PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI
ATAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
TIMELINE
PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V SD
KANISIUS SOROWAJAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Septirinda Eka Widiyastuti NIM: 101134056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas rahmat, berkat, serta penyertaan-Nya dalam penulisan skripsi ini.
2. Ibundaku Theresia Wiji Lestari dan Ayahandaku Hyacintus Suyadi yang selalu memberikan doa dan bantuannya yang berupa moril ataupun spiritual dalam setiap perjuangan penyusunan skripsi ini.
3. Teman terbaikku dan adikku tersayang Elisabeth Aska Apriliana yang selalu setia mendampingi dan memberikan semangat, doa, dan dukungan serta perhatiannya dalam setiap usaha.
MOTTO
1. Jadilah seseorang yang bijaksana, yang dapat mengambil sebuah keputusan yang baik.
2. Jadikanlah kegagalan masa lalumu menjadi senjata sukses dimasa depanmu.
3. Kegagalan hanya akan terjadi apabila kita menyerah.
4. Harapan yang kosong itu lebih menyakitkan daripada kenyataan yang pahit.
5. Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda.
6. Tidak adanya keyakinanlah yang membuat seseorang takut akan sebuah tantangan.
ABSTRAK
PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MEMAHAMI ATAS
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIMELINE PADA MATA
PELAJARAN IPS UNTUK SISWA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN
Septirinda Eka Widiyastuti Universitas Sanata Dharma
2014
Kata kunci: Media pembelajaran timeline, kemampuan mengingat dan memahami, mata Pelajaran IPS.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran IPS kepada siswa di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sorowajan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian quasi eksperimental design. Subyek penelitian adalah kelas VA untuk kelas eksperimen dan VB untuk kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan postest untuk melihat keadaan awal dan keadaan sesudah diberikan perlakuan. Data diolah dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Z dengan menggunakan program SPSS 16 for Windowsdan menggunakan tiga tahap untuk kedua kelompok, yaitu: (1) uji homogenitas skor pretest, (2) uji kenaikan skor pretest dan (3) uji perbandingan postest.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap kemampuan mengingat dan memahami siswa kelas V SD. Hal ini ditunjukkan dengan harga (sig-2tailed)<0,05 yaitu 0,000 untuk kemampuan mengingat dan harga (sig-2tailed)<0,05 yaitu 0,000 untuk kemampuan memahami. Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, dengan kata lain terdapat
ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF RECALL AND UNDERSTAND ABILITY THE USE
TIMELINE TEACHING MEDIA IN SOCIAL SCIENCE SUBJECT FOR
FIFTH GRADE STUDENTS OF SD KANISIUS SOROWAJAN
Septirinda Eka Widiyastuti Sanata Dharma University
2014
Key words: Timeline teaching media, ability in order to recall and understand, Social Science subject.
This research was trigged by the lack of media utilization in delivering Social Science subject materials to elementary school students. The aim of this research is recognizing the differences the use timeline teaching media towards ability in order to recall and understanding the Social Science subject of fifth grade students in SD Sorowajan.
The type of this research was experimental research which uses quasi experimental research design. The research subject were class five A as the experimental class and class five B as the control class. The data gathering of this research by using pretest and postest to recognize the precondition and postcondition of the treatment. The data processed by using formulas kolmogorov-Smirnov Z with using program SPSS For Windows and uses three stage for a second group, namely: (1) of homogeneity pretest, (2) the increase in the score pretest and (3) the comparison postest.
The research result showed that there are differences the differences the use timeline teaching media towards ability in order to recall and understanding the Social Science subject of fifth grade students in SD Sorowajan. This result shows by using score (sig-2tailed)<0,05 is 0,000 for recall ability and score (sig-2tailed)<0,05 is 0,000 for undertanding ability. So, Hnull is rejected and Hi is accepted, so there are
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan tepat pada waktunya. Adapun skripsi ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguru dan Ilmu
Kependidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih sangat jauh dari
sempurna, berhubung dengan keterbatasan – keterbatasan yang penulis miliki. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan – kesulitan yang timbul dapat
diatasi. Untuk itu, segala bentuk bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin dalam
penulisan skripsi ini.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A. Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan izin penulisan skripsi pada peneliti.
3. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. Pembimbing I dan Elisabeth Desiana Mayasari,
masukan, dan dorongan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta, khususnya Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar yang telah memberikan ilmu dan masukan kepada peneliti.
5. Suwardi, S.Pd. selaku Kepala SD Kanisius Sorowajan yang telah memberikan
izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Ibundaku Theresia Wiji Lestari dan Ayahandaku Hyacintus Suyadi yang
selalu memberikan doa dan bantuannya yang berupa moril ataupun spiritual
dalam setiap perjuangan penyusunan skripsi ini.
7. Teman terbaikku dan adikku tersayang Elisabeth Aska Apriliana yang selalu
setia mendampingi dan memberikan semangat, doa, dan dukungan serta
perhatiannya dalam setiap usaha.
8. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan SD Kanisius Sorowajan yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membantu peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
9. Siswa-siswa kelas V A dan V B SD Kanisius Sorowajan yang telah membantu
hingga terselesaikannya penelitian ini.
10.Sahabat-sahabatku Nia, Berta, Kathrin, Dianita, Ria, Dian Atmajati, yang
selalu memberikan dukungan dan semangat.
11.Sahabat-sahabatku kost Putri PAPIMO, Mbak Ipus, Mbak Anis, Esti, Ninda,
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Pembatasan Masalah ... 5
C.Rumusan Masalah ... 5
D.Tujuan Penelitian ... 5
E.Manfaat Penelitian ... 6
BAB II ... 8
LANDASAN TEORI ... 8
A.Kajian Teori ... 8
1.Kemampuan Berpikir... 8
2.Media Pembelajaran Timeline ... 11
3.Mata Pelajaran IPS SD ... 16
B.Penelitian yang Relevan ... 19
C.Kerangka Berpikir (Literature Map) ... 23
D.Hipotesis Penelitian ... 23
BAB III ... 24
METODE PENELITIAN ... 24
A.Desain Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
2.Waktu Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 26
1.Populasi ... 26
2.Sampel ... 26
D. Variabel Penelitian ... 27
1.Variabel Bebas ... 27
2.Variabel Terikat ... 27
E. Definisi Operasional Variabel ... 28
F. Teknik Pengumpulan Data ... 29
G. Instrument Penelitian ... 30
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 31
1.Uji Validitas ... 31
2.Reliabilitas ... 33
I. Teknik Analisis Data ... 35
1.Uji Prasyarat ... 35
2.Uji Hipotesis ... 37
J. Jadwal Penelitian ... 38
BAB IV ... 40
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A.Deskripsi Data Penelitian ... 40
1.Deskripsi Data Penelitian ... 40
2.Deskripsi Pelaksanaan Pretest ... 41
3.Deskripsi Pelaksanaan Posttest ... 42
B.Deskripsi Analisis Data ... 43
1.Pretest ... 43
2.Posttest ... 45
C.Uji Prasyarat ... 47
1.Uji Normalitas Data ... 47
2.Uji Homogenitas ... 49
3.Uji Kenaikan Skor pretest ke posttest ... 58
D.Uji Hipotesis ... 59
E.Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
BAB V ... 66
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 66
A.Kesimpulan ... 59
B.Saran ... 60
C.Keterbatasan Penelitian ... 67
REFERENSI ... 62
DAFTAR TABEL
TABEL 1. Kisi-kisi instrument penelitian ... 36
TABEL 2. Hasil uji validitas soal ... 39
TABEL 3. Kriteria koefisien reliabilitas ... 40
TABEL 4. Hasil uji reliabilitas ... 40
TABEL 5. Jadwal Penelitian ... 44
TABEL 6. Pretest kemampuan mengingat untuk kelas eksperimen ... 50
TABEL 7. Pretest kemampuan memahami untuk kelas eksperimen ... 50
TABEL 8. Pretest kemampuan mengingat untuk kelas kontrol ... 50
TABEL 9. Pretest kemampuan memahami untuk kelas kontrol ... 51
TABEL 10. Posttest kemampuan mengingat untuk kelas eksperimen ... 51
TABEL 11. Posttest kemampuan memahami untuk kelas eksperimen ... 52
TABEL 12. Posttest kemampuan mengingat untuk kelas kontrol ... 52
TABEL 13. Posttest kemampuan memahami untuk kelas kontrol ... 53
TABEL 14. Hasil uji normalitas pretest dan posttest mengingat ... 54
TABEL 15. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest memahami ... 54
TABEL 16. Rangkuman hasil homogenitas skor mengingat ... 56
TABEL 17. Rangkuman hasil homogenitas skor memahami ... 57
TABEL 18. Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan mengingat ... 59
TABEL 19. Perbandingan skor pretest ke posttest kemampuan memahami ... 60
TABEL 20. Rangkuman hasil hipotesis kemampuan mengingat ... 61
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP Kelas Eksperimen ... 70
Lampiran 2. Silabus Kelas Eksperimen ... 84
Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol... 91
Lampiran 4. Silabus Kelas Kontrol ... 105
Lampiran 5. LKS Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 111
Lampiran 6. Validitas Instrumen... 117
Lampiran 7. Analisis Data... 124
Lampiran 8. Surat Ijin dari Kampus ... 134
Lampiran 9. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 133
Lampiran 10. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 135
Lampiran 11. Hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kontrol ... 139
Lampiran 12. Foto Media Pembelajaran timeline ... 142
Lampiran 13. Foto Penelitian Kelas Kontrol ... 144
Lampiran 14. Foto Penelitian Kelas Eksperimen ... 138
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Bab ini peneliti akan membahas latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
A. Latar Belakang
Perkembangan jaman yang semakin modern yang terjadi seperti sekarang ini
menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber
daya manusia adalah salah satu cara dalam mencapai suatu tujuan tertentu, salah satu
cara tersebut yaitu melalui perantara pendidikan. Pendidikan adalah salah satu usaha
untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan
pengajaran (Mudyahardjo,2006:3). Dalam proses belajar mengajar, pada
kenyataannya guru juga berperan penting dalam membangkitkan motivasi belajar dan
menarik perhatian siswa. Guru harus sedapat mungkin memberikan pengalaman
belajar bagi siswa agar siswa mampu belajar sendiri dan memperoleh pengetahuan
dari pengalaman-pengalaman yang mereka peroleh.
Kemampuan siswa untuk mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari
proses belajar siswa itu sendiri. Kemampuan mengingat dan memahami merupakan
suatu proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Oleh sebab itu, dalam
menunjang minat belajar siswa, dalam mengingat dan memahami, perlu adanya suatu
media dalam pembelajaran. Media merupakan salah satu komponen penting dalam
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “Mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Oleh
sebab itu untuk mewujudkan pribadi seperti dalam undang-undang, sekolah dasar
merupakan salah satu wadah dalam menempuh suatu pendidikan, dan ditempat inilah
dasar pendidikan terjadi. Di Sekolah inilah anak didik mengalami proses pendidikan
dan pembelajaran. Sekolah Dasar juga dapat dikatakan sebagai institusi pendidikan
yang menyelenggarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan
selanjutnya. Pendidikan dasar inilah yang selanjutnya dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas diri seorang siswa. Untuk meningkatkan kualitas diri siswa,
tentunya peran guru sangat berguna bagi perkembangan pola pikirnya. Dengan
demikian proses pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan aspek yang saling berkaitan, maka dalam proses pembelajaran saat guru
berhadapan langsung dengan sejumlah siswa dan dengan berbagai macam latar
belakang, sikap, potensi, semuanya itu dapat berperbedaan terhadap kebiasaan siswa
tersebut dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SD Kanisius
Sorowajan, guru belum menyajikan suatu masalah yang membuat peserta didik dapat
yang baik itu seperti apa. Tidak hanya itu, dalam proses mengingat guru juga tidak
meminta atau menggiring peserta didik untuk mengelompokkan informasi atau materi
yang sudah didapatkan sesuai dengan yang diminta guru. Terlihat dari kegiatan yang
kurang mengaktifkan peserta didik dan kurang bervariasi. Guru lebih banyak
menjelaskan materi di depan kelas dan selanjutnya meminta peserta didik
mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang pengerjaannya tidak mendorong
peserta didik untu mencari penyelesaian yang sesuai, karena penyelesaiannya sudah
diketahui (menjadi kebiasaan) peserta didik. Akibatnya, siswa dikelas cenderung
kurang memiliki kemampuan mengingat dan memahami. Pada kemampuan
mengingat, siswa dituntut untuk mengenali atau mengetahui adanya konsep dan fakta
tanpa harus memahami, sedangkan kemampuanmemahaminya siswa dituntut untuk
mengetahui sesuatu hal dan dapat melihatnya dari beberapa segi, termasuk
kemampuan untuk mengubah bentuk menjadi bentuk yang lain, semisal dari bentuk
verbal menjadi rumus, kemudian siswa dapat menerangkan dan menyimpulkan materi
(Anderson,2010:99).
Dalam hal ini, yang dibutuhkan siswa dalam sebuah pembelajaran adalah
adanya suatu media atau alat peraga yang bisa membantu dalam kemampuan
mengingat dan memahami materi. Media merupakan suatu wadah atau sarana dalam
menyampaikan suatu informasi dari pengirim kepada penerima. Media adalah bentuk
dan saluran yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, minat, dan
perhatian dalam suatu proses penyajian informasi (Sadiman,2002:6). Oleh sebab itu
SD. Siswa SD biasa mengingat dan memahami dengan menggunakan perantara, yang
dinamakan media. Salah satu media yang sesuai untuk kemampuan mengingat dan
memahami adalah dengan penggunaan media pembelajaran timeline. Media
pembelajaran timeline ini dapat membantu merangsang pikiran siswa, dan siswa akan
mudah mengingat dan memahami dengan apa yang dimaksud dalam media ini.
Pemanfaat media juga dapat menunjang keberhasilan siswa dalam mengingat dan
memahami materi.
Hal ini menjadi tanggung jawab peneliti dalam melahirkan generasi muda
yang tidak hanya cerdas dalam aspek kognitifnya, akan tetapi dalam aspek afektif dan
psikomotornya, melainkan membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan
menyenangkan melalui sebuah media yang menarik. Media pembelajaran yang
menarik akan membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat dan
memahami suatu materi pembelajaran.
Peneliti memilih judul „‟Perbedaan Penggunaan Media PembelajaranTimeline
terhadap Kemampuan Mengingat dan Memahami pada Mata Pelajaran IPS Untuk
Siswa Kelas V SD Kanisius Sorowajan”. Peneliti memilih judul ini karena peneliti
melihat masih ada banyak siswa yang masih sulit untuk untuk mengingat dan
memahami materi. Oleh sebab itu peneliti menggunakan media pembelajarantimeline
sebagai media pembelajaran untuk mengingat dan memahami bagi siswa kelas V
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan batasan masalah sebagai berikut :
1. Penggunaan media pembelajarantimeline untuk siswa kelas V semester II di
Sekolah Dasar.
2. Media pembelajarantimeline digunakan untuk mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas V semester II pada materi persiapan kemerdekaan.
3. Media pembelajaran timeline ini digunakan untuk merangsang tingkat kognitif
siswa terhadap kemampuan mengingat dan memahami.
C. Rumusan Masalah
Dengan melihat batasan masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap
kemampuan mengingat pada siswa kelas V Sekolah Dasar ?
2. Apakah ada perbedaan penggunaan media pembelajarantimeline terhadap
kemampuan memahami pada siswa kelas V Sekolah Dasar ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan penggunaan media pembelajarantimeline
terhadap kemampuan mengingat pada siswa kelas V Sekolah Dasar.
2. Untuk mengetahui perbedaan penggunaan media pembelajarantimeline
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat, baik secara teoritis maupun
praktis. Manfaat yang diharapkan akan tercapai diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
terhadap perkembangan ilmu pendidikan, terkhusus mengenai perbedaan
penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengingat dan memahami
untuk siswa. Selain itu dapat juga dijadikan bahan kajian dan pengembangan
lebih lanjut untuk penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan media
timeline dalam pembelajaran, guna mengembangkan proses kognitif pada
tahap mengingat dan memahami.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu membantu siswa dalam
meningkatkan proses kognitif pada tahap mengingat dan memahami, serta
mempermudah memahami materi pelajaran IPS dengan menggunakan
media pembelajaran timeline.
c. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan agar guru dapat mengembangkan
kognitif pada tahap mengingat dan memahami untuk mata pelajaran IPS
kelas V SD.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan memberikan pengalaman bagi peneliti
sendiri untuk bekal mengajar yang akan datang, dengan menggunakan
media pembelajaran timeline dalam mengembangkan proses kognitif
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam Bab II ini peneliti akan membahas mengenai kajian teori, penelitian
yang relevan, kerangka berpikir, dan dugaan sementara atau hipotesis. Kajian teori
akan membahas mengenai kemampuan berpikir, media pembelajaran timeline,
pengertia Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan perkembangan anak usia SD. Penelitian
yang relevan berkaitan dengan penelitian mengenai kemampuan berpikir dan media
pembelajaran timeline. Kerangka berpikir akan membahas mengenai landasan
pemikirian peneliti, sedangkan hipotesis membahas dugaan sementara mengenai
jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat.
A. Kajian Teori
Dalam kajian teori ini peneliti akan membahas teori-teori mengenai
kemampuan berpikir, media pembelajaran, media pemebelajaran timeline, mata
pelajaran IPS di SD, dan karakteristik siswa SD yang mendukung penelitian ini.
1. Kemampuan Berpikir
Kemampuan berpikir merupakan suatu kemampuan jiwa untuk
meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan yang dimiliki
(Djamarah,2011:34). Berpikir menurut Sugiharto (2012:12) merupakan suatu
aktivitas kognitif manusia yang cukup kompleks. Pengertian di atas dapat
dimiliki oleh manusia yang cukup kompleks untuk meletakkan suatu
hubungan antara bagian-bagian pengetahuan yang dimilikinya.
Kemampuan berpikir kepada seorang anak memiliki tahapan-tahapan
yang sesuai dengan karakteristik anak. Piaget (dalam Wahyudin dan
Agustin,2011:22) yang mengatakan bahwa anak yang berusia antara 7-12
tahun sedang berada pada fase operasional konkret, dimana kemampuan anak
dalam berpikir logis telah berkembang dengan adanya obyek konkret sebagai
sumber untuk berpikir logis. Dalam tahap ini, cara berpikir anak masih
terbatas dan berdasarkan sesuatu yang konkret.
Kemampuan berpikir yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah
kemampuan berpikir siswa pada tahapan proses kognitif. Proses kognitif
taksonomi Bloom dalam berpikir siswa yang telah direvisi memiliki enam
tahapan (Anderson,2010:99), diantaranya adalahmengingat, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Namun dalam
penelitian ini, peneliti hanya akan membahas mengenai tahap mengingat dan
memahami.
a. Pengertian Mengingat
Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya,
untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar
bermakna, tugas mengingat adalah selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan
yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini
mengingat. Kata operasional mengetahui yaitu mengutip, menjelaskan,
menggambar, menyebutkan, membilang, mengidentifikasi, memasangkan,
menandai, menamai (Anderson,2010:88).
Mengingat adalah mendapatkan kembali atau pengembalian
pengetahuan, relevan yang tersimpan dari memori jangka panjang
(Kuswana,2012:45). Mengingatadalah mengambil pengetahuan yang
dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini
adalah pengetahuan yang faktual, konseptual, prosedural, atau mektakognitif
atau kombinasi dari beberapa pengetahuan ini (Anderson,2010:99).
Pengertian para ahli tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa
mengingat adalah kemampuan seseorang untuk mengambil kembali
pengetahuan yang telah disimpan dalam memori jangka panjangnya.
b. Pengertian Memahami
Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa mereka
telah mempunyai pengertian yang memadai untuk mengorganisasikan dan
menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih
fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar
mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap
materi yang diketahuinya.
Memahami adalah mampu mengkontruksi makna dari pesan-pesan
pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan maupun grafis, yang
komputer(Anderson,2010:105). Memahami adalah membangun pengertian
dari pesan pembelajaran yang mencakup moral, tulisan, dan komunikasi
grafik (Kuswana,2012:67). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,2014)
menjelaskan bahwa memahami adalah mengetahui benar apa yang sudah
terjadi.
Pengertian para ahli tersebutdapat disimpulkan bahwa memahami
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti secara pasti tentang
pengetahuan yang sudah diterimanya dan menerapkan pengetahuannya
tersebut baik berupa lisan ataupun tulisan.
2. Media PembelajaranTimeline
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media dalam bahasalatin diartikan sebagai medius yang artinya
tengah, perantara atau pengantar. (Arsyad,2010:3) mengatakan bahwa secara
garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan. Dimana media yang dimaksud merupakan
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.
Secara lebih khusus apabila dikaitkan dengan pembelajaran,
(Munadi,2010:5) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan
sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur atau penghubung
pesan ajar yang diadakan dan diciptakan secara terencana oleh para pendidik.
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.Menurut Gerlach (dikutip oleh Arsyad,2010:3)
media pembelajaran memiliki cakupan yang luas, yaitu termasuk manusia,
materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta
didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media
pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan
komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa hardware
ataupun software. Menurut Heinich (dikutip oleh Arsyad,2010:4), yang
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang membawa
pesan atau informasibertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran antara sumber dan penerima.
Pendapat para ahli memiliki persamaan arti dan maksud, yakni
sama-sama mengungkapkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu perantara
(alat) untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang
tepat dalam suatu pembelajaran akan menunjang keberhasilan dalam proses
belajarnya. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana penyampaian pesan pembelajaran yang berkaitan dengan model
pembelajaran langsung, yaitu dengan cara guru berperan sebagai penyampai
informasi dan dalam hal ini guru menggunakan alat bantu yang sesuai dengan
perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Media pendidikan memiliki beberapa fungsi dalam proses belajar
mengajar yaitu dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalitas sehingga membuat siswa lebih aktif dan tidak bosan
mendengarkan ceramah dari guru sehingga mengurangi sikap pasif siswa
(Sadiman,2002:17). Manfaat selanjutnya adalah media dapat mengatasi
keterbatasan waktu, ruang dan daya indera misalnya objek yang terlalu
besar, objek yang terlalu kecil, gerak yang lambat atau terlalu cepat,
kejadian dimasa lalu, objek yang terlalu kompleks, dan konsep yang
terlalu luas (gempa bumi, iklim).
Selain itu suasana kelas yang heterogen dengan jumlah siswa yang
sedikit terkadang menyulitkan guru untuk membentuk pemahaman yang
sama pada setiap siswa, media berperan membantu dalam memberikan
perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama pada setiap siswa.Fungsi utama media pembelajaran
adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memperbedaani iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru
(Arsyad,2010:15). Fungsi dari media pembelajaran yakni dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih
menjadi lebih jelas sehingga siswa mudah untuk memahami dan
memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan
pembelajaran, dengan menggunakan media pembelajaran maka akan
menciptakan metode mengajar yang bervariasi, dan tentunya hal tersebut
akan lebih mebuat siswa melakukan aktivitas selama kegiatan
pembelajaran di kelas berlangsung, siswa tidak hanya mendengarkan
tetapi juga mengamati, mendemontrasikan, melakukan langsung, dan
memerankan (Sudjana,2002:72).
Fungsi media pembelajaran yang sudah dikemukakan oleh para ahli
memiliki kesamaan yaitu sama-sama merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menyampaikan suatu materi didalam kelas, yang
berbentuk benda konkrit, dan membuat pembelajaran siswa didalam kelas
menjadi bermakna. Siswa juga akan lebih terbantu dengan adanya media
pembelajaran, siswa akan belajar mengamati, mendemonstrasikan,
melakukan langsung dan siswa akan mudah mengingat dan memahami
maksud dari pembelajaran pada saat itu.
Berdasarkan beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan
oleh para ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan media
akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik bagi siswa.
Siswa yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat
pemahamannya dibandingkan dengan siswa yang belajar lewat melihat
mampu membangkitkan dan membawa siswa kedalam suasana rasa
senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosional dan mental.
Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka dalam belajar dan
kondisi pembelajaran tentunya juga akan lebih hidup, dan nantinya akan
bermuara kepada peningkatan pemahaman siswa terhadap materi ajar.
c. Media Pembelajaran Timeline
Timeline atau garis waktu dapat memuat tentang berbagai jenis
informasi dan rentang waktu yang berbeda. Media pembelajaran timeline
dapat membantu siswa dalam mendalami materi pelajaran. Media
pembelajaran inijuga membantu siswa dalam memahami konsep-konsep
yang abstrak (Obenchain, 2011:186). Perhatian utama media pembelajaran
timeline adalah alat bantu dalam pembelajaran yang merupakan tipe atau
jenis dari suatu grafik yang teratur. Media timeline mengarahkan siswa
untuk membuat garis waktu kejadian disertai dengan tanggal, gambar, dan
peristiwa. Media bagan garis waktu (timeline) adalah media yang
menunjukkan hubungan antara peristiwa dan waktu yang disajikan dalam
bagan yang menggambarkan alur kejadian suatu peristiwa secara
sistematis dan kronologis (Sadiman,2009:37).
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, media pembelajaran timeline
merupakan media pembelajaran yang menggambarkan atau menunjukkan
proses yang terikat oleh waktu, dimana materi pembelajaran disajikan
dalam sebuah bagan secara kronologis.
3. Mata Pelajaran IPS SD
a. Pengertian IPS SD
Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya
pada aktifitas kehidupan manusia, dalam berbagai dimensi kehidupan
sosial sesuai dengan karakteristik manusia yaitu sebagai mahkluk sosial
(Sapriya,2006:9). Senada dengan Supardi (2011:182) IPS merupakan ilmu
pengetahuan yang berisi keterampilan dalam memecahkan masalah mulai
dari lingkup diri sampai pada masalah yang kompleks. Depdikbud
(2003:8) juga menyatakan bahwa program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
ini dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan dengan ilmu
pengetahuan sosial. Baik dalam bidang akademik maupun pendidikan
profesional. Selain dari pada itu, program ini juga memberikan bekal
kemapuan kepada siswa secara langsung ataupun tidak langsung untuk
bekerja dimasyarakat.
Pendapat para ahli memiliki inti pengertian yang sama. IPS SD adalah
mata pelajaran yang memang wajib diberikan oleh siswa sekolah dasar.
Hal tersebut nantinya digunakan untuk mempersiapkan siswa baik dalam
bidang akademik ataupun pendidikan profesional dalam ilmu sosial. Ilmu
sosial diterapkan karena sesuai dengan manusia yang memang bergerak
konsep,dan generalisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial. Pada jenjang
SD mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan
ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara indonesia yang demokratis dan betanggung jawab.
IPS merupakan bidang pengetahuan yang digali dari kehidupan praktis
sehari-hari di lingkungan masyarakat. Pada hakekatnya siswa SD sudah
dilatih untuk belajar cara berhubungan dengan sesama anggota keluarga,
mengetahui aturan-aturan, sehingga mereka memahami hak dan
kewajiban. Oleh karena itu IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat.
Peneliti dapat mengkaji bahwa IPS merupakan salah satu mata
pelajaran yang diberikan mulai dari jenjang SD, yang berusaha
memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
b. Tujuan IPS SD
Tujuan pendidikan IPS SD dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa
pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu,
pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional, yaitu
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai ilmu-ilmu
(Sisdiknas,2003). Sedangkan tujuan IPS di sekolah dasar menurut
Supardi (2011:186) adalah sebagai berikut :
1. Memberi pengetahuan kepada siswa untuk menjadi warga negara
yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sadar hak dan
kewajibannya dan bersikap demokratis serta tanggung jawab
2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan inkuiri untuk
memecahkan masalah-masalah sosial
3. Melatih belajar mandiri, membangun kebersamaan
4. Mengembangkan kecerdasan, kebiasaan dan keterampilan sosial
5. Melatih untuk menghayati nilai-nilai hidup yang baik dan terpuji
6. Mengembangkan kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
Berbeda lagi dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP,2006) yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran IPS yakni agar
siswa mampu:
1. Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan
Tujuan IPS SD yang telah diungkapkan memiliki unsur tujuan yang
sama, yaitu sama-sama memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu sosial
di SD. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang
wajib ada, karena IPS merupakan suatu diiplin ilmu yang sangat besar
perbedaannya untuk seseorang berelasi dengan seseorang lainnya.
Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan tujuan pembelajaran
IPS yang telah dikemukakan di atas, bahwa tujuan pembelajaran IPS di SD
adalah untuk mengenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu juga dengan pembelajaran IPS siswa diharapkan dapat berpikir kritis
dalam mengahadapi masalah-masalah sosial serta dapat menemukan
solusinya.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dini Yuli Mityasari (2013) yang berjudul
“Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakan media bagan garis waktu (timeline)”.Penelitian ini
menggunakan dua siklus penelitian. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V
SD, yang terdiri dari 20 siswa. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan observasi, tes, dan angket.Hasil penelitian pada siklus I
menunjukkan bahwa belum memenuhi indikator keberhasilan, hal ini dapat
dilihat pada hasil analisis aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran hanya
-rata belum mencapai KKM (75), karena pada siklus I nilai -rata--rata siswa
sebesar 72,45. Kemudian hasil penelitian pada siklus II menunjukkan
peningkatan, bahwa 18 siswa dari 20 siswa mendapatkan nilai mencapai 75
atau lebih, dan 2 siswa mendapatkan nilai kurang dari 75. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa penggunaan media bagan garis waktu dapat
meningkatkan aktivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. penelitian ini
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas.
2. Silvani (2011) meneliti tentang “Pemanfaatan Media Timeline Video
Pembelajaran untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas
IV SDN Gunung Jati 01 Kec. Jabung Kab. Malang”. Jenis penelitian adalah
PTK. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Gunung Jati 01 Kec.
Jabung Kab. Malang yang berjumlah 36 siswa. Instrumen yang digunakan
adalah lembar observasi, dokumentasi, dan lembar wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media timeline video dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Gunung Jati 01 Kec.
Jabung Kab. Malang. Pada siklus I ke siklus II, prosentase ketuntasan belajar
mengalami peningkatan 33,34%. Sedangkan hasil belajar siswa meningkat
dari siklus I 65,88 mejadi 71,78 pada siklus II, jadi peningkatan hasil belajar
C. Literature Map
D. Kerangka Berpikir
Media pembelajaran timeline merupakan media pembelajaran yang
menyajikan sebuah garis waktu yang menghubungkan antara sebuah peristiwa dengan
waktu terjadinya peristiwa tersebut, pesan yang disampaikan juga urut secara
kronologis, dan runtut. Dalam tahapan mengingat dan memahami suatu materi dalam
mata pelajaran IPS di kelas V SD, guru dapat menggunakan media pembelajaran
timeline. Dengan media pembelajarantimeline ini, diharapkan akan mempermudah
Media Timeline Kemampuan Berpikir
Mityasari (2013) Media timeline-hasil belajar
Yustriyana & Sudianto (2013) Media kliping koran-berpikir kritis
Yang akan diteliti:
Perbedaan penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengingat dan
memahami Silvani (2011)
Media timeline video-hasil belajar
Hartati(2010)
siswa dalam kemampuan mengingat dan memahami suatu keajadian dari suatu
peristiwa tertentu yang pernah terjadi dalam kehidupannya.
Kemampuan mengingat adalah kemampuan seseorang untuk mengambil
kembali pengetahuan yang telah disimpan dalam memori jangka panjangnya.
Sedangkan kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang untuk mengerti
secara pasti tentang pengetahuan yang sudah diterimanya dan menerapkan
pengetahuannya tersebut baik berupa lisan ataupun tulisan.
Media ini diterapkan di kelas V SD pada mata pelajaran IPS, yang tentunya
akan mempengaruhi proses kognitifnya. Mata Pelajaran IPS merupakan mata
pelajaran yang diberikan sejak jenjang SD dimana mata pelajaran ini bertujuan untuk
memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Dengan adanya media pembelajaran timeline ini, siswa dapat menerima
materi dengan baik, dan pembelajaran juga akan terlihat menarik dan menyenangkan.
Media pembelajaran yang menarik juga akan merangsang kognitif siswa. Untuk itu,
dalam mempermudah siswa menerima materi IPS, terlebih mengenai materi
persiapan kemerdekaan untuk siswa kelas V SD, media pembelajaran timeline sangat
E. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline untuk
kemampuan berfikir mengingat pada siswa kelas V Semester II SD Kanisius
Sorowajan.
2. Terdapat perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline untuk
kemampuan berfikir memahami pada siswa kelas V Semester II SD Kanisius
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab III ini peneliti akan membahas mengenai metode penelitian yang
terdiri dari desain penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, instrumen
penelitian, validitas instrumen, reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, dan jadwal penelitian.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain quasi
eksperimenal. Desain penelitian ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel dari luar yang
membedakan pelaksanaan eksperimen (Sugiyono,2008:77), maka dari itu desain
quasi eksperimenal ini digunakan, karena tepat dengan keadaan sampel pada saat ini,
yaitu untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam
penelitian.
Quasi eksperimenal memiliki dua bentuk desain, yaitu Time-Series Design
dan Nonequivalent Control Group Design(Sugiyono,2008:77). Namun dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Bentuk
desain ini memiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, namun subjek
penelitiannya diambil dengan tidak secara acak dari populasi melainkan diambil
seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara acak didalam suatu kelas
secara alami. Setelah kelompok kontrol diperoleh kemudian kedua kelompok tersebut
itu hasil pretest tersebut dibandingakan. Hasil pretest dikatakan baik jika tidak ada
perbedaan yang signifikan diantara hasil pretest kedua kelompok tersebut. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kesetaraan antara kedua kelompok. Setelah diberikan
perlakuan kemudian dilakukan posttest. Desain penelitian jenis ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 1. Desain Penelitian Quasi Eksperimen
Keterangan :
O A : Rerata skor pretest kelompok eksperimen
OB : Rerata skor posttest kelompok eksperimen
X : Rerata Skor (treatment) penggunaan timeline OC : Rerata skor pretest kelompok kontrol
OD : Rerata skor pretest kelompok kontrol
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sorowajan, yang beralamat di
JL. Sorowajan No. 11 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Telp. (0274)
4534850.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selamat empat bulan, yaitu bulan
Januari 2014 sampai dengan April 2014.
O
AX
O
B---
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2008:80). Populasi bukan hanya orang, melainkan juga objek dan
benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar banyaknya
objek/subjek yang diteliti, tetapi juga meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subjek ataupun objek tertentu. Dalam penelitian ini,
peneliti menentukan populasi yakni 60 siswa kelasV SD Kanisius Sorowajan
tahun ajaran 2013/2014.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2008:81). Sampel memudahkan peneliti, karena
jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, dan
penelitiannyapun juga lebih efisien, lebih teliti dan cermat juga dalam
pengumpulan data, serta efektif. Oleh sebab itu peneliti dapat mengambil
sampel dari populasi yang telah ditentukan. Hal itu tidak mungkin dilakukan
jika populasi yang dipilih terlalu besar, karena peneliti tidak mungkin dapat
mempelajari dan menelti semua mengenai populasi tersebut, karena adanya
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, maka dari itu dalam penelitian ini
VB SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2013/2014sebanyak 30 siswa dan
sampel kelas eksperimen yaitu seluruh siswa kelas VA SD Kanisius
Sorowajan tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 30 siswa.Sampel diambil dari
seluruh subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara acak didalam
suatu kelas secara alami.
D. Variabel Penelitian
Berdasarkan variabel yang diambil yaitu “Perbedaan Penggunaan Media
Pembelajaran Timeline Terhadap Kemampuan Mengingat dan Memahami untuk
Siswa Kelas V SD Kanisius Sorowajan” maka ada dua variabel yang akan dianalisis,
yakni:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang membedakan variabel
lainnya atau variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya
(Sugiyono,2008:39). Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebasnya atau variabel X adalah penggunaan media pembelajaran timeline.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang saling berhubungan dengan
data yang berada pada variabel lain atau variabel yang tergantung pada
variabel lain (Sugiyono,2008:39), maka dari itu yang menjadi variabel terikat
atau variabel Y dalam penelitian ini adalah kemampuan mengingat dan
Gambar 2.Skema Hubungan Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Penggunaan Media Pembelajaran Timeline
Media pembelajaran timeline adalah media yang menyajikan sebuah
garis waktu yang menghubungkan antara sebuah peristiwa dengan waktu
terjadinya peristiwa tersebut.
2. Kemampuan Mengingat
Mengingat adalah kemampuan seseorang mengambil kembali
pengetahuannya yang disimpan dalam memori.
3. Kemampuan Memahami
Kemampuan memahami merupakan kemampuan yang dimiliki suatu
individu dan menuntut menunjukkan bahwa mereka telah memiliki
pemahaman atau pengertian tersendiri untuk menyusun materi-materi yang
sudah diperolehnya dari suatu pembelajaran.
Kemampuan Mengingat
(Variabel Dependent) Penggunaan media
pembelajaran Timeline
F. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan tes. Tes digunakan untuk
mengevaluasi, yaitu untuk membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudah
diberikan perlakuan (Sangaji,2010:191). Istilah tes berasal dari bahasa Prancis, yaitu
testum, yang berarti piring yang digunakan untuk memilih logam mulia dari
benda-benda lain, seperti pasir, batu, tanah, dan sebagainya (Arifin,2009:117). Penelitian ini
menggunakan tes sebagaipretestdan posttestuntuk kelompok kontrol dan eksperimen.
Pretestdilakukan sebelum materi diajarkan, yang bertujuan untuk mengetahui
keadaan awal sebelum diberi treatment atau perlakuan pada kelompok eksperimen
yaitu pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran timeline dan untuk
kelompok kontrol dengan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran.
Posttestdilakukan setelah perlakuan diberikan.
Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah dengan melaksanakanpretest,
baik di kelas kontrol maupun eksperimen. Pretestdilakukan seperti melakukan
pengumpulan data yang sebenarnya hanya saja untuk sampel yang lebih kecil.
Kemudian hasil dari pretestdianalisis dengan uji nomalitas data dan uji statistik untuk
uji beda. Setelah itu kelas eksperimen diberikan perlakuan, yang bertujuan untuk
membedakan antara kelompok kontrol dan eksperimen. Pada pertemuan terakhir
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan posttestuntuk mengetahui
perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline terhadap kemampuan mengingat
G. Instrument Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian
(Sugiyono,2008:148). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pretestdan posttestuntuk melihat perbedaan penggunaan media pembelajaran timeline
terhadap kemampuan mengingat dan memahami. Tes digunakan untuk mengevaluasi,
yaitu untuk membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya
(Sangaji,2010:191). Instrument penelitian yang digunakan berupa soal tes pilihan
ganda berjumlah 15 soal, yang sudah diujikan pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Adapun kisi-kisi soal berupa tes pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalahh sebagai beriku:
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Aspek Indikator No Soal
1. Mengingat Mengenali Mengenali nama tokoh perjuangan Indonesia
2. Memahami Menerjemahkan Menerjemahkan nama tokoh dan peristiwa dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
6,7,8
Memberi contoh Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan.
Mengkategorikan Mengkategorikan cara menghargai jasa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.
10
Mengabstraksi Mengabstraksikan proses perumusan dasar negara Indonesia
9, 12
Menyimpulkan Menyimpulkan proses perumusan dasar negara Indonesia
13
Mencocokan Mencocokan tanggal terjadinya peristiwa kemerdekaan dengan tokoh
14
Menjelaskan Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan
15
Indikator tersebut kemudian dirinci kedalam 15 soal yang sudah peneliti susun
untuk diujikan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen yang harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan
reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai
validitas tinggi. Namun sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki
suatu tes adalah taraf untuk mengukur samapai dimana suatu tes dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Apabila peneliti ingin mengukur
perbedaan penggunaan media pembelajarantimeline terhadap kemampuan
memahami dan mengingat, haruslah dapat mengukur perbedaannya terhadap
siswa sekolah dasar tersebut. Sehingga barulah instrumen tersebut dapat
dikatakan valid.
Dalam penelitian ini, jenis validitas yang digunakan adalah validitas
konstruk dan validitas isi. Menurut Sugiyono (2008:177) untuk menguji
validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (experts judgment).
Dalam hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan
diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya akan
dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya mengenai
instrumen yang telah disusun. Dalam hal ini, para ahli yang dimaksud adalah
dua dosen pembimbing, kepala sekolah, dan guru kelas VA SD Kanisius
Sorowajan.
Untuk mempermudah perhitungan validitas isi, peneliti menggunakan
program SPSS 16 dengan kriteria suatu instrumen dikatakan valid jika harga
probabilitas yang terungkapkan dalam Sig. (2-tailed) di bawah 0,05 (p<,05).
Pengujian validitas tidak hanya tiap variabel melainkan rincian tiap aspek,
Tabel 2.Hasil Uji Validitas Soal
diujikan kepada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai pre-tes dan
posttest.
2. Reliabilitas
Instrumen yang baik selain valid juga harus reliabel. Instrumen
tersebut dikatakan reliabel jika memberi hasil yang tetap walaupun dilakukan
oleh siapapun dan kapanpun. Menurut Umar (2002:178) reliabilitas adalah
istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.
Reliabilitas juga menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,2002:154). Peneliti menghitung hasil
penelitian dengan menggunakan IBM SPSS 16dan memiliki reliabilitas jika
memenuhi harga Alpha Cronbach’s>0,60 dengan kriteria koefisien sebagai
berikut:
Tabel 3. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Sedang 0,21 – 0,40 Rendah negatif – 0,20 Sangat rendah
Dari hasil uji reliabilitas instrumen diperoleh hasil :
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.871 .885 15
Tabel 4 menunjukkan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen yang
digunakan sebesar 0,871 dengan kriteria tinggi, sehingga instrumen yang
dibuat dapat digunakan karna sudah memenuhi syarat instrumen yang valid
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan merupakan teknik analisis data dengan
menggunakan program komputer IBM SPSS 16 yang meliputi beberapa langkah,
yaitu:
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov
dengan tujuan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan,
kriteria yang digunakan dalam tehnik Kolmogorov-Smirnov antara lain
(Prayitno,2012:136) .
a) Jika probabilitas> 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data
normal, teknik statistik inferensial yang digunakan adalah statistik
parametrik uji-T atau T-test.
b) Jika probabilitas< 0,05, distribusi data tidak normal. Jika
distribusi data tidak normal, teknik statistik yang digunakan adalah
statistik nonparametrik Mann-Whitney atau Wilcoxon.
Setelah sesama data diuji normalitasnya, data dapat diuji dengan uji
statistik. Berikut adalah langkah-langkah dalam uji statistik.
b. Uji Homogenitas Soal
Uji perbedaan data pretestdilakukan untuk mengetahui apakah kedua
data tersebut memiliki nilai yang sama sehingga memungkinkan untuk
hasil pretestyang dilakukan oleh kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Prayitno (2008:31) mengatakan jika nilai signifikansi lebih dari
0,05 maka dapat dikatakn bahwa varian dari kedua kelompok data adalah
sama. Syarat atau kriteria untuk menilai perbedaan data yaitu:
a) Jika probabilitas>0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan
yang signifikan yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.
b) Jika probabilitas<0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara
pretest ke posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan
yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.
c. Uji kenaikan pretestke posttest
Uji perbedaan pretestke posttestdigunakan untuk memastikan
apakah ada kenaikan yang terjadi dalam kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dengan membandingkan hasil skor pretestke post-tet.
Pengujian ini dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
(Prayitno,2008:101). Perbandingan tersebut menggunakan kriteria sebagai
berikut:
a) Jika probabilitas>0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan
b) Jika probabilitas<0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara
pretest ke posttest. Dengan kata lain, ada kenaikan yang signifikan
yang terjadi antara nilai pretest ke posttest.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah langkah terakhir yang harus peneliti lakukan. Uji
hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapapat perbedaan yang
signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk
kemampuan mengingat dan memahami. Analisis data statistik yang digunakan
adalah parametrik independent sample t-test karena distribusi data yang
dihasilkan normal. Berikut adalah hipotesisnya:
a) Hnull: tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
b) Hi :ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria penarikan kesimpulan sebagai berikut :
a) Jika probabilitas<0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya
ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok
kontrol kemampuan mengingat, memahami, mengingat dan
memahami, dan kelompok eksperimen kemampuan mengingat dan
memahami.
b) Jika probabilitas>0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya
kontrol kemampuan mengingat dan memahami, dan kelompok
eksperimen kemampuan mengingat dan memahami.
J. Jadwal Penelitian
Penelitian ini membutuhkan waktu 10 bulan, untuk penyusunan proposal
sampai dengan revisi skripsi :
Tabel 5. Jadwal Penelitian
9. Selesai Bab I-V
√
10. Revisi Bab I-V
√
9. Ujian Skripsi
√
10. Revisi Skripsi dan Pembuata n Artikel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan menguraikan beberapa hal, yaitu hasil penelitian, pembahasan
untuk mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai cinta tanah air menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik mencari pasangan. Hasil penelitian akan
menjelaskan deskripsi data dan analisis data yang dilakukan.
A. Diskripsi Data Penelitian
1. Diskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Kanisus Sorowajan. Letak SD Kanisius
Sorowajan sangat strategis, yakni ditengah pemukiman warga dan jauh dari
jalan raya, sehingga sekolah ini nyaman untuk digunakan belajar. Jumlah
keseluruhan guru yang ada di SD Kanisius Sorowajan adalah 17 guru dan 1
penjaga sekolah. Guru tersebut terdiri dari 6 guru tetap yayasan dan 11 guru
tidak tetap yayasan, dan diantara guru tetap yayasan tersebut, terdapat 2 guru
yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Rata – rata guru memiliki
lulusan S1, namun beberapa yang masih D2.
Sarana dan prasarana yang ada di SD Kanisius Sorowajan sangat
memadai, bukan hanya guru-guru muda yang memberikan pembelajaran yang
menarik tetapi juga media-media sederhana yang disediakan sekolah juga
cukup lengkap hanya saja penggunaannya belum maksimal, halaman sekolah
Sekolah ini memiliki bentuk memanjang seperti huruf U, yang
memiliki 12 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1
pendopo/aula terbuka, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang gudang
guna menyimpang alat-alat olah raga, 2 lahan kecil, tempat parkir kendaraan
guru disamping bangunan sekolah dan tempat parkir orang tua siswa yang
berada di depan, dan terdapat 6 ruang kamar mandi untuk guru serta siswa.
Semua ruangan memiliki keadaan yang sangat baik, dan menunjang
kebutuhan siswa.
Dalam penelitian ini, jumlah siswa yang diteliti adalah 60 siswa, yang
terdiri dari 30 siswa kelas kontrol dan 30 siswa kelas eksperimen. Kelas
kontrol dilaksanakan di kelas VB dan untuk kelas eksperimen dilaksanakan di
kelas VA.
2. Diskripsi Pelaksanaan Pretest
Data awal kemampuan mengingat dan memahami peneliti peroleh dari
pretest. Pretest dilakukan kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan atau treatment.
Soal pretest ini memuat dua kemampuan yaitu kemampuan mengingat dan
memahami yang tertuang dalam 15 soal pilihan ganda, yang terdiri dari lima
soal yang berhubungan dengan mengingat dan sepuluh soal yang
Materi yang diberikan pada saat pretest adalah mengenai perjuangan
persiapan kemerdekaan. Materi ini adalah rangkaian dari materi perjuangan
melawan penjajah. Materi perjuangan persiapan kemerdekaan menjelaskan
peristiwa-peristiwa penting dalam peristiwa persiapan kemerdekaan negara
Republik Indonesia dan tokoh-tokoh yang berjuang dalam persiapan
kemerdekaan.
Pretestdilaksanakan dikelas kontrol dan kelas eksperimen.
Pretestkelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Februari 2014 dikelas
VB dengan jumlah siswa 30 orang siswa dan pretestkelas eksperimen
dilaksanakan pada hari Jumat, 04 April 2014 dikelas VA dengan jumlah siswa
30 orang siswa. Masing-masing siswa mengerjakan 15 soal pilihan ganda
yang sama antara kelas kontrol dan eksperimen.
3. Diskripsi Pelaksanaan Posttest
Posttest dilakukan setelah kedua kelompok menyelesaikan materi
perjuangan persiapan kemerdekaan. Namun dalam memberikan materi
terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, pada kelas
kontrol tidak diberi perlakuan atau treatment, sedangkan kelas eksperimen
mendapatkan perlakuan atau treatment. Data yang diperoleh melalui posttest
menunjukkan ada tidaknya perbedaan yang terjadi setelah kedua kelompok
mendapatkan materi dengan perlakuan atau treatment yang berbeda.
Materi yang diberikan pada saat posttestberlangsung sama dengan soal
rangkaian dari materi perjuangan melawan penjajah. Materi perjuangan
persiapan kemerdekaan menjelaskan peristiwa-peristiwa penting dalam
peristiwa persiapan kemerdekaan negara Republik Indonesia dan tokoh-tokoh
yang berjuang dalam persiapan kemerdekaan.
Soal posttest memuat dua kemampuan yaitu kemampuan mengingat
dan memahami yang tertuang dalam 15 soal pilihan ganda, yang terdiri dari
lima soal yang berhubungan dengan mengingat dan sepuluh soal yang
berhubungan dengan kemampuan memahami. Posttestini dilaksanakan pada
kelas kontrol dan eksperimen. Kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis,
03April 2014 di kelas VB, sedangkan kelas eksperimen dilaksanakan pada
hari Jumat, 04April 2014 di kelas VB. Pelaksanaan posttestberjalan dengan
sangat baik, soal pilihan ganda yang diberikan memiliki tipe yang sama antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Posttestdilaksanakan oleh 30 siswa kelas
kontrol dan 30 siswa kelas eksperimen siswa SD Kanisius Sorowajan.
B. Diskripsi Analisis Data
1. Pretest
a. PretestKelompok Eksperimen
Pretest yang dilakukan pada kelompok eksperimen diperoleh nilai
maksimal, nilai minimal, mean, dan standar deviasi. Selanjutnya data
tersebut dapat dilihat dalam tabel 6 untuk kemampuan mengingat dan
Tabel 6. Pretest Kemampuan Mengingat
Tabel 6 diketahui bahwa data pretestkemampuan mengingtat
kelompok eksperimen memiliki nilai minimal 0,00, nilai maksimal 60,00
dan memiliki mean 19,3333 dengan standar deviasi 17,00575.
Tabel 7.Pretest Kemampuan Memahami
Pretest
Tabel 7 diketahui bahwa data pretestkemampuan memahami
kelompok eksperimen memiliki nilai minimal 20,00, nilai maksimal 60,00
dan mean 35,0000 dengan standar deviasi 11,96259.
b. Pretest Kelompok Kontrol
Pretest yang dilakukan pada kelompok eksperimen diperoleh nilai
maksimal, nilai minimal, mean, median, dan standar deviasi. Selanjutnya
data tersebut dapat dilihat dalam tabel 8 untuk kemampuan mengingat dan
tabel 9 untuk kemampuan memahami:
Tabel 8. PretestKemampuan Mengingat