• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN ANGGARAN 005 UNIT ORGANISASI 01

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAGIAN ANGGARAN 005 UNIT ORGANISASI 01"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAGIAN ANGGARAN 005

UNIT ORGANISASI 01

LAPORAN KEUANGAN

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG

MAHKAMAH AGUNG RI

PERIODE TAHUNAN

TAHUN ANGGARAN 2012

AUDITED

Jl. By Pass Km 24 Anak Air

PADANG

(3)

Kata Pengantar i

Kata Pengantar

Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas UU No. 22

Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2012,Menteri / Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran / Barang mempunyai tugas

antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara /

Lembaga yang dipimpinnya.

Pengadilan Tinggi Agama Padang adalah salah satu Entitas Akuntansi di bawah Mahkamah

Agung Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan

pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan B elanja Negara

dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Padang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

PER-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan Laporan Keuangan ini, perlu kami kemukakan bahwa Laporan

(4)

Kata Pengantar ii Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para

pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/

pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kantor

Pengadilan Tinggi Agama Padang. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan

untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam

usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Padang, 5 Juli 2013 Ketua, ttd Drs. H. MOH. THAHIR, SH.,MH NIP. 19481205 197603 1 001

(5)

Daftar Isi ii

Daftar Isi

hal. Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel v

Pernyataan Tanggung Jawab ix

Ringkasan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 4

II. Neraca 5

III. Catatan atas Laporan Keuangan 7

A. Penjelasan Umum

A.1. Dasar Hukum 7

A.2. Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Padang 8

A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 9

A.4. Kebijakan Akuntansi 10

B. Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran

B.1. Pendapatan Negara dan Hibah 18

B.2. Belanja Negara 30

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca

C.1. Aset Lancar 35

C.2. Aset Tetap 46

(6)

Daftar Isi iii

C.4. Kewajiban 89

C.5. Ekuitas Dana Lancar 93

C.6. Ekuitas Dana Investasi 95

D. Pengungkapan Penting Lainnya

D.1. Kejadian-kejadian Penting setelah Tanggal Neraca 96

D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 97

D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual 99

D.4. Rekening Pemerintah 100

D.5. Pengungkapan Lain-lain

D.5.1. Revisi DIPA 101

D.5.2. Ralat SPM, SSBP, dan SSPB 112

D.5.3. Catatan Penting Lainnya 117

Laporan-laporan Pendukung

A. LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan B. LRA Belanja dan Pengembalian Belanja

C. Neraca Percobaan

Lampiran-lampiran

D. Laporan Barang Pengguna

D.1. Laporan Posisi BMN di Neraca

D.2. Laporan Barang Kuasa Pengguna Intrakomptabel per Kelompok

(7)

Daftar Isi iv Kelompok

D.4. Laporan Barang Kuasa Pengguna Gabungan Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel per Kelompok

D.5. Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Bersejarah per Kelompok

D.6. Laporan Barang Kuasa Pengguna Aset Tak Berwujud per Kelompok

D.7. Laporan Barang Kuasa Pengguna Konstruksi Dalam Pengerjaan per Kelompok

E. Lampiran Rencana Tindak dan Monitoring Penyelesaian Tindak Lanjut terhadap Temuan BPK

F. Monitoring Penutupan Rekening Kementrian/Lembaga Tahun 2012

(8)

Daftar Tabel v

Daftar Tabel

Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran per 31 Desember 2012 dan 2011 2

Tabel 2 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 2011 3

Tabel 3 Rekapitulasi Jumlah Satker UAKPA 9

Tabel 4 Penggolongan Kualitas Piutang 16

Tabel 5 Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP 18

Tabel 6 Pengelompokan Pendapatan dari Pengelolaan BMN /Penjualan 20

Tabel 7 Rincian Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Per Satker 20

Tabel 8 Rincian KPKNL Penyetor dan Kode KPPN 21

Tabel 9 Rincian Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan Per Satker 21

Tabel 10 Rincian Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Per Satker

24

Tabel 11 Pengelompokan Pendapatan Lainnya 25

Tabel 12 Rincian Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Per Satker 25

Tabel 13 Rincian Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Per Satker 26

Tabel 14 Rincian Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/ TGR) Per Satker

27

Tabel 15 Rincian Penerimaan Kemballi Persekot/ Uang Muka Gaji Per Satker 27

(9)

Daftar Tabel vi Tabel 17 Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya per 31 Desember TA 2012 dan 31

Desember TA 2011

29

Tabel 18 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

30

Tabel 19 Perbandingan Realisasi Belanja per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

31

Tabel 20 Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

32

Tabel 21 Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

33

Tabel 22 Perbandingan Realisasi Belanja Modal per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

34

Tabel 23 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Satker per 31 Desember TA 2012 dan TA 2011

35

Tabel 24 Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember TA 2012 dan TA 2011

36

Tabel 25 Penyetoran Kas di Bendahara Pengeluaran 36

Tabel 26 Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

36

Tabel 27 Rincian Piutang Bukan Pajak per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

37

Tabel 28 Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember TA 2012

(10)

Daftar Tabel vii Tabel 29 Rincian Penyisihan Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

40

Tabel 30 Rincian Belanja Pegawai Dibayar Dimuka Per Satker 40

Tabel 31 Rincian Belanja Pegawai Dibayar Dimuka Per Satker 41

Tabel 32 Rincian Persediaan per 31 Desember TA 2012 41

Tabel 33 Perbandingan Persediaan per Satker 43

Tabel 34 Rincian Mutasi Persediaan per 31 Desember TA 2012 43

Tabel 35 Perbedaan Pencatatan Persediaan yang Rusak dan Usang antara Aplikasi Persediaan dengan Aplikasi SIMAK BMN

45

Tabel 36 Rincian Aset Tetap 46

Tabel 37 Rincian Saldo Tanah 47

Tabel 38 Perbandingan Aset Tanah Per Satker 53

Tabel 39 Perbandingan Aset Peralatan dan Mesin Per Satker 69

Tabel 40 Perbandingan Aset Gedung dan Bangunan Per Satker 72

Tabel 41 Perbandingan Aset Jalan dan Jembatan Per Satker 75

Tabel 42 Perbandingan Aset Tetap Lainnya Per Satker 77

Tabel 43 Perbandingan Konstruksi Dalam Pengerjaan Per Satker 79

Tabel 44 Rincian Aset Lainnya per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

81

(11)

Daftar Tabel viii

Tabel 46 Perbandingan Aset Tak berwujud Per Satker 82

Tabel 47 Perbandingan Aset Lain-lain Per Satker 87

Tabel 48 Rincian Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember TA 2012 dan TA 2011

89

Tabel 49 Rincian Belanja pegawai yang masih harus dibayar Per Satker 90

Tabel 50 Rincian Revisi Per Satker 101

(12)

Pernyataan Tangungjawab ix Jl. By Pass Km 24 Anak Air Padang Padang - Sumatera Barat 25171

Telp. 0751-7054806 Fax. 0751-40537 e-mail : keuangan@pta-padang.go.id _____________________________________________________________________________

PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB

Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Padang yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab Kami.

Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Padang telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Padang, 5 Juli 2013 Kepala UAPPA-W, Panitera/ Sekretaris, ttd Drs. H. YUSTAN AZIDIN, SH., MH NIP. 19550801 197903 1 003

(13)

I | Ringkasan 1

Ringkasan

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna

Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

Laporan Keuangan UAPPA-W Pengadilan Tinggi Agama Padang Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2012 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari 2012 s.d. 31 Desember 2012.

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah sampai dengan periode yang berakhir tanggal 31 Desember TA 2012 adalah sebesar Rp. 444.533.471,00 atau 0,00% dari anggaran yang ditetapkan dalam DIPA Tahun Anggaran 2012 . Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah berasal sepenuhnya dari Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Realisasi Belanja Negara per 31 Desember TA 2012 adalah sebesar Rp. 122.579.663.381,00 atau mencapai 95,81% dari anggarannya.

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 dan periode yang berakhir tanngal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 dapat dilihat pada tabel di berikut.

(14)

I | Ringkasan 2

Tabel I. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran per 31 Desember TA 2012 31 Desember TA 2011 (dalam satuan rupiah)

Uraian 31 Desember TA 2012 31 Desember TA 2011

Anggaran Realisasi % Realisasi

Pendapatan Negara dan Hibah 0,00 444.533.471,00 0,00 368.737.958,00

Belanja 127.940.223.090,00 122.579.663.381,00 95,81 115.671.598.829,00

Sumber: Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) 2012 2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana per 31 Desember 2012 dan dibandingkan dengan 31 Desember 2011 .

a. Jumlah Aset adalah sebesar Rp. 303.215.115.569,00 yang terdiri dari :

1) Aset Lancar sebesar Rp. 629.795.989,00

2) Aset Tetap sebesar Rp. 301.873.806.149,00

3) Aset Lainnya sebesar Rp. 709.136.323,00

b. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp. 9.048.160.256,00 yang terdiri dari

1) Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp. 9.048.160.256,00 2) Kewajiban Jangka Panjang sebesar Rp. 0,00

c. Jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp. 294.166.955.313,00 yang terdiri dari

1) Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. -8.418.364.267,00

2) Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 302.585.319.580,00

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 dapat dilihat pada tabel di berikut.

(15)

I | Ringkasan 3

Tabel II. Ringkasan Laporan Neraca per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011 (dalam satuan rupiah)

Uraian Periode Neraca Kenaikan/Penurunan

31 Desember 2012 31 Desember 2011 Rp. % Aset Aset Lancar 629.795.989,00 326.721.721,00 303.074.268,00 92,76 Aset Tetap 301.873.806.149,00 272.254.099.279,00 29.619.706.870,00 10,87 Aset Lainnya 709.136.323,00 221.820.083,00 487.316.240,00 219,68 Jumlah Aset 303.215.115.569,00 272.802.641.083,00 30.412.474.486,00 11,14 Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek 9.048.160.256,00 92.876.214,00 8.955.284.042,00 9.642,17 Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00 0,00 0,00 Ekuitas Dana

Ekuitas Dana Lancar -8.418.364.267,00 233.845.507,00 -8.652.209.774,00

-3.699,96

Ekuitas Dana Investasi 302.585.319.580,00 272.475.919.362,00 30.109.400.218,00 11,05

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

303.215.115.569,00 272.802.641.083,00 30.412.474.486,00 11,14

Sumber: Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) 2012

3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

(16)

I. Laporan Realisasi Anggaran 4

I. Laporan Realisasi Anggaran

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 ( dalam satuan rupiah)

Uraian Cata tan TA 2012 TA 2011 Anggaran / Estimasi Realisasi % Realisasi PENDAPATAN 1. Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1.1 0,00 444.533.471,00 0,00 368.737.958,00 Jumlah Pendapatan 0,00 444.533.471,00 0,00 368.737.958,00 BELANJA 1. Belanja Pegawai B.2.1. 75.674.960.000,00 74.445.100.551,00 98,37 67.599.191.040,00 2. Belanja Barang B.2.2. 22.158.443.090,00 19.910.111.321,00 89,85 14.368.497.769,00 3. Belanja Modal B.2.3. 30.106.820.000,00 28.224.451.509,00 93,74 33.703.910.020,00 Jumlah Belanja 127.940.223.090,00 122.579.663.381,00 95,81 115.671.598.829,00

*Silahkan lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Bagian III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.

(17)

II. NERACA 6

II. NERACA

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG

NERACA

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(dalam satuan rupiah)

URAIAN Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011

ASET

Aset Lancar C.1

Kas dan Bank

Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1. 69.648.921,00 450,00

Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2. 3.874.500,00 71.336.999,00

Jumlah Kas dan Bank 73.523.421,00 71.337.449,00

Piutang

Piutang Bukan Pajak C.1.3. 0,00 1.978.190,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak

C.1.4. 0,00 -9.890,00

Bagian Lancar TGR C.1.5. 5.733.756,00 0,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Bagian Lancar TGR

C.1.6. -28.669,00 0,00

Jumlah Piutang (bersih) 5.705.087,00 -9.890,00

Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.1.7. 390.393.769,00 57.883.283,00

Persediaan C.1.8. 160.173.712,00 195.532.689,00

Jumlah Aset Lancar 629.795.989,00 326.721.721,00

Aset Tetap C.2

Tanah C.2.1. 84.049.409.906,00 82.945.258.056,00

Peralatan dan Mesin C.2. 2. 58.320.071.558,00 52.040.344.605,00

Gedung dan Bangunan C.2. 3. 139.501.597.584,00 124.866.368.770,00

Jalan dan Jembatan, Irigasi, dan Jaringan

C.2. 4. 1.432.361.520,00 1.288.052.270,00

Aset Tetap Lainnya C.2. 5. 1.230.509.209,00 1.214.923.229,00

(18)

II. NERACA 7 Jumlah Aset Tetap 301.873.806.149,00 272.254.099.279,00

Piutang Jangka Panjang C.3

TGR C.3. 1. 2.389.053,00 0,00

Penyisihan Piutang tak Tertagih – TGR C.3. 2. -11.945,00 0,00

Jumlah Piutang Jangka Panjang (bersih)

2.377.108,00 0,00

Aset Lainnya C.4

Aset tak Berwujud C.4. 1. 208.000.000,00 187.250.000,00

Aset Lain-Lain C.4. 2. 501.136.323,00 34.570.083,00

Jumlah Aset Lainnya 709.136.323,00 221.820.083,00

Jumlah Aset 303.215.115.569,00 272.802.641.083,00

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek C.5

Utang kepada Pihak Ketiga C.5. 1. 8.978.511.335,00 94.100.764,00

Uang Muka dari KPPN C.5. 2. 69.648.921,00 450,00

Pendapatan yang Ditangguhkan C.5. 3. 0,00 -1.225.000,00

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 9.048.160.256,00 92.876.214,00

Jumlah Kewajiban 9.048.160.256,00 92.876.214,00

EKUITAS

Ekuitas Dana Lancar C.6

Cadangan Piutang C.6. 1. 396.098.856,00 1.968.300,00

Cadangan Persediaan C.6. 2. 160.173.712,00 195.532.689,00

Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

C.6. 3. -8.974.636.835,00 -21.538.765,00

Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima

C.6. 4. 0,00 57.883.283,00

Jumlah Ekuitas Dana Lancar -8.418.364.267,00 233.845.507,00

Ekuitas Dana Investasi C.7

Diinvestasikan dalam Aset Tetap C.7. 1. 301.873.806.149,00 272.254.099.279,00 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya C.7. 2. 711.513.431,00 221.820.083,00 Jumlah Ekuitas Dana Investasi 302.585.319.580,00 272.475.919.362,00 Jumlah Ekuitas Dana 294.166.955.313,00 272.709.764.869,00 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Dana 303.215.115.569,00 272.802.641.083,00

*Silahkan lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Bagian III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.

(19)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 7

III. Catatan atas Laporan Keuangan

A.

Penjelasan Umum

A.1.

Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

g. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011.

h. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada Bagan Akun Standar.

i. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada Bagan Akun

(20)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 8 Standar.

j. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

k. Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum.

l. Peraturan Mahkamah Agung RI No. 03 tahun 2012 tentang Biaya Proses Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di Bawahnya.

A.2.

Kebijakan Teknis Pengadilan Tinggi Agama Padang

A.2.1.

Rencana Strategis

Tahun 2012 merupakan bagian dari rencana strategis Mahkamah Agung 2010 – 2014 dimana pelaksanaan dan perencanaan sudah berbasis kinerja. Program dan kegiatan Pengadilan Tinggi Agama Padang pada tahun 2010 sampai dengan 2014 mengacu pada program-program yang dicanangkan oleh Mahkamah Agung dan dituangkan dalam visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Padang.

Visi Mahkamah Agung adalah “TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”, yang bertujuan agar Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya menjadi lembaga yang dihormati, dimana di dalamnya dikelola oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus perkara.

Misi Mahkamah Agung:

1. Menjaga kemandirian badan peradilan

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan

(21)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 9 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan

Kemudian visi dan misi Mahkamah Agung tersebut dijadikan acuan bagiPengadilan Tinggi Agama Padang sebagai visi dan misinya.

Visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Padang adalah

Untuk mewujudkan visi tersebut Pengadilan Tinggi Agama Padang melakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut:

A.3.

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2012 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pengadilan Tinggi Agama Padang. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

Laporan Keuangan UAPPA-W Tahun 2012 ini merupakan laporan konsolidasi dari seluruh satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan, yang secara struktural berada di bawah .

Jumlah satuan kerja di lingkup adalah 36 satker. Dari jumlah tersebut, yang menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan sejumlah 36 satker (100%). Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Rekapitulasi Jumlah Satker UAKPA No Kode

Eselon

Uraian Satker Jumlah Jenis Kewenangan Jumlah Satker

KP KD DK TP

M TM M BM M BM M BM

1 01 Pengadilan Tinggi Padang V

2 01 Pengadilan Negeri Padang V

3 01 Pengadilan Negeri Sawahlunto V

4 01 Pengadilan Negeri Batusangkar V

5 01 Pengadilan Negeri Solok V

6 01 Pengadilan Negeri Pariaman V

(22)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 10

8 01 Pengadilan Negeri Bukittinggi V

9 01 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping V

10 01 Pengadilan Negeri Payakumbuh V

11 01 Pengadilan Negeri Padang Panjang V

12 01 Pengadilan Negeri Lubuk Basung V

13 01 Pengadilan Negeri Tanjung Pati V

14 01 Pengadilan Negeri Kotobaru V

15 01 Pengadilan Negeri Muaro V

16 01 Pengadilan Tinggi Agama Padang V

17 01 Pengadilan Agama Pariaman V

18 01 Pengadilan Agama Solok V

19 01 Pengadilan Agama Sawahlunto V

20 01 Pengadilan Agama Batusangkar V

21 01 Pengadilan Agama Padang V

22 01 Pengadilan Agama Padang Panjang V

23 01 Pengadilan Agama Sijunjung V

24 01 Pengadilan Agama Koto Baru V

25 01 Pengadilan Agama Muara Labuh V

26 01 Pengadilan Agama Painan V

27 01 Pengadilan Agama Bukittinggi V

28 01 Pengadilan Agama Lubuk Sikaping V

29 01 Pengadilan Agama Talu V

30 01 Pengadilan Agama Maninjau V

31 01 Pengadilan Agama Payakumbuh V

32 01 Pengadilan Agama Tanjung Pati V

33 01 Pengadilan Agama Lubuk Basung V

34 01 Pengadilan Negeri Pasaman Barat V

35 01 Pengadilan Tata Usaha Negara Padang V

36 01 Pengadilan Militer I - 03 Padang V

Jumlah 36 36

Keterangan:

M = Menyampaikan LK BM = Belum menyampaikan LK

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN.

A.4.

Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun2012 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan

(23)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 11 Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Tinggi Agama Padang adalah sebagai berikut:

(1.)

Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

(2.)

Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.

(3.)

Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,

(24)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 12 termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.

a.

Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:

- harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,

- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri

(25)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 13 dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

b.

Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Pengadilan Tinggi Agama Padang per 31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:

(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah)

(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

(c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

c.

Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang

(26)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 14 bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.

TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.

d.

Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.

Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi, Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang

(27)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 15 dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.

(4.)

Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a.

Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b.

Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian

(28)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 16 karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.

(5.)

Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.

(6.)

Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Utang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.06/20110 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.

Tabel 4 Penggolongan Kualitas Piutang

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10% Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua

tidak dilakukan pelunasan

50% Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga

tidak dilakukan pelunasan

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

(29)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Umum 17

(7.)

Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap

Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012 , Pengadilan Tinggi Agama Padang belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang menyebutkan bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013.

(30)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 18

B.

Penjelasan atas Pos-pos Realisasi Anggaran

B.1.

Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara bukan Pajak Lainnya (netto) :Rp. 444.533.471,00

Keseluruhan Pendapatan Negara yang diterima oleh Pengadilan Tinggi Agama Padang berasal dari Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya.

Pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 terdapat kenaikan penerimaan PNBP Lainnya sebesar Rp. 75.795.513,00 atau naik 20,55% dari penerimaan PNBP Lainnya tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah penerimaan PNBP Lainnya pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 444.533.471,00 sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 diterima PNBP Lainnya sebesar Rp. 368.737.958,00.

Tabel 5

Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP

(dalam satuan rupiah)

No. Uraian Estimasi

Pendapatan

Realisasi %

1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN /Penjualan

0,00 55.273.191,00 0,00

2. Pendapatan Jasa 0,00 0,00 0,00

3. Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi

0,00 0,00 0,00

4. Pendapatan Iuran dan Denda 0,00 6.553.618,00 0,00

5. Pendapatan Lainnya 0,00 382.706.662,00 0,00

Total 444.533.471,00 0,00

(31)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 19 Nilai estimasi pendapatan sebesar 0,00 (nol) dikarenakan terjadinya perbedaan versi aplikasi RKAKL sewaktu penyusunan RKAKL dengan RKAKL final. Dimana pada waktu penyusunan RKAKL, semua satker dilingkungan Korwil Pengadilan Tinggi Agama Padang telah menginput estimasi pendapatan pada RKAKL masing-masing, namun nilai estimasi pendapatan tersebut tidak tampil pada versi RKAKL yang baru.

Setelah DIPA keluar, Korwil melakukan konfirmasi dan pengajuan perubahan estimasi pendapatan ke Dirjen Perbendaharaan Propinsi Sumatera Barat, namun hasil konfirmasi dengan Dirjen Perbendaharaan membuat rencana tersebut gagal karena setelah DIPA keluar estimasi pendapatan tidak dapat diinput lagi.

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan BMN) serta Pendapatan dari Penjualan diantaranya adalah Pendapatan Penjualan Dokumen Pelelangan, Pendapatan Penjualan Lainnya, Pendapatan Penjualan Rumah, Gedung, Bangunan dan Tanah, Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Berlebih/Rusak/Dihapuskan, dan Pendapatan Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri.

Per tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 terdapat penurunan penerimaan Pendapatan Pengelolaan BMN/Pendapatan Penjualan sebesar Rp. 23.355.242,00 atau turun 29% dari penerimaan Pendapatan Pengelolaan BMN/Pendapatan Penjualan tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah penerimaan Pendapatan Pengelolaan BMN/Pendapatan Penjualan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 55.273.191,00 sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 diterima Pendapatan Pengelolaan BMN/Pendapatan Penjualan sebesar Rp. 78.628.433,00.

(32)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 20

Tabel 6

Pengelompokan Pendapatan dari Pengelolaan BMN /Penjualan

(dalam satuan rupiah)

No. Uraian Pendapatan % dari total

1. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 12.150.000,00 21,98

2. Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 43.123.191,00 78,02

Total 55.273.191,00 100,00

Rincian Pengelompokan Pendapatan dari Pengelolaan BMN /Penjualan per satker pada tabel diatas dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 7

Rincian Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya Per Satker

(dalam satuan rupiah)

No. Satker Pendapatan % dari total

1. Pengadilan Negeri Padang 2.200.000,00 18,11

2. Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 8.000.000,00 65,84

3. Pengadilan Agama Sawahlunto 150.000,00 1,23

4. Pengadilan Agama Padang 1.200.000,00 9,88

5. Pengadilan Agama Padang Panjang 600.000,00 4,94

Total 12.150.000,00 100,00

Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya merupakan pendapatan yang disebabkan penghapusan BMN pada 5 satker diatas.

Untuk satker Pengadilan Agama Sawahlunto, terjadi keterlambatan penyerahan dokumen lelang oleh KPKNL dimana nilai pendapatan sebesar Rp 150.000,00 tersebut seharusnya menjadi pendapatan pada tahun 2011, namun KPKNL Padang baru menyerahkan dokumennya pada Februari 2012

(33)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 21 dan Pengadilan Agama Sawahlunto dengan KPPN rekan kerjanya masing-masing, tidak terdapat nilai pendapatan tersebut, namun transaksi tersebut tercatat pada SAU di Dirjen Perbendaharaan saat Korwil melakukan rekonsiliasi dengan Dirjen Perbendaharaan. Setelah dilakukan konfirmasi dengan 2 satker tersebut, didapatlah informasi bahwa yang melakukan setoran adalah KPKNL, dimana kode KPPN yang diinput bukan KPPN rekan kerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dan Pengadilan Agama Sawahlunto, namun terjadi kesalahan berikut:

Tabel 8

Rincian KPKNL Penyetor dan Kode KPPN

Satker Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping

Pengadilan Agama Sawahlunto

KPPN Rekan Kerja Lubuk Sikaping Sijunjung

Kode KPPN 091 077

KPKNL Rekan Kerja Yang Menyetor Bukittinggi Padang

Kode KPPN Yang Dibuat Dalam Surat Setoran 011 010

Dengan adanya kesalahan tersebut, menyebabkan proses rekonsiliasi Korwil Pengadilan Tinggi Agama Padang dengan Dirjen Perbendaharaan menjadi terganggu.

Tabel 9

Rincian Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan Per Satker

(dalam satuan rupiah)

No. Satker Pendapatan % dari total

1. Pengadilan Negeri Payakumbuh 1.591.175,00 3,69

2. Pengadilan Negeri Lubuk sikaping 1.971.600,00 4,57

(34)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 22

4. Pengadilan Negeri Painan 2.616.578,00 6,07

5. Pengadilan Negeri Pariaman 4.730.531,00 10,97

6. Pengadilan Negeri Solok 2.114.396,00 4,90

7. Pengadilan Negeri Batusangkar 1.538.296,00 3,57

8. Pengadilan Negeri Sawahlunto 2.728.935,00 6,33

9. Pengadilan Negeri Padang 1.674.288,00 3,88

10. Pengadilan Tinggi Padang 2.573.800,00 5,97

11. Pengadilan Tata Usaha Negara Padang 3.347.085,00 7,76

12. Pengadilan Negeri Pasaman Barat 1.451.400,00 3,37

13. Pengadilan Agama Lubuk Basung 301.670,00 0,70

14. Pengadilan Agama Talu 191.084,00 0,44

15. Pengadilan Agama Lubuk Sikaping 491.931,00 1,14

16. Pengadilan Agama Muara Labuh 191.572,00 0,44

17. Pengadilan Agama Sijunjung 538.164,00 1,25

18. Pengadilan Agama Padang 1.500.000,00 3,48

19. Pengadilan Agama Sawahlunto 39.179,00 0,09

20. Pengadilan Tinggi Agama Padang 486.762,00 1,13

21. Pengadilan Negeri Muaro 1.894.400,00 4,39

22. Pengadilan Negeri Koto Baru 1.966.880,00 4,56

23. Pengadilan Negeri Tanjung Pati 1.496.520,00 3,47

24. Pengadilan Negeri Lubuk Basung 1.476.000,00 3,42

25. Pengadilan Negeri Padang Panjang 2.070.945,00 4,80

Total 43.123.191,00 100,00

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan tersebut berasal dari sewa rumah dinas dan kantin.

Pendapatan Jasa diantaranya adalah Pendapatan Surat Keterangan, Visa, Paspor, Pendapatan Hak dan Perijinan, Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, Teknologi, Pendapatan DJBC, Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro), Pendapatan Bea Lelang, Pendapatan

(35)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 23 Biaya Pengurusan Piutang dan Lelang Negara, dan Pendapatan Jasa Lainnya.

Per tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 terdapat penurunan penerimaan pendapatan Jasa sebesar Rp. 518,00 atau turun 100% dari penerimaan pendapatan Jasa tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah penerimaan pendapatan Jasa pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 0,00 sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 diterima pendapatan Jasa sebesar Rp. 518,00.

Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi diantaranya adalah Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan, Pendapatan Pengesahan Surat Dibawah Tangan, Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah Pada Panitera Badan Pengadilan (Peradilan), Pendapatan Hasil Denda dan Sebagainya, Pendapatan Ongkos Perkara, dan Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya.

Per tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 terdapat penurunan penerimaan pendapatan Peradilan sebesar Rp. 10.418.589,00 atau turun 100% dari penerimaan pendapatan Peradilan tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah penerimaan pendapatan Peradilan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 0,00 sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 diterima pendapatan Peradilan sebesar Rp. 10.418.589,00.

Pendapatan Iuran dan Denda yang dikelola Korwil Pengadilan Tinggi Agama Padang berasal dari Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah.

(36)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 24 Per tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 terdapat kenaikan penerimaan pendapatan Denda sebesar Rp. 871.216,00 atau naik 15,33% dari penerimaan pendapatan Denda tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah penerimaan pendapatan Denda pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 6.553.618,00 sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 diterima pendapatan Denda sebesar Rp. 5.682.402,00.

Tabel 10

Rincian Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah Per Satker

(dalam satuan rupiah)

No. Satker Pendapatan % dari total

1. Pengadilan Tinggi Agama Padang 1.147.790,00 17,51

2. Pengadilan Agama Painan 2.425.500,00 37,01

3. Pengadilan Negeri Lubuk Basung 2.980.328,00 45,48

Total 6.553.618,00 100,00

Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah dari 3 satker diatas bersumber dari keterlambatan penyelesaian pembangunan gedung kantor.

Pendapatan Lainnya diantaranya adalah Penerimaan Kembali Belanja

Pegawai Pusat TAYL,Penerimaan Kembali Belanja Pensiun

TAYL,Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL,Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/TGR) Bendahara, Penerimaan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji, dan Pendapatan Anggaran Lain-lain.

(37)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 25 penerimaan pendapatan Lainnya sebesar Rp. 108.698.646,00 atau naik 39,66% dari penerimaan pendapatan Lainnya tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah penerimaan pendapatan Lainnya pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 382.706.662,00 sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 diterima pendapatan Lainnya sebesar Rp. 274.008.016,00.

Tabel 11

Pengelompokan Pendapatan Lainnya

(dalam satuan rupiah)

No. Uraian Pendapatan % dari total

1. Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL 2.503.275,00 0,65

2. Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL 39.102.276,00 10,22

3. Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian

yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/ TGR)

16.086.065,00 4,20

4. Penerimaan Kemballi Persekot/ Uang Muka Gaji 221.876.535,00 57,98

5. Pendapatan Anggaran Lain-lain 103.138.511,00 26,95

Total 382.706.662,00 100,00

Rincian Pendapatan Lainya, dapat dilihat dari 5 tabel berikut:

Tabel 12

Rincian Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL Per Satker

(dalam satuan rupiah)

No. Satker Pendapatan % dari total

1. Pengadilan Tinggi Padang 211,00 0,01

2. Pengadilan Negeri Padang 136,00 0,01

3. Pengadilan Negeri Solok 608.096,00 24,29

4. Pengadilan Negeri Pariaman 1.917,00 0,08

5. Pengadilan Negeri Bukittinggi 186,00 0,01

(38)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 26

7. Pengadilan Negeri Lubuk Basung 117,00 0,00

8. Pengadilan Negeri Koto Baru 81,00 0,00

9. Pengadilan Tinggi Agama Padang 176,00 0,01

10. Pengadilan Agama Sawahlunto 105,00 0,00

11. Pengadilan Agama Padang Panjang 427.000,00 17,06

12. Pengadilan Agama Painan 585.000,00 23,37

13. Pengadilan Agama Lubuk Basung 528.000,00 21,09

Total 2.503.275,00 100,00

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL merupakan pendapatan yang bersumber dari kelebihan pembayaran belanja pegawai pada tahun 2011 yang disetorkan pada tahun 2012.

Tabel 13

Rincian Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL Per Satker

(dalam satuan rupiah)

No. Satker Pendapatan % dari total

1. Pengadilan Tinggi Agama Padang 37.481.617,00 95,86

2. Pengadilan Agama Painan 1.250.909,00 3,20

3. Pengadilan Tata Usaha Negara Padang 369.750,00 0,95

Total 39.102.276,00 100,00

Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL tersebut merupakan pengembalian belanja tahun 2011 yang disetor 2012.

Untuk satker Pengadilan Tinggi Agama Padang bersumber dari belanja modal.

(39)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 27

Tabel 14

Rincian Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi

atas Kerugian yang Diderita Oleh Negara (Masuk TP/ TGR) Per Satker

(dalam satuan rupiah)

No. Satker Pendapatan % dari total

1. Pengadilan Tinggi Padang 3.320.000,00 20,64

2. Pengadilan Negeri Padang 2.495.074,00 15,51

3. Pengadilan Negeri Pariaman 6.926.300,00 43,06

4. Pengadilan Agama Painan 3.344.691,00 20,79

Total 16.086.065,00 100,00

Tabel 15

Rincian Penerimaan Kemballi Persekot/ Uang Muka Gaji Per Satker

(dalam satuan rupiah)

No. Satker Pendapatan % dari total

1. Pengadilan Tinggi Padang 6.175.740 ,00 2,78

2. Pengadilan Negeri Padang 12.665.368,00 5,71

3. Pengadilan Negeri Sawahlunto 3.034.920,00 1,37

4. Pengadilan Negeri Batusangkar 0,00 0,00

5. Pengadilan Negeri Solok 3.833.895,00 1,73

6. Pengadilan Negeri Pariaman 7.799.270,00 3,52

7. Pengadilan Negeri Painan 6.731.520,00 3,03

8. Pengadilan Negeri Bukittinggi 6.014.850,00 2,71

9. Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 357.600,00 0,16

10. Pengadilan Negeri Payakumbuh 5.517.160,00 2,49

11. Pengadilan Negeri Padang Panjang 0,00 0,00

12. Pengadilan Negeri Lubuk Basung 0,00 0,00

13. Pengadilan Negeri Tanjung Pati 3.057.000,00 1,38

14. Pengadilan Negeri Koto Baru 1.256.720,00 0,57

15. Pengadilan Negeri Muaro 2.040.510,00 0,92

16. Pengadilan Tinggi Agama Padang 31.268.570,00 14,09

(40)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 28

18. Pengadilan Agama Solok 2.845.920,00 1,28

19. Pengadilan Agama Sawahlunto 13.677.110,00 6,16

20. Pengadilan Agama Batusangkar 9.179.960,00 4,14

21. Pengadilan Agama Padang 10.348.620,00 4,66

22. Pengadilan Agama Padang Panjang 5.105.720,00 2,30

23. Pengadilan Agama Sijunjung 10.902.732 ,00 4,91

24. Pengadilan Agama Koto Baru 5.289.170,00 2,38

25. Pengadilan Agama Muara Labuh 6.514.250,00 2,94

26. Pengadilan Agama Painan 0,00 0,00

27. Pengadilan Agama Bukittinggi 14.029.540,00 6,32

28. Pengadilan Agama Lubuk Sikaping 7.866.710,00 3,55

29. Pengadilan Agama Talu 2.806.360,00 1,26

30. Pengadilan Agama Maninjau 2.323.980,00 1,05

31. Pengadilan Agama Payakumbuh 6.829.060,00 3,08

32. Pengadilan Agama Tanjung Pati 1.978.190,00 0,89

33. Pengadilan Agama Lubuk Basung 7.693.960,00 3,47

34. Pengadilan Negeri Pasaman Barat 8.681.560,00 3,91

35. Pengadilan Tata Usaha Negara Padang 7.954.710,00 3,59

36. Pengadilan Militer I-03 Padang 0,00 0,00

Total 221.876.535,00 100,00

Penerimaan Kemballi Persekot/ Uang Muka Gaji terbesar berada pada satker Pengadilan Tinggi Agama Padang, menandakan bahwa disatker tersebut banyak terjadi mutasi personal, adapun kelompok yang mendominasi adalah Hakim Tinggi.

Tabel 16

Rincian Pendapatan Anggaran Lain-lain Per Satker

(dalam satuan rupiah)

No. Satker Pendapatan % dari total

1. Pengadilan Negeri Solok 501.270,00 0,49

(41)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Pendapatan 29

3. Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping 357.600,00,00 0,35

4. Pengadilan Negeri Muaro 2.000,00 0,00

5. Pengadilan Tinggi Agama Padang 102.266.458,00 99,15

6. Pengadilan Agama Padang 408,00 0,00

Total 103.138.511,00 100,00

Nilai Pendapatan Anggaran Lain-lain yang tinggi oleh Pengadilan Tinggi Agama Padang sebesar 99,15% dari total pendapatan ini bersumber dari pendapatan keterlambatan penyelesaian pembangunan gedung kantor pada tahun 2011.

Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 17

Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya

per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

(dalam satuan rupiah)

No. Uraian 31 Desember

TA 2012 31 Desember TA 2011 Perubahan Rp. % 1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN /Penjualan 55.273.191,00 78.628.433,00 -23.355.242,00 -29,70 2. Pendapatan Jasa 0,00 518,00 -518,00 -100,00 3. Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan dan Hasil Tindak Pidana Korupsi 0,00 10.418.589,00 -10.418.589,00 -100,00 4. Pendapatan Iuran dan Denda 6.553.618,00 5.682.402,00 871.216,00 15,33 5. Pendapatan Lainnya 382.706.662,00 274.008.016,00 108.698.646,00 39,66 Total 444.533.471,00 368.737.958,00 75.795.513,00

(42)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Belanja 30

B.2.

Belanja Negara

Realisasi Belanja (netto) : Rp. 122.579.663.381,0 0

Per tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 terdapat kenaikan pengeluaran belanja sebesar Rp. 6.908.064.552,00 atau naik 5,97% dari pengeluaran belanja tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah pengeluaran belanja pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 122.579.663.381,00 atau sebesar 95,81% dari anggaran pengeluaran belanja Tahun Anggaran 2012 , sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 dikeluarkan belanja sebesar Rp. 115.671.598.829,00 , atau sebesar 96,25% dari anggaran pengeluaran belanja Tahun Anggaran 2011.

Rincian Belanja Negara dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 18

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011

(dalam satuan rupiah)

Kode Jenis Belanja Uraian 31 Desember TA 2012 Pagu Realisasi % 51 Belanja Pegawai 75.674.960.000,00 74.445.100.551,00 98,37 52 Belanja Barang 22.158.443.090,00 19.910.111.321,00 89,85 53 Belanja Modal 30.106.820.000,00 28.224.451.509,00 93,74 Total 127.940.223.090,00 122.579.663.381,00 95,81

Sedangkan rincian realisasi total per satker dapat dilihat pada Laporan Realisasi Anggaran Belanja di lampiran Laporan ini.

(43)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Belanja 31

Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012

(dalam satuan rupiah)

Sumber: Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) 2012 & 2011

Perbandingan realisasi belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 19

Perbandingan Realisasi Belanja

per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011 (dalam satuan rupiah)

Kode Jenis Belanja Uraian TA 2012 TA 2011 Perubahan Rp. % 51 Belanja Pegawai 74.445.100.551,00 67.599.191.040,00 6.845.909.511,00 10,12 52 Belanja Barang 19.910.111.321,00 14.368.497.769,00 5.541.613.552,00 38,56 53 Belanja Modal 28.224.451.509,00 33.703.910.020,00 -5.479.458.511,00 -16,25 Total 122.579.663.381,00 115.671.598.829,00 6.908.064.552,00 5,97 B.2.1. Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai (netto) : Rp. 74.445.100.551,00

Per tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 terdapat kenaikan pengeluaran belanja Pegawai sebesar Rp. 6.845.909.511,00 atau naik

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 Belanja Pegawai Belanja

Barang Belanja Modal

R u p iah B ill io n s

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Realisasi 74.445.100.551,00 19.910.111.321,00 28.224.451.509,00 Anggaran 75.674.960.000,00 22.158.443.090,00 30.106.820.000,00

(44)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Belanja 32 10,12% dari pengeluaran belanja Pegawai tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah pengeluaran belanja Pegawai pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 74.445.100.551,00 atau sebesar 98,37% dari anggaran pengeluaran belanja Pegawai Tahun Anggaran 2012 , sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 dikeluarkan belanja Pegawai sebesar Rp. 67.599.191.040,00 , atau sebesar 97,82% dari anggaran pengeluaran belanja Pegawai Tahun Anggaran 2011.

Rincian Belanja Pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 20

Perbandingan Belanja Pegawai

per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011 (dalam satuan rupiah)

Uraian 2012 2011 Perubahan

Realisasi Realisasi Rp. %

Belanja Gaji & Tunj. Pns

70.821.184.604,00 65.029.386.013,00 5.777.334.611,00 8,88

Belanja Gaji & Tunj. Pejabat Negara

2.964.400.000,00 2.108.870.500,00 855.529.500,00 40,56

Belanja Lembur 608.753.400,00 386.773.000,00 222.565.400,00 57,63 Belanja Tunj. Khusus

& Belanja Pegawai Transito

101.200.000,00 110.720.000,00 -9.520.000,00 -8,59

Total 74.495.538.004,00 67.635.749.513,00 6.845.909.511,00 10,12

Pengembalian -50.437.453,00 -36.558.473,00 -13.878.980,00 37,96

(45)

III. Catatan atas Laporan Keuangan | Penjelasan Realisasi Belanja 33 B.2.2. Belanja Barang Realisasi Belanja Barang (netto) : Rp. 19.910.111.321,00

Per tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 terdapat kenaikan pengeluaran belanja Barang sebesar Rp. 5.541.613.552,00 atau naik 38,56% dari pengeluaran belanja Barang tahun lalu pada periode yang sama. Jumlah pengeluaran belanja Barang pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 19.910.111.321,00 atau sebesar 89,85% dari anggaran pengeluaran belanja Barang Tahun Anggaran 2012 , sedangkan pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember Tahun Anggaran 2011 dikeluarkan belanja Barang sebesar Rp. 14.368.497.769,00 , atau sebesar 92,52% dari anggaran pengeluaran belanja Barang Tahun Anggaran 2011.

Rincian Belanja Barang dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 21

Perbandingan Belanja Barang

per 31 Desember TA 2012 dan 31 Desember TA 2011 (dalam satuan rupiah)

Uraian 2012 2011 Perubahan

Realisasi Realisasi Rp. %

Belanja Barang Operasional

8.092.068.174,00 6.968.732.766,00 1.123.300.408,00 16,11

Belanja Barang Non Operasional 655.797.250,00 91.272.625,00 564.268.225,00 618,22 Belanja Jasa 1.953.968.962,00 1.603.991.350,00 349.977.612,00 21,81 Belanja Pemeliharaan 5.520.604.971,00 3.443.043.188,00 2.077.561.783,00 60,34 Belanja Perjalanan Dinas 3.688.593.364,00 2.261.634.840,00 1.426.505.524,00 63,07 Total 19.911.032.721,00 14.368.674.769,00 5.541.613.552,00 38,56 Pengembalian -921.400,00 -177.000,00 -744.400,00 420,56 Netto 19.910.111.321,00 14.368.497.769,00 5.541.613.552,00 38,56

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, maka masalah yang diajukan (1) Bagaimana kualitas dari perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

$ari pengertian diatas dapat disimpulkan bah%a soft tissue tumor adalah suatu benjolan dan pembengkakan yang abnormal didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplasma yang

Menimbang : bahwa setelah diadakan pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Desa Kedaton Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (

Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengilustrasikan anatomi, fisiologi dan histologi sistem rangka dan otot.. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengilustrasikan struktur makroskopis

Individu adalah suatu kesatuan yang masing-masing memiliki ciri khasnya, dan karena itu ada dua individu sama, satu dengan yang lainnya berbeda. 18 Individu

Dalam rangka penanaman Terumbu Karang buatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pemerintah Daerah dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga

• Pada saat ini sedang dilaksanakan pelatihan untuk 200 tenaga kerja dari Papua untuk nantinya mengoperasikan kilang LNG. • 2,85 MTPA Produksi LNG dialokasikan untuk pasokan

Namun pemberian perlakuan pupuk urea pada umur 24 dan 56 Berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, rataan tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan U2 (Pupuk Urea 200 kg/ha) hal