• Tidak ada hasil yang ditemukan

Financial Updates

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Financial Updates"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan T

ahunan / Annual Repor

t 2011

Kantor Pusat dan Pabrik Jalan Indofarma No.1

Cikarang Barat - Bekasi 17530 Telepon : (021) 8832 3971 / 75

Moving Forward

Beyond The Generic Innovation

PT

In

d

ofa

rma (

Pe

rse

ro) T

b

k.

(2)

Selama sepuluh tahun terakhir, INDOFARMA telah berkembang menjadi sebuah perusahaan terbuka yang profesional dengan membangun fondasi pertumbuhan yang kuat. INDOFARMA melakukan penerapan tata kelola perusahaan yang baik

secara konsisten. Identiikasi dini terhadap risiko, keterbukaan

informasi terhadap pemangku kepentingan, serta sistem pengawasan internal dan eksternal yang kompeten telah membantu INDOFARMA meminimalisasi risiko korporasi.

Manajemen rantai pasok telah membuahkan hasil. Eisiensi

produksi telah ditingkatkan, dan distribusi dikembangkan. Pemetaan portofolio produk difokuskan dalam mendukung pemasaran.

Peran utama INDOFARMA sebagai pemimpin pasar obat generik diwujudkan dengan senantiasa menyediakan obat-obatan terjangkau bagi masyarakat. INDOFARMA akan terus menjaga komitmen kualitas pada pelanggan melalui pemastian tingkat kesetaraan hayati dengan produk inovator melalui uji Bioavailability dan Bioequivalence. INDOFARMA secara konsisten juga berkontribusi pada program pemasaran sosial obat generik.

Transformasi budaya yang menyeluruh dilakukan secara bertahap diarahkan untuk mampu membentuk budaya perusahaan yang lebih “berorientasi pada penciptaan nilai korporasi”.

Dengan didukung faktor-faktor fundamental tersebut, memasuki tahun 2011 INDOFARMA memulai era akselerasi pertumbuhan. Pengembangan INDOFARMA ke depan dilakukan dengan empat platform inovasi, yaitu Generic Based Product Range Development, Generic-Related Business, Nutraceuticals dan

Cross-Boundaries Healthcare Industries. Hal ini dilakukan untuk memantapkan posisi INDOFARMA sebagai Top Generic Manufacturer saat ini menjadi Health Care Company dimana terjadi perubahan paradigma pengobatan dari kuratif dan rehabilitatif menjadi preventif dan promotif.

For the last decade, INDOFARMA has been emerging as a professional public listed company with a solid platform of growth. INDOFARMA has also been implementing Good Corporate Governance principles consistently, resulting in proper risk mitigation protocols, transparancy to stakeholders and competence audit system. These results have further leveraged INDOFARMA in achieving business growth and minimized corporate risk.

In addition, the implementation of supply chain management

practices has signiicantly resulted is better changes for the companys performance. Production eficiency has been

improved over the years and distribution channels had been revitalized to enhance company’s achievements.

The main role of INDOFARMA as the generic market leader has been materialized by consistently opening access to medicine for general public. INDOFARMA is committed to providing quality products to its customers through Bioavailability and Bioequivalency (bio level assesment using innovator product as the reference). In addition, INDOFARMA continuously contributes to social marketing program of its generic product.

Culture transformation has been taking place through out the organization in several stages focusing on building a “value creation orientation” in the corporate culture.

With these fundamental factors, INDOFARMA is conident

in starting the year 2011 as the year of growth acceleration. The future development of INDOFARMA is based on four platforms of innovation, namely Generic Based Product Range Development, Generic-Related Business, Nutraceuticals and Cross-Boundaries Healthcare Industries. With these platforms, INDOFARMA is aimed to be a Health Care Company which transforms from its current position as Top Generic

Manufacturer by signiicantly shifting the paradigm, from

curative and rehabilitative into a preventive and promotive.

“Moving Forward

Beyond The Generic Innovation”

Generic Based Product Range Development

Nutraceuicals Organic Growth

Un-Organic Growth Product

Based Development

Business Based Development Generic-Related

Business

Cross-Boundaries Healthcare

Industries

Top Generic Manufacturer

Healthcare

Company

(3)

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlight 4

Penghargaan & Sertiikasi

Awards & Certiication 8

Laporan Dewan Komisaris

Report of Board of Commisioners 9

Proil Dewan Komisaris

Board of Commisioner’s Proile 11

Laporan Direksi

Report of Board of Directors 12

Proil Direksi

Board of Director’s Proile 14

Proil Perusahaan

Company Proile 15

Peristiwa Penting 2011

Important Events 2011 22

Jejak Langkah

Milestones 23

Tinjauan Sumber Daya Manusia

Review of Human Resources 26

Tinjauan Bisnis Perusahaan

Review of Enterprise Business 29

Tinjauan Hasil Usaha

Review of Business Results 38

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance 44

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility 66

Pandangan Stakeholders

Stakeholders’ View 70

Laporan Keuangan Konsolidasian yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010

Consolidated Financial Statements for The Years Ended 31st Desember 2011 and 2010 73

Daftar Isi

(4)

Laporan Tahunan 2011 ini dibuat berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh KAP Husni, Muharam & Rasyidi. Laporan keuangan ini menggunakan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan disajikan berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 dan VIII.G.2.

Dalam laporan tahunan ini kata "INDOFARMA", "Perseroan", "Perusahaan", dan "Kami" merujuk kepada PT INDOFARMA (Persero) Tbk dan anak perusahaan yang dikonsolidasikan.

Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah dibulatkan untuk mempermudah pembacaan, sehingga angka, perhitungan, persentase dan rasio yang diberikan dengan yang sesungguhnya terdapat perbedaan.

Laporan Tahunan ini memuat informasi keuangan, proyeksi, strategi, serta data historis. Pernyataan yang bersifat proyeksi mengandung risiko dan ketidakpastian.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai INDOFARMA silahkan menghubungi Hubungan Investor: Kantor Komersial, Jl. Tambak No. 2, Manggarai - Jakarta Pusat 13150, Indonesia. Telp.: (+62-21-85908350), Faks.: (+62-21-8574503), E-mail: general@indofarma.co.id. Versi online dokumen ini dapat dilihat pada situs kami http://www.indofarma.co.id

This Annual Report 2011 is based on audited inancial statements of Husni, Muharam & Rasyidi Registered Public Accountant. These inancial statements is using accounting standards are generally accepted in Indonesia and Presented based on the regulation of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. VIII.G.7 and VIII.G.2.

In this annual report the words "Indofarma", "Perseroan", "Company", and "we" refers to the PT Indofarma (Persero) Tbk and its subsidiaries which are consolidated.

Some speciic igures (including percentages) have been rounded for ease of reading, so the igures, calculations, percentages and ratios given by the real may slightly different.

This Annual Report contains inancial information, projections, strategies, as well as historical data. Some projections may contain risks and uncertainties.

(5)

Dalam Jutaan Rupiah Kecuali Disebutkan Lain In Million Rupiah Otherwise Stated

Laporan Laba Rugi 2011 2010 2009 2008 2007 Income Statement

Penjualan Bersih 1.203.467 1.047.918 1.125.055 1.478.585 1.273.162 Net Sales

Harga Pokok Penjualan 807.283 729.454 820.420 1.145.182 983.208 Cost of Goods Sold

Laba Kotor 396.184 318.464 304.636 333.403 289.954 Gross Proit

Laba Usaha 91.959 56.448 45.909 63.019 44.710 Operating Income

Laba (Rugi) Kurs (768) 96 2.721 (16.812) (1.869) Gain (Loss) on Foreign Exchange

Beban Bunga 21.277 24.806 35.342 30.270 16.116 Interest Expenses

Beban Pajak 18.283 7.862 10.540 4.834 10.997 Tax Expenses

Laba Bersih 36.919 12.547 2.126 5.032 11.077 Net Income

Laba Bersih Komprehensif 36.969 12.547 2.126 5.032 11.077 Comprehensive Net Income

Jumlah Saham Beredar (Juta Lembar) 3.099 3.099 3.099 3.099 3.099 Shares Outstanding (Million Sheets)

Laba Usaha per Saham (Rp) 29.67 18.21 14.81 20.33 14.43 Operating Proit per Share (Rp)

Laba Bersih per Saham (Rp) 11.93 4.05 0.69 1.62 3.57 Earnings per Share (Rp)

Laporan Posisi Keuangan 2011 2010 2009 2008 2007 Balance Sheet

Aset Lancar 706.558 582.999 583.441 843.316 899.307 Current Assets

Investasi Jangka Pendek 28 31 25 25 2.336 Short Term Investments

Aset Tidak Lancar 408.343 150.959 144.594 120.830 110.130 Non Current Assets

Jumlah Aset 1.114.902 733.958 728.035 964.144 1.009.438 Total Assets

Liabilitas Jangka Pendek 459.404 375.569 376.912 632.908 686.297 Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 46.304 47.120 52.400 34.640 31.580 Long Term Liabilities

Jumlah Liabilitas 505.708 422.690 429.313 667.548 717.874 Total Liabilities

Modal Kerja Bersih 247.155 207.430 204.310 210.408 213.010 Net Working Capital

Jumlah Ekuitas 609.194 311.268 298.721 296.595 291.563 Total Equity

Rasio Keuangan 2011 2010 2009 2008 2007 Financial Ratio

Tingkat Pengembalian Aset 3,31% 1,71% 0,29% 0,52% 1,10% Return on Assets

Tingkat Pengembalian Ekuitas 6,06% 4,03% 0,71% 1,70% 3,80% Return on Equity

Rasio Lancar 153,79% 155,23% 154,21% 133,24% 131,04% Current Ratio

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 83% 135,80% 143,72% 225,07% 246,22% Debt to Equity Ratio

Rasio Liabilitas terhadap Aset 45,35% 57,59% 58,97% 69,24% 71,12% Debt to Total Assets Ratio

Rasio Keuangan Lainnya 2011 2010 2009 2008 2007 Other Financial Ratio

EBITDA terhadap Beban Bunga 259% 82,27% 35,84% 38,19% 136,97% EBITDA to Interest Income

EBITDA terhadap Liabilitas 10,92% 4,83% 2,95% 1,73% 3,07% EBITDA to Liabilities

Marjin Laba Operasi 7,64% 5,39% 4,08% 4,26% 3,51% Operating Proit Margin

Tingkat Perputaran Persediaan 4,58 4,84 4,67 5,52 4,78 Inventory Turnover

Tingkat Perputaran Aset 1,30 1,43 1,33 1,50 1,26 Total Asset Turnover

Ikhtisar Keuangan

(6)

Penjualan Bersih | Net Sales Dalam Juta Rupiah | In Million Rupiah

Laba Bersih | Net Income Dalam Juta Rupiah | In Million Rupiah

2011 2010

2009 2008

2007 1.273.162

1.478.585

1.125.055 1

1.203.467 .047.918

2011 2010

2009 2008

2007 11.077

5.032

2.126

36.969

12.547

Jumlah Aset | Total Assets Dalam Juta Rupiah | In Million Rupiah

Jumlah Ekuitas | Total Equities Dalam Juta Rupiah | In Million Rupiah

2011 2010

2009 2008

2007 1.009.438

96

1.114.902

4.144

728.035 733.958

291.563

296.595 298.720

609.194

311.268

2011 2010

2009 2008

2007

Pengembalian Aset | ROA Dalam Persen (%) | In Percentage (%)

Pengembalian Ekuitas | ROE Dalam Persen (%) | In Percentage (%)

2011 2010

2009 2008

2007 1,10

0,52

0,29

1,7

3.31

1

3,80

1,70

0,71

6,06

4,03

2011 2010

2009 2008

(7)

Ikhtisar Operasional

Operational Highlight

Pelanggan Teregistrasi 2011 2010 2009 Customers

Pedagang Besar Farmasi 2.148 1.942 1.730 Wholesale

Apotik 16.551 15.485 14.200 Pharmacy

Apotik Rumah Sakit 107 102 98 Hospital Pharmacy

Rumah Sakit 1.854 1.781 1.684 Hospital

Dinas Kesehatan 903 877 854 Health Service

Toko Obat 1.072 1.063 1.035 Medical Store

Puskesmas 136 136 131 Clinic

Perusahaan Besar Alat Kesehatan 33 21 10 Big Medical Equipment Corporate

Klinik Bersalin 209 207 201 Maternity Clinic

Lain-lain 1.352 1.231 883 Others

Jumlah 24.365 22.845 20.826 Total

Ikhtisar Saham

Stock Highlight

Kinerja Saham Indofarma (INAF) 2011

Stock Performance of Indofarma (INAF) 2011

Pembukaan Open

Tertinggi High

Terendah Low

Penutupan Close

Volume Transaksi Trading Volume (lot)

Januari 81 82 70 72 39.780 January

Februari 72 77 70 73 30.551 February

Maret 71 82 71 79 50.943 March

April 79 85 77 80 160.772 April

Mei 80 99 80 87 702.051 May

Juni 88 99 80 92 708.241 June

Juli 92 96 89 90 186.536 July

Agustus 90 91 75 83 47.607 August

September 86 86 69 74 25.466 September

Oktober 73 129 67 127 1.291.337 October

Nopember 125 143 114 129 1.471.174 November

Desember 132 197 130 163 1.746.469 December

Graik Pergerakan Saham dan Volume Perdagangan

Share Price Movement and Volume

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

450,000

500,000

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Volume

INAF

V

o

lu

m

e

(

lo

t)

IN

A

F

(I

D

R

)

Ja

nu

ari

Fe

bru

ari

Ma

re

t

Ap

ril

Me

i

Ju

ni

Ju

li

Ag

ust

us

Se

pt

emb

er

O

kt

ob

er

N

op

emb

er

D

ese

mb

(8)

Ihktisar KeuanganFinancial Highlight

Kinerja Saham per Triwulan

Stock Performance per Quarter

2011 Pembukaan

Open

Tertinggi High

Terendah Low

Penutupan Close

Volume Transaksi

Trading Volume (lot) 2011

Triwulan 1 81 82 70 79 121.274 Quarter 1

Triwulan 2 79 99 77 92 1.571.064 Quarter 2

Triwulan 3 92 96 69 74 259.609 Quarter 3

Triwulan 4 73 197 67 163 4.508.980 Quarter 4

2010 Pembukaan

Open

Tertinggi High

Terendah Low

Penutupan Close

Volume Transaksi

Trading Volume (lot) 2010

Triwulan 1 83 95 73 79 1.793.241 Quarter 1

Triwulan 2 79 110 76 92 1.082.664 Quarter 2

Triwulan 3 90 99 82 83 1.004.113 Quarter 3

Triwulan 4 83 97 78 80 1.129.041 Quarter 4

Kronologi Pencatatan Saham

Stock Listing Chronology

Tanggal Pencatatan Listing Date

Penambahan Saham Stock Addition

Akumulasi Saham Stock Accumulated Pra Penawaran Umum Saham

Perdana 17 April 2001 596.875.001 596.875.001 Pre Initial Public Offering

Penawaran Umum Saham

Perdana 17 April 2001 2.499.999.999 3.096.875.000 Initial Public Offering

Konversi Saham 26 August 2002 2.392.500 3.099.267.500 Stock Conversion

Kepemilikan Saham

Stock Ownership

Nama Name

Kategori Pemegang Saham Stock Owner Category

Jumlah Amount

Persentase Percentage Pemerintah Republik Indonesia

The Government of the Republic of Indonesia

Pemegang Saham Pengendali (Seri A Dwiwarna)

Controlling Shareholder 2.500.000.000 80,66%

DBS Vickers (Hong Kong) Limited Bukan Pemegang Saham Pengendali (Seri B)

Non Controlling Shareholder 215.850.500 5,97%

Masyarakat Public

Bukan Pemegang Saham Pengendali (Seri B)

Non Controlling Shareholder 383.417.000 13,37%

Kategori Kepemilikan Saham

Stock Ownership Category

Kategori Pemegang Saham Stock Owner Category

Persentase Percentage Pialang

Traders 8,68%

Individu – Domestik

Individual – Domestic 79,22%

Individu – Asing

Individual – Foreign 0,79%

Individu – Ekspatriat

Individual – Expatriat 0,17%

Institusi – Domestik

Institution – Domestic 4,06%

Institusi – Asing

Institution – Foreign 1,84%

Asuransi

Insurance 4,21%

Dana Pensiun

(9)

Penghargaan & Sertiikasi

Awards & Certiication

Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)

Sejak tahun 1991 hingga saat ini, Indofarma telah memiliki 19 sertiikasi CPOB pada kategori:

Good Manufacturing Practices (GMP)

Since 1991, Indofarma has achieved 19 GMP certiication under following categories:

328/CPOB/A/II/91 Tablet Biasa Non Antibiotika

Non Antibiotic Tablet

329/CPOB/A/II/91 Tablet Salut Non Antibiotika Non Antibiotic Coated Tablet

330/CPOB/A/II/91 Kapsul Keras Non Antibiotika

Non Antibiotic Hard Capsule

331/CPOB/A/II/91 Serbuk Non Antibiotika Oral

Non Antibiotic Oral Powder

332/CPOB/A/II/91 Cairan Non Antibiotika Oral

Non Antibiotic Oral Liquid

333/CPOB/A/II/91 Tablet Biasa Antibiotika

Antibiotic Tablet

334/CPOB/A/II/91 Tablet Salut Antibiotika Antibiotic Coated Tablet

335/CPOB/A/II/91 Kapsul Keras Antibiotika

Antibiotic Hard Capsule

336/CPOB/A/II/91 Suspensi Kering Antibiotika Antibiotic Oral Dry Suspension

337/CPOB/A/II/91 Salep/Krim Antibiotika Antibiotic Cream/Ointment

338/CPOB/A/II/91 Tablet Biasa Antibiotika Penisilin

Dan Turunannya Antibiotic Penicillin Tablet &

Derivates

339/CPOB/A/II/91 Tablet Salut Antibiotika Penisilin

Dan Turunannya Antibiotic Penicillin Coated Tablet

& Derivates

340/CPOB/A/II/91

Kapsul Keras Antibiotika Penisilin Dan Turunannya

Antibiotic Penicillin Hard Capsule & Derivates

341/CPOB/A/II/91 Suspensi Kering Antibiotika Penisilin

Dan Turunannya

Antibiotic Penicillin Dry Suspension & Derivates

1365/CPOB/A/VII/95 Cairan Steril Injeksi Non Antibiotika

Non Antibiotic Sterile Injection

1366/CPOB/A/VII/95 Cairan Steril Tetes Mata Non

Antibiotika

Non Antibiotic Sterile Eye Drops

1367/CPOB/A/VII/95 Cairan Steril Tetes Mata Antibiotika

Antibiotic Sterile Eye Drops

1368/CPOB/A/VII/95 Serbuk Steril Injeksi Antibiotika

Sefalosforin Antibiotic Chepalosporin Sterile

Powder Injection

1369/CPOB/A/VII/95 Cairan Steril Injeksi Antibiotika

Antibiotic Sterile Injection

c-GMP

Sebagai bagian dari peningkatan mutu produk, pada pertengahan tahun 2011, Indofarma melakukan renovasi fasilitas produksi sebagai prasyarat resertiikasi c-GMP sehingga di pertengahan tahun 2012, Indofarma sudah tersertiikasi sebagai produsen generik terdepan dengan fasilitas c-GMP (Current Good Manufacturing Practices)

c-GMP

As a part of our commitment to leverage the product quality, in mid of 2011 Indofarma has been upgraded its production facilities as mandatory requirement to achieve the c-GMP resertiication. In 2011 Indofarma will be acomplished as the top generic manufacturers with c-GMP qualiication.

ISO 9001

Selain sertiikasi CPOB, INDOFARMA juga telah memiliki sertiikat Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada 17 Maret 2009 masih menjaminan kualitas produksi sesuai dengan standar dan kualitas.

ISO 9001

(10)

Laporan Dewan Komisaris

Report of Board of Commisioners

Para pemegang saham yang terhormat, dengan mengucap syukur kepada Tuhan YME, perkenankan kami untuk menyampaikan Laporan Tahunan PT Indofarma (Persero) Tbk tahun buku 2011.

Pada 2011, INDOFARMA telah berhasil menunjukkan peningkatan kinerja. Peningkatan penjualan berhasil dilakukan didukung oleh perolehan penjualan obat generik yang selama ini menjadi andalan INDOFARMA. Begitu pula penjualan produk di luar obat generik juga berhasil mencapai kenaikan. Manajemen INDOFARMA telah berhasil menjalankan strategi usaha dengan baik sehingga perusahaan mampu

meningkatkan proitabilitas. Laba Usaha Perseroan meningkat

63% mencapai Rp 91,96 Miliar. Laba Bersih Sebelum Pajak mampu ditingkatkan menjadi lebih dari satu setengah kali lipat, tepatnya naik 170% yang mencapai Rp 55,20 Miliar. Laba bersih mampu ditingkatkan menjadi hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya, dari Rp 12,55 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 36,92 miliar.

Dewan Komisaris menghargai peningkatan kinerja dan

proitabilitas yang diperoleh melalui peningkatan koordinasi

lintas bidang yang lebih erat, khususnya dalam mengoptimalkan fungsi supply chain management, penataan portofolio penjualan produk yang bermarjin cukup besar, keberhasilan dalam mengendalikan biaya produksi, penerapan cash management yang cukup baik, peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, dan komunikasi yang baik dengan para distributor dan pemasok. Di lain pihak ada dukungan dari kondisi perekonomian yang stabil. Pencapaian yang diraih tersebut menunjukkan bahwa Direksi telah menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.

Selama 2011, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan atas kegiatan pengelolaan Perseroan yang dilaksanakan Direksi. Dewan Komisaris telah dibantu oleh Komite Audit untuk memperkuat pengawasan serta memastikan akuntabilitas Perseroan dalam hal tata kelola perusahaan, penerapan prinsip-prinsip GCG yang bersifat dinamis dan terus ditingkatkan oleh Perseroan antara lain tecermin pada

Dear Valued Shareholders, we are grateful to God Almighty as together we have completed our corporate activities in year 2011. Below is our Annual Report 2011 for your review and reference.

In 2011, INDOFARMA has successfully accomplished improvements in overall business performance. Sales, especially of generic drugs, have surged signiicantly. Generic drugs have always been the lagship product of INDOFARMA. Sales of other product categories have also increased.

With excellent performance of INDOFARMA’s management, the company has implemented sound competitive strategy and as a result, the company ended the year with higher level of proitability. Operating income of the company increased by 63% to Rp 91.96 billion. Net Income Before Tax has increased more than double (170%) to reach Rp 55.20 billion. Net Income has trippled from Rp 12.55 billion in 2010 to Rp 36.92 billion this year.

Board of Commissioner (BoC) commends these signiicant changes of company performance, as the result of better cross department coordination, specialy in optimized the function of supply chain management, restructuring its product portofolio with the objective of having higher margin, improvement of production cost containment, good implementation of cash management and develop the human resources and good communication with distributors, and positive, stable economic condition. Credit dues to Board of Directors for all of these achievements, as these results serve as a proxy for excellent management practices of the BoD.

(11)

Laporan Komisaris Utama Report of The President Commisioner

meningkatnya skor GCG menjadi 81,32 (kategori "Baik") pada 2010 dari 77,11 pada tahun sebelumnya. INDOFARMA sedang melakukan self assessment GCG 2011 pada 2012. Selain itu pada tahun buku 2011, INDOFARMA telah melakukan proiling manajemen risiko pada setiap lini bisnis dari hulu ke hilir. Pada 9 Juni 2011, rapat umum pemegang saham menetapkan perubahan pada Dewan Komisaris dan Direksi. Untuk itu, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada saudara P. Sudibyo dan Deden Edi Soetrisna serta saudari Yuliarti R. Merati atas sumbangsih yang diberikan selama menjadi Direksi. Semoga saudara dan saudari bertiga senantiasa dalam lindungan Tuhan YME. Tak lupa Dewan Komisaris menyampaikan selamat datang kepada saudara Marzuki Abdullah yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh RUPS sebagai komisaris untuk memperkuat jajaran anggota Dewan Komisaris INDOFARMA.

Kami segenap keluarga besar INDOFARMA menyampaikan terima kasih dan memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada komisaris, almarhum Bapak Dr. H.Chalik Masulili, Msc yang wafat tanggal 18 Maret 2012.

Dewan Komisaris juga menyampaikan penghargaan atas komitmen Manajemen Perseoran dalam meningkatkan sistem produksi sehingga INDOFARMA menjadi perusahaan farmasi di Indonesia yang berusaha untuk selalu memenuhi persyaratan current Good Manufacturing Practices (c-GMP).

Komitmen manajemen tersebut diikuti dengan rencana investasi jangka panjang yang kami yakini akan dilaksanakan secara

prudent, mengingat perusahaan telah mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG.

Sebagai Dewan Komisaris, kami merasa bangga bahwa INDOFARMA telah mampu berkontribusi dengan baik bagi para pemangku kepentingan dan pemegang saham. Kami yakin bahwa Perseroan akan mampu menangkap peluang-peluang bisnis yang akan menghasilkan pertumbuhan berkualitas serta mampu mengatasi tantangan ke depan.

Akhir kata, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi dan seluruh jajaran karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya. Tak lupa, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, pelanggan, pemasok, dan seluruh mitra kerja atas dukungan dan kerja samanya sehingga INDOFARMA menutup 2011 yang penuh tantangan dengan hasil positif. Semoga Perusahaan terus berjaya pada tahun-tahun mendatang.

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH

Komisaris Utama

President Commissioner

Drs. Mochamad Ichsani, MM

Komisaris

Commissioner

Dr. H.Chalik Masulili, MSc. (Alm.)

Komisaris

Commissioner

Dr. Nizar Yamanie Sp.S(K)

Komisaris

Commissioner

Drs. Marzuki Abdulah Apt, MBA

Komisaris

Commissioner by the increase of GCG score to 81.32 in 2010 from 77.11 in the preceeding year. INDOFARMA will conduct GCG self assessment 2011 in 2012. On top of that, in 2011, INDOFARMA had completed the proiling of risk management in each of its line of business from upstream to downstream.

On June 9, 2011, at the annual shareholder general meeting, shareholders had agreed to several changes in the membership of the BoC and BoD. In this opportunity, BoC would like to thank and express its high appreciation to Mr. P. Sudibyo, Mr. Deden Edi Soetrisna, and Mrs. Yuliarti R. Merati for all of their contribution during their tenure as members of BoD. We wish them all the best of luck in their future endeavours and may God’s blessings are always with them. Accordingly, BoC warmly welcomed Mr. Marzuki Abdullah which had been appointed and endorsed at the annual general meeting as Commissioner, to further strengthen the BoC of INDOFARMA.

We, BoC, the Management and employees of INDOFARMA would also like to convey our highest appreciation and thanks to the late Mr. Dr. H.Chalik Masulili, Msc, member of BoC who passed away on March 18, 2012. Our deepest condolences for his demise.

BoC also fully appreciate and acknowledge high commitment and dillegent work of the Management put in the improvement initiatives of the production system. With these initiatives, INDOFARMA has become a pharmaceutical company in Indonesia which consistently strive to meet the requirements of Current Good Manufacturing Practice (c-GMP).

High commitment from the Management was leveraged to long term investment planning, which we believe will be conducted and acted upon prudently, under the principles of GCG that have been implemented by the company.

We, the BoC is proud to witness INDOFARMA has been able to contribute dilligently to stakeholders and shareholders. We have trust that the company has the capabilities to seek business opportunities as the source of growth and at the same time cope with the future challenges.

(12)

Proil Dewan Komisaris

Board of Commisioner’s Proile

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH, 67 tahun, menjabat Komisaris Utama INDOFARMA sejak tahun 2004. Beliau adalah Guru Besar di Universitas Indonesia, disamping sebagai Ketua STIKES Binawan Jakarta. Azrul aktif dalam banyak organisasi, antara lain Ikatan Dokter Indonesia, Ketua (1989-1991 dan 1994-1997), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Ketua (1997-2003), Perkumpulan Dokter Keluarga Indonesia, Ketua (1990-2006), Ikatan Alumni Universitas Indonesia, Ketua (1999-2007), dan Gerakan Pramuka Indonesia, Ketua (2003-sekarang). Di tingkat internasional aktif di Confederation of Medical Associaion in Asia and Oceanea, President (1989-1991), World Medical Association, President (1997-1998), Asean Primary Care Association, President (2007-2011), dan Asean Scout Association, President (2007-2012). Meraih gelar dokter dan ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia tahun 1972 dan 1976, Master of Public Health dari University of Hawaii (1997) dan Doktor dari Universitas Indonesia (1996). Azrul pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia (1996-2000) dan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI (1998-2005).

Drs. Mochamad Ichsani, MM, 55 tahun, menjabat sebagai komisaris INDOFARMA sejak tahun 2006. Beliau juga menjabat sebagai Inspektur di Kementerian BUMN (2006-Maret 2012). Beliau mendapatkan penghargaan Satyalencana Karya Satya XX Tahun, dari pemerintah tahun 2005. Spesialis di dalam bidang audit, sebelumnya memegang beberapa posisi di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) antara lain Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Riau (2004-2005) dan Direktur Pengawasan Agrobisnis, Jasa Konstruksi dan Perdagangan (2005-2006). Meraih gelar sarjana ekonomi akuntansi dari Universitas Gadjah Mada pada 1982 dan Magister Manajemen bidang Manajemen Keuangan dari STIE Artha Bodhi Iswara, Surabaya pada 2003.

Dr. H. Chalik Masulili, Msc. (alm.), 61, menjabat sebagai komisaris INDOFARMA sejak Mei 2010. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Sekretariat Jamkesmas Pusat, Ketua Country Coordination Mechanism (CCM) Global Fund ATM serta sebagai penasihat di Asosiasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia (sejak 2002) dan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (sejak 2006). Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat (2011), Direktur Rumah Sakit Koja dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Memperoleh gelar master dan doktor di bidang kesehatan masyarakat dari Universitas Indonesia.

Dr. Nizar Yamanie Sp.S(K), 59 tahun, menjabat sebagai komisaris INDOFARMA sejak Mei 2010. Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Medis Kementerian Indonesia (2008-sekarang). dan juga sebagai Ketua Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi Indonesia Jakarta (PERPEI, 2002-sekarang). Sebelumnya beliau aktif di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai Koordinator Administrasi dan Keuangan Departemen Neurologi (1999-2004) dan Kepala Departemen Neurologi (2005-2009), saat ini Senior Lecture di Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia (PERDOSSI, 2008-2012). Meraih gelar dokter pada 1982 di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan spesialis neurologi pada 1994 dari Universitas Indonesia.

Drs. Marzuki Abdullah Apt, MBA, 67 Tahun, menjabat komisaris INDOFARMA sejak Juni 2011. Beliau berpengalaman di bidang farmasi, sebagai General Manager SDM PT Kimia Farma (1993-1995), Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Bio Farma (1995-2001), Direktur Utama PT. Bio Farma (2001-2007). Menerima “Professor DR.A.M. Kadarman Award” on the Strategic Change Leader di Tahun 2006, beliau juga aktif di Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) sebagai Dewan Penasehat, Ketua Umum ISFI (1996-2000) dan sejak 2004 menjabat Dewan Penasehat Majalah Busines Review. Beliau aktif mengikuti seminar dan pelatihan di luar negeri antara lain “Self Reliance on Vaccine Production Meeting” oleh Asian Development Bank di Mesir (2007), dan The 4th WHO-UNICEF Consultation Meeting di Jenewa, Swiss (2005). Beliau meraih gelar sarjana farmasi dari Institut Teknologi Bandung pada 1970, gelar apoteker dari Institut Teknologi Bandung pada 1971 dan MBA dari Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) pada 1991.

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH

Komisaris Utama | President Commissioner

Drs. Mochamad Ichsani, MM

Komisaris | Commissioner

Dr. H. Chalik Masulili, MSc. (Alm.)

Komisaris | Commissioner

Dr. Nizar Yamanie Sp.S(K)

Komisaris | Commissioner

Drs. Marzuki Abdulah Apt, MBA

Komisaris | Commissioner

67 years old, he has been the President Commissioner of INDOFARMA since 2004. He is professor at the University of Indonesia and Rector of Binawan Institute of Health Sciences Jakarta. Azrul involve in many organizations, such as Indonesian Medical Association, President (1989-1991 and 1994-1997), Indonesian Planned Parenthood Associatiion, President (1997-2003), Indonesian Family Physician Association, President (1990-2006), University of Indonesia Alumni Association, President (1999-2007) and Indonesian Scout Movement, Chairman (2003-present). At the international level, Azrul also involve in many organizations such as Confederation of Medical Associaion in Asia and Oceanea, President (1989-1991), World Medical Association, President (1997-1998), Asean Primary Care Association, President (2007-2011), and Asean Scout Association, President (2007-2012). Azrul graduated as Medical Doctor (1972) and Public Health Specialist (1976) from University of Indonesia , Master of Public Health from University of Hawaii (1997) and Phd in Medicine from University of Indonesia (1996). Azrul was Dean of Faculty of Nursing University of Indonesia (1998-2005) and Director General of Community Health, MoH RI (1998-2005).

55 years old, he has been the Commissioner of INDOFARMA since August 2006. He appointed as Inspector of the State Ministry of State-owned Enterprises Affairs (2006–March 2012). He recieved the award of Satyalencana Karya Satya XX years from the goverment. He had been following career path as an auditor and held a position of Head of BPKP Ofice Province of Riau (2004–2005) and Director of Agrobusiness, Construction Industry and Trade Monitoring at BPKP (2005–2006). Obtained a irst degree in Accounting from Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1982, and Magister Manajemen specializing in Finance Management from STIE ABI, Surabaya, in 2003.

61 years old, he has been the Commissioner of INDOFARMA since May 2010. He is also the Head of Jamkesmas Management Team Secretariat (Central Ofice), the Country Coordination Mechanism (CCM) Head of Global Fund ATM and, in the professional organization, the Advisor of the Indonesian Hospital Association (Arsada, since 2002) and the Indonesian Provincial Health Ofices Association (Adinkes, since 2006). Prior to be the Expert Staff of Minister of Health on Public Financing and Empowerment, he held the position of the Head of the Health Promotion Center and the Head of the Health Insurance and Financing Center, he had been the Director of Koja Hospital and the Head of DKI Jakarta Provincial Health Ofice, obtained Doctor in Medicine and a master degrees in Public Health from the University of Indonesia.

59 years old, he has been the Independent Commissioner of INDOFARMA since May 2010. He also the Secretary of the Indonesian Ministry Medical Team (2008–present). He is the Chairman of Epilepsy Foundation of Indonesia Jakarta (PERPEI, 2002–present). He had been the Administration and Finance Coordinator of the Department of Neurology (1999–2004) and Head of the Department of Neurology, Faculty of Medicine, University of Indonesia (2005–2009), today as a Senior Lecturer in the Department of Medical Faculty, University of Indonesia. He had been the Vice Chairman of the Neurologist Association of Indonesia (PERDOSSI, 2008–2012). Obtained Doctor in Medical Faculty, University of Airlangga (1982) and a specialist brevet in neurology (in 1994) from the University of Indonesia.

(13)

Para pemegang saham, pemangku kepentingan, dan konsumen yang terhormat. Pada 2011, INDOFARMA melaksanakan sejumlah langkah penting. Pertumbuhan proitabilitas yang baik, kinerja lini produk yang meningkat, serta keberhasilan dalam mengendalikan biaya. Kestabilan ekonomi terutama dalam pengendalian nilai mata uang asing telah membantu Perseroan dalam mencapai peningkatan kinerja.

Pada tahun yang krusial ini, penjualan bersih meningkat sebesar 15%. Dengan upaya penataan portofolio penjualan produk yang dilakukan sejak tahun sebelumnya mulai memberikan hasil positif.

Maksimalisasi proporsi produk mendorong peningkatan marjin laba sebesar 3 kali lipat dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi Rp 36,92 miliar dari Rp 12,55 miliar

Tahun 2011 merupakan pembelajaran berkelanjutan bagi Perseroan. Koordinasi yang lebih erat antar bidang di dalam organisasi Perseroan telah menciptakan suasana yang sangat kondusif dan kesadaran terhadap pengeluaran biaya yang harus eisien dan efektif di semua lapisan karyawan. Setiap peningkatan biaya usaha harus diimbangi dengan peningkatan margin laba Perseroan, di antaranya melalui penataan portofolio penjualan produk berkelanjutan. Upaya penataan portofolio penjualan produk yang dilakukan INDOFARMA sangat terarah karena didasarkan pada data riil yang diperoleh melalui pemantauan melekat manajemen rantai pasok yang merupakan integrator dalam sebuah proses bisnis yang panjang dan saling terkait. Dengan mengupayakan peningkatan proporsi kelompok produk yang menjanjikan marjin laba dan composite annual growth rate (CAGR) tinggi dan meminimalkan kelompok produk yang marjin laba maupun CAGR-nya rendah, Perseroan dapat melakukan portofolio penjualan produk yang sistematis dan berkelanjutan.

Pada 2011, peningkatan proporsi produk Kelompok I yang memberikan margin laba maupun CAGR tertinggi dan penurunan proporsi produk Kelompok IX yang memberikan marjin laba dan CAGR terendah (menjadi sekitar 13,5% dari 25,8% pada tahun sebelumnya) terbukti mempertebal marjin laba usaha Perseroan dari 5,39% menjadi 7,64%.

Sepanjang tahun 2011 hasil pencapaian bottom line lebih baik daripada tahun sebelumnya, pencapaian ini tidak terlepas dari keberhasilan pencapaian beberapa skala prioritas yang telah ditetapkan oleh manajemen Perseroan, yaitu:

• Penerapan Cash Management

INDOFARMA melakukan perhitungan yang cermat atas pemasukan dan pengeluaran melalui penerapan cash management yang terpadu. Upaya ini memberikan dampak yang signiikan terhadap pemenuhan kewajiban perseroan baik kepada kreditur maupun pemasok.

• Optimalisasi Pasar Obat Generik Berlogo

Segala aktivitas dilaksanakan dalam upaya menumbuhkan penjualan reguler lebih tinggi dari penjualan tender dari mulai awal tahun, sehingga Perseroan

Dear Valued Shareholders, Stakeholders, and Customers. In 2011,

INDOFARMA marked some important milestones. Proitability growth, better

product line performance, and improvement of cost containment. Economic

stability, more speciically with the close watch of currency exchange luctuation,

had helped the company clinch a better performance outcome.

In this crucial year, net sales increased by 15%. With sales of portfolio restructuring efforts undertaken since the previous year began to give positive results.

Maximizing the proportion of products boost proit margins by 3-fold from a

year earlier, to Rp 36.92 billion from Rp 12.55 billion

Year 2011 has been a year of sustainable learning for the company. Closer cross department coordination has created a conducive environment for raising cost conscious awareness at all layers of corporation. Cost concious is deemed important for the daily operational activities, in the sense that everybody understands that any increase in cost must be compensated with

higher proit margin, among others is the restructuring of product portfolio

sustainability. The attempt by INDOFARMA to restructure product portfolio is very much focused since it was using real time data obtained from close, embedded monitoring on company’s supply chain, the integrator of long yet interlinked of various business processes. With the attempt on product portfolio restructure to leverage products with higher margin and higher composite annual growth rate (CAGR) while at the same time minimizing products with

lower margin and lower CAGR, the company is conident to be able to perform

a systematic, sustainable product portfolio management.

In 2011, an increase in the proportion of Group I products that provide the

highest CAGR of proit margins as well as product and decrease the proportion of group IX which gives the proit margins, and the lowest CAGR (to about

13.5% from 25.8% in the previous year) proved to strengthen the Company's

operating proit margin from 5.39% to 7.64%.

The bottomline result obtained in year 2011 which is far better than previous year’ result is also attributed to the successful accomplishments of few strategic priorities, acted on by the Management, as the following:

• Implementation of Cash Management

INDOFARMA implemented detailed, accurate calculation in all revenue and expense items though integrated cash management system. This system

provided signiicant impact on company’s attempt to meet its obligations to

creditors and suppliers.

• Optimization of Generic Drug Products

Attemps have been made in order to make the revenues of regular sales exceed those of sales through tender right from the start of the year so the

(14)

Laporan Direktur Utama Report of The President Director

adalah: melakukan program multichannel distribution yang bersifat selektif, yang dalam hal ini untuk meningkatkan sebaran produk INDOFARMA baik secara nasional maupun lokal.

• Reposisi Portofolio Penjualan Produk

INDOFARMA melakukan portofolio penjualan produk untuk meningkatkan mutu kontribusi margin per kelompok produk yang berdampak pada perbaikan marjin usaha. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki strategi dan fokus pemasaran sehingga penjualan produk-produk yang memiliki marjin tinggi dapat didorong mencapai kondisi optimum dan produk yang memiiki margin rendah dapat dikendalikan volume penjualannya. Dengan demikian INDOFARMA tetap dapat memasok kebutuhan semua produk di pasar dan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.

• Peningkatan Pemanfaatan Kapasitas Produksi

Dengan penerapan prinsip operational excellence secara berkelanjutan, Perseroan memiliki kemampuan lebih untuk meningkatkan pemanfaatan kapasitas produksi yang telah memenuhi persyaratan c-GMP, sehingga dapat mengurangi kebutuhan Perseroan untuk melakukan toll-out manufacturing dan pada akhirnya dapat melaksanakan penghematan harga pokok penjualan. • Mengoptimalkan Fungsi Supply Chain Management

Dengan semakin membaiknya perencanaan dan koordinasi dalam penyediaan produk selama 2011, Supply Chain Management berhasil melaksanakan perbaikan pendistribusian produk dan meningkatkan monitoring inventory baik berdasarkan target di setiap distributor maupun cabang distributor. Dengan demikian, telah dapat diminimalkan produk yang stock out atau lost opportunity dan mampu meningkatkan service level.

• Peningkatan Human Capital

Untuk meningkatkan kualitas Human Capital, Perseroan memberikan berbagai pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan kompetensinya masing-masing. Perseroan juga meneruskan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya, yaitu: pengelolaan Human Capital berbasis kompetensi dan membangun budaya kerja yang sehat. Program pendidikan dan pelatihan yang terarah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Human Capital yang dimiliki, sehingga Perseroan mampu menghadapi tantangan yang semakin besar, tanpa harus menambah jumlah karyawan secara signiikan.

Sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam dunia usaha, INDOFARMA tidak dapat lagi menerapkan pola lama. INDOFARMA berusaha untuk melakukan transformasi usaha sebagai upaya penyesuaian korporasi dengan perubahan lingkungan. Transformasi ini mutlak dilakukan oleh perusahaan secara berkelanjutan.

Upaya transformasi ini kami lakukan pada corporate culture (transformasi budaya), transformasi keuangan, transformasi bisnis, transformasi produksi, dan transformasi Human Capital. INDOFARMA lebih memfokuskan pada perubahan budaya perusahaan menjadi lebih baik. Akan tetapi, INDOFARMA juga tidak melupakan perlunya transformasi di bidang lainnya. INDOFARMA melihat tanpa adanya dukungan dari bagian lainnya maka tujuan transformasi budaya yang diinginkan oleh perusahaan tidak dapat berubah.

Kedepan INDOFARMA optimis pada prospek usaha yang masih memiliki pasar yang luas di Indonesia. INDOFARMA berkeyakinan bahwa obat generik tetap akan menjanjikan dan oleh karenanya akan senantiasa menjadi core business dari INDOFARMA.

Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia yang tinggi, tidak diikuti dengan peningkatan kesadaran terhadap kesehatan. Masyarakat cenderung untuk memilih obat yang murah, sebagai salah satu solusi dalam mengatasi gangguan kesehatannya. INDOFARMA sebagai satu-satunya produsen obat generik yang murah dan berkualitas menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat sehingga pasar untuk obat generik masih terbuka lebar. Pada akhir 2011, INDOFARMA telah berhasil melaksanakan laporan terperinci tentang kinerja INDOFARMA sepanjang 2011 yang disampaikan pada bagian selanjutnya dari buku ini. Secara umum, kinerja Perseroan pada 2011 cukup mengesankan. Peluncuran sembilan item produk baru, satu di antaranya Obat Generik Bermerek yang diharapkan akan membuat portofolio penjualan produk lebih sehat, sehingga memberikan landasan yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

Namun demikian, di samping beberapa keberhasilan masih terdapat beberapa tantangan yang harus dilewati seperti perlunya mempertahankan dan bahkan meningkatkan standar fasilitas produksi yang mengacu pada International Best Practice. Hal ini hendaknya menjadi pendorong bagi seluruh insan INDOFARMA untuk tetap bersemangat dan bekerja keras. Kita percaya bahwa semua usaha pada saatnya akan membuahkan hasil yang manis.

Sebagai penutup, Direksi menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepada para pemegang saham, pelanggan, pemasok, dan seluruh mitra kerja serta seluruh karyawan atas dedikasi dan kontribusinya di tahun 2011. Kami meyakini dukungan dan komitmen yang telah terbangun selama ini akan membawa INDOFARMA memasuki fase percepatan pertumbuhan di masa depan.

Djakfarudin Junus

Direktur Utama

President Director

John Guntar Sebayang

Direktur

Director

Bambang Solihin Irianto

Direktur Director Eliano Rizaldi Direktur Director Kosasih Direktur Director

the fourth quarter. Example of these attempts is the selective multichannel distribution with the objective of improving INDOFARMA’s product distribution at local and national level.

• Reposition of Product Portofolio

INDOFARMA has been restructuring its product portfolio with the objective of having higher contribution margin for each product category with at the end

would give impact to overall proit margin. The key was to develop a more

focused marketing strategy utilizing higher margin products while controlling the volume of lower margin products. With these steps, INDOFARMA is well positioned to provide product demand in the market and building trust of its customers.

• Utilization of Production Capacity

With the continuous implementation of operational excellence Principles, the

company was able to further utilize the production capacity with c-GMP certiied,

as a result, the company could reduce the need for toll-out manufacturing and eventually could push down the cost of goods sold

• Optimalization of Supply Chain Management

With the improved product planning and coordination in 2011, Supply Chain Management has managed to realign company’s product distribution, and enhance inventory monitoring process based on the target of each distributor and branch. These measures have contributed to the minimized the stock outs or opportunity lost and on the other end, enhanced service level.

• Human Capital Development

The company is committed to quality development of its human capital. Various

forms of education and trainings were provided according to the speciic

competencies being developed. The company is extending last year’s policy of competence based human capital development and nurturance of healthy work culture. With these education and training programs, the company would have a more quality pool of human capital at its discretion, so the company is better positioned to cope with the increasing challenge in the future without

necessarily having to add signiicant quantity of new employees.

In line with the changes in the business world, INDOFARMA can no longer apply the old pattern. INDOFARMA trying to transform the business as a means of adjustment to the changing corporate environment. This transformation is to be conducted by the company on an ongoing basis.

The transforms that we have been conducting encompass across the board

aspects, to embrace other aspects such as corporate culture, inance,

commercial, production, and human capital. INDOFARMA put priority on the cultural transforms whereas other transforms aspects are treated as complementaries. INDOFARMA is convinced that cultural transforms without complementary transforms in other aspects would only constraint the company to achieve the ultimate objective of conducting the cultural transforms itself. INDOFARMA optimistic on future business prospects that still has a vast market in Indonesia. INDOFARMA believes that generic drugs will remain promising and therefore will always be the core business of Indofarma.

Growing consumption level of Indonesian people apparently were not subsequently followed by growing awareness towards healthcare. People tend to choose cheap priced drugs as the solution to health problems. INDOFARMA as the only provider of affordable generic drugs with reliable quality is the people’s only choice. With such a huge market in Indonesia, the future business prospects for generic products are ripe and wide open.

At the end of 2011, INDOFARMA has completed a detailed performance report for the whole year which would follow in the remainder of this annual report. Generally, the company’s performance are excellent. There were nine new product launch, of which one was Branded Generic Product that would

contribute to a more proitable product portfolio and would serve as a solid

ground for the long term growth of the company.

Nevertheless, despite all the achievements we have obtained, there remain plenty of challenges to face and tackle such as maintaining and developing standard of production facility which complies to International Best Practice. These challenges shall be a trigger of commitment and perseverence for all employees of INDOFARMA to remain motivated and hardworking. We believe that all attempts we do would eventually, when the time comes, will give good result.

(15)

Proil Direksi

Board of Director’s Proile

Djakfarudin Junus

Direktur Utama | President Director

John Guntar Sebayang

Direktur | Director

Bambang Solihin Irianto

Direktur | Director

Eliano Rizaldi

Direktur | Director

Kosasih

Direktur | Director

Djakfarudin Junus, 48 tahun, menjabat Direktur Utama INDOFARMA sejak tanggal 9 Juni 2011. Beliau bergabung dengan INDOFARMA sebagai Direktur Keuangan pada 2009-2010. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Regional Risk Manager IV – Jakarta Thamrin PT Bank Mandiri (2004-2006), Commercial Banking Center Thamrin I PT Bank Mandiri (2006-2008) dan Komisaris Bank Syariah Mandiri (2003-2008). Meraih gelar sarjana dari Universitas Jayabaya pada 1988. S2 di Universitas Gadjah Mada pada 1999 juga mengikuti beberapa seminar dan pelatihan di bidang Bisnis dan Manajemen Risiko di London, Amsterdam, Australia dan Singapura . Meraih sertiikasi manajemen risiko di Hong Kong pada tahun 2005.

John Guntar Sebayang, 44 tahun, menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia INDOFARMA sejak 9 Juni 2011. Beliau sebelumnya memegang jabatan sebagai Direktur Utama PT Trust Securities (2000-2003), Direktur Keuangan PT Televisi Republik Indonesia (2003-2006), dan sebagai Direktur Administrasi, Keuangan dan Personalia PT Batan Teknologi (2007-2011). Beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan magister bisnis dari University of Strathclyde Graduate School of Business Glasgow, Inggris Raya.

Bambang Solihin Irianto, 55 tahun menjabat sebagai Direktur Operasi dan Pengembangan INDOFARMA sejak 9 Juni 2011. Sebelumnya beliau memegang beberapa jabatan di pemerintahan, sebagai Kepala Sub Direktorat Jasa Umum Departemen Keuangan (2001-2002), Kepala Sub Direktorat Jasa Konstruksi Kementerian BUMN (2002-2006), dan Asisten Deputi Urusan Usaha Aneka Industri Kementerian BUMN (2006-2010). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran tahun 1982 dan gelar master dari University of Maine, AS, pada 1992.

Eliano Rizaldi, 48 tahun, menjabat sebagai Direktur Riset dan Pemasaran Indofarma sejak Mei 2010. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Parahyangan, Bandung, pada 1986. Sebelum bergabung dengan Indofarma Grup sebagai Direktur Keuangan dan SDM PT Indofarma Global Medika [IGM] pada 2003, Eliano Rizaldi pernah bekerja di beberapa perusahaan terkait farmasi, termasuk PT Dexa Medica (1988–1990), PT Anugrah Argon Medica (1990–2000), PT Anugerah Pharmindo Lestari (2000–2002), dan PT Mahakam Beta Farma (2002–2003). Jabatan terakhirnya di IGM adalah Direktur Keuangan/SDM/Distribusi (2006–2008) dan Direktur Operasional (2008–2010).

Kosasih, 50 tahun, menjabat sebagai Direktur Produksi sejak 9 Juni 2011. Sebelumnya beliau memegang jabatan sebagai Manajer Formulasi (2001-2004), Manajer Quality System (2004-2008), Manajer Penelitian dan Pengembangan (2008-2010), dan Manajer Produksi II (2010-2011). Beliau anggota International Society of Pharmaceutical Engineering (ISPE), Indonesia Afiliate sejak 2008. Aktif mengajar Farmasi Industri di Universitas Pancasila. Gelar sarjana farmasi dan gelar apoteker diperoleh dari Institut Teknologi Bandung, dan gelar Master of Science bidang teknologi farmasi (farmasetika) dari University of Sciences in Philadelphia (USP), pada tahun 1997.

Djakfarudin Junus, 48 years old, he has been President Director of Indofarma since June 9, 2011. Prior to the appointment as President Director, he was the Finance Director of Indofarma since 2009 - 2010 when he joined the company. He had been the Regional Risk Manager IV – Jakarta Thamrin PT Bank Mandiri (2004-2006), Commercial Banking Center Manager Jakarta Thamrin I (2006–2008). Since 19 December 2003, he had been the Commissioner of Bank Syariah Mandiri through 2008. He completed his bachelor program in Jayabaya University in 1988 and his master program in Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1999, he has been participating in various Seminars and Training in Business and Risk Management in London, Amsterdam, Australia, and Singapore, and obtained Certiication on Risk Management in Hong Kong, in 2005.

John Guntar Sebayang, 44 years old, he is currently assigned as Director of Finance and Human Resources of INDOFARMA. Previously, he was with PT Trust Securities as President Director (2000-2003), PT Televisi Republik Indonesia (2003-2006) and also as Director of Adminstration, Finance, and Personnel at PT Batan Teknologi (2007-2011). He obtained a irst degree in Accounting from Faculty of Economic University of Indonesia, and Master of Business Administration from University of Strathclyde Graduate School of Business Glasgow, United Kingdom.

Bambang Solihin Irianto, 55 years old, serve as Director of Operations and Development since Juni 9, 2011. Prior to joining the company, he held several posts in government agencies, among others are Head of Sub Directorate for General Services at Ministry of Finance (2001-2002), Head of Sub Directorate for Construction Services, Ministry of State Owned Enterprise (2002-2006), and Assistant to the Deputy of Business, Miscellanous Industries, Ministry of State Owned Enterprise (2006-2010). He earned the undergraduate degree in Economics from Padjajaran University in 1982 and Master’s Degree from University of Maine, USA, in 1992.

Eliano Rizaldi, 48 years old, He has been the Marketing Director of Indofarma since May 2010. He earned a irst degree in economics from Parahyangan University, Bandung, in 1986. Before joining Indofarma Group as the Finance and HR Director of PT Indofarma Global Medika [IGM] in 2003, Eliano Rizaldi had been with various pharmaceutical related companies, including PT Dexa Medica (1988–1990), PT Anugrah Argon Medica (1990–2000), PT Anugerah Pharmindo Lestari (2000–2002), and PT Mahakam Beta Farma (2002–2003). The most current position he held at IGM were the Finance/HR/Distribution Director (2006–2008) and the Operational Director (2008–2010).

(16)

Sejarah Perusahaan

PT. Indonesia Farma (Persero) Tbk (“INDOFARMA”, “Perseroan”, “Perusahaan”, atau “Kami”) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi dan kesehatan. Sejarah perusahaan dimulai dari tahun 1918 sebagai sebuah pabrik kecil di lingkungan Rumah Sakit Pusat Pemerintah Kolonial Belanda yang memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut.

Pada 1931, mulai dilakukan pengembangan pertama. Unit produksi dipindahkan ke Manggarai, Jakarta Pusat, produksi meliputi sediaan tablet dan injeksi. Sejak saat itu pabrik ini dikenal dengan nama Pabrik Obat Manggarai.

Saat pendudukan Jepang tahun 1942, pabrik ini diambil alih dari Pemerintah Belanda dan dikelola di bawah manajemen Takeda Pharmaceutical. Pengambilalihan kembali oleh Pemerintah Republik Indonesia dilaksanakan pada 1950, pabrik dinasionalisasi dan dikelola di bawah departemen kesehatan.

Pada 1979, mengemban tugas memproduksi obat-obat esensial untuk pelayanan masyarakat, status Pabrik Obat Manggarai diubah jadi Pusat Produksi Farmasi yang bersifat nirlaba dan masih di bawah Departemen Kesehatan. Selanjutnya, pada 11 Juli 1981, dengan semakin banyaknya tanggung jawab yang diberikan, Pemerintah meningkatkan statusnya jadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma).

Tahun 1996 Perum Indofarma berubah status menjadi PT Indofarma (Persero) Tbk, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995.

Pada tahun 2000, Perseroan melakukan pengembangan ke hilir dalam bidang bisnis distribusi dan perdagangan yang diserahkan pada anak perusahaan yang baru dibentuk, yaitu PT. Indofarma Global Medika (IGM).

Pada tahun 17 April 2001, PT Indofarma (Persero) Tbk melakukan penawaran saham perdana sebanyak 20% di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan kode INAF.

Saat ini, INDOFARMA memproduksi 236 item obat, yang terdiri dari beberapa kategori produk, yaitu Obat Generik Berlogo (OGB), Over The Counter (OTC), obat generik bermerek, diagnostik, dan lain-lain. Untuk memperkuat bisnis, Perusahaan terus berupaya menjalin aliansi strategis dengan mitra internasional, pemilik produk dan teknologi. Selain itu, INDOFARMA juga mendorong IGM untuk meningkatkan portofolio produk. Beberapa upaya yang dilakukan INDOFARMA dalam membentuk fondasi bisnis yang kuat, yaitu dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan membangun kompetensi personel yang professional, sehingga INDOFARMA dapat menjadi perusahaan farmasi terkemuka di kawasan ASEAN.

Proil Perusahaan

Company Proile

Corporate History

PT. Indonesia Farma (Persero) Tbk ("INDOFARMA", "Company", or "Us") is a state-owned enterprises which is engaged in the pharmaceutical and healthcare. The company's history starting from 1918 as a small factory in the Central Hospital of the Dutch colonial government to produce some kind of ointment and gauze pads.

In 1931, began the irst development. Production unit was transferred

to Manggarai, Central Jakarta, including the production of tablets and injection preparations. Since then the plant is known as the Drug Factory Manggarai.

When the Japanese occupation in 1942, the factory was taken over from the Dutch government and managed under the management of Takeda Pharmaceutical. Takeover back by the Government of the Republic of Indonesia implemented in 1950, the factory was nationalized and run under the Ministry of Health.

In 1979, the task of producing essential drugs for community service, the status was being switched to Pharmaceutical Production Center

as a nonproit institution and still under the supervision of the Ministry

of Health. Further, on July 11, 1981, as more responsibility is given, the Government increased its status to bacame Public Corporation of Indonesia Farma (Perum Indofarma).

In 1996 Indofarma changed status to PT Indofarma (Persero) Tbk, based on the Indonesian Government Regulation number 34 in 1995.

In 2000, the Company made to the downstream development in the

ield of trade distribution business and handed over to a newly formed

subsidiary, namely PT. Indofarma Global Medika (IGM).

On 17 April 2001, PT Indofarma (Persero) Tbk conduct an Initial Public Offering (IPO) as much as 20% in the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange with code INAF.

Currently, Indofarma producing 236 items of drug, which consists of several product categories, namely Unbranded Generic or OTC Over the Counter (OTC), branded generic, rapid diagnostic test, and others. To strengthen the business, Company continues to forge strategic alliances with international partners, the owner of products and technologies. In addition, Indofarma also encourage IGM to increase its product portfolio. Some of the efforts made in the form INDOFARMA strong business foundation, namely by applying Good Corporate Governance (GCG) and build professional competence of personnel, so INDOFARMA can be a leading pharmaceutical company in the ASEAN region.

(17)

Visi

Menjadi perusahaan yang berperan secara signiikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

Misi

Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat

Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi

Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi

Nilai Dasar • Tenggang Rasa

- Menghargai Orang

Menghargai nilai-nilai integritas, pengetahuan, inovasi, keahlian, keberagaman serta kerja sama antarkaryawan. - Kooperatif

Memahami bahwa keberhasilan perusahaan tercipta dari kerja sama, komunikasi, dan berbagi pengetahuan serta semangat dan budaya tim.

- Keadilan

Mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kepentingan bersama untuk mencapai visi perusahaan.

• Profesional - Integritas

Menetapkan nilai etika dan standar profesional tinggi dalam rangka menjalankan proses dan menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.

- Komitmen

Menetapkan secara jelas atas tujuan, tekad, sasaran, dan rencana kepada seluruh karyawan ditujukan untuk kepentingan konsumen.

- Menjadi yang Terbaik

Mengusahakan perbaikan kinerja dan perkembangan perusahaan yang terus-menerus dan meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidangnya.

• Kewirausahaan - Visioner

Menetapkan tujuan yang menantang serta mempunyai keyakinan dan keberanian dalam bertindak meskipun dalam situasi ketidakpastian.

- Inovasi

Menerima ide-ide baru yang bermanfaat dan diperlukan atas dasar prinsip keterbukaan untuk mewujudkan visi, mempertahankan pertumbuhan, dan proitabilitas perusahaan. - Fokus pada Pelanggan

Berorientasi terhadap kesejahteraan konsumen melalui komitmen untuk mengidentiikasi, memahami dan melayani Proil Perusahaan Corporate Proile

Vision

To become a company that has a signiicant role in improving the

quality of human life by providing solutions to the problems of health and welfare.

Mission

• Providing quality products and services at affordable prices for

public.

• Conducting research and development of innovative products to

treat patients with priority diseases with high prevalence rates.

• Developing HR competencies that has a caring, professionalism,

and high entrepreneurship.

Core ValuesCompassionate

- Respect for People

Appreciate the values of integrity, knowledge, innovation, expertise, diversity and cooperation among employees. - Cooperative

Understand that the success of the company created from the cooperation, communication, and sharing of knowledge and team spirit and culture.

- Fairness

Make decisions and act on common interests to achieve the vision.

• Professional

- Integrity

Setting the value of ethics and high professional standards in order to run the process and produce the highest quality products.

- Commitment

Establish clearly the purpose, determination, goals, and plans to all employees addressed to the interests of consumers.

- Strive for Excellence

Improve performance and development company that constantly and improve the competence of employees in the

ield. • Entrepreneurial

- Visionary

Setting challenging goals and have the conidence and

courage to act even in situations of uncertainty.

- Innovation

Accept new ideas that are useful and necessary on the basis of the principle of openness to realize the vision, maintaining

growth and proitability.

- Customer Focus

(18)

Proil Perusahaan Corporate Proile

Struktur Organisasi

Dewan Komisaris Board of Commisioner

Komite Audit Audit Commitee

Direktur Utama President Director

Sekretaris Perusahaan dan

Tata Kelola Corporate Secretary

and GCG

Direktur Produksi Production Director

Direktur Keuangan dan SDM Finance and Human

Resources Director

Direktur Operasi dan Pengembangan

Operation and Development

Director

Operasi dan Pengembangan Usaha

Induk Main Business Operation and Development

Operasi dan Pengembangan Anak Perusahaan dan Mitra

Subsidiaries and Partners Operation and

Development

Strategi Pengembangan Produk Kesehatan

Health Product Development

Strategy

Operasi dan Manajemen kinerja

Operasi Korporat Corporate Operation

and Performance Management

Pengembangan Jasa Teknik Healthcare Service

Development

Pengadaan Procurement Direktur Riset

dan Pemasaran Research and Marketing Director

Riset Pasar Market Research

Penjualan dan Pemasaran Institusi

Institutional Sales and Marketing

Penjualan dan Pemasaran Reguler

Regular Sales and Marketing

Penjualan dan Pemasaran Ekspor

Export Sales and Marketing

Produk Grup Group Product

Pendukung Pemasaran dan

Pengawasan Marketing Support

and Monitoring

Logistik Produk jadi Finished Goods Logistic Keuangan

Finance

Akuntansi Accounting

Anggaran dan Pengendalian

Budgeting and Controlling

Sumber Daya Manusia Human Resources

Umum General Affairs Perencanaan Produksi

dan Pengendalian Persediaan Production Planning and Inventory Control

Unit Produksi I Production Unit I

Unit Produksi II Production Unit II

Penelitian dan Pengembangan

Research and Development

Pengawasan Mutu Quality Control

Logistik Bahan Awal Raw Material Logistic

Teknik dan Pemeliharaan

Engineering and Maintenance Manajemen Risiko

dan Kepatuhan Risk Management

and Compliance

Satuan Pengawas Internal Internal Control Unit

Teknologi Informasi Information Technology

Manajemen Rantai Pasok Supply Chain

Management

Pemastian Mutu Quality Assurance

(19)

Proil Perusahaan Corporate Proile

Proil Pabrik

Terletak di Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas produksi utama INDOFARMA dibangun di atas tanah seluas 20 hektar dengan luas bangunan 3,195 hektar.

Fasilitas Produksi

Dengan mesin berkapasitas besar dan modern, pabrik INDOFARMA mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pasar nasional. Beberapa mesin produksi antara lain untuk pencetakan tablet, pengisian kapsul dan penyalutan tablet dilengkapi sistem komputerisasi yang dapat menjaga konsistensi mutu produk. INDOFARMA menerapkan proses produksi modern melalui vertical closed system yang menghasilkan eisiensi produksi.

Fasilitas Pengolahan

Jumlah Mesin Number of Machine

Pengayak Bahan Tablet dan Serbuk 2 unit Shifter of Tablet and Powder Ingredients

Pengaduk Bahan Tablet dan Serbuk 6 unit Mixer of Tablet and Powder Ingredients

Pengering Bahan Tablet 3 unit Fluid Bed Dryer

Pengisian Sirup Kering 2 unit Dry Syrup Filling

Pencetakan Tablet 18 unit Tablet Press

Pengisian Kapsul 6 unit Capsule Filling

Pengisian Sirup 3 unit Syrup Filling

Penyalutan Tablet 3 unit Tablet Coating

Pengisian Ampul 4 unit Ampule Filling

Pengemasan strip 10 unit Stripping Packer

Pengemasan blister 9 unit Blistering Packer

Pengemasan botol 10 unit Bottling Packer

Pengemasan sachet 5 unit Sachetting Packer

Pembuatan esktrak 2 unit Extractor

Factory Proile

Located in Jalan Indofarma No. 1, West Cikarang, Bekasi, West Java. INDOFARMA main production facility is built on the land area of 20 hectares with a building area of 3.195 hectares.

Production Facility

With a large capacity and modern machinery, plant INDOFARMA has the ability to meet market needs. Production machine equipped with a computerized system that can maintain the quality of products,

especially in the tablet press, capsule illing, tablet coating. Other

facilities are quite modern and large factory owned INDOFARMA is in the process of providing such products with a vertical closed system) which is owned by sieving and mixing machines.

(20)

Utilisasi Produksi

Utilisasi Produksi pabrik INDOFARMA 2011 Dalam Ribuan | In Thousand

Satuan Kapasitas

Capacity Output

Utilisasi

Utilization Unit

Sirup Cair Botol Botol 8.120 11.218 138,2% Bottle Syrup

Salep Tube 16.720 15.732 94,1% Tube Semisolid

Tablet Non Betalaktam Butir 2.286.659 1.875.293 82,0% Grain Non Betalaktam Tablet

Serbuk Sachet 24.912 18.813 75,5% Sachet Powder

Injeksi Cair Ampul 40.205 29.927 74,4% Ampule Injection

Utilisasi Produksi Product Utilization Dalam Persen | In Percentage (%)

Uilisasi Jan-Des

Injeksi Cair Injecion Serbuk Powder Salep Semisolid Sirup Cair Botol Syrup

Tablet Non Betalaktam Non Betalaktam Tablet

74,4% 75,5%

94,1%

138,2%

82,0%

Proil Perusahaan Corporate Proile

(21)

Proil Obat Generik

Obat Generik Berlogo/OGB merupakan obat-obat esensial yang paling banyak dibutuhkan untuk peresepan dokter yang digunakan secara rutin untuk pengobatan pasien di rumah sakit, klinik, praktek dokter swasta, rumah bersalin, Puskesmas dan pengobatan pasien korban bencana alam dan lain-lain.

Over The Counter

Merupakan obat bebas maupun suplemen yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat tanpa harus dengan resep dokter untuk penyakit tertentu terdiri dari produk herbal dan non herbal.

Herbal

Nama | Name Fungsi | Function

Biovision Supplemen Kesehatan Mata

Eye health supplement

Bioprost Pengobatan Prostat

<

Gambar

Tabel Penjualan
Tabel Remunerasi Dewan Komisaris (per tahun dalam Rupiah)
Tabel Remunerasi Direksi (per tahun dalam Rupiah)
Table of Attendance in Assembly Meetings Involving Directors and Commissioners

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada penelitian-penelitian sebelumnya, telah dilakukan pengujian tentang daya antagonis bakteri endofit sebagai anti jamur dan anti nematoda pada penyakit lincat, maka

Pemungutan Retribusi Tempat Pelelangan Ikan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 48 Tahun 2001 dan mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 sebagaimana telah

Widyastuti, Afria Ajeng, 2014, “Analisis Pengaruh Posisi Keuangan dan Kinerja Keuangan serta Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Pengungkapan Corporate

Menurut Merton dan Franco Modigliani dalam Sudana (2005). Menurut dividend irrelevance theory, kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau

berupa Faktor peluang yang dapat membantu koperasi dalam pengembangan koperasi adalah potensi perusahaan-perusahan yang bisa diajak bekerja sama di Provinsi Riau,

Kurangnya sumber belajar dan media yang digunakan peserta didik kelas XI Multimedia SMK Negeri 1 Lamongan dalam proses pembelajaran pada materi penggunaan scene mata

Kasus penyimpangan dana dari temuan BPKP yang terbanyak terdapat di wilayah Provinsi Jawa Barat sebanyak 80 kasus (33% ) kasus penyimpangan terbanyak kedua terdapat di

Pada awal pendirian di tahun 2004, PT Patra Niaga bernama PT Elnusa Harapan, yang merupakan sebuah perseroan yang dibentuk untuk menghimpun dan mengembangkan