• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 12 April 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Minggu, 12 April 2009"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Minggu, 12 April 2009

Pada hari Sabtu, 11 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Minggu, 12 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten (Laporan Perkembangan) A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir Bandang

2. Waktu Kejadian : 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB 3. Lokasi Kejadian : Ciputat, Tangerang di Prov. Banten

4. Penyebab : Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.

LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT Tanggul Jebol ( Situ Gintung )

(2)

2

B. Kondisi Mutakhir

1. Korban

o Meninggal : 90 orang (87 orang sudah diketahui identitasnya dan 3 orang masih

belum diketahui identitasnya saat ini berada di RS. Fatmawati). Hasil dari evaluasi dan verifikasi data oleh pihak Kepolisian dimana data sebelumnya berjumlah 100 orang.

o Luka-luka : 76 orang rawat jalan dan 37 orang rawat inap di RS Fatmawati.

o Hilang : 4 orang

o Pengungsi : 295 KK (Wisma Kerta Mukiti I, Kerta Mukti II dan di RW 008).

2. Kerusakan o Rumah

- Rusak Berat : 99 unit - Rusak Sedang : 43 unit - Rusak Ringan : 20 unit

o Fasilitas Umum

- Gedung : 11 unit. - Tempat ibadah : 4 Mushola

- Lain – lain : 1 (satu) unit rusak berat dan Pagar TPU jebol

o Saat ini kampus UMJ sudah memulai kembali aktifias belajarnya berhubung pengungsi sudah dipindahkan ke Wisma Kerta Mukti.

o Konferensi pers akan dilakukan satu hari sekali dari yang semula 2 (dua) hari sekali. o Berdasarkan laporan PT Perumnas dan Pengamatan dari Tim Posko BNPB bahwa

pembangunan Huntara I telah dinyatakan selesai dan siap huni serta dilanjutkan serah terima kunci dan dilaporkan saat ini sebagian warga yang mengungsi telah mulai pindah.

o Saat ini masih sedang dilakukan percepatan pembangunan Huntara II. Kemajuan pembangunan Huntara II dapat diuraikan sebagai berikut :

o Jumlah Huntara yang dibangun sebanyak 4 unit, 2 unit Huntara telah mencapai sekitar 60 % yang pembangunannya dilaksanakan PT. PP (Persero) dibawah pengendalian Ditjen Cipta Karya, Dep. PU, 2 unit Huntara mencapai 40 % dilaksanakan oleh PT. Gapura Konstruksi. Pembangunan Huntara II diperkirakan dapat diselesaikan 2-3 hari.

o Huntara II dibangun dengan kapasitas 12 KK/12 pintu/unit, dengan ukuran 8x30 m/unit atau ukuran 4x5 m/KK.

C. Upaya Penanganan

1. Sabtu, 11 April 2009 pukul 08.00 WIB, telah diadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Dandim Kota Tangerang, Wakil dari UNJ, Dinas PU Tangerang Selatan, BNPB, PMI, Wakapolsek Ciputat serta satuan-satuan unit evakuasi dengan kesepakatan sebagai berikut :

− Nama-nama pengungsi harus segera ditempel dipintu barak, termasuk ID Card. − Kepala Inspektorat Tangerang Selatan agar segera menyelesaikan pendataan ahli

waris bagi orang yang meninggal dunia (saat ini data warga penerima ahli waris sebanyak 57 jiwa dari daftar 90 orang meninggal).

− pengungsi yang menempati Wisma Kertamukti saat ini telah menerima bantuan distribusi kompor gas berikut alat masak dan bahan bakunya.

− Pengecekan lalu lintas pengungsi (keluar-masuk warga dari tempat pengungsian) dibantu oleh kepolisian untuk mengantisipasi adanya orang yang tidak dikenal memasuki pemukiman pengungsi.

− Barak pengungsi Kertamukti II, sudah mencapai penyelesaian fisik sebesar 95 % dikerjakan oleh Dep. PU (PT. PP) dan 55 % yang dibangun oleh PT. Gapura Prima masing-masing 2 unit barak dengan fasilitas sanitasi, WC Knockdown 14 unit, kamar mandi knockdown 12 unit, sumur bor 2 unit dengan kedalaman 30 meter dengan debit masing-masing 12 liter/menit dan hydrant utama 7 unit serta torrent 4 unit. Diharapkan Senin, 13 April 2009 barak pengungsi sudah bisa ditempati pengungsi.

− Walikota Tangerang Selatan mengharapkan pemukiman-pemukiman yang berada dilokasi bencana tidak boleh dibangun kembali dengan sempadan sekitar 50 meter dari daerah aliran sungai sesuai dengan hasil rapat bersama Direktorat Jenderal Tata Ruang dan Direktorat Jenderal Sumberdaya Air Dep. PU.

(3)

3

− Stok pangan dan sandang serta pelayanan kesehatan diperkirakan masih dapat

mencukupi kebutuhan dalam masa tanggap darurat.

2. PLN akan menyelesaikan pemasangan instalasi listrik di Huntara I dan II dan Dirut PLN akan menyerahkan bantuan listrik secara simbolis.

3. Komas Perlindungan Anak akan membantu pencarian anak di Pusat Pelayanan Pemakaman Petamburan.

4. Permakanan dapur umum di ambil dari gudang posko kodam setiap 3 hari sekali.

5. Santunan MD dari Depsos akan segera diproses setelah daftar nama korban dan ahli waris disyahkan oleh kepolisian dan pemkot.

6. Dinas Sosial mengusulkan agar PMI bergabung ke posko terpadu karena saat ini masih berposko di luar.

Sumber :TRC BNPB, Pusdatin Humas BNPB, Depkes, Depsos, Mako Menwa UIN dan UMJ, TAGANA dan Koramil Ciputat

II. Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Kab. Tanah Datar, Agam dan Kota Sawah Lunto Prov. Sumatera Barat (Laporan Perkembangan)

A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Tanah Longsor dan Banjir Bandang 2. Waktu Kejadian : 30 Maret 2009, pukul 06.15 WIB

3. Lokasi Kejadian : Kab. Tanah Datar (Desa Nagari Pasir Laweh Kec. Sungai Tarab), Kab. Agam ( Desa Lasi Kec. Baso) dan Kota Sawah Lunto ( Ds. Silungkang Kec. Silungkang)

4. Penyebab : Akibat hujan deras dan meluapnya sungai Lawas. B. Kondisi Mutakhir

1. Kabupaten Tanah Datar ( Banjir Bandang dan Tanah Longsor ) a. Korban jiwa

o Meninggal : 1 orang

o Luka : 3 orang

o Mengungsi : 981 jiwa (mengungsi di rumah saudara dan tetangga).

b. Kerusakan o Rumah

- Rusak Berat : 35 unit - Rusak ringan : 34 unit - Hanyut : 22 unit o Fasilitas Umum

- Sekolah : 2 unit rusak berat - Tempat ibadah : 5 unit rusak berat

- Jembatan : 4 unit hancur dan 26 unit rusak berat - Pasar : 1 unit rusak berat

- Sawah : 270,5 hektar rusak berat - Irigasi : 165 unit rusak berat - Saluran air bersih : 1.300 m rusak berat - Jalan : 5.000 m rusak berat - Huler : 1 unit rusak berat

- Lain-lain : Kantor Nagari rusak berat 2. Kabupaten Agam ( Tanah Longsor )

a. Korban jiwa : tidak ada b. Kerusakan fasilitas umum

- Tempat ibadah : 1 unit rusak ringan - Jembatan : 3 unit rusak berat/putus - Sawah : 11 hektar rusak berat

(4)

4

a. Korban jiwa : Tidak ada

b. Kerusakan

- Rumah : 4 unit rusak berat - Sekolah SDN : 1 unit rusak ringan

- Lain-lain : Fasilitas jalan umum longsor di 1 titik, batang sungai aliran dari Batusangkar ke Ombilin menuju Sawahlunto meluap hingga merusak ladang/persawahan penduduk.

C. Upaya penanganan

1. Hari Sabtu, 11 April 2009 masih melanjutkan pembersihan puing-puing yang dilakukan oleh Tim gabungan TNI, Polri, SAR, relawan dibantu masyarakat serta melanjutkan pengerjaan sarana sarana-sarana yang rusak di 3 (tiga) Kecamatan sebagai berikut :

a. Kec. Sungai Tarab :pembuatan 2 unit jembatan darurat di Jorong Tiga Batu dan Jorong Koto Panjang Nagari Sungai Tarab Kec. Sungai Tarab dengan mengerahkan personil dari Kodim 03/07 sebanyak 1 SST, pemuda lingkungan sebanyak 12 orang, relawan 18 orang dan dibantu warga masyarakat lainnya sebanyak 106 orang.

b. Kec. Sungaiyang : Pembuatan bendungan irigasi di Nagari Sungai Papai Kec. Sungaiyang dilakukan oleh anggota Kodim 0307 sebanyak 12 personil, 9 orang aparat Pemda dibantu warga masyarakat sebanyak 80 orang.

c. Kec. Salim Paung : pembuatan bendungan irigasi di Nagari Tanjung Alam Kec. Salim Paung dilakukan oleh Kodim 03/07 dengan mengerahkan 9 personil, 7 orang aparat Pemda dan dibantu warga masyarakat sebanyak 56 orang.

d. Direncanakan penyelesaian jembatan yang rusak akan selesai pada hari Minggu, 12 April 2009. Hari Minggu akan dilakukan penyelesaian pembuatan irigasi/saluran air dan gotong royong oleh masyarakat setempat untuk melakukan pembersihan sampah dan lumpur-lumpur sisa banjir bandang.

Sumber :TRC BNPB, Satkorlak PB Prov. Sumbar dan Kodm 0307/Tanah Datar.

III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan A. Kondisi Terkini

1. Hari Sabtu, 11 April 2009, posko tidak menerima rekap informasi adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut :

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**) SUMATERA

Sumatera Utara - Hujan Ringan

Riau - Hujan Sedang

Jambi - Hujan Sedang

Sumatera Selatan - Hujan Sedang

KALIMANTAN

Kalimantan Barat - Hujan Ringan

Kalimantan Selatan - Berawan

Kalimantan Tengah - Berawan

Kalimantan Timur - Hujan Ringan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) informasi **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Sabtu, 11 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Medan 10.000 m 10.000 m 7.000 m 8.000 m Pekanbaru 6.000 m 8.000 m 10.000 m 10.000 m Jambi 4.000 m 10.000 m 11.000 m 12.000 m Palembang 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m 3. Jarak pandang (visibility) pada hari Sabtu, 11 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan

(5)

5

dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Pontianak 8.000 m 10.000 m 8.000 m 10.000 m Palangkaraya 8.000 m 6.000 m 10.000 m 10.000 m Samarinda 7.000 m 9.000 m 11.000 m 8.000 m Banjarmasin 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 11 – 13 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai :

a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Babel, Lampung, Kalteng, Kalsel, Kalbar dan Kaltim.

b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di NAD, Sumut, Riau, dan Lampung. Sedangkan di Kalimantan terdapat di sebagian kecil Kaltim.

5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 13 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumsel arahnya menuju Barat – Barat Laut sampai ke wilayah Jambi, di wilayah Kalbar arahnya menuju Utara - Barat dan di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat.

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika

B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya :

1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan)

Hingga hari Sabtu, 11 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Jum’at, 10 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 5 kali gempa letusan degan amplitudo maksimum 1 - 4 mm. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 25° C. Awan panas tidak terjadi, letusan abu tidak teramati, asap kawah dan sinar api tidak teramati, gunung tampak jelas dan tidak terjadi hujan.

2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan) Hingga hari Sabtu, 11 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Jum’at, 10 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA, 2 kali gempa tektonik jauh (TJ) dengan amplitudo 4 - 6 mm, S-P 12 detik dan lama gempa 48 - 75 detik dan 2 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA) dengan amplituda maksimum 7 - 10 mm dan SP 0,5 – 1 detik dan lama gempa 6,5 - 13 detik, 5 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan amplituda maksimum 3 – 5 mm dan lama gempa 12 –15 detik. Secara visual pukul 00.00-06.00 WITA, cuaca berawan – mendung, angin tenang, Hujan gerimis – sedang, Gunung tertutup kabut.

(6)

6

Hingga hari Sabtu, 11 April 2009 posko Pusat Vulkanologi belum menerima informasi perkembangan Gunung Ibu, hal ini disebabkan adanya kerusakan teknis pada alat pemantau aktifitas gunung yang masih dalam pengecekan dan perbaikan. Namun demikian komunikasi antar posko BNPB dan posko PVMBG masih tetap dilakukan. Hingga hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 36 kali Gempa Letusan, dengan amplituda maksimum 39 – 50 mm dan lama gempa 26 – 65 detik, 21 kali Gempa Hembusan dengan amplituda 8 – 35 mm dan lama gempa 14 – 55 detik, 2 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 20 – 45 mm, S-P 21 – 30 detik dan lama gempa 120 – 160 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIT, cuaca cerah, angin tenang, gunung tertutup kabut.

Rekomendasi :

1.

Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

2.

Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti.

3.

Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan.

4.

Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km.

5.

Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut.

6.

Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

7.

Belum dipandang perlu adanya pengungsian.

8.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Minggu, 12 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00) 1 JAKARTA PUSAT Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan 2 JAKARTA UTARA Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan 3 JAKARTA SELATAN Berawan Berawan dan hujan

ringan kadang sedang

Berawan dan hujan ringan 4 JAKARTA TIMUR Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan 5 JAKARTA BARAT Berawan Berawan dan hujan

ringan kadang sedang

Berawan dan hujan ringan 6 KEP. SERIBU Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan 7 BOGOR Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan – sedang

Berawan dan hujan ringan 8 TANGERANG Berawan Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan

(7)

7

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00) 9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan

ringan kadang sedang

Berawan dan hujan ringan 10 BEKASI Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Peringatan dini : Berpotensi hujan dengan intensitas ringan – sedang yang merata dan kadang disertai kilat/petir antara sore dan menjelang malam hari di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Bogor.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

VI. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 12 April 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 13 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut :

2.0 - 3.0 m : Samudera Hindia barat Sumatera, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Laut Cina Selatan, Laut Natuna, Perairan Sangihe Talaud, Perairan selatan Merauke yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

VII. Lain-lain

a. Gempa Bumi tektonik

− Telah terjadi Gempa Bumi Tektonik pada hari Sabtu, 11 April 2009 pada pukul 08:59:47 WIB pada titik koordinat (1.20 LU – 97.26 BT), dengan kekuatan 5,2 SR, Kedalaman 20 Km. Pusat Gempa berada pada 39 km Baratdaya Gunung Sitoli – Sumut, 133 km Baratdaya Singkilbaru - NAD, 173 km Tenggara Sinabang – NAD, 179 km Baratdaya Sibolga – Sumut, 197 km Baratlaut Tanahmasa – Sumut. Gempa tersebut tidak terdapat korban jiwa dan tidak adanya kerusakan dan tidak berpotensi Tsunami.

− Sabtu, 11 April 2009 pukul 21:07:56 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5.1 SR pada kedalaman 130 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 6.16 LS dan 130.99 BT (202 km Barat Daya Tual-Maluku, 204 km Barat Laut Saumlaki-Maluku, 387 km Barat Daya Fakfak-Papua Barat, 414 km Barat Daya Kaimana-Ppua Barat dan 421 km Tenggara Ambon-Maluku). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa. − Minggu, 12 April 2009 pukul 04:45:25 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik dengan

kekuatan 5.3 SR pada kedalaman 102 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 4.16 LU dan 125.61 BT (64 km Timur Laut Tahuna-Sulut, 119 km Barat Laut Melonguane-Sulut, 304 km Timur Laut Bitung-Melonguane-Sulut, 309 km Timur Laut Manado-Sulut dan 423 km Barat Laut Ternate-Maluku Utara). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

Sumber Data : BMKG

b. Banjir di Kab Padang Pariaman Prov. Sumatera Barat

(8)

8

Kali Sebelas Kayu Tanam Nagari, Kab. Padang Pariaman, Prov Sumatera Barat yang diakibatkan karena hujan lebat yang terjadi dari pukul 15.00 WIB ( 3 jam). Akibat kejadian tersebut terjadi longsor di beberapa bagian bukit barisan sehingga 100 Ha areal lahan pertanian tertimbun lumpur , 9 ternak terbawa arus dan 4 jembatan rusak berat, kondisi pada hari jum’at, 10 April 2009 banjir sudah surut dan keadaan sudah normal kembali. − Telah terjadi banjir pada hari Jum’at, 10 April 2009 pukul 01.00 WIB di Kec. Nan Sabaris,

Kec. Ulakan Tapakis dan kec. Tujuh Koto Sungai Sariak, Kab.Padang Pariaman, Prov Sumatera Barat yang disebab karena hujan lebat dan pasangnya air laut. Akibat kejadian tersebut 41 rumah terendam. Kondisi pada pukul 05.WIB banjir sudah surut dan keadaan sudah normal.

Sumber Data : Kodim 0308/ Pariaman

Pengawas,

Drs. Muhtaruddin, M.Si.

Jakarta, 11 April 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu permohonan kami dalam petitum adalah kami mohonkan intinya bahwa dasar pembentukan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1954 tentang Penetapan Hak Angket Dewan

Dengan demikian, catatan akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengolahan transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh klien.. Selain itu catatan akuntansi

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa target populasi pada penanggulangan ISPA adalah penduduk kelompok umur ≤ 5 tahun.. Ini sesuai dengan kebijakan P2 ISPA bahwa

Sedangkan yang memiliki ijazah perguruan tinggi adalah yang paling sedikit, dan inipun hanya dimiliki oleh orang-orang yang berada di kalangan atas dengan tingkat

Kondisi tersebut didasarkan pada volume tangki penyimpanan akan lebih kecil jika ammonia berfasa cair jika dibandingkan pada fasa uap untuk massa ammonia yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konservatisme laba, struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan corporate social responsibility terhadap

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021 RSUD Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan rencana kerja dengan program dan kegiatan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden mengalami diapers rash dalam kategori ringan, dimana hal ini terjadi karena orang tua sudah berusaha