• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DALAM MENGEFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT MANDIRI INVESTAMA SEJATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DALAM MENGEFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT MANDIRI INVESTAMA SEJATI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DALAM MENGEFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT MANDIRI

INVESTAMA SEJATI ABSTRAK

Yeni Yulianingsih. 022113014. Penerapan Metode Economic Order Quantity dalam Mengefisiensi Biaya Persediaan Bahan Baku Pada PT Mandiri Investama Sejati. Dibawah bimbingan Monang Situmorang dan Retno Martanti Endah 2017.

Pengendalian persediaan bahan baku merupakan unsur paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diubah yang kemudian dijual kembali. Sehingga perusahaan akan dihadapkan pada resiko jika perusahaan tidak mampu melakukan pengendalian persediaan dengan baik yaitu pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan konsumen yang membutuhkan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Teknik Ecomonic Order Quantity dapat digunakan untuk membantu menentukan persediaan yang efisien. Model Ecomonic Order Quantity ini tidak hanya menentukan jumlah pemesanan yang optimal tetapi yang lebih penting lagi adalah menyangkut aspek financial dari keputusan-keputusan tentang kuantitas pemesanan tersebut. Tujuan Penelitian sebagai berikut (1).Untuk mengetahui penerapan metode Economic Order Quantity terhadap persediaan bahan baku PT. Mandiri Investama Sejati. (2).Untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Mandiri Investama Sejati. (3). Untuk mengetahui penerapan metode Economic Order Quantity dalam efisiensi biaya persediaan bahan baku pada PT. Mandiri Investama Sejati.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (nonstatistik) berupa studi kasus mengenai kemungkinan penerapan Metode Economic Order Quantity dalam perhitungan kuantitas pemesanan ekonomis persediaan bahan baku pada PT Mandiri Investama Sejati , jenis penelitian ini dilakukan pada suatu perusahaan dengan tujuan untuk menjelaskan pelaksanaan suatu teori/konsep/peraturan pada suatu unit analisis atau kelompok. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif non statistic.

Hasil penelitian mengungkapkan fakta bahwa perusahaan selama ini melakukan pemesanan sebanyak 24 kali pada tahun 2014 dan tahun 2015. Bila menggunakan metode Ecomonic Order Quantity perusahaan melakukan pembelian bahan baku sebanyak 5 kali dalam 1 tahun. Selain itu, dengan menggunakan metode Ecomonic Order Quantity penghematan biaya pada tahun 2014 mencapai 5,53% dan tahun 2015 sebesar 5,60% lebih besar dibandingkan dengan tingkat efisiensi perusahaan yang hanya 3,13% pada tahun 2014 dan 3,15% pada tahun 2015.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat efisiensi biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode Economic Order Quantity lebih besar dibandingkan dengan metode kebijakan internal yang sudah ada diperusahaan. Saran penulis bagi perusahaan, perusahaan seharusnya mempertimbangkan menggunakan kebijakan Ecomonic Order Quantity dalam kebijakan pengadaan bahan baku karena dengan menggunakan metode Ecomonic Order Quantity, perusahaan dapat melakukan pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya yang lebih kecil dibandingkan kebijakan perusahaan saat ini.

(2)

Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa

selalu mengadakan

persediaan.Perusahaan memiliki persediaan dengan maksud untuk menjaga kelancaran operasinya.Tanpa adanya persediaan, para pengusaha dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan.

Proses produksi tidak lepas dari kebutuhan akan ketersediaan bahan baku. Sedangkan kelancararan proses produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada atau tidaknya bahan baku yang akan diolah dalam produksi. Bahan baku yang tersedia di pabrik dalam suatu periode tidak boleh dikesampingkan. Dalam hal ini perusahaan perlu menerapkan adanya manajemen persediaan. Manajemen yang akan dibahas disini difokuskan pada manajemen persediaan bahan baku.

Untuk dapat memastikan kegiatan produksi berlangsung sesuai dengan yang diinginkan, maka diperlukan suatu pengendalian persediaan bahan baku sehingga akan bisa dihasilkan produk-produk yang bermutu dengan penggunaan biaya persediaan yang efisien. Pada dasarnya semua perusahaan melaksanakan pengendaliaan bahan baku dengan tujuan pokok menekan (meminimumkan) biaya dan untuk memaksimumkan laba dalam waktu

tertentu. Tetapi perlu ditegaskan bahwa hal ini tidak akandapat melenyapkan sama sekali risiko yang timbul akibat adanya persediaan yang terlalu besar atau terlalu rendah, melainkan hanya mengurangi risikonya saja. Dalam hal ini pengawasan atau pengendalian persediaan dapat membantu mengurangi risiko sekecil mungkin.

Dalam pengendalian bahan baku yang menjadi masalah utama yaitu menyelenggarakan persediaan bahan baku yang paling tepat agar kegiatan produksi tidak terganggu dan dana yang ditanam dalam persediaan bahan baku tidak berlebihan. Adanya investasi yang terlalu besar pada perusahaan, akan mempengaruhi jumlah biaya penyimpanan. Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya jumlahbahan baku yang disimpan. Semakin besar jumlah persediaan bahan baku yangdisimpan maka semakin besar pula biaya penyimpanannya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengendalian adalah untuk menekan biaya-biaya operasional seminimal mungkin sehingga akan mengoptimalisasikan kinerja perusahaan. Untuk melaksanakan pengendalian persediaan yang dapat diandalkan dan dipercaya maka harus diperhatikan berbagai faktor yang terkait dengan

persediaan.Penentuan dan

pengelompokan biaya-biaya yang terkait dengan persediaan perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari pihak manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat.

(3)

Salah satu metode yang cukup efisien dalam mengelola pengendalian persediaan bahan baku adalah metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode Economic Order Quantity (EOQ) merupakan salah satu metode yang paling sering diterapkan untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku terbaik yang dibutuhkan perusahaan untuk menjaga kelancaran produksinya dengan biaya yang efisien. Metode ini sering dipakai karena mudah untuk dilaksanakan dan mampu memberikan solusi yang terbaik bagi perusahaan.Hal ini dibuktikan dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) tidak saja diketahui berapa jumlah persediaan yang paling efisien bagi perusahaan tetapi akan diketahui juga biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dengan persediaan bahan baku yang dimilikinya dihitung dengan (Total Inventory Cost) dan waktu yang paling tepat untuk mengadakan pembelian kembali (dihitung dengan Reorder Point). PT. Mandiri Investama Sejati adalah perusahaan yang memproduksi sabun colek yang beralamat di jalan Pahlawan No.239A Desa Karang Asem Timur, Citeureup-Bogor.

PT. Mandiri Investama Sejati masih memakai sistem pengelolaan bahan baku FIFO dan Kebijakan Internal yaitu kebijakan dimana bahan baku yang paling dibutuhkan itulah yang paling diutamakan dengan begitu kebijakan dapat dipindahkan atau di uji coba terlebih dahulu bila bahan baku tersebut bermasalah. Hal ini yang menyebabkan persediaan bahan baku

pada PT. Mandiri Investama Sejati belum direncanakan dengan baik, sehingga persediaan bahan baku kurang efisien dan optimal dalam proses produksinya. Untuk lebih jelasnya kita bisa lihat tabel 1 berikut ini.

Tabel 1

Kebijakan internal perusahaan dalam melakukan persediaan bahan

baku 2014 2015 Frekue nsi pembe lian bahan baku 2 kali dalam sebulan atau sebanyak 24 kali dalam setahun. 2 kali dalam sebulan atau sebanyak 24 kali dalam setahun. Safety stock Titik pemes anan kemba li atau ROP (10%) Jika persediaan bahan baku di gudang sudah mencapai 10% dari penggunaan bahan baku selama 1 bulan. Jika persediaan bahan baku di gudang sudah mencapai 10% dari penggunaan selama 1 bulan. Biaya pemes anan/ta hun Rp. 136.800.000/tahun Rp. 141.600.000/tahun Biaya penyi mpana n/tahu n Rp. 282.600.000/tahun Rp. 291.300.000/tahun

(Sumber ; Data PT.Mandiri Investama Sejati yang diolah)

Sedangkan dengan

menggunakan kebijakan Metode Economic Order Quantityperusahaan

dapat mengetahui jumlah

(4)

sekali pemesanan sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menyediakan bahan baku bisa lebih efisien, selain itu dengan menggunakan metode Economi Order Quantity perusahaan bisa mengetahui jumlah Safety Stock yang sesuai untuk perusahaan tersebut sehingga perusahaan tidak mengalami over persediaan bahan baku atau kekurangan persediaan bahan baku selain itu perusahaan juga bisa mengetahui kapan harus melakukan pemesanan bahan baku kembali dengan konsisten. Sebagai salah satu cara agar perusahaan bisa mencari cara untuk mengefisiensi persediaan bahan baku yang nantinya bisa berpengaruh terhadap biaya persediaan bahan baku yang efisien, Sehingga perusahaan bisa menekan biaya persediaan bahan baku.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan metode Economic Order

Quantityterhadap persediaan bahan baku PT. Mandiri Investama Sejati.

2. Untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Mandiri Investama Sejati 3. Untuk mengetahui penerapan

metode Economic Order Quantity dalam efisiensi biaya persediaan bahan baku pada PT. Mandiri Investama Sejati.

Objek Penelitian Dan Lokasi Penelitian

Objek penelitian ini adalah bahan bakusabun colek di PT. Mandiri Investama Sejati pada tahun

2014-2015 untuk mengefisiensi biaya persediaan bahan baku.

Dengan unit analisis dalam penelitian ini adalah Organization yaitu PT. Mandiri Investama Sejati yang berlokasi di Jl. Pahlawan No.239-A Desa Karang Asem Timur Kec. Citeureup Kab. Bogor.

Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang diteliti adalah data Kualitatif dan Kuantitatif (nonstatistik). Sumber data penelitian adalah data primer. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data ataupun dokumen yang terkait dengan penggunaan bahan baku periode 2014 dan 2015 pada PT. Mandiri Investama Sejati.

Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancaraadalahkegiatanmempers

iapkanpertanyaan yang

berhubungandengan data yang diperlukan,

danmenanyakankepadapihakperusa haanyaitu Bapak Robertus Wiranto selaku Manajer HRD & GA, berkaitan dengan masalah yang diteliti agar diperoleh data dan informasi yang lebih jelas berkaitan dengan masalah yang dibahas penulis dalam penelitian ini. Sifat wawancara yang dilakukan adalah informal. 2. Observasi Yaitudengancaramengamatilangsun gkondisigudangpada PTMandiri Investana Sejati dalammengelolapersediaan bahan bakunya.

(5)

3. Dokumentasi

Mempelajaridokumen-dokumenatauarsip-arsipperusahaan yang telahdiberikan.

Metode Pengolahan / Analisis Data

Data yang

telahdikumpulkanmengenaisemuavari abel

penelitiankemudiandiolahataudianalisi sdengananalisisdescriptive non statistic. Langkah-langkahanalisis data yang akandilakukanadalahsebagaiberikut: a. Analisisdeskriptifkualitatifyaitu data yang diperolehakandikumpulkan, dipelajari, dipahami, kemudiandianalisisberdasarkanme tode yang telahditetapkanmengenaiaktivitas-aktivitasproduksiserta data-data yang terkaitdengan proses produksi.

b.

Melaksanakantahap-tahapEconomic Order

Quantitydalamrangkaperhitungan kuantitaspemesananekonomispers ediaan, menentukan persediaan pengaman (safety stock), menentukan pemesanan kembali dan mengetahui total biaya persediaan.

Kesimpulan

Perbandingan total biaya persediaan antara kebijakan perusahaan tanpa menggunakan metode Economic Order Quantity dengan menggunakan Economic Order Quantity adalah sebagai berikut:

1. Menurut kebijakan perusahaan total biaya persediaan tahun 2014 adalah Rp.160.338.036 Dan 2015 sebesar Rp.163.945.591 . Sedangkan dengan metode Economic Order Quantity pada tahun 2014 adalah Rp 56.796.446 dan tahun 2015 adalah Rp.58.652.174. Sehingga perusahaan dapat menghemat pada tahun 2014 sebesar Rp.103.541.590 Dan tahun 2015 sebesar Rp.105.293.417.

2. Frekuensi pemesanan yang sebelumnya 24 kali pemesanan dalam setahun dengan metode Economic Order Quantity pemesanan jadi lebih dengan 5 kali melakukan pemesanan dalam setahun baik pada tahun 2014 dan 2015.

3. Perusahaan tidak

memperhitungkan besarnya persediaan pengaman. Sedangkan, apabila perusahaan menerapkan metode Economic Order Quantity maka jumlah persediaan pengaman yang dibutuhkan oleh perusahaan pada tahun 2014 adalah 1.218.639 kg dan tahun 2015 sebanyak 1.237.618 Kg. Dalam melaksanakan pembelian bahan baku, perusahaan harus selalu memperhatikan persediaan yang masih ada. Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka perusahaan akan mengalami kelebihan atau kekurangan bahan baku. Untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan harus menggunakan metode Economic Order Quantity untuk menghitung

(6)

kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali. Waktu pemesanan kembali yang dilakukan perusahaan menurut metode Economic Order Quantity adalah saat persediaan pada tingkat 1.573.984 pada tahun 2014 dan pada tingkat 1.598.496 pada tahun 2015.

Saran

1. Bagi PT Mandiri Investama Sejati Perusahaan seharusnya mempertimbangkan

menggunakan kebijakan

Economic Order Quantity dalam kebijakan pengadaan bahan baku karena dengan menggunakan metode Economic Order Quantity, perusahaan dapat melakukan pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya yang lebih kecil dibandingkan kebijakan perusahaan saat ini.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya terbatas pada manajemen persediaan untuk tahun 2014 dan 2015, dan yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan pengendalian persediaan Economic Order Quantity. Disarankan untuk peneliti yang selanjutnya dapat mengurangi keterbatasan penelitian ini, seperti membandingkan pengendalian persediaan Economic Order Quantity dengan Just In Time sehingga perhitungan efisiensi menjadi lebih akurat.

Daftar Pustaka

Aditya Nugraha (2015) Analisis pengendalian bahan baku menggunakan metode Economic Order Quantity studi kasus Family Citra Bakery tahun 2014, Universitas Negeri Semarang

Bambang Riyanto (2008), Dasar-dasar Pembelanjaan, Edisi ke empat, Yogyakarta, BPFE.

Budi Santoso (2009), Analisis Pengendalian Persediaan Air Mineral Menggunakan Metode EOQ (Studi Kasus pada Agen Tirta Indah)

,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Carter, William K (2009), Akuntansi

Biaya, penerjemah oleh Krista, Jakarta, Salemba Empat.

Darsono Prawironegoro dan Ari Purwanti (2015) Akuntansi Manajemen, Edisi ke dua, Bogor , Penerbit In Media.

Data Penggunaan Bahan Baku sabun colek PT.Mandiri Investama Sejati tahun 2014-2015 sumber data dari PT.Mandiri Investama Sejati

Eldwidho Hanarista Fajrin (2015), Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada Perusahaan Roti Bonansa’. Manajemen Keuangan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang

(7)

Farah Margaretha (2011), Manajemen Keuangan, Jakarta, Penerbit Erlangga.

Freddy Rangkuty (2007), Manajemen Persediaan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Harbani Pasolong (2012), Metode Penelitian Administrasi Publik, Bandung, Penerbit Alfabeta. Henry Faizal Noor (2007), Ekonomi

Manajerial, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

IBK Bayangkara (2008), Management Audit (Audit Manajemen) Prosedur dan Implementasi, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Irham Fahmi (2012), Manajemen Produksi dan Operasi, Bandung, Penerbit Alfabeta.

Kuswadi (2009), Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi

Keuangan dan Akuntansi

Biaya, Jakarta, PT Elex Computindo.

Masiyal Kholmi (2011), Akuntasi Biaya, Edisi Empat, Yogyakarta, BPFE. Mulyadi (2012), Akuntansi Biaya,

Yogyakarta, UPP STIEM YKPN. Rike Indrayati. (2007) Analisis

pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan EOQ pada PT.Tipola Furnishings Jepara, Universitas Negeri Semarang Septi Pandan Sari (2010), Pengoptimalan

Persediaan Bahan Baku Kacang Tanah Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity)

Di PT. Dua Kelinci Pati, Universitas Sebelas Maret. Sofjan Assauri (2008), Manajemen

Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga, Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Suyadi Prawirosentono (2007), Manajemen Operasi, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara.

Thomas Sumarsan (2010), Sistem

Pengendalian Manajemen, Jakarta, Indeks. http://lib.unnes.ac.id/21797/1/73114100 12-s.pdf (14 (akses 25 November 2016) http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bits tream/123456789/557/1/BUDI %20SUSANTO-FST.pdf (akses 25 November 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip kerja dari penelitian ini adalah: Prinsip kerja dari rangkaian alat ini adalah melakukan pembacaan nilai Oksigen (O 2 ) dan Karbondioksida (CO 2 ) didalam

Berdasarkan hasil penelitian pada materi termokimia kelas XI SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 dapat disimpulkan: (1) tidak ada perbedaan

Dengan mengetahui struktur dan morfologi selulosa bacterial, material sintetik dapat didisain untuk memiliki sifat mekanik yang tepat, dengan bentuk,

Setelah lama bergelut dengan region, saya menemui kendala yaitu akan cukup sulit menggunakan region bila bentuk form yang akan kita buat tidak sama dengan bentuk dasar

Kelompok Tani di Kecamatan Sungai Tabuk pengelolaan nya dilaksanakan oleh Kios Warga Tani yang merupakan salah satu kios di Kecamatan Sungai Tabuk yang dipilih

Kata  “komunikasi” merupakan asal  dari bahasa latin, communis,

prosedur pelaksanaan pemberian Kredit Kepemilikan Rumah di PT. Bank Tabungan Negara cabang pembantu Bubutan – Surabaya. 1.5.2 Bagi Pembaca. Dapat memberikan informasi yang

Choy (1981) ketika menganalisis tari Jawa (golek), berusaha mencari jawab atas pertanyaannya ’jika seseorang men- duga bahwa bahasa dan tari dalam satu lingkup budaya yang