BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Amerika, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua dan pada
tahun 2003 diperkirakan ada sebanyak 1.334.100 kasus dengan angka kematian
sebanyak 556.500 orang. Sedangkan di Eropa terdapat juga kasus kanker baru
dengan angka kematian sebesar dua juta tiap tahunnya (Dinkes Bone, 2007).
Walaupun insiden kanker payudara meningkat di beberapa negara maju, angka
kematian secara menyeluruh mengalami penurunan diakibatkan karena
peningkatan efektivitas screening dan terapinya (Ferlay, J. et al, 2001)
Menurut data Globocan, IARC, (2002) didapatkan estimasi insiden kanker
payudara di Indonesia sebesar 26/100.000 perempuan (Depkes RI, 2008).
Disamping itu, menurut data phatological base registration mencatat bahwa
kanker payudara di Indonesia menduduki tempat kedua (15,8%) dari sepuluh
kanker terbanyak setelah kanker mulut rahim ditempat pertama. Diperkirakan pula
insiden kanker payudara ini meningkat dimasa yang akan datang (Ramli, 2005).
Menurut American Cancer Society angka kematian kanker payudara telah
menurun sejak tahun 1990. Hal ini diakibatkan oleh karena deteksi dini yang baik
pada stadium dini dan terapi yang lebih baik tiap tahunnya dengan usaha
mengikutsertakan masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan (health education).
Apabila kanker ditemukan dalam stadium dini dan mendapat terapi yang tepat dan
adekuat maka bukan tidak mungkin kanker payudara itu tidak dapat disembuhkan
(Ferlay, J. et al, 2001).
Kemajuan-kemajuan dalam penemuan dini yang dilengkapi dengan
kemajuan terapi, baik tekhnik operasi, radiasi, hormonal terapi dan khemoterapi,
serta imunoterapi ataupun pelaksanaan kombinasi terapi dan modalitas terapi
diatas yang didasarkan pada ketepatan staging dan pengenalan sifat-sifat biologis
kanker yang baik, semakin membawa harapan baru untuk penderita kanker
payudara (Ramli, 1995).
Pendeteksian dini sangat perlu dilakukan untuk menurunkan mortalitas
kanker payudara. Untuk itu, agar kanker tersebut dapat dideteksi lebih awal,
satu-satunya cara untuk mendeteksi deteksi dini kanker payudara, yang murah namun
praktis dan akurat adalah pemerikSAan PayuDAra SendiRI ( SADARI ) Soebroto
dkk (2001).
Kurang lebih 85% tumor ditemukan oleh penderitanya sendiri secara tidak
sengaja dan akan sangat besar nantinya bila SADARI di informasikan secara rutin
terhadap kaum wanita sehingga akan banyak dijaring kasus kanker secara dini
Widiyanto (1999).
Dari hasil penelitian saya mengenai SADARI pada karyawati di kantor
Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara memiliki pengetahuan yang baik
sedangkan sikap karyawati sedang dan tindakan kurang. Hal ini memperlihatkan
bahwa tingkat pengetahuan yang baik tidak sepenuhnya mempengaruhi sikap dan
tindakan, namun lebih dipengaruhi oleh keyakinan dan kepercayaan mereka
terhadap paparan informasi yang diperolehnya.
1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah : Bagaimana gambaran Perilaku para karyawati mengenai SADARI di
Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
1.2. Tujuan Penelitian 1.2.1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku para
karyawati mengenai SADARI di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Utara.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan karyawati di
Kantor dinas pendidikan provinsi Sumatera Utara mengenai SADARI.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Untuk peneliti sebagai pengalaman dalam melakukan penelitian
sekaligus mengimplementasikan pelajaran metodologi penelitian dalam
penelitian yang sebenarnya.
2. Memperoleh gambaran perilaku para karyawati di Kantor Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara tentang SADARI.
3. Untuk menambah pengetahuan karyawati mengenai SADARI.
4. Karyawati dapat memahami manfaat program SADARI.