• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODELOGI PENELITIAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT XYZ

PT XYZ terdaftar pada tahun 2000 dan bergerak dibidang forwarding ekspor, impor dan domestic. XYZ Group adalah kelompok perusahaan one stop total solution, kegiatan utama dari XYZ Group adalah untuk menyediakan pelayanan transportasi yang efektif dan efisien bagi para pelanggan. PT XYZ terletak di Cengkareng, DKI Jakarta.

3.1.2 Profil Perusahaan

PT XYZ merupakan bagian dari XYZ Group yang merupakan perusahaan one top total solution logistik. Sudah bergerak kurang lebih selama 20 tahun di bidang logistik. Yang sudah terbukti dengan keahlian dibidang transportasi menyediakan logistik yang sudah dibuat untuk memenuhi kebutuhan lingkungan bisnis.

PT XYZ menyediakan pelayan transportasi yang efektif dan efisien bagi para pelanggan. Pelayanan terpadu kami menawarkan International Freight Forwarding, Custom Brokerages Service, Sistem Manajemen Pergudangan, Distribusi Pusat dan Jasa Pengiriman, Project Cargo, Mover dan Jasa Pindahan. Cargo Spesialis, Internasional dan Domestik Courier Service.

(2)

41 Perusahaan – perusahan anggota XYZ Group berfokus pada inti bisnis yang mempertahankan fleksibilitas untuk memenuhi layanan pelanggan yang disesuaikan dengan seberapa banyak yang dikeluarkan. Dengan tim yang berdedikasi dan profesional, XYZ Group dapat meyakinkan untuk memenuhi keinginan pelanggan dengan cara terbaik dalam transportasi.

XYZ Group mempunyai kantor sendiri dan mitra di laut dan di udara terutama di Indonesia. Hal ini juga didukung oleh agen worldwide terkemuka di seluruh dunia. Kantor XYZ Group berlokasi di Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Bali, Bandung, Lampung, Makassar, Belawan, Balikpapan. Didukung oleh LAN lingkungan sistem EDI, mempunyai konektivitas dengan Bea Cukai terintegrasi. Dan telah mendapatkan sertifikat IATA, FIATA, INFA (Indonesia Forwarders Associatihons).

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT XYZ : Menjadi “ Icon” di bidang logistik

Misi PT XYZ:

1. Untuk menyediakan layanan logistik terintegrasi kelas dunia dengan cara yang paling efektif untuk memuaskan pelanggan.

2. Menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan dan mitra kami dengan terus meningkatkan produktivitas.

3. Untuk berkontribusi bagi bangsa kita dalam mengembangkan operasi logistik nasional yang paling efisien di negeri ini.

(3)

42 3.1.4 Strategi Perusahaan

Strategi PT XYZ :

1. Meningkatkan daya saing melalui pencapaian kompetensi inti kelas dunia. 2. Mempromosikan budaya perusahaan yang fleksibel dan berorientasi global.

yang mendorong inovasi dan pembelajaran berkelanjutan. 3. Memberikan nilai terbaik bagi pelanggan.

3.1.5 Nilai – Nilai Perusahaan Nilai – nilai yang ada di PT XYZ :

1. Kejujuran 2. Tanggung Jawab

3. Perbaikan Berkelanjutan 4. Kerjasama

5. Fokus Pelanggan

3.1.6 Kebijakan, K3 (keselamatan), dan Lingkungan

PT XYZ dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa ekspedisi dan logistik, berkomitmen untuk menjaga kualitas layanan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pasar, keinginan pelanggan dan badan regulasi pemerintah dan peraturan internasional lainnya.

(4)

43 PT XYZ berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang – undang terkait K3 (keselamatan) dan lingkungan dengan memperhatikan hal – hal berikut:

1. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama kami dengan memberikan pelayang yang berkualitas dan harga yang bersaing. 2. Mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran

lingkungan melalui perlindungan tenaga kerja dan mengurangi dampak lingkungan dari setiap kegiatan bisnis.

3. Mematuhi persyaratan pelanggan – pelanggan, peraturan perundang – undangan, dan persyaratan lain yang terkait dengan Mutu, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan. 4. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh mitra dan badan

pengatur yang terkait dengan layanan pengiriman dan logistik internasional dan domestik.

5. Meninjau dan melakukan perbaikan terus menerus baik untuk sistem maupun proses yang terkait dengan Kualitas, K3 dan Lingkungan.

(5)

44 3.2 Stuktur Organisasi

Sumber: Data Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT XYZ

3.3 Desain Penelitian

Menurut Zikmund et al. (2013) desain penelitian merupakan sebuah master plan yang mampu menguraikan metode serta prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisi informasi yang dibutuhkan.

3.3.1 Research Data

Menurut Cooper dan Schindler (2014) terdapat dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder:

(6)

45 1. Primary Data

Primary data merupakan suatu karya asli penelitian atau data mentah tanpa interprestasi ataupun pernyataan yang mewakili pendapat. Data primer juga bisa dikatakan sebagai yang paling otoritatif karena informasinya masih murni. 2. Secondary Data

Secondary data merupakan interprestasi data primer. Data sekunder bisa didapatkan dari buku, artikel, surat kabar, jurnal dan sebagian lainnya.

Dari kedua metode pengumpulan data pengumpulan penelitian di atas, peneliti menggunakan kedua metode tersebut yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer yang dilakukan berupa in-depth interview yang digunakan peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai fenomena yang terjadi diperusahaan dan melakukan survey kuesioner untuk menentukan hasil penelitian. Peneliti juga menggunakan data sekunder untuk mendapatkan informasi terkait penelitian ini dari sumber berupa buku, jurnal dan artikel dari internet.

3.3.2 Jenis Penelitian

Menurut Zikmund et al. (2013) metode penelitian terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Qualitative Research

Penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan menggunakan teknik untuk memberikan interprestasi yang spesifik mengenai fenomena dan tidak

(7)

46 bergantung pada pengukuran numerik. Hanya berfokus pada penemuan yang sebenarnya.

2. Quantitative Research

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berfokus membahas tujuan penelitian dengan menggunakan penilaian empiris yang melibatkan numerik dan analisis.

Selain itu, menurut Zikmund et al. (2013) metode penelitan dasar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Exploratory Research

Penelitian eksploratori merupakan penelitian untuk menyelesaikan suatu situasi yang belum jelas dan menemukan ide – ide yang berpeluang sebagai potensi. 2. Descriptive Research

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan suatu karakteristik dari berbagai sumber objek, individu, grup.

3. Causal Research

Penelitian kausal merupakan penelitian yang memungkinkan peneliti mengidentifikasi sebab akibat suatu masalah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif riset karena dalam pengerjaan penelitian ini peneliti melakukan penyebaran kuesioner yang berdasarkan pada pengukuran numerik yang ada dan menggunakan pendekatan analisis. Sementara itu, untuk metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode

(8)

47 deskriptif riset karena dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan karakteristik dari suatu objek, grup, organisasi atau suatu lingkungan yang dijelaskan dalam bentuk paragraph deskriptif. Karakteritstik responden dalam penelitian ini antara lain merupakan karyawan tetap PT XYZ pada beberapa departemen serta level yang berbeda. Kemudian responden akan memberikan penilaian terhadap pernyataan pada kuesioner yang diberikan dengan skala likert 1 sampai dengan 5.

3.4 Ruang Lingkup Penelitian 3.4.1 Target Populasi

Populasi adalah grup entitas yang memiliki beberapa karakteristik yang sama (Zikmund et al., 2013). Pada awal proses sampling, populasi target harus didefinisikan secara hati – hati sehingga sumber yang tepat dari mana data akan dikumpulkan dan diidentifikasi (Zikmund et al., 2013). Pada penelitian ini yang menjadi target populasi peneliti yaitu karyawan PT XYZ.

3.4.2 Sampling Techniques

Menurut Zikmund et al., (2013), sampling adalah aktivitas untuk melibatkan beberapa prosedur untuk kemudian ditarik sebagai kesimpulan. Alternatif utama dari sampling techniques adalah membaginya menjadi dua kategori yaitu probability sampling techniques dan nonprobability sampling techniques.

(9)

48 Probability sampling adalah sebuah teknik sampling di mana setiap anggota dari populasi sudah diketahui sebelumnya dan bukan nonzero probability. Sebagai tambahan, sebuah sample probability memiliki sebuah elemen true randomness dari proses seleksi (Zikmund et al., 2013). Ada beberapa metode probability sampling yaitu:

1. Simple Random Sampling

Prosedur sampling yang memastikan setiap elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dimasukan ke dalam sampel.

2. Systematic Sampling

Prosedur pengampilan sampel di mana titik awal dipilih dengan secara acak dan kemudian setiap nomor ke n pada daftar pilih.

3. Stratified Sampling

Prosedur probability sampling di mana kesimpulan sampel acak sederhana yang kurang lebih sama pada beberapa karakteristik diambil dari dalam setiap lapisan populasi.

4. Proportional Stratified Sampling

Teknik probability sampling yang merupakan bagian dari stratified sampling di mana sample yang dipilih didasarkan pada kategori yang telah di tentukan peneliti.

(10)

49 5. Dispropotional Sampling

Teknik probability sampling yang ditentukan didasarkan pada perimbangan atau analisa selanjutnya oleh karena strata yang ada tidak proposional.

6. Cluster Sampling

Teknik pengambilan sampel yang efisien secara ekonomi di mana unit sampling primer bukanlah merupakan elemen individual dalam populasi melainkan sekelompok besar elemen dan kelompok dipilih secara acak.

7. Multistage Area Sampling

Sampling yang melibatkan penggunaan kombinasi dua atau lebih teknik probability sampling.

B. Nonprobability Sampling

Menurut Zikmund et al., 2013, nonprobability sampling merupakan sebuah teknik sampling di mana populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan responden, dan sampel dipilih berdasarkan penilaian dari peneliti sendiri. Terdapat empat sampling techniques di dalam nonprobability sampling, antara lain:

1. Convience Sampling

Teknik ini mengacu pada pengambilan sampel dengan mendapatkan orang atau unit yang paling mudah didapatkan.

2. Jugdemental Sampling

Teknik ini di mana individu yang berpengalaman memilih sampel berdasarkan penilaiannya tentang beberapa karakteristik yang tepat.

(11)

50 3. Quota Sampling

Prosedur ini memastikan bahwa berbagai subgroups populasi akan diwakili pada karakteristik yang bersangkutan dengan tingkat yang tepat yang diinginkan oleh peneliti.

4. Snowball Sampling

Teknik ini mengambil sampel di mana responden awal dipilih dengan metode probability dan responden tambahan diperoleh dari informasi yang diberikan responden awal tersebut.

Berdasarkan pemaparan di atas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik nonprobability sampling yang di mana peneliti memilih unit sampel berdasarkan penilaian serta kebutuhan pribadi peneliti. Kemudian sampling technique dari nonprobability sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah judgmental sampling dan snowball sampling. Judgemental sampling dalam penelitian ini merupakan penilaian peneliti terhadap beberapa karakteristik yang sesuai dari anggota sampel. Beberapa karakteristik yang harus dimiliki responden dalam penelitian ini antar lain merupakan karyawan dari PT XYZ.

Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling yang di mana peneliti menyebarkan kuesioner kepada satu departemen, kemudian karyawan tersebut membantu peneliti untuk menyebarkan kuesioner penelitian kepada karyawan lain yang berada di dalam departemen perusahaan.

(12)

51 3.4.3 Sampling Size

Sampling size merupakan jumlah elemen yang akan dimasukkan atau disertakan di dalam penelitian, Maholtra (2012). Slovin (1960) dalam Sugiyono (2017) menyatakan sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, untuk menentukan ukuran sampel yang dilakukan dengan cara mempersempit populasi karyawan yang ada di PT XYZ sejumlah 200 orang dengan menggunakan teknik slovin. Rumus slovin untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut:

𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁𝑒²

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = ukuran populasi

E = nilai persen kelonggaran ketidaksesuaian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa di tolerir, 10%

𝑛 = 200

1+(200 𝑥 10% 𝑥 10%) = 66.66 dibulatkan menjadi 67.

Populasi karyawan yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 67 orang dengan tingkat error 10%, maka besar ukuran sampel pada penelitian yaitu minimal 67 karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun.

(13)

52 3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Sumber dan Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kedua metode pengambilan data, yaitu primary data dan secondary data. Primary data diperoleh melalui hasil in-depth interview dan penyebaran kuesioner pada beberapa karyawan PT XYZ. Sedangkan secondary data dalam penelitian ini adalah data yang tidak langsung didapat oleh peneliti dari objek penelitian, melainkan data yang peneliti peroleh dari beberapa sumber seperti buku – buku teori, jurnal, artikel – artikel dan media online.

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

Menurut Zikmund et al.. (2013) terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Observation Research

Observation research merupakan suatu proses sistematis dalam merekam pola perilaku orang – orang, objek dan kejadian yang terjadi.

2. Survey Research

Survey research merupakan metode pengumpulan data primer dengan cara komunikasi secara langsung dengan responden baik dengan face to face, telepon sampai kuesioner.

Berdasarkan kedua metode pengambilan data yang telah dipaparkan, dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan metode survey research, peneliti

(14)

53 melakukan in-depth interview terhadap beberapa karyawan yang kemudian dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner.

3.6 Periode Penelitian

Periode penelitian untuk penyebaran dan pengumpulan kuesioner data pre-test dilakukan pada tanggal 20 November – 09 Desember 2020. Pre-test ini dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari variabel yang akan peneliti gunakan pada peneliti ini. Jumlah responden pada pre-test sebanyak 30 responden. Sementara itu, periode penyebaran kuesioner main-test dilakukan pada 12 – 18 Januari 2021 dengan menyebarkan kuesioner penelitian sebanyak 91 karyawan.

3.7 Skala Pengukuran

Dalam kuesioner ini digunakan skala pengukuran likert. Skala likert merupakan pengukuran sikap yang mengijinkan responden untuk memberikan nilai bagi pendapatnya dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju dengan mengikuti petunjuk yang diberikan (Zikmund et., 2013).

Tabel 3.1 Tabel Skala Pengukuran Likert

Keterangan Skala

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

(15)

54

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2020

3.8 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan proses identifikasi skala pengukuran untuk menilai variabel (Zikmund et al., 2013). Variabel dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas (independent variable) dan variable terikat (dependent variable).

3.8.1 Independent Variable

Independent variable atau variabel bebas adalah variabel yang diharapakan dapat mempengaruhi dependent variable (Zikmund et al., 2013). Dalam penelitian ini yang menjadi independent variable sebagai berikut:

3.8.1.1 Employee Empowerment

Employee empowerment mencerminkan sejauh mana pemberi kerja mengizinkan atau mendorong karyawan untuk berbagi atau berpartisipasi dalam pengambilan keputusan organisasi (Hanaysha, 2016; Dust et al., 2018).

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5. Skala 1 menunjukkan rendahnya tingkat employee empowerment, dan skala 5 menunjukkan tingginya tingkat employee empowerment di PT XYZ.

(16)

55 3.8.2 Teamwork

Teamwork memungkinkan karyawan sama tingkat untuk lebih terlibat dalam pekerjaan dan untuk bekerja sama di seluruh perusahaan (Zainal dan Noorliza, 2000; Arunachalam, 2017). Itu konsep tim dan kerja tim semakin menjadi kunci penting untuk produktivitas ditempat kerja.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5. Skala 1 menunjukkan rendahnya tingkat teamwork, dan skala 5 menunjukkan tingginya tingkat teamwork. di PT XYZ.

3.8.2.1 Employee Training

Burke & Hutchins, (2007); Holton et al., (1997) dalam Shen & Tang (2018) menunjukkan bahwa untuk pelatihan memiliki efek positif terhadap kualitas pekerjaan, pelatihan harus efektif untuk memastikan itu peserta pelatihan mampu mentransfer pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari ke pekerjaan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan baik peluang pelatihan maupun keefektifan pelatihan dalam mengeksplorasi dampak pelatihan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5. Skala 1 menunjukkan rendahnya tingkat employee training, dan skala 5 menunjukkan tingginya tingkat employee training di PT XYZ..

(17)

56 3.8.3 Dependent Variable

Dependent variable atau dapat juga disebut variabel yang terikat adalah proses outcome atau sebuah variabel yang dipengaruhi oleh independent variable atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat (Zikmund et al., 2013). Dalam penelitian ini yang merupakan dependant variable adalah:

3.8.3.1 Job Satisfaction

Menurut Bacotic dan Batic (2013) menyatakan bahwa Job Satisfaction merupakan elemen penting yang bisa datang dari pengalaman kerja karyawan dengan mencakup beberapa faktor seperti pekerjaan itu sendiri, gaji atau kompensasi, tingkat stress, lingkungan kerja, anggota kelompok, atasan sampai dengan beban pekerjaan karyawan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5. Skala 1 menunjukkan rendahnya tingkat job satisfaction, dan skala 5 menunjukkan tingginya tingkat job satisfaction di PT XYZ.

3.9 Teknik Pengolahan Analisis Data 3.9.1 Uji Instrumen

Menurut Haryono (2016) uji instrumen dilakukan terhadap 30 responden untuk mengetahui uji validitas dan reliabilitas. Untuk instrumen yang tidak valid dan reliabel akan dikeluarkan dari instrumen sehingga tidak dapat digunakan untuk penelitian yang menggunakan data sampel penelitian sesungguhnya.

(18)

57 Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Dalam melakukan pre-test dan main-test penelitian ini peneliti menggunakan program IBM SPSS Statistics versi 25. IBM SPSS memiliki fungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistic baik untuk statistik parametik dan non parametik dengan basis windows (Ghozali, 2011).

3.9.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid atausah jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner dalam penelitian dapat dilakukan dengan cara seperti uji Confirmatory Factor Analysis (CFA) (Ghozali, 2011). Dalam uji validitas, diperlukan analisi faktor yaitu sebuah cara yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor yang menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel, mengidentifikasi variabel – variabel. Alat uji yang digunakan untuk mengatur tingkat interkorelasi antar variabel adalah:

(19)

58 1. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA)

Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai yang dikehendaki harus > 0,50 untuk dapat dilakukan analisis faktor sementara apabila nilai KMO < 0.50 menunjukkan tidak valid (Ghozali, 2011).

2. Uji statistic signifikan Bartlett of Sphericity (Sig < 0.05) menunjukkan bahwa korelasi yang cukup antar variabel sehingga dapat diproses lebih lanjut untuk signifikasi keseluruhan semua korelasi dalam korelasi matriks. Nilai yang dikehendaki adalah lebih kecil atau sama dengan 0.05 (Hair et al., 2010). 3. Nilai Measurement of Sampling Adecuacy (MSA) > 0,5. Measurement variabel

yang memiliki nilai MSA < 0,5 harus dihilangkan dari perhitungan faktor analysis. Adapun kriteria MSA (Hair et al., 2010) yaitu sebagai berikut: a. Nilai MSA = 1, menunjukkan variabel masih dapat diprediksi oleh variabel

lain.

b. Nilai MSA ≥ 0.50, menunjukkan variabel masih dapat dianalisis atau diproses lebih lanjut.

c. Nilai MSA < 0.50, menunjukkan variabel tidak dapat dianalisis atau diproses lebih lanjut.

4. Factor Loadings memiliki tujuan untuk menentukan validitas setiap indikator dalam menyusun tiap variabel. Suatu indikator dapat dikatakan valid apabila factor loadings memiliki nilai > 0.50 atau baiknya adalah > 0.70 (Hair et al., 2010).

(20)

59 3.9.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011) uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari sebuah variabel. Kuesioner dapat dinyatakan reliabel apabila jawaban responden terhadap suatu pernyataan konsisten dari waktu ke waktu. Sementara tingkat reliabilitas yang dapat diterima atau nilai Cronbach’s Alpha adalah ≥ 0.70 (Hair et al., 2010).

3.9.2 Uji Asumsi Klasik 3.9.2.1 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antar variabel independen. Jika saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Untuk melihat ada atau tidaknya multikolonieritas, dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen. Oleh karena itu, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (VIF = 1/tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF yang tidak > 10 (Ghozali, 2011).

(21)

60 3.9.2.2 Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastistas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas, namun jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (Ghozali, 2011). Terdapat dua dasar analisi dalam melihat grafik scatterplot yaitu:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.9.2.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabali asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2011).

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

(22)

61 grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tetapi jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011).

3.9.3 Uji Model

3.9.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Ghozali (2011), koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah antara nol dan satu. Apabila nilai (R²) menunjukkan jumlah yang kecil, berarti variabel – variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Semakin nilai koefisien mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan.

3.9.4 Uji Hipotesa 3.9.4.1 Uji Statistik F

Uji F menunjukkan semua variabel independen maupun bebas yang berada dalam model penelitian memiliki pengaruh secara bersama pada variabel dependen (Ghozali, 2016). Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji ialah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:

(23)

62 Menunjukkan apakah semua variabel independen tidak menggambarkan uraian yang signifikan akan variabel dependen. Hipotesis Alternatifnya (HA) tidak seluruh parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

HA: b1 ≠ b2 ≠ ….. ≠ bk ≠ 0

Menandakan seluruh variabel independen secara simultan menggambarkan uraian yang signifikan akan variabel dependen.

3.9.4.2 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)

Menurut Ghozali (2011), uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:

Ho : bi = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternative (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

HA : bi ≠ 0, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.9.4.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi adalah studi tentang ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Analisis ini diperoleh dengan cara memprediksi

(24)

63 nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisiensi untuk masing – masing variabel independen (Ghozali, 2011).

Persamaan analisis regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 𝑌1 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3 + 𝑒 Keterangan: Y1 = Job Satisfaction X1 = Employee Empowerment X2 = Teamwork X3 = Employee Training a = Konstanta

b = Koefisien Garis Regresi e = Error

3.9.5 Tabel Operasional Variabel

Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel

No. Variabel Penelitian Indikator Skala Referensi Jurnal Referensi

1. Khan et al. (2014 dalam Hanaysha & Tahir

(2015) banyak organisasi, pemberdayaan digunakan secara luas untuk meningkatkan tingkat motivasi di antara karyawan, memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang tepat bila diperlukan dan menggunakan keterampilan dan

1. Saya merasa kompeten untuk melakukan tugas yang diperlukan untuk posisi saya

Likert Scale

1 - 5

Examining the Effects of Employee Empowerment, Teamwork, and Employee Training on Job Satisfaction

(Hanaysha & Tahir, 2015)

2. Saya yakin tentang

kemampuan dan keterampilan saya

(25)

64

pengetahuan mereka untuk bereaksi terhadap situasi pasar yang berubah.

untuk melakukan pekerjaan saya 3. Saya memiliki wewenang untuk membuat keputusan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan saya 4. Manajer saya mempercayai saya untuk membuat keputusan yang tepat untuk pekerjaan saya

5. Saya memiliki

kesempatan yang cukup besar untuk saling

ketergantungan dan kebebasan dalam melakukan pekerjaan saya

2. Purdy et al. (2010) dalam Hanaysha &

Tahir (2015) yang mengatakan memikirkan kerja tim sebagai proses pengorganisasian kelompok antar karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu

1. Anggota tim di departemen saya membantu satu sama lain untuk

menyelesaikan pekerjaan

Likert Scale

1 - 5

Examining the Effects of Employee Empowerment, Teamwork, and Employee Training on Job Satisfaction

(Hanaysha & Tahir, 2015)

2. Anggota di tim saya merasa sangat dekat satu sama lain 3. Anggota tim saya

sangat menghormati satu sama lain

(26)

65

4. Anggota tim saya bekerja sama dengan baik

5. Anggota tim saya mendorong satu sama lain untuk berhasil saat melakukan tugas 6. Anggota tim saya

bekerja keras untuk menyelesaikan sesuatu 3. Menurut Poh & Abd Hamid (2001) dalam

Hanaysha & Tahir (2015) mengatakan

employee training adalah proses

perancangan program pelatihan khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan, serta membantu karyawan untuk memperbaiki segala kekurangan agar dapat berkinerja dengan baik di perusahaan 1. Departemen saya memberikan kesempatan belajar / pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tempat kerja yang terus berubah

Likert Scale

1 - 5

Examining the Effects of Employee Empowerment, Teamwork, and Employee Training on Job Satisfaction

(Hanaysha & Tahir, 2015)

2. Pelatihan dan

pengembangan didorong dan dihargai di departemen saya 3. Secara keseluruhan,

pelatihan kerja yang saya terima berlaku untuk pekerjaan saya 4. Secara keseluruhan,

pelatihan yang saya terima di tempat kerja memenuhi kebutuhan saya

5. Secara keseluruhan, saya puas dengan jumlah pelatihan yang

(27)

66

saya terima di tempat kerja

4. Furnham et al. (2009) dalam Eliyana et al.

(2019) menyatakan job satisfaction sejauh mana karyawan merasa puas terhadap pekerjaannya hal ini sering terjadi dimana dua konsep dibahas secara bersama – sama, karena dikatakan bahwa seseorang individu merasa puas ditempat kerja karena ada faktor dan kondisi yang memotivasi dirinya.

1. Saya suka melakukan hal-hal yang saya lakukan di tempat kerja saya

Likert Scale

1 - 5

Examining the Effects of Employee Empowerment, Teamwork, and Employee Training on Job Satisfaction

(Hanaysha & Tahir, 2015) 2. Saya puas dengan

penghasilan saya dari pekerjaan saya saat ini

3. Saya sangat senang bahwa saya memilih perusahaan ini untuk bekerja, daripada perusahaan lain 4. Secara keseluruhan,

saya puas dengan pekerjaan saya saat ini

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT XYZ
Tabel 3.1 Tabel Skala Pengukuran Likert
Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai kepala keluarga bapak Sudaryanto perlahan-lahan mampu melakukan teori self disclosure apa yang sedang terjadi diluar ataupun didalam patut membuka diri kepada orang

Penerimaan responden terhadap karakteristik sensori produk ini akan mempengaruhi tingkat konsumsi dan pemilihan serta persepsi terhadap coklat batang... 18

Instrumen penelitian pada metode wawancara yakni pedoman wawancara mencakup daftar pertanyaan kepada guru Bahasa Indonesia terkait data yang diperoleh yaitu

Saat akan mengembangkan use case diagram, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah mengenali actor untuk sistem yang sedang dikembangkan. Dalam hal ini, ada

dianjurkan untuk merencana alat ukur Parshall aliran nonmoduler karena diperlukan banyak waktu untuk menangani dua tinggi energi/head, dan pengukuran menjadi tidak teliti... ALAT

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah Pengaruh Lokasi usaha Dan Inovasi produk Terhadap Keunggulan bersaing Pada Sentra Industri Keripik Singkong Pedas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi marketing politik yang digunakan pada saat pemilu 2014 berhasil untuk mendapatkan dukungan dari para pemilih pada

Pohon keputusan memiliki 2 keuntungan : pertama, menggambarkan seacara grafis hubungan dari masalah, dan kedua, dapat berhubungan dengan situasi yang lebih kompleks dalam bentuk