• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - WAHYU HARMUNINGSIH BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - WAHYU HARMUNINGSIH BAB I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Low Back Pain (LBP) atau yang sering disebut dengan nyeri punggung bawah (NPB) merupakan keluhan yang sering dijumpai dan merupakan fenomena yang sering dialami oleh masyarakat umum, baik negara berkembang dan negara maju (Hills, 2010). American Osteopathic Assosiation (AOA) tahun 2013, menunjukkan data bahwa dalam 30 hari terakhir sekitar 62% responden merasakan nyeri di punggung bawah, 53% di leher, 38% di bahu, 33% di pergelangan tangan, dan 31% di punggung bagian atas. Jumlah penderita LBP hampir sama pada setiap populasi masyarakat di dunia. Berdasarkan data dari National Health Interview Survey (NHIS, 2009) presentase penderita LBP di Amerika Serikat mencapai 28,5%. Angka ini berada pada urutan pertama tertinggi untuk kategori nyeri yang sering dialami kemudian diikuti oleh chepalgia dan migren pada urutan kedua sebanyak 16% (National Center for Health Statistic, 2010).

(2)

Kelompok Studi Nyeri (Pokdi Nyeri) Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) melakukan penelitian pada bulan Mei 2002 di 14 rumah sakit pendidikan, dengan hasil menunjukkan bahwa jumlah penderita nyeri sebanyak 4456 orang (25% dari total kunjungan), 1598 orang (35,86%) merupakan penderita nyeri kepala dan 819 orang (18,37%) adalah penderita LBP (Meliala, 2003). Sementara di Indonesia walaupun data epidemiologic mengenai LBP belum ada namun diperkirakan 40% penduduk Jawa Tengah berusia antara 65 tahun pernah menderita nyeri punggung dan prevalensinya pada laki-laki 18,2% dan pada perempuan 13,6% (Meliawan, 2009). Dari data survey yang dilakukan di RSUD banyumas jumlah penderita LBP dalam 1 tahun terakhir pada bagian laporan kunjungan untuk rawat jalan total ada 5036 kunjungan, meliputi kunjungan baru 1352 dan kunjungan lama 3684, untuk rawat inap ada 72 kasus yang terdiagnosis LBP.

(3)

yang menderita keluhan LBP masing-masing 76,7% dan 41% (Heriyanto, 2004). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Horal dan Row dalam Pratiwi (2009) yang menemukan bahwa kejadian nyeri punggung bawah lebih sering terjadi pada umur 40 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Garg dalam Pratiwi (2009) menunjukkan insiden NPB tertinggi pada umur 35-55 tahun dan semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Hal ini diperkuat dengan penelitian Sorenson dimana pada usia 35 tahun mulai terjadi nyeri punggung bawah dan akan semakin meningkat pada umur 55 tahun (Pratiwi, 2009).

Berdasarkan penelitian di Indonesia, prevalensi penderita penyakit muskuloskeletal tertinggi menurut pekerjaan adalah petani (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Angka absolut pekerja di sektor pertanian dan perikanan (12,5 juta), diikuti sektor jasa dan penjualan (12,3 juta) dan menyediakan peluang kerja tertinggi bagi perempuan. Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2015, sektor pertanian masih merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak di Indonesia, yaitu 40,1 juta penduduk pada Ferbuari 2015 (Labour and social trends in Indonesia 2014-2015).

(4)

Terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri punggung bawah adalah terapi panas (hot pack, Short Wave Diathermy, Micro Wafe Diathermy), terapi dingin (cold pack, kompres dingin, massage es),terapi listrik (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, interferensi, dyadinamis), terapi manipulasi atau stretching,massage (Swedish Massage, Sport Massage).

Massage kini dipandang sebagai cara yang paling berhasil untuk relaksasi akibat kelelahan atau rasa pegal yang dialami setelah melakukan aktivitas bagi kebanyakan orang. Sehat dan bugar memerlukan banyak layanan, salah satunya massage (Ali dan Bambang, 2009).

Swedish Massage adalah manipulasi pada jaringan tubuh dengan teknik khusus untuk mempersingkat waktu pemulihan dari ketegangan otot (kelelahan), meningkatkan sirkulasi darah tanpa meningkatkan beban kerjajantung (Ken Gray, 2009). Menurut penelitian Hermawan (2015) menunjukan ada pengaruh Swedish massage terhadap perubahan denyut nadi dan frekuensi pernafasan.

(5)

meredakan nyeri. Kedua, yaitu efek hidrokinesis dimana kompres hangat dapat mengurangi pengaruh gravitasi dan ketidaknyamanan akibat tekanan pada tulang belakang dan struktur lainnya (Potter & Perry, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada petani di desa pasinggangan banyumas pada tanggal 20 November 2017, pada 10 petani ditemukan 8 petani yang mengalami nyeri punggung bawah. Sebagian petani sudah mengetahui bagaimana mengatasi saat nyeri punggung bawah tetapi cara yang digunakan belum efektif. Berdasarkan survey diatas maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Swedish Massage Terhadap Perubahan Tingkat Nyeri

KejadianLow Back Pain Pada Petani di Desa Pasinggangan Banyumas “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dalam latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah :

“Bagaimana Efektivitas Swedish Massage Terhadap Perubahan Tingkat

(6)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas swedish massage terhadap perubahan tingkat nyeri kejadian low back pain pada petani di Desa Pasinggangan Banyumas.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan umur dan jenis kelamin.

b. Mengetahui tingkat nyeri sebelum diberikan swedish massage pada petani di Desa Pasinggangan Banyumas.

c. Mengetahui tingkat nyeri sesudah diberikan swedish massage pada petani di Desa Pasinggangan Banyumas.

d. Menganalisis efektifitas swedish massage terhadap perubahan tingkat nyeri kejadian low back pain pada petani di Desa Pasinggangan Banyumas.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

(7)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Petani

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi petani dan menambah pengetahuan dalam mengatasi nyeri terhadap kejadian low back pain dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. b. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang keperawatan mengenai efektifitas Swedish massage dan menerapkan teori yang ada dalam praktik lapangan.

c. Bagi Instansi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kolesksi baru dalam penelitian yang baru sehingga dapat mejadi rujukan bagi penelitian selanjutnya.

d. Bagi Profesi Keperawatan

(8)

E. Penelitian Terkait

digunakan yaitu “one group pretest and posttest

design”.total sampling. Teknik analisis data

menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%.

1.Ada pengaruh sport massage terhadap perubahan denyut nadi dan frekuensi pernafasan.

2. Ada pengaruh

Swedish massage

terhadap perubahan denyut nadi dan frekuensi pernafasan.

Persamaan : Pada variable independen (terikat)

Perbedaan : 1.Judul

penelitian soni adalah

perubahan denyut nadi dan frekuensi pernafasan, dan yang saya teliti adalah

perubahan tingkat nyeri kejadian low back pain. 2.Desain yang digunakan soni adalah

eksperimen one grup pre-post test, dan saya menggunakan eksperimen control group pre-post test.

2. Duwi wawancara dan observasi serta pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 30 orang dengan teknik sampling total sampling.

Tidak ada hubungan antara sarana kerja, lama kerja dan sikap kerja dengan keluhan

subyektif nyeri

pinggang (p value >0,05). Ada

hubungan antara

umur dengan keluhan

subyektif nyeri

pinggang (p value < 0,05). Keluhan yang dirasakan dengan kategori ringan 66,7% dan kategori berat 33,3%.

Persamaan : Pada variable independen (terikat)

Perbedaan : Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan peneliti

(9)

No Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan dan penelitian ini survey analitik dengan Pendekatan

cross

sectional.Total sampling sebanyak 40 pekerja pembuat terasi di RW XVI Tambak Rejo Tanjung Mas.

Kesimpulan dari

penelitian ini ada hubungan anatara sikap kerja duduk

dengan keluhan

subyektif nyeri

punggung bawah (p = 0,29).

Persamaan : Pada variable independen (terikat)

Perbedaan : Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan peneliti

menggunakan penelitian eksperimen.

4. Steivi S.

Penelitian ini mneggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan menggunakan total sampling, yang diteliti sebanyak 40 responden.

Hasil penelitian menunjukan bahwa masa kerja petani >10 thn memiliki masa kerja sebanyak 21 responden (52,5%) dibandingkan dengan masa kerja 6-9 tahun yaitu berjumlah 19 responden (47,5%). Tingkat resiko keluhan muskuloskeletal sebagian besar responden memiliki tingkat resiko tinggi yaitu sebanyak 24 responden (60%), dan tingkat risiko sangat tinggi sebanyak 1 responden (2,5%).

Persamaan : Pada responden penelitian.

Perbedaan : 1.penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan peneliti menggunakan penelitian eksperimen. 2.pada penelitian ini mengetahui adakah hubungan dan peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui rancanga one group pretest-posttest. Sampel diambil

Tingkat kecemasan lansia sebelum diberikan Swedish massage kategori sedang banyak 8 orang (53,3%). Tingkat kecemasan sesudah diberikan Swedish massage kategori ringan

(10)

No Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan dan

perbedaan

menggunakan total sampling yaitu 15 responden.

sebanyak 8 orang (53,3%). Perubahan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan Swedish massage menunjukan perbedaan sebesar 2,00. Hasil uji wilcoxon diperoleh p-value 0,008 <0,05.

Perbedaan : 1.pada variable dependen (bebas) 2.pengambilan

sampel pada

penelitian ini adalah total sampling sedangkan yang peneliti

Para peserta dipilih secara acak, dengan persetujuan mereka, dengan menggunakan pemungutan suara, untuk dimasukan dalam kelompok intervensi (yang,

menerima pijat swedia tiga kali seminggu, selama 30 menit selama lima minggu) dan kelompok kontrol (yang menerimaperaw atan rutin. Penelitian ini terdiri dari uji klinis termasuk 100 pasien dengan kanker payudara.

Sebelum intervensi, tidak ada perbedaan signifikan dalam rata-rata keseluruhan antara intervenes dan kelompok kontrol dan sub-skala kemarahan, kecemasan, depresi, dan positif

mempengaruhi (p = 0,469). Rata-rata dari skala keseluruhan dalam kelompok pijat swedia menurun jika dibandingkan dengan kondisi

pra-intervensi, dan untuk (P<0,001) setelah intervensi. Selain itu, nilai-nilai untuk kelompok kontrol untuk pra intervensi dan setelah intervensi (P = 0,620).

Persamaan : 1.Pada variable independen (terikat) 2.penelitian eksperimen

(11)

No Peneliti Judul Metode Hasil Persamaan dan

Studi kuasi eksperimental ini dengan dua kelompok. Desain crossover yang dilakukan pada 20 wanita sehat yang dipilih dengan metode pengembilan sampel sederhana dan secara acak ditugaskan untuk BNC (Back, Neck, Chest) atau LAF (Leg, Arm, Face) kelompok.

Kedua metode ini menyebabkan penurunan yang signifikan dalam BP sistolik pada tahap pertama (P = 0,02, 0.00); namun diastolic BP menunjukan penurunan yang signifikan hanya dalam kelompok BNC (P=0,01). Rata-rata suhu tubuh pada kelompok LAF mengalami

penurunan (P=0.0.3), dan denyut nadi dan laju pernafasan menunjukan penurunan pada dua kelompok selama tahap kedua (P=0.00) selain itu skor kecemasan

menunjukan tidak ada perubahan yang signifikan sebelum dan sesudah terapi pijat (P<0,05).

Persamaan : Penelitian ini

sama dengan

yang peneliti gunakan yaitu menggunakan penelitian ekperimen.

Perbedaan : 1.pada penelitian

ini untuk

mengetahui perbandingan dan penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk

Referensi

Dokumen terkait

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK &amp; MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Penyusutan menurut akuntansi 363,912,420 - Beban penyisihan piutang ragu-ragu 5,895,607,010 - Kenikmatan, sumbangan dan representasi 995,359,642

Dan Bagaimana hubungan komitmen yayasan dan efektivitas pengelolaan wakaf yayasan secara bersama sama dengan kesejahteraan pegawai yayasan Nurul Ulum Kutamandala

“ Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas

Penulisan karya ilmiah tertulis (skripsi) yang berjudul “Analisis Nilai Tambah Dan Prospek Agroindustri Suwar-Suwir di Kabupaten Jember“ ini diajukan sebagai salah satu

[r]

Sehingga masih banyak informasi – informasi lainnya yang dapat digunakan sebagai pertimbangan investor dalam membuat keputusan investasi, diantaranya adalah