• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian - ALDINA F BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian - ALDINA F BAB III"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran) (Sujarweni, 2015:12). Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu didalam kehidupan manusia yang dinamakannya sebagai variabel (Sujarweni, 2015:12).

(2)

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian adalah 785 karyawan Koperasi Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma di Cilacap.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel secara Non Probability yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016). Kriteria penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu karyawan tetap dari KOPAMA.

Sampel adalah dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Berdasarkan jumlah populasi sebesar 785 karyawan KOPAMA Cilacap, dasar pengambilan sampel agar dapat memberikan hasil yang akurat, maka jumlah sampel yang diambil dicari dengan menggunakan rumus Slovin (Sujarweni, 2015)

n =

Keterangan:

(3)

Ne2 = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (10%).

Besarnya populasi diketahui sebesar 785 karyawan. Jadi besar sampel yang digunakan adalah :

=

=

=

= 89 (dibulatkan)

Jadi berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas, maka jumlah sampel terkecil yang diambil dalam penelitian ini sebesar 89 dibulatkan. Untuk menghindari responden tidak kembali peneliti membagi 110 kuesioner.

4. Jenis Data dan Sumber

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif mapun kuantitatif yang menunjukkan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan (Siregar, 2013). Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

(4)

mengumpulkan data dengan membagikan secara langsung kepada responden yaitu karyawan Koperasi Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma.

5. Metode Pengumpulan Data

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara memberi seperangkat pertanyaan-pertanyaan kepada responden-responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupaka Teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan responden (Sugiyono, 2014). Teknik yang digunakan didalam pengambilan data adalah menggunakan Teknik sampling.

B. Definisi Operasional

Batasan operasional dan variable yang dianalisis: 1. Motivasi Kerja (X1)

(5)

daya dan potensi agar pekerja KOPAMA mencapai tujuan yang telah di tentukan peusahaan. Indikator dari motivasi kerja menurut Ardana dan Bangun (2011) indikator motivasi adalah sebagai berikut:

a. Kelangsungan pekerjaan yang menjamin, diukur dari persepsi responden atas motivasi pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan.

b. Adanya pernghargaan atau reward, mengenai penghargaan atau reward yang diberikan perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.

c. Penempatan yang tepat, mengenai penempatan posisi yang sesuai dengan skill dan kemampuan yang dimiliki.

d. Kebutuhan, suatu keadaan didalam diri seseorang yang menyebabkan melakukan sesuatu untuk mendapatkan karena membutuhkannya.

e. Kelayakan gaji, berhubungan mengenai gaji yang layak dan memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik

2. Lingkungan Kerja (X2)

(6)

kelembapan, ventilasi, penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja dan memadai tidaknya alat-alat perlengkapan kerja pada perusahaan KOPAMA. Indikator-indikator dari lingkungan kerja menurut (Nitisemito dalam Nuraini, 2013:97)

a. Penerangan/cahaya ditempat kerja b. Temperatur/suhu udara ditempat kerja c. Kelembapan udara ditempat kerja d. Sirkulasi udara ditempat kerja e. Bau tidak sedap ditempat kerja f. Tata warna ditempat kerja g. Dekorasi ditempat kerja 3. Kepuasan Kerja (X3)

Kepuasan kerja adalah evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan pekerja KOPAMA yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya ketika sedang bekerja di KOPAMA. Menurut (Robbins, 2007:111) indikator-indikator dari kepuasan kerja yaitu:

(7)

d. Pengabaian (Neglect) 4. Kompensasi (X4)

Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja atau pekerja KOPAMA. Kompensasi merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi kepada pekerja KOPAMA sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Kompensasi sebagai apa yang diterima pekerja KOPAMA sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi di KOPAMA.Dengan kompensasi kepada pekerja KOPAMA diberikan penghargaan berdasarkan kinerja dan bukan berdasarkan senioritas atau jumlah jam kerja yang ditentukan oleh KOPAMA.Jenis-jenis sistem kompensasi menurut Gaol dalam Wibowo (2014:315), terbagi atas 4 yaitu sebagai berikut:

a. Upah, merupakan pembayaran yang tidak terikat pada waktu, dapat diberikan secara harian, minggu, atau bulanan. Upah pada umumnya dibayarkan setelah pekerja menyelesaikan pekerjaannya. b. Gaji, merupakan pembayaran yang diberikan berdasarkan jangka

waktu, pada umumnya gaji diberikan tiap bulan kepada pekerja walaupun pekerja belum menyelesaikan pekerjaannya secara penuh.

(8)

mendapatkan tugas yang lebih bervariasi dan membutuhkan pengetahuan serta keterampilan khusus untuk menyelesaiakannya. d. Insentif, merupakan bentuk kompensasi yang memiliki kaitan

langsung dengan motivasi. Insentif diberikan berdasarkan prestasi keja pegawai, sedangkan upah merupakan hal yang wajib diberikan oleh perusahaan. Insentif diberikan untuk mendorong pegawai lebih giat dalam berkerja.

5. Variabel Dependen (Y) adalah Kinerja Karyawan

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan dengan perilaku nyata yang dilakukukan sesuai dengan perannya dalam pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kinerja (prestasi kerja) adalah “hasil kerja secara kualitas atau kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangung jawab yang diberikan kepadanya”.Didalam KOPAMA, kinerja atau prestasi kerja seorang pekerja KOPAMA merupakan hasil yang dicapai seseorang pekerja KOPAMA menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta perilaku dan tindakannya di KOPAMA.Menurut Hersey (1996: 386) dalam Wibowo (2014: 86) mengemukakan:

(9)

d. Alat atau sarana e. Kompetensi f. Motif g. Peluang

C. Metode Analisi Data 1. Scoring

Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk kuantitatif. Dalam penentuan skor ini digunakan skala likert dengan 5 kategori penelitian.

Model skala likert digunakan dengan 5 jawaban yaitu: SS : Sangat Setuju dengan skor 5

S : Setuju dengan skor 4

CS : Cukup Setuju dengan skor 3 TS : Tidak Setuju dengan skor 2

STS : Sangat Tidak Setuju dengan skor 1 2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2016). Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.

(10)

adalah jumlah sampel. Untuk menguji apakah masing-masing indkator valid atau tidak, bias melihat dari tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item-Total Correlation. Misalkan jumlah sampel sebanyak (n) = 70 dan besarnya df dapat dihitung 70-2 = 68, dengan df = 68 dan alpha = 0,05 didapat r tabel = 0,198 (r tabel dengan dua sisi). Maka:

Hasil r hitung > r tabel (0,198) = valid Hasil r hitung < r tabel (0,298) = tidak valid

Instrumen dalam penelitian ini berjumlah 27 pernyataan yang terdiri dari 5 pernytaan dari variabel motivasi kerja, 6 pernyataan dari variabel lingkungan kerja, 4 pernyataan dari variabel kompensasi dan 7 pernyataan dari variabel kinerja karyawan. b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2016). Uji reliabilitas dilakukan guna menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias dank arena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument.

(11)

reliabel jika nilai Cronbach alpha pada seluruh variabel > 0,70 (Nunnaly dalam Ghozali, 2016).

3. Uji Asumsi Klasik

Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah terdistrubusi secara normal. a. Pengujian Normalitas

Asumsi klasik yang pertama diuji adalah normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2016:154).

Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2016:158).

b. Pengujian Multikolinieritas

(12)

antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan mendekati 1). Jika suatukoefisien regresi mengandung multikolinieritas maka kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel independen.

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.

3) Dapat juga dilihat dari nilai VIF (variance inflation factor) VIF ≥ 10.

c. Pengujian Heteroskedastisitas

(13)

tidaknya pola yang terjadi pada nilai residual. Jika nilai sig. dari t hilang masing-masing variabel x>0,05 dengan y = ABRESID, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Pada penelitian ini untuk menguji ada tidakya gejala heteroskedisitas maka digunakan Uji Glejser yaitu dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Gejala heteroskedesitas ditunjukan oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai (sig>0,05), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedisitas.

4. Analisis regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda karena untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel independen/bebas dan variabel dependen/terikat. Selain itu dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas. Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: (Suliyanto, 2011).

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Keterangan:

Y = Kinerja Karyawan

α = Konstanta

(14)

X3 = Kepuasan Kerja X4 = Kompensasi

β1; β2; β3; β4 = Koefisien Regresi 4 Variabel e = Standar error

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerapkan variasi variable dependen (Ghozali, 2016). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016).

6. Pengujian Hipotesis a) Uji Parsial (t test)

(15)

bahwa ada pengaruh yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2016).

Untuk menghitung besarnya nilai t dapat menggunakan rumus, (Suliyanto, 2011) berikut:

t = Keterangan :

t = Nilai t hitung bi = Koefisien regresi

Sbi = Kesalahan baku koefisien regresi atau standar Devisiasi

Kriteria pengujian:

Ho : βi = 0 Secara parsial tidak terdapat pengaruh antara variabel Motivasi Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2), Kepuasan Kerja (X3), Kompensasi (X4) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

Ha : βi ≠ 0 Secara parsial terdapat pengaruh antara variabel Motivasi Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2), Kepuasan Kerja (X3), Kompensasi (X4) terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

Kriteria penerimaan:

Ho diterima : - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

(16)

-tα/2 tα/2

Gambar 3.1. Kurva Uji t b) Uji Pengaruh Simultan (F test)

Uji pengaruh simultan (F test) di gunakan untuk pengujian hipotesis peratam. Menurut Ghozali (2016) Uji pengaruh simultan pada dasarnya menunjukkan apakah kedua variabel independen yaitu; motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2), kepuasan kerja (X3), kompensasi (X4) secara simultan mempengaruhi variabel dependen kinerja karyawan (Y).

Uji F dengan alpha 0,05 atau 95%, menggunakan rumus (Arikunto, 2010):

Keterangan:

F = Nilai F hitung

R2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel

0

Daerah Penolakan Ho Daerah

Penolakan Ho

(17)

Kriteria Pengujian:

Ho:β1, β2, β3, β4≤ 0 Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh signifikan dariMotivasi Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2), Kepuasan Kerja (X3), Kompensasi (X4) terhadap kinerja (Y).

Ha:β1, β2, β3, β4 >0 Secara bersama-sama terdapat pengaruh signifikan dari Motivasi Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2), Kepuasan Kerja (X3), Kompensasi (X4) terhadap kinerja (Y).

Kriteria Penerimaan:

Ho diterima : F hitung ≤ F tabel Ho ditolak : F hitung >Ftabel

F tabel

Gambar

Gambar 3.1. Kurva Uji t
Gambar 3.2.Kurva Uji F

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dilakukan penarikan sampel secara random, responden yang digunakan untuk menjawab kuesioner untuk variabel kompetensi, motivasi dan kinerja

Ibid, dasar penggolongan metode kuantitatif yaitu menurut sifatnya, tempat kajian, tujuan, analisis, dankehadiran variabel.. oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling yang di mana peneliti menyebarkan kuesioner kepada satu departemen, kemudian karyawan tersebut membantu peneliti

Metode survey ini penulis gunakan dengan cara menyebarkan angket mengenai variabel X (Konsep Diri) dan variabel Y(Motivasi Belajar Siswa) di SMK Pasundan 1

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan data angket/kuesioner melalui via google form untuk responden yang didalamnya mengenai electronic word of

Dalam penelitian ini survei yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner pada responden (pemilik distro) yang kemudian dilakukan

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan datanya yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner kepada subjek penelitian yang berisi pertanyaan- pertanyaan terkait variabel

Pemberian Nilai Scoring Scoring dilakukan untuk mengetahui skor dari setiap variabel yang didapatkan setelah responden memberikan jawaban atas pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner