• Tidak ada hasil yang ditemukan

13 TH 2012 (TUPOKSI RSIA Linngarjat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "13 TH 2012 (TUPOKSI RSIA Linngarjat)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KUNINGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR :

TENTANG

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “ LINGGAJATI ”

BUPATI KUNINGAN

Menimbang : a.bahwa dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah, telah dibentuk Rumah Sakit Ibu dan Anak “LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan;

b.bahwa sebagaimana pertimbangan dimaksud huruf a, dipandang perlu menetapkan Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Rumah Sakit Ibu dan Anak “LINGGAJATI” yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(2)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007

tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2008 Nomor 68, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 70);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2008 Nomor 77, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 79);

9. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 7 Tahun 2005 tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “LINGGAJATI”

BABI I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kuningan.

4. Bupati adalah Bupati Kuningan.

5. Sekretaris daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan.

6. Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak “LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan yang selanjutnya disingkat RSIA “LINGGAJATI”.

7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak “LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan.

(3)

9. Seksi adalah Seksi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak “LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan;

10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintah.

BAB II ORGANISASI

Bagian Pertama Unsur Organisasi

Pasal 2

Unsur Organisasi RSIA “LINGGAJATI” terdiri atas : a. Unsur pimpinan adalah Direktur.

b. Unsur pembantu pimpinan adalah Tata Usaha.

c. Unsur pelaksana adalah Seksi Instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian kedua Susunan Organisasi

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi RSIA” LINGGAJATI “ terdiri dari : a. Direktur;

b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelayanan Medik;

d. Seksi Pelayanan Keperawatan; e. Seksi Penunjang Medik;

d. Instalasi (Kelompok Jabatan fungsional);

(1) Bagan Susunan Organisasi RSUD ’45 sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.

Bagian ketiga

Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas

Paragraf 1 Direktur

(4)

(1) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin,

menyusun kebijaksanaan, membina,

mengkoordinasikan dan mengawasi serta mengendalikan pelaksanaan tugas dibidang Rumah Sakit.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur mempunyai fungsi : a. Perumusan Kebijakan di bidang administrasi,

keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana RSIA “LINGGAJATI”

b. penyusunan rencana dan perumusan kebijaksanaan di bidang pelayanan dan penunjang medik RSIA “LINGGAJATI”;

c. pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijaksanaan teknis di bidang pelayanan dan penunjang medik RSIA “LINGGAJATI”;

d. pengendalian penyelenggaraan pelayanan dan penunjang medik di RSIA “LINGGAJATI”.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur mempunyai uraian tugas :

a. Membantu Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibidang pelayanan dan penunjang medik RSIA “LINGGAJATI” dalam perencanaan maupun perumusan kebijaksanaan;

b. Memimpin, mengkoordinir serta mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Rumah Sakit;

c. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan standart pelayanan;

d. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan yang meliputi sarana prasarana penunjang medis dan penunjang umu;

e. Memberikan informasi mengenai usaha pelayanan kesehatan di rumah sakit, saran dan pertimbangan kepada Bupati sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan;

f. Mempertanggungjawabkan tugas-tugas rumah sakit secara teknis administrasi/oparasional medis kepada Bupati;

g. Mengadakan koordinasi secara horizontal dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan;

h. Mempersiapkan bahan bagi penetapan di bidang kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

i. Mengangkat/menunjuk pegawai-pegawai rumah sakit dalam jabatan tertentu di lingkungan rumah sakit; j. mengadakan hubungan kerja sama dengan instansi

lain baik pemerintah maupun swasta untuk kepentingan/kelancaran pelaksanaan tugasnya;

k. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugasnya;

(5)

Paragraf 2

Suba Bagian Tata Usaha

Pasal 5

(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu dan menyelenggarakan sebagian tugas Direktur dalam pengelolaan administrasi umum dan keuangan serta pelayanan non medis.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagaian Tata Usaha fungsi :

a.Pengkoordinasian penyusunan, evaluasi dan pelaporan kegiatan RSIA “LINGGAJATI”;

b. Perumusan program dan rencana kerja Bagian Tata Usaha, Perencanaan dan keuangan serta pelayanan non medis

c.Penyelenggaraan pengelolaan ketata usahaan, perencanaan dan keuangan serta pelayanan non medis.

d.Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan ketata usahaan, perencanaan dan keuangan serta pelayanan non medis.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Wakil Direktur Bidang Adminstrasi Umum dan Keuangan mempunyai uraian tugas :

a.Membantu Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibidang adminstrasi umum dan keuangan di rumah sakit;

b.Memimpin, mengkoordinir serta mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Rumah Sakit dibidang Adminstrasi Umum dan Keuangan;

c.Memberikan informasi mengenai Adminstrasi Umum dan Keuangan di rumah sakit, saran dan pertimbangan kepada Direktur sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan;

d.Mempertanggungjawabkan tugas-tugas rumah sakit secara teknis administrasi/ kepada Direktur;

e.Mengadakan koordinasi dibidang Adminstrasi Umum dan Keuangan;

f. Mempersiapkan bahan bagi penetapan di bidang Adminstrasi Umum dan Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(6)

h.mengadakan hubungan kerja sama dengan instansi lain baik pemerintah maupun swasta untuk kepentingan dan kelancaran pelaksanaan tugasnya;

i. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas di Bidang Administrasi Umum dan Keuangan;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

(4) Wakil Direktur Bidang Adminstrasi Umum dan Keuangan, membawahkan :

a. Bagian Tata Usaha; b. Bagian Keuangan; c. Bagian Perencanaan.

Pasal 6

(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pembinaan administrasi umum dan kesekretariatan, keuangan, dan kepegawaian, rumah tangga serta pemberian dukungan administratif unit organisasi di lingkungan RSUD ‘45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a.Pengelolaan dan pembinaan administrasi umum dan kesekretariatan, keuangan dan kepegawaian serta rumah tangga;

b.Pemberian dukungan administratif bagi unit organisasi di lingkungan RSUD ’45;

(3)Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas :

a.Menyusun rencana dan program kerja Bagian Tata Usaha;

b.Mengelola, membina dan memberikan pelayanan kesekretariatan yang meliputi ketatausahaan dan kearsipan, serta pengelolaan dan pelayanan kerumahtanggaan di lingkungan RSIA “ LINGGAJATI”;

c.Mengelola, membina dan memberikan pelayanan administrasi perlengkapan di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”;

d.Mengelola, membina dan memberikan pelayanan administrasi kepegawaian sesuai dengan kewenangan RSIA “ LINGGAJATI”;

e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas;

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dibidang ketatausahaan;

g.Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;

h.Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

(7)

(1) Sub Bagian Kesekretariatan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pelayanan kesekretariatan dan rumah tangga di lingkungan RSUD ‘45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Kesekretariatan dan Rumah Tangga mempunyai fungsi :

a.Pengelolaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan dan kearsipan RSUD ’45;

b.Pengelolaan dan pelayanan administrasi kerumahtanggaan RSUD ’45;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Kesekretariatan dan Rumah Tangga mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Kesekretariatan dan Rumah Tangga;

b. Melaksanakan pemeliharaan gedung dan kantor; c. Melaksanakan pengelolaan ambulance dan

kendaraan operasional dinas;

d. Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada instalasi Kesling, loundry, kamar mayat, pemasaran dan SIM-RS serta perpustakaan;

e. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi ketatausahaan dan kearsipan yang meliputi surat menyurat, ekspedisi, pencatatan dan penyimpanan arsip naskah dinas;

f. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi kerumahtanggaan serta penyediaan kebutuhan rumah tangga di lingkungan RSUD ‘45;

g.Mengoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan kebersihan, ketertiban dan keindahan lingkungan RSUD ’45;

h. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan dalam pelaksanaan tugas;

i. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

Pasal 8

(1) Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi perlengkapan di lingkungan RSUD ’45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Perlengkapan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan kebutuhan barang/perlengkapan;

(8)

c. Pengawasan dan pengendalian terhadap penyimpanan, pendistribusian serta pemanfaatan barang/perlengkapan;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Perlengkapan mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja Sub Bagian Perlengkapan; b. Membuat rencana pengadaan barang;

c. Menerima dan menyimpan barang di gudang;

d. Membuat rencana dan jadwal pendistribusian barang;

e. Melayani permintaan barang dari tiap-tiap ruangan/unit kerja;

f. Membuat Kartu Inventaris Barang pada tiap-tiap ruangan/unit kerja;

g. Melaksanakan penghapusan barang;

h. Melaksanakan pencatatan perubahan/mutasi barang inventaris pada Kartu Inventaris Ruangan (KIR);

i. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

Pasal 9

(1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian di lingkungan RSUD ‘45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi :

a.Pengelolaan data kepegawaian RSUD ‘45;

b.Pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian RSUD ’45;

c. Penyiapan bahan pembinaan dan penilaian kinerja pegawai;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Kepegawaian mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Kepegawaian;

b. Menghimpun dan mengelola data kepegawaian di lingkungan dinas;

c.Menyiapkan bahan penyusunan formasi pegawai di lingkungan RSUD ’45;

d.Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi kepegawaian yang meliputi penyiapan berkas kenaikan pengkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, serta pelayanan izin dan rekomendasi bidang kepegawaian di lingkungan RSUD ’45;

e. Memberikan pelayanan kesejahteraan pegawai yang meliputi pengurusan tabungan perumahan, askes, korpri dan pembuatan karis/karsu;

(9)

g.Mengoordinasikan pembuatan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) serta penilaian dan evaluasi kinerja pegawai di lingkungan RSUD ’45;

h.Menyiapkan bahan pembinaan dan penyelesaian masalah kepegawaian di lingkungan RSUD ’45;

i. Menerima penetapan angka kredit (PAK) dan mengusulkan untuk kenaikan pangkat;

j. Menyampaikan laporan kepegawaian dinas secara berkala kepada Badan Kepegawaian Daerah;

k. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan dalam pelaksanaan tugas;

l. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;

m.Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

Pasal 10

(1) Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan di lingkungan RSUD ’45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a.Penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran RSUD ’45;

b.Pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan RSUD ’45;

c.Penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan RSUD ’45;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas :

a. Menyusun rencana dan program kerja Bagian Keuangan;

b.Menyiapkan bahan penyusunan rencana angaran RSUD ’45;

c.Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi keuangan yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, penyiapan administrasi keuangan kegiatan, penerimaan dan penyetoran PAD sesuai kewenangan RSUD ’45 serta pelayanan administrasi keuangan lainnya;

d.Melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan pembayaran uang untuk keperluan RSUD ’45 sesuai dengan peraturan yang berlaku;

e. Melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan dinas sesuai dengan peraturan yang berlaku;

f. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan pemegang kas di lingkungan RSUD ’45;

g.Menghimpun bahan penyusunan pertanggungjawaban keuangan RSUD ’45;

(10)

i. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan dalam pelaksanaan tugas;

j. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;

k.Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Pasal 11

(1) Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan perbendaharaan, pengkoordinasian bendaharawan dan tugas-tugas perbendaharaan yang meliputi perbendaharaan rutin, gaji.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada dalam ayat (1), Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai fungsi :

a.Penyusunan rencana kerja Sub Bagian Perbendaharaan;

b. Pemberian pelayanan perbendaharaan;

c.Pelaksanaan pembinaan terhadap para Bendaharawan rutin dan gaji.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja Sub Bidang Perbendaharaan; b. Melaksanakan penilaian pelaksanaan kegiatan

Bendaharawan;

c.Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan para Bendaharawan rutin dan gaji;

d. Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan perbendaharaan;

e.Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bagian Keuangan.

Pasal 12

(1) Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan verifikasi dan akuntansi serta melaksanakan pembukuan keuangan secara sistematis dalam sistem akuntansi dengan pengujian kebenaran bukti-bukti pendapatan dan belanja.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi;

b. pelaksanaan bimbingan, pengawasan kegiatan pembukuan;

c. pelaksanaan kegiatan verifikasi dan akuntansi.

(11)

a.Membuat rencana kerja Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi.

b. Melaksanakan kegiatan verifikasi terhadap biaya pasien pulang dan belanja rumah sakit.

c. Melaksanakan pembukuan/akuntansi.

d. Melaksanakan evaluasi pelaporan dan pelaksanaan kegiatan verifikasi dan akuntansi.

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian Keuangan.

Pasal 14

(1) Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan perencanaan dan penyusunan program, sumber daya kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta rekam medik dan pelaporan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (1), Bagian Perencanaan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kerja anggaran pendapatan dan pembiayaan rumah sakit, penyusunan program, sumber daya kesehatan, pendidikan dan pelatihan, rekam medik dan pelaporan

b. Pengelolaan usulan anggaran dan program, sumber daya kesehatan, pendidikan dan pelatihan, rekam medik dan pelaporan

c. Pengawasan dan pengendalian kegiatan perencanaan dan program, sumber daya kesehatan, pendidikan dan pelatihan, rekam medik dan pelaporan.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas

a. Menyusun rencana dan langkah-langkah kerja dibidang Perencanaan;

b. Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan;

c. Memberikan pembinaan terhadap bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

d. Menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan-kebijakan untuk penyusunan Perencanaan kerja Rumah Sakit;

e. Menyusun konsep Perencanaan kerja Rumah Sakit; f. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak

terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas dibidang perencanaan;

g. Memberikan saran dan informasi dibidang perencanaan kepada Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan;

h. Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana kerja Rumah Sakit;

(12)

j. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program Rumah Sakit kepada Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan;

k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan.

Pasal 15

(1) Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan di lingkungan RSUD ‘45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai fungsi :

a.Perencanaan kegiatan, evaluasi dan pelaporan dari masing-masing bidang dan bagian pada RSUD ’45;

b.Pengelolaan pelaksanaan tugas perencanaan, evaluasi dan pelaporan dari masing-masing bidang dan bagian pada RSUD ’45;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai uraian tugas :

a.Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Perencanaan Program;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dinas sesuai dengan Rencana Strategis Daerah serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

c.Menyiapkan bahan dan mengoordinasikan penyusunan program dan kegiatan tahunan RSUD ‘45;

d.Menyiapkan bahan usulan program dan kegiatan tahunan RSUD ‘45;

e.Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan statistik sesuai dengan tugas dan fungsi RSUD ‘45;

f. Menyiapkan bahan dan menyusun pelaporan kegiatan serta laporan akuntabilitas kinerja RSUD ‘45;

g.Mengoordinasikan pelaksanaan tugas staf perencana di lingkungan RSUD ‘45;

h. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan dalam pelaksanaan tugas;

i. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;

j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Pasal 16

(13)

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Sumber Daya Kesehatan dan Diklat mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program dan rencana kerja sumber daya kesehatan, Pendidikan dan Latihan rumah sakit;

b. Pengelolaan dan penyelenggaraan penilaian angka kredit jabatan fungsional tenaga kesehatan, akreditasi rumah sakit, pendidikan dan pelatihan;

c.pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan pengelolaan sumber daya kesehatan dan pendidikan dan latihan.

(3) Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (2), Sub Bagian Sumber Daya Kesehatan dan Diklat mempunyai uraian tugas :

a.Membuat rencana kegiatan Sub Bagian Sumber Daya Kesehatan dan Diklat ;

b. Pelaksanaan Pengelolaan dan penyelenggaraan penilaian angka kredit jabatan fungsional tenaga kesehatan, akreditasi rumah sakit , pendidikan dan pelatihan;

c.Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Sumber Daya Kesehatan dan Diklat;

d.Melaksanakan koordinasi dengan bidang dan unit terkait dibidang Sumber Daya Kesehatan dan Diklat

e.Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala oleh Bagian Perencanaan.

Pasal 17

(1) Sub Bagian Rekam Medik dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi rekam medik dan pelaporan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Rekam Medik dan Pelaporan mempunyai fungsi :

a.penyusunan rencana kerja Sub Bagian Rekam Medik; b. pelaksanaan pengelolaan kegiatan rekam medis dan

pelaporan;

c. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan kegiatan rekam medis dan pelaporan.

(3) Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sub Bagian Rekam Medik dan Pelaporan mempunyai uraian tugas :

a.Membuat rencana kegiatan Sub Bagian Rekam Medik dan Pelaporan;

b. pelaksanaan penyusunan kegiatan rekam medis dan pelaporan;

c. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan kegiatan rekam medis dan pelaporan;

(14)

e.Melaksanakan koordinasi dengan bagian dan bidang terkait;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bagian Perencanaan.

Paragraf 3

Wakil Direktur Bidang Pelayanan

Pasal 18

(1) Wakil Direktur Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu dan menyelenggarakan sebagian tugas Direktur dalam pengelolaan kegiatan pelayanan yang meliputi pelayanan medis dan penunjang medis serta keperawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada ayat (1), Wakil Direktur Bidang Pelayanan mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja bidang pelayanan dan keperawatan

b. pelaksanaan dan penyelenggaraan teknis di bidang pelayanan dan keperawatan;

c. pengendalian penyelenggaraan pelayanan dan keperawatan.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Wakil Direktur Bidang Pelayanan mempunyai uraian tugas :

a.Membantu Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibidang pelayanan medis dan perawatan medis di rumah sakit;

b.Memimpin, mengkoordinir serta mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Rumah Sakit dibidang pelayanan;

c.Memberikan informasi mengenai pelayanan di rumah sakit, saran dan pertimbangan kepada Direktur sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan;

d.Mempertanggungjawabkan tugas-tugas rumah sakit secara teknis pelayanan kepada Direktur;

e.Mengadakan koordinasi dibidang pelayanan dengan Instansi terkait;

f. Mempersiapkan bahan bagi penetapan di bidang pelayanan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g.mengadakan hubungan kerja sama dengan bagaian/bidang untuk kepentingan/kelancaran pelaksanaan tugasnya;

h.Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas di Bidang pelayanan penunjang medis serta keperawatan;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

(15)

a. Bidang Pelayanan; b. Bidang Keperawatan.

Pasal 19

(1) Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok mengoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis, melakukan pemantauan serta pengawasan penggunaan fasilitas pelayanan medis dan penunjang medis pada instalasi-instalasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pelayanan mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis;

b. pengelolaan kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pelayanan mempunyai uraian tugas :

a.Menyusun rencana kegiatan dibidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis;

b.Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis;

c.Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis;

d.Mengawasi pemanfaatan mutu pelayanan yang dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan Medis dan Seksi Penunjang Medis;

e.Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan Seksi Pelayanan Medis dan Seksi Penunjang Medis;

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 20

(1) Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan pelayanan medis dan fasilitas medis, pemantauan pelaksanaan pelayanan medis dan pemanfaatan fasilitas medis serta menganalisa perkembangan kebutuhan pelayanan medis dan fasilitas medis pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan Medis mempunyai fungsi :

a.penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Medis ;

(16)

pemanfaata fasilitas medis pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;

c.penganalisaan terhadap perkembangan kebutuhan pelayanan medis dan fasilitas medis pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;

d.pelaksanaan pemantauan peningkatan mutu pelayanan pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Bidang Pelayanan Medis mempunyai uraian tugas :

a.Membuat rencana kegiatan Seksi Pelayanan Medis ;

b.Melaksanakan pemantauan Penyelenggaraan pelayanan medis pada Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;

c.Melakukan pemantauan pemanfaatan fasilitas medis yang tersedia pada Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;

d.Membuat dan menganalisa kebutuhan pelayanan medis dan fasilitas medis pada Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;

e.Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;

f. Mengadakan rapat evaluasi hasil pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan pada Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan Rawat Jalan, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;

g.Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan.

Pasal 21

(1) Seksi Penunjang Medis mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan pelayanan penunjang medis dan fasilitas penunjang medis, pemantauan pelaksanaan pelayanan penunjang medis dan pemanfaatan fasilitas penunjang medis serta menganalisa perkembangan kebutuhan pelayanan penunjang medis dan fasilitas penunjang medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS.

(17)

a.penyusunan rencana kerja Seksi Penunjang Medis ;

b.pelaksanaan pemantauan, pengawasan, pengendalian terhadap pelayanan medis dan pemanfaatan fasilitas medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;

c.penganalisaan terhadap perkembangan kebutuhan pelayanan medis dan fasilitas medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;

d.pelaksanaan pemantauan peningkatan mutu pelayanan pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi IPS-RS, K3-RS.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Penunjang Medis mempunyai uraian tugas :

a.Membuat rencana kegiatan Seksi Penunjang Medis;

b.Melaksanakan pemantauan Pengawasan dan Pengendalian pelayanan penunjang medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;

c.Memantau pemanfaatan fasilitas penunjang medis dan fasilitas penunjang medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;

d.Membuat analisa kebutuhan pelayanan penunjang medis dan fasilitas penunjang medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;

e.Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan.

Pasal 22

(1) Bidang Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan pelayanan keperawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Keperawatan mempunyai fungsi :

a.Penyusunan rencana kerja Bidang Keperawatan;

b.Pengelolaan kebutuhan keperawatan;

c.Pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan pengendalian penggunaan fasilitas serta kegiatan keperawatan.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bidang Keperawatan mempunyai uraian tugas :

(18)

b.Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan yang dilaksanakan Seksi Asuhan dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan dan Seksi etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;

c. Mengkoordinasikan kebutuhan keperawatan;

d.Mengawasi pemanfaatan mutu pelayanan yang dilaksanakan oleh Seksi Asuhan dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan dan Seksi etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;

e.Melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil kegiatan Seksi Asuhan dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan dan Seksi etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;

f. Melaksanakan pembinaan asuhan keperawatan dan kebidanan secara menyeluruh dan berkesinambungan;

g.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 23

(1) Seksi Asuhan dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan kegiatan asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Asuhan Dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan mempunyai fungsi :

a.penyusunan rencana kerja seksi asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan;

b. pengelolaan kebutuhan asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan;

c.mengkoordinasikan kegiatan pada Seksi asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Seksi Asuhan Dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan mempunyai uraian tugas :

a.Membuat rencana kegiatan Seksi Asuhan Dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan;

b.Melaksanakan pemantauan Pengawasan dan Pengendalian dibidang asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan;

c.Memantau pemanfaatan fasilitas Seksi asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan;

d.Membuat analisa kebutuhan Seksi Asuhan Dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan ;

e.Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada Seksi Asuhan Dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan.

(19)

(1) Seksi Etika dan Mutu Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan kegiatan etika dan mutu pelayanan keperawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan mempunyai fungsi :

a.Penyusunan rencana kerja seksi etika dan mutu pelayanan keperawatan

b.Pengelolaan kebutuhan etika dan mutu keperawatan

c.Mengkoordinasikan kegiatan pada seksi etika dan mutu pelayanan keperawatan

(4) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan mempunyai uraian tugas :

a.Membuat rencana kegiatan Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;

b.Melaksanakan pemantauan Pengawasan dan Pengendalian dibidang Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;

c.Memantau pemanfaatan fasilitas Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;

d.Membuat analisa kebutuhan Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;

e.Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keperawatan.

Paragraf 4 Instalasi

Pasal 25

(1) Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas pokok melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan kesehatan, penelitian dan penyuluhan untuk penderita rawat jalan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Rawat Jalan mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA);

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Rawat Jalan;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Rawat Jalan

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Rawat Jalan;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Rawat Jalan;

(20)

Pasal 26

(1) Instalasi Rawat Inap mempunyai tugas pokok melaksanakan diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan nesokomial, peningkatan kesehatan, penelitian dan penyuluhan untuk penderita rawat inap.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Rawat Inap mempunyai uraian tugas :

a.Membuat rencana kerja (POA) dan porosedur kerja; b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan

prasarana Instalasi Rawat Inap;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Rawat Inap;

h. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Rawat Inap;

d. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

e. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Rawat Inap;

f. Membuat laporan kegiatan;

Pasal 27

(1) Instalasi Gawat Darurat mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan Darurat Medis berupa diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan akibat penyakit, penyuluha, peningkatan pemeliharaan kesehatan dan rehabilitasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Gawat Darurat mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA);

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Gawat Darurat;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Gawat Darurat;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Gawat Darurat;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f.Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Gawat Darurat;

g. Membuat laporan kegiatan.

(21)

(1) Instalasi Perinatologi mempunyai tugas pokok mengatur dan melaksanakan koordinasi dalam pelayanan di Instalasi Perinatalogi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Perinatalogi mempunyai uraian tugas :

a. Membuat Rencana Kerja (POA);

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Perinatalogi;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Perinatalogi;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Perinatalogi;

e. Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi/Bidang terkait;

f. Melaksanakan pengwasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Perinatalogi;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 29

(1) Instalasi Rehabilitasi Medik mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan therapi rehabilitasi medis terhadap penderita sesuai permintaan Dokter.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Rehabilitasi Medik mempunyai tugas :

a. Membuat Rencana Kerja (POA);

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Rehabilitasi Medik;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik;

e. Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi/Bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 30

(1) Instalasi Bedah Central mempunyai tugas pokok melaksanakan diagnosa, pengobatan, pembedahan, pencegahan nesokomial, penyuluhan, peningkatan pemulihan kesehatan di bidang bedah.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Bedah Sentral mempunyai uraian tugas :

(22)

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Bedah Sentral;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Bedah Sentral;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Bedah Sentra;

e. Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi/Bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Bedah Sentral;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 31

(1) Instalasi Anestesi dan ICU mempunyai tugas pokok melaksanakan dan memberikan pelayanan pembiusan dan pemulihan secara intensif.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), instalasi Anestesi dan ICU mempunyai uraian tugas :

a. Membuat Rencana Kerja (POA) dan prosedur kerja; b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan

prasarana Instalasi Anestesi dan perawatan intensive;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Anestesi dan perawatan Intensive;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Anestesi dan perawatan intensive;

e. Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi/Bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi dan perawatan intensive;

g. Membuat laporan kegiatan. Pasal 32

(1) Instalasi Gizi mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan merencanakan, mengolah dan menyalurkan makanan serta menyelenggarakan konsultasi gizi bagi masyarakat serta penelitian dan pengembangan gizi. (2) Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), Instalasi gizi mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA) dan prosedur kerja; b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan

prasaranaInstalasi Gizi;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi gizi; d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang

pelayanan Instalasi gizi;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi gizi;

(23)

Pasal 33

(1) Instalasi Laboratorium mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas kegiatan pemeriksaan dibidang Laboratorium Klinik untuk keperluan diagnosa, evaluasi pengobatan, penelitian dan pelayanan transfusi darah. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Laboratorium mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA);

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Laboratorium;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Laboratorium;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Laboratorium;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Laboratorium;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 34

(1) Instalasi Farmasi mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penyediaan peracikan, penyimpanan, penyaluran, pengawasan dan penelitian penggunaan obat-obatan, gas medis, bahan kimia dan bahan radiologi serta melaksanakan penyimpanan dan penyaluran alat-alat kesehatan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Farmasi mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA) prosedur kerja;

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Farmasi;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Farmasi;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Farmasi;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Farmasi;

g. Membuat laporan kegiatan.

(24)

(1) Instalasi Radiologi mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan radiodiagnostik dan radiotherapi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Radiologi mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA);

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Radiologi;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Radiologi;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Radiologi;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Radiologi;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 36

(1) Instalasi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan pengolahan sampah dan limbah serta penyehatan, pengawasan, pengendalian kualitas lingkungan Rumah Sakit.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Kesehatan Lingkungan mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA);

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Kesehatan Lingkungan;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Kesehatan Lingkungan;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Kesehatan Lingkungan;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Kesehatan Lingkungan; g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 37

(1) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dan melaksanakan pemeliharaan peralatan medis dan penunjang medis Rumah Sakit.

(25)

a. Membuat rencana kerja (POA) dan prosedur kerja; b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana

Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 38

(1) Instalasi K3 Rumah Sakit mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dan melaksankan kegiatan dan menjaga keselamatan pegawai, pengunjung dan sarana Rumah sakit.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi K3 Rumah Sakit mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA) dan Protap;

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi K3 Rumah Sakit;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi K3 Rumah Sakit;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi K3 Rumah Sakit;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi K3 Rumah Sakit;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 39

(1) Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit mempunyai tugas pokok melakukan pemasaran sosial kepada masyarakat, informasi dan publikasi serta pemantauan data untuk kebutuhan informasi Rumah sakit.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA) dan Protap;

(26)

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 40

(1) Instalasi Kamar Jenazah mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pemulasaran mayat dan penyimpanan mayat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Kamar Jenazah mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA);

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana Instalasi Kamar Jenazah;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Kamar Jenazah;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Kamar Jenazah;

e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Kamar Jenazah;

g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 41

(1) Instalasi Laundry mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan Loundry Rumah Sakit serta menyusun alat-alat tenun Rumah sakit.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Instalasi Laundry mempunyai uraian tugas :

a. Membuat rencana kerja (POA);

b.Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana alat tenun kebutuhan Rumah Sakit;

c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Laundry;

d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan Instalasi Laundry;

(27)

f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan pelayanan Instalasi Laundry;

g. Membuat laporan kegiatan.

Paragraf 5 Komite Medik

Pasal 42

Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun standar pelayanan medis dan standar operasional prosedur, memantau pelaksanaan pelayanan medis, pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota Staf Medis Fungsional, pengendalian nosokomial, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

Pasal 43

Staf Medis Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan serta penelitian dan pengembangan sesuai dengan bidang keahliannya.

Paragraf 6 Komite Keperawatan

Pasal 44

Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun Standar Asuhan Keperawatan dan Standar Operasional Prosedur, mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan, penelitian dan pengembangan bidang keperawatan

Paragraf 7

Satuan Pengawas Intern

Pasal 45

(28)

Paragraf 8 Dewan Penyantun

Pasal 46

Dewan Penyantun terdiri atas kelompok pengarah/penasehat yang keanggotaannya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat yang mempunyai tugas mengarahkan Direktur dalam melaksanakan misi Rumah Sakit dengan memperhatikan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 47

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan Pada Tanggal

BUPATI KUNINGAN,

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di Kuningan Pada Tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUNINGAN,

YOSEP SETIAWAN

(29)

Bagian Kesatu Direktur

Pasal 2

(1) RSIA “LINGGAJATI” dipimpin oleh seorang Direktur.

(2) Direktur mempunyai tugas pokok memelihara dan meningkatkan kinerja untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan organisasi dalam rangka menjalankan sebagian tugas pokok pemerintahan daerah dalam bidang pelayanan kesehatan untuk mendukung perwujudan Visi dan Misi Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur mempunyai fungsi :

a. memberikan pengarahan perumusan kebijakan bidang administrasi umum, keuangan dan kepegawaian;

b. memberikan pengarahan perumusan kebijakan bidang pelayanan dan penunjang medik RSIA “LINGGAJATI”;

(30)

d. memberikan pengarahan perumusan kebijakan bidang sarana dan prasaran RSIA “LINGGAJATI”.

(4) Uraian tugas Direktur adalah sebagai berikut :

a. melaksanakan dan mematuhi peraturan Perundangan-undangan dan kebijakan-kebijakan Walikota;

b. meningkatkan perluasan jaringan kesehatan ibu dan anak terutama kepada masyarakat yang tidak mampu;

c. mengupayakan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan ibu dan anak sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat sesuai standar pelayanan;

d. menyiapkan pelayanan sarana dan prasarana RSIA “LINGGAJATI” yang memadai meliputi sarana prasarana medis penunjang medis dan penunjang umum;

e. menjalin kerjasama yang baik antara intansi lain untuk mencapai pelayanan yang terintegrasi;

f. menata Sistem Manajemen RSIA “LINGGAJATI”;

g. membuat laporan pertanggungjawaban sebagai bentuk akuntabilitas sesuai dengan bidang tugas jabatan yang diemban;

h. melakukan koordinasi intern, horisontal maupun vertikal dan eksternal yaitu dengan stakeholder yang terkait dengan bidang tugasnya;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua

Subbagian Tata Usaha

(1) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian.

(2) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur lingkup administrasi dan ketatausahaan. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan ketatausahaan RSIA “LINGGAJATI” yang meliputi administrasi umum dan kepegawaian, perencanaan program dan keuangan;

b. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan RSIA “LINGGAJATI”; dan

c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan ketatausahaan.

(4) Uraian tugas Kepala Subbagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:

a.menyusun program, Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan dan Belanja lingkup RSIA “LINGGAJATI” berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja sesuai dengan kebut uhan secara efektif dan efisien; c.mengkaji dan memeriksa rencana kebutuhan anggaran administrasi

umum, kebutuhan dan usulan kepegawaian, kebutuhan alat tulis kantor, serta perlengkapan RSIA “LINGGAJATI”;

d. membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan rencana dan program kerja yang telah ditetapkan agar pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan;

(31)

Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (IPPD) pada RSIA “LINGGAJATI”;

f. mengoreksi dan/atau menandatangani/memaraf konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

g. melakukan hubungan kerja fungsional dengan unit kerja di lingkungan internal dan eksternal untuk keterpaduan, dan sinkronisasi pelaksanaan tugas;

h. mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang ketatausahaan, keuangan, perencanaan, program, pemasaran dan pelayanan sumber daya manusia (SDM) sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;

i. melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan perencanaan lingkup ketatausahaan;

j. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pelayana n RSIA “LINGGAJATI” sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan; dan k.melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya.

Bagian Ketiga

Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis

(1) Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

(2) Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur lingkup pelayanan dan penunjang medik.

(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis mempunyai fungsi :

a. menyusun program kerja, penganggaran, lingkup bidang pelayanan dan penunjang medik berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. pembinaan penggerakan dan pelaksanaan program pelayanan dan penunjang medik yang meliputi instalasi rawat jalan, laboratorium, farmasi dan gizi;

c. pengendalian yaitu evaluasi dan monitoring, supervisi dan analisa hasil kegiatan pelayanan dan penunjang medik yang meliputi instalasi rawat jalan, laboratorium, farmasi dan gizi;

d. pengawasan, penilaian program dan kegiatan pelayanan dan penunjang medik yang meliputi instalasi rawat jalan, laboratorium, farmasi dan gizi; dan

e. penyusunan petunjuk pelaksanaan teknis dan standar operasional prosedur (SOP) dan mutu pelayanan dan penunjang medik yang meliputi instalasi rawat jalan, laboratorium, farmasi dan gizi.

(4) Uraian tugas Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis adalah sebagai berikut :

a. menyusun program kerja, penganggaran lingkup bidang pelayanan dan penunjang medik berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis kegiatan pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, pelayanan intensif, tindakan bedah dan rehabilitasi medik serta gizi;

(32)

d. membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;

e. membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebi jakan umum di bidang pelayanan kesehatan oleh pimpinan;

f. melakukan hubungan kerja fungsional dengan unit ker ja di lingkungan internal dan eksternal untuk keterpaduan, dan singkronisasi pelaksanaan tugas;

g. mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;

h. mengelola kegiatan pelayanan di instalasi gawat darurat, rawat inap, pelayanan perawatan intensif, tindakan bedah terhadap ibu dan anak, gizi, rawat jalan yang meliputi klinik imunisasi d an anak, klinik kandungan dan ginekologi, rehabilitasi medik, kamar bersalin, laboratorium, transfusi darah RSIA “LINGGAJATI”;

i. menganalisa pelayanan rekam medik berkoordinasi dengan seksi perawatan dan seksi sarana prasarana;

j. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kegiatan penyelenggaraan pelayanan, pengawasan intern, Komite Medik, Intalasi dan Staf Medis Fungsional Rumah Sakit,dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran ketentuan perundangan agar diperoleh hasil yang optimal;

k. menyusun laporan hasil pengelolaan tugas di seksi pelayanan medic dan penunjang diagnostik dan terapi sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan; dan

l. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat Seksi Keperawatan

(1) Seksi Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

(2) Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur lingkup keperawatan.

(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana d imaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Keperawatan mempunyai fungsi :

a. penyusunan program kerja, penganggaran lingkup bidang keperawatan berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup keperawatan; c. penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup keperawatan;

d. pelaksanaan lingkup keperawatan yang meliputi pengembangan, pembinaan mutu asuhan dan menyusun standar operasional prosedur (SOP) keperawatan dan pelayanan kesehatan, program upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan, koordinasi dengan komite medik, untuk penataan, bimbingan, pendokumentasian asuhan keperawatan sehingga memperoleh catatan as uhan keperawatan yang akurat dan baru, serta sarana dan fasilitas keperawatan dan logistic keperawatan, menganalisa usulan kebutuhan tenaga keperawatan ;

e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan keperawatan; dan

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup keperawatan.

(33)

a. menyusun rencana dan program lingkup keperawatan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyususnan rencana dan program kerja sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien; c. mengkaji dan memeriksa rencana kebutuhan anggaran, kebutuhan

pegawai, kebutuhan lainnya lingkup keperawatan;

d. membagi tugas, mengarahkan dan menjelaskan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar program dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;

e. membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum di bidang pelayanan kesehatan oleh pimpinan;

f. menyusun perumusan kebijakan daerah di bidang pelayanan keperawatan sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;

g. melakukan koordinasi dan hubungan kerja sama fungsional bidang pendidikan, pelatihan dan penelitian dengan unit kerja di lingkungan internal dan eksternal untuk keterpaduan, dan sin kronisasi pelaksanaan tugas;

h. melaksanakan pengembangan dan pembinaan mutu dan menyusun standar operasional prosedur (SOP) keperawatan;

i. menyediakan sarana dan fasilitas keperaw atan serta logistic keperawatan;

j. menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi, pelaporan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan lingkup keperawatan untuk pimpinan;

k. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran, agar diperoleh hasil yang optimal;

l. menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan sesuai bidang tugasnya; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima

Seksi Sarana dan Prasarana Pasal 6

(1) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seks i. (2) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas pokok Direktur lingkup sarana dan prasarana.

(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi :

a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup sarana dan prasarana; b. penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup sarana dan prasarana;

c. pelaksanaan lingkup sarana dan prasarana yang meliputi pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit, pengelolaan logistik non medik,

pengelolaan dan pemeliharaan kendaraan dinas, pengelolaan ambulance/mobil jenasah dan pemulasar an jenasah, pengelolaan

laundry, urusan keamanan dan ketertiban di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”;

d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan sarana dan prasarana; dan

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup sarana dan prasarana.

(34)

b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana, program kerja sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien;

c. mengkaji, menganalisa dan memeriksa rencana kebutuhan anggaran, kebutuhan pegawai, kebutuhan lainnya lin gkup pelayanan sarana dan prasarana;

d. membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan;

e. membuat telaahan staf sebagai bahan k ajian kebijakan umum di bidang pelayanan kesehatan oleh pimpinan;

f. menyusun perumusan kebijakan daerah di bidang pelayanan sarana dan prasarana sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan; g. melakukan kordinasi dan hubungan kerja sama fungsional bidang pelayanan sarana dengan unit kerja di lingkungan internal dan eksternal untuk keterpaduan, dan sinkronisasi pelaksanaan tugas sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan;

h. melaksanakan pendataan jumlah, distribusi dan perkembangan sarana prasarana terutama alat medis/alat kedokteran;

i. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana, pengelolaan logistik, limbah medik, nonmedik, kendaraan dinas, mobil

ambulans/mobil jenazah dan pemulasaran jenasah, laundry, keamanan dan ketertiban di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”;

j. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan sarana dan prasarana;

k. melakukan pembinaan, monitoring evaluasi, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara

membandingkan pelaksanaan tugas denga n rencana program, sasaran, agar diperoleh hasil yang optimal;

l. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan lingkup pelayanan sarana dan prasarana sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan sesuai bidang tugasnya; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam SPI

Pasal 7

(1) SPI mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam melaksanakan pengawasan intern di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok s ebagaimana dimaksud pada ayat (1 ),

SPI mempunyai fungsi :

a. melakukan pemeriksaan pengelolaan operasional;

b. melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tugas semua unsur di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”;

c. melakukan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala dari setiap unsur di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”; dan

d. melakukan penelusuran atas terjadinya penyimpangan/pelanggaran disiplin serta penyimpangan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

(3) Uraian tugas SPI ditetapkan dengan Keputusan Direktur. Bagian Ketujuh

Komite Medis Pasal 8

(1) Komite medis mempunyai tugas pokok membantu Dir ektur dalam menentukan kebijakan di bidang pelayanan medis.

(35)

a. memberikan saran kepada Direktur;

b. mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pe layanan medis; c. menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran; dan d. menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh seluruh kelompok staf medis di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”.

(3) Uraian Tugas Komite Medik ditetapkan dengan Keputusan Direktur. Bagian Kedelapan

Instalasi Pasal 9

(1) Instalasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas RSIA “LINGGAJATI” di

bidangnya masing-masing yaitu instalasi rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, rekam medis, farmasi dan bahan kedokteran gigi, laborato rium, sentral sterilisasi, radiologi, unit promotif-preventif dan pemeliharaan sarana prasarana.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), instalasi mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana program dan kegiatan lingkup instalasi;

b. pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi dan lintas program terkait ;

c. pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi;

d. pengendalian serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi; dan

e. pelaporan program dan kegiatan lingkup instalasi.

(3) Uraian tugas masing-masing instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

(1) Hal-hal yang menjadi tugas pokok RSIA “LINGGAJATI” merupakan satu kesatuan yang

satu sama lain tidak dapat dipisahkan.

(2) Pelaksanaan fungsi RSIA “LINGGAJATI” sebagai Lembaga Teknis Daerah, kegiatan

operasionalnya diselenggarakan oleh Subbagian Tata Usaha dan Seksi menurut tugas masing-masing.

(3) Direktur RSIA “LINGGAJATI” secara teknis fungsional bertanggungjawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Kesehatan.

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”, dalam

melaksanakan tugas-tugasnya, wajib menerapkan prinsip -prinsip koordinasi,

integrasi, simplikasi dan sinkronisasi.

(5) Setiap pimpinan satuan organisasi di l ingkungan RSIA “LINGGAJATI”, wajib memimpin

dan memberikan bimbingan serta petunjuk -petunjuk dalam pelaksanaan tugas.

Bagian Kedua Pelaporan Pasal 11

(36)

teratur, jelas serta tepat pada waktunya kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Kesehatan.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi di l ingkungan RSIA “LINGGAJATI” mengikuti dan

mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing

-masing serta menyampaikan laporan tepat waktu.

(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan

wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

(4) Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya, berpedoman

kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Ketiga

Hal Mewakili Pasal 12

(1) Dalam hal Direktur berhalangan, maka Direktur dapat menunju k Kepala Subbagian Tata Usaha.

(2) Dalam hal Kepala Subbagian Tata Usaha berhalangan, maka Direktur dapat

menunjuk Kepala Seksi berdasarkan senioritas dan kepangkatan. BAB IV

KEPEGAWAIAN Pasal 13

(1) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Walikota atas usul Se kretaris Daerah.

(2) Direktur berkewajiban dan bertangungjawab dalam mempersiapkan bahan

rancangan kebijakan Walikota di bidang kesehatan ibu dan anak.

(3) Pejabat-pejabat lainnya di lingkungan RSIA “LINGGAJATI” diangkat dan diberhentikan

oleh pejabat yang berwenang sesuai de ngan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. BAB V

PEMBIAYAAN Pasal 14

Pembiayaan RSIA “LINGGAJATI” berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Amerika Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha memengaruhi negara-negara lain khususnya yang baru  Amerika Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha memengaruhi

Untuk memperoleh data tentang persepsi masyarakat terhadap pemanenan kayu di hutan dilakukan dengan melakukan pengisian kuesioner pada para pelaku pemanenan yang terdiri dari

Untuk itu, sekolah harus memiliki sistem pengembangan sumber daya manusia (SDM) lewat berbagai pelatihan atau workshop guna membekali guru dengan berbagai kemampuan yang

Dari tabel diatas digambarkan bahwa komponen pelaksanaan program pengawasan yang dituangkan dalam beberapa indicator yaitu, melaksanakan pembinaan guru,

Di era komunikasi digital, pemanfaatan media komunikasi Digital Public Relations (PR) menjadi hal urgent yang dapat dilakukan dalam proses sosialisasi.Dengan memanfaatkan Digital

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara batas jam operasi dan batas keausan ball bearing maksimum yang

Mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan untuk mengurangi resistansi pada tanah menggunakan semen konduktif sebagai media pentanahan elektroda jenis