BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa layanan bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan
kepercayaan diri siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga. Hal tersebut
ditunjukkan dari nilai t hitung sebesar -6,302 dengan angka signifikan (p) sebesar
0,00 < 0,05. Selain itu dapat dilihat dari perbandingan hasil pretest dan posttest
seperti pada tabel di bawah ini ;
Tabel 9. Frequency Table
Tingkat kepercayaan diri pretest
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2,51 - 3,25 22 81.5 81.5 81.5
3,26 - 4,00 5 18.5 18.5 100.0
Keterangan:
Skor rata-rata kepercayaan diri:
1,76 – 2,50 : tingkat kepercayaan diri rendah
2,51 – 3,25 : tingkat kepercayaan diri sedang
3,26 – 4,00 : tingkat kepercayaan diri tinggi
Dari hasil yang diperoleh pada table di atas, terdapat perbandingan yang
sangat menonjol seperti tabel pretest yang menunjukkan frekuensi siswa saat belum
diberikan layanan bimbingan kelompok yang menunjukkan terdapat 8 siswa dengan
persentase 29,6% yang memiliki tingkat kepercayaan diri rendah dengan perolehan
kategori skor (1,76 - 2,50) dan terdapat 19 siswa dengan persentase 70,4% yang
memiliki kepercayaan diri cukup dengan perolehan kategori skor (2,51 – 3,25).
Dan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok, hasil yang diperolehpun
meningkat seperti tabel hasil posttest yang menyatakan 22 siswa yang memiliki tingat
percaya diri yang sedang /cukup dengan persentase 81,5% dengan perolehan kategori
skor (2,51 – 3,25) dan diperoleh 6 siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri
tinggi dengan persentase 18,5% yang memiliki skor (3,25 – 4,00)
Melihat perbandingan hasil pretest dan posttest yang sudah dilakukan, dapat diartian
layanan bimbingan kelompok yang diberikan sangat efektif untuk meningkatkan
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka adapun saran
yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok efektif dalam mengatasai
permasalahan yang dialami siswa, termasuk permasalahan kepercayaan diri
maka sebaiknya pihak sekolah dalam hal ini guru bimbingan konseling dapat
mengadopsi model bimbingan kelompok seperti yang dilakukan oleh penulis
baik itu mengenai materi maupun metode layanannya.
2. Bagi siswa
Sebaiknya memanfaatkan dengan baik layanan bimbingan kelompok yang
diberikan oleh guru bimbingan konseling ataupun oleh pihak luar (seperti
misalnya mahasiswa yang melaksanakan penelitian di sekolah) agar masalah
yang dihadapi dapat teratasi sehingga siswa dapat lebih mampu meningkatkan
prestasi akademiknya.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Materi dan model layanan bimbingan kelompok yang digunakan dalam
penelitian ini bisa dijadikan acuan bagi penelitian serupa untuk subyek yang
layanan yang sama juga akan memberikan dampak bagi subyek yang juga