• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI ATAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMELINE PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI ATAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMELINE PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN SKRIPSI"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI

ATAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

TIMELINE

PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V SD

KANISIUS SOROWAJAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Septirinda Eka Widiyastuti NIM: 101134056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas rahmat, berkat, serta penyertaan-Nya dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibundaku Theresia Wiji Lestari dan Ayahandaku Hyacintus Suyadi yang selalu memberikan doa dan bantuannya yang berupa moril ataupun spiritual dalam setiap perjuangan penyusunan skripsi ini.

3. Teman terbaikku dan adikku tersayang Elisabeth Aska Apriliana yang selalu setia mendampingi dan memberikan semangat, doa, dan dukungan serta perhatiannya dalam setiap usaha.

(5)

MOTTO

1. Jadilah seseorang yang bijaksana, yang dapat mengambil sebuah keputusan yang baik.

2. Jadikanlah kegagalan masa lalumu menjadi senjata sukses dimasa depanmu.

3. Kegagalan hanya akan terjadi apabila kita menyerah.

4. Harapan yang kosong itu lebih menyakitkan daripada kenyataan yang pahit.

5. Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda.

6. Tidak adanya keyakinanlah yang membuat seseorang takut akan sebuah tantangan.

(6)
(7)
(8)

ABSTRAK

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI ATAS

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMELINE PADA MATA

PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN

Septirinda Eka Widiyastuti Universitas Sanata Dharma

2014

Kata kunci: Media pembelajaran timeline, kemampuan mengingat dan memahami, mata Pelajaran IPS.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran IPS kepada siswa di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sorowajan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian quasi eksperimental design. Subyek penelitian adalah kelas VA untuk kelas eksperimen dan VB untuk kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan postest untuk melihat keadaan awal dan keadaan sesudah diberikan perlakuan. Data diolah dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Z dengan menggunakan program SPSS 16 for Windowsdan menggunakan tiga tahap untuk kedua kelompok, yaitu: (1) uji homogenitas skor pretest, (2) uji kenaikan skor pretest dan (3) uji perbandingan postest.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap kemampuan mengingat dan memahami siswa kelas V SD. Hal ini ditunjukkan dengan harga (sig-2tailed)<0,05 yaitu 0,000 untuk kemampuan mengingat dan harga (sig-2tailed)<0,05 yaitu 0,000 untuk kemampuan memahami. Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, dengan kata lain terdapat

(9)

ABSTRACT

THE DIFFERENCES OF RECALL AND UNDERSTAND ABILITY THE USE

TIMELINE TEACHING MEDIA IN SOCIAL SCIENCE SUBJECT FOR

FIFTH GRADE STUDENTS OF SD KANISIUS SOROWAJAN

Septirinda Eka Widiyastuti Sanata Dharma University

2014

Key words: Timeline teaching media, ability in order to recall and understand, Social Science subject.

This research was trigged by the lack of media utilization in delivering Social Science subject materials to elementary school students. The aim of this research is recognizing the differences the use timeline teaching media towards ability in order to recall and understanding the Social Science subject of fifth grade students in SD Sorowajan.

The type of this research was experimental research which uses quasi experimental research design. The research subject were class five A as the experimental class and class five B as the control class. The data gathering of this research by using pretest and postest to recognize the precondition and postcondition of the treatment. The data processed by using formulas kolmogorov-Smirnov Z with using program SPSS For Windows and uses three stage for a second group, namely: (1) of homogeneity pretest, (2) the increase in the score pretest and (3) the comparison postest.

The research result showed that there are differences the differences the use timeline teaching media towards ability in order to recall and understanding the Social Science subject of fifth grade students in SD Sorowajan. This result shows by using score (sig-2tailed)<0,05 is 0,000 for recall ability and score (sig-2tailed)<0,05 is 0,000 for undertanding ability. So, Hnull is rejected and Hi is accepted, so there are

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah

melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan tepat pada waktunya. Adapun skripsi ini disusun dengan maksud untuk

memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguru dan Ilmu

Kependidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih sangat jauh dari

sempurna, berhubung dengan keterbatasan – keterbatasan yang penulis miliki. Namun

berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan – kesulitan yang timbul dapat

diatasi. Untuk itu, segala bentuk bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan

terimakasih kepada yang terhormat :

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin dalam

penulisan skripsi ini.

2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A. Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

memberikan izin penulisan skripsi pada peneliti.

3. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. Pembimbing I dan Elisabeth Desiana Mayasari,

(11)

masukan, dan dorongan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, khususnya Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar yang telah memberikan ilmu dan masukan kepada peneliti.

5. Suwardi, S.Pd. selaku Kepala SD Kanisius Sorowajan yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

6. Ibundaku Theresia Wiji Lestari dan Ayahandaku Hyacintus Suyadi yang

selalu memberikan doa dan bantuannya yang berupa moril ataupun spiritual

dalam setiap perjuangan penyusunan skripsi ini.

7. Teman terbaikku dan adikku tersayang Elisabeth Aska Apriliana yang selalu

setia mendampingi dan memberikan semangat, doa, dan dukungan serta

perhatiannya dalam setiap usaha.

8. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan SD Kanisius Sorowajan yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk membantu peneliti dalam melaksanakan

penelitian.

9. Siswa-siswa kelas V A dan V B SD Kanisius Sorowajan yang telah membantu

hingga terselesaikannya penelitian ini.

10.Sahabat-sahabatku Nia, Berta, Kathrin, Dianita, Ria, Dian Atmajati, yang

selalu memberikan dukungan dan semangat.

11.Sahabat-sahabatku kost Putri PAPIMO, Mbak Ipus, Mbak Anis, Esti, Ninda,

(12)
(13)

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Pembatasan Masalah ... 5

C.Rumusan Masalah ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 5

E.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II ... 8

LANDASAN TEORI ... 8

A.Kajian Teori ... 8

1.Kemampuan Berpikir... 8

2.Media Pembelajaran Timeline ... 11

3.Mata Pelajaran IPS SD ... 16

B.Penelitian yang Relevan ... 19

C.Kerangka Berpikir (Literature Map) ... 23

D.Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III ... 24

METODE PENELITIAN ... 24

A.Desain Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

(14)

2.Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 26

1.Populasi ... 26

2.Sampel ... 26

D. Variabel Penelitian ... 27

1.Variabel Bebas ... 27

2.Variabel Terikat ... 27

E. Definisi Operasional Variabel ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Instrument Penelitian ... 30

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 31

1.Uji Validitas ... 31

2.Reliabilitas ... 33

I. Teknik Analisis Data ... 35

1.Uji Prasyarat ... 35

2.Uji Hipotesis ... 37

J. Jadwal Penelitian ... 38

BAB IV ... 40

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A.Deskripsi Data Penelitian ... 40

1.Deskripsi Data Penelitian ... 40

2.Deskripsi Pelaksanaan Pretest ... 41

3.Deskripsi Pelaksanaan Posttest ... 42

B.Deskripsi Analisis Data ... 43

1.Pretest ... 43

2.Posttest ... 45

C.Uji Prasyarat ... 47

1.Uji Normalitas Data ... 47

2.Uji Homogenitas ... 49

3.Uji Kenaikan Skor pretest ke posttest ... 58

D.Uji Hipotesis ... 59

E.Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V ... 66

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 66

A.Kesimpulan ... 59

B.Saran ... 60

C.Keterbatasan Penelitian ... 67

REFERENSI ... 62

(15)

DAFTAR TABEL

TABEL 1. Kisi-kisi instrument penelitian ... 36

TABEL 2. Hasil uji validitas soal ... 39

TABEL 3. Kriteria koefisien reliabilitas ... 40

TABEL 4. Hasil uji reliabilitas ... 40

TABEL 5. Jadwal Penelitian ... 44

TABEL 6. Pretest kemampuan mengingat untuk kelas eksperimen ... 50

TABEL 7. Pretest kemampuan memahami untuk kelas eksperimen ... 50

TABEL 8. Pretest kemampuan mengingat untuk kelas kontrol ... 50

TABEL 9. Pretest kemampuan memahami untuk kelas kontrol ... 51

TABEL 10. Posttest kemampuan mengingat untuk kelas eksperimen ... 51

TABEL 11. Posttest kemampuan memahami untuk kelas eksperimen ... 52

TABEL 12. Posttest kemampuan mengingat untuk kelas kontrol ... 52

TABEL 13. Posttest kemampuan memahami untuk kelas kontrol ... 53

TABEL 14. Hasil uji normalitas pretest dan posttest mengingat ... 54

TABEL 15. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest memahami ... 54

TABEL 16. Rangkuman hasil homogenitas skor mengingat ... 56

TABEL 17. Rangkuman hasil homogenitas skor memahami ... 57

TABEL 18. Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan mengingat ... 59

TABEL 19. Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan memahami ... 60

TABEL 20. Rangkuman hasil hipotesis kemampuan mengingat ... 61

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen ... 70

Lampiran 2. Silabus Kelas Eksperimen ... 84

Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol... 91

Lampiran 4. Silabus Kelas Kontrol ... 105

Lampiran 5. LKS Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 111

Lampiran 6. Validitas Instrumen... 117

Lampiran 7. Analisis Data... 124

Lampiran 8. Surat Ijin dari Kampus ... 134

Lampiran 9. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 133

Lampiran 10. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 135

Lampiran 11. Hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kontrol ... 139

Lampiran 12. Foto Media Pembelajaran timeline ... 142

Lampiran 13. Foto Penelitian Kelas Kontrol ... 144

Lampiran 14. Foto Penelitian Kelas Eksperimen ... 138

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam Bab ini peneliti akan membahas latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang

Perkembangan jaman yang semakin modern yang terjadi seperti sekarang ini

menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber

daya manusia adalah salah satu cara dalam mencapai suatu tujuan tertentu, salah satu

cara tersebut yaitu melalui perantara pendidikan. Pendidikan adalah salah satu usaha

untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan

pengajaran (Mudyahardjo,2006:3). Dalam proses belajar mengajar, pada

kenyataannya guru juga berperan penting dalam membangkitkan motivasi belajar dan

menarik perhatian siswa. Guru harus sedapat mungkin memberikan pengalaman

belajar bagi siswa agar siswa mampu belajar sendiri dan memperoleh pengetahuan

dari pengalaman-pengalaman yang mereka peroleh.

Kemampuan siswa untuk mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari

proses belajar siswa itu sendiri. Kemampuan mengingat dan memahami merupakan

suatu proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Oleh sebab itu, dalam

menunjang minat belajar siswa, dalam mengingat dan memahami, perlu adanya suatu

media dalam pembelajaran. Media merupakan salah satu komponen penting dalam

(19)

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “Mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang

bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Oleh

sebab itu untuk mewujudkan pribadi seperti dalam undang-undang, sekolah dasar

merupakan salah satu wadah dalam menempuh suatu pendidikan, dan ditempat inilah

dasar pendidikan terjadi. Di Sekolah inilah anak didik mengalami proses pendidikan

dan pembelajaran. Sekolah Dasar juga dapat dikatakan sebagai institusi pendidikan

yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan

selanjutnya. Pendidikan dasar inilah yang selanjutnya dikembangkan untuk

meningkatkan kualitas diri seorang siswa. Untuk meningkatkan kualitas diri siswa,

tentunya peran guru sangat berguna bagi perkembangan pola pikirnya. Dengan

demikian proses pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan

melibatkan aspek yang saling berkaitan, maka dalam proses pembelajaran saat guru

berhadapan langsung dengan sejumlah siswa dan dengan berbagai macam latar

belakang, sikap, potensi, semuanya itu dapat berperbedaan terhadap kebiasaan siswa

tersebut dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SD Kanisius

Sorowajan, guru belum menyajikan suatu masalah yang membuat peserta didik dapat

(20)

yang baik itu seperti apa. Tidak hanya itu, dalam proses mengingat guru juga tidak

meminta atau menggiring peserta didik untuk mengelompokkan informasi atau materi

yang sudah didapatkan sesuai dengan yang diminta guru. Terlihat dari kegiatan yang

kurang mengaktifkan peserta didik dan kurang bervariasi. Guru lebih banyak

menjelaskan materi di depan kelas dan selanjutnya meminta peserta didik

mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang pengerjaannya tidak mendorong

peserta didik untu mencari penyelesaian yang sesuai, karena penyelesaiannya sudah

diketahui (menjadi kebiasaan) peserta didik. Akibatnya, siswa dikelas cenderung

kurang memiliki kemampuan mengingat dan memahami. Pada kemampuan

mengingat, siswa dituntut untuk mengenali atau mengetahui adanya konsep dan fakta

tanpa harus memahami, sedangkan kemampuanmemahaminya siswa dituntut untuk

mengetahui sesuatu hal dan dapat melihatnya dari beberapa segi, termasuk

kemampuan untuk mengubah bentuk menjadi bentuk yang lain, semisal dari bentuk

verbal menjadi rumus, kemudian siswa dapat menerangkan dan menyimpulkan materi

(Anderson,2010:99).

Dalam hal ini, yang dibutuhkan siswa dalam sebuah pembelajaran adalah

adanya suatu media atau alat peraga yang bisa membantu dalam kemampuan

mengingat dan memahami materi. Media merupakan suatu wadah atau sarana dalam

menyampaikan suatu informasi dari pengirim kepada penerima. Media adalah bentuk

dan saluran yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, minat, dan

perhatian dalam suatu proses penyajian informasi (Sadiman,2002:6). Oleh sebab itu

(21)

SD. Siswa SD biasa mengingat dan memahami dengan menggunakan perantara, yang

dinamakan media. Salah satu media yang sesuai untuk kemampuan mengingat dan

memahami adalah dengan penggunaan media pembelajaran timeline. Media

pembelajaran timeline ini dapat membantu merangsang pikiran siswa, dan siswa akan

mudah mengingat dan memahami dengan apa yang dimaksud dalam media ini.

Pemanfaat media juga dapat menunjang keberhasilan siswa dalam mengingat dan

memahami materi.

Hal ini menjadi tanggung jawab peneliti dalam melahirkan generasi muda

yang tidak hanya cerdas dalam aspek kognitifnya, akan tetapi dalam aspek afektif dan

psikomotornya, melainkan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan

menyenangkan melalui sebuah media yang menarik. Media pembelajaran yang

menarik akan membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat dan

memahami suatu materi pembelajaran.

Peneliti memilih judul „‟Perbedaan Penggunaan Media PembelajaranTimeline

terhadap Kemampuan Mengingat dan Memahami pada Mata Pelajaran IPS Untuk

Siswa Kelas V SD Kanisius Sorowajan”. Peneliti memilih judul ini karena peneliti

melihat masih ada banyak siswa yang masih sulit untuk untuk mengingat dan

memahami materi. Oleh sebab itu peneliti menggunakan media pembelajarantimeline

sebagai media pembelajaran untuk mengingat dan memahami bagi siswa kelas V

(22)

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan batasan masalah sebagai berikut :

1. Penggunaan media pembelajarantimeline untuk siswa kelas V semester II di

Sekolah Dasar.

2. Media pembelajarantimeline digunakan untuk mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial kelas V semester II pada materi persiapan kemerdekaan.

3. Media pembelajaran timeline ini digunakan untuk merangsang tingkat kognitif

siswa terhadap kemampuan mengingat dan memahami.

C. Rumusan Masalah

Dengan melihat batasan masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap

kemampuan mengingat pada siswa kelas V Sekolah Dasar ?

2. Apakah ada perbedaan penggunaan media pembelajarantimeline terhadap

kemampuan memahami pada siswa kelas V Sekolah Dasar ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan penggunaan media pembelajarantimeline

terhadap kemampuan mengingat pada siswa kelas V Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui perbedaan penggunaan media pembelajarantimeline

(23)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat, baik secara teoritis maupun

praktis. Manfaat yang diharapkan akan tercapai diantaranya :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

terhadap perkembangan ilmu pendidikan, terkhusus mengenai perbedaan

penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengingat dan memahami

untuk siswa. Selain itu dapat juga dijadikan bahan kajian dan pengembangan

lebih lanjut untuk penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan media

timeline dalam pembelajaran, guna mengembangkan proses kognitif pada

tahap mengingat dan memahami.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan mampu membantu siswa dalam

meningkatkan proses kognitif pada tahap mengingat dan memahami, serta

mempermudah memahami materi pelajaran IPS dengan menggunakan

media pembelajaran timeline.

c. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan agar guru dapat mengembangkan

(24)

kognitif pada tahap mengingat dan memahami untuk mata pelajaran IPS

kelas V SD.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman bagi peneliti

sendiri untuk bekal mengajar yang akan datang, dengan menggunakan

media pembelajaran timeline dalam mengembangkan proses kognitif

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam Bab II ini peneliti akan membahas mengenai kajian teori, penelitian

yang relevan, kerangka berpikir, dan dugaan sementara atau hipotesis. Kajian teori

akan membahas mengenai kemampuan berpikir, media pembelajaran timeline,

pengertia Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan perkembangan anak usia SD. Penelitian

yang relevan berkaitan dengan penelitian mengenai kemampuan berpikir dan media

pembelajaran timeline. Kerangka berpikir akan membahas mengenai landasan

pemikirian peneliti, sedangkan hipotesis membahas dugaan sementara mengenai

jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat.

A. Kajian Teori

Dalam kajian teori ini peneliti akan membahas teori-teori mengenai

kemampuan berpikir, media pembelajaran, media pemebelajaran timeline, mata

pelajaran IPS di SD, dan karakteristik siswa SD yang mendukung penelitian ini.

1. Kemampuan Berpikir

Kemampuan berpikir merupakan suatu kemampuan jiwa untuk

meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan yang dimiliki

(Djamarah,2011:34). Berpikir menurut Sugiharto (2012:12) merupakan suatu

aktivitas kognitif manusia yang cukup kompleks. Pengertian di atas dapat

(26)

dimiliki oleh manusia yang cukup kompleks untuk meletakkan suatu

hubungan antara bagian-bagian pengetahuan yang dimilikinya.

Kemampuan berpikir kepada seorang anak memiliki tahapan-tahapan

yang sesuai dengan karakteristik anak. Piaget (dalam Wahyudin dan

Agustin,2011:22) yang mengatakan bahwa anak yang berusia antara 7-12

tahun sedang berada pada fase operasional konkret, dimana kemampuan anak

dalam berpikir logis telah berkembang dengan adanya obyek konkret sebagai

sumber untuk berpikir logis. Dalam tahap ini, cara berpikir anak masih

terbatas dan berdasarkan sesuatu yang konkret.

Kemampuan berpikir yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

kemampuan berpikir siswa pada tahapan proses kognitif. Proses kognitif

taksonomi Bloom dalam berpikir siswa yang telah direvisi memiliki enam

tahapan (Anderson,2010:99), diantaranya adalahmengingat, memahami,

mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Namun dalam

penelitian ini, peneliti hanya akan membahas mengenai tahap mengingat dan

memahami.

a. Pengertian Mengingat

Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya,

untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar

bermakna, tugas mengingat adalah selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan

yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini

(27)

mengingat. Kata operasional mengetahui yaitu mengutip, menjelaskan,

menggambar, menyebutkan, membilang, mengidentifikasi, memasangkan,

menandai, menamai (Anderson,2010:88).

Mengingat adalah mendapatkan kembali atau pengembalian

pengetahuan, relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang

(Kuswana,2012:45). Mengingatadalah mengambil pengetahuan yang

dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini

adalah pengetahuan yang faktual, konseptual, prosedural, atau mektakognitif

atau kombinasi dari beberapa pengetahuan ini (Anderson,2010:99).

Pengertian para ahli tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa

mengingat adalah kemampuan seseorang untuk mengambil kembali

pengetahuan yang telah disimpan dalam memori jangka panjangnya.

b. Pengertian Memahami

Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka

telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan

menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih

fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar

mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap

materi yang diketahuinya.

Memahami adalah mampu mengkontruksi makna dari pesan-pesan

pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan maupun grafis, yang

(28)

komputer(Anderson,2010:105). Memahami adalah membangun pengertian

dari pesan pembelajaran yang mencakup moral, tulisan, dan komunikasi

grafik (Kuswana,2012:67). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,2014)

menjelaskan bahwa memahami adalah mengetahui benar apa yang sudah

terjadi.

Pengertian para ahli tersebutdapat disimpulkan bahwa memahami

adalah kemampuan seseorang untuk mengerti secara pasti tentang

pengetahuan yang sudah diterimanya dan menerapkan pengetahuannya

tersebut baik berupa lisan ataupun tulisan.

2. Media PembelajaranTimeline

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media dalam bahasalatin diartikan sebagai medius yang artinya

tengah, perantara atau pengantar. (Arsyad,2010:3) mengatakan bahwa secara

garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan. Dimana media yang dimaksud merupakan

segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi.

Secara lebih khusus apabila dikaitkan dengan pembelajaran,

(Munadi,2010:5) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan

sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur atau penghubung

pesan ajar yang diadakan dan diciptakan secara terencana oleh para pendidik.

(29)

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar terjadi.Menurut Gerlach (dikutip oleh Arsyad,2010:3)

media pembelajaran memiliki cakupan yang luas, yaitu termasuk manusia,

materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta

didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media

pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan

komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa hardware

ataupun software. Menurut Heinich (dikutip oleh Arsyad,2010:4), yang

menyatakan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang membawa

pesan atau informasibertujuan instruksional atau mengandung

maksud-maksud pengajaran antara sumber dan penerima.

Pendapat para ahli memiliki persamaan arti dan maksud, yakni

sama-sama mengungkapkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu perantara

(alat) untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang

tepat dalam suatu pembelajaran akan menunjang keberhasilan dalam proses

belajarnya. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah

sarana penyampaian pesan pembelajaran yang berkaitan dengan model

pembelajaran langsung, yaitu dengan cara guru berperan sebagai penyampai

informasi dan dalam hal ini guru menggunakan alat bantu yang sesuai dengan

(30)

perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pendidikan memiliki beberapa fungsi dalam proses belajar

mengajar yaitu dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu

bersifat verbalitas sehingga membuat siswa lebih aktif dan tidak bosan

mendengarkan ceramah dari guru sehingga mengurangi sikap pasif siswa

(Sadiman,2002:17). Manfaat selanjutnya adalah media dapat mengatasi

keterbatasan waktu, ruang dan daya indera misalnya objek yang terlalu

besar, objek yang terlalu kecil, gerak yang lambat atau terlalu cepat,

kejadian dimasa lalu, objek yang terlalu kompleks, dan konsep yang

terlalu luas (gempa bumi, iklim).

Selain itu suasana kelas yang heterogen dengan jumlah siswa yang

sedikit terkadang menyulitkan guru untuk membentuk pemahaman yang

sama pada setiap siswa, media berperan membantu dalam memberikan

perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan

persepsi yang sama pada setiap siswa.Fungsi utama media pembelajaran

adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memperbedaani iklim,

kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru

(Arsyad,2010:15). Fungsi dari media pembelajaran yakni dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih

(31)

menjadi lebih jelas sehingga siswa mudah untuk memahami dan

memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan

pembelajaran, dengan menggunakan media pembelajaran maka akan

menciptakan metode mengajar yang bervariasi, dan tentunya hal tersebut

akan lebih mebuat siswa melakukan aktivitas selama kegiatan

pembelajaran di kelas berlangsung, siswa tidak hanya mendengarkan

tetapi juga mengamati, mendemontrasikan, melakukan langsung, dan

memerankan (Sudjana,2002:72).

Fungsi media pembelajaran yang sudah dikemukakan oleh para ahli

memiliki kesamaan yaitu sama-sama merupakan suatu alat yang

digunakan untuk menyampaikan suatu materi didalam kelas, yang

berbentuk benda konkrit, dan membuat pembelajaran siswa didalam kelas

menjadi bermakna. Siswa juga akan lebih terbantu dengan adanya media

pembelajaran, siswa akan belajar mengamati, mendemonstrasikan,

melakukan langsung dan siswa akan mudah mengingat dan memahami

maksud dari pembelajaran pada saat itu.

Berdasarkan beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan

oleh para ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan media

akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik bagi siswa.

Siswa yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat

pemahamannya dibandingkan dengan siswa yang belajar lewat melihat

(32)

mampu membangkitkan dan membawa siswa kedalam suasana rasa

senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosional dan mental.

Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka dalam belajar dan

kondisi pembelajaran tentunya juga akan lebih hidup, dan nantinya akan

bermuara kepada peningkatan pemahaman siswa terhadap materi ajar.

c. Media Pembelajaran Timeline

Timeline atau garis waktu dapat memuat tentang berbagai jenis

informasi dan rentang waktu yang berbeda. Media pembelajaran timeline

dapat membantu siswa dalam mendalami materi pelajaran. Media

pembelajaran inijuga membantu siswa dalam memahami konsep-konsep

yang abstrak (Obenchain, 2011:186). Perhatian utama media pembelajaran

timeline adalah alat bantu dalam pembelajaran yang merupakan tipe atau

jenis dari suatu grafik yang teratur. Media timeline mengarahkan siswa

untuk membuat garis waktu kejadian disertai dengan tanggal, gambar, dan

peristiwa. Media bagan garis waktu (timeline) adalah media yang

menunjukkan hubungan antara peristiwa dan waktu yang disajikan dalam

bagan yang menggambarkan alur kejadian suatu peristiwa secara

sistematis dan kronologis (Sadiman,2009:37).

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, media pembelajaran timeline

merupakan media pembelajaran yang menggambarkan atau menunjukkan

(33)

proses yang terikat oleh waktu, dimana materi pembelajaran disajikan

dalam sebuah bagan secara kronologis.

3. Mata Pelajaran IPS SD

a. Pengertian IPS SD

Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya

pada aktifitas kehidupan manusia, dalam berbagai dimensi kehidupan

sosial sesuai dengan karakteristik manusia yaitu sebagai mahkluk sosial

(Sapriya,2006:9). Senada dengan Supardi (2011:182) IPS merupakan ilmu

pengetahuan yang berisi keterampilan dalam memecahkan masalah mulai

dari lingkup diri sampai pada masalah yang kompleks. Depdikbud

(2003:8) juga menyatakan bahwa program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

ini dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan dengan ilmu

pengetahuan sosial. Baik dalam bidang akademik maupun pendidikan

profesional. Selain dari pada itu, program ini juga memberikan bekal

kemapuan kepada siswa secara langsung ataupun tidak langsung untuk

bekerja dimasyarakat.

Pendapat para ahli memiliki inti pengertian yang sama. IPS SD adalah

mata pelajaran yang memang wajib diberikan oleh siswa sekolah dasar.

Hal tersebut nantinya digunakan untuk mempersiapkan siswa baik dalam

bidang akademik ataupun pendidikan profesional dalam ilmu sosial. Ilmu

sosial diterapkan karena sesuai dengan manusia yang memang bergerak

(34)

konsep,dan generalisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial. Pada jenjang

SD mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan

ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat

menjadi warga negara indonesia yang demokratis dan betanggung jawab.

IPS merupakan bidang pengetahuan yang digali dari kehidupan praktis

sehari-hari di lingkungan masyarakat. Pada hakekatnya siswa SD sudah

dilatih untuk belajar cara berhubungan dengan sesama anggota keluarga,

mengetahui aturan-aturan, sehingga mereka memahami hak dan

kewajiban. Oleh karena itu IPS dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi

sosial masyarakat.

Peneliti dapat mengkaji bahwa IPS merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan mulai dari jenjang SD, yang berusaha

memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa, fakta,

konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

b. Tujuan IPS SD

Tujuan pendidikan IPS SD dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa

pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu,

pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional, yaitu

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai ilmu-ilmu

(35)

(Sisdiknas,2003). Sedangkan tujuan IPS di sekolah dasar menurut

Supardi (2011:186) adalah sebagai berikut :

1. Memberi pengetahuan kepada siswa untuk menjadi warga negara

yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar hak dan

kewajibannya dan bersikap demokratis serta tanggung jawab

2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri untuk

memecahkan masalah-masalah sosial

3. Melatih belajar mandiri, membangun kebersamaan

4. Mengembangkan kecerdasan, kebiasaan dan keterampilan sosial

5. Melatih untuk menghayati nilai-nilai hidup yang baik dan terpuji

6. Mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat

dan lingkungan

Berbeda lagi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP,2006) yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran IPS yakni agar

siswa mampu:

1. Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

3. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan

(36)

Tujuan IPS SD yang telah diungkapkan memiliki unsur tujuan yang

sama, yaitu sama-sama memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu sosial

di SD. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang

wajib ada, karena IPS merupakan suatu diiplin ilmu yang sangat besar

perbedaannya untuk seseorang berelasi dengan seseorang lainnya.

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan tujuan pembelajaran

IPS yang telah dikemukakan di atas, bahwa tujuan pembelajaran IPS di SD

adalah untuk mengenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan

kehidupan serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain

itu juga dengan pembelajaran IPS siswa diharapkan dapat berpikir kritis

dalam mengahadapi masalah-masalah sosial serta dapat menemukan

solusinya.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dini Yuli Mityasari (2013) yang berjudul

“Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan

menggunakan media bagan garis waktu (timeline)”.Penelitian ini

menggunakan dua siklus penelitian. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V

SD, yang terdiri dari 20 siswa. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan observasi, tes, dan angket.Hasil penelitian pada siklus I

menunjukkan bahwa belum memenuhi indikator keberhasilan, hal ini dapat

dilihat pada hasil analisis aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran hanya

(37)

-rata belum mencapai KKM (75), karena pada siklus I nilai -rata--rata siswa

sebesar 72,45. Kemudian hasil penelitian pada siklus II menunjukkan

peningkatan, bahwa 18 siswa dari 20 siswa mendapatkan nilai mencapai 75

atau lebih, dan 2 siswa mendapatkan nilai kurang dari 75. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa penggunaan media bagan garis waktu dapat

meningkatkan aktivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. penelitian ini

menggunakan jenis penelitian tindakan kelas.

2. Silvani (2011) meneliti tentang “Pemanfaatan Media Timeline Video

Pembelajaran untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas

IV SDN Gunung Jati 01 Kec. Jabung Kab. Malang”. Jenis penelitian adalah

PTK. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Gunung Jati 01 Kec.

Jabung Kab. Malang yang berjumlah 36 siswa. Instrumen yang digunakan

adalah lembar observasi, dokumentasi, dan lembar wawancara. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media timeline video dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Gunung Jati 01 Kec.

Jabung Kab. Malang. Pada siklus I ke siklus II, prosentase ketuntasan belajar

mengalami peningkatan 33,34%. Sedangkan hasil belajar siswa meningkat

dari siklus I 65,88 mejadi 71,78 pada siklus II, jadi peningkatan hasil belajar

(38)

C. Literature Map

D. Kerangka Berpikir

Media pembelajaran timeline merupakan media pembelajaran yang

menyajikan sebuah garis waktu yang menghubungkan antara sebuah peristiwa dengan

waktu terjadinya peristiwa tersebut, pesan yang disampaikan juga urut secara

kronologis, dan runtut. Dalam tahapan mengingat dan memahami suatu materi dalam

mata pelajaran IPS di kelas V SD, guru dapat menggunakan media pembelajaran

timeline. Dengan media pembelajarantimeline ini, diharapkan akan mempermudah

Media Timeline Kemampuan Berpikir

Mityasari (2013) Media timeline-hasil belajar

Yustriyana & Sudianto (2013) Media kliping koran-berpikir kritis

Yang akan diteliti:

Perbedaan penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengingat dan

memahami Silvani (2011)

Media timeline video-hasil belajar

Hartati(2010)

(39)

siswa dalam kemampuan mengingat dan memahami suatu keajadian dari suatu

peristiwa tertentu yang pernah terjadi dalam kehidupannya.

Kemampuan mengingat adalah kemampuan seseorang untuk mengambil

kembali pengetahuan yang telah disimpan dalam memori jangka panjangnya.

Sedangkan kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang untuk mengerti

secara pasti tentang pengetahuan yang sudah diterimanya dan menerapkan

pengetahuannya tersebut baik berupa lisan ataupun tulisan.

Media ini diterapkan di kelas V SD pada mata pelajaran IPS, yang tentunya

akan mempengaruhi proses kognitifnya. Mata Pelajaran IPS merupakan mata

pelajaran yang diberikan sejak jenjang SD dimana mata pelajaran ini bertujuan untuk

memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa, fakta, konsep, dan

generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

Dengan adanya media pembelajaran timeline ini, siswa dapat menerima

materi dengan baik, dan pembelajaran juga akan terlihat menarik dan menyenangkan.

Media pembelajaran yang menarik juga akan merangsang kognitif siswa. Untuk itu,

dalam mempermudah siswa menerima materi IPS, terlebih mengenai materi

persiapan kemerdekaan untuk siswa kelas V SD, media pembelajaran timeline sangat

(40)

E. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline untuk

kemampuan berfikir mengingat pada siswa kelas V Semester II SD Kanisius

Sorowajan.

2. Terdapat perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline untuk

kemampuan berfikir memahami pada siswa kelas V Semester II SD Kanisius

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab III ini peneliti akan membahas mengenai metode penelitian yang

terdiri dari desain penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, instrumen

penelitian, validitas instrumen, reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain quasi

eksperimenal. Desain penelitian ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel dari luar yang

membedakan pelaksanaan eksperimen (Sugiyono,2008:77), maka dari itu desain

quasi eksperimenal ini digunakan, karena tepat dengan keadaan sampel pada saat ini,

yaitu untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam

penelitian.

Quasi eksperimenal memiliki dua bentuk desain, yaitu Time-Series Design

dan Nonequivalent Control Group Design(Sugiyono,2008:77). Namun dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Bentuk

desain ini memiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, namun subjek

penelitiannya diambil dengan tidak secara acak dari populasi melainkan diambil

seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara acak didalam suatu kelas

secara alami. Setelah kelompok kontrol diperoleh kemudian kedua kelompok tersebut

(42)

itu hasil pretest tersebut dibandingakan. Hasil pretest dikatakan baik jika tidak ada

perbedaan yang signifikan diantara hasil pretest kedua kelompok tersebut. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui kesetaraan antara kedua kelompok. Setelah diberikan

perlakuan kemudian dilakukan posttest. Desain penelitian jenis ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 1. Desain Penelitian Quasi Eksperimen

Keterangan :

O A : Rerata skor pretest kelompok eksperimen

OB : Rerata skor posttest kelompok eksperimen

X : Rerata Skor (treatment) penggunaan timeline OC : Rerata skor pretest kelompok kontrol

OD : Rerata skor pretest kelompok kontrol

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan, yang beralamat di

JL. Sorowajan No. 11 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Telp. (0274)

4534850.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selamat empat bulan, yaitu bulan

Januari 2014 sampai dengan April 2014.

O

A

X

O

B

---

(43)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2008:80). Populasi bukan hanya orang, melainkan juga objek dan

benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar banyaknya

objek/subjek yang diteliti, tetapi juga meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subjek ataupun objek tertentu. Dalam penelitian ini,

peneliti menentukan populasi yakni 60 siswa kelasV SD Kanisius Sorowajan

tahun ajaran 2013/2014.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2008:81). Sampel memudahkan peneliti, karena

jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, dan

penelitiannyapun juga lebih efisien, lebih teliti dan cermat juga dalam

pengumpulan data, serta efektif. Oleh sebab itu peneliti dapat mengambil

sampel dari populasi yang telah ditentukan. Hal itu tidak mungkin dilakukan

jika populasi yang dipilih terlalu besar, karena peneliti tidak mungkin dapat

mempelajari dan menelti semua mengenai populasi tersebut, karena adanya

keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, maka dari itu dalam penelitian ini

(44)

VB SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2013/2014sebanyak 30 siswa dan

sampel kelas eksperimen yaitu seluruh siswa kelas VA SD Kanisius

Sorowajan tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 30 siswa.Sampel diambil dari

seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara acak didalam

suatu kelas secara alami.

D. Variabel Penelitian

Berdasarkan variabel yang diambil yaitu “Perbedaan Penggunaan Media

Pembelajaran Timeline Terhadap Kemampuan Mengingat dan Memahami untuk

Siswa Kelas V SD Kanisius Sorowajan” maka ada dua variabel yang akan dianalisis,

yakni:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang membedakan variabel

lainnya atau variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya

(Sugiyono,2008:39). Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebasnya atau variabel X adalah penggunaan media pembelajaran timeline.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang saling berhubungan dengan

data yang berada pada variabel lain atau variabel yang tergantung pada

variabel lain (Sugiyono,2008:39), maka dari itu yang menjadi variabel terikat

atau variabel Y dalam penelitian ini adalah kemampuan mengingat dan

(45)

Gambar 2.Skema Hubungan Variabel Penelitian

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:

1. Penggunaan Media Pembelajaran Timeline

Media pembelajaran timeline adalah media yang menyajikan sebuah

garis waktu yang menghubungkan antara sebuah peristiwa dengan waktu

terjadinya peristiwa tersebut.

2. Kemampuan Mengingat

Mengingat adalah kemampuan seseorang mengambil kembali

pengetahuannya yang disimpan dalam memori.

3. Kemampuan Memahami

Kemampuan memahami merupakan kemampuan yang dimiliki suatu

individu dan menuntut menunjukkan bahwa mereka telah memiliki

pemahaman atau pengertian tersendiri untuk menyusun materi-materi yang

sudah diperolehnya dari suatu pembelajaran.

Kemampuan Mengingat

(Variabel Dependent) Penggunaan media

pembelajaran Timeline

(46)

F. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan tes. Tes digunakan untuk

mengevaluasi, yaitu untuk membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudah

diberikan perlakuan (Sangaji,2010:191). Istilah tes berasal dari bahasa Prancis, yaitu

testum, yang berarti piring yang digunakan untuk memilih logam mulia dari

benda-benda lain, seperti pasir, batu, tanah, dan sebagainya (Arifin,2009:117). Penelitian ini

menggunakan tes sebagaipretestdan posttestuntuk kelompok kontrol dan eksperimen.

Pretestdilakukan sebelum materi diajarkan, yang bertujuan untuk mengetahui

keadaan awal sebelum diberi treatment atau perlakuan pada kelompok eksperimen

yaitu pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran timeline dan untuk

kelompok kontrol dengan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran.

Posttestdilakukan setelah perlakuan diberikan.

Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah dengan melaksanakanpretest,

baik di kelas kontrol maupun eksperimen. Pretestdilakukan seperti melakukan

pengumpulan data yang sebenarnya hanya saja untuk sampel yang lebih kecil.

Kemudian hasil dari pretestdianalisis dengan uji nomalitas data dan uji statistik untuk

uji beda. Setelah itu kelas eksperimen diberikan perlakuan, yang bertujuan untuk

membedakan antara kelompok kontrol dan eksperimen. Pada pertemuan terakhir

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan posttestuntuk mengetahui

perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap kemampuan mengingat

(47)

G. Instrument Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian

(Sugiyono,2008:148). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pretestdan posttestuntuk melihat perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline

terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Tes digunakan untuk mengevaluasi,

yaitu untuk membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya

(Sangaji,2010:191). Instrument penelitian yang digunakan berupa soal tes pilihan

ganda berjumlah 15 soal, yang sudah diujikan pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

Adapun kisi-kisi soal berupa tes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

adalahh sebagai beriku:

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Aspek Indikator No Soal

1. Mengingat Mengenali Mengenali nama tokoh perjuangan Indonesia

2. Memahami Menerjemahkan Menerjemahkan nama tokoh dan peristiwa dalam mempersiapkan

kemerdekaan.

6,7,8

Memberi contoh Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

(48)

kemerdekaan.

Mengkategorikan Mengkategorikan cara menghargai jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

10

Mengabstraksi Mengabstraksikan proses perumusan dasar negara Indonesia

9, 12

Menyimpulkan Menyimpulkan proses perumusan dasar negara Indonesia

13

Mencocokan Mencocokan tanggal terjadinya peristiwa kemerdekaan dengan tokoh

14

Menjelaskan Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan

15

Indikator tersebut kemudian dirinci kedalam 15 soal yang sudah peneliti susun

untuk diujikan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan

reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

validitas tinggi. Namun sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki

(49)

suatu tes adalah taraf untuk mengukur samapai dimana suatu tes dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur. Apabila peneliti ingin mengukur

perbedaan penggunaan media pembelajarantimeline terhadap kemampuan

memahami dan mengingat, haruslah dapat mengukur perbedaannya terhadap

siswa sekolah dasar tersebut. Sehingga barulah instrumen tersebut dapat

dikatakan valid.

Dalam penelitian ini, jenis validitas yang digunakan adalah validitas

konstruk dan validitas isi. Menurut Sugiyono (2008:177) untuk menguji

validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (experts judgment).

Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan

diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya akan

dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya mengenai

instrumen yang telah disusun. Dalam hal ini, para ahli yang dimaksud adalah

dua dosen pembimbing, kepala sekolah, dan guru kelas VA SD Kanisius

Sorowajan.

Untuk mempermudah perhitungan validitas isi, peneliti menggunakan

program SPSS 16 dengan kriteria suatu instrumen dikatakan valid jika harga

probabilitas yang terungkapkan dalam Sig. (2-tailed) di bawah 0,05 (p<,05).

Pengujian validitas tidak hanya tiap variabel melainkan rincian tiap aspek,

(50)

Tabel 2.Hasil Uji Validitas Soal

diujikan kepada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai pre-tes dan

posttest.

2. Reliabilitas

Instrumen yang baik selain valid juga harus reliabel. Instrumen

tersebut dikatakan reliabel jika memberi hasil yang tetap walaupun dilakukan

oleh siapapun dan kapanpun. Menurut Umar (2002:178) reliabilitas adalah

istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.

Reliabilitas juga menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

(51)

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,2002:154). Peneliti menghitung hasil

penelitian dengan menggunakan IBM SPSS 16dan memiliki reliabilitas jika

memenuhi harga Alpha Cronbach’s>0,60 dengan kriteria koefisien sebagai

berikut:

Tabel 3. Kriteria Koefisien Reliabilitas

Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Sedang 0,21 – 0,40 Rendah negatif – 0,20 Sangat rendah

Dari hasil uji reliabilitas instrumen diperoleh hasil :

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.871 .885 15

Tabel 4 menunjukkan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen yang

digunakan sebesar 0,871 dengan kriteria tinggi, sehingga instrumen yang

dibuat dapat digunakan karna sudah memenuhi syarat instrumen yang valid

(52)

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan merupakan teknik analisis data dengan

menggunakan program komputer IBM SPSS 16 yang meliputi beberapa langkah,

yaitu:

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov

dengan tujuan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan,

kriteria yang digunakan dalam tehnik Kolmogorov-Smirnov antara lain

(Prayitno,2012:136) .

a) Jika probabilitas> 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data

normal, teknik statistik inferensial yang digunakan adalah statistik

parametrik uji-T atau T-test.

b) Jika probabilitas< 0,05, distribusi data tidak normal. Jika

distribusi data tidak normal, teknik statistik yang digunakan adalah

statistik nonparametrik Mann-Whitney atau Wilcoxon.

Setelah sesama data diuji normalitasnya, data dapat diuji dengan uji

statistik. Berikut adalah langkah-langkah dalam uji statistik.

b. Uji Homogenitas Soal

Uji perbedaan data pretestdilakukan untuk mengetahui apakah kedua

data tersebut memiliki nilai yang sama sehingga memungkinkan untuk

(53)

hasil pretestyang dilakukan oleh kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Prayitno (2008:31) mengatakan jika nilai signifikansi lebih dari

0,05 maka dapat dikatakn bahwa varian dari kedua kelompok data adalah

sama. Syarat atau kriteria untuk menilai perbedaan data yaitu:

a) Jika probabilitas>0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan

yang signifikan yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.

b) Jika probabilitas<0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara

pretest ke posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan

yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.

c. Uji kenaikan pretestke posttest

Uji perbedaan pretestke posttestdigunakan untuk memastikan

apakah ada kenaikan yang terjadi dalam kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dengan membandingkan hasil skor pretestke post-tet.

Pengujian ini dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%

(Prayitno,2008:101). Perbandingan tersebut menggunakan kriteria sebagai

berikut:

a) Jika probabilitas>0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan

(54)

b) Jika probabilitas<0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara

pretest ke posttest. Dengan kata lain, ada kenaikan yang signifikan

yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah langkah terakhir yang harus peneliti lakukan. Uji

hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapapat perbedaan yang

signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk

kemampuan mengingat dan memahami. Analisis data statistik yang digunakan

adalah parametrik independent sample t-test karena distribusi data yang

dihasilkan normal. Berikut adalah hipotesisnya:

a) Hnull: tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

b) Hi :ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen.

Kriteria penarikan kesimpulan sebagai berikut :

a) Jika probabilitas<0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya

ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok

kontrol kemampuan mengingat, memahami, mengingat dan

memahami, dan kelompok eksperimen kemampuan mengingat dan

memahami.

b) Jika probabilitas>0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya

(55)

kontrol kemampuan mengingat dan memahami, dan kelompok

eksperimen kemampuan mengingat dan memahami.

J. Jadwal Penelitian

Penelitian ini membutuhkan waktu 10 bulan, untuk penyusunan proposal

sampai dengan revisi skripsi :

Tabel 5. Jadwal Penelitian

(56)

9. Selesai Bab I-V

10. Revisi Bab I-V

9. Ujian Skripsi

10. Revisi Skripsi dan Pembuata n Artikel

(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini akan menguraikan beberapa hal, yaitu hasil penelitian, pembahasan

untuk mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai cinta tanah air menggunakan

model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Hasil penelitian akan

menjelaskan deskripsi data dan analisis data yang dilakukan.

A. Diskripsi Data Penelitian

1. Diskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Kanisus Sorowajan. Letak SD Kanisius

Sorowajan sangat strategis, yakni ditengah pemukiman warga dan jauh dari

jalan raya, sehingga sekolah ini nyaman untuk digunakan belajar. Jumlah

keseluruhan guru yang ada di SD Kanisius Sorowajan adalah 17 guru dan 1

penjaga sekolah. Guru tersebut terdiri dari 6 guru tetap yayasan dan 11 guru

tidak tetap yayasan, dan diantara guru tetap yayasan tersebut, terdapat 2 guru

yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Rata – rata guru memiliki

lulusan S1, namun beberapa yang masih D2.

Sarana dan prasarana yang ada di SD Kanisius Sorowajan sangat

memadai, bukan hanya guru-guru muda yang memberikan pembelajaran yang

menarik tetapi juga media-media sederhana yang disediakan sekolah juga

cukup lengkap hanya saja penggunaannya belum maksimal, halaman sekolah

(58)

Sekolah ini memiliki bentuk memanjang seperti huruf U, yang

memiliki 12 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1

pendopo/aula terbuka, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang gudang

guna menyimpang alat-alat olah raga, 2 lahan kecil, tempat parkir kendaraan

guru disamping bangunan sekolah dan tempat parkir orang tua siswa yang

berada di depan, dan terdapat 6 ruang kamar mandi untuk guru serta siswa.

Semua ruangan memiliki keadaan yang sangat baik, dan menunjang

kebutuhan siswa.

Dalam penelitian ini, jumlah siswa yang diteliti adalah 60 siswa, yang

terdiri dari 30 siswa kelas kontrol dan 30 siswa kelas eksperimen. Kelas

kontrol dilaksanakan di kelas VB dan untuk kelas eksperimen dilaksanakan di

kelas VA.

2. Diskripsi Pelaksanaan Pretest

Data awal kemampuan mengingat dan memahami peneliti peroleh dari

pretest. Pretest dilakukan kepada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan atau treatment.

Soal pretest ini memuat dua kemampuan yaitu kemampuan mengingat dan

memahami yang tertuang dalam 15 soal pilihan ganda, yang terdiri dari lima

soal yang berhubungan dengan mengingat dan sepuluh soal yang

(59)

Materi yang diberikan pada saat pretest adalah mengenai perjuangan

persiapan kemerdekaan. Materi ini adalah rangkaian dari materi perjuangan

melawan penjajah. Materi perjuangan persiapan kemerdekaan menjelaskan

peristiwa-peristiwa penting dalam peristiwa persiapan kemerdekaan negara

Republik Indonesia dan tokoh-tokoh yang berjuang dalam persiapan

kemerdekaan.

Pretestdilaksanakan dikelas kontrol dan kelas eksperimen.

Pretestkelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Februari 2014 dikelas

VB dengan jumlah siswa 30 orang siswa dan pretestkelas eksperimen

dilaksanakan pada hari Jumat, 04 April 2014 dikelas VA dengan jumlah siswa

30 orang siswa. Masing-masing siswa mengerjakan 15 soal pilihan ganda

yang sama antara kelas kontrol dan eksperimen.

3. Diskripsi Pelaksanaan Posttest

Posttest dilakukan setelah kedua kelompok menyelesaikan materi

perjuangan persiapan kemerdekaan. Namun dalam memberikan materi

terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, pada kelas

kontrol tidak diberi perlakuan atau treatment, sedangkan kelas eksperimen

mendapatkan perlakuan atau treatment. Data yang diperoleh melalui posttest

menunjukkan ada tidaknya perbedaan yang terjadi setelah kedua kelompok

mendapatkan materi dengan perlakuan atau treatment yang berbeda.

Materi yang diberikan pada saat posttestberlangsung sama dengan soal

(60)

rangkaian dari materi perjuangan melawan penjajah. Materi perjuangan

persiapan kemerdekaan menjelaskan peristiwa-peristiwa penting dalam

peristiwa persiapan kemerdekaan negara Republik Indonesia dan tokoh-tokoh

yang berjuang dalam persiapan kemerdekaan.

Soal posttest memuat dua kemampuan yaitu kemampuan mengingat

dan memahami yang tertuang dalam 15 soal pilihan ganda, yang terdiri dari

lima soal yang berhubungan dengan mengingat dan sepuluh soal yang

berhubungan dengan kemampuan memahami. Posttestini dilaksanakan pada

kelas kontrol dan eksperimen. Kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis,

03April 2014 di kelas VB, sedangkan kelas eksperimen dilaksanakan pada

hari Jumat, 04April 2014 di kelas VB. Pelaksanaan posttestberjalan dengan

sangat baik, soal pilihan ganda yang diberikan memiliki tipe yang sama antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Posttestdilaksanakan oleh 30 siswa kelas

kontrol dan 30 siswa kelas eksperimen siswa SD Kanisius Sorowajan.

B. Diskripsi Analisis Data

1. Pretest

a. PretestKelompok Eksperimen

Pretest yang dilakukan pada kelompok eksperimen diperoleh nilai

maksimal, nilai minimal, mean, dan standar deviasi. Selanjutnya data

tersebut dapat dilihat dalam tabel 6 untuk kemampuan mengingat dan

(61)

Tabel 6. Pretest Kemampuan Mengingat

Tabel 6 diketahui bahwa data pretestkemampuan mengingtat

kelompok eksperimen memiliki nilai minimal 0,00, nilai maksimal 60,00

dan memiliki mean 19,3333 dengan standar deviasi 17,00575.

Tabel 7.Pretest Kemampuan Memahami

Pretest

Tabel 7 diketahui bahwa data pretestkemampuan memahami

kelompok eksperimen memiliki nilai minimal 20,00, nilai maksimal 60,00

dan mean 35,0000 dengan standar deviasi 11,96259.

b. Pretest Kelompok Kontrol

Pretest yang dilakukan pada kelompok eksperimen diperoleh nilai

maksimal, nilai minimal, mean, median, dan standar deviasi. Selanjutnya

data tersebut dapat dilihat dalam tabel 8 untuk kemampuan mengingat dan

tabel 9 untuk kemampuan memahami:

Tabel 8. PretestKemampuan Mengingat

Gambar

Gambar 1. Desain  penelitian  quasi eksperimenGambar 2. Literature Map ..........................................................................................
grafik (Kuswana,2012:67). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,2014)
Gambar 1. Desain Penelitian Quasi Eksperimen
Gambar 2.Skema Hubungan Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan judul “ Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja (Studi pada Karyawan Hotel Bintang Dua di Yogyakarta) ”.. Semoga skripsi

Dari hasil penganalisaan yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan analisa rata-rata (Mean), didapatkan jumlah rata-rata sebesar 3,21 yang

Pada TWR, Traffic management akan lebih berguna untuk penataan traffic yang lebih rapi, terutama jika tidak terdapat DEL dan GND, maka akan dibutuhkan pemikiran dua kali lipat

JS PRESTASI SMART merupakan produk unbundle (terurai) dimana pemegang polis dapat memilih sendiri manfaat yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Produk

Industri penggergajian kayu tergolong dalam industri pengolahan kayu hulu dimana industri ini memanfaatkan bahan baku kayu bulat untuk kemudian diolah menjadi kayu

Analisis data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, dan tujuan adalah untuk mendapat kesimpulan dari hasil penelitian, untuk

[r]

Hak selanjutnya yang paling dibutuhkan oleh konsumen adalah hak untuk didengarkan keluhan atau klaimnya tersebut, dimana pihak pelaku usaha harus memberikan