• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN. b. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PELAKSANAAN. b. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN

PT. KARUNIA ABADI KONSTRUKSI

PROYEK PEMBANGUNAN LAHAN 3.1 HA LAPANGAN PENUMPUKAN PETIKEMAS DAN BANGUNAN UTILITAS DI KSO TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK

PEKERJAAN TIMBUNAN BASE COURSE

Lingkup pekerjaan ini meliputi :

a. Pembongkaran dan penebangan pohon / semak dan pemindahan barang – barang yang merintangi pekerjaan.

b. Urugan Tanah Areal Bangunan ± 50 cm2

c. Urugan Tanah Peninggian Feil ± 20 cm2dari setelah pengurugan utk feil bangunan

d. Urugan Tanah Peninggian Feil ± 10 cm2 dari setelah pengurugan utk feil selasar

bangunan

e. Urugan Tanah Area Jalan, Parkir dan, Pertamanan ± 17 cm2

f. Urugan Tanah Area Plaza ± 30 cm2

g. Pemadatan tanah urugan dan pada setiap lapisan timbunan dengan Stoom Walls h. Galian Tanah untuk Pondasi.

Pembongkaran dan Pembersihan

Pembersihan lapangan pekerjaan dilakukan dengan membuang rumput / tanah humus / top soil 20 cm, sampah atau bahan lainnya yang mengganggu, menebang pohon dan mencabut akarnya serta membuang sesuai petunjuk.

A. Pekerjaan Galian

a. Galian tanah harus sesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai tanah yang dianggap cukup menahan beban bangunan. Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan / ditumbuk.

b. Jika galian melampaui batas kedalaman, pemborong harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.

c. Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat yang direncanakan, atau tempat sementara yang disetujui oleh Direksi.

d. Pekerjaan Pengurugan (Tanah didatangkan) - Pekerjaan Persiapan

- Keadaan Lapangan

Sebelum pekerjaan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau oleh seorang tenaga ahli. Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan seperti yang ditunjukan dalam gambar Kontraktor harus segera menyampaikan kepada pengawas lapangan secara tertulis untuk

(2)

mendapatkan penyelesaian lebih lanjut. Keadaan lahan yang akan dibangun keadaannya praktis belum bouwplank/matang. Sehingga untuk mendapatkan ketinggian muka tanah yang diinginkan/diperlukan (sesuai gambar rencana) adanya pematangan lahan. Kontraktor harus memeriksa ulang pengukuran pada patok-patok yang telah ada di lapangan serta dicocokan kembali terhadap gambar perencanaan.

- Pengukuran

a. Kontraktor harus mengerjakan/memeriksa pematokan dan pengukuran untuk menentukan batasd-batasd pekerjaan serta garis-garis kemiringan tanah sesuai dengan gambar rencana, dengan memakai peralatan ukur optik dan harus sudah ditera ulang pada waktu akan dipakai pada proyek ini. Peralatan tersebut diantaranya Theodolith, Waterpass, Prisma Silang, serta peralatan-peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang kelancaran dalam hal pengukuran ini, sehingga hasil pengukuran itu benar-benar teliti.

b. Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan pengurugan maka terlebih dahulu dilkukan pematokan rambu-rambu sesuai dengan gambar rencana. Patok-patok terbuat dari kayu persegi dengan ukuran 5x7 cm panjang disesuaikan dengan kebutuhan sejenis kayu Borneo.

c. Dalam pekerjaan pengukuran ini harus dibuat gambar kerja yang memuat tentang pembagian lokasi/areal kerja untuk disetujui pengawas, sehingga jadwal pelaksanaan pekerjaan berikutnya dapat dilaksanakan.

d. Bilamana ada permintaan dari pengawas karena adanya keraguan dalam pelaksanaan pengukuran, maka Kontraktor harus melaksanakan pengukuran ulang. Dalam pengukuran ini harus ada patok referensi tetap yang tidak boleh diganggu. Patok-patok yang akan digunakan terdiri dari 2 macam patok.

- Patok utama terbuat dari beton dengan ukuran 20/20 cm dengan ketinggian minimal 75 cm dari permukaan tanah asli setelah ditanam pada tanah.

- Patok-patok yang lain yang digunakan untuk pembatas site, terbuat dari pipa PVC dia 2” dan diberi tulangan besi dia 12 mm, dicor beton 1:2:3 dan diberi tanda koordinat pada permukaan atasnya dan dipasang 75 cm diatas permukaan tanah asli setelah ditanam pada tanah.

- Sedangkan untuk patok-patok elevasi terbuat dari kayu Borneo Super sesuai Point b).

e. Sebelum dimulainya pekerjaan tersebut, Kontraktor harus memberitahukan kepada pengawas dalam waktu tidak kurang dari 48 jam sebelumnya secara tertulis.

f. Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Kontraktor, dimintakan persetujuan pengawas. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui oleh pengawasyang dapat digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.

(3)

g. Dalam keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan 3 gambar penampang dari daerah yang dipatok itu.

h. Pengawas akan membubuhkan tanda tangan persetujuan pada satu lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada Kontraktor, gambar ini merupakan gambar pelengkap dan merupakan satu kesatuan dengan gambar kerja.

i. Apabila terdapat revisi, maka setelah diperbaiki, Kontraktor mengajukan kembali gambar kepada pengawas untuk dimintakan persetujuannya.

j. Gambar tersebut (butir g) diatas) harus digambar diatas kertas kalkir dengan 3 lembar hasil produksinya. Ukuran maupun tipe huruf yang dipakai pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan pengawas dan dijadikan gambar pelaksanaan pengganti gambar lama.

B. Pelaksanaan Peil, Ukuran Tinggi dan Ukuran Dasar

a. Sebelum pelaksanaan dimulai, Kontraktor diwajibkan mempelajari dengan seksama gambar-gambar, uraian dan syarat dan lain-lainnya.

b. Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada pengawas setiap ada perbedaan ukuran diantara gambar-gambar dan uraian & syarat-syarat untuk mendapatkan keputusan. Tidak dibenarkan sama sekali bagi Kontraktor untuk memperbaiki sendiri perbedaan-perbedaan tersebut diatas.

c. Akibat-akibat kelalaian Kontraktor dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

d. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil-peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar-gambar dan uraian dan syarat-syarat pelaksanaan ini.

e. Setiap akan memulai suatu bagian pekerjaan, Kontraktor harus memberitahukan pengawas utk diperiksa terlebih dahulu ketepatan peil, ukuran dan lain sebagainya. f. Mengingat setiap kesalahan baik peil maupun ukuran pada satu bagian pekerjaan

akan selalu dapat mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Kelalaian Kontraktor dlm hal ini tidak akan ditolelir oleh pengawas berhak memerintahkan utk memperbaiki / membongkar pekerjaan yg telah dilakukan atas beban Kontraktor.

g. Kontraktor diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran satu sama lainnya dalam tiap bagian pekerjaan dan segera melaporkan kepada pengawas setiap terdapat selisih/perbedaan ukuran, untuk Kontraktor tidak dibenarkan utk membetulkan sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan pengawas.

(4)

h. Sebagai hasil peil dasar/induk pekerjaan ini adalah peil setempat yg telah dibuat oleh Konsultan.

i. Penetapan titik/peil lainnya dilakukan Kontraktor dilapangan dgn alat teropong waterpass ataupun theodolith yg baik dan telah ditera kebenarannya terlebih dahulu. j. Ketidak cocokan antara gambar dan keadaan di lapangan harus segera dilaporkan

pengawas untuk diperiksa.

k. Kebenaran hasil pengukuran sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Adanya pengawasan dari pengawas tidak mengurangi tanggung jawab trersebut. l. Pengukuran suduk siku hanya dilaksaksanakan dengan pesawat theodolith.

m. Pengukuran siku dengan benang secara azas segitiga phytagoras hanya dilakukan untuk bagian-bagian ruang yang kecil menurut pertimbangan pengawas.

n. Papan bangunan (bouwplank) harus dipasang pada patok-patok kayu yang nyata dan kuat tertancap di dalam tanah sehingga tidak bisa bergerak-gerak ataupun berubah-ubah. Setelah pemasangan papan bangunan selesai harus dilaporkan kepada pengawas untuk diperiksa sebelum pekerjaan selanjutnya.

C. Pelaksanaan Pengurugan

Peralatan yang harus disediakan Kontraktor pekerjaan timbunan tanah ini dalam melaksanakan pekerjaannya diharuskan menggunakan alat-alat berat, disesuaikan dengan keperluannya.

Alat-alat berat tersebut antara lain : - Buldozer

- Excavator

- Stoom Wals dengan 3 roda dengan berat 5 s/d 8 ton atau Pneumatic Roller - Motor Grader

- Dump Truck

- Serta alat lain yang sekiranya diperlukan

Kapasitas alat-alat berat tersebut hendaknya disesuaikan dengan kondisi lokasi site.

D. Pembersihan tempat pekerjaan

a. Kecuali dinyatakan pada syarat-syarat khusus atau yang tertera pada gambar, maka seluruh pohon-pohon, semak-semak dan akar-akar pohon dalam daerah batas pekerjaan untuk seluruh penunjang dari bangunan dan ditambah dengan jarak 15 m pada kedua ujung dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap

(5)

pohon diluar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan.

b. Pembersihan diluar batas-batas ini tidak diberikan pembayaran kepada kontraktor kecuali pekerjaan semacam itu atas permintaan dari konsultan pengawas.

c. Bila dinyatakan pada syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh konsultan pengawas bahwa pohon-pohon rindang dan pohon-pohon serta tanam-tanaman ornamen tertentu dipertahankan, maka pohon-pohon / tanam-tanaman termaksud harus dijaga betul-betul terhadap kerusakan atas biaya dari Kontraktor.

d. Pohon-pohon yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak merusak pohon-pohon lain serta tanam-tanaman yang dipertahankan.

e. Semua pohon-pohon, batang-batang pohon, akart-akar dan sebagainya harus dibongkar pada kedalaman sekurang-kurangnya 75 cm dibawah permukaan tanah asli atau permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang lebih rendah), dan bersama-sama dengan seluruh tempat yang tidak tampak dari tempat pekerjaan menurut cara yang praktis atau dibakar.

f. Pohon-pohon yang ditebang tidak diperkenankan dimiliki oleh Kontraktor maupun perorangan tanpa izin khusus dari pemiliknya, dan atas tanggungannya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau membakar ditempat semula asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya.

g. Seluruh kerusakan yang diakibatkan dengan pekerjaan ini harus diperbaiki dengan biaya dipikul oleh Kontraktor.

h. Dalam hal akan dilakukan pembakaran, Kontraktor akan memberitahukan kepada penghuni dari milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan, paling kurang 48 jam sebelumnya.

i. Kontraktor akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran ditempat terbuka.

j. Dalam pelaksanaan pembersihan, Kontraktor harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. k. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan,

tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa, dibebankan pada kontraktor, dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk konsultan pengawas.

E. Pengupasan tanah humus

Setelah pembersihan pepohonan serta semak belukar dan lain-lainnya maka sebelum mengerjakan pekerjaan galian maupun timbunan, kontraktor harus mengerjakan pengupasan tanah humus terlebih dahulu sedalam 20 cm, dimana tanah humus ini

(6)

harus dikumpulkan disuatu tempat, dan tidak diperbolehkan untuk dijadikan material timbunan.

Maksud Timbunan Tanah

Yang dimaksud dengan timbunan tanah adalah semua pekerjaan yang meliputi

1. Perataan, pengurugan lokasi setempat, jika diperlukan pembuangan tanah ke tempat tertentu.

2. Pemadatan tanah pada daerah urugan (fill).

3. Pekerjaan tanah ini harus mencapai keadaan yang sesuai dengan gambar rencana, dan persyaratan pelaksanaan serta uraian pekerjaan.

Penimbunan Tanah

a. Sesuai dengan gambar rencana maka pelaksanaannya menimbun tanah (fill) dilaksanakan lapis demi lapis setebal 20 cm, setelah timbunan terdahulu dipadatkan menjadi tebal 15 cm. Pelaksanaan pekerjaan tersebut terutama ditujukan pada daerah timbunan yang akan didirikan bangunan. Persyaratan lain dalam hal pemadatan tanah pada daerah timbunan adalah sama dengan syarat pemadatan pada daerah cut.

b. Tanah yang akan dipergunakan untuk menimbun (fill) adalah tanah yang baik bebas dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan organik lainnya yang tidak berguna serta harus mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas.

c. Pemadatan harus selalu dikontrol kadar air dari material yang sama dengan kadar air optimum dari hasil test compaction modified dari contoh material.

d. Setiap lapis yang dipadatkan harus ditest dengan field dry density test untuk mengetahui kepadatan tanah yang dicapai serta moisture consten untuk masingmasing area pekerjaan dan atau sesuai petunjuk pengawas.

e. Semua bahan-bahan yaang akan digunakan untuk urugan harus dengan persetujuan konsultan pengawas.

f. Tanah urugan tersebut harus memenuhi persyaratan sbb : No. Tanah Pasir Kerikil Laterit

1. Butiran yang harus melewati ayakan no. 200 Tidak melampaui 35%. 30%

2. Liquid limit tidak melampaui 45%. 50% 3. Plasticity index tidak melampaui 20%. 20%

(7)

g. Urugan yang dilakukan tidak memenuhi persyaratan harus diulangi kembali segera setelah perintah pertama dari konsultan pengawas.

h. Material tanah urugan agar diperiksa kepadatan maximumnya di laboratorium sebagai bahan kontrol kepadatan di lapangan.

i. Khusus untuk tanah-tanah sebagai bertikut : - Clay (inorganic) of high plasticity (CH)

- Peat & Mucks and ether highly organic swamp soil (PT).

j. Jika tanah tersebut diatas terletak pada area yang akan digali, maka bahan galian ini tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan. Bila dipandang perlu akan dilakukan penyortiran bahan-bahan galian untuk keperluan khusus.

F. Koordinasi Lapangan

a. Jika diperlukan dalam waktu tertentu, kontraktor pekerjaan tanah / landsclearing berkewajiban untuk dapat bekerja sama dengan disiplin kerja lainnya dibawah koordinasi konsultan pengawas.

b. Kontraktor pekerjaan tanah diwajibkan untuk dapat bekerja dibawah koordinasi konsultan pengawas sehubungan denga adanya atau dimungkinkannya program kebutuhan pelaksanaan dari pemberi tugas dikaitkan dengan kondisi existing.

G. Pekerjaan lapisan tanah yang dipadatkan

a. Pekerjaan lapisan tanah yang dipadatkan adalah dimulai dari pembentukan badan jalan dan area parkir.

b. Pembentukan badan jalan dan area parkir dari tanah asli asli dengan penggalian atau pengurugan sesuai gambar rencana kemudian dipadatkan sebagai dasar permukaan bawah pondasi.

c. Pemadatan dilakukan dengan alat Three Wheel Power Roller 8 ton, atau peralatan lain dengan persetujuan dari konsultan pengawas.

d. Pemadatan harus mencapai 90% derajat kepadatan Modify Proctor. Apabila terdapat area yang sulit dicapai nilaia kepadatan yang disyaratkan maka kontraktor diwajibkan untuk mengganti struktur lapisan. Tanah tersebut dan atau menambahkannya dengan bahan urugan tanah atau sirtu yang baik, dan jika struktur lapisan tanah tersebut sulit untuk mencapai kepadatan karena kondisinya jelek maka kontraktor harus mengulanginya missal dengan pemasangan rucuk bambu atau lainnya sehingga badan jalan dan area parker mempunyai nilai kepadatan sesuai yang disyaratkan, pekerjaan tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor.

e. Selama pemadatan harus selalu dikontrol kadar air dari material yang sama dengan kadar air optimum dari hasil test compaction modified proctor dari contoh material..

(8)

f. Lapisan yang dipadatkan harus di test dengan field dry density test untuk mengetahui kepadatan tanah yang dicapai serta moisture consten untuk masingmasing area pekerjaanda atau sesuai petunjuk konsultan pengawas.

H. Pekerjaan Urugan/Timbunan dan Pemadatan

a. Tanah yang dipergunakan untuk pengurugan harus dari tanah yang baik dan memenuhi syarat teknis, bebas dari akar, bahan – bahan organis, barang bekas / sampah dan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Direksi dan jika di ijinkan dapat digunakan tanah bekas galian.

b. Tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu bouwplank dan lobang pondasi.

c. Urugan tanah peninggian lantai, harus dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja. Ukuran yang tercantum dalam gambar kerja adalah ukuran tanah urugan dalam keadaan padat. Untuk urugan tanah peninggian lantai dengan tinggi ukuran lebih dari 20 cm, maka pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis dimana tebal setiap lapisan adalah 20 cm (maksimal).Pemadatan tanah peninggian lantai, harus menggunakan stamper .

d. Urugan pasir dilaksanakan pada bagian – bagian : di bawah lantai, di bawah saluran air hujan / grevel, serta tempat – tempat lain seperti ditunjukan pada gambar. Lapisan pasir urug, harus dipadatkan dengan cara ditimbris setelah terlebih dahulu disiram air secara merata, sehingga urugan pasir tersebut benar – benar padat.

I. Pek. Urugan Tanah Peninggian Lantai

Pekerjaan Urugan Tanah Peninggian Lantai Bangunan yaitu setinggi 20 cm dan 10 cm untuk peninggian lantai selasar bangunan. Ketinggian tersebut setelah pekerjaan pengurugan tanah ±50 cm dari permukaan lahan existing.

Referensi

Dokumen terkait

BLITAR, JATIM - Ratusan masyarakat Kota Blitar yang ada di sekitar wilayah Tlumpu di Kecamatan Sukorejo tumplek blek menghadiri acara Deklarasi Pemenangan Capres

Mata kuliah IBD adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai tentang kebudayaan tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya

Sedangkan Hehanusa (2009) menyatakan bahwa budaya individu sebagai variabel moderating tidak berpengaruh terhadap hubungan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja

telah berjalan 72 bulan atau lebih dari 72 bulan sampai dengan lebih kecil dari 96 bulan (sejak tanggal pembukaan rekening),, maka Nasabah dikenakan Biaya Pinalti sebesar

Pengurus Komite : Ketua Nama ..... Bendahara Komite,

Selanjutnya penerapan pendidikan karakter disampaikan kepada siswa dengan memberikan keteladanan dari sikap saya sebagai guru sehari-hari maupun dari materi yang

Robot pengikut garis yang dirancang ini bekerja pada saat sensor membaca garis dan mengirim signal ke komparator sebagai pembanding dan diterima oleh

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENGARUH