• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS - DOCRPIJM 144eff3b82 BAB VIIBab7 Keterpaduan berdasarkan entitas bdg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VII KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS - DOCRPIJM 144eff3b82 BAB VIIBab7 Keterpaduan berdasarkan entitas bdg"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

KETERPADUAN

PROGRAM

BERDASARKAN ENTITAS

Bab ini mengintegrasikan usulan program masing-masing sektor (Bangkim, PBL, PKPAM,dan PPLP) kedalam satu entitas regional,entitas kabupaten/kota, entitas kawasan, dan entitas lingkungan sesuai desain program keterpaduan yang dikembangkan oleh Ditjen Cipta Karya

7.1.

USULAN PROGRAM DI ENTITAS REGIONAL

Entitas regional didefinisikan sebagai suatu wilayah lintas batas administratif yang memiliki kesamaan fungsi, antara lain fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang mendorong terjadinya kerjasama antar daerah. Pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain dalam rangka pengembangan kota metropolitan, KAPET, KEK, dan lain-lain.

Usulan program/kegiatan masing-masing sektor di Kabupaten Badung telah dirumuskan dan disusun pada Bab VI, meliputi :

1. Tabel 6.3 Usulan program dan kegiatan sektor Pengembangan Permukiman Kabupaten Badung Tahun 2015 – 2019

2. Tabel 6.4 Usulan program dan kegiatan sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Bdung Tahun 2015 – 2019

3. Tabel :6.5 Usulan program dan kegiatan sektor Pengembangan Kinerja Pengeloaan Air Minum Kabupaten Badung Tahun 2015 – 2019

4. Tabel 6.6 Usulan program dan kegiatan sektor Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kabupaten Badung Tahun 2015 – 2019

Berdasarkan usulan keempat sektor seperti tersebut diatas, dapat diidentifikasi kegiatan entitas regional, meliputi :

a) Sektor Bangkim tidak ada usulan kegiatan yang masuk katagori entitas regional;

b) Sektor PBL tidak ada usulan kegiatan yang masuk katagori entitas regional;

c) Sektor PKPAM tidak ada usulan kegiatan yang masuk katagori entitas regional;

d) Sektor PPLP terdapat 1(satu) usulan kegiatan yang masuk katagori entitas regional, yakni kegiatan Fasilitasi Penyusunan Masterplan dan FS Air Limbah Kabupaten Badung.

7.2.

USULAN PROGRAM DI ENTITAS KABUPATEN/KOTA

(2)

a) Sektor Bangkim tidak ada usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Kabupaten/Kota;

b) Sektor PBL tidak ada usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Kabupaten/Kota;

c) Sektor PKPAM tidak ada usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Kabupaten/Kota;

d) Sektor PPLP terdapat 43 usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Kabupaten/Kota dengan rincian sebagai berikut :

1. Peningkatan Sumber Daya Aparatur pendidikan dan pelatihan formal di bidang persampahan

2. Pengadaan Container sampah kapasitas 6 m 3 untuk area komersil dan fasum 3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah- Dump truk terbuka

(Kuta Selatan)

4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah- Mobil compactor (Kuta)

5. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah- Truk Amroll (Kuta Utara)

6. Supervisi Pembangunan Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat di Tanjung Benoa, Benoa dan Jimbaran

7. Pembangunan Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat di Tanjung Benoa, Benoa dan Jimbaran

8. Sosialiasasi kepada masyarakat tentang sistem drainase, khususnya masyarakat sekitar sungai (bantaran sungai)

9. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur: pendidikan dan pelatihan formal di bidang drainase

10. Koordinasi Pelaksanaan Infrastruktur Air Limbah

11. DED PS Jaringan Air Limbah Terpusat dan Sambungan Pelanggan Tanjung Benoa

12. DED PS Jaringan Air Limbah Terpusat dan Sambungan Pelanggan kws Tuban dan Kedonganan

13. Penyusunan DED PS Air Limbah Tanjung Benoa, Benoa dan Jimbaran Tahap II 14. Penyusunan DED Jaringan Pipa Air Limbah Kab. Badung (Kuta)

15. Supervisi Normalisasi alur Tukad Mati hilir (Multi Years), Kuta 16. Normalisasi alur Tukad Mati hilir (Multi Years), Kuta

17. Supervisi Pembangunan Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat di Tanjung Benoa, Benoa dan Jimbaran

18. Pembangunan Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat di Tanjung Benoa, Benoa dan Jimbaran

19. Supervisi Normalisasi Alur Drainase Nusa Dua (Multi Years), Kuta 20. Normalisasi Alur Drainase Nusa Dua (Multi Years), Kuta

21. Bantek PS air limbah skala kawasan di Kabupaten Badung

22. DED PS Jaringan Air Limbah Terpusat dan Sambungan Pelanggan Benoa, Badung

23. DED PS Jaringan Air Limbah Terpusat dan Sambungan Pelanggan Jimbaran 24. Penyusunan DED PS Jaringan Air Limbah dan Sambungan Pelanggan kws

Tuban

25. Penyusunan DED PS Jaringan Air Limbah dan Sambungan Pelanggan kws Kedonganan

26. Penyusunan DED PS Jaringan Air Limbah Kuta Utara Tahap I(Kuta Utara)

27. Supervisi Pengembangan, Peningkatan dan Pemantapan Jaringan AL Terpusat Kws Perkotaan Tuban dan Kedonganan

(3)

29. Pengembangan, Peningkatan dan Pemantapan Jaringan AL Terpusat Kws Perkotaan Tuban dan Kedonganan

30. Pembangunan Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat di Tanjung Benoa, Benoa dan Jimbaran Tahap II

31. DED Trashrack Apung(Tuban Kuta)

32. Supervisi normalisasi alur Tukad Mati Hilir Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar dan Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung

33. Supervisi Pembangunan Drainase Sistem Tukad Badung

34. Normalisasi alur Tukad Mati Hilir Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar dan Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung

35. Pembangunan Drainase Sistem Tukad Badung 36. Pengadaan Alat Pencacah Sampah (Tuban dan Kuta) 37. Pengadaan Track Loader(Kuta)

38. Pengadaan Beach Cleaner (Kuta) 39. Pengadaan Whell Loader (Kuta) 40. Pengadaan Container (Kuta)

41. Pengadaan Mobil Compactor (Kuta) 42. Pengadaan Alat Berat (Kuta)

43. Penyediaan PS Alat Pencacah Sampah (Kota Mangupura)

7.3.

USULAN PROGRAM DI ENTITAS KAWASAN

Seperti telah disampaikan pada bab sebelumnya bahwa pada RTRW Kabupaten/Kota telah ditetapkan Kawasan Strategis Kabupaten/ Kota (KSK) yang pembangunannya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/ kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Terkait dengan hal tersebut, pembangunan infrastruktur entitas kawasan yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya akan diprioritaskan pada Kawasan Strategis Kabupaten/ Kota.

Berdasarkan usulan keempat sektor (Bangkim,PBL, PKPAM, dan PPLP) seperti tersebut pada Bab VI, dapat diidentifikasi kegiatan entitas Kawasan, meliputi :

a) Sektor Bangkim terdapat 49 usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Kawasa dengan rincian, sebagai berikut:

1. Peningkatan Jalan lingkungan Permukiman Desa Ungasan di Kecamatan Kuta Selatan

2. Peningkatan Jalan lingkungan Permukiman Kelurahan Benoa di Kecamatan Kuta Selatan

3. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Kelurahan Jimbaran di Kecamatan Kuta Selatan

4. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan

5. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Tibubeneng di Kecamatan Kuta Utara

6. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kerobokan Kelod Kecamatan Kuta Utara

7. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Kelurahan kerobokan Kaja di Kecamatan Kuta Utara

8. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara 9. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Cemagi di Kecamatan Mengwi 10. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Kelurahan Sading Kecamatan

Mengwi

11. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Kelurahan Abianbase

(4)

13. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Kelurahan Kapal Kecamatan Mengwi

14. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Kuwum di Kecamatan Mengwi 15. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Sembung di Kecamatan

Mengwi

16. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Gulingan di Kecamatan 17. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Buduk Kecamatan Mengwi 18. Peningkatn Jalan Lingkungan Permukiman Desa Tumbak Bayuh di Kecamatan

Mengwi

19. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Muggu di Kecamatan Mengwi 20. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Pererenan di Kecamatan

Mengwi

21. Peningkatan Jalan Lingkungan Permukiman Desa Kekeran di kecamatan Mengwi 22. Peningkatan jalan Lingkungan Permukiman Desa Mengwi di Kecamatan Mengwi 23. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Abiansemal

24. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Petang 25. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh

26. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Perdesaan Potensial (Agropolitan), Abiansemal

27. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Perdesaan Potensial (Agropolitan), Petang 28. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Perdesaan Potensial (Agropolitan), Mengwi 29. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Kuta Utara

30. Pembangunan Jl. Usaha Tani di Kecamatan Petang

31. Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kawasan Perdesaan Potensial (Agropolitan), Mengwi

32. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Mengwi 33. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Kuta 34. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh

35. Penyediaan Infrastruktur Primer Bagi Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan 36. #NAME?, Abian Semal

37. #NAME?, Kerobokan Kelod

38. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Abiansemal 39. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Petang 40. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh

41. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Perdesaan Potensial (Agropolitan), Abiansemal

42. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Perdesaan Potensial (Agropolitan), Petang 43. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Perdesaan Potensial (Agropolitan), Mengwi 44. Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Kuta Utara

45. Supervisi Penyediaan Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh, Kuta Utara 46. Pembangunan Jl. Usaha Tani di Kecamatan Petang

47. Penyediaan Infrastruktur Permukiman Kawasan Perdesaan Potensial (Agropolitan), Mengwi

48. Penyediaan Infrastruktur Primer Bagi Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan 49. Supervisi Pembangunan Jl. Usaha Tani di Kecamatan Petang

b) Sektor PBL terdapat 25 usulan kegiatan seluruhnya masuk katagori entitas Kawasan dengan rincian,sebagai berikut:

1. Dukungan PSD RTH Kabupaten Badung, Mengwi 2. Dukungan PSD Revitalisasi Kabupaten Badung

3. Penataan Ruang Terbuka Hijau Wisata Desa Tradisional di Desa Baha, Mengwi 4. Penataan Ruang Terbuka Hijau Jembatan Tukad Bangkung, Petang

(5)

6. Penataan Ruang Terbuka Hijau Obyek Wisata Rafting, Petang 7. Penataan Ruang Terbuka Hijau Obyek Wisata Nung - Nung 8. Dukungan PSD RTH Kab. Badung, Mengwi

9. Rencana Tindak Revitalisasi Kabupaten Badung 10. Rencana Tindak RTH Kab. Badung, Mengwi 11. Dukungan PSD Revitalisasi Kabupaten Badung 12. Pemeriksaan Keandalan Bangunan gedung 13. Pemeriksaan Keandalan Bangunan gedung 14. Dukungan PSD Revitalisasi Kabupaten Badung 15. Dukungan PSD RTH Kabupaten Badung, Mengwi 16. Pemeriksaan Keandalan Bangunan gedung 17. Dukungan PSD Revitalisasi Kabupaten Badung

18. Penataan Ruang Terbuka Hijau Wisata Desa Tradisional di Desa Baha, Mengwi 19. Penataan Ruang Terbuka Hijau Jembatan Tukad Bangkung, Petang

20. Penataan Ruang Terbuka Hijau Obyek Wisata Rafting Abiansemal 21. Penataan Ruang Terbuka Hijau Obyek Wisata Rafting, Petang 22. Penataan Ruang Terbuka Hijau Obyek Wisata Nung - Nung 23. Dukungan PSD RTH Kab. Badung, Mengwi

24. Rencana Tindak Revitalisasi Kabupaten Badung 25. Rencana Tindak RTH Kab. Badung, Mengwi

c) Sektor PKPAM terdapat 4 usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Kawasan dengan rincian, sebagai berikut:

1. Pembangunan Jaringan Air Bersih di Blahkiuh Mambal, Kec. Abiansemal Pipa transmisi dia 200 mm = 4.650 M dan dia 150 mm = 2.200 M

2. Pembangunan Jaringan Air Bersih di Blahkiuh Mambal, Kec. Abiansemal Pipa transmisi dia 200 mm = 4.650 M dan dia 150 mm = 2.200 M

3. Pembangunan Jaringan Air Bersih di Desa Canggu, Kec. Kuta Utara pipa Distribusi dia 150 mm = 4.500 M

4. Pembangunan Jaringan Air Bersih di Desa Canggu, Kec. Kuta Utara pipa Distribusi dia 150 mm = 4.500 M

d) Sektor PPLP terdapat 26 usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Kawasan dengan rincian, sebagai berikut :

1. Kampanye 3R, Pemberdayaan Masyarakat Banjar dalam Pengelolaan Sampah di kawasan padat

2. Sosialisasi tentang pengelolaan air limbah onsite

3. Pendampingan pembentukan KSm pengelola air limbah di tingkat banjar

4. Peningkatan peran swasta dalam pengurangan sampah kampanye pemakaian kemasan ulang, atau wadah yang bisa didaur ulang

5. Penyuluhan pembentukan KSM pengelola air limbah di tingkat banjar

6. Peningkatan pengelolaan sampah terpadu mendukung perlindungan sumber daya air

7. Sosialisasi untuk peningkatan penarikan restribusi dari masyarakat 8. Pelatihan / penyuluhan daur ulang sampah kemasyarakat

9. Pembangunan sanimas di kawasan padat penduduk

10. Promosi dan dukungan pemanfaatan hasil daur ulang sampah 11. Bantek Penanganan Sampah secara terpadu ( 3 R ), Badung

(6)

13. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah- Dump truk tertutup (Badung)

14. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah- Dump truk terbuka 15. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah- Mobil Compactor

(Badung)

16. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah- Truk Amroll (Badung) 17. Penegakan aturan: pelaksanaan operasi yustisi (Badung)

18. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah- Truk Amroll (Kuta) 19. Koordinasi persampahan sarbagita

20. Pembangunan TPST Mumbul

21. Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan 3R di Seminyak (Tuban dan Kuta)

22. Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan 3R di Legian, Kuta 23. Pembangunan dan Pengadaan PS Persampahan 3R di Dalung, Kuta Utara 24. Promosi Pola Hidup Bersih dan Sehat : Pengadaan Buku Penyuluhan

Persampahan (Badung Kuta)

25. Pengadaan Peralatan PS Persampahan Pantai Kuta dan Sekitarnya(Kuta, Badung)

26. Pengadaan Alat Composter Rumah Tangga (Perkotaan Mangupuara)

7.4.

USULAN PROGRAM DI ENTITAS LINGKUNGAN

Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada entitas lingkungan diutamakan diselenggarakan pada pembangunan berbasis komunitas, dan lokasi pembangunan diutamakan pada KSK.

Berdasarkan usulan keempat sektor (Bangkim,PBL, PKPAM, dan PPLP) seperti tersebut pada Bab VI, dapat diidentifikasi kegiatan entitas Lingkungan, meliputi :

a) Sektor Bangkim tidak ada usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Lingkungan.

b) Sektor PBL tidak ada usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Lingkungan

c) Sektor PKPAM terdapat 24 usulan kegiatan yang masuk katagori entitas Lingkungan dengan rincian, sebagai berikut :

1. Pengadaan dan Pemasangan Transmisi Pipa PVC dia. 200 mm dengan panjang 2.400 m, dari DP.8 ke IPA Tegal Saet (Sunset Road)

2. Pembangunan SPAM MBR Kawasan Siligita Kec.Kuta Selatan Kab. Badung (JDUUngasan-Siligita) Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia 250 mm dari ungasan ke kampial 8000 m.

3. Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia.400 mm dengan panjang 4.650 m dari Br. Cabe Darmasaba - Pertigaan Sempidi

4. Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia 150 mm = 2400 M dari Guliangan ke Ulun Uma

5. Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia. 150-250 mm dengan panjang 5600 m Denkayu - Beringkit

6. Pembangunan SPAM MBR Kawasan Ungasan Kec.Kuta Selatan Kab. Badung (Reservoir Ungasan) Pembangunan Reservoir 1500 M3 di Ungasan.

7. Pemasangan dan Pengadaan Pipa Transmisi dia 300 mm = 4.000 M di Desa Anggungan - Kapal Kec. Mengwi Pipa

(7)

9. Kegiatan :-Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia. 250 mm dengan panjang 4500 m (Desa Munggu)

10. Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia. 150 mm dengan panjang 800 m di Jl. Gatot Subroto(Desa Kerobokan)

11. Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia. 150 mm - 200 dengan panjang 6000 m di Jl. Sunset Road (Desa Kerobokan)

12. Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia. 150 mm - 200 dengan panjang 6000 m di Jl. Sunset Road (Desa Kerobokan)

13. Pembangunan Sumur Bor, Pompa Submersible, Pipa Transmisi dia 150 mm sepanjang 1600 M (Werdi Bhuana)

14. Pembuatan Reservoir kapasitas 200 M3 (Desa Taman)

15. Pembangunan SPAM MBR Kawasan Siligita Kec.Kuta Selatan Kab. Badung (JDU Ungasan-Siligita) Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia 250 mm dari ungasan ke kampial 8000 m.

16. Pembangunan SPAM MBR Kawasan Siligita Kec.Kuta Selatan Kab. Badung (JDU Ungasan-Siligita) Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia 250 mm dari ungasan ke kampial 8000 m.

17. Pembangunan SPAM MBR Kawasan Ungasan Kec.Kuta Selatan Kab. Badung (Reservoir Ungasan) Pembangunan Reservoir 1500 M3 di Ungasan.

18. Kegiatan :-Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia. 250 mm dengan panjang 4500 m (Desa Munggu)

19. Pembangunan Sumur Bor, Pompa Submersible, Pipa Transmisi dia 150 mm sepanjang 1600 M (Werdi Bhuana)

20. Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia.400 mm dengan panjang 2500 m di Perempatan Lukluk ke Anggungan

21. Uprating IPA Estuary 500 l/dt menjadi 800 l/dt (Desa Kuta)

22. Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC dia.400 mm dengan panjang 4700 m di Perempatan Kerobokan Ke Jl. Melasti Desa Legian

23. Pembuatan Reservoir kapasitas 200 M3 (Desa Taman)

24. Pengadaan dan Pemasangan Pipa dia.400 mm dengan panjang 4.650 m dari Br. Cabe Darmasaba - Pertigaan Sempidi

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pembelajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik,

5 Peningkatan kualitas sumber daya manusia Meningkatkan akses pelayanan kesehatan Peningkatan akses sanitasi dasar berkualitas KEMENTERIAN KESEHATAN Program Pengendalian Penyakit

Diskusi/Pertemuan yang diikuti oleh Ketua PTA Bandung, Ketua PTA Jakarta, WK PTA Banten, Ketua/Pansek Pengadilan Agama se wilayah PTA Jakarta, Ketua/Pansek PA

Dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti, penulis memberitahukan kepada para pembaca bahwa jika kita mengajar dengan metode yang sesuai dengan komponen CTL, maka akan

Hipotesis Kedua penelitian ini adalah terdapat perbedaan return saham yang signifikan antara perusahaan berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja

Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu laporan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas

Definisi pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 pasal 1, dalam Susyanti (2015:1) pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

Untuk menggunakan sistem pemilihan jenis tabungan terlebih dahulu harus menyusun suatu standar bagi nasabah baru, standar itu harus menetapkan kualitas minimum yang