• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Dinaryo BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Dinaryo BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A.Latar Belakang

Pendidikan nasional memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki budi pekerti yang luhur, pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Yahya 2003: 36). Oleh karena itu pemerintah melakukan pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan.

Pendidikan dipandang sebagai salah satu faktor utama yang menentukan pertumbuhan ekonomi, yaitu melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja terdidik. Di samping itu pendidikan dipandang mempunyai peranan penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan bangsa. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk menghantarkan peserta didik untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Sekolah juga dipercaya sebagai satu-satunya cara agar manusia pada zaman sekarang dapat hidup mantap di masa yang akan datang.

(2)

pengajaran, tes, dan lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar (Sudjana 2001: 2).

Salah satu tugas pendidik atau guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang dapat membuat siswa untuk aktif dalam belajar dan bersemangat. Suasana pembelajaran yang demikian akan berdampak positif dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu guru sebaiknya memiliki kemampuan dalam memilih metode dan media pembelajaran yang tepat. Ketidaktepatan dalam penggunaan metode dan media akan menimbulkan kebosanan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami yang akan mengakibatkan siswa menjadi pasif.

Prinsip pengajaran yang baik adalah jika proses belajar mengajar mampu mengembangkan konsep generalisasi dari bahan abstrak menjadi hal yang jelas dan nyata. Maksudnya, proses belajar mengajar dapat membawa perubahan pada diri anak dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari pemahaman yang bersifat umum menjadi khusus. Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan keaktivan dalam belajar, media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu sehingga mengefektifkan proses belajar mengajar (Arsyad, 2002: 26-27).

(3)

berbangsa dan bernegara, secara umum tujuan mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, antara lain: (1) menyadarkan anak didik akan kebesaran dan

kejayaan serta kelemahan-kelemahan kita sebagai suatu bangsa, (2) membangkitkan dan mengembangkan semangat nasionalisme, dan (3) menumbuhkan tekad untuk merealisasikan cita-cita nasional (Ali 1963: 320).

Pembelajaran PKn di sekolah sekarang menunjukan bahwa PKn masih dianggap sebagai mata pelajaran yang mudah sehingga tidak perlu dikhawatirkan berkenaan dengan kesanggupan peserta didik untuk menguasainya. Namun kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua peserta didik memahami materi pelajaran PKn yang disampaikan oleh guru. Gambaran tersebut menunjukkan terdapat kesenjangan antara kondisi aktual di kelas dengan kondisi optimal yang diharapkan.

(4)

SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto salah satu sekolah menengah yang terletak di Purwokerto, di mana mata pelajaran PKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Proses belajar mengajar pada mata pelajaran PKn kurang diikuti dengan antusias oleh para peserta didik. Hal ini dapat dilihat pada SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto yaitu di kelas X1 (Teknik Kendaraan Ringan) yang dijumpai kondisi partisipasi siswa masih rendah. Dari 40 siswa, terdapat 28 orang (70%) siswa tidak aktif atau sibuk sendiri, dan hanya 12 orang siswa (30%) yang aktif mengikuti proses pembelajaran.

Banyaknya siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran PKn disebabkan karena metode dan pendekatan yang digunakan guru kurang mendorong siswa untuk belajar secara kondusif, sehingga penyajian materi pelajaran oleh guru cenderung monoton. Guru cenderung lebih banyak berceramah dan kurang variatif dalam menggunakan metode dan media pembelajaran, sehingga menimbulkan kebosanan terhadap pembelajaran yang dilakukan. Demikian juga yang terjadi di sekolah lain seperti di SMA Negeri 15 Bandung di mana proses pembelajaran PKn yang dilakukan oleh guru kurang menarik minat peserta didik karena cara penyampaian materi kurang variatif, tidak menggunakan media pembelajaran (Ridwan, 2012). Oleh karena itu dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan perlu kiranya dirancang keterlibatan siswa secara aktif, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang disusun (Semiawan 1987:8).

(5)

salah satu komponen pembelajaran yang memegang peranan penting dalam proses penyampaian materi, sehingga memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran. Media memiliki fungsi memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisienkan proses belajar.

Oleh karena itu untuk meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran PKn dapat dilakukan dengan menggunakan media gambar atau foto. Media gambar merupakan sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagi curahan perasaan atau pikiran (Rumampuk 1988:8). Media gambar yang dapat digunakan meliputi gambar, foto, grafik, bagan, diagram, poster, kartun dan komik. Dengan media ini siswa akan lebih paham, karena pembelajaran menjadi lebih konkrit dan realistis. Media gambar yang digunakan dalam pembelajaran PKn harus mempunyai tujuan yang jelas, pasti dan terperinci sehingga dapat mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imajinasi anak, membantu penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau mungkin peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas serta dapat mengembangkan kepribadian peserta didik. Penggunaan media gambar juga diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan siswa akan materi yang disampaikan guru, sehingga siswa aktif selama proses pembelajaran PKn.

(6)

Jakarta. Hasil penelitian Ridwan (2012) menyimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktivan siswa dan meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran PKn pada siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 15 Bandung.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana tingkat partisipasi siswa selama proses pembelajaran menggunakan media gambar. Untuk itu peneliti mengangkat judul: Penerapan Media Gambar untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran PKn materi Dasar Negara dan Konstitusi di SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti membatasi rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu:

“Bagaimana pelaksanaan penggunaaan media gambar dalam rangka

meningkatkan keaktivan siswa pada mata pelajaran PKn materi Dasar Negara dan Konstitusi di Kelas X1 (Teknik Kendaraan Ringan) SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto?”.

Untuk lebih memudahkan dalam proses penelitian, maka peneliti menyusun beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

(7)

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh guru dan siswa ketika menggunakan media gambar di Kelas X1 (Teknik Kendaraan Ringan) pada mata pelajaran PKn materi Dasar Negara dan Konstitusi?

3. Upaya apa saja yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam mengatasi kendala ketika menggunakan media gambar pada mata pelajaran PKn materi Dasar Negara dan Konstitusi?

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan keaktivan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada materi Dasar Negara dan Konstitusi pada siswa kelas X1 (Teknik Kendaraan Ringan) SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto tahun ajaran 2012/2013 melalui penerapan media gambar.

2. Tujuan Kusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

a. Menderkripsikan penerapan media gambar dalam proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan keaktivan siswa pada mata pelajaran PKn materi Dasar Negara dan Konstitusi di Kelas X1 (Teknik Kendaraan Ringan).

(8)

c. Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam mengatasi kendala ketika menggunakan media gambar pada mata pelajaran PKn materi Dasar Negara dan Konstitusi.

D. Manfaat Penelitian

Secara garis besar hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pengetahuan dan bahan tambahan referensi bagi pengembangan ilmu, khususnya tentang penelitian tindakan kelas.

b. Sebagai bahan referensi untuk mengkaji permasalahan yang sama dengan lingkup yang lebih luas.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para guru yang mengampu di sekolah SMK untuk lebih meningkatkan kompetensinya dalam mengajar dalam mata pelajaran PKn dengan pemanfaatan media, khususnya media gambar.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dihitung tebal perisai radiasi dari bahan timbal dan besi, karena bahan tersebut cukup efektif untuk menyerap radiasi gamma dan

Secara garis besar pengertian media pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai perantara atau pengantar, alat bantu mengajar, sarana pembawa/penyalur pesan,

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

[r]

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian kerja kontrak

[r]