1 |P a n d u a n t e k n i s t i n d a k l a n j u t i n f o r m a s i a w a l d u g a a n p e l a n g g a r a n G O W A S L U
Lampiran II Surat Bawaslu RI
Nomor : 0563/K.Bawaslu/PM.05.00/IX/2015 Tanggal : 14 September 2016
PANDUAN TEKNIS TINDAK LANJUT INFORMASI AWAL DUGAAN PELANGGARAN MELALUI GOWASLU
A. PENDAHULUAN
Gowaslu merupakan pengembangan sistem pengawasan bawaslu yang melibatkan partisipasi masyarakat berbasis sistem aplikasi IT. Dalam sistem ini masyarakat dapat menyampaikan informasi kepada pengawaslu melalui sistem aplikasi perangkat hand phone android atau sejenisnya.
Pengembangan sistem ini diharapkan agar peran dan fungi pengawasan oleh pengawas pemilu lebih dapat ditingkatkan, berjalan efektif dan efisien, dan secara cepat dapat merespon dan menindaklanjuti informasi atau laporan dari masyarakat.
Dengaan pengembangan sistem aplikasi ini juga diharapkan partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan meningkat dan pada gilirannya mampu mendorong upaya pencegahan potensi pelanggaran yang terjadi dalam dan selama pelaksanaan pemilihan secara lebih maksimal.
B. DASAR HUKUM
1. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. 2. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang sebagimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang - Undang.
3. Peraturan bersama KPU, Bawaslu dan DKPP Nomor 13 Tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2013, dan Nomor 01 Tahun 2013 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu 4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum No 11 tahun 2014 Tentang
Pengawasan Pemilihan Umum
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 tahun 2016 tentang Tahapan, Jadwal dan Program Penyelenggaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota tahun 2017 sebagaimana diubah dengan PKPU Nomor 4 Tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 tahun 2016 tentang Tahapan,
Jadwal dan Program Penyelenggaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota tahun 2017.
2 |P a n d u a n t e k n i s t i n d a k l a n j u t i n f o r m a s i a w a l d u g a a n p e l a n g g a r a n G O W A S L U
C. SEKILAS TENTANG GOWASLU
Gowaslu adalah sistem penerimaan informasi dari masyarakat melalui sebuah sistem aplikasi android atau IOS. Untuk dapat memberikan informasi melalui sistem ini masyarakat harus mendownload dan mendaftar (sign in) untuk terhubung ke dalam sistem sesuai dengan syrat dan prosedur sistem yang berlaku. Demikian pula Pengawas Pemilu untuk menerima dan dapat menindaklanjuti informasi dari masyarakat melalui
Gowalu ini harus mendownload, kemudian melakukan log in serta terhubung secara
online terus-menerus.
Secara sederhana, sistem gowaslu ini bekerja dalam alur sebagai berikut; masyarakat melapor melalui sistem aplikasi ini, kemudian sistem langsung
menghubungkan kepada Pengawas Pemilu Kecamatan, atau Panwaslu
Kabupaten/Kota atau Bawaslu Propinsi yang terdekat sesuai lokasi keberadaan peemberi informasi. Selanjutnya Pengawas Pemilu terdekat (dalam lingkup wilayah
administrasi kecamatan) mendapatkan pemberitahuan (notifikasi) secara otomatis dari
sistem, dan secara bersamaan sistem juga mengkonfirmasi kepada pemberi informasi bahwa informasi yang disampaikan tersebut telah diterima dan akan segera ditindak lanjuti.
Selanjutnya, Pengawas Pemilu yang menrima informasi tersebut menindaklanjuti informasi yang diterima dengan melakukan langkah-langkah penelusuran secara cepat.
D. RUANG LINGKUP TINDAK LANJUT INFORMASI AWAL GOWASLU
Informasi awal melalui Gowaslu sesungguhnya tidak berbeda dengan informasi yang didapat Pengawas Pemilu yang bersumber dari masyarakat selama ini. Laporan ini dikategorikan sebagai informasi yang diterima secara tak langsung yang dimiliki oleh
Pengawas Pemilu yang pada Pemilu sebelumnya berbentuk hotline pengaduan, yaitu
melaui telepon atau melalui email.
Informasi yang didapat melalui Gowaslu ini statusnya adalah informasi awal yang
harus ditindaklanjuti oleh Pengawas Pemilu dengan respon cepat (extra ordinary
information). Oleh karena itu mekanisme tindak lanjut yang ditempuh adalah melalui mekanisme penelusuran yang tidak terlepas dari ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 11 tahun 2014 Tentang Pengawasan Pemilihan Umum, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Adapun ruang lingkup dalam menindaklanjuti informasi awal melalui Gowaslu ini meliputi; penerimaan infomasi dari masyarakat melalui sistem, pelaksanaan respon atau tindak lanjut Pengawas Pemilu serta publikasi hasil tindak lanjut yang selanjutnya akan diupdate pada status tindaklanjut informasi awal tersebut yang disampaikan kepada pemberi informasi awal.
3 |P a n d u a n t e k n i s t i n d a k l a n j u t i n f o r m a s i a w a l d u g a a n p e l a n g g a r a n G O W A S L U Jenis informasi awal yang dilaporkan masyarakat ke dalam sistem Gowaslu ini meliputi 4 (empat) dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan tahapan Pemilu, yaitu : 1. Terkait daftar pemilih tetap antara lain; pemilih tidak terdaftar, pemilih ganda, pemilih
belum berumur 17 tahun, pemilih meninggal dunia dan lainnya;
2. Terkait dengan pencalonan antara lain; dukungan ganda untuk calon perseorangan, penggunaan ijazah palsu, penggunaan narkoba dll;
3. Terkait dengan kampanye antara lain; pemasangan alat peraga kampanye, kampanye dengan menggunaan fasilitas negera, keterlibatan aparat sipil negara (ASN) dalam kampanye, isu SARA danlainnya.
4. Terkait dengan money politik/mahar politik.
Sedangkan hasil pelaksanaan tindak lanjut informasi awal yang merupakan update status ini meliputi 3 hal, yaitu
1. Informasi diterima dan akan segera ditindaklanjuti; 2. Hasil pelaksanaan tindak lanjut;
3. Tindak lanjut dari rekomendasi Pengawas Pemilu.
E. TUGAS DAN FUNGSI PENGAWAS PEMILU DALAM MENINDAKLANJUTI INFORMASI AWAL GOWASLU
1. Bawaslu
a. Melakukan monitoring secara nasional terhadap lalu lintas penerimaan informasi dari masyarakat dan tindaklanjutnya yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di jajaran dibawahnya;
b. Melakukan evalusi, supervisi dan pembinaan pelaksanaan sistem Gowaslu dan tindaklanjutnya;
c. Dalam melaksanakan tugasnya Bawaslu dibantu oleh petugas admin web di
tingkat Bawaslu;
d. Dalam melakanakan tugas dan fungsinya, Bawaslu dapat membentuk kelompok kerja di tingkat Bawaslu.
2. Bawaslu Provinsi
a. Melakukan monitoring di wilayah kerjanya terhadap lalu lintas penerimaan
informasi dari masyarakat dan tindaklanjutnya oleh Pengawas Pemilu di jajaran dibawahnya;
b. Menerima informasi awal dari sistem apabila Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau
Panwascam tidak dapat menerima informasi;
c. Memberikan tugas penerusan tindaklanjut informasi awal yang diterima kepada
4 |P a n d u a n t e k n i s t i n d a k l a n j u t i n f o r m a s i a w a l d u g a a n p e l a n g g a r a n G O W A S L U
d. Bawaslu Provinsi dapat menerima dan menyampaikan publikasi status hasil
tindaklanjut informasi awal sesuai putusan pleno dan/atau hasil saran perbaikan yang dapat secara langsung disampaikan Pengawas Pemilu kepada pihak yang berwenang;
e. Melakukan evaluasi, supervisi dan pembinaan pelaksanaan sistem Gowaslu dan
tindaklanjutnya;
f. Dalam melaksanakan tugasnya Bawaslu Provinsi dibantu oleh petugas admin
web ditingkat provinsi;
g. Dalam melakasnakan tugas dan fungsinya, Bawaslu Provinsi dapat membentuk
kelompok kerja di tingkat provinsi.
3. Panwaslu Kabupaten/Kota
a. Melakukan monitoring diwilayah kerjanya terhadap lalu lintas penerimaan informasi dari masyarakat dan tindaklanjut yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di jajaran dibawahnya;
b. Menerima informasi awal dari sistem apabila Panwaslu Kabupaten/Kota dan atau Panwascam tidak dapat menerima informasi;
c. Menerima dan penerusan tindaklanjut informasi awal dari Bawaslu Provinsi sesuai lokus;
d. Memberikan tugas penerusan tindaklanjut informasi awal yang diterima, kepada Pengawas Kecamatan sesuai lokus kejadian;
e. Dalam hal Pengawas Kecamatan tidak melaksanakan tugas penerusan, Panwaslu Kabupaten dapat melaksanakan tugas pelaksanaan tindak lanjut informasi awal;
f. Panwaslu Kabupatn/Kota dapat menerima dan menyampaikan publikasi status
hasil tindaklanjut informasi awal berdasarkan putusan pleno dan/atau hasil saran perbaikan yang dapat secara langsung disampaikan pengawas pemilu kepada pihak yang berwenang;
g. Melakukan evalusi, supervisi dan pembinaan pelaksanaan sistem Gowaslu dan tindaklanjutnya;
h. Dalam melaksanakan tugasnya Panwaslu Kabupaten/Kota dibantu oleh petugas admin web ditingkat kabupaten;
i. Dalam melaksanakan penelusuran Panwaslu Kabupaten dapat membentuk kelompok kerja di tingkat Kebupaten/Kota.
4. Panwaslu Kecamatan
a. Menerima informasi awal dari sistem Gowaslu;
b. Menerima penerusan tindaklanjut informasi awal dari Panwaslu Kabupaten/Kota sesuai lokus kejadian;
5 |P a n d u a n t e k n i s t i n d a k l a n j u t i n f o r m a s i a w a l d u g a a n p e l a n g g a r a n G O W A S L U c. Melaksanakan tugas pelaksanaan tindak lanjut informsi awal yang diterima dari
Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota sesuai lokus kejadian;
d. Menyampaikan hasil penelusurannya kepada Panwaslu Kabupaten/Kota dalam hal mengandung dugaan pelanggaran pidana;
e. Menyampaikan publikasi status hasil tindaklanjut informasi awal berdasarkan putusan pleno dan/atau hasil saran perbaikan yang dapat secara langsung disampaikan pengawas pemilu kepada pihak yang berwenang;
f. Dalam melaksanakan tugasnya Panwalu Kecamata dibantu oleh petugas admin
web ditingkat Kecamatan;
g. Dalam melaksanakan penelusuran Pangawas Kecaamatan dapat membentuk kelompok kerja di tingkat kecamatan.
F. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN TINDAK LANJUT INFORMASI AWAL GOWASLU
1. PENERIMAAN IFORMASI AWAL
a. Sistem Gowaslu menerima informasi awal dari masyarakat;
b. Sistem Gowaslu mengkonfirmasi informasi awal yang diterima dari masyarakat pemberi informasi tersebut, bahwa informasi telah diterima dan akan segera ditindaklanjuti (melalui sms/telfon/lokasi);
c. Sistem Gowaslu mengirim notifikasi informasi awal ini kepada Pengawas Pemilu Kecamatan sesuai lokus kejadian;
d. Pengawas Pemilu menerima informasi awal dari sistem aplikasi Gowaslu;
e. Dalam hal yang menerima informasi awal adalah Bawaslu Provinsi, maka dapat diteruskan kepada Panwascam melalui Panwaslu Kabupaten/Kota sesuai lokus kejadian;
f. Dalam hal Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota yang menerima informasi awal, Panwaslu Kabupaten/Kota dapat meneruskan kepada Panwascam untuk menindaklanjuti sesuai lokus kejadian.
2. PELAKSANAAN TINDAK LANJUT INFORMASI AWAL GOWASLU
a. Setelah mendapatkan notifikasi dari sistem Gowaslu dan atau penerusan dari pengawas pemilu di atasnya, Pengawas Pemilu segera melaksanaan tindak lanjut inforasi awal tersebut;
b. Dalam melaksanakan tindak lanjut tersebut, Pengawas Pemilu segera menunjuk Petugas Pelaksana penelusuran;
c. Selanjutnya petugas pelaksana melakukan persiapan pelaksanaan penelusuran informasi awal terdiri dari:
1) Tanda Pengenal Pengawas; 2) Surat Tugas;
6 |P a n d u a n t e k n i s t i n d a k l a n j u t i n f o r m a s i a w a l d u g a a n p e l a n g g a r a n G O W A S L U 3) Alat Dokumentasi (Kamera, Recorder, dll);
4) Alat Tulis;
5) Formulir Model A;
6) Salinan/Print Out Informasi Awal.
d. Petugas pelaksana dapat menghubungi (melalui telepon atau bertemu langsung) pemberi informasi untuk melengkapi informasi awal yang diterima;
e. Petugas pelaksana melakukan pengecekan ke lokasi kejadian;
f. Petugas pelaksana melakukan konfirmasi dengan pihak-pihak yang terkait
dengan informasi awal dugaan pelanggaran, yang antara lain : 1) Pemberi Informasi Awal;
2) Pelaku; 3) KPU;
4) Masyarakat, 5) Saksi-saksi; dan 6) Pihak lainnya.
g. Petugas pelaksana mengumpulkan alat/barang bukti berupa dokumen, foto, bukti fisik atau keterangan terkait baik secara lisan maupun tertulis;
h. Petugas pelaksanan menuangkan hasil penelusuran ke dalam Formulir Model A; i. Petugas pelaksana menyampaikan hasil penelusuran (Formulir Model A) kepada
Pleno;
j. Dalam hal upaya pencegahan dugaan pelanggaran hasil penelusuran dapat ditindaklanjuti secara langsung dengan memberikan saran perbaikan kepada pihak terkait;
k. Dalam hal dugaan pelanggarannya adalah pidana, Panwascam menyampaikan Formulir Model A ke Panwaslu Kabupaten/Kota untuk diputuskan dalam pleno; l. Pleno memutuskan hasil penelusuran apakah memenuhi unsur dugaan
pelanggaran atau tidak memenuhi;
m. Pleno memutuskan apakah hasil penelusuran tersebut merupakan temuan atau bukan temuan;
n. Keputusan pleno tersebut disampaikan oleh Panwaslu
Kabupaten/Kota/Kecamatan ke admin web yang ada diwilayahnya.
3. PENYAMPAIAN STATUS HASIL TINDAK LANJUT PELAKSANAAN IFORMASI AWAL
a. Admin web menerima hasil keputusan atau rekomendasi saran perbaikan dari pengawas pemilu;
b. Admin menyampaikan hasil keputusan Pleno/hasil rekomendasi kepada masyarakat Pemberi Informasi Awal dalam bentuk status hasil tindaklanjut
7 |P a n d u a n t e k n i s t i n d a k l a n j u t i n f o r m a s i a w a l d u g a a n p e l a n g g a r a n G O W A S L U (temuan/bukan temuan atau isi rekomendasi saran perbaikan yang diberikan kepada yang berwenang);
c. Admin web menyampaikan status akhir tindak lanjut hasil rekomendasi atau tindak lanjut penanganan hasil temuan.
G. PENUTUP
Demikian panduan ini dibuat uuntuk dapat dipedomani dalam melaksanakan tindaklanjut informsi awal melalui gowalsu ini
LAMPIRAN
Berikut diantara pelanggaran yang dapat dilakukan rekomendasi cepat berupa saran perbaikan :
1. Pemilih tidak terdaftar diberi saran perbaikan agar pemilih yang bersangkutan
8 |P a n d u a n t e k n i s t i n d a k l a n j u t i n f o r m a s i a w a l d u g a a n p e l a n g g a r a n G O W A S L U
2. Pemilih ganda atau terdaftar lebih dari satu diberi saran agar dilakukan pengecekan dan
dilakukan pencoretan salah satu jika terbukti ganda;
3. Pemilih yang tidak lagi memenuhi syarat seperti pemilih belum berumur 17 tahun,
pemilih meninggal dunia, pemilih tidak dikenal, pemilih berubah satatus menjadi TNI/POLRI diberi saran perbaikan berupa pencoretan dari daftar pemilih oleh KPU;
4. Alat peraga kampanye yang dipasang tidak sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan
diberi saran untuk diturunkan;
5. Alat peraga kampanye yang dipasasang tidak sesuai desain yang dicetak oleh KPU