undang Perlindungan Anak juga mengatur mengenai penentuan

Undang-Undang Perlindungan Anak juga mengatur mengenai penentuan

minimal ancaman hukuman bagi perbuatan pidana yang menyebabkan anak-anak

minimal ancaman hukuman bagi perbuatan pidana yang menyebabkan anak-anak

sebagai korban dalam pidana perkosaan, pencabulan, perdagangan/penculikan anak,

sebagai korban dalam pidana perkosaan, pencabulan, perdagangan/penculikan anak,

dan sengaja melibatkan anak dalam penyalahgunaan narkoba.

(8)

Anak sebagai Korban

Anak sebagai Korban

Kekerasan di dalam Rumah

Kekerasan di dalam Rumah

Tangga

Tangga

Pada dasarnya berlakunya Undang-Undang No 23 Tahun 2004 mengenai

Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang menempatkan Anak juga sebagai salah satu subyek yang dilindungi dalam Undang-Undang ini tidak menghapus keberadaan Undang-Undang Perlindungan anak yang telah ada. Namun jika dicermati, maka UU KDRT ini memberikan perlindungan yang lebih bagi anak pada beberapa hal, terutama bagi anak yang mendapatkan perlakuan

kekerasan baik secara fisik maupun psikis oleh orang yang ada dalam rumah tangga si anak, masih ditambah lagi anak mendapatkan hak-hak lain untuk

mendapatkan perlindungan bukan hanya dari Pemerintah namun juga dari Masyarakat. Oleh karenanya patut dibahas hal-hal yang lebih memberi perlindungan kepada anak dengan berlakunya Undang-Undang KDRT ini.

Rumah Tangga Anak terdiri dari :

Orang tua si anak (baik orang tua kandung maupun orang tua angkat atau orang tua tiri)

Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan anak, atau orang tua si anak

(dalam hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan dan perwalian yang menetap dalam rumah tangga si anak)

Orang yang bekerja membantu rumah tangga atau pengasuh si anak dan menetap dalam

(9)

 Dalam hal seorang anak menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, ia berhak melapor kepada polisi, apabila si anak tidak dapat melapor, orang lain dalam rumah tangga si anak, bahkan orang lain yang

mendengar, melihat atau mengetahui terjadinya kekerasan dalam rumah tangga wajib melindungi si anak.

 Perlindungan Undang-Undang Kekerasan dalam Rumah Tangga yang diberikan kepada anak yang menjadi

korban kekerasan dalam Rumah Tangga:

a. Perlindungan dari keluarga, kepolisian, kejaksaan, pengadilan advokat, lembaga sosial atau pihak

lainnya maupun perlindungan yang didapatkan berdasar penetapan pengadilan

b. Pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan korban secara medis

c. Penanganan secara khusus berkaitan dengan kerahasiaan korban

d. Didampingi oleh pekerja sosial dan bantuan hukum pada setiap tingkat pemeriksaan

(10)

Ketentuan Pidana

Ketentuan Pidana

Bagi orang di dalam rumah tangga si anak yang melakukan Bagi orang di dalam rumah tangga si anak yang melakukan penganiayaan terhadap anak secara fisik akan dipidana

penganiayaan terhadap anak secara fisik akan dipidana

paling lama 5 tahun atau denda paling banyak 15 juta

paling lama 5 tahun atau denda paling banyak 15 juta

rupiah (Ketentuan pidana ini lebih berat daripada

rupiah (Ketentuan pidana ini lebih berat daripada

ketentuan mengenai penganiayaan terhadap anak pada UU

ketentuan mengenai penganiayaan terhadap anak pada UU

Perlindungan anak bahkan ketika UU Perlindungan anak

Perlindungan anak bahkan ketika UU Perlindungan anak

memperberat sepertiga dari ketentuan pidana pada

memperberat sepertiga dari ketentuan pidana pada

undang-undang tersebut apabila penganiayaan itu

undang-undang tersebut apabila penganiayaan itu

dilakukan oleh orang tua si anak, ketentuan pidana pada

dilakukan oleh orang tua si anak, ketentuan pidana pada

UU Penghapusan KDRT masih lebih tinggi)

UU Penghapusan KDRT masih lebih tinggi)

Bagi orang dalam rumah tangga si anak yang melakukan Bagi orang dalam rumah tangga si anak yang melakukan penganiayaan terhadap anak secara psikis (mengakibatkan

penganiayaan terhadap anak secara psikis (mengakibatkan

ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya

ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya

kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau

kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau

penderitaan psikis berat) dipidana paling lama 3 (tiga)

penderitaan psikis berat) dipidana paling lama 3 (tiga)

tahun atau denda paling banyak 9 juta rupiah

tahun atau denda paling banyak 9 juta rupiah

(Ketentuan mengenai penganiayaan psikis ini tidak diatur

(Ketentuan mengenai penganiayaan psikis ini tidak diatur

pada UU Perlindungan Anak)

(11)

Pohon yang kuat tidak tumbuh

Pohon yang kuat tidak tumbuh

dari tunas yang lemah,

dari tunas yang lemah,

lindungi anak sejak dini, agar

lindungi anak sejak dini, agar

kelak tumbuh menjadi generasi

kelak tumbuh menjadi generasi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Ket : Anak Panah semua anggota regu menghadap ke pinru.. Ket : Lingkaran semua anggota regu menghadap

Kakak dapat berdiskusi dengan kelompok Kakak, konsultan atau Pelatih lain yang Kakak inginkan..

Untuk kepentingan tersebut diatas, gugusdepan 02-001 & 02-002 sangat berkepentingan membina, mengarahkan, bekerjasama dengan gudep-gudep yang ada

Jumlah persegi/ lubang jaring sesuaikan dengan jumlah anggota regu yang akan bermain.. Jika Jumlah anggota regu 10 orang maka lubang yang disediakan harus sama (

Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing- masing mempunyai satya dan darma

Selain itu jalan yang dapat dilakukan adalah melakukan upaya hukum terhadap perusahaan ekspedisi tersebut sebagai berikut: Melakukan gugatan keperdataan atas

Dan dalam Ayat (3) menyatakan bahwa penangkapan, penahanan, atau tindak pidana anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat

Upaya yang dilakukan Dinas Perhubungan dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat serta guna menegakan aturan sesuai dengan peraturan yang berlaku maka dilakukan upaya