• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (E-KTP) DI KECAMATAN LOLODA UTARA KABUPATEN HALMAHERA UTARA | WADUY | JURNAL EKSEKUTIF 2689 4963 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (E-KTP) DI KECAMATAN LOLODA UTARA KABUPATEN HALMAHERA UTARA | WADUY | JURNAL EKSEKUTIF 2689 4963 1 SM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG

Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau yang disingkat (e-KTP) adalah suatu identitas penduduk yang didesain dengan autentifikasi dan pengaman data tinggi dengan menanamkan chip di dalam kartu yang mempunyai kemampuan utentifikasi, enkripsi dan tanda tangan digital. Untuk mendukung terwujudnya database kependudukan yang akurat sehingga data pemilih dalam Pemilu yang selama ini sering bermasalah tidak akan terjadi lagi dan semua Warga Negara Indonesia yang berhak memilih terjamin hak pilihnya yang diatur dalam peraturan.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif diskriptif, yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah yang dimana peneliti sendiri adalah sebagai instrumen kunci terhadap Implementasi kebijakan pemerintah tentang Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di Kecamatan Loloda Utara Kabupaten Halmahera Utara.

Informan adalah narasumber yang benar tahu akan kondisi internal dan eksternal yang ada di lokasi penelitian dan yang menjadi informan dari penelitan ini adalah masyarakat secara umum yang ada di kecamatan Loloda Utara. Informan yang diambil berjumlah 11 informan, yang terdapat di kecamatan Loloda Utara

Penduduk kecamatan Loloda Utara Kabupaten Halmahera Utara di Tahun 2012 berjumlah ± 9.552 terdiri dari laki-laki 4.621 jiwa sedangkan perempuan sekitar 4.931 dengan jumlah kepala keluarga 2.186 (tabel 1). Data pada tabel 2 menunjukan bahwa jumlah pilih yang berada di kecamatan Loloda Utara berjumlah. 6.579 Jiwa, dimana penerapan (e-KTP) belum mencakup semua pihak Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan dari 6,579 wajib pilih tidak seluruhnya memiliki (e-KTP).

Data menunjukkan bahwa tidak seluruhnya penduduk yang didata dalam perekaman (e-KTP) dengan jumlah penduduk 9567 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut yang sudah memiliki KTP yaitu berjumlah 6,579 jiwa dan yang baru didata dalam dalam perekaman pembuatan (e-KTP) berjumlah 3563 jiwa, dan yang belum didata 3016 jiwa.

(2)

Kata kunci : Implementasi, Kebijakan Pemerintah, KTP elektronik

PENDAHULUAN

Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau yang disingkat (e-KTP) dibuat dengan

pengamanan data yang sangat tinggi. Hal ini dapat dicapai dengan menanamkan chip di

dalam kartu yang mempunyai kemampuan autentifikasi, enkripsi dan tanda tangan digital. Di

dalam rekaman elektronik KTP (e-KTP) tersimpan biodata, pas photo dan sidik jari tangan

penduduk yang terdigitalisasi. Perekaman sidik jari penduduk dilakukan terhadap 10

(sepuluh) sidik jari tangan yang disimpan pada basis data dan dua buah sidik jari tangan yaitu

jari telunjuk kanan dan kiri pada chip kartu. KTP elektronik, sebagaimana KTP kertas

memiliki masa berlaku 5 (lima) tahun. KTP selalu dibawa dan digunakan oleh penduduk

dalam kondisi dan cuaca yang beragam serta berbagai aktivitas. Penerapan awal KTP

berbasis NIK yang dilengkapi dengan sidik jari dan chip atau (e-KTP) merupakan langkah

strategis menuju tertib administrasi kependudukan yang mengamanatkan adanya identitas

tunggal bagi setiap penduduk dan terbangunnya basis data kependudukan yang lengkap dan

akurat.

KTP merupakan dokumen bukti kependudukan di suatu daerah yang disyaratkan

dimiliki oleh anggota masyarakat. Adanya keluhan sebagian masyarakat terhadap pelayanan

(e-KTP) mendorong penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat atas

kualitas pelayanan (e-KTP) di kantor kecamatan Loloda Utara. Penelitian ini masuk dalam

lingkup studi Administrasi Publik dan konsenterasi Administrasi Pemerintahan Daerah. Tidak

dapat disankal lagi bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan masyarakat. Undang-undang yang mengatur tentang (e-KTP) yaitu Undang Undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 126. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4674). Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4736). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan

Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan sipil.

PEMBAHASAN

(3)

Menurut bapak Orland Datty. sampai saat ini penerapan (e-KTP) masi dalam tahap

pemotretan, perekaman,scan sidik jari kerena pemerintah Kecamatan Loloda Utara

bertanggung- jawab penuh dalam mengimplementasikan (e-KTP) disetiap desa yang berada

di Kecamatan Loloda Utara, Pemerintah Kecamatan Loloda Utara juga memainkan peranan

komunikasi dengan kepalah desa agar program (e-KTP) dapat diimplementasikan dengan

baik. karena Faktor komunikasi menjadi salah satu penentu bagi terlaksananya (e-KTP).

Komunikasi berkaitan dengan kemampuan menyampaikan, mensosialiasasikan dan

mengkoordinasikan KTP). sehinga masyarakat dapat menyadari pentinnya memiliki

(e-KTP).

Berkaitan dengan pencapaian program (e-KTP), Pemerintah Kecamatan Loloda Utara.

Menurut Bapak Yoram: seharusnya sosialisasi dilakukan dengan mengundang masyarakat

ke kantor camat untuk diberi pengarahan mengenai (e-KTP). Masyarakat diundang secara

bergantian untuk setiap desa selama beberapa hari. Pihak desa diminta mengorganisir

warganya untuk datang ke kantor camat. Petugas dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil dan petugas dari Kecamatan Loloda Utara memberikan penjelasan kepada masyarakat

mengenai tata-cara pengurusan (e-KTP). Dengan adanya sosialisasi tersebut masyarakat

menjadi paham terhadap program (eKTP), sehingga ketika ingin mengurus(e-KTP)

masyarakat tahu apa hak dan kewajiban yang harus dipenuhinya. Selama ini masyarakat

hanya mengetahui tata cara pengurusan KTP manual, sehinga apa yang telah menjadi target

pemerintah yaitu pelayanan yang baik bagi masyarakat dalam penerapan (e-KTP) disetiap

warga masyarakat wajib KTP dapat terealisasi dengan baik.

MenurutBapak CamatKetersediaan sumber daya yang memadai menjadi salah satu

syarat bagi keberhasilan implementasi kebijakan. Sumber daya manusia, peralatan dan

(4)

program. terlaksananya suatu program tanpa sumber daya yang mencukupi , mustahil

program dapat dilaksanakan dengan baik oleh sebab itu kami masi mengusahakan agar

ketambahan sumbaer daya manusia untuk mendorong tercapainya sasaran dalam

pengimplementasikan (e-KTP)

Menurt Bapak Maklon Kayeli: Pemerintah Kecamatan Loloda Utara seharusnya

memersiapkan 8 orang tenaga operator e-KTP. Operator bertugas mengentri data,

mengambil foto, sidik jari dan tanda tangan wajib KTP.. Dari 8 orang tenaga operator

tersebut, 7 orang merupakan PNS fungsional umum dan 1 orang tenaga honorer, kenyataan

dilapangan jau berbeda bahwa jumlah sumber daya manusia yang tersedia dalam penerapan

program (e-KTP) di Pemerintah Kecamatan Loloda Utara tidak mencukupi untuk melayani

semua masyarakat yang membutuhkan KTP). Dimana kebutuhan dalam pelayanan

(e-KTP) ini minimal membutuhkan 10 tenaga operator, yaitu dengan perkiraan 4 orang untuk

entri data, 2 orang untuk pengambilan foto, 2 orang untuk sidik jari dan 2 orang untuk

tanda tangan.

Di tambah dengan pengakuan dari Bapak Ruben jole: Sementara itu, untuk

peralatan yang tersedia di Kecamatan Loloda Utara masih minim. peralatan tersebut terdiri

dari komputer yang memiliki jaringan dan sistem (e-KTP), mesin foto, mesin sidik jari dan

mesin pembaca tanda tangan. Selama ini mesin yang tersedia untuk masing-masing

keperluan hanya satu buah. Hal ini jelas tidak sebanding dengan beban atau jumlah

masyarakat wajib KTP yang akan dilayani. Sampai saat ini pelayanan (e KTP) masi dalam

tahap perekaman tapi tidak selurunya masyarakat yang bersimpati untuk datang di

kecamatan untuk di rekam alasan berbeda beda,sedangkan ini pembuatan (e KTP) gratis

apalagi kalau nanti (e-KTP) memerlukan biaya mungkin masyarakat suda tidak simpati

(5)

Menurut Endang Huwae S.sos: Sampai saat ini masi dalam tahap

perekaman,potert,sidik jari, ini di adakan di kantor kecamatan tingal tungu hasil (e KTP)

tersebut, Minimnya peralatan yang dimiliki dalam implementasi program (e-KTP) di

Kecamatan Loloda Utara bisa alasan, karena faktor distribusi peralatan juga menjadi

kendala, Peralatan (e-KTP) kerap kali terlambat didistribusikan ke daerah sehingga daerah

mengalami kekurangan peralatan untuk menjalankan progaram pemerintah pusat yaitu

(e-KTP).

B. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi dalam implementasi (e-KTP) di kecamatan

Loloda Utara.

Dalam pelaksanaan program e-KTP, kendala yang dihadapi oleh petugas di

lapangan adalah rendahnya kemauan masyarakat untuk datang ke kantor camat karena

alasan ekonomi. Selain itu kondisi ini jadi makin sulit karena minimnya personel perangkat

Desa dalam mengorganisir masyarakat wajib KTP yang ada di setiap desa untuk datang ke

kantor camat serta jarak dari desa ke kantor camat yang cukup jauh. Jarak yang cukup

jauh antara rumah masyarakat dan kantor camat mengurangi antusiasme warga datang ke

kantor camat untuk mengurus (e-KTP).

Permasalahan tersebut menjadi salah satu akibat tidak tercapainya target yang telah

ditetapkan. Dari 6.579 wajib KTP yang menjadi kuota, yang terealisasi hanya 3563 wajib

KTP . Artinya, target yang dicapai oleh Kecamatan Loloda Utara kurang dari 46 persen itu

pun sampai saat ini masyarakat belum memiliki (e-KTP) karena masi dalam tahap

perekaman, sidik jari,dan sesi pemodretan.

Kurangnya kesadaran mesyasarakat tentang pentinnya memiliki(e-KTP):

Faktor ini yang menjadi sangat berpengaru terhadap peningkatan pelayanan publik di

Kecamatan Loloda Utara kerana pelayanan yang tujuannya meningkatkan tarap hidup

masyarakat ini di jadikan ujun tombak terhadap program pemerintah kebanyakan

(6)

memikirkan (e-KTP) kerana pelayannan di Desa tidak selalu memakai (e-KTP) Hanyalah di

saat tertentu contonya ,Bila tiba pemeiliahan umum kepala daerah tetapi berbeda dengan

masyarakat perkotaan di mana kegunaan (e-KTP) Sangat lak tinggi di mna banyaka

pengurusa yang berkaitan dengan pemerintah meupun swastah harus memiliki yang di

namakan dengan (e-KTP) berawal dengan pengurusan Sim, Kredit, Data Base,

Domisili,Tanda pengenal.

Cuaca.:

Kenapa di sini di angkat cuaca karena Kecamatan Loloda Utara berda di sekitar

pesisir pantai dan tik mempunyai jalan darat sehinga semua aktifitas perhubungan di lalui

melalui jalur laut shinga jika sebelumnya petjatwalan telah di tetapkan tapi bertepetan

dengan kondisi laut yang bergelora maka terpaksa di adakan pembatalan.Perekaman

maupun pemotretan.

Kurangnya tenaga Ahli:

Kurannya tenaga ahli dalam pengadaan barang barang yang di bahwa dari tobelo

sehinga menungu tenaga ahli untuk bebrapa hari, makanya keterlambatan ini yang menjadi

kendala kenapa sampai saat ini masi banyak masyarakat loloda utara yang belium memiliki

(e-KTP) Terlambat lagi, makanya kita mengusahakan agar penambahan tenaga ahli dan

peralatn yang cukup untuk menyelesaikan pemotretan.

proses pelayanan

proeses pelayanan sangatlah berpengaru dalam prosedur pelayanan yang baik,pada

proses pelayanan pembuatan (e-KTP) terdapat antrian yang cukup banyak ini menyebabkan

masyarakat harus menungu lama, ini yang akan menjadi hambatan bagi masyarakat yang

hidup nya bertani dan nelayan.

C. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap Pemerintah dalam proses pembuatan

(7)

Yonas H: Masyarakat merupakan element yang paling berkepentingan terhadap pelayanan

publik.pelayanan publik yang baik akan mempermuda dan memberikan kepuasan kepeada

masyarakat mengenai penuturan dari masyarakat terhadap penerapan program pemrintah

dalam meningkatkan pelayanan publik di kecamatan loloda utara. Setuju tidak setuju dengan

program pemerintah kecamatan memang nampak, ynag ada yang mendukung ada juga yang

tidak , jadi seperti pro dan kontra.mengigat (e KTP) merupakan sesuatu yang baru dan yang

pertama di laksanakan dan di sini di tuntut agar para pegawai melaksanakan tugansna

menjelaskan sebaik mungkin sehinga penerapan (e-KTP) berjalan dengan baik dan sesui

dengan prosedur yang telah di atur, sampai saat penerapan (e-KTP) masi dalam dalam

tahap perekaman, pemotretan,dan sidik jari.

Bapak Cimot Kayeli: sada cukup baik memuaskan bakan memuaskan bagi masyarakat yang

ada tapi di sisi lain ada angapan bahwa terkadang apa yang menjadi progaram dari

kecamatan kami masyarakat kurang memberi partisipasi karena di sisi lain pemerintah

menjalankan tugas dan tangung jawab tepat tapi di pihak lain pemerintah lalai menjaakan

tugasnya, itulah yang membuat kami kecewa sehinga kami tidak selalu mendukung apa

yang menjadi program dari pemerintah .

Masyarakat : Bagi saya itu hal yang wajar karena di mana sekarang ini banyak terjadi

permasalahan mengenai sensus penduduk di mana banyak KTP ganda, pemalsuan KTP dan

itu sesuai dengan program pemerinta Pusat yang harus di jalanai, termasuk Pemerintah

Kecamatan Loloda Utara.

Camat: Untuk itu yang menjadi harapan kami sebagai pemimipin dalam wilaya Loloda

Utara, agar semua program yang kami buat kiranya dapat didukung oleh mayarakat yang

dan jika tidak ada kerja sama yang baik antara msyarakat dan kami pemerintah maka

pastinya program tersebut tidak akan berjalan dengan baik.dan itu semua kembali kepada

pribadi setiap masyarakat yang perlu menyadari akan pentingnya program yang di

keluarkan pemerintah untuk kesejatraan rakyat.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, peneliti memberikan beberpa kesimpualan sebagai

(8)

1. mplementasi pelayanan publik kususnya (e KTP) di Kecamatan Loloda Utara secara umum

kualitasnya masi perlu di tingkatkan kembali dari waktu pengurusan, pentjatwalan,sedangkan

dalam segi biaya suda tidak lagi di tangung oleh masyrakat jadi inilah yang mempermuda

masyarakat untuk memiliki(e KTP).

2. Kurangnaya kordinasi yang baik antara Camat dan bawahan serta masyarakat yang

menjadi objek dalam memberikan peyanan dalam peningkatan pelayanan publik dan

faktor-faktor.yang menjadi penghabat di ataranaya.: kuranya kesadaran masyarakat untuk memiliki

(e-KTP), Cuaca, kurannya Teknisi dan menimnya peralatan, serta kuranya sosialisai terhadap

masyarakat ini yang menjadi kendalah sehinga penerapan (e-KTP) diKecamatan Loloda

Utara sampai saat ini belum mencapai sasaran sesuai dengan yang di harapkan.B. Saran

1. Berdaskan hasil hasill penelitian yang di lakukan bahwa, implementasi Kebijakan

Pemarintah tentang (e-KTP) diKecamatan Loloda Utara harus lebih di tingkatkan lagi serta

dapat menamba sarana dan parasarana, serta lebi giat lagi mensosialisasikan tentang

pentingnya memiliki (e-KTP) kepada masyarakat sehinga masyarakat lebih mengrespon

program yang telah di buat oleh pemerintah, agar berjalan dengan baik.

2. Bagi masyarakat agar selalu ikut serta dalam semua kegiatan. dan menyadari betapa

pentingnya memiliki (e-KTP) guna dan untuk mepermuda pengurusan di kantor desa maupun

di Kab, Prov, maupun Pusat, maka masyarakat dapat merasakan bagaimana maksud dan

tujuan pemerintah membuat suatu progaram.terutama program (e-KTP)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin.2002.metode penelitian.Pustaka Belajar Yogyakarta

As ad, 1991Reformasi Birokrasi Publik, Gaja, Mada, Universityb Press Yokyakarta

Budi Winarno, Apakah Kebijakan Publik ? dalam Teori dan Proses Kebijakan Publik, Yogyakarta ,Media Pressindo, 2002

Bastian, 2001Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi, PT Gramedia PuastakaUtama.Jakarta

Damin,Sudarman .2002.menjadi peneliti kualitatif. Pustaka Setia.Bandung

Dr. Haedar Akib, M.Si.,. Dr. Antonius Tarigan, M.Si, ARTIKULASI KONSEP

(9)

DR. H. Amin Ibrahim, MA 2008.Teori dan konsep pelayanan publik serta

iplementasinya. Bandung

Hardjanto,Reformasi Birokrasi Di Indonesia

Indawanto,Prilaku Birokrasi. BandungCitra Aditya Bakti,2000.

Krishna D.Darmurti & Umbu Rauta,Otonomi Daerah Perkwmbangan Pemikiran dan

Pelaksanaan,Bandung,Citra Aditya Bakti,2000.

Miftah Thoha,2008. Ilmu Administrasi Publik kontenporer. Perpustakaan Nasional(KDT)

Kumorotomo,Wahyudi.1922 Etika Administrasi Negara. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mangkunegara,2005.Kinerja Organisasi. Refika.Aditama. Bandung.

Mangkunegara ,2005. kinerja pelayanan publik, Yokyakarta

M. Ryaas Rasyid, Reformasi dan Politik Ekonomi,Widyapraja no. 30,Jakarta

Nurul Aini,Funsi Funsi Pemerintahan,Jakarta ,Badan Diklat DDN,1997

Solahuddin Kusumanegara.2000.Model Dan Aktor Dalam Proses Kebijakan Publik. Gava Media Yokyakarta

Sosiloadi,2006.Peran pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik, Bandung.

Sugeng, Pujeleksono. 2006.Menuju Pelayanan Perpihak pada Publik.Jakarta.

Suryaningrat, Bayu.1981, Wewenang, Tugas dan Tangung Jawab Camat, pasco

Suradinata ermaya,Otonomidaerah dan Pemerintahan. Reflika Adidatama. Bandung

Viktor S dan Yusuf Juhir.1998.Perspektif Organisasi Pemerintah. Ghalia Indonesia, jakarta

Widodo, 2001.Kebijakan Publik, Proses dan Anlisis, Intermedia 1994 Yokyakarta

Sumber Sumber lain

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Undang-Undang Nomor 25 tentang pelayanan publik.

keputusan Mentreri Pendayagunaan Aparatu Negar No,225 tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan indeks kepuasaan masyarakat unit pelayanan instansi.

- UU No.23 th 2006 tentang Administrasi Kependudukan - UU No.12 th 2006 Tentang Kewarganegaraan

- UU No.52/2009 Tentang Keluarg

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di kantor Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan yang dilakukan

Dan hal-hal apa yang menjadi kendala dalam Implementasi Kebijakan Pelayanan Kartu Tanda Penduduk-Elektronik (E- KTP) di Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara..

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

Masalah strategis dari reformasi pembiayaan kesehatan terutama meliputi: (a) Belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal terhadap beban pembiayaan kesehatan;

Salah satu tantangan yang perlu diperhatikan dan direspon dengan serius dalam rangka memelihara keutuhan pernikahan umat adalah pergumulan kaum perempuan mengenai

Adanya kerjasama tersebut tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak, perajin yang kelebihan order tidak perlu menambah tenaga kerja tapi produksinya selesai,

Pengadilan Negeri Bangil merupakan bagian lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan

Ompusunggu dan Ranggabuwana (2006: 5) mene- mukan hubungan antara partisipasi dengan job rele- van information, dalam proses partisipasi, bawahan/ pelaksana anggaran diberi