• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Peralatan Listrik Melalui Jaringan Komputer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pengendalian Peralatan Listrik Melalui Jaringan Komputer"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

282

Sistem Pengendalian Peralatan Listrik

Melalui Jaringan Komputer

Raka Yusuf1, Aria Yuditia2

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana3

JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650

E-mail : rakayusuf@mercubuana.ac.id

1

, aria_trac15@yahoo.com

2

Abstrak- Dengan semakin berkembangnya teknologi yang telah merambah hampir ke semua aspek kehidupan, maka seperti halnya peralatan listrik yang tersebar di berbagai ruangan di sebuah gedung yang digunakan sebagai kantor perusahaan. Apabila peralatan listrik tersebut dikontrol secara manual dalam situasi dan kondisi tertentu maka akan sangat merepotkan. Apalagi jika jarak antara satu dengan yang lainnya berjauhan. Berdasarkan masalah tersebut kita dapat memanfaatkan sebuah alat pengontrol untuk mengontrol peralatan listrik melalui komputer yang ada di dalam perusahaan. Dengan pengontrolan peralatan listrik yang dapat dilakukan melalui komputer yang terhubung ke jaringan lokal, cukup membantu meringankan beban manusia. Jadi, tidak perlu repot-repot dan tidak perlu menghabiskan banyak tenaga hanya untuk menghidup-matikan peralatan listrik. Melalui aplikasi ini dihasilkan sistem yang dapat membantu atau memudahkan manusia dalam mengendalikan atau mengontrol peralatan listrik melalui jaringan komputer.

Kata kunci: Pemrograman socket, Pemrogram-an port, PengendaliPemrogram-an PeralatPemrogram-an Listrik, JaringPemrogram-an Komputer.

I. PENDAHULUAN

Protokol merupakan komponen utama untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Cakupan protokol melingkupi 7 lapisan (layer) dalam sebuah sistem jaringan komputer [4]. Lapisan-lapisan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Lapisan Fisik (Physical Layer)

Lapisan fisik merupakan lapisan pertama yang berfungsi mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun, mengirimkan data atau informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan memutuskan hubungan komunikasi. Pada lapisan ini terjadi hubungan secara fisik antara satu terminal dengan terminal lain atau server atau peripheral lainnya. Pada sisi pengirim, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis dan prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit komunikasi guna mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi penerima,

sedangkan pada sisi penerima akan menerima data dan mentransmisikan ke lapisan di atasnya. b. Lapisan Hubungan Data (Data Link Layer)

Lapisan kedua ini memiliki tanggungjawab untuk menjalankan sejumlah fungsi tertentu, secara ringkas peran lapisan hubungan data ini adalah mempersiapkan dan membangun transmisi data. c. Lapisan Jaringan (Network Layer)

Lapisan ketiga ini berfungsi menangani masalah jaringan komunikasi secara lebih rinci, yang memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikannya sehingga tidak terjadi kemacetan dan data dapat sampai di tempat tujuan dengan baik. Pada lapisan ini, data atau informasi yang berupa pesan-pesan (message) akan dibagi-bagi dalam bentuk paket-paket data yang dilengkapi dengan berbagai header tertentu pada setiap paket data tersebut.

d. Lapisan Transport (Transport Layer)

Lapisan keempat ini memberikan layanan secara transparan terutama dalam hal error recovery dan

data flow control.

e. Lapisan Sesi (Session Layer)

Lapisan kelima ini menerapkan suatu mekanisme kontrol dialog antara dua aplikasi. Lapisan ini bertugas untuk menyediakan sarana pembangunan hubungan dan pengontrolan terhadap kerjasama antar komputer atau program aplikasi yang sedang berkomunikasi. Layanan yang diberikan pada lapisan ini meliputi pembentukan dan pemutusan hubungan antara dua entitas presentasi dan mengatur pertukaran data, membentuk batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antara dua entitas presentasi. Lapisan ini juga berfungsi untuk memisahkan data antar sesi dan antar aplikasi yang sedang berjalan.

f. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)

Lapisan keenam ini berhubungan dengan sintaks data yang dipertukarkan antara entitas aplikasi yang bertujuan untuk mengatasi masalah perbedaan format penyajian data. Lapisan ini juga memberikan layanan pengelolaan pemasukan data, pertukaran, peragaan dan pengendalian struktur data serta menyediakan fasilitas untuk melakukan kompresi dan enkripsi-enkripsi data agar keamanan data dan informasi terjamin.

(2)

283 g. Lapisan Aplikasi (Application Layer)

Lapisan ketujuh atau lapisan paling atas ini bertugas mengatur interaksi antara pengguna komputer dengan program aplikasi yang dipakai. Lapisan ini juga melayani pemakai dengan memberikan layanan informasi yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dan pengelolaannya yang meliputi fungsi inisialisasi, pemeliharaan, terminasi dan merekam data yang berhasil diperoleh selama pengoperasian aplikasi.

II. DASAR TEORI a. Parallel Port

Port Parallel sebenarnya terdiri dari tiga bagian yaitu Data Port (DP), Printer Control (PC) dan Printer Status (PS). DP digunakan untuk mengirim data yang harus dicetak oleh printer, PC digunakan untuk mengirimkan kode-kode kontrol dari komputer ke printer, PS digunakan untuk mengirimkan kode-kode status printer ke komputer [5].

DP, PC dan PS sebenarnya adalah port-port 8 bit. Port PC adalah port baca/tulis (read/write), PS adalah port baca (read only) sedangkan port DP adalah port baca/tulis juga. Konfigurasi slot DB-25 female yang terdapat pada belakang komputer dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Konfigurasi slot DB-25 female b. Pengaksesan Parallel Port pada Visual Basic

Setelah mengetahui anatomi paralel port dan konfigurasi slot DB-25 yang terletak di belakang komputer maka cara pengaksesan paralel port melalui Visual Basic 6 adalah dengan membuat sebuah file DLL (Dynamic Link Library) yang diberi nama Port_IO.dll. Untuk menggunakannya, file DLL ini harus diletakkan dalam direktori //windows/system atau diikutkan dalam satu folder program yang telah dibuat [5].

Untuk menggunakan fungsi-fungsi yang ada dalam file DLL ini, maka lebih dahulu harus mendeklarasikan file DLL tersebut ke dalam Visual Basic. Adapun pendeklarasiannya adalah sebagai berikut:

Private Declare sub Port_Out lib

“Port_IO.dll” (Byval nPort As Interger, Byval nData As byte)

Private Declare Function Port_In

Lib”Port_IO.dll” (Byval nPort As Integer) As byte

c.Diagram Arus Data

Diagram arus data adalah suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem [1]. Bagan tersebut sangat membantu untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya. Simbol yang digunakan untuk membuat diagram arus data dimaksudkan untuk mewakili:

1. External Entity (entitas luar) atau Boundary (batas sistem)

Setiap sistem mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem ini akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Entitas luar merupakan entitas di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu entitas luar disimbolkan dengan notasi kotak.

2. Data Flow (arus data)

Arus data di DAD diberi simbol suatu panah. Simbol panah ini menunjukkan arah aliran data yang mengalir antara proses, simpanan data dan entitas luar.

3. Process (proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudutnya tumpul.

4. Data Store (simpanan data)

Simpanan data atau data store merupakan simpanan data yang berupa hal-hal sebagai berikut:

a. Suatu file atau basis data di sistem komputer. b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. d. Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di diagram arus data dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal sejajar yang tertutup di salah satu ujungnya. D. Flowchart

Flowchart merupakan ungkapan berbentuk gambar mengenai urutan logika dari suatu prosedur dalam pemecahan masalah. Dengan flowchart, urutan proses

(3)

284 digambarkan secara sistematis dan logis, menggunakan garis-garis dan simbol-simbol yang baku, sehingga memberikan informasi yang jelas. Karena sifatnya yang informatif serta pembuatannya yang relatif mudah, flowchart banyak digunakan sebagai model bagi proses dari suatu sistem yang sedang dirancang [2].

Flowchart disusun oleh simbol-simbol yang menggambarkan operasi, instruksi atau pengambilan keputusan yang harus dilaksanakan pada setiap tahapan proses. Simbol-simbol ini dihubungkan oleh garis aliran, berupa anak panah yang menggambarkan arah urutan proses.

E. Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Dalam pengembangan perangkat lunak terdapat beberapa model atau paradigma umum. Oleh karena itu, dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan pengembangan perangkat lunak model air terjun (waterfall). Adapun tahap-tahap utama dari model pengembangan ini adalah sebagai berikut [3]:

1. Analisis dan definisi persyaratan

Pelayanan, batasan dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. Perancangan sistem dan perangkat lunak

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya.

3. Implementasi dan pengujian unit

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya. 4. Integrasi dan pengujian sistem

Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, perangkat lunak dikirim kepada pelanggan. 5. Operasi dan pemeliharaan

Bagian ini merupakan fase siklus hidup yang paling lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan. F. Windows Socket (WinSock)

Sistem operasi Windows memiliki Application Programming Interface (API) untuk berkomunikasi

melalui TCP/IP yang dikenal dengan nama WinSock

API. Dalam pembuatan software yang dapat berkomunikasi dengan komputer lain maka disediakan sebuah komponen ActiveX control yang bernama

Winsock Control. Winsock secara khusus didefinisikan dengan bagaimana sebuah software jaringan Windows harus mengakses layanan jaringan, terutama TCP/ IP. Winsock menyediakan layanan API tunggal di mana pengembang aplikasi dan software jaringan perlu untuk menyesuaikan diri. Winsock juga didefinisikan sebagai binary interface yang menjamin sebuah aplikasi cocok pada Winsock API yang dapat berjalan pada software jaringan dari berbagai pengembang [6].

Dengan Winsock control maka programmer tidak perlu mengetahui detail TCP/IP dan pemanggilan fungsi API untuk membuat sebuah aplikasi jaringan karena programmer hanya menggunakan metode, properti atau event yang dimiliki oleh Winsock. Proses komunikasi client server menggunakan socket dapat dilihat pada Gambar 2.

Client Server Connection Request Accept GetData SendData GetData SendData GetData SendData Close

Gambar 2. Komunikasi Client Server menggunakan Winsock

III. ANALISIS DAN PERANCANGAN

A. Analisis

Perkembangan teknologi khususnya peralatan listrik telah merambah hampir ke semua aspek kehidupan. Seperti halnya berbagai jenis peralatan listrik seperti lampu, yang tersebar di berbagai ruangan di sebuah gedung yang digunakan sebagai hotel atau kantor perusahaan. Apabila lampu tersebut dikontrol secara manual dalam situasi dan kondisi tertentu maka akan sangat merepotkan. Apalagi jika jarak antara satu dengan yang lainnya berjauhan dan memiliki banyak tingkat. Berdasarkan masalah tersebut kita dapat memanfaatkan sebuah alat pengontrol untuk mengontrol peralatan listrik melalui komputer. Tentunya tidak efisien jika pengontrolan peralatan listrik tersebut tidak dapat dilakukan secara terpusat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut kita dapat memanfaatkan sebuah alat pengontrol terpusat. Hal ini memang masih belum cukup efisien dan perlu dikembangkan lagi agar mendapatkan kemudahan dalam hal penggunaannya. Berdasarkan uraian tersebut, penulis bertujuan untuk membuat sebuah sistem aplikasi yang dapat memudahkan pengguna dalam mengontrol dan mengendalikan peralatan listrik

(4)

285 dari jarak jauh dengan judul “Sistem Pengendalian Peralatan Listrik melalui Jaringan Komputer”.

Adapun proses dari sistem yang akan dirancang ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Client

Pada bagian ini, client harus terhubung lebih dahulu ke server dengan menginputkan IP address dan port server. Setelah client terhubung ke server maka akan terdapat indikator status lampu yang menyatakan kondisi lampu berada pada posisi on/off. Pada aplikasi client juga terdapat tombol atau switch yang berfungsi untuk menyalakan atau mematikan lampu. Jika tombol lampu dinyalakan maka status lampu pada client on dan indikator lampu pada server akan menyala. Sebaliknya, jika tombol lampu dimatikan maka status lampu pada client off dan indikator lampu pada server akan mati.

2. Server

Bagian ini, server hanya menunggu perintah atau permintaan dari client. Pada aplikasi server hanya terdapat hasil dari perintah client berupa indikator lampu nyala atau mati.

B. Perancangan

1. Diagram Konteks dan DAD Level 0

Diagram konteks dari Sistem Pengendalian Peralatan Listrik melalui Jaringan Komputer dapat dilihat pada Gambar 3. Dari gambar tersebut terdapat satu entitas luar yaitu user, dimana entitas user ini memberikan data nama, password dan otoritas kepada sistem. Sedangkan sistem memberikan hasil berupa tampilan client atau server.

Gambar 3 Diagram Konteks Sistem 2. Flowchart

Untuk membuat program aplikasi yang baik maka diperlukan penggambaran secara global tentang program tersebut. Karena sifatnya yang informatif serta pembuatannya yang relatif mudah, flowchart

banyak digunakan sebagai model bagi proses dari suatu sistem yang sedang dirancang. Pada Gambar 3 - 6 ini adalah flowchart program dari sistem yang sedang dirancang.

3.Basis Data

Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto,

1999: 711). Adapun tabel yang digunakan dalam sistem ini hanya berupa tabel log in untuk proses awal. Tabel Log In digunakan untuk menyimpan data user serta pengecekan password dan pilihan otoritas pada saat pengguna melakukan proses log in. Adapun field-field yang terdapat dalam tabel log in seperti yang terlihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Tabel Log In Nama

Field Tipe Data Ukuran Deskripsi Kode AutoNumber Int Kode user

Nama Text 25 Nama user

Password Text 25 Password user Otoritas Number Int 1.2. Client, Server

Gambar 4 Flowchart Log In

Gambar 5 Flowchart Daftar

Sistem pengendalian peralatan listrik melalui jaringan komputer USER

nama, password, otoritas

tampilan client / server,

lampu on / off mulai

input password pilih otoritas input nama proses penyimpanan dlm database selesai mulai input password pilih otoritas input nama ada dalam database belum terdaftar terdaftar selesai T Y

(5)

286 Gambar 6 Flowchart Client

Gambar 7 Flowchart Client 4.Perancangan Dialog Antar Muka

Dalam menggunakan sebuah sistem aplikasi akan dipermudah dengan adanya beberapa tampilan perancangan form yang menggambarkan secara garis besar sistem yang dibuat. Adapun perancangan form-form tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perancangan Form Log In b. Perancangan Form Daftar c. Perancangan Form pada Client d. Perancangan Form pada Server IV. IMPLEMENTASI

A. Program Aplikasi

Pembahasan pada bagian ini akan ditekankan pada bagaimana prosedur pengembangan aplikasi dalam penggunaan data pada komputer client dapat sampai ke komputer server. Pada saat program aplikasi kali pertama dijalankan, tampilan antar mukanya adalah berupa tampilan log in. Dimana pada form ini user diharapkan untuk mengisi data

nama, password serta pilihan otoritas apakah sebagai client atau server.

1. Aplikasi Client

Pada saat log in pengguna diharuskan mengisi nama, password dan memilih otoritas sebagai client. Aplikasi client hanya berfungsi untuk mengirimkan perintah-perintah pengendalian hardware yang dikirimkan kepada aplikasi server. Pengiriman perintah-perintah ini hanya dapat terjadi jika aplikasi client telah terhubung secara virtual dengan aplikasi server.

2. Aplikasi Sever

Konsep utama dari aplikasi server adalah melayani. Dalam perangkat lunak yang telah dirancang, melayani berarti selalu stand by untuk menunggu jika terdapat aplikasi Client yang akan mengakses aplikasi server untuk mengendalikan alat yang terpasang pada komputer server. Server selalu menunggu perintah atau permintaan yang dikirimkan dari aplikasi Client.

V. PENUTUP

Dari beberapa uraian yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Untuk mengembangkan sistem pengendalian melalui jaringan lokal, jenis protokol yang digunakan adalah TCP (Transfer Control Protocol) karena data-data log penggunaan komputer harus benar-benar valid (data harus datang tepat waktu).

2. Aplikasi Server harus selalu siaga dalam keadaan

listening (mendengarkan komunikasi yang berasal dari luar) setelah selesai melakukan even tertentu, sehingga aplikasi Client dapat meminta hubungan (koneksi) kepada server kapan saja. 3. Menghasilkan sistem aplikasi yang dapat

membantu atau memudahkan manusia dalam mengendalikan atau mengontrol peralatan listrik melalui jaringan komputer.

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Jogiyanto, “Pengenalan Komputer Dasar (Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan)”, Andi, Yogyakarta, 1999 [2] Sutedjo; Michael, “Algoritma & Teknik

Pemrograman (Konsep, Implementasi, Aplikasi)”, Andi, Yogyakarta, 2000

[3] Sommerville, Ian, “Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak)”, Erlangga, Jakarta, 2003

[4] Rafiudin, Rahmat, “Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003

[5] Sutadi, Dwi, “I/O BUS & Motherboard”, Andi, Yogyakarta

[6] Sutedjo, Budi; dkk, “Konsep dan Aplikasi Pemrograman Client Server dan Sistem Terdistribusi”, Andi, Yogyakarta, 2006.

mulai berhasil on / off selesai terhubung lampu on / off mulai input port input host / IP lampu on / off error berhasil on / off selesai T Y proses penyambungan ke server tidak terhubung terhubung Y T

Gambar

Gambar 1 Konfigurasi slot DB-25 female  b.  Pengaksesan Parallel Port pada Visual Basic
Gambar 2. Komunikasi Client Server menggunakan  Winsock
Diagram  konteks  dari  Sistem  Pengendalian  Peralatan  Listrik  melalui  Jaringan  Komputer  dapat  dilihat  pada  Gambar  3
Gambar 7 Flowchart Client  4. Perancangan Dialog Antar Muka

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Surabaya, dengan tujuan (1) untuk mengetahui tingkat Religiusitas pada wanita premenopause di

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kertas karbon dapat digunakan sebagai bahan elektroda superkapasitor dengan metoda plat dengan

PENGARUH PENDAPATAN, JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGELUARAN KONSUMSI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tindak tutur ekspresif yang pertama adalah meminta maaf yang terlihat pada contoh di atas pada ujaran (A) sattabi sappulu noli yang berarti meminta maaf sepuluh kali, kata

Demikian laporan pelaksanaan program kegiatan USBN SMAN 2 Pineleng, Tahun Pelajaran 2016-2017 kami sampaikan seabagai pertanggungjawaban kepada Dinas Pendidikan daerah

Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas

Dari perbedaan penelitian terdahulu yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh dari Good Corporate

Dengan demikian, hasil pengujian ini tidak sesuai dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa semakin lama umur suatu perusahaan atau semakin lama suatu perusahaan berdiri