• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMPIRAN (PLP2K-BK) BUKU PANDUAN PENANGANAN LINGKUNGAN PERUMAHAN & PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS KAWASAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AMPIRAN (PLP2K-BK) BUKU PANDUAN PENANGANAN LINGKUNGAN PERUMAHAN & PERMUKIMAN KUMUH BERBASIS KAWASAN KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

AMPIRAN

BUKU PANDUAN PENANGANAN

LINGKUNGAN PERUMAHAN &

PERMUKIMAN KUMUH

BERBASIS KAWASAN

(PLP2K-BK)

(2)
(3)
(4)

AMPIRAN 1

KUESIONER, PRIORITAS

LOKASI, PANDUAN CAP,

& PANDUAN TPM

(5)

ORM 1A

KUESIONER

PENILAIAN

(6)

Kuesioner agar diisi oleh pemerintah kota/kabupaten

PENANGANAN LINGKUNGAN PERUMAHAN

DAN PERMUKIMAN KUMUH

BERBASIS KAWASAN (PLP2K-BK) TA 2010

1)

NO. LOKASI*

2)

KOTA/KABUPATEN

3)

PROVINSI

Keterangan:

* Diharapkan masing-masing kota/kabupaten mengusulkan 3 lokasi calon PLP2K-BK TA 2010

(KOTA/KABUPATEN), (TANGGAL/BULAN/TAHUN)

DIISI OLEH,

DIKETAHUI OLEH,

(7)

1.1. ADMINISTRASI

a. KELURAHAN

(dapat diisi lebih dari 1 kelurahan) 1) 2) 3)

b. KECAMATAN

(dapat diisi lebih dari 1 kecamatan) 1) 2)

3)

c. KOTA/KABUPATEN

(dicoret salah satu)

d. PROVINSI

e. STATUS KEPEMILIKAN TANAH

1)

MILIK PERSEORANGAN

2)

DIKUASAI PEMERINTAH

3)

LAINNYA,………....

1.2. UMUM

a. LUAS HEKTAR

b. JUMLAH RUMAH UNIT

c. JUMLAH PENDUDUK JIWA

d. JUMLAH KEPALA KELUARGA KK

e. DOMINASI PERMUKIMAN

(tipologi berdasarkan mata pencaharian)

1)

PERMUKIMAN PEKERJA

2)

PERMUKIMAN NELAYAN

(8)

2.1. BENTUK LOKASI

1)

MENGELOMPOK (CLUSTER)

2)

TERPENCAR (SCATTERED) 2.2. PERUNTUKAN DALAM RTRW KABUPATEN/KOTA

1)

HUNIAN

2)

LAINNYA,……… ……….. 2.3. BAGIAN DARI KEBIJAKAN DAN

PROGRAM PENANGANAN

LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH (PENETAPAN PERDA)

1)

YA

2)

DALAM PROSES

3)

LAINNYA,………. ………. 2.4. APAKAH ADA KETERSEDIAAN

DANA APBD?

1)

YA

2)

DALAM PROSES

3)

LAINNYA,………

………..

III.

KRITERIA KOMPETITIF

KLASIFIKASI

3.1. APAKAH PERNAH ADA PROGRAM SERUPA DALAM RANGKA

PENANGANAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH?

1)

YA, KEGIATAN……….. ……….

2)

LAINNYA,………. ………. 3.2. DALAM PENANGANAN SEJENIS,

APAKAH ADA KETERLIBATAN MASYARAKAT?

1)

YA, KEGIATAN……….. ……….

2)

LAINNYA,………. ………. 3.3. KESEDIAAN UNTUK

MENGALOKASIKAN APBD UNTUK MELANJUTKAN PROGRAM (PASCA STIMULAN)?

1)

YA

2)

LAINNYA,……….

(9)

3.4. INTENSITAS KEKUMUHAN

A. KEPENDUDUKAN

1. TINGKAT KEPADATAN PENDUDUK

1.1. KOTA METROPOLITAN a. > 750 jiwa/ha

b. 700 - 750 jiwa/ha

c. 600 - 700 jiwa/ha

d. 500 - 600 jiwa/ha

e. 250 - 500 jiwa/ha

1.2. KOTA BESAR a. > 500 jiwa/Ha

b. 450 - 500 jiwa/Ha

c. 350 - 450 jiwa/Ha

d. 250 - 350 jiwa/Ha

e. 150 - 250 jiwa/Ha

1.3. KOTA SEDANG a. > 250 jiwa/Ha

b. 225 - 250 jiwa/Ha

c. 200 - 225 jiwa/Ha

d. 150 - 200 jiwa/Ha

e. 100 - 150 jiwa/Ha

1.4. KOTA KECIL a. > 150 jiwa/Ha

b. 100 - 150 jiwa/Ha

(10)

2. JUMLAH KK PER RUMAH a. > 4 KK/rumah

b. 4 KK/rumah

c. 3 KK/rumah

d. 2 KK/rumah

e. 1 KK/rumah

3. TINGKAT PERTUMBUHAN PENDUDUK

(PADA LOKASI YANG AKAN DITANGANI) a. > 2,5% b. 2,1 - 2,5% c. 1,6 - 2,0% d. 1,0 - 1,5% e. < 1,0% B. KONDISI BANGUNAN

1. TINGKAT KUALITAS STRUKTUR

BANGUNAN

(JUMLAH RUMAH SEMI ATAU TIDAK PERMANEN/JUMLAH TOTAL RUMAH)

a. > 70%

b. 51 - 70%

c. 31 - 50%

d. 11 - 30%

e. < 10%

2. TINGKAT KEPADATAN BANGUNAN a. > 200 unit/Ha

b. 151 - 200 unit/Ha

c. 101 - 150 unit/Ha

d. 51 - 100 unit/Ha

(11)

3. TINGKAT KERUSAKAN RUMAH

(JUMLAH RUMAH YANG RUSAK/JUMLAH TOTAL RUMAH) a. 51 - 70% b. 31 - 50% c. 11 - 30% d. < 10% e. 51 - 70%

C. KONDISI PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS

1. TINGKAT PELAYANAN AIR BERSIH

(JUMLAH KK YANG TIDAK TERLAYANI AIR BERSIH) a. > 70% b. 51 - 70% c. 31 - 50% d. 11 - 30% e. < 10%

2. KONDISI SANITASI LINGKUNGAN

(JUMLAH KK YANG TIDAK MENGGUNAKAN JAMBAN) a. > 70% b. 51 - 70% c. 31 - 50% d. 11 - 30% e. < 10%

3. KONDISI PELAYANAN PERSAMPAHAN

(JUMLAH KK SAMPAHNYA BELUM TERLAYANI/JUMLAH TOTAL KK) a. > 70% b. 51 - 70% c. 31 - 50% d. 11 - 30% e. < 10%

(12)

4. KONDISI SALURAN AIR HUJAN/DRAINASE

- JIKA MEMILIKI DRAINASE, PANJANG

DRAINASE YANG TIDAK LANCAR ATAU TERSUMBAT/PANJANG DRAINASE TOTAL)

- JIKA TIDAK MEMILIKI DRAINASE,

PERSENTASE LUASAN AIR LIMPASAN (RUN OFF) a. > 70% b. 51 - 70% c. 31 - 50% d. 11 - 30% e. < 10%

5. KONDISI JALAN RUSAK

(PANJANG JALAN RUSAK/PANJANG JALAN TOTAL) a. > 70% b. 51 - 70% c. 31 - 50% d. 11 - 30% e. < 10%

6. JUMLAH RUANG TERBUKA a. < 2,5%

b. 2,5 - 5%

c. 5 - 7,5%

d. 7,5 - 10%

e. > 10%

D. KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

1. TINGKAT PENDAPATAN a. > 35%

b. 26 - 35%

c. 16 - 25%

d. 6 - 15%

(13)

2. TINGKAT PENDIDIKAN

(JUMLAH PENDUDUK YANG TIDAK TAMAT WAJIB BELAJAR 9 TAHUN)

a. > 15%

b. 11 - 15%

c. 6 - 10%

d. 1 - 5%

e. 0%

3. TINGKAT KERAWANAN KRIMINAL

(JUMLAH TINDAKAN KRIMINAL DALAM 1 TAHUN) a. > 6 kali/tahun b. 5 - 6 kali/tahun c. 3 - 4 kali/tahun d. 1 - 3 kali/tahun e. 0 kali/tahun

4. STATUS GIZI BALITA a. > 70%

b. 51 - 70%

c. 31 - 50%

d. 11 - 30%

e. < 10%

5. ANGKA KESAKITAN DEMAM BERDARAH a. > 20%

b. 16 - 20%

c. 11 - 15%

d. 6 - 10%

(14)

6. ANGKA KESAKITAN DIARE a. > 70%

b. 51 - 70%

c. 31 - 50%

d. 11 - 30%

e. < 10%

7. ANGKA KESAKITAN ISPA (INFEKSI

SALURAN PERNAPASAN BAGIAN ATAS) a. > 70%

b. 51 - 70%

c. 31 - 50%

d. 11 - 30%

e. < 10%

E. FREKUENSI BENCANA

1. FREKUENSI KEBAKARAN a. > 7 kali/tahun

b. 5 - 7 kali/tahun

c. 3 - 4 kali/tahun

d. 1 - 2 kali/tahun

e. 0 kali/tahun

2. FREKUENSI BANJIR a. > 7 kali/tahun

b. 5 - 7 kali/tahun

c. 3 - 4 kali/tahun

d. 1 - 2 kali/tahun

(15)

3. FREKUENSI TANAH LONGSOR/3 TAHUN a. > 7 kali/3 tahun b. 5 - 7 kali/3 tahun c. 3 - 4 kali/3 tahun d. 1 - 2 kali/3 tahun e. 0 kali/3 tahun

Keterangan:

Diisi dengan √

(16)

1. POTENSI APAKAH YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DI LOKASI AGAR BERSINERGI DENGAN SISTEM KOTA?

(Misalnya karena lokasi dekat dengan kawasan industri, maka berpotensi untuk pengembangan rumah sewa di lokasi tersebut) Jawab: __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________

2. BAGAIMANA PERSENTASE PELUANG KEBERHASILAN PROGRAM TERKAIT DENGAN KESIAPAN

LOKASI?

(Besarnya peluang sukses menjadi motor penggerak keberhasilan program, indikatornya antara lain komitmen pemda, partisipasi masyarakat dan intensitas kekumuhan serta permasalahan sosial kemasyarakatan)

Jawab: __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________

3. ADAKAH PERMASALAHAN YANG TIDAK TERIDENTIFIKASI PADA LOKASI TERSEBUT?

(Misalnya, adanya permasalahan sengketa lahan)

Jawab: __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________

(17)

4. APAKAH LOKASI TERSEBUT SUDAH DITANGANI MELALUI KEGIATAN SERUPA, MISALNYA NUSSP (NEIGHBOURHOOD UPGRADING SHELTER SECTOR PROJECT), SAPOLA (SLUM ALLEVIATION POLICY AND ACTION PLAN), DST?

Jawab: __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________

5. BAGAIMANA KESIAPAN LOKASI UNTUK PELAKSANAAN TA 2010?

Jawab:

a. Siap ditangani pada TA 2010, karena_________________________________________________

_______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________

b. Belum, tetapi siap untuk ditangani pada TA 2011, karena________________________________

_______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________

(18)

ORM 1B

PRIORITAS LOKASI

PENANGANAN TA 2010 &

JADWAL KUNJUNGAN LAPANGAN

(19)

No.

Provinsi

Kab/kota

Keterangan

I

Kota dan Kabupaten Pemenang Penghargaan Adiupaya Puritama 2009

1

Jawa Barat

- Metropolitan Bandung

Kota Metropolitan

- Kota Bandung (

Sapola

)

Pemenang Hapernas

- Kota Cimahi

Pemenang Hapernas

- Kab. Bandung

Pemenang Hapernas

2

Kepulauan Riau

- Barelang

Kota Metropolitan

- Kota Batam

Pemenang Hapernas

3

Bali

- Kota Denpasar

Pemenang Hapernas

4

Nusa Tenggara Barat

- Kota Mataram (

(Kec. Ampenan - kumuh berat)

NUSSP

)

Pemenang Hapernas

5

Jambi

- Kota Jambi (

NUSSP

)

Pemenang Hapernas

6

Jawa Tengah

- Kab. Rembang (

NUSSP

)

Pemenang Hapernas

7

Sulawesi Tengah

- Kab. Donggala

Pemenang Hapernas

II Kota dan Kabupaten Usulan dari Pemerintah Daerah

1

Nusa Tenggara Barat

- Kab. Sumbawa (Kws Brangrea)

Usulan dari Gubernur

NTB

2

Bangka Belitung

- Kota Pangkalpinang

Usulan dari Sekda

Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

- Kabupaten Belitung Timur

3

Sulawesi Tenggara

- Kabupaten Buton (

NUSSP

)

Usulan dari Provinsi

- Kabupaten Konawe

4

Kalimantan Barat

- Kota Pontianak (

NUSSP

)

Usulan dari Gubernur

Kalimantan Barat

- Kota Singkawang

5

Jawa Timur

- Kota Probolinggo

Usulan dari Walikota

Probolinggo

- Kota Caruban (Kab.Madiun)

Usulan dari Bupati

Madiun

6

Banten

- Kabupaten Serang

Usulan dari Bupati

Serang

III Kota Metropolitan

1

Banten

- Jabodetabek

Kota Metropolitan

(

Kab.

Tangerang

-

NUSSP

)

2

DI Yogyakarta

- Kartamantul

Kota Metropolitan

(

Kota Yogyakarta

-

NUSSP

)

3

Jawa Timur

- Gerbangkartasusilo

Kota Metropolitan

(20)

(

Kota Banjarmasin

-

Sapola

)

6

Sulawesi Selatan

- Maminasata

Kota Metropolitan

(

Sapola

Kota Makassar

)

-

NUSSP &

7

Sumatera Utara

- Mebidang

Kota Metropolitan

(

Kota Medan

-

NUSSP

)

8

Jawa Tengah

- Kedungsepur

Kota Metropolitan

(

Kota Semarang

)

IV Kota dan Kabupaten Usulan Lainnya dari NUSSP dan Sapola

1

Sulawesi Tengah

- Kota Palu (

NUSSP

)

CATATAN:

(21)

ORM 1C

PANDUAN PENYUSUNAN

RENCANA TINDAK KOMUNITAS

(

COMMUNITY ACTION PLAN / CAP

)

(22)

ORM 1D

PANDUAN PEMBENTUKAN &

LINGKUP KERJA TENAGA

PENGGERAK MASYARAKAT (TPM)

<Masih dalam Proses Penyelesaian>

(23)

AMPIRAN 2

(24)

ORM 2A

SURAT USULAN

LOKASI PLP2K-BK TA 2010

OLEH PEMERINTAH PROVINSI

(25)

No.

:

Jakarta, Oktober 2009

Lampiran

:

Kepada Yth.

Menteri Negara Perumahan Rakyat

Gedung Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Lt.II, Wing.2

Jalan Raden Patah I No.1

Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110

Perihal :

Usulan Pemerintah Provinsi ……….. Untuk Lokasi Penanganan Lingkungan Perumahan Dan

Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan TA 2010

Sesuai dengan surat Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor UM.01.03-M/94 tanggal 25 Juni 2009 perihal Hasil

Rapat Koordinasi Pembangunan Bidang Perumahan dan Permukiman Tahun 2010-2014 dan berdasarkan surat

Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat Nomor: UM.02.03-SM/X/359 Tanggal 1 Oktober 2009 perihal

Kegiatan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK) dan Rencana

Kunjungan Lapangan, bersama ini dengan hormat kami sampaikan lokasi kabupaten/kota yang diusulkan sebagai lokasi

penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh, sebagai berikut:

a.

Penangangan pada Tahun Anggaran 2010

-

Lokasi ………. di Kabupaten/Kota ……….

-

Lokasi ………. di Kabupaten/Kota ……….

b.

Penangangan pada Tahun Anggaran selanjutnya

-

Lokasi ………. di Kabupaten/Kota ……….

-

Lokasi ………. di Kabupaten/Kota ……….

Terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sebagai bahan pertimbangan, yaitu:

-

Usulan lokasi dan kawasan penanganan pemerintah kota/kabupaten ………

-

Kuesioner dan data pendukung pemerintah kota/kabupaten ………

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama kami ucapkan terima kasih.

Gubernur Provinsi ……….

……….

NIP. ……….

(26)

ORM 2B

SURAT USULAN

LOKASI PLP2K-BK TA 2010

OLEH PEMERINTAH KAB/KOTA

(27)

Nomor

:

Jakarta, Oktober 2009

Lampiran

:

Kepada Yth.

Gubernur………….

di –

……….

Perihal :

Usulan Pemerintah Kota/Kabupaten ……….. Untuk Lokasi Penanganan Lingkungan Perumahan

Dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan TA 2010.

Sesuai dengan surat Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor: UM.01.03-M/94 tanggal 25 Juni 2009 perihal Hasil

Rapat Koordinasi Pembangunan Bidang Perumahan dan Permukiman Tahun 2010-2014 dan berdasarkan surat

Sekretaris Kementerian Negara Perumahan Rakyat Nomor: UM.02.03-SM/X/359 Tanggal 1 Oktober 2009 perihal

Kegiatan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2K-BK) dan Rencana

Kunjungan Lapangan, bersama ini dengan hormat kami sampaikan lokasi penanganan lingkungan perumahan dan

permukiman kumuh di kota/kabupaten…………. pada tahun anggaran 2010, sebagai berikut:

a.

Lokasi ……….

b.

Lokasi ……….

c.

Lokasi ……….

Terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sebagai bahan pertimbangan, yaitu:

-

Usulan lokasi dan kawasan penanganan pemerintah kota/kabupaten…..

-

Kuesioner

-

Kesesuian dengan RUTR

-

Surat Keputusan pemerintah kabupaten/kota tentang penetapan lokasi lingkungan perumahan dan

permukiman kumuh

-

Kesanggupan pemerintah kabupaten/kota untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan PLP2K-BK

-

Peta lokasi lingkungan perumahan dan permukiman kumuh

-

foto-foto dan data pendukung lainnya.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama kami ucapkan terima kasih.

Walikota/Bupati ……….

……….

(28)

ORM 2C

SURAT PENETAPAN LOKASI

PERUMAHAN & PERMUKIMAN

KUMUH OLEH BUPATI/WALIKOTA

(29)

permukiman kumuh agar disesuaikan dengan bentuk penulisan surat keputusan yang berlaku di

daerah. Namun demikian, dalam penulisan surat keputusan tersebut perlu ditampung

materi-materi pokok sebagai berikut :

-

Alasan pemilihan lokasi

-

Kesediaan pengalokasian dana APBD

-

Kesediaan memfasilitasi dan penyiapan rencana dan program yang mendukung kegiatan

penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh

Berikut di bawah ini adalah contoh surat keputusan bupati/walikota yang mengakomodasi materi

pokok diatas:

KEPUTUSAN

BUPATI/ WALIKOTA ………

NOMOR : / /2009

TENTANG

PENETAPAN

LOKASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH

DI KABUPATEN/KOTA ………..

Menimbang

: ………… dst (bentuk surat keputusan disesuaikan dengan model surat

keputusan yang berlaku di daerah), sebagai contoh:

a. bahwa pesatnya pertumbuhan penduduk terutama di perkotaan, yang

umumnya berasal dari urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh

kemampuan pelayanan kota sehingga berakibat pada semakin meluasnya

lingkungan permukiman kumuh;

b.

bahwa dalam rangka peningkatan mutu kehidupan dan kesejahteraan

masyarakat, pemerintah dapat memberikan bimbingan, bantuan dan

kemudahan kepada masyarakat baik dalam tahap perencanaan maupun

dalam tahap pelaksanaan, serta melakukan pengawasan dan pengendalian

untuk meningkatkan kualitas permukiman;

c.

bahwa di kabupaten/kota masih terdapat lingkungan permukiman kumuh

yang kualitas permukimannya semakin menurun dan perlu segera

ditangani;

d.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

b dan c perlu penetapan Keputusan Bupati/Walikota …………. tentang

Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di

Kabupaten/ Kota…………...

(30)

b.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1992, Nomor: 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor: 3699);

c.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 9 Tahun 2005 tentang

Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, Tata Kerja

Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Presiden Nomor: 62 Tahun 2005;

d.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 187/M Tahun 2004,

tentang Susunan Kabinet Indonesia Bersatu;

e.

dst

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : …….. dst, sebagai contoh:

“KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA ……… TENTANG LOKASI

PENETAPAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH DI

KABUPATEN/KOTA………...”

Kesatu

: Lokasi-lokasi lingkungan perumahan dan permukiman kumuh sebagaimana

tercantum dalam lampiran keputusan merupakan lokasi yang benar-benar

kumuh dan memerlukan penanganan untuk peningkatan kualitas kehidupan

dan penghidupan masyarakat yang tinggal di lingkungan perumahan dan

permukiman tersebut;

Kedua

: Pemerintah Kabupaten/Kota …………bersedia mengalokasikan dana APBD

untuk kelancaran pelaksanaan penanganan lingkungan perumahan dan

permukiman kumuh yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan mulai tahun

anggaran 2010 sampai dengan tuntasnya penanganan:

Keempat

: Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan keputusan ini

dibebankan pada Anggaran APBD Pemerintah Kabupaten/Kota……… Tahun

Anggaran ………;

Kelima

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan

apabila kemudian hari terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam keputusan ini

akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

dan seterusnya….

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

Bupati/Walikota ………

...

NIP. ...

(31)

Tentang : Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kabupaten/Kota

………

No Lokasi Luas Kawasan (Ha) Keterangan

1.

2.

3.

4.

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

Bupati/Walikota ………

...

NIP. ...

(32)

ORM 2D

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN

KERJASAMA PELAKSANAAN

PENANGANAN OLEH

BUPATI/WALIKOTA & GUBERNUR

(33)

PEMERINTAH WALIKOTA/BUPATI………..

Bentuk surat pernyataan disesuaikan dengan model surat yang biasanya digunakan di daerah,

namun materi yang terkandung di dalam surat pernyataan ini seyogyanya meliputi hal-hal sebagai

berikut:

“Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penanganan lingkungan perumahan dan permukiman kumuh

berbasis kawasan yang dilaksanakan oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera)

pada

Tahun

Anggaran

2010,

maka

bersama

ini

kami

pemerintah

kota/kabupaten……… menyatakan:

1.

Memberikan dukungan dan fasilitasi pelaksanaan penanganan lingkungan perumahan dan

permukiman kumuh berbasis kawasan (PLP2K-BK);

2.

Menetapkan lokasi penanganan sebagai lingkungan perumahan dan permukiman kumuh

melalui surat keputusan kepala daerah;

3.

Bersedia untuk mengalokasikan program dan kegiatan yang dibiayai oleh dana APBD

kota/kabupaten………… dalam rangka sinergi dan saling menunjang kegiatan PLP2K-BK;

4.

Melaksanakan perekrutan Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM);

5.

Bersama dengan TPM memfasilitasi terbentuknya kelompok aparat masyarakat dan

penyusunan

Community Action Plan

(CAP);

6.

Mengusulkan aparat pemerintah kota/kabupaten sebagai anggota tim gabungan koordinasi

dan tim teknis rencana kegiatan PLP2K-BK;

7.

Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara bersinergi dengan Kemenpera dalam

pelaksanaan PLP2K-BK;

8.

Bersedia melanjutkan pelaksanaan progam dan kegiatan PLP2K-BK sesuai dengan rencana

CAP dan PLP2K-BK yang telah disusun, setelah kegiatan stimulan dari Kemenpera selesai.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam

keputusan ini akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya”.

………., ……….. 2009

Walikota/Bupati ………….……….

Nama

(34)

AMPIRAN 3

KUMPULAN

(35)

ORM 3A

PERATURAN MENTERI

TERKAIT UPAYA PENANGANAN DARI

DEPUTI BIDANG PERUMAHAN SWADAYA

(36)

3.A.1 Peraturan

Menteri

Perumahan

Rakyat

Nomor

08/PERMEN/M/2006 tentang Pemberian Stimulan untuk

Perumahan Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

(MBR) Melalui Lembaga Keuangan Mikro/Lembaga Keuangan

Non Bank (LKM/LKNB) <unduh di sini>

http://www.kemenpera.go.id/file_download/c-pp/permenpera08permen-m-2006.pdf

3.A.2 Peraturan

Menteri

Perumahan

Rakyat

Nomor

01/PERMEN/M/2009 tentang

Acuan Penyelenggaraan

Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) <unduh di sini>

(37)

ORM 3B

PERATURAN MENTERI

TERKAIT UPAYA PENANGANAN DARI

DEPUTI BIDANG PERUMAHAN FORMAL

(38)

tentang Pedoman Bantuan Pembangunan Rumah Susun

Sederhana Sewa pada Lembaga Pendidikan Tinggi dan Lembaga

Pendidikan Berasrama <

unduh di sini

>

http://dev.kemenpera.go.id/new_web/file/perpu/permen92008.pdf

3.B.2 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 14 Tahun 2007

tentang pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa <

unduh di

sini

>

http://www.kemenpera.go.id/file_download/c-pp/PERMEN_14_2007.pdf

3.B.3 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No.18 Tahun 2007

tentang Petunjuk Pelaksanaan Perhitungan Tarif Sewa Rusuna

yang dibiayai APBN dan APBD <

unduh di sini

>

http://www.kemenpera.go.id/file_download/c-pp/PERMEN_18_2007.pdf

3.B.4 Peraturan Menteri PU No 5 tahun 2007 tentang Pedoman

Rancang Bangun Rusuna Bertingkat Tinggi

3.B.5 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No.10 Tahun 2007

tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana, dan

Utilitas (PSU) Perumahan dan Permukiman <

unduh di sini

>

(39)

ORM 3C

PERATURAN MENTERI

TERKAIT UPAYA PENANGANAN DARI

(40)

3.C.1 Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 05/PERMEN/M/2008

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan

Rakyat No. 05/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan

Perumahan dan Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi

Perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi <

unduh di sini

>

http://dev.kemenpera.go.id/new_web/file/perpu/permen_05_2008.pdf

3.C.2 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.

06/PERMEN/M/2008 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 06/PERMEN/M/2007

tentang Pengadaan Perumahan dan Permukiman dengan

Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro

Syariah Bersubsidi <

unduh di sini

>

Referensi

Dokumen terkait

[r]

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 12 October 2016 Topik #27 Membangun Budaya Baca dan Mengantisipasi Perubahan Manajemen Perpustakaan

Selain itu, karena anak mengalami pendidikan lebih lama di lingkungan keluarga dibandingkan dengan lingkungan pendidikannya di sekolah atau masyarakat (Novan Barnawi,

[r]

If private schools tend to award merit pay more often to male teachers, and if men also earn higher base salaries (given their education and experience), the coefficient on merit pay

The purpose of this study to find out and analyze whether the Return On Equity, Debt to Total Assets Ratio and Net Profit Margin no effect partially and simultaneously

Dari luasan tersebut maka sebanyak 37.810 ha (17,42 %) diantaranya berupa lahan sawah yang terdistribusi dari bagian hilir hingga ke bagian hulu, dengan luas dan proporsi

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2020 tentang Peran Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman (Berita