• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN TPS (TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN TPS (TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN TPS (TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA)

Ahmad Asroni 1) Moh Satria Buana Perwira2), Dinda Ayu Rizky Septiana3), Al Hujjah

Asianingrum4), Surya Hadi Saputra5), Fatmawati6), Anissa Virgiany7), Amiril Hunafa8),

Agung Aulya Perdana Tanjung9)

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia email: 1331365@students.uii.ac.id

ABSTRAK

KKN UII Semester Regular saya dengan Inter Time Model Kelompok 203 pasukan 53 berlangsung selama 32 hari di dusun Pandean Kidul, Pandean, Kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah. Selama periode pengamatan, ada menunjukkan beberapa masalah yang membuat program kelompok kerja. Antara lain di bidang Kesehatan Lingkungan pembuatan TPS (Pembuangan Sementara) didasarkan pada ma salah utama yang ditemukan di Dusun Pandean Kidul, yaitu sampah. Rumah tangga sampah atau limbah dari petani tanaman dibuang langsung ke kali di sekitar dusun. Dengan demikian, menyebabkan polusi sungai di Dusun Pandean Kidul. sungai Krakal dan sungai Dringon ke tempat pembuangan sampah masyarakat dusun Pandean Kidul. Hal ini diperlukan untuk manajemen, manajemen dilakukan dengan membuat TPS atau tempat pembuangan sementara. Membuat TPS bertujuan untuk menjadi tempat pembuangan sampah sehingga tidak sadar meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dengan penciptaan TPS, tingkat diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan dapat membuang sampah pada tempatnya.

Kata kunci: Sampah, Pandean Kidul, tempat sampah, TPS, Sampah.

ABSTRACT

KKN UII Semester Regular I with Inter Times Model Group 203 forces 53 lasted for 32 days in the hamlet Pandean Kidul, Pandean Village, District Nga blak, Magelang, Jawa Tengah. During the observation period, there show some problems that made a work group program. Among others in the field of Environmental Health the manufacture of TP S (Disposal meantime) was based on the major problems found in Hamlet Pandean Kidul, namely trash. Household waste or waste from crops farmers dumped directly into times around the hamlet. Thus, causing pollution of rivers in the hamlet Pandean Kidul. Krakal river and Dringon river into landfills hamlet community Pandean Kidul. It is necessary to management, management is done by making the TPS or temporary disposal sites. Making TPS aims to become landfills so unconsciously raise awareness for not littering. With the creation of TPS, the expected level of public awareness about the importance of maintaining cleanliness and can dispose of waste in place.

Keywords: Trash, Pandean Kidul, Dumpster, TPS, Waste

PENDAHULUAN

Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, sampah dapat dikatakan

sebagai masalah kultural karena dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan. Menurut

prakiraan, volume sampah yang dihasilkan per orang rata-rata sekitar 0,5 kg/kapita/hari [1].

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar menimbulkan

aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sedangkan sampah menurut kamus lingkungan

(2)

atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau

materi berkelebihan atau buangan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan teknologi, maka

jumlah sampah juga akan meningkat baik ragam maupun volumenya. Karena sampah akan

selalu ada selama manusia ada [2].

Dalam kehidupan manusia, sebagian besar aktivitas akan menghasilkan sampah.

Sampah-sampah tersebut akan menumpuk ditempat sampah. Apalagi tumpukan yang

semakin meningkat tersebut tidak diimbangi dengan pengolahan yang baik maka akan muncul

berbagai permasalahan terutama bagi penduduk di sekitar.

Permasalahan tersebut bisa berupa timbulnya berbagai penyakit menular maupun

penyakit kulit serta gangguan pernafasan karena baunya yang sangat menyengat, dan juga dapat

merusak lingkungan sekitar.

Terhadap lingkungan, terdapat dampak negatif yang berkelanjutan dan memiliki efek

jangka panjang. Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan aliran

terganggu dan saluran air akan menjadi dangkal. Bila musim hujan tiba akan menyebabkan

banjir dan mengakibatkan pencemaran pada sumber air permukaan atau sumur menjadi

dangkal. Selain itu, air banjir dapat menyebabkan kerusakan fasilitas masyarakat, seperti jalan,

jembatan, dan saluran air [3]. Untuk mengatasi masalah sampah, dibutuhkan sistem

pengelolaan yang baik.

Perilaku masyarakat khususnya Dusun Pandean Kidul, dengan tidak adanya tempat

penampungan sampah sehingga masyarakat membuang sampah ke sungai Krakal dan

sungai Dringon. Tumpukan sampah tersebut menyebabkan tersumbatnya aliran sungai dan

membuat tercemarnya air tersebut.

Melihat urgennya masalah mengenai sampah di Dusun Pandean Kidul maka diperlukan

adanya pengelolaan sampah tesebut terutama untuk Dusun Pandean Kidul. Pengelolaan

dilakukan dengan membuat TPS atau tempat pembuangan sementara. Pembuatan TPS ini

bertujuan untuk menjadi tempat pembuangan sampah sehingga secara tidak sadar akan

membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

METODE

Sasaran dalam program ini adalah seluruh warga Dusun Pandean Kidul, Desa

Pandean agar dapat membuang sampah tidak sembarangan lagi. Dimana bahan terdiri dari

(3)

sementara berupa bangunan permanen berbentuk kubus dengan bukaan diatasnya dan

pintu. Ukuran dari tempat sampah sebesar 2×2 meter.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampah merupakan sumber utama polutan. Namun, disisi lain, apabila sampah

dikelola secara benar dan tepat akan memiliki peluang untuk dimanfaatkan lebih lanjut

dan bernilai ekonomi [4].

Namun, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemilahan sampah. Serta

kurangnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya menjadi penyebab

menumpuknya sampah di Sungai Krakal dan Sungai Dringon.

Gambar 1. Sampah di Kali Krakal

Gambar 2. Sampah di Kali Krakal

Dusun Pandean Kidul terdiri dari 2 RW dengan masing-masing terdiri dari 3 dan 4

RT memiliki kurang lebih 519 penduduk degan 162 KK. Sebagian besar penduduk

(4)

merupakan mayoritas jenis sampah yang banyak dibuang masyarakat. Setelah itu juga terdapat

sampah rumah tangga.

Selain itu, melihat dari aktfitas pengangkutan sayur yang dilakukan oleh masyarakat.

Kecenderungan malas untuk mengolah dan membuang ketempat sampah membuat parapetani

melakukan pembungkusan sayur di pinggiran kali agar memudahkan membuang limbah sayur.

Maka dilakukan pembuatan TPS berlokasi dekat dengan Kali Dringon menggunakan lahan

kosong milik masyarakat diharapkan menjadi lokasi stategis

Gambar 3. Tempat Pembuangan Sementara

Tempat pembuangan sampah ini dirancang dengan ukuran tidak terlalu besar agar tidak

terlalu banyak tumpukan sampah. Sampah yang akan dibuang ke tempat pembuangan

sementara ini diharapkan merupakan sampah dari sampah yang dimiliki masyarakat. Dimana

sampah tersebut diharapkan dapat terpilah terlebih dahulu sebelum dibuang. Sampah dipilah

dengan mengambil sampah-sampah yang bisa didaur ulang menjadi barang berharga.

KESIMPULAN

Program pembuatan TPS memberikan manfaat bagi masyarakat Dusun Pandean

Kidul, dengan adanya TPS ini dapat menjadi tempat pembuangan terhadap sampah yang ada.

Sehingga diharapkan lingkungan Dusun Pandean Kidul terutama kali Krakal dan kali Dringon

yang selama ini menjadi tempat masyarakat membuang sampah dapat bersih.

REFERENSI

[1] Sudradjat. 2006. Mengelola Sampah Kota. Bogor : Niaga Swadaya.

(5)

[3] Chandra, Budiman. 2006. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Gambar

Gambar 1. Sampah di Kali Krakal
Gambar 3. Tempat Pembuangan Sementara

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bentuk kesantunan tuturan penolakan pada masyarakat Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesantunan masyarakat Semarang

Level bawah menggambarkan proses pengambilan keputusan pengguna terminal peti kemas yang memilih lokasi pelayanan yang disediakan operator terminal dengan meminimalkan

Dengan memberikan komentar pada blog-blog milik orang lain disertai dengan link yang menuju ke website bisnis para sobat selain akan dapat meningkatkan nilai atau peringkat

Dasar penamaan yang digunakan pada nama lauk dan sayur meliputi penamaan berdasarkan cara pengolahan, penamaan berdasarkan alat pengolahan, penamaaan berdasarkan

Karena besar pendapatan pengusaha pelra lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan maka kebijakan tersebut tidak layak untuk diberlakukan.. Besar kerugian rata-rata pengusaha

Dari 11 perusahaan tersebut hanya 9 yang dapat di-download opini auditornya dan 9 perusahaan tidak memberikan penjelasan di dalam opininya atas ketidakkonsistenan penyajian

int ex_idx_max; double[,] ex_jlh_detail; string[] ex_sma; double[,,] ex_dta_lls; DataGridView ex_dgv_training; int in_atribute, node_flag = 0; public DataTestingint

Urusan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) mempunyai tugas membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan pelaksanaan progmm dan kegiatan yang berkaitan dengan