• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prototype Telemetri Alat Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan Menggunakan ATmega8 Dengan Antarmuka Komputer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prototype Telemetri Alat Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan Menggunakan ATmega8 Dengan Antarmuka Komputer."

Copied!
174
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Enggar Prajangga
  • Pengajar:
    • Ibu Dessy Irmawati, S.T, M.T
    • Dr. Sri Waluyanti, M.Pd
  • Sekolah: Universitas Negeri Yogyakarta
  • Mata Pelajaran: Teknik Elektronika
  • Topik: Prototype Telemetri Alat Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan Menggunakan ATmega8 Dengan Antarmuka Komputer
  • Tipe: proyek akhir
  • Tahun: 2015
  • Kota: Yogyakarta

I. PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah yang dihadapi dalam pengelolaan hutan, terutama terkait dengan kebakaran hutan yang berdampak luas. Penulis mengidentifikasi bahwa kebakaran hutan tidak hanya mempengaruhi lingkungan tetapi juga kesehatan masyarakat dan ekonomi. Dengan menggunakan alat pendeteksi dini, diharapkan dapat mengurangi risiko dan dampak kebakaran hutan. Tujuan dari proyek ini adalah untuk merancang dan menguji alat yang dapat memberikan informasi akurat dan tepat waktu tentang kondisi hutan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang menjelaskan pentingnya hutan sebagai sumber kehidupan dan dampak negatif dari kebakaran hutan. Kebakaran hutan di Indonesia menyebabkan pencemaran udara yang merugikan banyak pihak, termasuk negara tetangga. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem yang dapat mendeteksi kebakaran secara dini untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah mencakup kurangnya alat pendeteksi dini yang efektif dan efisien. Masalah ini meliputi ketidakmampuan alat yang ada untuk memberikan data yang akurat dan tepat waktu kepada pengguna, serta keterbatasan dalam teknologi yang digunakan saat ini.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah ditekankan pada penggunaan mikrokontroler ATmega8, komunikasi serial menggunakan USB to TTL, dan penggunaan sensor DHT11 untuk mendeteksi suhu dan kelembaban. Fokus utama adalah pada pengembangan prototipe alat yang dapat dioperasikan dengan mudah oleh pengguna.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah mencakup bagaimana merancang hardware dan software untuk alat pendeteksi dini kebakaran hutan, serta bagaimana menguji unjuk kerja alat tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa alat dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi nyata.

1.5 Tujuan

Tujuan dari proyek ini adalah untuk merancang dan mengembangkan alat yang dapat mendeteksi kebakaran hutan dengan menggunakan teknologi terkini. Alat ini diharapkan dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada pengguna.

1.6 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi kepada mahasiswa dalam implementasi pengetahuan, serta memberikan alat yang bermanfaat bagi dunia usaha dan industri. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya teknologi dalam pencegahan kebakaran hutan.

1.7 Keaslian Gagasan

Bagian ini menjelaskan bahwa alat yang dikembangkan merupakan modifikasi dari penelitian sebelumnya dengan menggunakan RF Modem KYL 200U sebagai media komunikasi, yang diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam pengiriman data.

II. KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka memberikan pemahaman tentang konsep telemetri, perangkat keras yang digunakan, serta prinsip-prinsip yang mendasari pengukuran suhu dan kelembaban. Ini menjadi dasar penting dalam merancang alat yang efektif. Penjelasan tentang telemetri dan perangkat keras seperti mikrokontroler ATmega8, sensor DHT11, dan RF Modem KYL 200U sangat relevan dalam konteks penelitian ini.

2.1 Pengertian Telemetri

Telemetri adalah teknologi pengukuran yang dilakukan dari jarak jauh dan melaporkan informasi kepada operator. Ini penting dalam konteks pemantauan lingkungan dan kebakaran hutan, di mana informasi yang akurat dan tepat waktu sangat diperlukan.

2.2 Perangkat Keras (Hardware)

Bagian ini membahas berbagai perangkat keras yang digunakan dalam proyek, termasuk mikrokontroler ATmega8 dan sensor DHT11. Penjelasan tentang kelebihan dan fungsi masing-masing komponen sangat penting untuk memahami cara kerja alat secara keseluruhan.

2.3 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak yang digunakan dalam proyek ini meliputi Microsoft Visual Studio dan Arduino Compiler. Penjelasan tentang bagaimana perangkat lunak ini berfungsi untuk memproses data dari perangkat keras menjadi informasi yang dapat digunakan oleh pengguna sangat penting untuk keberhasilan proyek.

2.4 Pengertian Suhu dan Kelembaban

Memahami konsep suhu dan kelembaban sangat penting dalam konteks kebakaran hutan. Sensor DHT11 digunakan untuk mengukur kedua parameter ini, yang merupakan indikator penting dalam mendeteksi potensi kebakaran.

III. KONSEP RANCANGAN

Bagian ini menjelaskan langkah-langkah dalam merancang alat pendeteksi dini kebakaran hutan. Proses ini meliputi identifikasi kebutuhan, analisis kebutuhan, perancangan alat, dan pembuatan alat. Penekanan pada setiap langkah penting untuk memastikan alat yang dihasilkan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.

3.1 Identifikasi Kebutuhan

Identifikasi kebutuhan dilakukan untuk menentukan spesifikasi alat yang dibutuhkan dalam mendeteksi kebakaran hutan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa alat yang dirancang dapat memenuhi tujuan yang diharapkan.

3.2 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang fitur dan fungsi yang harus dimiliki oleh alat. Ini termasuk analisis terhadap teknologi yang ada dan bagaimana alat dapat beroperasi dalam kondisi nyata.

3.3 Perancangan Alat

Perancangan alat mencakup skema rangkaian dan pemilihan komponen yang tepat. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa semua komponen dapat bekerja sama dengan baik dalam sistem yang dirancang.

3.4 Perancangan Software

Perancangan software mencakup pengembangan aplikasi yang akan digunakan untuk memantau data yang diterima dari sensor. Software harus dirancang dengan antarmuka yang user-friendly agar mudah digunakan.

3.5 Alat dan Bahan

Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam proyek ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua komponen yang diperlukan tersedia dan dapat digunakan dalam proses pembuatan alat.

IV. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini berfokus pada pengujian alat yang telah dirancang dan dibangun. Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa alat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pembahasan hasil pengujian akan memberikan wawasan tentang kinerja alat dan potensi perbaikan yang dapat dilakukan.

4.1 Hasil Pengujian

Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat dapat berfungsi dengan baik dalam mendeteksi suhu dan kelembaban. Data yang dihasilkan dapat diandalkan untuk memberikan informasi yang diperlukan dalam pencegahan kebakaran hutan.

4.2 Pembahasan

Pembahasan hasil pengujian mencakup analisis terhadap kinerja alat dan bagaimana alat dapat dioptimalkan untuk penggunaan di lapangan. Ini penting untuk meningkatkan efektivitas alat dalam mendeteksi kebakaran hutan.

4.3 Unjuk Kerja

Unjuk kerja alat diukur berdasarkan kecepatan dan akurasi dalam mendeteksi perubahan suhu dan kelembaban. Hasil unjuk kerja ini akan menjadi acuan untuk pengembangan lebih lanjut dari alat yang ada.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran memberikan ringkasan dari hasil penelitian dan pengembangan alat. Ini mencakup rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut dan pengembangan alat yang lebih baik di masa depan.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa alat pendeteksi dini kebakaran hutan yang dirancang dapat berfungsi dengan baik dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mencegah kebakaran hutan.

5.2 Keterbatasan Alat

Keterbatasan alat mencakup beberapa faktor seperti jangkauan deteksi dan sensitivitas sensor. Ini perlu diperhatikan untuk pengembangan alat yang lebih baik di masa depan.

5.3 Saran

Saran untuk penelitian lebih lanjut mencakup pengembangan alat dengan teknologi yang lebih canggih dan peningkatan sistem komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas alat.

Gambar

Gambar 5. Bit Global Interrupt Enable
Gambar 6. Peta Memori ATmega
Gambar 7. Sensor kelembaban udara/Humidity (DHT11)Gambar 7. Sensor kelembaban udara/Humidity (DHT11)Gambar 7
Gambar 8. Bentuk Fisik PCB
+7

Referensi

Dokumen terkait

dimana alat ini terdiri dari tujuh rangkaian utama diantaranya rangkian sensor TGS 2610 sebagai sensor pendeteksi kadar GAS yang dihubungkan ke rangkaian ADC yang

Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun alat pendeteksi kebocoran dini gas LPG menggunakan sensor TGS 2610 dengan mikrokontroler.. ATmega8535 berbasis

Berdasarkan diagram blok di atas dapat dijelaskan secara garis besar prinsip kerja alat pendeteksi kebocoran gas berbasis arduino uno dengan media informasi SIM800L dan

ABSTRAK Nama : Nur Apita Lia Andini Program Studi : Teknik Informatika Judul : Sistem Monitoring Suhu Rak Server dan Pendeteksi Dini Kebakaran dengan Notifikasi Telegram