• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI KETENTUAN TAMSIL WONOSOBO, JULI 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOSIALISASI KETENTUAN TAMSIL WONOSOBO, JULI 2016"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIALISASI

KETENTUAN

TAMSIL

(2)

DASAR

 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah Pasal 63 ayat (2), bahwa Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil dalam rangka kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja, tempat bertugas, kondisi kerja, kelangkaan profesi dan prestasi kerja;

 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011tentang Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, maka perlu melakukan upaya penyesuaian dalam pemberian tambahan penghasilan bagi

Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Wonosobo guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan;

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

 Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Tambahan Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

(3)

MAKSUD DAN TUJUAN

Pemberian

Tamsil

bertujuan

untuk

mendorong

peningkatan

produktivitas

kerja

dan

tambahan

kesejahteraan pegawai berdasarkan kinerja.

Tamsil Pegawai bukan merupakan hak yang melekat

pada pegawai sebagaimana gaji dan tunjangan,

tetapi merupakan penghargaan kepada PNS yang

telah melaksanakan tugas sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawabnya. Sehingga pada saat tertentu

dimana seorang pegawai tidak melaksanakan tugas

dan fungsinya, dilakukan pemotongan terhadap Tamsil

yang dibayarkan.

(4)

KRITERIA TAMSIL

1. Penerima TamsiL

Tamsil diberikan kepada pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, yaitu PNS dan CPNS yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo

2. Pengecualian Penerima Tamsil

Tambahan Penghasilan dikecualikan bagi :

a. Guru dan Pengawas Sekolah yang telah memperoleh

tunjangan profesi di lingkungan Dinas Dikbudpora;

b. Pegawai di BLUD RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo; c. Pegawai pada BLUD Puskesmas;

d. PNS yang ditugaskan di luar OPD Pemerintah Daerah, antara

lain : PNS yang ditugaskan di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Wonosobo;

3. Tambahan penghasilan diberikan dalam 1 (satu) tahun

(5)

KOMPONEN TAMSIL

1.

Tingkat/jenjang jabatan;

2.

Capaian Sasaran Kerja Pegawai

Bulanan;

(6)

Tingkat/jenjang jabatan

Terdiri dari :

1.

Jabatan tinggi : eselon II.a dan Eselon II.b;

2.

Jabatan Administrasi, terdiri dari :

Administrator : eselon III.a dan III.b

Pengawas : eselon IV.a dan IV.b

Pelaksana

3.

Jabatan Fungsional, terdiri dari :

Jabatan fungsional Auditor;

Jabatan fungsional selain Auditor.

(7)

Capaian SKP Bulanan

1.

SKP Bulanan merupakan penjabaran dari Kegiatan

Tugas Jabatan dan Target yang ditetapkan dalam SKP

yang dibuat oleh setiap PNS pada setiap tahun

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2.

Capaian

SKP

Bulanan

dihitung

dengan

cara

membandingkan antara target dan realisasi

masing-masing Kegiatan Tugas Jabatandalam SKP Bulanan.

3.

Atasan Langsung PNS bertanggungjawab atas proses

penilaian Sasaran Kerja Pegawai PNS yang menjadi

bawahannya.

4.

Format SKP Bulanan tercantum dalam Lampiran I

Peraturan Bupati Nomor

Tahun 2016 tentang

Tambahan

Penghasilan

Pegawai

Negeri

Sipil

di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

(8)

Lanjutan Capaian SKP....

Besaran penerimaan Tamsil yang diterima PNS berdasarkan capaian sasaran kerja pegawai bulanan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Kategori A mendapatkan 100% (seratus perseratus) dari besaran tambahan penghasilanuntuk capaian SKP bulanan dengan nilai 78 (tujuh puluh delapan)atau lebih;

2. Kategori B mendapatkan 90% (sembilan puluh perseratus) dari besaran tambahan penghasilanuntuk capaian SKP Bulanan dengan nilai 70 (tujuh puluh) sampai dengan kurang dari 78 (tujuh puluh delapan);

3. Kategori C mendapatkan 80% (delapan puluh perseratus) dari besaran tambahan penghasilanuntuk capaianSKP Bulanan dengan nilai 60 (enam puluh) sampai dengan kurang dari 70 (tujuh puluh);

4. Kategori D mendapatkan 50% (lima puluh perseratus) dari besaran tambahan penghasilanuntuk capaian SKP Bulanan dengan nilai 50 (lima puluh) sampai dengan kurang dari 60 (enam puluh);dan

5. Kategori E mendapatkan 20% (dua puluh perseratus) dari besaran tambahan penghasilanuntuk capaian SKP Bulanan dengan nilai kurang dari 50 (lima puluh).

(9)

Faktor Pengurang

Faktor Pengurang Tambahan Penghasilan, terdiri dari :

1. Keterlambatan masuk kerja; 2. Apel Pagi;

3. Pulang sebelum waktunya;

4. Tidak masuk kerja dengan keterangan yang sah; 5. Cuti;

6. Pendidikan dan Pelatihan serta Bimbingan Teknis; 7. Tugas Belajar;

8. Tidak masuk kerja tanpa keterangan yang sah; 9. Penjatuhan Hukuman Disiplin.

(10)

Besaran faktor pengurang

 setiap keterlambatan masuk kerja, dikurangi sebagai berikut :

 terlambat 1 sampai dengan 30 menit dikurangi 0,5 % (nol koma lima perseratus);  terlambat 31 sampai dengan 60 menit dikurangi 1 % (satu perseratus);

 terlambat lebih dari 60 menit dikurangi 1,5 % (satu koma lima perseratus).  setiap tidak apel pagi dikurangi 2 % (dua perseratus);

 setiap pulang sebelum waktunya dikurangi sebagai berikut :

 pulang sebelum waktunya 1 sampai dengan 30 menit dikurangi 0,5 % (nol koma lima

perseratus);

 pulang sebelum waktunya 31 sampai dengan 60 menit dikurangi 1 % (satu

perseratus);

 pulang sebelum waktunya lebih dari 60 menit dikurangi 1,5 % (satu koma lima

perseratus);

 setiap tidak masuk kerja dengan keterangan yang sah, dikurangi 4 % (empat perseratus);  setiap cuti tahunan, cuti sakit, cuti bersalin dan cuti karena alasan penting, perhari

dikurangi 2 % (dua persen);

 setiap cuti besar, per hari dikurangi 4% (empat perseratus);  setiap tugas belajar, per hari dikurangi 4% (empat perseratus);

 setiap tugas Pendidikan dan Pelatihan serta bimibingan teknis, per hari dikurangi 4%

(empat perseratus);

(11)

Lanjutan Faktor Pengurang...

 setiap pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin, dikurangi sebagai

berikut :

1. hukuman disiplin teguran Lisan tidak dikurangi;

2. hukuman disiplin teguran tertulis dikurangi 10% (sepuluh perseratus) perbulan

selama 1(satu) tahun;

3. Hukuman disiplin pernyataan tidak puas secara tertulis dikurangi 20% (dua puluh

perseratus) perbulan selama 1 (satu) tahun;

4. Hukuman disiplin penundaan kenaikan gaji berkala selama 1(satu) tahun

dikurangi 25% (dua puluh lima perseratus) perbulan selama 1(satu) tahun;

5. Hukuman disiplin penundaan kenaikan pangkat selama 1(satu) tahun,

dikurangi 30% (tiga puluh perseratus) perbulan selama 1 (satu) tahun;

6. Hukuman disiplin penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu)

tahun, dikurangi 35% (tiga puluh lima perseratus) perbulan selama 1(satu) tahun;

7. Hukuman disiplin penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga)

tahun, dikurangi 40% (empat puluh per seratus) perbulan selama 3 (tiga) tahun;

8. Hukuman disiplin pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat

lebih rendah, dikurangi 45% (empatpuluh lima perseratus) perbulan selama 3 (tiga) tahun;

9. Hukuman disiplin pembebasan dari jabatan, dikurangi 50% (lima puluh

(12)

Lanjutan faktor pengurang...

Dalam hal pegawai berstatus melaksanakan diklat lebih dari

satu bulan, menjalankan cuti besar dan cuti bersalin dalam

bulan tertentu selama satu bulan penuh, maka tambahan

penghasilan bulan yang bersangkutan tidak bayarkan;

Pengurangan penerimaan Tambahan Penghasilan

setinggi-tingginya 100% (seratus perseratus).

Faktor pengurang Tamsil dilakukan :

a.

Secara otomatis melalui aplikasi mesin absensi elektronik

bagi yang wajib menggunakan mesin absensi elektronik

(

fingerprint)

; atau

b.

Secara manual bagi yang dikecualikan dari penggunaan

mesin absensi elektronik atau kondisi tertentu dimana

mesin absensi elektronik tidak dapat digunakan.

(13)

Penghitungan Akhir Tamsil

Penghitungan Akhir Tambahan Penghasilan yang diterima

pegawai setiap bulannya menggunakan rumus :

TAMSIL = (CAPAIAN KINERJA X STANDAR TAMSIL) -

∑ % FAKTOR

(14)

Penggunaan Mesin Absensi Elektronik

Penghitungan Tamsil yang diterima setiap pegawai dilakukan secara

otomatis melalui aplikasi Tamsil yang tersedia dalam mesin absensi

elektronik (kecuali bagi yang dikecualikan dari penggunaan mesin

absensi elektronik);

Setiap pegawai wajib melaksanakan absensi menggunakan mesin

absensi elektronik yang telah disediakan, dengan pengaturan

sebagai berikut :

a.

Untuk OPD yang sudah tersedia mesin absensi elektronik, maka

absensi pegawai dilaksanakan di OPD masing-masing;

b.

Untuk UPTD/UPTB yang berada di kecamatan, maka absensi

(15)

 Bagi pegawai dengan pertimbangan tertentu, dapat

menggunakan absensi manual.

 Pertimbangan tertentu meliputi pertimbangan : 1. sifat/kondisi pekerjaan, yaitu bagi PNS ;

a. Staf pribadi, ajudan dan pengemudi Bupati/Wakil Bupati; b. Pegawai yang ditugaskan di Rumah Dinas Bupati/Wakil

Bupati;

c. Pegawai Rumah Potong Hewan (RPH);

d. Pegawai UPT Terminal Sawangan dan Mendolo pada

Dipenda

2. letak geografis tempat kerja, yaitu bagi PNS : a. Pelaksana di Sekolah;

b. Sekretaris Desa;

c. Pegawai Kantor Pariwisata yang ditugaskan di PRPP

Semarang;

d. Pegawai pada UPT Obyek Wisata Wilayah Kaliwiro dan

(16)

 Dalam hal pegawai melaksanakan dinas luar ke luar daerah dan

dinas luar dalam daerah yang tidak dimungkinkan untuk melakukan absensi, dikecualikan dari kewajiban absen pada hari bersangkutan,

pengertian dinas luar juga berlaku bagi pegawai yang

melaksanakan kegiatan tertentu dan dalam kurun waktu tertentu, dalam kapasitas sebagai anggota tim kegiatan lintas OPD yang dibentuk dengan keputusan bupati.

Dalam hal ini tidak mengurangi Tamsil pegawai yang bersangkutan, sedangkan pegawai yang melaksanakan dinas luar dalam daerah dan berdasarkan jadwal kegiatan dinas luar dimaksud dimungkinkan untuk melakukan absensi, maka pegawai yang bersangkutan tetap diwajibkan melakukan absensi.

 Mesin absensi elektronik dimaksud telah diprogram sedemikian rupa

sesuai dengan ketentuan jam kerja yang berlaku, dan dikendalikan

oleh OPD yang menangani kepegawaian dibawah pengawasan langsung Bupati Wonosobo/Sekda melalui jaringan internet.

 Untuk melakukan pembaharuan data guna menyesuaikan dengan

fakta riil terhadap ketidakhadiran pegawai, setiap OPD menunjuk

petugas admin yang selanjutnya akan diberikan nama pengguna

(user name) berserta sandi (password) oleh Kepegawaian selaku

pengendali, untuk dapat mengakses dan melakukan input data

(17)

Pegawai diwajibkan untuk melakukan absensi dengan

mesin eletronik 2 kali sehari, dengan ketentuan sebagai

berikut : (dasar : jam kerja yang berlaku)

Absensi kehadiran masuk kerja, dilaksanakan sebelum

jam kerja dimulai, yaitu sebelum jam 07.30 WIB, apabila

melaksanakan absensi lebih dari jam 07.30 WIB maka

diberlakukan pemotongan berdasarkan ketentuan;

Absensi Pulang Kerja, dilaksanakan setelah jam kerja

berakhir, yaitu mulai jam 16.00 WIB untuk hari Senin

sampai dengan Kamis dan mulai jam 11.00 WIB untuk

hari Jumat, apabila melaksanakan absensi kurang dari

ketentuan tersebut, maka diberlakukan pemotongan

berdasarkan ketentuan.

(18)

Kerusakan Mesin Absensi

Elektronik

1. Dalam kondisi tertentu dimana mesin absensi elektronik tidak dapat

berfungsi, maka Kepala OPD bertanggungjawab untuk segera memfungsikan kembali mesin dimaksud.

2. Kepala OPD wajib segera melaporkan secara tertulis kerusakan

dimaksud disertai dengan Berita Acara Kerusakan Barang kepada Bupati lewat OPD yang membidangi kepegawaian.

3. Selama mesin absensi elektronik tidak dapat berfungsi, maka

penggunaan daftar hadir manual wajib dilakukan sampai dengan mesin elektronik dapat kembali berfungsi, daftar hadir manual wajib dilaporkan setiap hari kepada OPD yang membidangi kepegawaian.

4. Penggunaan daftar hadir manual sebagaimana tersebut diatas hanya

dapat dilakukan untuk kurun waktu paling lama 1 (satu) bulan.

5. Apabila dalam kurun waktu 1 (satu) bulan mesin elektronik tidak dapat

difungsikan, maka mulai bulan kedua sejak kerusakan, Tambahan Penghasilan dibayarkan sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari besaran tambahan penghasilan terakhir, dan terhadap kerusakan kedua, besaran penghasilan yang akan dibayarkan sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari besaran tambahan penghasilan terakhir.

(19)

Tata Cara dan Prosedur

Pembayaran Tamsil

 Tamsil dibayarkan secara bulanan berdasarkan usulan OPD, usulan

pembayaran disampaikan ke Bagian Keuangan dan Aset Daerah Setda Kabupaten Wonosobo paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.

 Usulan Tamsil wajib diverifikasi terlebih dahulu oleh Kepala OPD. Dalam

melaksanakan verifikasi, Kepala OPD wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam OPD yang bersangkutan maupun antar unit lain yang terkait, guna memperoleh hasil yang akurat dan obyektif serta dapat dipertanggungjawabkan;

 Kepala OPD bertanggungjawab penuh atas pembayaran Tamsil di

lingkungan OPD yang bersangkutan;

 Prosedur pembayaran tambahan penghasilan pegawai dilakukan

berdasarkan rekapitulasi absensi, baik elektornik dan/atau manual;

 Rekapitulasi absensi secara eletronik dilakukan secara otomatis

menggunakan sistem aplikasi yang terintegrasi dalam mesin absensi elektronik yang dikendalikan oleh OPD yang membidangi kepegawaian.

 Rekapitulasi absensi secara manual dilakukan secara manual yang

(20)

Prosedur

pembayaran

tamsil

pegawai

berdasarkan

rekapitulasi absensi elektronik adalah sebagai berikut :

1.

OPD yang membidangi kepegawaian menyajikan data

rekapitulasi absensi elektronik setiap bulan yang dapat

diakses oleh administrator OPD melalui sistem aplikasi;

2.

OPD melakukan verifikasi terhadap rekapitulasi absensi

elektronik, dan dalam hal terdapat ketidaksesuaian, maka

dilakukan input data perbaikan dalam aplikasi oleh

administrator pengelola sistem aplikasi;

3.

Administrator pengelola sistem aplikasi meng-

upload

data

dukung setiap pegawai yang tidak masuk dengan

keterangan yang sah, surat tugas dinas luar, surat cuti

serta data dukung lainnya sebagai bukti ketidakhadiran

PNS;

4.

OPD melakukan pencetakan data rekapitulasi absensi

elektronik setelah dilakukan perbaikan yang disertai bukti

fisik data dukung;

(21)

Prosedur

pembayaran

tamsil

pegawai

berdasarkan

rekapitulasi absensi manual, OPD melakukan verifikasi

terhadap data usulan yang meliputi Surat Pernyataan

Tanggung Jawab, Daftar Rekapitulasi Tingkat Kehadiran

Pegawai dan Daftar Penerimaan Tamsil Pegawai;

Syarat pengajuan pembayaran Tamsil pegawai dilampiri :

1.

Surat Pernyataan Tanggung Jawab;

2.

Daftar Penerimaan Tamsil Pegawai;

3.

Rekapitulasi tingkat kehadiran;

4.

Data dukung ketidakhadiran; dan

5.

SKP Bulanan.

Prosedur dan tata cara pengajuan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), Surat

Perintah

Pencairan

Dana

(SP2D)

dan

surat

Pertanggungjawaban (SPJ) disesuaikan dengan ketentuan

peraturan

perundang-undangan

di

bidang

keuangan

(22)

Penghentian dan Perubahan

Tamsil

1.

Pemberhentian Sementara, apabila :

a.

diberhentikan sementara dari jabatannya sebagai

pegawai karena suatu tindak pidana;

b.

dibebaskan dari jabatan organik;

c.

cuti lebih dari 1 (satu) bulan;

d.

mengikuti bimbingan teknis/pendidikan dan pelatihan

lebih dari 1 (satu) bulan;

e.

tugas belajar lebih dari 1 (satu) bulan.

Penghentian tamsil pegawai berlaku mulai tanggal

perubahan status pegawai yang bersangkutan, dan

dapat

diberikan

kembali,

apabila

pegawai

yang

bersangkutan telah kembali melaksanakan tugas pada

OPD Pemerintah Daerah, dengan ketentuan tambahan

penghasilan dibayarkan terhitung mulai tanggal yang

bersangkutan kembali bekerja dengan memperhitungkan

faktor pengurang.

(23)

2. Pemberhentian Tetap, apabila :

a. meninggal dunia;

b. cuti di luar tanggungan negara;

c. bebas tugas (BT); dan/atau

d. diberhentikan sebagai PNS.

Penghentian Tamsil berlaku mulai tanggal perubahan status pegawai yang bersangkutan.

3. Perubahan tambahan penghasilan karena mutasi

Bagi PNS yang mutasi jabatan, Tamsil dibayarkan dengan ketentuan :

a. apabila mutasi jabatan sebelum tanggal 10, tambahan

penghasilan jabatan baru dibayarkan mulai bulan kedua;

b. apabila melaksanakan tugas setelah tanggal 10, tambahan

penghasilan jabatan baru dibayarkan mulai bulan ketiga.

c. Bagi PNS yang mutasi dari luar Pemerintah Daerah Wonosobo,

Tamsil dibayarkan mulai bulan ke-2 (kedua) sejak pegawai yang

bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas, yang

(24)

Pembinaan Dan Pengawasan

Tamsil

 Kepala OPD bertanggungjawab terhadap pembinaan dan

pengawasan pelaksanaan pemberian Tamsil di lingkungan kerjanya masing-masing, antara lain dengan cara:

 Bertanggungjawab atas kebenaran data usulan instrumen

penghitungan Tamsil di lingkungan kerjanya;

 Memberikan keteladanan dalam perilaku disiplin di lingkungan

kerjanya;

 Melakukan pengawasan secara berjenjang terhadap kinerja

pegawai di lingkungan kerjanya;

 Bertanggungjawab terhadap pemeliharaan mesin absensi

pegawai sebagai sarana yang sangat vital dalam penentuan besaran Tamsil.

 Agar pelaksanaan Tamsil di seluruh OPD dapat berjalan sesuai

ketentuan dan dapat dipertanggjawabkan, maka Inspektorat Kabupaten melakukan pembinaan dan pengawasan sesuai dengan fungsi pembinaan dan pengawasan yang dimilikinya.

(25)

Lain-Lain

1. Dalam penerapan kebijakan pemberian Tamsil, jam kerja ditetapkan sebagai batas mulai dan

mengakhiri tugas/pekerjaan harian, baik dihitung dengan menggunakan mesin absensi elektronik maupun manual.

2. Hari dan jam kerja bagi pegawai yang diangkat sebagai Sekretaris Desa adalah menyesuaikan

dengan hari dan jam kerja yang berlaku di desa setempat, dan absensi dilakukan secara manual di kantor desa masing-masing;

3. Pada saat tertentu, dimana berdasarkan perintah ataupun petunjuk dari pemerintah pusat

tentang penetapan hari libur nasional yang tidak tercantum dalam kalender, maka terhadap hari tersebut tidak dilakukan pengurangan Tamsil;

4. Ketentuan apel bagi pegawai masih berlaku, sehingga setiap pegawai diharuskan mengikuti

apel pagi setiap hari jam 07.30 WIB untuk hari Senin s/d Kamis, dan 06.45 untuk hari Jumat dilanjutkan dengan kegiatan kesamaptaan.

5. Dalam tertentu dimana tidak dimungkinkan untuk pelaksanaan apel, misalnya : a. Karena faktor cuaca atau kondisi alam lainnya;

b. Lokasi apel digunakan untuk kegiatan penting lainnya,

Sehingga tidak dilaksanakan apel pagi, maka dianggap apel dan tidak dilakukan pengurangan terhadap tamsil.

6. Pegawai yang diangkat sebagai Pj. Kepala Desa diberikan tamsil dengan ketentuan bahwa

yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas dan fungsinya di OPD induknya terlebih dahulu, sehingga absensi kehadiran dilaksanakan di OPD induk dengan menggunakan mesin absensi elektronik dan selanjutnya kepada mereka diberlakukan sebagai pegawai yang melaksanakan dinas luar dibuktikan dengan SK Pengangkatan sebagai Pj. Kepala Desa.

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan masalah yang ada, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah yakni untuk mengetahui “adakah perbandingan kemampuan menyikat gigi sebelum dan

Pada proses elektrokoagulasi terjadi oksidasi elektroda anoda, juga terbentuk hidrogen pada katoda, ion alumunium yang terlepas berinteraksi membentuk kompleks

Sifat fisikokimia yang dianalisis meliputi swelling power , kelarutan dan viskositas tepung kentang termodifikasi menunjukkan lebih tinggi dibandingkan tepung kentang

Pajak daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang mempunyai kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah adalah Pajak Reklame. Promosi dalam bentuk reklame merupakan satu

Metode analisis jalur ( path analysis ) menurut Garson dari Caroline State University (dalam Sarwono, 2007:7) merupakan bentuk regresi yang digunakan untuk

Slameto (2007:57) mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati sesorang

SISTEM PENGATUR NUTRISI HIDROPONIK DENGAN MENGGUNAKAN KENDALI LOGIKA FUZZY YANG DI MONITORING

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja, skeptisme profesional dan tekanan waktu terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi