• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK KABUPATEN NATUNA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI RANAI

BULAN JUNI 2015 INFLASI 0,58 PERSEN

 Pada Bulan Juni 2015 di Ranai terjadi inflasi sebesar 0,58 persen. Kota-kota pemasok barang ke Ranai juga mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 0,87 persen dan terendah terjadi di Kota Jakarta sebesar 0,35 persen.

 Inflasi di Ranai disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,84 persen; kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 1,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,13 persen; kelompok sandang sebesar 1,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,44 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks dibanding bulan sebelumnya.

 Laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2015 Ranai sebesar 1,74 persen.  Laju inflasi ‘year on year’ Ranai sebesar 7,87 persen.

Gambar 1: Inflasi Ranai Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Juni 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KABUPATEN NATUNA

(2)

Bulan Juni 2015, Ranai mengalami inflasi sebesar 0,58 persen. Inflasi Ranai bulan ini ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 119,51 pada Bulan Mei 2015 menjadi 120,20 di bulan ini. Terjadinya perubahan harga-harga pada 149 komoditi kebutuhan masyarakat menjadi pemicu terjadinya inflasi di Ranai Bulan Juni 2015, dimana 102 komoditi mengalami kenaikan harga/tarif, antara lain: beras, tepung terigu, daging ayam kampung, ikan kakap, tongkol, udang basah, ikan asin belah, susu bubuk, susu kental manis, bayam, buncis, kangkung, ketimun, tomat sayur, wortel, kacang tanah, anggur, pepaya, bawang putih, bumbu masak jadi, kelapa, minyak goreng, santan, biskuit, kue basah, makanan ringan/snack, sop, cokelat batang, wafer, es, minuman kesegaran, teh, bir hitam, asbes, air conditioner, mesin cuci, sabun detergen bubuk, tarif listrik, baju kaos berkerah, seragam sekolah pria, baju muslim, daster, celana pendek anak-anak, emas perhiasan, kerudung/jilbab, obat gosok, tarif gunting rambut wanita, angkutan udara, telepon seluler, dan lain-lain.

Sementara 47 komoditi mengalami penurunan harga/tarif, antara lain: cumi-cumi, sotong, susu untuk balita, telur ayam ras, kacang panjang, sawi hijau, terong panjang, cabai merah, cabai rawit, gula pasir, sirop, cat tembok, semen, alat-alat listrik, kasur, sabun cream detergen, celana panjang jeans, celana pendek laki-laki, obat sakit kepala, minyak rambut, dan lain-lain.

Tabel 1: Inflasi/Deflasi Bulanan, Inflasi/Deflasi Kumulatif, dan Inflasi/Deflasi

Year on Year Nasional dan 3 Kabupaten / Kota di Provinsi Kepulauan Riau

Kota Juni Januari-Juni Inflasi Tahun ke

Tahun1) 2014 2015 2014 2015 1. Ranai 2. Batam 3. Tanjungpinang 4. Nasional 0,31 0,27 0,12 0,43 0,58 0,87 0,60 0,53** 2,92 0,80 0,89 1,99 1,74 1,43 1,22 0,96** 7,87 8,27 7,84 7,26** 1)

Persentase Perubahan IHK Juni 2015 terhadap IHK Juni 2014

Inflasi tahun kalender (Januari – Juni) Ranai sebesar 1,74 persen merupakan yang terbesar dibandingkan Kota Batam sebesar 1,43 persen dan Kota Tanjung Pinang sebesar

(3)

1,22 persen. Hal ini disebabkan terjadi inflasi cukup tinggi di Ranai pada Bulan Januari sebesar 0,81 persen akibat musim utara.

Gambar 2: Andil Inflasi Dominan Ranai Bulan Juni 2015

Tabel 2: IHK dan Inflasi Nasional dan 3 Kabupaten / Kota di Provinsi Kepulauan Riau Serta Kota-kota Asal Barang di Ranai

Kabupaten / Kota Indeks Juni 2015 Inflasi Juni 2015 [1] [2] [3] 1. Nasional 120,14** 0,53** 2. Tanjung Pinang 120,78 0,60 3. Batam 118,68 0,87 4. Ranai 120,20 0,58 5. Jakarta 120,58 0,35 6. Pontianak 126,65 0,64 7. Surabaya 119,79 0,54

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Kota Tanjung Pinang, Batam, Jakarta, Pontianak dan Surabaya yang merupakan daerah penyuplai barang/jasa ke Ranai juga mengalami inflasi, yang terbesar terjadi di Kota Batam sebesar 0,87 persen dan terendah

(4)

barang/jasa di Ranai sehingga Ranai pada Bulan Juni 2015 mengalami inflasi yaitu sebesar 0,58 persen. Inflasi pada bulan ini lebih disebabkan oleh kenaikan harga bahan makanan, makanan jadi dan sandang di bulan puasa jelang lebaran.

Tabel 3: IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Ranai Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Juni 2015

Kelompok Pengeluaran Indeks Juni 2015 Inflasi Juni 2015 Andil Inflasi [1] [2] [3] [4] U m u m 1. Bahan Makanan

2. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau

3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar

4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga

7. Transpor, komunikasi dan Jasa keuangan

120,20 113,84 127,81 120,63 125,74 122,27 112,67 120,94 0,58 0,84 1,10 0,13 1,31 0,44 0,00 0,28 0,58 0,19 0,21 0,04 0,08 0,02 0,00 0,04

Perkembangan IHK Menurut Kelompok Pengeluaran

Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Ranai Bulan Juni 2015, inflasi di Ranai disebabkan oleh naiknya indeks harga kelompok bahan makanan sebesar 0,84 persen; kelompok makanan jadi sebesar 1,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,13 persen; kelompok sandang sebesar 1,31 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,44 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang sebesar 0,28 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks di bulan ini.

1. Kelompok Bahan Makanan

Masih sama dengan bulan lalu kelompok bahan makanan bulan ini mengalami kenaikan indeks harga sehingga mengakibatkan inflasi sebesar 0,84 persen, atau naik dari 112,89 di Bulan Mei menjadi 113,84 di bulan ini. Dari sebelas subkelompok yang menyusun kelompok bahan makanan, tercatat sepuluh subkelompok yang menjadi pemicu terjadinya inflasi di kelompok pengeluaran ini, yaitu: subkelompok padi-padian,

(5)

umbi-umbian dan hasilnya naik sebesar 0,89 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya naik sebesar 0,62 persen; subkelompok ikan segar naik sebesar 2,89 persen; subkelompok ikan diawetkan naik sebesaar 0,84 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar naik sebesar 0,11 persen; subkelompok sayur-sayuran naik sebesar 2,00 persen; subkelompok kacang-kacangan naik sebesar 1,06 persen; subkelompok buah-buahan naik sebesar 1,93 persen; subkelompok lemak dan minyak naik sebesar 2,42 persen; dan subkelompok bahan makanan lainnya naik sebesar 0,80 persen. Sementara subkelompok yang menekan laju inflasi atau mengalami penurunan harga adalah subkelompok bumbu-bumbuan turun sebesar 4,48 persen

Inflasi sebesar 0,84 persen dari kelompok bahan makanan telah memberikan andil sebesar 0,19 persen untuk inflasi Ranai di Bulan Juni. Sebagaimana kita ketahui bahwa kelompok pengeluaran bahan makanan termasuk volatile foods yaitu barang-barang yang harganya sangat berfluktuasi karena ketersediaan barangnya bergantung pada keadaan cuaca, musim, gangguan hama, dan distribusi. Bulan Juni permintaan akan bahan makanan masih tinggi karena bertepatan dengan bulan puasa.

2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau selalu mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks bulan ini tercatat sebesar 1,10 persen atau naik dari 126,41 pada Bulan Mei 2015 menjadi 127,81 di bulan ini. Naiknya indeks kelompok ini disebabkan oleh naiknya indeks harga pada seluruh subkelompok penyusunnya, yaitu: subkelompok makanan jadi naik sebesar 1,45 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol naik sebesar 0,70 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman yang beralkohol naik sebesar 0,11 persen.

Terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 1,10 persen berarti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini telah mendorong laju inflasi Ranai dengan memberikan andil sebesar 0,21 persen.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Indeks Harga Konsumen kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Bulan Juni 2015 ini mengalami kenaikan indeks yaitu sebesar 0,13

(6)

kenaikan indeks sebesar 0,13 persen berarti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini telah memicu laju inflasi Ranai dengan andil sebesar 0,04 persen.

Meningkatnya indeks harga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini disebabkan oleh naiknya harga pada tiga subkelompok penyusunnya, yaitu: subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami kenaikan indeks sebesar 0,13 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga naik sebesar 1,14 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga naik sebesar 0,05 persen. Sedangkan subkelompok biaya tempat tinggal cukup stabil di bulan ini.

4. Kelompok Sandang

Pada Bulan Juni 2015, kelompok sandang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,31 persen atau naik dari 124,11 menjadi 125,75 pada Bulan Juni 2015. Kenaikan indeks kelompok sandang dipicu oleh kenaikan indeks harga pada seluruh subkelompok penyusunnya. Kenaikan indeks subkelompok sandang laki-laki naik sebesar 0,36 persen; subkelompok sandang wanita naik sebesar 1,23 persen; subkelompok sandang anak-anak naik sebesar 0,63 persen; dan subkelompok barang pribadi dan sandang lain naik sebesar 3,18 persen.

Terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 1,31 persen di Bulan Juni 2015 ini membuat kelompok pengeluaran sandang memicu laju inflasi Ranai dengan andil sebesar 0,08 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Bulan Juni 2015 ini tercatat kelompok pengeluaran kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,44 persen dimana indeks harga pada Bulan Mei 2015 sebesar 121,73 naik menjadi 122,27 di bulan ini. Hal ini ditandai dengan naiknya subkelompok obat-obatan yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,67 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani naik sebesar 2,30 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik sebesar 0,20 persen. Sementara subkelompok pengeluaran jasa kesehatan cukup stabil di bulan ini.

Terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 0,44 persen pada bulan ini menyebabkan kelompok kesehatan memicu laju inflasi Ranai pada Bulan Juni tahun 2015 dengan andil sebesar 0,02 persen.

(7)

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami kenaikan indeks pada bulan ini.

7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa mengalami kenaikan indeks di Bulan Juni 2015, yaitu sebesar 0,28 persen atau naik dari 120,60 pada Bulan Mei 2015 menjadi 120,94 di bulan ini. Meningkatnya indeks kelompok ini disebabkan terjadinya kenaikan indeks harga pada subkelompok transpor sebesar 0,27 persen dan subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,45 persen. Sementara subkelompok sarana dan penunjang transpor dan subkelompok jasa keuangan cukup stabil di bulan ini.

Peningkatan indeks sebesar 0,28 persen di Bulan Juni 2015 pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil positif terhadap laju inflasi bulan ini sebesar 0,04 persen.

(8)

Tabel 4: Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Ranai Bulan Mei 2015 dan Juni 2015 (Tahun 2012 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK

Mei 2015 % Perub thd April 2015 IHK Juni 2015 % Perub thd Mei 2015 (1) (4) (5) (6) (7) U M U M / T O T A L 119,47 0,52 120,20 0,58 I. BAHAN MAKANAN 112,89 0,60 113,84 0,84

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 118,11 0,81 119,16 0,89

Daging dan Hasil-hasilnya 106,91 1,99 107,57 0,62

Ikan Segar 114,87 0,78 118,19 2,89

Ikan Diawetkan 109,83 -0,08 110,75 0,84

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 114,04 -0,38 114,17 0,11

Sayur-sayuran 108,86 -0,76 114,17 2,00

Kacang – kacangan 98,87 -0,15 99,92 1,06

Buah – buahan 138,87 1,84 141,54 1,93

Bumbu – bumbuan 97,46 0,84 93,09 -4,48

Lemak dan Minyak 107,53 -1,05 110,13 2,42

Bahan Makanan Lainnya 124,96 1,65 125,96 0,80

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 126,41 1,35 127,81 1,10

Makanan Jadi 128,98 2,00 130,86 1,45

Minuman yang Tidak Beralkohol 116,96 0,17 117,78 0,70

Tembakau dan Minuman Beralkohol 126,74 0,00 126,88 0,11

III. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 120,47 0,28 120,63 0,13

Biaya Tempat Tinggal 114,85 0,36 114,85 0,00

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 136,65 -0,66 136,84 0,13

Perlengkapan Rumahtangga 133,51 1,29 135,03 1,14 Penyelenggaraan Rumahtangga 123,58 0,64 123,64 0,05 IV. SANDANG 124,11 0,92 125,74 1,31 Sandang Laki-laki 130,90 0,05 131,37 0,36 Sandang Wanita 122,03 0,52 123,52 1,23 Sandang Anak-anak 121,62 0,76 122,39 0,63

Barang Pribadi dan Sandang Lain 121,36 2,63 125,23 3,18

V. KESEHATAN 121,73 0,07 122,27 0,44

Jasa Kesehatan 109,64 0,00 111,94 0,00

Obat-obatan 134,21 0,24 135,10 0,67

Jasa Perawatan Jasmani 129,08 0,00 132,04 2,30

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 122,75 0,05 123,00 0,20

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 112,67 0,11 112,67 0,00

Pendidikan 108,33 0,00 108,33 0,00

Kursus-kursus / Pelatihan 124,65 0,00 124,65 0,00

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 115,28 0,00 115,28 0,00

Rekreasi 123,39 0,64 123,39 0,00

Olahraga 126,72 0,00 126,72 0,00

VII. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 120,60 -0,13 120,94 0,28

Transpor 119,78 -0,19 120,10 0,27

Komunikasi Dan Pengiriman 111,03 -0,11 111,53 0,45

Sarana dan Penunjang Transpor 154,32 0,15 154,32 0,00

Gambar

Gambar 1:   Inflasi Ranai Menurut Kelompok Pengeluaran                     Bulan Juni 2015
Tabel 1: Inflasi/Deflasi Bulanan, Inflasi/Deflasi Kumulatif, dan Inflasi/Deflasi
Gambar 2:   Andil Inflasi Dominan Ranai        Bulan Juni 2015
Tabel 3:  IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Ranai     Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Juni 2015
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

Dengan dibuatnya proyek akhir dengan karya Iklan Layanan Masyarakat Animasi 2D Pencegahan Pencemaran Air Kota Semarang ini penulis memiliki tujuan untuk menyadarkan

Pada sapi, spesies Toxocara sp yang menginfeksi adalah Toxocara vitolorum dimana penularan cacing nematode ini dari induk ke anak, tidak saja melalui telur maupun larva

Dengan adanya ruang bebas yang terletak di luar perkerasan jalan, maka pada saat angkutan umum masuk lokasi perhentian dan berhenti tidak mengganggu lalu lintas lainnya, baik

Suhu pengeringan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap organoleptik warna dan indeks pencoklatan, serta memberikan pengaruh berbeda tidak nyata

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC