• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

KAJI AN EKON OM I REGI ON AL

Pr ov in si N u sa Te n gga r a Ba r a t

Kantor Bank Indonesia

Mataram

(2)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Triw ulan I-2009

(3)

Penerbit :

BANK INDONESIA M ATARAM Kelompok Kajian St at ist ik dan Survei Jl. Pejanggik No.2 M at aram

Nusa Tenggara Barat

Telp. : 0370-623600 ext . 111

Fax : 0370-631793

E-mail : t hommy@bi.go.id

(4)

Visi Bank Indonesia

M enjadi lembaga Bank Sent ral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun

int ernasional melalui penguat an nilai-nilai st rat egis yang dimiliki sert a pencapaian

inf lasi yang rendah dan st abil.

M isi Bank Indonesia

M encapai dan memelihara kest abilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kest abilan

monet er dan pengembangan st abilit as sist em keuangan unt uk pembangunan nasional

jangka panjang yang berkesinambungan.

Nilai -nilai St rat egis Organisasi Bank Indonesia

Nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegaw ai unt uk

bert indak at au berperilaku yait u kompet ensi, int egrit as, t ransparansi, akunt abilit as dan

kebersamaan.

Visi Kant or Bank Indonesia M at aram

M enjadi Kant or Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkat an

peran dalam menjalankan t ugas-t ugas Bank Indonesia yang diberikan.

M isi Kant or Bank Indonesia M at aram

Berperan akt if dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui peningkat an

pelaksanaan t ugas bidang ekonomi monet er, sist em pembayaran, dan pengaw asan

(5)

Ekonomi Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan I-2009 diperkirakan masih mampu

t umbuh posit if sebesar 6,25% (yoy) di t engah bayang-bayang krisis ekonomi global. Di

sisi permint aan sumber pert umbuhan ekonomi masih mengandalkan kegiat an

konsu msi rumah t angga dan pemerint ah. Sement ara dari sisi penaw aran, sekt or-sekt or andalan yakni sekt or pert anian, sekt or pert ambangan, dan sekt or perdagangan, hot el

dan rest oran (PHR) t umbuh st abil. Di sisi pembiayaan perbankan, penyaluran kredit

unt uk pembiayaan pert umbuhan ekonomi pada t riw ulan ini t erus menunjukkan

peningkat an yang mencapai 4,59% (yt d) dan diperkirakan sampai dengan akhir t ahun

2009 t umbuh sebesar 24,79% .

Di samping ulasan di at as, buku ini juga mengupas perkembangan sist em pembayaran, perk embangan keuangan sert a prospek ekonomi ke depan yang dapat

menjadikan masukan bagi Kant or Pusat Bank Indonesia maupun st akeholders di

daerah.

Bank Indonesia memiliki kepedulian t inggi dalam mendorong pert umbuhan

ekonomi regional yang akan berdampak t erhadap pert umbuhan ekonomi nasional,

ant ara lain dengan melakukan penelit ian dan kajian sert a memberikan rekomendasi kepada pemerint ah daerah dalam mendorong t erjadinya pert umbuhan ekonomi

t ermasuk pengendalian harga barang dan jasa.

Ucapan t erima kasih dan penghargaan at as kerjasamanya kepada semua pihak

t erut ama jajaran Pemerint ah Daerah baik Provinsi, Kabupat en at aupun Kot a,

dinas/inst ansi t erkait , perbankan, akademisi dan pihak lainnya yang t elah membant u

penyediaan dat a sehingga buku ini dapat dipublikasikan.

Semoga buku ini bermanf aat dan kiranya Tuhan Yang M aha Esa senant iasa

melimpahkan rahmat bagi kit a semua dalam berkarya.

M at aram, April 2009

BANK INDONESIA M ATARAM

(6)

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Tw 1 M AKRO

Indeks Harga Konsumen 155.92 111.90 115.50 116.51 118.74

-Kot a M at aram 155.92 111.24 114.83 115.87 117.93

-Kot a Bima - 114.38 118.00 118.91 121.78

Laju Inf lasi Tahunan (yoy % ) 8.38 12.46 14.74 13.29 11.89

-Kot a M at aram 8.38 11.84 13.92 13.01 11.29

-Kot a Bima - 14.78 17.82 14.36 14.14

PDRB-harga konst an (miliar Rp) 3,892.80 3,987.21 4,453.22 4,374.32 4,136.22

-Pert anian 892.84 1,037.64 1,278.47 1,095.31 915.19

-Pert ambangan & Penggalian 1,007.92 896.25 932.52 950.72 1,069.48

-Indust ri Pengolahan 187.43 206.07 216.49 226.94 204.28

-Listrik, gas dan air bersih 14.69 14.70 15.62 16.56 16.03

-Bangunan 327.58 261.78 316.58 342.92 361.09

-Perdagangan, Hot el dan Rest oran 537.66 629.64 665.68 723.55 569.70 -Pengangkutan dan Komunikasi 302.02 309.31 355.45 352.78 326.11 -Keuangan, Persew aan dan Jasa 214.37 218.72 235.75 225.99 243.56

-Jasa 408.30 413.10 436.66 439.56 430.79

Pertumbuhan PDRB (yoy % ) 6.30 0.35 (0.07) 2.25 6.25 Nilai Ekspor Nonm igas (USD Jut a) 231.83 187.65 68.06 286.55 68.82 Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 0.116 0.096 0.028 0.124 0.067 Nilai Impor Nonmigas (USD Jut a) 65.07 55.42 67.89 125.16 25.47 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 0.028 0.022 0.019 0.013 0.009

PERBANKAN Bank umum :

Total Aset (Rp triliun) 7.49 7.93 8.39 8.66 9.17

DPK (Rp t riliun) 5.36 5.51 6.02 6.36 6.61

-Tabungan (% ) 54.25 57.93 56.47 60.61 52.03

-Giro (% ) 27.70 24.88 25.51 18.62 27.63

-Deposito (% ) 18.05 17.19 18.02 20.77 20.35

Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi proyek 5.67 6.42 6.89 7.06 7.16

-M odal Kerja 2.06 2.39 2.49 2.49 2.49

-Investasi 0.51 0.50 0.50 0.48 0.46

-Konsumsi 3.09 3.53 3.90 4.09 4.21

-LDR 94.94 85.02 87.38 90.25 90.75

Kredit (Rp t riliun) - berdasarkan lokasi kant or cab 4.90 5.46 5.84 5.98 6.24

-M odal Kerja 1.73 1.93 1.98 1.97 2.00

-Investasi 0.37 0.36 0.38 0.36 0.31

-Konsumsi 2.80 3.17 3.49 3.64 3.94

-LDR 91.37 99.08 96.93 93.91 94.42

Kredit UM KM (Rp triliun) 4.81 5.31 5.70 5.85 6.17 Kredit M ikro (<Rp50 juta) (Rp triliun) 3.57 3.93 4.24 4.44 4.69 -Kredit M odal Kerja 0.83 0.89 0.92 0.98 1.02

-Kredit Investasi 0.20 0.18 0.16 0.16 0.11

-Kredit Konsumsi 2.54 2.87 3.15 3.30 3.56

Kredit Kecil (Rp 50 < x < Rp500 juta) (Rp triliun) 0.58 0.66 0.71 0.70 0.73 -Kredit M odal Kerja 0.32 0.35 0.36 0.35 0.34

-Kredit Investasi 0.06 0.07 0.07 0.07 0.07

-Kredit Konsumsi 0.20 0.25 0.28 0.29 0.32

Kredit M enengah (Rp 500 juta < x < Rp5 miliar) (Rp triliun) 0.66 0.71 0.76 0.72 0.75 -Kredit M odal Kerja 0.53 0.57 0.60 0.57 0.61

-Kredit Investasi 0.08 0.09 0.11 0.10 0.10

-Kredit Konsumsi 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05

(7)

BPR :

Total Aset (Rp triliun) 0.43 0.46 0.48 0.52 0.53

DPK (Rp triliun) 0.24 0.26 0.26 0.29 0.30

-Tabungan (% ) 45.63 47.71 50.39 50.82 50.19

-Giro (% ) - - - -

--Deposito (% ) 54.37 52.29 49.61 49.18 49.81

Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi proyek 0.32 0.35 0.37 0.37 0.39

-M odal Kerja 0.18 0.20 0.21 0.21 0.23

-Investasi 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02

-Konsumsi 0.13 0.13 0.14 0.14 0.15

Kredit UM KM (Rp triliun) 0.32 0.35 0.37 0.37 0.39

Rasio NPL Gross (% ) 11.03 10.69 10.92 10.04 9.88

Rasio NPL Net (% ) 5.76 5.51 5.68 5.49 5.30

LDR 136.99 138.43 139.52 129.85 133.04

SISTEM PEM BAYARAN Posisi Kas Gabungan (Rp triliun)

Inflow (Rp triliun) 0.50 0.24 0.10 0.33 0.44 Outlflow (Rp triliun) 0.18 0.74 0.84 0.04 0.22 Pemusnahan Uang (Jut aan lembar/keping) 18.87 12.87 7.27 10.43 9.06 Nominal Transaksi RTGS 0.99 1.21 1.26 0.77 0.96 Volume Transaksi RTGS 1.57 1.88 2.58 3.29 1.99 Rat a-rat a Harian Nominal Transaksi RTGS 0.02 0.02 0.02 0.01 0.02 Rat a-rat a Harian Volume Transaksi RTGS 0.03 0.03 0.04 0.05 0.03

Nominal Kliring Kredit 677.38 656.38 747.99 819.21 727.52

Volume Kliring Kredit 24.45 23.39 25.15 23.84 22.02

(8)

DAFTAR ISI

Kat a Pengant ar ...i

Indikat or Ekonomi dan M onet er...ii

Daf t ar Isi ...iv

Daf t ar Graf ik ...v

Daf t ar Tabel ...vii

Ringkasan Eksekut if ...viii

Bab 1 Perkembangan Ekonomi M akro Regional ...1

1. Kondisi Umum...1

2. Sisi Permint aan...2

3. Sisi Penaw aran ...5

4. Tenaga Kerja dan Kesejahteraan ...15

5. Keuangan Daerah ...16

Bab 2 Perkembangan Inf lasi ...18

1. Kondisi Umum...19

2. Inf lasi Triw ulanan ...20

3. Inf lasi Tahunan...20

Bab 3 Perkembangan Perbankan Daerah ...22

1. Int ermediasi Perbankan...22

2. Perkembangan Aset Bank Umum...23

3. Penghimpunan Dana M asyarakat ...24

4. Penyaluran Kredit ...25

5. Perkembangan Kredit UM KM Bank Umum ...30

6. Perkembangan Bank Syariah...31

7. Perkembangan Bank Perkredit an Rakyat...33

Bab 4 Perkembangan Sist em Pembayaran ...35

1. Transaksi Pembayaran Tunai ...35

2. Transaksi Pembayaran Non Tunai...37

3. Akt ivit as penukaran uang pecahan kecil ...40

Bab 5 Prospek Ekonomi dan Harga...41

1. Prospek Ekonomi Nusa Tenggara Barat ...41

2. Perkiraan Inf lasi Nusa Tenggara Barat ...42

3. Prospek Perbankan Nusa Tenggara Barat ...42

Boks 1 Rencana Divest asi PT New mont Nusa Tenggara Pasca Arbit rase ...17a Boks 2 Perkembangan Daya Beli Pet ani dari Indikat or NTP... 17d Boks 3 Det erminan Inf lasi NTB Pasca Perhit ungan Inf lasi Kot a Bima...21a

(9)

DAFTAR GRAFIK

Graf ik 1.1 Perkembangan Konsumsi List rik Rumah Tangga di NTB...3

Graf ik 1.2 Perkembangan Kredit Konsumsi di NTB...3

Graf ik 1.3 Perkembangan PM TB di NTB...4

Graf ik 1.4 Perkembangan Volume Penjualan Semen di NTB...4

Graf ik 1.5 Perkembangan Kredit Invest asi di NTB...4

Graf ik 1.6 Perkembangan Impor Barang M odal NTB...4

Graf ik 1.7 Perkembangan Nilai Impor NTB...5

Graf ik 1.8 Perkembangan Nilai Ekspor NTB...5

Graf ik 1.9 Perbandingan St rukt ur Ekonomi NTB Tw .I-08 dan Tw .I-09 ...5

Graf ik 1.10 Perkembangan Pert umbuhan Ekonomi di NTB...6

Graf ik 1.11 Perkembangan Pert umbuhan Sekt or Ut ama di NTB...6

Graf ik 1.12 Perkembangan Luas Tanam dan Panen Padi...8

Graf ik 1.13 Perkembangan Luas Tanam dan Panen Jagung...8

Graf ik 1.14 Perkembangan Kredit Sekt or Pert anian di NTB...9

Graf ik 1.15 Perkembangan Harga Tembaga di Pasar Dunia...9

Graf ik 1.16 Perkembangan Produksi Tembaga PT New mont Nusa Tenggara ...10

Graf ik 1.17 Perkembangan Kredit Sekt or Pert ambangan di NTB...10

Graf ik 1.18 Perkembangan Ting kat Hunian Kamar Hot el di NTB...11

Graf ik 1.19 Perkemban gan Kredit Sekt or PHR di NTB...11

Graf ik 1.20 Perkembangan Penjualan Semen di NTB ...12

Graf ik 1.21 Perkembangan Kredit Sekt or Konst ruksi di NTB...12

Graf ik 1.22 Perkembangan Indikat or Perbankan NTB...12

Graf ik 1.23 Perkembangan Penumpan g Int ernasional di Selaparang...13

Graf ik 1.24 Perkembangan Penumpang Domest ik di Selaparang...13

Graf ik 1.25 Perkembangan Kredit Sekt or Transport asi dan Komunikasi di NTB...13

Graf ik 1.26 Perkembangan Konsumsi List rik Indust ri di NTB...14

Graf ik 1.27 Perkembangan Kredit Indust ri Pengolahan di NTB...14

Graf ik 1.28 Perkembangan Konsumsi List rik per Jenis Penggunaan di NTB ...14

Graf ik 1.29 Perkembangan Kredit Sekt or List rik, Gas dan Air Bersih di NTB ...14

Graf ik 1.30 Perkembangan Remit ansi NTB...15

Graf ik 1.31 Perkembangan NTP di NTB...15

Graf ik 1.32 Saldo Keuangan Pemerint ah Daerah NTB di Perbankan ...17

Graf ik 2.1 Perkembangan Inf lasi Tahunan NTB ...18

Graf ik 2.2 Perkembangan Inf lasi Triw ulanan NTB...18

Graf ik 2.3 Inf lasi Triw ulanan NTB...20

Graf ik 2.4 Sumbangan Inf lasi Triw ulanan NTB ...20

Graf ik 2.5 Perkembangan Harga Cabe Raw it di NTB...20

(10)

Graf ik 2.7 Inf lasi Tahunan NTB...21

Graf ik 2.8 Sumbangan Inf lasi Tahunan NTB...21

Graf ik 2.9 Perkembangan Harga Beras di NTB...21

Graf ik 2.10 Perkembangan Harga Pangan di Pasar Dunia...21

Graf ik 3.1 Perkembangan Aset Bank Umum...23

Graf ik 3.2 Perkembangan Aset Bank Umum berdasarkan kegiat an usaha...23

Graf ik 3.3 Pert umbuhan DPK Bank Umum di NTB...24

Graf ik 3.4 Perkembangan DPK Bank Umum di NTB...24

Graf ik 3.5 Pangsa DPK Bank Umum t riw ulan I-2009...24

Graf ik 3.6 Pert umbuhan Kredit (yoy) ...25

Graf ik 3.7 Priorit as Penyaluran Kredit ...27

Graf ik 3.7 Pert umbuhan Kredit Sekt or Unggulan NTB...24

Graf ik 3.8 Perkembangan Cash Rat io Bank Umum...29

Graf ik 3.9 Pangsa Kredit UM KM t erhadap Tot al Kredit ...30

Graf ik 3.10 Pert umbuhan Kredit UM KM dan...30

Graf ik 3.11 Perkembangan Rasio NPL Kredit UM KM ...30

Graf ik 3.12 Perkembangan Indikat or Perbankan Syariah...32

Graf ik 3.13 Pangsa perbankan Syariah t erhadap perbankan NTB Tw . I-2009...32

Graf ik 3.14 Perkembangan Rasio FDR dan NPF...32

Graf ik 3.15 Perkembangan Indikat or BPR...33

Graf ik 3.16 Pert umbuhan Kredit menurut Jenis Penggunaan...34

Graf ik 3.17 Pang sa penyaluran kredit BPR Tw . I-2009...34

Graf ik 3.18 NPL dan LDR BPR di NTB...34

Graf ik 4.1 Perkembangan Inf low , Out f low dan Net f low...35

Graf ik 4.2 Perkembangan Pert ukaran Uang Pecahan Kecil...36

Graf ik 4.3 Komposisi Penukaran Uang Kert as ...36

Graf ik 4.4 Uang Palsu yang Dit emukan Perbankan di NTB...37

Graf ik 4.5 Perkembangan Nilai Transaksi Non Tunai di NTB...38

Graf ik 4.6 Perkembangan Transaksi Kliring di NTB ...38

Graf ik 4.7 Perkembangan Tolakan Cek/BG melalui Kliring di NTB...39

Graf ik 4.8 Perkembangan t ransaksi RTGS...40

Graf ik 4.9 Rasio PTTB t erhadap Cash Inf low di NTB...40

Graf ik 5.1 Perkiraan Realisasi Usaha...41

Graf ik 5.2 Ekspekt asi Ekonomi Konsumen ...41

Graf ik 5.3 Ekspekt asi Harga Konsumen...42

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pert umbuhan dan Sumbangan Sisi Permint aan NTB...2

Tabel 1.2 Pert umbuhan dan Sumbangan Sisi Penaw aran NTB...6

Tabel 1.3 Perkembangan Produksi Padi di NTB...7

Tabel 1.7 APBD Gabungan NTB Tahun 2009...17

Tabel 3.1 Perkembangan Indikat or Perbankan di NTB...22

Tabel 3.2 Pert umbuhan Kredit Bank Umum di NTB...26

Tabel 3.3 Perkembangan Kredit Bank Umum di NTB...26

Tabel 3.4 Perkembangan kualit as kredit Bank Umum di NTB...28

(12)

1. Perkem bangan Ekonom i dan Perbankan

Asesm en Ekonom i

Sam pai dengan M aret 2009, ekonom i Nusa Tenggara Barat diprediksi m am pu t um buh m encapai 6,25% (yoy), nam un sedikit m elam bat bila dibandingkan kinerja di t ahun sebelum nya yang t ercat at sebesar 6,30% . Dari

sisi permint aan, kegiat an konsumsi mampu t umbuh posit if mendominasi pert umbuhan

ekonomi Nusa Tenggara Barat . Peningkat an akit ivit as konsumsi, ut amanya konsumsi

rumah t angga, pada periode Januari -M aret 2009 t urut dipengaruhi rencana kenaikan

gaji pegaw ai negeri sipil (PNS) pada aw al t riw ulan II-2009. Perilaku f orw ard looking

konsumen PNS dikonf irmasi peningkat an pangsa kredit konsumsi pada t riw ulan I-2009.

Kegiat an invest asi diproyeksikan t et ap t umbuh st abil mengandalkan invest asi

pemerint ah. Percepat an pembangunan Bandara Int ernasional Lombok (BIL) besert a

inf rast rukt ur pendukungnya menjadi salah sat u mesin pert umbuhan invest asi di Nusa

Tenggara Barat . Kegiat an ekspor impor yang sempat mengalami kont raksi pada

semest er II-2008, diperkirakan mampu bangkit mencat at kan pert umbuhan posit if di

t riw ulan ini. Kinerja posit if t ersebut didorong oleh pulihnya kegiat an produksi

konsent rat t embaga di Nusa Tenggara Barat .

Kinerja posit if juga t ercerm in dari pert um buhan sekt or-sekt or ekonom i anda lan Nusa Tenggara Barat . Sekt or pert anian, ut amanya sub sekt or t anaman

bahan makanan, mencat at kan pert umbuhan posit if sejalan dengan t ibanya musim

panen padi di akhir t riw ulan I-2009. Keberhasilan panen raya padi pada periode M

aret-April 2009 selanjut nya akan mendorong pert umbuhan di sekt or perdagangan, hot el

dan rest oran (PHR) yang didominasi sub sekt or perdagangan besar komodit as

pert anian. Sement ara opt imisme pert umbuhan di sekt or pert ambangan didukung oleh

hasil liaison KBI M at aram yang mengindikasikan t ren peningkat an kegiat an produksi

konsent rat t embaga.

Kualit as pert um buhan ekonom i di Nusa Tenggara Barat belum

sepenuhnya m am pu m eningkat kan kesejaht eraan penduduknya. Tren

penurunan nilai t ukar pet ani (NTP) hingga aw al t ahun 2009 menjadi salah sat u

indikat or belum merat anya perbaikan kesejaht eraan penduduk Nusa Tenggara Barat .

Di lain sisi, penyaluran t enaga kerja asal Nusa Tenggara Barat ke luar negeri masih

menunjukan t ren posit if di t engah t ekanan krisis ekonomi global.

Realisasi anggaran belanja pem erint ah daerah Nusa Tenggara Barat m asih di baw ah t arget . Perkembangan penyerapan anggaran belanja daerah hingga

(13)

rendahnya realisasi anggaran t ersebut t idak lepas dari f okus pelaksanaan APBD pada

t riw ulan pert ama yang lebih condong pada persiapan inst rumen administ rasi belanja

daerah. Diperkirakan penyerapan anggaran belanja pemerint ah daerah akan

meningkat pada periode berikut nya sejalan dengan realiasi berbagai program

pemerint ah daerah.

Asesm en Inf lasi

Sam pai dengan M aret 2009, inf lasi Nusa Tenggara Barat t ercat at 11,89% (yoy) lebih rendah dibandingkan inf lasi t ahun 2008 sebesar 13,29% (yoy).

Penurunan laju inf lasi dibandingkan akhir t ahun sebelumnya ant ara lain dipengaruhi

oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM ) pada bulan Desember 2008,

t erjaganya pasokan bahan makanan, sert a t idak adanya gejolak permint aan konsumsi

rumah t angga sepanjang t riw ulan I-2009.

Secara t riw ulanan, laju inf lasi pada t riw ulan ini m encapai 1,91% (qt q) lebih t inggi dibandingkan t riw ulan sebelum nya sebesar 0,87% (qt q). Set elah

mengalami perlambat an pada bulan Januari dan Februari, dengan inf lasi bulanan

masing-masing sebesar 0,61% dan 0,45% , laju inf lasi pada t riw ulan ini menunjukan

percepat an di bulan M aret dengan inf lasi bulanan mencapai 0,86% . M eningkat nya

t ekanan inf lasi di bulan M aret diperkirakan bersif at musiman seiring menipisnya

persediaan beberapa jenis bahan makanan sepert i beras maupun berkurangnya

pasokan komodit as bumbu -bumbuan yakni cabe raw it yang banyak dikonsumsi rumah

t angga di Nusa Tenggara Barat .

Berdasarkan kot a pem bent uk inf lasi di Nusa Tenggara Barat , inf lasi t ert inggi dialam i Kot a Bim a sebesar 14,14% (yoy) sem ent ara Kot a M at aram hanya sebesar 11,18% (yoy). Tingginya inflasi di Kot a Bima pada t riw ulan ini sangat

dipengaruhi f akt or musiman, yakni berkurangnya pasokan beras seiring belum adanya

kegiat an panen padi. Selanjut nya, unt uk memenuhi permint aan beras di Kot a Bima,

para pedagang besar mengandalkan pasokan dari Pulau Lombok. Akibat nya, rat a-rata

harga beras di Kot a Bima, dengan menambahkan komponen biaya t ransport asi,

menjadi lebih t inggi dibandingkan Kot a M at aram. Namun demikian, t ekanan inf lasi

dari harga beras t ersebut akan menurun pada periode mendat ang seiring tibanya

musim panen padi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbaw a masing-masing diperkirakan

pada bulan April dan bulan M ei.

Asesm en Int erm ediasi Perbankan

Pert um buhan kinerja perbankan NTB sam pai dengan t riw ulan I 2009 t erus m enunjukkan peningkat an, t ercerm in dari kenaikan aset perbankan m enjadi sebesar Rp9,70 t riliun at au sebesar 22,54% (yoy) m eningkat dibandingkan t riw ulan sebelum nya yang t ercat at sebesar 21,15% . Peningkat an

t ersebut t idak t erlepas dari meningkat nya penyaluran kredit perbankan NTB yang

(14)

sebesar 27,13% at au Rp1,42 t riliun dibandingkan t riw ulan sebelumnya yang hanya

23,90% .

Peningkat an penyaluran kredit t ersebut diiringi pula dengan

m em baiknya kualit as kredit yang t ercerm in dari penurunan angka NPL dari sebesar 3,82% pada t riw ulan I-2008 m enjadi 2,99% pada t riw ulan laporan.

Namun demikian, bila dibandingkan dengan t riw ulan IV-2008 yang t ercat at sebesar

2,81% , NPL pada t riw ulan laporan mengalami sedikit peningkat an. Kenaikan

penyaluran dana perbankan diikut i pula dengan kenaikan penghimpunan dana

masyarakat sebesar Rp1.31 t riliun at au 23,44% (yoy), lebih t inggi dibandingkan

t riw ulan IV-2008 yang mencapai 18,16% . Namun pert umbuhan dana pihak ket iga

(DPK) yang lebih kecil dibandingkan pert umbuhan penyaluran kredit mendorong

meningkat nya Loan t o Deposit Rat io (LDR) perbankan dari 93,29% pada t riw ulan I-2008

dan 95,45% pada t riw ulan IV-2008 menjadi 96,08% pada t riw ulan laporan.

2. Prospek Ekonom i Triw ulan II-2009

Prospek Ekonom i

Ekonom i Nusa Tenggara Barat diproyeksikan t um buh pada kisaran 4 -5% di t riw ulan II-2009. Prediksi t ersebut mengindikasikan kinerja yang lebih baik

dibandingkan t riw ulan yang sama t ahun sebelumnya (0,35% ). Peningkat an kegiat an

konsumsi dan ekspor Nusa Tenggara Barat menjadi pendorong pert umbuhan pada

t riw ulan II-2009. Realisasi kenaikan gaji PNS sert a penyaluran BLT t ahap f inal di w ilayah

Nusa Tenggara Barat menjadi f akt or penunjang t ingginya kegiat an konsumsi rumah

t angga pada t riw ulan mendat ang. Sement ara peningkat an kegiat an konsumsi

pemerint ah didukung oleh realisasi belanja modal yang diperkirakan lebih baik

dibandingkan t riw ulan pert ama t ahun 2009. Sement ara pulihnya kegiat an ekspor Nusa

Tenggara Barat yang didominasi komodit as konsent rat t embaga t urut dipengaruhi

kecenderungan membaiknya harga komodit as di pasar dunia.

Prospek Inf lasi

M enurunnya t ekanan inf lasi dari sisi penaw aran diperkirakan m am pu m enekan laju inf lasi agregat Nusa Tenggara Barat pada kisaran 8-9% di

t riw ulan II-2009. Pada t riw ulan mendat ang, laju inf lasi di Kot a Bima diprediksi masi h

(15)

Prospek Perbankan

Pert um buhan penyaluran kredit sepanjang t ahun 2009 diperkirakan m asih cukup t inggi m am pu m encapai 24,79% w alaupun m asih di baw ah kinerja t ahun sebelum nya sebesar 25,67% . Di t engah pengaruh t ekanan ekst ernal

dari krisis ekonomi global, perbankan di Nusa Tenggara Barat masih mampu

menjalankan f ungsi int ermediasi unt uk mendorong pert umbuhan ekonomi di t ahun

2009. Penyaluran kredit unt uk kegiat an produkt if , sepert i periode-peri ode

sebelumnya, ut amanya akan dit ujukan unt uk sekt or perdagangan, hot el dan rest oran.

Sedangkan penyaluran kredit unt uk kegiat an konsumt if , yang relat if berisiko rendah,

(16)

M AKRO EKONOM I REGIONAL

NUSA TENGGARA BARAT

1.1 KONDISI UM UM

Sam pai dengan M aret 2009, ekonom i Nusa Tenggara Barat diprediksi m am pu t um buh m encapai 6,25% (yoy), nam un sedikit m elam bat bila dibandingkan kinerja di t ahun sebelum nya yang t ercat at sebesar 6,30% .

Dari sisi permint aan, kegiat an konsumsi mampu t umbuh posit if mendominasi

pert umbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat . Peningkat an akit ivit as konsumsi,

ut amanya konsumsi rumah t angga, pada periode Januari -M aret 2009 t urut

dipengaruhi rencana kenaikan gaji pegaw ai negeri sipil (PNS) pada aw al t riw ulan

II-2009. Perilaku f orw ard looking konsumen PNS dikonf irmasi peningkat an pangsa

kredit konsumsi pada t riw ulan I-2009. Kegiat an invest asi diproyeksikan t et ap

t umbuh st abil mengandalkan invest asi pemerint ah. Percepat an pembangunan

Bandara Int ernasional Lombok (BIL) besert a inf rast rukt ur pendukungnya menjadi

salah sat u mesin pert umbuhan invest asi di Nusa Tenggara Barat . Kegiat an ekspor

impor yang sempat mengalami kont raksi pada semest er II-2008, diperkirakan

mampu bangkit mencat at kan pert umbuhan posit if di t riw ulan ini. Kinerja posit if

t ersebut didorong oleh pulihnya kegiat an produksi konsent rat t embaga di Nusa

Tenggara Barat .

Kinerja posit if juga t ercerm in dari pert um buhan sekt or-sekt or ekonom i andalan Nusa Tenggara Barat . Sekt or pert anian, ut amanya sub sekt or

t anaman bahan makanan, mencat at kan pert umbuhan posit if sejalan dengan

t ibanya musim panen padi di akhir t riw ulan I-2009. Keberhasilan panen raya padi

pada periode M aret-April 2009 selanjut nya akan mendorong pert umbuhan di sekt or

perdagangan, hot el dan rest oran (PHR) yang didominasi sub sekt or perdagangan

besar komodit as pert anian. Sement ara opt imisme pert umbuhan di sekt or

pert ambangan didukung oleh hasil liaison KBI M at aram yang mengindikasikan t ren

peningkat an kegiat an produksi konsent rat t embaga.

Kualit as pert um buhan ekonom i di Nusa Tenggara Barat belum sepenuhnya m am pu m eningkat kan kesejaht eraan penduduknya. Tren

penurunan nilai t ukar pet ani (NTP) hingga aw al t ahun 2009 menjadi salah sat u

indikator belum merat anya perbaikan kesejaht eraan penduduk Nusa Tenggara

Barat . Di lain sisi, penyaluran t enaga kerja asal Nusa Tenggara Barat ke luar negeri

masih menunjukan t ren posit if di t engah t ekanan krisis ekonomi global.

(17)

hingga M aret 2009 baru mencapai separuh dari jumlah yang dit arget kan. M asih

relat if rendahnya realisasi anggaran t ersebut t idak lepas dari f okus pelaksanaan

APBD pada t riw ulan pert ama yang lebih condong pada persiapan inst rumen

administ rasi belanja daerah. Diperkirakan penyerapan anggaran belanja

pemerint ah daerah akan meningkat pada periode berikut nya sejalan dengan

realiasi berbagai program pemerint ah daerah.

1.2 SISI PERM INTAAN

Pada t riw ulan I-2009, pert umbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat dari sisi

permint aan ut amanya bersumber dari komponen konsumsi dan ekspor impor.

Sement ara kegiat an invest asi masih t et ap t umbuh melambat hanya mengandalkan

realisasi invest asi pemerint ah unt uk pembangunan inf rast rukt ur publik di t engah

minimnya realisasi invest asi sw ast a.

a. Konsum si

Kegiat an konsumsi rumah t angga pada periode Januari - M aret 2009 masih

menunjukan kecenderungan peningkat an mencap ai 2,17% (yoy) w alaupun relat if

melambat dibandingkan periode yang sama t ahun yang lalu. St imulan pendorong

kegiat an konsumsi rumah t angga pada t riw ulan ini salah sat unya bersumber dari Tabel 1.1

Pert umbuhan dan Sumbangan Pert umbuhan Sisi Permint aan NTB

* ) Proyeksi KBI M at aram Sumber: BPS, diolah

Pert um buhan Sisi Perm int aan Nusa Tenggara Barat

2009

FY Tw .I Tw .II Tw .III Tw .IV FY Tw .I* )

Konsumsi Rumah Tangga 8.97 4.85 5.45 8.34 7.56 6.57 4.08

Konsumsi Lembaga Sw ast a Nirlaba 6.55 7.94 8.03 8.75 8.56 8.33 6.99

Konsumsi Pemerint ah 7.06 5.58 4.45 5.48 4.28 4.94 6.97

Pembent ukan M odal Tet ap Brut o 7.53 15.45 16.98 7.35 4.58 10.40 6.73

Perubahan St ok (7.56) (16.75) (35.68) (18.95) 47.88 (18.91) 60.49

Ekspor 0.22 4.34 (10.25) (13.30) (14.65) (9.18) 3.83

Impor 6.45 6.45 7.48 3.79 (2.13) 3.72 5.68

Produk Dom est ik Brut o 5.24 6.30 0.35 (0.07) 2.25 2.07 6.25

Sum bangan Pert um buhan Sisi Perm int aan Nusa Tenggara Barat

2009

FY Tw .I Tw .II Tw .III Tw .IV FY Tw .I* )

Konsumsi Rumah Tangga 4.25 2.62 2.73 3.78 3.64 3.23 2.17

Konsumsi Lembaga Sw ast a Nirlaba 0.07 0.09 0.08 0.08 0.09 0.09 0.08

Konsumsi Pemerint ah 0.95 0.83 0.62 0.70 0.59 0.68 1.03

Pembent ukan M odal Tet ap Brut o 1.90 3.80 3.98 1.89 1.32 2.68 1.80

Perubahan St ok (0.45) (0.57) (2.39) (1.69) 0.71 (0.98) 1.61

Ekspor 0.07 1.23 (2.91) (3.94) (4.62) (2.71) 1.07

Impor (1.56) (1.69) (1.76) (0.89) 0.53 (0.91) (1.49)

Produk Dom est ik Brut o 5.24 6.30 0.35 (0.07) 2.25 2.07 6.25

2008

2008

Uraian 2007

(18)

rencana kenaikan gaji PNS di bulan April 2009. M engkonf irmasi hal it u , hasil survei

konsumen yang dilakukan sepanjang t riw ulan ini juga mengindikasikan t ren

peningkat an keyakinan konsumen.

Peningkat an konsumsi rumah t angga t erjadi merat a unt uk komodit as bahan

makanan dan non bahan makanan. Hal t ersebut t ercermin dari indikat or konsumsi

list rik rumah t angga yang menunjukan t ren kenaikan di t riw ulan ini. Indeks

Ket epat an Wakt u Pembelian Durable Goods pada t riw ulan I-2009 juga t ercat at

meningkat , mengkonf irmasi t ren kenaikan konsumsi rumah t angga.

Sumber pembiayaan konsumsi rumah t angga diperkirakan bersumber dari

simpanan pribadi dan kredit perbankan. Hal t ersebut t ercermin dari kenaikan kredit

konsumsi perbankan dengan pangsa mencapai 61,5% hingga M aret 2009 (M aret

2008 sebesar 56,01% ). Sement ara it u, t ren penurunan dana pihak ket iga (DPK)

milik perseorangan pada periode yang sama juga mengindikasikan pengunaan DPK

unt uk kegiat an konsumsi rumah t angga.

b. Invest asi

M asih minimnya realisasi invest asi sw ast a hingga t riw ulan I-2009 t urut

mempengaruhi perlamb at an akt ivit as invest asi di Nusa Tenggara Barat . Komponen

invest asi pada t riw ulan ini t ercat at t umbuh 6,73% (yoy) lebih lambat dibandingkan

pert umbuhan di t riw ulan yang sama t ahun lalu sebesar 15,45% (yoy). Kegiat an

pembangunan inf rast rukt ur publik oleh pemerint ah daerah t erkait proyek

pembangunan BIL dan inf rast rukt ur t erkait menjadi sumber pert umbuhan ut ama

kegiat an invest asi pada periode Januari -M aret 2009.

Dari sisi pembiayaan perbankan, kredit invest asi t ercat at t erus mengalami

penurunan hingga akhir t riw ulan I-2009 (-13% yt d) sejalan dengan minimnya

realisasi invest asi sw ast a. Invest asi pemerint ah yang t erus t umbuh pada t riw ulan ini

masih mengandalkan kekuat an anggaran belanja modal pemerint ah daerah dan

pemerint ah pusat.

Graf ik 1.1

Perkembangan Konsumsi List rik RT

Graf ik 1.2

Penyaluran Kredit Perbankan di NTB

-5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

2006 2007 2008 2009

Konsumsi Listrik RT (juta kwh) Linear (Konsumsi Listrik RT (juta kwh))

-500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 2 3

2005 2006 2007 2008 2009

0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% 40.00% 45.00% Kredit Konsumsi (Rp miliar)-Kiri

Pertumbuhan (%)-Kanan

(19)

c. Ekspor Im por

Kegiat an ekspor impor diproyeksikan mampu t umbuh posit if pada t riw ulan

I-2009 sebesar 3,83% (yoy) set elah t erkoreksi cukup dalam di paruh w akt u kedua

t ahun lalu. Kegiat an ekspor Nusa Tenggara Barat , yang didominasi ekspor

komodit as konsent rat t embaga, sangat dirugikan oleh t ren penurunan harga

komodit as t embaga di pasar komodit as int ernasional sepanjang semest er II-2008

seiring melemahnya permint aan dunia akibat krisis global.

Paket kebijakan st imulus f iskal yang diambil sejumlah negara unt uk

meredam laju krisis ekonomi global, diant aranya berupa pendanaan proyek

pembangunan inf rast rukt ur, t elah direspon dengan kenaikan harga komo dit as

met al di pasar dunia pada aw al t ahun 2009. Tren kenaikan harga komodit as met al

t ermasuk t embaga diprediksi akan t urut mendorong kinerja ekspor Nusa Tenggara

Barat pada t riw ulan ini.

Hasil liaison KBI M at aram pada t riw ulan I-2009 mengindikasikan adanya

peningkat an kinerja yang cukup signif ikan pada produksi konsent rat t embaga. Graf ik 1.3

Perkembangan PM TB NTB

Graf ik 1.4 Volume Penjualan Semen

-200 400 600 800 1,000 1,200 1,400

Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1

2005 2006 2007 2008 2009

(5.00) -5.00 10.00 15.00 20.00 PMTB (Rp miliar)-Kiri

Pertumbuhan (%)-Kanan -10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

(40.00) (20.00) -20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Volume Penjualan Semen (t on)

Pertumbuhan (%)-Kanan

Sumber: ASI, diolah Sumber: BPS

Graf ik 1.5

Penyaluran Kredit Invest asi

Sumber: BI

Graf ik 1.6 Perkembangan Impor NTB

Sumber: BI -50 100 150 200 250 300 350 400 450

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 2 3

2005 2006 2007 2008 2009

-40.00% -20.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% Kredit Investasi (Rp miliar)-Kiri)

Pertumbuhan (%)-Kanan -10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

2006 2007 2008 2009

(20)

Ekspor konsent rat t embaga di t ahun 2009 diproyeksikan meningkat signif ikan

sebanyak 51,46% dibandingkan t ahun 2008.

Di sisi lain, kegiat an impor Nusa Tenggara Barat relat if st abil, sebagian besar

didominasi peralat an dan suku cadang pert ambangan. Akt ivit as produksi di sekt or

pert amb angan pada t riw ulan I-2009 diperkirakan masih memanf aat kan alat berat

yang diimpor pada t ahun -t ahun sebelumnya sehingga belum berdampak signif ikan

pada peningkat an kegiat an impor t erut ama capit al good s.

1.3 SISI PENAWARAN

M emasuki t ri w ulan I 2009, perkembangan perekonomian NTB dari sisi

penaw aran mulai membaik set elah mengalami perlambat an akibat kont raksi di

sekt or pert ambangan mulai t riw ulan II 2008. St rukt ur perekonomian di NTB pada

t riw ulan ini masih didominasi oleh 3 (t iga) sekt or ut ama yang menyumbang 61,76%

dari keseluruhan PDRB Provinsi NTB, yait u sekt or Pert ambangan dan

Penggalian(25,86% ), sekt or Pert anian (22,13% ), sert a sekt or Perdagangan, Hot el

dan Rest oran (13,77% ). Graf ik 1.7 Perkembangan Nilai Impor

Sumber: BI

Graf ik 1.8

Perkembangan Nilai Ekspor

Sumber: BI

-10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

2006 2007 2008 2009

Raw M at (USD) Cons Goods (USD) Cap Goods (USD)

-50,000 100,000 150,000 200,000 250,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

2006 2007 2008 2009

Raw M at (USD) Cons Goods (USD) Cap Goods (USD)

Graf ik 1.9

St rukt ur Perekonomian Nusa Tenggara Barat periode Tw I 2008 (kiri) dan Tw I 2009 (kanan)

Pert anian, 22.82

Pert ambangan dan Penggalian, 25.56

Indust ri Pengolahan, 4.84 List rik,Gas & Air

Bersih, 0.38 Bangunan, 8.46 Perdagangan, Hot

el & Rest oran , 14.14 Transport asi & Komunikasi, 7.80

Keuangan, Persew aan & Jasa Perusahaan, 5.53

Jasa-jasa, 10.47

Pert anian, 22.13

Pert ambangan dan Penggalian,

25.86

Indust ri Pengolahan, 4.94 List rik,Gas & Air

Bersih, 0.39 Bangunan, 8.73 Perdagangan, Ho

t el & Rest oran , 13.77 Transport asi & Komunikasi, 7. 88

Keuangan, Perse w aan & Jasa Perusahaan,

5.89

Jasa-jasa, 10.42

(21)

Pert umbuhan ekonomi dari sisi penaw aran diperkirakan masih t umbuh

posit if mencapai 6,25% (yoy), lebih t inggi dibandingkan perkiraan pert umbuhan

ekonomi nasional sebesar 4,60% (yoy). Pert umbuhan pada t riw ulan ini sedikit

melambat dibandingkan pert umbuhan ekonomi pada t riw ulan I 2008 yang t umbuh

sebesar 6,30% (yoy). Walaupun kont raksi di sekt or pert ambangan akibat kendala

hak pinjam pakai hut an masih belum menemui jalan t engah, namun t rend

peningkat an ekspor konsent rat t embaga t elah menunjukkan opt imisme pelaku

usaha di sekt or pert ambangan unt uk t erus meningkat kan produksinya, sehingga

mendorong sekt or pert ambangan unt uk t umbuh sebesar 6,11% (yoy) di t riw ulan I

2009.

Tabel 1.2

Pert umbuhan dan Sumbangan Pert umbuhan Sisi Penaw aran NTB

P e r t u m b u h a n S i s i P e n a w a r a n N u s a T e n g g a r a B a r a t

2 0 0 9 FY Tw . I T w . I I Tw . I I I T w . I V FY Tw . I * ) Pe r t a n i a n 2 . 9 4 5 . 8 3 5 . 4 8 2 . 0 1 6 . 8 6 4 . 8 4 2 . 5 0 Pe r t a m b a n g a n d a n Pe n g g a l i a n 2 . 7 6 6 . 9 3 ( 1 2 . 8 3 ) ( 1 8 . 1 9 ) ( 1 2 . 1 2 ) ( 9 . 6 6 ) 6 . 1 1 I n d u st r i Pe n g o l a h a n 9 . 9 6 1 0 . 5 3 7 . 0 3 9 . 1 3 8 . 4 6 8 . 7 3 8 . 9 9 Li st r i k , Ga s & A i r Be r si h 9 . 8 6 1 1 . 9 9 1 2 . 8 9 1 2 . 6 2 5 . 5 6 1 0 . 5 5 9 . 1 1 Ba n g u n a n 7 . 5 9 1 3 . 5 8 6 . 3 8 1 0 . 4 0 4 . 8 7 8 . 7 6 1 0 . 2 3 Pe r d a g a n g a n , H o t e l & Re st o r a n 9 . 4 1 5 . 2 9 5 . 4 8 8 . 3 6 8 . 9 4 7 . 1 5 5 . 9 6 Tr a n sp o r t a si & K o m u n i k a si 9 . 8 5 3 . 1 4 ( 1 . 4 9 ) 7 . 0 6 4 . 5 8 3 . 4 0 7 . 9 8 K e u a n g a n , Pe r se w a a n & Ja sa Pe r u sa h a a n 7 . 4 3 9 . 6 3 9 . 9 2 1 3 . 1 5 7 . 7 7 1 0 . 1 2 1 3 . 6 2 Jasa-j asa 3 . 3 9 0 . 6 7 3 . 3 6 6 . 6 4 7 . 7 5 4 . 6 2 5 . 5 1

P r o d u k D o m e s t i k B r u t o 5 . 2 4 6 . 3 0 0 . 3 5 ( 0 . 0 7 ) 2 . 2 5 2 . 0 7 6 . 2 5 S u m b a n g a n P e r t u m b u h a n S i s i P e n a w a r a n N u s a t T e n g g a r a B a r a t

2 0 0 9 FY Tw . I T w . I I Tw . I I I T w . I V FY Tw . I * ) Pe r t a n i a n 0 . 7 5 1 . 3 4 1 . 3 6 0 . 5 7 1 . 6 4 1 . 2 1 0 . 5 7 Pe r t a m b a n g a n d a n Pe n g g a l i a n 0 . 7 2 1 . 7 8 ( 3 . 3 2 ) ( 4 . 6 5 ) ( 3 . 0 7 ) ( 2 . 4 7 ) 1 . 5 8 I n d u st r i Pe n g o l a h a n 0 . 4 5 0 . 4 9 0 . 3 4 0 . 4 1 0 . 4 1 0 . 4 1 0 . 4 3 Li st r i k , Ga s & A i r Be r si h 0 . 0 3 0 . 0 4 0 . 0 4 0 . 0 4 0 . 0 2 0 . 0 4 0 . 0 3 Ba n g u n a n 0 . 5 2 1 . 0 7 0 . 4 0 0 . 6 7 0 . 3 7 0 . 6 1 0 . 8 6 Pe r d a g a n g a n , H o t e l & Re st o r a n 1 . 3 2 0 . 7 4 0 . 8 2 1 . 1 5 1 . 3 9 1 . 0 4 0 . 8 2 Tr a n sp o r t a si & K o m u n i k a si 0 . 7 4 0 . 2 5 ( 0 . 1 2 ) 0 . 5 3 0 . 3 6 0 . 2 7 0 . 6 2 K e u a n g a n , Pe r se w a a n & Ja sa Pe r u sa h a a n 0 . 3 6 0 . 5 1 0 . 5 0 0 . 6 1 0 . 3 8 0 . 5 0 0 . 7 5 Jasa-j asa 0 . 3 4 0 . 0 7 0 . 3 4 0 . 6 1 0 . 7 4 0 . 4 6 0 . 5 8

P r o d u k D o m e s t i k B r u t o 5 . 2 4 6 . 3 0 0 . 3 5 ( 0 . 0 7 ) 2 . 2 5 2 . 0 7 6 . 2 5

2 0 0 8

2 0 0 8

U r a i a n 2 0 0 7

U r a i a n 2 0 0 7

* ) Proyeksi KBI M at aram Sumber : BPS, diolah

Graf ik 1.11

Perkembangan Pert umbuhan di Sekt or Ut ama NTB

(20.00) (15.00) (10.00) (5.00) -5.00 10.00 15.00

Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1

2005 2006 2007 2008 2009

Nusa Tenggara Barat (%) Pertanian (%) PHR (%) Pert ambangan (% )

Sumber : BPS Provinsi NTB, diolah Graf ik 1.10

Perkembangan Pert umbuhan Ekonomi Nusa Tenggara Barat

(2.00) (1.00) -1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00

Tw 1 Tw2 Tw 3 Tw4 Tw 1 Tw2 Tw 3 Tw4 Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw4 Tw 1 Tw2 Tw 3 Tw4 Tw 1

2005 2006 2007 2008 2009

Nasional (% ) Nusa Tenggara Barat (%)

(22)

a. Pert anian

Sekt or Pert anian di t riw ulan I 2009 t et ap menjadi salah sat u penyumbang

ut ama pert umbuhan ekonomi di NTB dengan kont ribusi sebesar 22,13% . Namun

pert umbuhan diperkirakan mengalami perlambat an yang dit unjukkan dengan

t urunnya pert umbuhan ekonomi di sekt or ini mencapai 2,50% (yoy), menurun

dibanding pert umbuhan t riw ulan I 2008 yang mencapai 5,83% (yoy). Pert umbuhan

di sekt or Pert anian didorong oleh peningkat an produksi komodit as-komodit as

pert anian yang t ermasuk kedalam Tanaman Bahan M akanan t erut ama Padi, Jagung,

dan Kedelai.

Kenaikan produksi padi dipengaruhi oleh meningkat nya jumlah luas lahan

panen di t ahun 2009 w alaupun t ingkat produkt ivit as mengalami sedikit penurunan .

Berdasarkan perhit ungan ramalan 1 yang dipublikasikan oleh BPS, luas panen di

t ahun 2009 diperkirakan meningkat 5,5% , dari 359,7 ribu hekt ar di t ahun 2008

menjadi sebesar 379,6 ribu hekt ar di t ahun 2009. Sement ara t ingkat produkt ivit as

t anaman padi diperkirakan sedikit menurun dari 48,67 kwin t al per hekt ar menjadi

sebesar 47,22 kwint al per hekt ar.

Selain padi, pert umbuhan di sekt or pert anian juga disumbang oleh produksi

Jagung yang juga menunj ukkan hasil yang menggembirakan. Produksi Jagung di

t ahun 2009 berdasarkan angka ramalan 1 diperkirakan mencapai 201,1 ribu t on

pipilan kering, meningkat 2,48% dibandingkan produksi t ahun 2008 yang mencapai

196,3 ribu t on. Peningkat an produksi Jagung selain diakibat kan oleh meningkat nya

luas panen, juga disebabkan oleh peningkat an produkt ivit as karena meningkat nya

benih bermut u yang dit anam pet ani dengan menggunakan benih jagung hibrida. Tabel 1.3

Perkembangan Produksi Padi di NTB

Periode

Luas Lahan Panen (Hektar)

Produktivitas (Kuintal/ hektar)

Produksi (Ton)

2002 310,969 44.06 1,370,170

2003 319,417 44.53 1,422,441

2004 325,984 44.99 1,466,757

2005 300,394 45.54 1,367,869

2006 341,418 45.48 1,552,627

2007 331,916 45.99 1,526,347

2008* 359,714 48.67 1,750,677

2009* * 379,608 47.22 1,792,697

Sumber : BPS

* ) Angka Sementara (ASEM )

(23)

Sement ara it u kedelai juga mengalami peningkat an produksi yang diakibat kan oleh

peningkat an luas panen di t ahun 2009 mencapai 85,9 ribu hekt ar at au meningkat

12,81% dibandingkan luas panen t ahun 2008 yang mencapai 76,2 ribu hekt ar.

Selain peningkat an luas panen, produkt ivit as t anaman kedelai juga mengalami

peningkat an dari sebesar 12,02 kw int al per hekt ar menjadi sebesar 12,49 kw int al

per hekt ar di t ahun 2009.

Pert umbuhan di sekt or pert anian selain diakibat kan oleh berhasilnya masa

panen unt uk masing-masing jenis komodit as, juga didorong oleh program

pemerint ah unt uk mendorong sekt or pert anian melalui program pemberian

bant uan benih kepada pet ani. Bant uan yang diberikan berupa bant uan benih biasa unt uk padi seluas 48 ribu hekt ar, benih jagung hibrida unt uk lahan seluas 1.650

hekt ar, dan benih kedelai unt uk lahan seluas 10 ribu hekt ar. Selain it u diberikan

pula Bant uan Langsung Benih Unggul (BLBU) pada t anaman padi hibrida unt uk

lahan 3.000 hekt ar, padi biasa 32 ribu hekt ar, jagung 12 ribu hekt ar, dan kedelai

seluas 8 ribu hekt ar.

Peningkat an produksi di sekt or pert anian juga diikut i dengan peningkat an penyaluran kredit perbankan ke sekt or pert anian. Dapat dilihat dari hasil

penyaluran kredit kepada sekt or pert anian di t riw ulan I 2009, yang mengalami

peningkat an mencapai 11,80% (yoy). Hasil t ersebut lebih t inggi diband ingkan

penyaluran kredit di t riw ulan yang sama t ahun lalu yang mengalami perlambat an

mencapai 2,19% (yoy). Nilai kredit yang disalurkan di t riw ulan ini mencapai Rp0,19

t riliun, meningkat dibandingkan nilai kredit yang disalurkan di t riw ulan I 2008 mencapai Rp0,17 t riliun.

Graf ik 1.12

Luas Lahan Tanam dan Panen Padi di NTB

(20,000) -20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

Luas lahan t anam padi (ha) Luas lahan panen padi (t on)

Sumber : Dinas Pert anian Provinsi NTB

Graf ik 1.13

Luas Lahan Tanam dan Panen Jagung di NTB

(5,000) -5,000 10,000 15,000 20,000 25,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

Luas lahan t anam jagung (ha)

Luas lahan panen jagung (t on)

(24)

b. Pert am bangan

Kinerja sekt or pert ambangan di t riw ulan I 2009 diperkirakan mengalami

peningkat an mencapai 6,11% (yoy). Walaupun sedikit lebih rendah dibandingkan

pencapaian t riw ulan I 2008 yang sebesar 6,93% (yoy), namun peningkat an ini

merupakan sinyalemen posit if dari sekt or pert ambangan di NTB yang masih

t erkendala dengan permasalahan hak pinjam pakai kaw asan hut an yang

mengakibat kan operasional t ambang masih belum dapat berjalan secara opt imum.

Kinerja sekt or pert ambangan

di aw al t ahun 2009 ini menunjukkan

t ren meningkat yang dit unjukkan

dengan peningkat an jumlah

produksi konsent rat t embaga

pelaku usaha pert ambangan ut ama

di NTB, dengan jumlah produksi

secara kumulat if di t riw ulan I 2009

sebesar 184.211 met ric t on. Tren

peningkat an t ersebut t erjadi seiring

dengan peningkat an harga

Tembaga Int ernasional hingga

mencapai 4,04 ribu USD/met ric t on

dari 3,07 ribu USD/met ric t on di akhir t ahun lalu. Peningkat an produksi t ersebut

semakin memant apkan posisi sekt or pert ambangan sebagai kont ribut or PDRB

t erbesar di Provinsi NTB, dengan pangsa sebesar 25,86% t erhadap keseluruhan

PDRB.

Graf ik 1.14

Penyaluran Kredit Perbankan di Nusa Tenggara Barat Ke Sekt or Pert anian

-40.00% -20.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% 140.00% 160.00% -50 100 150 200 250 300

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3

2005 2006 2007 2008 2009

Kredit Sekt or Pert anian (Rp miliar)-Kiri Pert umbuhan (% )-Kanan

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram

Graf ik 1.15

Perkembangan Harga Tembaga di Pasar Dunia

4 7 9 8 5390

6990 7 9 0 0

7320 7 9 5 0

7080 5735 7761 7380 8010 8020 6675 84308549 7935 8510

7 5 1 0

6360

4099 3620

3 0 7 0 3449 4040 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 Ja n M a r M a y Ju l S e p N o v Ja n M a r M a y Ju l S e p N o v Ja n M a r M a y Ju l S e p N o v Ja n M a r

2006 2007 2008 2009

Copper (US/ton)

(25)

Penyaluran kredit perbankan unt uk sekt or pert ambangan di aw al t ahun ini

pun kembali st abil set elah mengalami penurunan cukup t ajam di t riw ulan IV 2008.

Nominal penyaluran kredit perbankan mencapai Rp7,2 miliar, jauh meningkat dibandingkan nominal penyaluran kredit di t riw ulan yang sama t ahun 2008 yang

hanya sebesar Rp0,23 miliar. Hal ini menunjukkan kondisi sekt or pert ambangan

mulai st abil kembal i set elah mengalami kont raksi cukup t ajam di akhir t ahun 2008.

Namun demikian, pelaku ut ama di sekt or ini diperkirakan t idak memanf aat kan

pembiayaan perbankan di Nusa Tenggara Barat unt uk kegiat an operasional

maupun unt uk invest asi.

c. Perdagangan Hot el & Re st oran

Sekt or Perdagangan, Hot el, dan Rest oran di t riw ulan ini t et ap menjadi salah

sat u sekt or yang menjadi andalan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan share

t erhadap PDRB sebesar 13,77% . Walaupun masa liburan t elah berakhir baik bagi

w isat aw an domest ik maupun mancanegara, kinerja sekt or Perdagangan, Hot el, dan Rest oran di t riw ulan I 2009 diperkirakan masih t umbuh posit if sebesar 5,96% (yoy),

sedikit meningkat dibandingkan pert umbuhan ekonomi sekt or ini pada t riw ulan I

2008 yang mencapai 5,29% (yoy).

Sejalan dengan pert umbuhan yang dicapai, peningkat an kinerja sekt or ini

juga dikonf irmasi dengan meningkat nya prompt indicat or berupa indeks t ingkat

hunian kamar (TPK) yang dipublikasikan oleh BPS pada bulan Januari 2009 menjadi sebesar 38,66% , yang lebih t inggi dibandingkan indeks pada periode yang sama di

t ahun lalu yang sebesar 27,98% . Sedangkan jumlah t amu yang menginap pada

Hot el Bint ang t ercat at sebanyak 12.698 orang meningkat 12,95% dibandingkan

jumlah t amu yang menginap pada periode yang sama t ahun lalu yakni sebanyak

11.242 orang. M ayorit as w isat aw an yang dat ang ke NTB merupakan w isat aw an

domest ik (76,2% ).

Graf ik 1.17

Penyaluran Kredit Perbankan

di Nusa Tenggara Barat ke sekt or Pert ambangan

- 1000.00% -500.00% 0.00% 500.00% 1000.00% 1500.00% 2000.00% 2500.00% 3000.00% 3500.00% 4000.00% 4500.00%

-1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3

2005 2006 2007 2008 2009

Kredit Sekt or Pert ambangan (Rp miliar)-Kiri Pert umbuhan (% )-Kanan

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram Graf ik 1.16

Jumlah Produksi dan Ekspor Konsent rat Tembaga

-50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

WMT (ton)

PEB (USD t housand)

(26)

Dari sisi pembiayaan penyaluran kredit ke sekt or PHR di t riw ulan I 2009

masih mampu t umbuh posit if , namun menunjukkan t ren menurun. Nilai penyalu ran

kredit unt uk sekt or Perdagangan, Hot el, dan Rest oran pada t riw ulan ini mencapai

Rp1,88 t riliun, meningkat sebesar 10,75% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan ke sekt or PHR pada t riw ulan I 2008 yang mencapai

Rp1,69 t riliun.

d. Bangunan

Sekt or Bangunan pada aw al t ahun ini diperkirakan mampu t umbuh posit if.

Pert umbuhan ekonomi di sekt or ini diperkirakan mencapai 10,23% (yoy), melambat dibandingkan kinerja di t riw ulan I 2008 yang mencapai 13,58% (yoy). M asih

berjalannya kegiat an proyek f isik di NTB sepert i pembangunan perumahan , rumah

t oko (ruko) dan Bandara Int ernasional Lombok (BIL) di Kabupat en Lombok Tengah

mengkonf irmasi pert umbuhan di sekt or bangunan. Peningkat an di sekt or bangunan

juga dikonf irmasi oleh peningkat an volume penjualan semen di aw al t ahun ini.

Dari sisi pembiayaan juga t erjadi peningkat an penyaluran kredit perbankan di NTB ke sekt or Bangunan. Penurunan suku bunga kredit perbankan dan

ekspekt asi penurunan BI Rat e t elah mendorong peningkat an penyaluran kredit di

sekt or bangunan (saat ini BI Rat e per April 2009 adalah sebesar 7,50% ). Penyaluran

kredit di t riw ulan I 2009 mencapai Rp 0,098 t riliun, at au meningkat 65,26%

dibandingkan penyaluran kredit pada periode yang sama t ahun lalu yang sebesar

Rp0,060 t riliun.

Graf ik 1.18

Tingkat Hunian Kamar dan Lama Tinggal Tamu di Nusa Tenggara Barat ke sekt or PHR

0 10 20 30 40 50 60

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2

2005 2006 2007 2008 2009

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Tingkat Hunian Kamar (% )-Kiri Lama Tinggal Tamu (hari)-Kanan

Sumber : Dinas Pariw isara Provinsi NTB

Graf ik 1.19

Penyaluran Kredit Perbankan di Nusa Tenggara Barat ke sekt or PHR

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00%

-200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3

2005 2006 2007 2008 2009 Kredit Sektor PHR (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

(27)

e. Keuanga n, Persew aan, dan Jasa

Pergerakan sekt or Keuangan, Persew aan, dan Jasa t erhadap perekonomian

di NTB relat if st abil. Di t riw ulan ini diperkirakan sekt or ini mampu t umbuh

mencapai 13,62% (yoy). Angka pert umbuhan t ersebut lebih t inggi dibandingkan

angka pert u mbuhan di periode yang sama t ahun 2008 yang mencapai 9,63% (yoy).

Penurunan BI Rat e unt uk kesekian kalinya beberapa w akt u yang lalu hingga

menyent uh level 7,50% (April 2009) mendorong t urunnya suku bunga kredit

perbankan, berdampak membaiknya daya beli masyarakat yang berimbas pada

pert umbuhan sekt or keuangan, persew aan, dan jasa yang cukup t inggi.

Di sisi lain krisis global yang t erjadi akhir-akhir ini diperkirakan t idak

berdampak besar pada perekonomian NTB t ercermin dari st abilnya penyaluran

kredit perbankan, t erut ama unt uk kredit konsumt if yang didorong membaiknya

daya beli masyarakat. Kredit perbankan di t riw ulan I 2009 t umbuh 27,13% (yoy)

dengan nilai out st anding kredit mencapai Rp6,6 t riliun, dengan mayorit as kredit

at au 61,5% dari t ot al kredit yang d isalurkan unt uk kegiat an konsumt if . Graf ik 1.20

Volume Penjualan Semen NTB

(40.00) (20.00) -20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 -10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

2006 2007 2008 2009

Volume Penjualan Semen (t on) Pertumbuhan (%)-Kanan

Sumber : ASI

Graf ik 1.21

Penyaluran Kredit Perbankan di Nusa Tenggara Barat ke sekt or Bangunan

-60.00% -40.00% -20.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% 140.00% 160.00% -20 40 60 80 100 120 140

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3

2005 2006 2007 2008 2009

Kredit Sekt or Konst ruksi (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

Sumber : Laporan Bulanan Bank , KBI M at aram

Graf ik 1.22

Perkembangan Kondisi Perbankan NTB

-2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1

2005 2006 2007 2008 2009

0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% 120.0% Aset (Rp miliar)-Kiri DPK (Rp miliar)-Kiri

Kredit (Rp miliar)-Kiri LDR (% )-Kanan

(28)

f . Transport asi dan Kom unikasi

Sekt or Transport asi dan Komunikasi pada t riw ulan I 2009 mengalami

pert umbuhan yang cukup t inggi. Kinerja sekt or ini diperkirakan t umbuh 7,98%

(yoy), meningkat dibandingkan pert umbuhan pada t riw ulan I 2008 yang mencapai

3,14% (yoy).

Indikat or yang mencerminkan pert umbuhan di sekt or ini adalah

perkembangan jumlah arus penumpang int ernasional dan domest ik yang

menggunakan pesaw at melalui Bandara Selaparang - M at aram. M eski sempat

mengalami penurunan pada bulan Februari 2009 akibat t elah berakhirnya masa

liburan baik bagi w isat aw an domest ik dan mancanegara, namun jumlah pengguna

angkut an udara mengalami t ren meningkat .

Pert umbuhan sekt or t ransport asi dan komunikasi t idak lepas dari dukungan

pembiayaan dari perbankan. Seiring dengan peningkat an pert umbuhan ekonomi di

sekt or t ransport asi, penyaluran kredit perbankan juga mengalami pert umbuhan

sebesar 14,81% (yoy), dengan nilai out st anding credit meningkat dari Rp 0,038

t riliun di t ri w ulan I 2008 menjadi sebesar Rp0,043 t riliun pada t riw ulan laporan. Graf ik 1.23

Perkembangan Arus Penumpang Int ernasional

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

Penumpang Int ernasional melalui Selaparang (orang)

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi NTB

Graf ik 1.25

Penyaluran Kredit Perbankan

di Nusa Tenggara Barat ke sekt or Transport asi

-20.00% -10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00%

-5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3

2005 2006 2007 2008 2009

Kredit Sekt or Transport asi dan Komunikasi (Rp miliar)-Kiri Pert umbuhan (% )-Kanan

Sumber : Laporan Bulanan Bank , KBI M at aram

Graf ik 1.24

Perkembangan Arus Penumpang Domest ik

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 100000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

Penumpang Domest ik melalui Selaparang (orang)

(29)

g. Indust ri Pengolahan

Sekt or Indust ri Pengolahan pada t riw ulan ini t umbuh sebesar 8,99% (yoy),

sedikit melambat dibandingkan pert umbuhan pada t riw ulan I 2008 yang mencapai

sebesar 10,53% (yoy). Pert umbuhan meningkat di sekt or ini sejalan dengan

perkembangan konsumsi list rik Indust ri yang juga mengalami peningkatan.

Sedangkan kinerja sisi pembiayaan di aw al t ahun menunjukan peningkat an.

Nilai kredit yang dikucurkan pada t riw ulan ini mencapai Rp 0,064 t riliun, meningkat

13,14% dibandingkan penyaluran kredit pada t riw ulan I 2008 sebesar Rp 0,057

t riliun.

h. List rik, Gas, dan Air Bersih

Pert umbuhan PDRB di sekt or List rik, Gas, dan Air Bersih di t riw ulan I 2009

diperkirakan sebesar 9,11% (yoy), menurun dibandingkan pert umbuhan pada

t riw ulan yang sama pada t ahun 2008 yang t umbuh sebesar 11,99% (yoy). Graf ik 1.26

Perkembangan Konsumsi List rik Indust ri

-0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

2006 2007 2008 2009

Konsumsi List rik Indust ri (jut a kw h)

Sumber : PLN

Graf ik 1.27

Penyaluran Kredit Perbankan di NTB ke sekt or Indust ri Pengolahan

-1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3

2005 2006 2007 2008 2009

-20.00% -10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% Kredit Sektor Industri Pengolahan (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram

Graf ik 1.29

Penyaluran Kredit Perbankan di NTB ke sekt or List rik, Air & Gas

-500.00% 0.00% 500.00% 1000.00% 1500.00% 2000.00% 2500.00% -1 1 2 2 3 3

1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3

2005 2006 2007 2008 2009 Kredit Sekt or List rik, Gas dan Air (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

Sumber : Laporan Bulanan Bank, KBI M at aram Graf ik 1.28

Konsumsi List rik di NTB

-5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1

2005 2006 2007 2008 2009

Konsumsi Listrik RT (juta kw h) Konsumsi Listrik Bisnis (juta kw h) Konsumsi Listrik Industri (juta kw h)

(30)

Konsumsi list rik di NTB yang cenderung meningkat disikapi oleh pemerint ah

dengan membangun PLTU Jeranjang agar semakin mempercepat pert umbuhan di

sekt or ini. Dari sisi pembiayaan, kinerja sekt or list rik, gas, dan air bersih just ru

mengalami perlambat an yang dit unjukkan dengan pert umbuhan negat if sebesar

8,53% (yoy). Namun pert umbuhan ini lebih baik dibandingkan pencapaian t riw ulan

I 2008 yang t umbuh negat if sebesar 27,99% (yoy).

1.4 TENAGA KERJA DAN KESEJAHTERAAN

M elemahnya pert umbuhan ekonomi global mulai berdampak t erhadap

penempat an t enaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat ke luar negeri.

Pada periode Januari -M aret 2009 jumlah TKI asal NTB yang disalurkan bekerja di

luar negeri t urun t ajam sebesar -59,5% dibandingkan periode yang sama t ahun

sebelumnya, dari 31.673 orang menjadi 12.818 orang. Jumlah t enaga kerja asal NTB

yang dit empat kan di luar negeri pada periode ini hanya sebesar 12.818 orang

sement ara pada t riw ulan I-2008 t ercat at sebesar 31.673 orang.

Negara t ujuan para TKI asal Nusa Tenggara Barat ut amanya ke M alaysia dan

Arab Saudi, masing-masing dengan pangsa sebesar 60% dan 39% sement ara sisanya

t ersebar di negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan lapangan kerja, TKI yang

bekerja di M alaysia pada umumnya menjadi buruh di perkebunan saw it di M alaysia,

sement ara di Arab Saudi sebagian besar menjadi pembant u rumah t angga. Krisis

ekonomi global yang salah sat unya berdampak pada penurunan harga komodit as

pert anian pada gilirannya menyebabkan t urunnya kebut uhan t enaga kerja di sekt or

perkebunan di M alaysia.

Dari sisi penerimaan remit ansi TKI, jumlah dana yang masuk melalui sist em

perbankan pada t riw ulan I-2009 just ru mengalami kenaikan mencapai Rp168 miliar Graf ik 1.30

Penerimaan Remit ansi TKI NTB

Graf ik 1.31 Perkembangan NTP di NTB

Sumber: BPS Sumber: BI

-20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 (Rp Ju t a)

Arab Saudi 34,74 37,71 38,84 45,87 43,58 38,48 44,69 80,17 91,49 67,29 59,77 67,18 76,86 M alaysia 2,443 3,132 2,468 2,362 2,208 2,435 2,597 16,73 16,42 15,57 15,72 19,52 27,17 Kuw ait 2,951 3,210 3,108 3,303 2,521 2,315 2,296 3,982 2,848 2,843 3,060 3,067 1,939 Yordania 292 292 353 416 320 292 316 450 403 390 432 450 367 Lainnya 1,351 1,471 666 824 821 416 1,124 2,368 1,842 2,106 2,688 3,952 2,889

M -06 J-06 S-06 D-06 M -07 J-07 S-07 D-0 7 M -08 J-08 S-08 D-08 M -09

92.00 93.00 94.00 95.00 96.00 97.00 98.00 99.00 100.00 101.00 102.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2008 2009

(31)

sement ara pada t riw ulan yang sama t ahun lalu hanya sebesar Rp126 miliar.

Kenaikan jumlah remit ansi yang masuk t ersebut salah sat unya t urut dipengaruhi

t ren pelemahan nilai t ukar rupiah sepanjang t riw ulan ini. Namun demikian, pada

periode-periode mendat ang diperkirakan jumlah remit ansi TKI yang masuk ke NTB

diperkirakan just ru akan semakin berkurang seiring menurunnya penempat an TKI

asal NTB ke luar negeri.

Sement ara it u , pemerint ah daerah bersama dinas/inst ansi t erkait di Nusa

Tenggara Barat t ampaknya harus t erus berupaya meningkat kan kualit as

pert umbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat t erut ama di sekt or pert anian. Hal

t ersebut t ercermin dari indikat or Nilai Tukar Pet ani (NTP) yang t erus menunjukan

kecenderungan penurunan sejak Sept ember 2008 hingga kini.

Nilai Tukar Pet ani (NTP) merupakan salah sat u indikat or yang dapat

digunakan unt uk menilai kualit as pert umbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat

mengingat sebagian besar t enaga kerja di Nusa Tenggara Barat diserap oleh sekt or

pert anian. NTP t ersebut menunjukan daya t ukar (t erm of t rade) dari produk

pert anian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun unt uk biaya produksi.

Semakin t inggi NTP, secara relat if semakin kuat pula daya beli pet ani.

Kenaikan harga komodit as pert anian hingga aw al t ahun 2009 belum mampu

mengangkat daya beli pet ani di Nusa Tenggara Barat . Pada bulan Januari 2009, NTP

t ercat at sebesar 95,29 sement ara pada Januari 2008 angka NTP sempat menyent uh

level 99,33. Angka NTP di baw ah 100 mencerminkan harga yang dibayar pet ani

unt uk konsumsi lebih t inggi dibandingkan harga yang dit erima pet ani dari hasil

produksi komodit as pert anian.

1.5 KEUANGAN DAERAH

Sepanjang t riw ulan I-2009, perkembangan realisasi anggaran belanja

pemeri nt ah daerah di Nusa Tenggara Barat baru mencapai kisaran 10% di baw ah

t arget realisasi sebesar 20% . Sepert i periode-periode sebelumnya, pola penyerapan

anggaran cenderung lambat pada aw al t ahun dan selanjut nya dipercepat pada

t riw ulan t erakhir. Tidak merat anya pola penyerapan anggaran umumnya

dit unjukan pada pos belanja daerah langsung yakni belanja modal. Sement ara

realisasi unt uk pos belanja langsung yakni belanja pegaw ai berjalan lancar set iap

bulannya.

Dari sisi penerimaan, realisasi anggaran pada t ri w ulan ini diperkirakan t idak

mengalami kendala. Kecenderungan peningkat an dana milik pemerint ah di

perbankan pada periode Januari -M aret 2009 mengindikasikan laju penerimaan

daerah bersumber dari dana perimbangan pemerint ah pusat . Laju realisasi

anggaran belanja yang lebih rendah dibandingkan penerimaan diprediksi

(32)

pert ama t ahun 2009. Selanjut nya, sepert i pola t ahun-t ahun sebelumnya, dana

pemerint ah t ersebut akan t urun drast is pada t riw ulan keempat unt uk mengejar

t arget realisasi.

Secara umum, anggaran penerimaan daerah masih mengandalkan dana

perimbangan dengan perbandingan t erhadap pendapat an asli daerah (PAD) sebesar

85:15. Sement ara perunt ukan dana t ersebut sebagian besar t erserap untuk belanja

gaji pegaw ai dengan porsi mencapai 60% . Di lain sisi, alokasi anggaran unt uk

belanja modal relat if kecil di baw ah 20% . M enyikapi hal t ersebut , alokasi anggaran

unt uk belanja modal seharusnya mendapat porsi yang lebih besar karena belanja

modal memiliki mult iplier ef f ect yang lebih besar t erhadap perekonomian Nusa

Tenggara Barat .

Graf ik 1.32

Saldo Keuangan Pemerint ah Daerah di NTB pada Perbankan NTB (Rp miliar)

Sumber: BI Tabel 1.4

APBD Provinsi NTB

Sumber: Bappeda, diolah

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Giro Pemerintah-Kiri Deposito Pemerintah-Kanan

A PBD

Provinsi NTB (Gabungan Kot a/Kabupat en)

(Jut a Rupiah)

Re n ca n a Realisasi Tw I-09* )

Pendapat an daerah 6,213,453 1,145,004

1 Pendapat an Asli Daerah 715,524 82,643

1 Pajak Daerah 424,243 49,000 2 Ret ribusi Daerah 127,607 14,739 3 51,675 5,968 4 Lain-lain 111,999 12,936

2 Dana Perimbangan 5,103,497 1,039,582

1 Bagi hasil pajak dan bukan pajak 455,139 92,712 2 Dana alokasi umum 4,121,811 839,613 3 Dana alokasi khusus 526,547 107,258

3 Lain-lain pendapat an 394,432 22,778

Belanja daerah 6,573,521 717,171

1 Belanja t idak langsung 4,018,317 438,398

1 Belanja pegaw ai 3,140,412 342,619 2 Belanja bant uan sosial 251,707 27,461 3 Belanja bant uan keuangan 256,172 27,948 4 Belanja bagi hasil 189,546 20,679 5 Belanja t ak t erduga 23,817 2,598 6 Belanja subsidi dan hibah 156,663 17,092

2 Belanja langsung 2,555,204 278,773

1 Belanja pegaw ai 335,546 36,608 2 Belanja barang dan jasa 908,968 99,168 3 Belanja modal 1,310,690 142,996

Surplus/(Def isit ) (360,068) 427,833

Pem biayaan 360,068 445,779

Penerimaan daerah 470,216 445,779 Pengeluaran daerah 110,148

-Ket erangan

* ) Perkiraan BI M at aram (kumulat if )

APBD 2009 Uraian

(33)

Boks 1

Rencana Divest asi Saham PT New mont Nusa

Tenggara Pasca Sidang Arbit rase

PT New mont Nusa Tenggara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang t ambang dengan produk ut ama t embaga (copper), dengan pemegang saham ut ama Nusa Tenggara M ining Corporat ion dan

Sumit omo Corporat ion yang memiliki saham mayorit as dari PT NNT (80% ), sert a perusahaan local PT Pukuaf u Indah Indonesia yang memegang 20% dari keseluruhan saham (Lihat Graf ik 1).

Tahun 1986 PT NNT mendapat kan perjanjian kont rak karya, dan memulai operasional t ambangnya pada t ahun 2000. Luas Kont rak Karya yang didapat kan adalah sebesar 1.127.134 hekt ar, demgan nilai invest asi aw al sebesar 1,9 miliar US

Dolar1. Kont rak karya diberikan dengan

perjanjian kew ajiban divest asi saham asing mulai t ahun 2006 hingga akhir 2010. Dengan perhit ungan 20 persen saham sudah dimiliki sw ast a nasional, sehingga sisa saham yang harus didivest asikan sebesar 31% hingga akhir 2010. Det ail divest asi dit uangkan dalam ket ent uan kont rak karya pasal 24 point 3. Adapun det ail rencan

Gambar

Grafik  1.30 Penerimaan Remitansi TKI NTB
Grafik 1. Kepemilikan Saham PT NNT
Grafik 2 . Kronologis Divestasi Saham PT NNT
Grafik  1 Perkembangan NTP di Nusa Tenggara Barat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian tugas pekerjaan rumah terhadap prestasi belajar siswa Elektronika SMK PIRI 1 Yogyakarta; 2) Untuk

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Manggarai Barat akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk

Pada hari ini KAMIS tanggal TIGA BELAS bulan SEPTEMBER tahun DUA RIBU DUA BELAS (13-09-2012), Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi PDAM Kota Cirebon telah menyelenggarakan Rapat

[r]

Setelah mengadakan observasi mahasiswa dapat belajar banyak dari proses pembelajaran yang sesungguhnya di SMA Negeri 2 Bantul.. 11 Dalam mempersiapkan bekal sebelum

Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai Barat dan berdasarkan

Tengah Selatan, sesuai system yang berjalan di aplikasi SPSE pada website www.lpse.ttskab.go.id telah menutup lelang dan membuat Berita Acara Gagal Lelang untuk

Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultan Kegiatan Perencanaan Teknis Pembangunan Poskesdes dan Polindes pada Dinas Kesehatan Kabupaten