• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR APBD. Indonesia Corruption Watch

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRUKTUR APBD. Indonesia Corruption Watch"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR APBD

(2)

APBD ?

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang dibahas

dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan

(3)

Komponen Pendapatan Daerah :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2. Dana Perimbangan

3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih

(4)

 Semua penerimaan Kas Daerah dalam periode Tahun

Anggaran tertentu yang menjadi hak Daerah

 Sumber Umum Pendapatan :

 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

 DANA PERIMBANGAN

 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

(5)

 Pajak Daerah

 Retribusi Daerah  Hasil Usaha Daerah

 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Komponen Pendapatan Asli Daerah

(PAD)

(6)

 Bagi hasil pajak

 Bagi hasil bukan pajak/SDA  Dana Alokasi Umum

 Dana Alokasi Khusus

(7)

Kendaraan bermotor

Hotel

Restoran

Hiburan

Parkir

…………

Pajak Daerah

(8)

1. Kesehatan 2. Sampah 3. KTP 4. Pemakaman 5. Pemakaian kekayaan daerah

6. Pasar & pertokoan 7. Usaha terminal

8. villa /penginapan

RETRIBUSI DAERAH

1. Usaha penyedotan kakus

2. Rumah potong hewan 3. pendaratan kapal

4. tempat Rekreasi & olahraga

5. IMB

6. Izin gangguan 7. Izin trayek 8. ……….

(9)

Bagian laba perusahaan milik daerah

Penyertaan modal daerah kepada pihak

ketiga

Badan Pengelola

Yayasan

Sewa Aset daerah

(10)

Hasil penjualan barang milik daerah

Penerimaan jasa giro

Penerimaan bunga deposito

Sumbangan pihak ketiga

Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah

Angsuran cicilan rumah

Sewa

Rupa-rupa pendapatan

Lain-Lain Pendapatan

Asli

Daerah

Yang Sah

(11)

Komponen Belanja Daerah :

1. Belanja Langsung

2. Belanja Tidak Langsung

Belanja Daerah

Belanja daerah adalah semua kewajiban Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang

(12)

Belanja Tidak Langsung Vs

Belanja Langsung

 Belanja Tidak Langsung belanja yang dianggarkan

tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan

 Belanja Langsung belanja yang dianggarkan terkait

secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan

 Klasifikasi BelanjaOrganisasi, Fungsi, Program &

(13)

Belanja Pegawai (Gaji pokok, tunjangan, Askes)Belanja Bungapembayaran bunga hutang

Belanja Subsidi diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu agar

harga jual produk/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat

Belanja Hibah pemberian uang, barang dan/atau jasa kepada

pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah,

masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya.

Belanja SosialBantuan ormas, Parpol, tidak bersifat terus menerus

setiap tahun

Belanja Bagi Hasil bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi

kepada kabupaten/kola atau pendapatan kabupaten /kota kepada

pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah Iainnya

Belanja bantuan keuanganADD

Belanja tidak terdugakegiatan yang sifatnya tidak biasa/tanggap

darurat dalam rangka pencegahan dan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan

(14)

 Belanja pegawai Honorarium upah pelaksanaan

kegiatan

 Belanja Barang Jasa barang yang nilai manfaatnya

kurang 1 tahun, jasa melaksanakan program

 Belanja Modal aset dengan nilai manfaat lebih 1 tahun

(15)

Komponen Pembiayaan Meliputi :

1.

Penerimaan Pembiayaan

2.

Pengeluaran Pembiayaan

3.

Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun

berkenaan (SiLPA)

Pembiayaan Daerah

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

(16)

Untuk menutup defisit atau memanfaatkan

surplus

Penerimaan

Semua penerimaan yang perlu

dibayar kembali pada tahun anggaran

bersangkutan atau berikutnya

Pengeluaran

akan diterima kembali pada tahun

anggaran bersangkutan atau berikutnya

Pembiayaan

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

(17)

SILPA

pelampuan target PAD, efisiensi

belanja, belanja tak terealisasi

Pencairan Dana Cadangan

mendanai kegiatan

yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus

Hasil penjualan kekayaan daerah

BUMD, aset,

divestasi modal

Pinjaman

penerimaan pinjaman, obligasi

Penerimaan kembali Pemberian pinjaman

Penerimaan Piutang Daerah

pelunasan hutang

pihak ketiga

(18)

 Pembentukan dana cadangan  Penyertaan modal PemDa

 Pembayaran Pokok Utang  Pemberian Pinjaman Daerah

(19)

STRUKTUR dan KOMPONEN APBD

No. Urut Uraian Jumlah

1 2 3

1 PENDAPATAN DAERAH

1.1 Pendapatan Asli Daerah 1.1.1 Pajak daerah

1.1.2 Retribusi daerah

1.1.3 Hasil Kekayaan daerah yang dipisahkan 1.1.4 Lain-lain PAD yang sah

1.2 Dana Perimbangan

1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 1.2.2 Dana Alokasi Umum

1.2.3 Dana Alokasi Khusus

1.3 Lain-lain Pendapatan daerah yang sah 1.3.1 Hibah

1.3.2. Dana Darurat

1.3.3 Dana bagi hasil pajak dari prop dan Pemda lainya 1.3.4 Dana Penyesuaian otonomi khusus

1.3.5 Bantuan keuangan dari prop dan Pemda lainnya

(20)

No Urut Uraian Jumlah

1 2 3

2 BELANJA DAERAH

BELANJA TIDAK LANGSUNG

2.1.1 Belanja Pegawai 2.1.2 Belanja Bunga 2.1.3 Belanja Subsidi 2.1.4

(21)

No Urut Uraian Jumlah

2 3

3 PEMBIAYAAN

3.1 Penerimaan Pembiayaan

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Thn Anggaran Sebelumnya (SiLPA) 3.1.2 Pencairan dana cadangan

3.1.3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan 3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah

3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman 3.1.6 Penerimaan piutang daerah

Jumlah Penerimaan Pembiayaan 3.2 Pengeluaran Pembiayaan

3.2.1 Pembentukan dana cadangan

3.2.2 Penyertaan modal pemerintah daerah 3.2.3 Pembayaran pokok utang

3.2.4 Pemberian pinjaman daerah

Jumlah pengeluaran pembiayaan Pembiayaan neto 3.3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SiLPA)

(22)

AKTIVITAS

(23)

 Penjelasan tentang proyeksi perhitungan penerimaan  Penjelasan sisa anggaran tahun lalu

 Penjelasan tentang cara-cara pemasukan daerah  Penjelasan tentang sumber-sumber anggaran

(Perimbangan;DAU/DAK dan PAD)

(24)

 Penjelasan cara-cara rencana proyeksi belanja publik;

problem solving program dan kegiatan

 Penjelasan Belanja Aparat: jumlah pegawai, jabatan

struktural dan non, besarnya gaji

(25)

 Apakah program menyelesaikan masalah inti

 Apakah pendapatan mencerminkan potensi sumber

daya lokal

 Gambaran tentang efisiensi dan efektivitas penggunaan

anggaran

(26)

Tahapan Penganggaran

Tahapan Domain Partisipan Syarat

1.Identifikasi isu Masyarakat/ Instansi terkait Instansi multipihak, masyarakat 1.Jadwal penyusunan terpublikasi 2. Kepastian porsi anggaran bagi sektor garapan tertentu 3.Koordinasi Intens antar key leader di Tk masy. dan aparat teknis terkait 4.Undangan bagi publik untuk terlibat setiap tahapan 2.Pemprioritasan Program Masyarakat/ Instansi terkait Instansi multipihak, masyarakat 3.Formulasi Program Masyarakat/ Instansi terkait Instansi multipihak, masyarakat 4.Penetapan Program Masyarakat/ Instansi terkait Instansi multipihak, masyarakat 5. Verifikasi sebelum menjadi dokumen RAPBD

Instansi Tim verifikasi program

(27)

6.Finalisasi

menjadi RAPBD untuk diserahkan DPRD

Instansi Tim verifikasi, Bapppeda, Sekda 7. Pembahsan di DPRD -Uji kelayakan program berbasi distrik/komunitas -uji publik/public hearing -Klarifikasi eksekutif DPRD DPRD+Eksekutif+ Publik Distrik/wilayah pemilihan DPRD/masyaraka t DPRD Stakeholder dan publik Stakeholder

(28)

 Publikasi tentang program proyek dan anggarannya tiap

unit kerja (DASK)

 Publikasi proses eksekusi (Mulai proses tender sampai

pelaksanaan)

 Undang publik untuk memantau mengawasi eksekusi

anggaran

 Keterlibatan tim independen sebagai panitia lelang

program

(29)

Publikasi laporan tengah semester realisasi

APBD

Publikasi LPJ Kepala daerah

Publikasi Hasil pemeriksaan BPK dan Bawasda

Keterlibatan tim independen dalam

pemeriksaan realisasi APBD

Ada mekanisme tanggung gugat publik

terhadap realisasi anggaran

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal dan melihat pengaruhnya

44 Ibid. 45 Satu istilah politik dan pentadbiran yang diguna oleh Sultan Abdul Majid I bin Sultan Mahmud II pada tahun 1255H./1839M. yang merangkumi beberapa istilah

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan dalam latar belakang penelitian, maka identifikasi masalah yang akan dibahas adalah bagaimana harga kentang Australia,

Hasil validasi silabus sebesar 87,5% dimana nilai tersebut termasuk dalam kriteria sangat valid. Dalam instrumen validasi silabus terdapat 3 aspek penilaian yang terdiri dari

Tentukanlah besarnya momentum sudut dari sebuah piringan VCD yang massanya 50 gram, jari-jarinya 6 cm ketika sedang berotasi dengan sumbu putar melalui titik pusat massa dan tegak

menyentuh realitas sejarah, hal tersebut dikarenakan dalam melihat dan menilai kehidupan dan sifat perawi merupakan hal yang sangat kompleks dan kontekstual,

Sifat-sifat tanaman yang diamati selama penelitian adalah jumlah daun, tinggi tanaman (cm), luas daun (cm 2 ), jumlah khlorofil, panjang akar utama (cm), jumlah bin- til

Proses ini tidak berlaku jika nilai target yang terdeteksi tidak tepat pada pusat beam suara, maka echo yang kembali akan diterima terlebih dahulu oleh bagian transducer yang