• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Kelola Produksi revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2 Kelola Produksi revisi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

P UBLIC SUMMARY 2016

Kelola Produksi

Berdasarkan Hasil Evaluasi Potensi Sumberdaya Hutan KPH Kendal tahun 2016, kondisi sebaran luas Kelas Umur (KU) Jati terdapat kecenderungan KU muda lebih banyak, sedangkankeluasan tegakan siap tebang semakin menurun. Koreksi kebijakan pengelolaan SDH terhadap kondisi ini adalah dengan melakukan tindakan perbaikangenetisJatilewatimplementasi JPP (Jati Plus Perhutani).

Tabel. Sebaran Luas Kelas Umur Jati KPH Kendal Tahun 2016

1 2 3

1 KU I 5.110,50

2 KU II 5.021,71

3 KU III 1.632,08

4 KU IV 975,50

5 KU V 1.099,04

6 KU VI 409,80

7 KU VII 26,30

8 KU VIII 25,10

9 KU IX

-10 KU X

-11 MT

-12 MR 23,50

Jumlah 14.323,53

Kawasan Kelas Perusahaan

No. Luas (Ha)

Sumber: Evaluasi Potensi SDH Tahun 2015

Kondisi Sumber Daya Hutan

Potensi SDH berdasarkan hasil evaluasi potensi tahun 2015 terdiri dari :

(2)
(3)
(4)

1

P UBLIC SUMMARY 2016

Program Kerja Pengelolaan SDH 1. Program kerja pengelolaan SDH

a. Pembagian kawasan hutan berdasarkan fungsi dan pengelolaannya sesuai fungsi.

b. Pengaturan kelestarian dengan melakukan perhitungan etat secara lestari, melakukan reboisasi dan rehabilitasi hutan, perlindungan hutan, pemeliharaan tegakan hutan, dan pemanenan. c. Perlindungan fungsi lingkungan, berupa reboisasi dan rehabilitasi hutan, perbaikan pengkayaan

jenis pada KPS, pengendalian pola tanam, dan perlindungan hutan.

d. Pemanenan ramah lingkungan, pemanenan tersebar, penyaradan tidak merusak fisik tanah, Pengkayaan jenis dalam kegiatan restorasi pada KPS.

2. Program kerja pengelolaan lingkungan

a. Pengalokasian dan pengelolaan kawasan lindung setempat.

b. Penerapan sistem pengelolaan yang berdampak minimal terhadap lingkungan. c. Monitor dampak negatif dan perbaikan metode jika dampak di atas baku mutu. d. Mempertahankanfungsi hutan lindung.

e. Memonitor keberadaansatwa (terutama satwa dilindungi).

f. Menjaga struktur dan komposisi tegakan melalui pengaturan lokasi tebangan. g. Memperbaiki dan mempertahankan struktur tegakan hutan normal.

h. Pengaturan dan penerapan pola tanam sesuai dengan sistem silvikultur. i. Penanaman kembali areal bekas tebangan dan tanah kosong.

j. Monitoring dan evaluasi kawasan HCVF k. Monitoring dan Evaluasi KPS.

3. Program kerja pengelolaan sosial

a. Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3). b. Peningkatan kesejahteraan pegawai / karyawan secara proporsional.

c. Penerapan sistem PHBM secara baik dan benar sesuai prioritas dan tata waktu (tanaman, keamanan, panen, berbagai hasil pamanenan kayu/non kayu).

d. Pemberian sharing hasil produksi tahun 2016 kepada LMDH. e. Perlindungan situs ekologi dan budaya,

f. Memonitor dan mengelola kondisi sosial ekonomi dan budaya MDH. g. Pemberdayaan LMDH, bantuan permodalan lewat kegiatan PKBL. h. Penyelesaian masalah tenurial dengan mengedepan cara persuasif.

i. Penanganan keamaman atas pencurian kayu dengan sistem manajemen zonasi.

(5)

2

P UBLIC SUMMARY 2016

(6)

3

P UBLIC SUMMARY 2016

Sistem Pengaturan Hasil

Dalam menyelenggarakan kegiatan pengusahaan Sumber Daya Hutan (SDH) tersebut menuju pengelolaan SDH yang lestari maka kegiatan PerumPerhutani KPH Kendal tersebut menyangkut 3 aspek kelola yaitu meliputi kelola produksi, kelola lingkungan dan kelola sosial. Kegiatan kelola produksi merupakan serangkaian kegiatan untuk mengatur dan mempertahankan fungsi produksi dalam batas-batas daya dukung sumber daya hutan seperti ; berbagai faktor koreksi semisal kerusakan hutan (pencurian kayu), kesuburan tanah, tanah kosong, kegagalan tanaman (serangan hama penyakit), dan kondisi tegakan miskin riap. Untuk kegiatan produksi tebangan tiap tahunnya berfluktuasi atau tidak sama, produksi rata-rata untuk tebangan A2 selama tahun 2011 s/d 2016 yaitu 13.383 M3.

Pengaturan hasil kayu bundar Jati KPH Kendal, dihitung mengikuti petunjuk SK No143/1974, yaitu maksimal produksi tebangan dibatasi dengan kombinasi etat luas dan etat volume/massa. Untuk mewujudkan kelestarian hutan, realisasi tebangan tahunan tidak boleh melebihi etat. Etat dihitung dengan rumus :

Etat luas (ha/th) = luas kelas hutan produktif daur (10 th)

Etat Volume (m3/th) = Estimasi volume pd UTR daur (10 th)

Kegiatan Bidang Produksi

Sistem kelola Produksi dalam pelaksanaan kegiatan tebangan selalu memperhitungkan kelestarian hutan serta Aspek Lingkungan dan Aspek Sosial.Selama kegiatan penebangan selalu memerhatikan Sistem Manajemen K3 serta setiap kegiatan telah diatur dengan Prosedur Kerja.Perhutani KPH Kendal juga menjalin hubungan harmonis dengan pihak eksternal, khususnya Dinas Kehutanan.

Tabel. Monitoring Pengelolaan SDH KPH Kendal Th 2015 - 2016

No Kegiatan Sat Tahun

2015 2016

1. Tanaman (rutin, pembangunan dan Pengkayaan)

Ha

393,30 137,50 2. Pemeliharaan

- Pemeliharaan Ha - -

‘-Penjarangan Dgn Hasil Ha 969,4 -

(7)

4

P UBLIC SUMMARY 2016

No Kegiatan Sat Tahun

2015 2016

3 Keamanan Hutan

‘- Pencurian Pohon Phn 214 272

- - Penggembalaan Liar Ha 0 0

- - Kebakaran Hutan Ha 64,00 0

- - Bencana Alam Phn 160 177

Monitoring asal usul kayu (COC)

Proses lacak balak atau monitoring asal usul kayu (CoC) dimulai dari petak tebangan sampai TPK. Setiap potongan kayu diberi tanda dan dicatat. Secara rutin setiap 2 kali sebulan dilakukan pengamatan di TPK untuk memantau konsistensi pelaksanaan ketentuan lacak balak,dalam hal terpeliharanya penandaan dan pencatatan.Sehingga dari potongan kayu dapat dilihat asal usul kayu mulai TPK hingga petak tebangan.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar dan BBI pengujian kayu diatur menggunakan standar SNI. Tabel. Luas Dan Produksi Kayu Jati Dari Tebangan A, B, D, E

No KPH/BKPH Satuan Tahun

2015 2016

1 2 3 4 5

1 SUBAH

Luas Ha 301,6 0,26

Prod. Kayu Ptk. m3 8.811,863 93,239

Prod. Kayu Bakar Sm 17,06 0

2 PLELEN

Luas Ha 181,8 13,59

Prod. Kayu Ptk. m3 930,176 2.329,216

Prod. Kayu Bakar Sm 6,06 4,1

3 SOJOMERTO

Luas Ha 481,3 44,82

Prod. Kayu Ptk. m3 4.305,384 2.389,575

Prod. Kayu Bakar Sm 6 7,124

4 KALIBODRI

Luas Ha 699,9 11,0

Prod. Kayu Ptk. m3 1.720,651 238,226

Prod. Kayu Bakar

(8)

5

P UBLIC SUMMARY 2016

No KPH/BKPH Satuan Tahun

2015 2016

1 2 3 4 5

5 BOJA

Luas Ha 424,8 47,4

Prod. Kayu Ptk. m3 1.875,984 4.095,518

Prod. Kayu Bakar Sm 47,5 27,28

6 MANGKANG

Luas Ha 355,5 81,7

Prod. Kayu Ptk. m3 3.833,533 905,567

Prod. Kayu Bakar Sm 12,95 1,79

Sumber Data : Definitif 2015 dan 2016 KPH Kendal Bidang Pengujian

Untuk memenuhi kebutuhan pasar dan BBI pengujian kayu diatur menggunakan standar SNI. Realisasi BBI Tahun 2015 dan BBI Tahun 2016 tersaji dalam tabel.

Tabel. Realisasi BBI Tahun 2015 dan BBI Tahun 2016

No Sortimen Tahun 2015 Tahun 2016

Target M3

Realisasi M3

(%) 4 : 3

Target M3

Realisasi M3

(%) 6 : 7

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Vineer 86 7,61 0,06 20 3,27 0,04

2 Hara A III 2.274 1.659 14,4 1.862 1.087,58 15

3 Hara A II 68 46,955 1,1 53 16,824 1,0

4 In AIII 2.702 2.020 17,5 2.213 1.242,04 18

5 In AII 542 269,896 6,2 425 116,921 5,0

6 A III / KBB 12.897 11.931 58,9 10.152 7.039,45 68 7 A II / KBS 4.469 4.460 22,02 2.847 2.168,786 21 8 A I / KBK 4.836 3.862 19,1 1.677 1.142,875 11

9 KBP - 564 2,7 - 394,635 4

Gambar

Tabel.  Sebaran Luas Kelas Umur Jati KPH Kendal Tahun 2016
Tabel.  Potensi SDH KPH Kendal Tahun 2015
Tabel. Pembagian Kawasan Hutan Berdasarkan Kelas Perusahaan
Tabel.  Monitoring Pengelolaan SDH KPH Kendal  Th  2015 - 2016
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian di atas, dapat diartikan bahwa politik luar negeri adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses

Rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) disampaikan oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pascapanen kepada Menteri Perdagangan secara

Pengembangan di luar 10 propinsi PRK diserahkan pada swadaya masyarakat dan dapat digunakan untuk mengantisipasi (bumper) kenaikan permintaan sesuai perkiraan GAPPRI,

Apabila aliran darah yang tidak adekuat terjadi pada akses vaskuler dengan menggunakan CVC HD, kemungkinan bisa disebabkan karena:.

Hal ini sesuai dengan pendapat Soedjana (1986) yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik adalah kerangka konseptual sebagai

Dalam penyelenggaraannya, urusan pemerintahan dan pelayanan pada sektor publik dilaksanakan secara mandiri dan berkesinambungan, yang umumnya tidak terlepas dari

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan oleh humas SMK Pelita Nusantara 1 dalam meningkatkan citra sekolah, (2) kendala

Penelitian ini tidak konsisten terhadap penelitian Khalid & Ali (2005) maka hipotesis 1& 3 tidak didukung, karena responden pada penelitian ini berbeda,