• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1982

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1982"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI Page 1 SJDI HUKUM DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 2 TAHUN 1982

TENTANG

PENERTIBAN TANAH DI DAERAH PERKOTAAN YANG DIKUASAI OLEH BADAN HUKUM/ PERSEORANGAN YANG TIDAK DIMANFAATKAN/DITERLANTARKAN

MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang : a. Bahwa dalam kenyataannya banyak terdapat Badan

Hukum/Perseorangan yang menguasai tanah di daerah perkotaan berdasarkan atas Surat Keputusan pencadangan tanah/penunjukan lokasi dari Gubernur/Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah, yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan maksud dan syarat sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan penunjukan termaksud;

b. Bahwa berhubung dengan itu, dalam rangka pendayagunaan tanah seoptimal mungkin perlu diadakan penataan kembali penggunaan, penguasaan dan pemilikan tanah sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan Mejelis Permusyawaratan Rakyat No.IV/MPR/1978;

c. Bahwa kebujaksanaan tersebut terutama dimaksudkan sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan Catur Tertib di bidang Pertanahan sebagai dimaksud dalam Keputusan Presiden No. 7 Tahun 1979 tentang REPELITA Ketiga.

Mengingat : 1. Ketetapan Mejelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. IV/MPR/1978;

2. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 (Lembaran Negara Tahun 1960 No. 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043);

3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 (Lembaran Negara Tahun 1974 No. 38, Tambahan Lembaran Negara No. 3037);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1972; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1974; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1975; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1976; 8. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 1973; 9. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 1973.

MENGINSTRUKSIKAN :

K e p a d a : 1. Semua Gubernur Kepala Daerah Tingkat I,

2. Semua Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Seluruh Indonesia, untuk :

Pertama : Menertibkan semua tanah di daerah perkotaan yang dikuasai oleh Badan-badan Hukum/Perseorangan berdasarkan Surat Keputusan pencadangan tanah/penunjukan lokasi dari Gubernur/Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah

untuk segera memerintahkan kepada yang bersangkutan

memanfaatkan/menggunakan tanah tersebut sesuai dengan maksud dan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan pencadangan/penunjukan lokasi;

K e d u a : Memerintahkan kepada Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah untuk segera

mengadakan inventarisasi atas tanah-tanah yang tidak

(2)

2

-PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI Page 2 SJDI HUKUM

menguasainya, dan sebab-sebab tidak dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan pencadangan/penunjukan lokasi termaksud.

Ketiga : Memerintahkan kepada Bupati/Kotamadya Kepala Daerah untuk mengadakan langkah-langkah pengawasan yang intensif dan memberikan jangka waktu sampai dengan tanggal 24 September 1982, kepada Badan Hukum Perseorangan tersebut untuk memanfaatkan/menggunakan tanahnya sesuai dengan maksud dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Surat Keputusan pencadangan tanah/penunjukan lokasi.

Keempat : Apabila sampai dengan tanggal 24 September 1982 tidak ada kegiatan-kegiatan dari Badan Hukum/Perseorangan yang bersangkutan untuk memanfaatkan/penggunaan tanah sesuai dengan maksud dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Surat Keputusan pencadangan tanah penunjukan lokasi, maka pencadangan tanah tersebut harus dibatalkan dan tanahnya dikuasai langsung oleh Negara, untuk ditentukan lebih lanjut penggunaannya.

Kelima : Menyebarluaskan Instruksi ini untuk ditaati dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Keenam : memberikan laporan atas pelaksanaan Instruksi ini kepada Menteri Dalam Negeri dalam waktu yang singkat.

Ketujuh : Instruksi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 13 Januari 1982

MENTERI DALAM NEGERI,

ttd.

AMIR MACHMUD

TEMBUSAN KEPADA YTH :

1. Bapak Presiden Republik Indonesia,Sebagai laporan.

Referensi

Dokumen terkait

Akses yang diberikan oleh pemerintah berupa pembentukan sekolah inklusi. Sekolah inklusi adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pendidikan yang memberikan

Seluruh data/dokumen dimaksud dapat ditunjukkan pada saat pembuktian untuk diteliti kebenaran dan keabsahannya dan 1 (satu) eksemplar salinan (copyan) dari

Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja Pengadaan Barang Tim V

System Catalog Abstract Text Audio Video Digital Library server Digital Library server Librarian Team Metadata Full text & resources INTERNET/ INTRANET INTERNET/ INTRANET

Pelaksanaan Evaluasi penawaran menggunakan metode sistem gugur, yang di laksanakan dengan mengacu pada Perpres nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas

Some great example of unique gifts for graduates could be a beautiful flower bouquet, or a fresh flower arrangement celebrating their accomplishment. If sending flowers does not seem

SDS-PAGE merupakan salah satu teknik elektroforesis yang banyak digunakan saat ini untuk memisahkan suatu protein berdasarkan berat molekul dan muatan yang

Lebih lanjut Kepres ini menentukan bahwa untuk kegiatan kepentingan umum yang memerlukan tanah kurang dari 1 (satu) ha, pengadaan tanahnya dilakukan secara langsung