• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ULANG KEMASAN MARCO MAKARONI DENGAN MENGGUNAKAN KANSEI ENGINEERING SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN ULANG KEMASAN MARCO MAKARONI DENGAN MENGGUNAKAN KANSEI ENGINEERING SKRIPSI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN ULANG KEMASAN MARCO

MAKARONI DENGAN MENGGUNAKAN KANSEI

ENGINEERING

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri

Disusun oleh :

Nama : Angela Geraldine NPM :

2012610176

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2016

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Marco Makaroni merupakan salah satu UKM di Bandung yang berdiri pada tahun 2011 dan bergerak di bidang makanan ringan yaitu makaroni kering yang dijual secara online dan offline. Pada saat ini produk dari Marco Makaroni ini hanya dikemas dengan plastik transparan saja sehingga terlihat kurang menarik untuk dipasarkan secara online. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan ulang kemasan yang sesuai dengan keinginan dari konsumen dan dapat menyentuh sisi emosi dari konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli produk Marco Makaroni.

Metode yang digunakan untuk melakukan perancangan ulang kemasan berdasarkan emosi dari konsumennya adalah metode Kansei Engineering. Metode ini dipilih karena dapat menunjukkan perasaan dari konsumen dengan jelas, karena kata-kata kansei didapatkan juga dari konsumen sendiri. Selain itu, hasil yang didapatkan juga lebih akurat karena menggunakan analisis statistik multivariat. Hasil yang diperoleh dari metode ini berupa kumpulan kata kansei yang mewakili emosi konsumen saat melihat kemasan makanan ringan makaroni. Penelitian dilakukan dengan menggunakan enam produk pembanding, yaitu Makaroni Rendam, Makronice, Makaroni Mekar Rasa, Moshinyuu, MacFac dan Maicih.

Berdasarkan pengumpulan dan pengelompokkan kata kansei dihasilkan 25 kata kansei yang selanjutnya dipakai untuk membuat kuesioner dengan semantic differential. Hasil dari pengisian kusioner dianalisis dengan analisis faktor dan menghasilkan empat faktor, yaitu faktor bentuk praktis, faktor estetika menarik, faktor warna elegan, dan faktor ramah lingkungan. Marco Makaroni mendapatkan penilaian kedua terendah pada faktor estetika menarik, faktor warna elegan, dan faktor ramah lingkungan. Selanjutnya dilakukan perancangan usulan kemasan berdasarkan faktor yang ada. Hasil dari evaluasi rancangan menunjukkan setiap alternatif rancangan dapat meberikan peningkatan penilaian untuk setiap faktor, dan penilaian tertinggi seluruh faktor berada pada usulan rancangan kemasan alternatif ketiga, yaitu kemasan dengan bentuk tabung dengan nilai sebesar 4,008 untuk faktor bentuk praktis, 4,167 untuk faktor estetika menarik, 4,096 untuk faktor warna elegan, dan 4,048 untuk faktor ramah lingkungan dari skala 5.

(5)

ii

ABSTRACT

Marco Makaroni is one of the SME (Small and Medium Enterprises) in Bandung that established in 2011 and engaged in the macaroni snacks that are sold online and offline. At this time, Marco Makaroni products just packed with transparent plastic. Because of that, Marco Makaroni products are not so attractive to be marketed online. Therefore, it is necessary to redesign the packaging that accordance with the wishes of consumers and can touch the emotional side of consumers so that consumers will interested to buy Marco Makaroni products.

The method that used to make the redesign of packaging based on the emotion of consumer is Kansei Engineering. This method was chosen because it can show the feelings of consumers clearly, because the kansei words also obtained from the consumers. In addition, the results obtained are also more accurate because it uses multivatiate statistical analysis. The results from this method is a collection of kansei words that represent the emotion of consumers when viewing the packaging of macaroni snack. The study was conducted using six benchmark products, Makaroni Rendam, Makronice, Makaroni Mekar Rasa, Moshinyuu, MacFac, and Maicih.

Based on collecting and grouping the kansei words, there are 25 kansei words and then used to develop a questionnaire with semantic differential. Results from the questionnaire were analyzed by factor analysis and yielded four factors, namely practical shape factor, attractive aesthetic factor, elegant colour factor, and environmental friendly factor. Marco Makaroni get the second-lowest rating on attractive aesthetic factor, elegant colour factor, and environmental friendly factor. And then, the redesign process did based on factors that exist. The results of the packaging redesign evaluation show that every design alternatives can give an increase in ratings for each factor. The alternative design with the highest rating is the third alternative. The packaging with tube shape get 4,008 for practical shape factor, 4,167 for attractive aesthetic factor, 4,096 for elegant colour factor, and 4,048 for environment friendly factor of a scale of 5.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dengan segala keterbatasan dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perancangan Ulang Kemasan Marco Makaroni dengan Menggunakan Kansei Engineering”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan Bandung.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai macam kesulitan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Mama, Papa, Bianca, dan Christy yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, serta doa yang tidak pernah lelah dipanjatkan bagi kelancaran skripsi penulis.

2. Ibu Kristiana Asih Damayanti, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing pertama dan Bapak Romy Loice, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan arahan dan bimbingan, serta meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga bagi penulis.

3. Bapak Dr. Carles Sitompul selaku Koordinator Skripsi dan Ketua Program Studi Teknik Industri yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Marihot Nainggolan, S.T., M.T., M.S. dan Bapak Yogi Yusuf Wibisono, S.T., M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran serta kritik dalam penyusunan skripsi penulis.

5. Mas Adnan dari Marco Makaroni yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian serta memberikan hal-hal yang diperlukan oleh penulis.

6. Ryan Aprianto Siallagan yang selalu memberikan perhatian, dukungan serta doa kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

(7)

iv

7. Laras, Manda, Dinda, Nanda dan Juan yang telah memberikan dukungan dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan.

8. Nurin, Nana, Diput, Karin, dan Gita yang selalu memberikan perhatian dan semangat bagi penulis.

9. Judith, Rara, Cathy, Cynthia, dan Fiona yang selalu memberikan semangat bagi penulis.

10. Kelompok PSTI Sparksphere dan tim asisten PTLF yang selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman Kelas B 2012 yang telah mewarnai kehidupan perkuliahan penulis, dan juga teman-teman TI 2012 lainnya.

12. Fadhil yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan rancangan kemasan pada skripsi ini.

13. Serta seluruh pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Tuhan Yesus Kristus memberikan balasan yang berlipat kali ganda kepada semua pihak. Demi penyempurnaan skripsi ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Bandung, Desember 2016

(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………

ABSTRACT………..

KATA PENGANTAR……… DAFTAR ISI...ii

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR GAMBAR……… DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN...I-1 I.1 Latar Belakang Masalah...I-1 I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...I-1 I.3 Batasan dan Asumsi Masalah..………...……

I.4 Tujuan Penelitian………

I.5 Manfaat Penelitian………

I.6 Metodologi Penelitian………

I.7 Sistematika Penulisan………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...II- II.1. Kansei Engineering... II.2 Cara untuk Mencapai Kansei... II.3 Jenis-Jenis Kansei Engineering..…... II.4 Tahapan Kansei Engineering Type I... II.5 Kemasan... II.6 Teknik Sampling...

II.6.1 Probability Sampling..……… II.6.2 Nonprobability Sampling……….... II.7 Tipe Skala... II.8 Teknik Pengumpulan Data... II.9 Analisis Faktor...

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA…………...…………

III.1 Identifikasi Elemen Kemasan………. III.2 Evaluasi Kemasan Makanan Ringan Makaroni……..…………

i ii iii v ix xi xii I-1 I-1 I-4 I-8 I-8 I-9 I-9 I-12 II-1 II-1 II-1 II-2 II-3 II-5 II-5 II-6 II-6 II-7 II-8 II-9 III-1 III-1 III-1 III-5 III-5 III-9 III-4 III-5 III-5

(9)

vi

III.3 Identifikasi Kata-Kata Kansei... III.3.1 Kata-Kata Kansei Berdasarkan Wawancara……… III.3.2 Kata-Kata Kansei Berdasarkan Literatur……… III.3.3 Kata-Kata Kansei Berdasarkan Katalog,

Kemasan, dan Iklan Produk...……….. III.4 Pengelompokkan Kata-Kata Kansei...………... III.5 Perancangan Kuesioner dengan Skala Semantic

Differential (SD)... III.6 Rekapitulasi Hasil Pengumpulan Data Kuesioner……… III.7 Pengolahan Data...

III.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas... III.7.2 Analisis Faktor...

III.7.2.1 KMO Measure, Bartlett’s Test, dan Measure of Sampling Adequacy... III.7.2.2 Ekstraksi Faktor... III.8 Interpretasi Analisis Faktor...

BAB IV PERANCANGAN DAN EVALUASI…………...………

IV.1 Hubungan Kata Kansei dengan Elemen Kemasan……… IV.2 Proses Perancangan Ulang...………...IV-2 IV.3 Evaluasi Rancangan Usulan...………...IV-8

BAB V ANALISIS...III-1 V.1 Analisis Proses Evaluasi Kemasan Makanan Ringan

Makaroni... V.2 Analisis Pengumpulan Kata Kansei………….………

V.3 Analisis Pengelompokkan Kata Kansei……… V.4 Analisis Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner……… V.5 Analisis Uji Validitas dan Uji Reliabilitas………... V.6 Analisis Pengujian KMO Measure, Bartlett’s Test, dan

MSA (Measure of Sampling Adequacy)………

V.7 Analisis Ekstraksi Faktor………

V.8 Analisis Hubungan Kata Kansei dengan Elemen

Kemasan... V.9 Analisis Proses Perancangan Kemasan Usulan... V.10 Analisis Evaluasi Rancangan Usulan...

III-5 III-5 III-9 III-9 III-10 III-11 III-11 III-14 III-14 III-15 III-16 III-17 III-22 IV-1 IV-1 IV-14 IV-24 V-1 V-1 V-3 V-4 V-4 V-5 V-6 V-7 V-9 V-9 V-10 VI-1 VI-1 xv

(10)

vii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...V-1 VI.1 Kesimpulan...V-1 VI.2 Saran...V-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

VI-1 VI-1 VI-1

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Pertanyaan Wawancara Awal.. ... I-5 Tabel I.2 Kelebihan dan Kekurangan dari Setiap Metode ... I-7 Tabel III.1 Contoh Cara Mengidentifikasi Kata-Kata Kansei dari Hasil

Wawancara ... III-6 Tabel III.2 Rekapitulasi Jumlah Kata-Kata Kansei dari Responden ... III-6 Tabel III.3 Kata-Kata Kansei berdasarkan Wawancara ... III-8 Tabel III.4 Kata-Kata Kansei berdasarkan Literatur ... III-9 Tabel III.5 Kata-Kata Kansei berdasarkan Katalog, Kemasan, dan Iklan

Produk ... III-9 Tabel III.6 Contoh Pengelompokkan kata Kansei... III-10 Tabel III.7 Daftar Kelompok Kata Kansei ... III-11 Tabel III.8 Hasil Penilaian Kata Kansei ... III-13 Tabel III.9 Nilai r untuk Setiap Variabel ... III-15 Tabel III.10 Hasil Perhitungan Cronbach’s Alpha ... III-15 Tabel III.11 KMO Measure dan Bartlett’s Test ... III-16 Tabel III.12 Measure of Adequacy ... III-16 Tabel III.13 Ekstraksi Faktor ... III-17 Tabel III.14 Component Matrix ... III-19 Tabel III.15 Rotated Component Matrix ... III-21 Tabel III.16 Pengelompokkan Variabel ... III-22 Tabel III.17 Interpretasi Analisis Faktor ... III.22 Tabel IV.1 Hubungan Kata Kansei dengan Elemen Kemasan ... IV-13 Tabel IV.2 Hasil Evaluasi Setiap Alternatif Usulan Rancangan Kemasan ... IV-24

(12)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Kemasan Lama Marco Makaroni ... I-2 Gambar I.2 Kemasan Baru Marco Makaroni ... I-3 Gambar I.3 Kompetitor Marco Makaroni ... I-4 Gambar I.4 Metodologi Penelitian ... I-10 Gambar II.1 Pilihan Cara untuk Mendapakan Kansei ... II-4 Gambar III.1 Kemasan Produk Makanan Ringan Makaroni Pembanding ... III-3 Gambar III.2 Pertambahan Kata Kansei Hasil Wawancara ... III-7 Gambar III.3 Umur Responden ... III-12 Gambar III.4 Pernah atau Tidaknya Mengkonsumsi Makanan Ringan

Makaroni ... III-12 Gambar III.5 Scree Plot ... III-19 Gambar IV.1 Contoh Bagian Transparan pada Kemasan ... IV-2 Gambar IV.2 Kemasan dengan Ziplock dan Bottom Gusset ... IV-3 Gambar IV.3 Nutrition Facts dan Komposisi ... IV-4 Gambar IV.4 Ilustrasi Makaroni ... IV-4 Gambar IV.5 Logo Marco Makaroni ... IV-6 Gambar IV.6 Tampak Depan Kemasan Moshinyuu ... IV-6 Gambar IV.7 Contoh Tanggal Kadaluarsa pada Kemasan ... IV-7 Gambar IV.8 Contoh Kemasan Tabung ... IV-7 Gambar IV.9 Bentuk Kemasan Makronice ... IV-9 Gambar IV.10 Sertifikasi Halal ... IV-11 Gambar IV.11 Sertifikasi Dinas Kesehatan ... IV-11 Gambar IV.12 Contoh Kemasan dengan Warna Kontras ... IV-11 Gambar IV.13 Tanda Bahan kemasan dapat Didaur Ulang ... IV-12 Gambar IV.14 Kemasan Marco Makaroni Saat Ini ... IV-15 Gambar IV.15 Usulan Rancangan Kemasan Marco Makaroni Alternatif

Pertama ... IV-16 Gambar IV.16 Tampak Depan Usulan Rancangan Kemasan Alternatif

Pertama ... IV-17 Gambar IV.17 Tampak Belakang Usulan Rancangan Kemasan Alternatif

(13)

xvi

Pertama ... IV-18 Gambar IV.18 Usulan Rancangan Kemasan Marco Makaroni Alternatif

Kedua ... IV-19 Gambar IV.19 Tampak Depan Usulan Rancangan Kemasan Alternatif

Kedua ... IV-20 Gambar IV.20 Tampak Belakang Usulan Rancangan Kemasan Alternatif

Kedua ... IV-21 Gambar IV.21 Usulan Rancangan Kemasan Marco Makaroni Alternatif

Ketiga ... IV-22 Gambar IV.22 Tampak Depan Usulan Rancangan Kemasan Alternatif

Ketiga ... IV-22 Gambar IV.23 Tampak Belakang Usulan Rancangan Kemasan Alternatif

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Rekapitulasi Hasil Wawancara Lampiran B : Diagram Afinitas

Lampiran C : Kuesioner Awal Lampiran D : Kuesioner Evaluasi

(15)

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai permasalahan yang ada secara terperinci. Permasalahan tersebut dijelaskan pada latar belakang masalah dan identifikasi serta perumusan masalah yang mendasari penelitian ini. Pada bab ini juga terdapat batasan dan asumsi yang digunakan pada penelitian ini. Selanjutnya terdapat juga tujuan penelitian yang hendak dicapai serta manfaat penelitian yang akan berguna bagi perusahaan. Selain itu juga terdapat metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari penelitian ini.

I.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, banyak sekali usaha kecil menengah (UKM) yang bermunculan. Mulai dari usaha yang menawarkan pakaian, sepatu, makanan, dan lain-lain. Di daerah Bandung sendiri setiap tahunnya jumlah dari UKM selalu meningkat, khususnya UKM di bidang makanan. Salah satu hal yang menyebabkan peningkatan ini adalah adanya banyak media yang dapat digunakan untuk menjual produk-produk tersebut. Selain itu UKM lebih diminati karena modal yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan usaha yang berskala besar. Pada saat ini kebanyakan orang yang akan membuka usaha lebih memilih menjual produk tersebut secara online karena dirasa lebih mudah dan tidak memerlukan begitu banyak biaya.

Marco Makaroni merupakan salah satu UKM di Bandung yang bergerak di bidang makanan ringan yaitu makaroni kering yang dijual secara online dan offline. Usaha ini mulai berdiri pada tahun 2011. Pada saat itu di Bandung sedang banyak usaha makanan ringan terutama yang berbahan dasar singkong. Oleh sebab itu, banyak jenis keripik singkong pedas yang mulai bermunculan. Melihat antusiasme masyarakat akan makanan ringan yang berupa keripik singkong, maka pemilik dari Marco Makaroni tertarik untuk membuka usaha makanan ringan alternatif selain keripik singkong yaitu makanan ringan berbahan dasar makaroni. Saat memulai usaha ini ternyata respon yang diberikan oleh masyarakat Bandung cukup baik sehingga permintaan terus meningkat. Tetapi

(16)

BAB I PENDAHULUAN

I-2

pada tahun 2013 usaha ini mengalami pergantian kepemilikan, karena pemilik yang lama sudah tidak bisa fokus pada usaha ini.

Pada awal didirikan, Marco Makaroni memiliki dua varian rasa, yaitu original dan spicy. Tetapi setelah terjadi pergantian kepemilikan, pemilik yang baru melakukan pengembangan, sehingga saat ini Marco Makaroni memiliki empat varian rasa, yaitu original, spicy, roasted corn, dan premium cheese. Produk dari Marco Makaroni ini dikemas dengan plastik, dan dalam satu kemasan plastik berisi 150 gram makaroni. Pada Gambar I.1 dapat dilihat kemasan lama dari Marco Makaroni saat hanya memiliki dua varian rasa. Promosi dari Marco Makaroni dilakukan secara online melalui Instagram, Twitter, dan juga Facebook. Oleh karena promosi yang dilakukan hanya melalui media online, maka kebanyakan konsumen membeli produk secara online dengan cara memesan melalui WhatsApp dan Blackberry Messenger. Dengan demikian, konsumen yang ingin membeli hanya dapat melihat tampilan dari kemasannya saja. Konsumen tidak dapat mencoba rasa dari makaroni yang ditawarkan, sehingga seorang konsumen akan memilih produk dari Marco Makaroni hanya berdasarkan kemasannya saja. Oleh karena itu, kemasan dari Marco Makaroni menjadi penentu utama untuk dapat menarik minat dari konsumen agar konsumen membeli produk tersebut.

Gambar I.1 Kemasan Lama Marco Makaroni

Pemilik dari Marco Makaroni telah melakukan beberapa upaya untuk lebih menarik konsumen. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan menambah varian rasa seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu, Marco Makaroni juga telah mengganti desain dari kemasan yang lama menjadi kemasan yang digunakan saat ini. Tetapi proses perancangan kemasan yang

(17)

BAB I PENDAHULUAN

I-3

baru tersebut tidak menggunakan metode tertentu. Pemilik dari Marco Makaroni hanya merancang kemasan sesuai dengan keinginan pemiliki tanpa mementingkan keinginan dari konsumennya. Hal tersebut menyebabkan tidak adanya perbedaan yang signifikan setelah kemasan diubah. Perbedaan yang tidak signifikan juga disebabkan karena kemasan yang lama dengan kemasan yang baru tidak terlalu berbeda. Material yang digunakan dalam kemasan yang lama dan sekarang sama-sama plastik, yang membedakan hanya adanya zipper di kemasan yang baru. Pada Gambar I.2 dapat dilihat kemasan saat ini dari Marco Makaroni.

Di jaman sekarang ini, kemasan dari produk makanan ringan umumnya menarik dan unik sehingga kemasan tersebut dapat mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Di saat banyak merek yang menawarkan produk sejenis dengan harga dan rasa yang tidak jauh berbeda, kemasan sangat berpengaruh pada keputusan konsumen dalam membeli suatu produk. Dengan demikian kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif, dalam hal ini membeli produk, karena tujuan akhir dari pengemasan adalah untuk menciptakan penjualan (Cenadi, 2000). Oleh karena itu, kemasan yang menarik untuk sebuah produk sangatlah penting sebab dapat mempengaruhi tingkat penjualan dari produk itu sendiri.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

I-4

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada saat ini kemasan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam penjualan suatu produk. Hal tersebut juga berlaku untuk produk dari Marco Makaroni. Produk Marco Makaroni yang dipasarkan secara online membuat konsumen yang ingin membeli produk tersebut hanya bisa melihat kemasan dari produk. Dengan demikian kemasan produk yang dapat memberikan daya tarik kepada konsumen menjadi semakin penting. Pemilik dari Marco Makaroni juga menyadari bahwa kemasan merupakan hal yang sangat berpengaruh pada penjualan sehingga pemilik ingin memperbaharui rancangan kemasan dari Marco Makaroni. Oleh karena itu, perlu dilakukan perancangan kemasan kembali yang sesuai dengan keinginan dari konsumen dan dapat menyentuh sisi emosi dari konsumen. Diharapkan dengan adanya ketertarikan konsumen dengan kemasan dari Marco Makaroni, maka akan bertambah pula keinginan konsumen membeli produk dari Marco Makaroni tersebut.

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pada saat ini usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang kuliner khususnya makanan ringan sangatlah banyak. Banyaknya UKM di bidang makanan ringan tersebut menimbulkan persaingan antara Marco Makaroni dengan usaha sejenis lainnya. Menurut pemilik dari Marco Makaroni sendiri terdapat beberapa kompetitor yang ada di pasaran, seperti MacFac, Makronice, dan moshinyuu. Kemasan dari ketiga kompetitor tersebut dapat dilihat pada Gambar I.3. Kompetitor tersebut ada yang hanya menjual makaroni saja, tetapi ada juga yang menjual beberapa produk makanan ringan lainnya.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

I-5

Menurut pemilik sendiri, dibandingkan dengan kemasan ketiga kompetitor yang dimiliki oleh Marco Makaroni, kemasan dari Marco Makaroni kurang menarik. Hal tersebut menyebabkan banyak konsumen lebih memilih untuk membeli produk kompetitor daripada membeli produk Marco Makaroni. Untuk mengetahui apakah kemasan merupakan hal yang dijadikan pertimbangan saat konsumen membeli suatu produk serta mengetahui bagaimana penilaian konsumen untuk kemasan Marco Makaroni, maka dilakukan wawancara awal. Di dalam wawancara ini, terdapat beberapa pertanyaan yang dapat dilihat pada Tabel I.1.

Tabel I.1 Pertanyaan Wawancara Awal

No. Pertanyaan

1. Menurut Anda, apakah kemasan merupakan salah satu parameter dalam pemilihan suatu produk?

2. Kemasan makanan ringan makaroni seperti apa yang menurut Anda menarik? 3. Menurut Anda, apakah kemasan dari produk makanan ringan makaroni ini

(Marco Makaroni) cukup menarik?

4. Dibandingkan dengan kemasan produk di atas, apakah kemasan ketiga produk ini (moshinyuu, Makronice, MacFac) lebih menarik?

5.

Jika Anda diminta untuk mengurutkan ke-empat kemasan dari produk makaroni tersebut, pada urutan ke berapa kemasan dari produk Marco Makaroni?

Wawancara awal dilakukan kepada sepuluh orang responden yang sesuai dengan target pasar dari Marco Makaroni, yaitu perempuan berusia 15-35 tahun dan dalam satu bulan ke belakang pernah mengkonsumsi makanan ringan makaroni. Berdasarkan hasil wawancara, sembilan dari sepuluh responden mengatakan bahwa kemasan merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan saat memilih produk. Selain itu, delapan dari sepuluh responden mengatakan bahwa kemasan dari Marco Makaroni tidak atau kurang menarik. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden kurang tertarik dengan kemasan dari Marco Makaroni, padahal saat akan membeli produk ini konsumen hanya bisa melihat kemasannya saja, mengingat promosi dari Marco Makaroni ini hanya melalui media sosial saja.

Berdasarkan wawancara tersebut diketahui bahwa kemasan yang diinginkan konsumen adalah kemasan yang memiliki ziplock, informasi yang lengkap, memiliki sisi transparan tetapi ada bagian berwarnanya juga. Selain itu warna dari kemasannya juga harus eyecatching dan bentuknya unik. Kemasan

(20)

BAB I PENDAHULUAN

I-6

juga seharusnya terlihat mahal sehingga menarik konsumen untuk membeli produk tersebut.

Pada saat ini, kemasan dari Marco Makaroni terbuat dari material plastik bening yang dapat memperlihatkan isi dari kemasan tersebut. Selain itu, saat ini kemasan dari Marco Makaroni juga hanya memiliki satu ukuran yaitu ukuran 150 gram, sehingga konsumen tidak memiliki pilihan ukuran pada saat membeli. Pada tahun 2011 sampai pertengahan 2015 sebenarnya Marco Makaroni memiliki dua pilihan ukuran, yaitu 100 gram dan 250 gram, tetapi karena adanya banyak kenaikan biaya produksi pemilik memutuskan untuk mengubah kemasannya menjadi satu ukuran saja. Setelah pergantian tersebut pemilik baru menyadari bahwa keputusan tersebut kurang baik karena konsumen menjadi tidak memiliki pilihan ukuran lagi. Marco Makaroni juga memiliki kemasan dengan isi yang padat, dimana tidak ada ruang kosong dalam kemasan tersebut. Hal tersebut menyebabkan kemasan menjadi terlihat lebih kecil, sedangkan produk-produk dari kompetitor kemasannya lebih besar sehingga terlihat lebih banyak isinya.

Kemasan sendiri memiliki fungsi penting terhadap produk. Pada awalnya, kemasan berfungsi untuk melindungi produk atau mempermudah produk untuk dibawa, tetapi saat ini terjadi penambahan nilai-nilai fungsional dari kemasan dan peranan kemasan dalam pemasaran menjadi kekuatan dalam persaingan pasar (Cenadi, 2000). Kemasan dari Marco Makaroni sendiri sudah cukup melindungi produk dan juga mempermudah produk untuk dibawa, akan tetapi kemasan tersebut kurang menjual produknya. Dengan demikian, banyak calon konsumen yang lebih memilih merek lain dengan produk sejenis. Oleh karena itu, Marco Makaroni perlu melakukan evaluasi terhadap kemasan produk saat ini agar dapat terus bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang ada dan juga dapat mengimbanginya.

Dalam melakukan perancangan yang melibatkan emosi dari konsumen atau sesuai dengan keinginan konsumen terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Metode pertama yang dapat digunakan adalah Kansei Engineering. Kansei Engineering merupakan metode yang menggabungkan emosi dan perasaan dengan desain produk, sehingga dihasilkan desain produk yang sesuai dengan emosi dari konsumen (Nagamachi dan Lokman,2011). Metode kedua yang dapat digunakan adalah Product Emotion Measurement Instrument

(21)

BAB I PENDAHULUAN

I-7

(PrEmo). PrEmo merupakan instrumen non verbal yang dapat mengukur 14 emosi yang sering ditimbulkan oleh desain produk (Desmet, 2003). Metode ketiga yang dapat digunakan adalah Four Pleasures. Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk merancang sebuah produk yang dapat memberikan kesenangan kepada konsumen. Di dalam metode ini, kesenangan tersebut dibagi menjadi empat, yaitu physio-pleasures, socio-pleasures, psycho-pleasures, dan ideo-pleasures (Jordan, 2000).

Dalam melakukan perancangan ulang kemasan dari Marco Makaroni akan digunakan metode Kansei Engineering. Metode ini dipilih karena dianggap cocok untuk merancang kemasan Marco Makaroni tersebut sebab kata-kata kansei yang diperoleh dapat dengan jelas menunjukkan perasaan dari konsumen. Hal tersebut dikarenakan kata-kata kansei yang didapatkan tidak hanya didapatkan dari literatur saja tetapi juga dari konsumen itu sendiri. Selain itu, di dalam Kansei Engineering hasil emosi yang didapatkan juga lebih detail karena dilakukan pengujian-pengujian statistik. Jika dibandingkan dengan metode PrEmo, metode Kansei Engineering lebih tepat karena pada metode PrEmo digunakan tujuh emosi positif dan tujuh emosi negatif yang mungkin saja keempat belas emosi tersebut tidak ada yang benar-benar mewakili emosi dari konsumen itu sendiri. Hal tersebut dapat menimbulkan ketidaksesuaian emosi yang ditimbulkan dengan produk yang diamati. Metode four pleasures juga tidak dipilih karena tidak semua aspek kesenangan atau pleasure dapat dituangkan dalam sebuah produk. Dapat dilihat pada Tabel 1 yang menunjukkan kelebihan dan kekurangan dari setiap metode.

Tabel I.2 Kelebihan dan Kekurangan dari Setiap Metode Metode

Kansei Engineering

Kelebihan

1. Menunjukkan perasaan dari konsumen dengan jelas, karena kata-kata Kansei didapatkan juga dari konsumen sendiri

2. Hasil yang dihasilkan lebih akurat karena menggunakan analisis statistik multivariat

Kekurangan

1. Terkadang terdapat kesulitan dalam mengubah kata-kata menjadi skala numerik.

(22)

BAB I PENDAHULUAN

I-8

Tabel I.2 Kelebihan dan Kekurangan dari Setiap Metode (lanjutan) Metode

PrEmo

Kelebihan

1. Menggunakan instrumen non-verbal sehingga dapat lebih mudah menginterpretasikan emosi.

2. Tidak hanya mengukur emosi positif tetapi juga mengukur emosi negatif.

Kekurangan

1. Terkadang 14 emosi yang ada tidak dapat menunjukkan emosi dari konsumen yang sebenarnya.

Four Pleasures

Kelebihan

1. Membagi aspek kesenangan menjadi empat bagian, sehingga dapat membantu orang-orang yang terlibat pada proses desain untuk menentukan kesenangan apa yang akan dibawa oleh produk.

Kekurangan

1. Tidak semua aspek kesenangan dapat dituangkan dalam sebuah produk.

2. Emosi yang dilihat hanya emosi positif saja.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah yang di buat adalah sebegai berikut.

1. Apa saja kata-kata Kansei yang dijadikan pertimbangan konsumen saat memilih produk makanan ringan makaroni?

2. Bagaimana usulan rancangan kemasan Marco Makaroni berdasarkan Kansei Engineering?

3. Bagaimana evaluasi terhadap usulan dari rancangan kemasan Marco Makaroni berdasarkan Kansei Engineering?

I.3 Batasan dan Asumsi Masalah

Batasan masalah ditetapkan agar penelitian yang dilakukan terfokus pada tujuan yang ada. Berikut ini merupakan batasan-batasan yang digunakan pada saat penelitian berlangsung.

1. Target responden sesuai dengan target pasar dari Marco Makaroni, yaitu perempuan berusia 15-35 tahun.

(23)

BAB I PENDAHULUAN

I-9

Selain penggunaan batasan masalah, penelitian ini juga menggunakan sebuah asumsi. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemasan dari produk Marco Makaroni yang diteliti tidak ada yang berubah selama penelitian berlangsung.

I.4 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kata-kata Kansei yang dijadikan pertimbangan konsumen saat memilih produk makanan ringan makaroni.

2. Mengetahui usulan rancangan kemasan Marco Makaroni berdasarkan Kansei Engineering.

3. Mengevaluasi usulan rancangan kemasan Marco Makaroni berdasarkan Kansei Engineering.

I.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan akan menghasilkan rancangan kemasan Marco Makaroni yang sesuai dengan emosi konsumen. Rancangan kemasan yang baru tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Marco Makaroni. Dengan kemasan yang baru diharapkan banyak konsumen yang lebih tertarik untuk membeli produk Marco Makaroni. Dengan demikian penjualan dari Marco Makaroni dapat semakin meningkat dan memberikan keuntungan bagi Marco Makaroni sendiri.

I.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian dijadikan sebagai dasar dalam melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut merupakan penjelasan dari metodologi penelitian perancangan ulang kemasan Marco Makaroni dengan menggunakan Kansei Engineering. Serta dapat dilihat pada Gambar I.4 berupa metodologi penelitian dalam penelitian ini.

(24)

BAB I PENDAHULUAN

I-10

Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pemilik dari Marco Makaroni untuk mengetahui usaha tersebut secara keseluruhan. Selain itu juga untuk mengetahui keadaan kemasan pada saat ini dari sisi pemilik.

2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pemilik dari Marco Makaroni. Dari wawancara tersebut diketahui bahwa terdapat masalah pada kemasan dari produk. Berdasarkan masalah yang didapat, selanjutnya dilakukan perumusan masalah. Perumusan masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan yang sesuai dengan masalah yang ada.

3. Asumsi dan Pembatasan Masalah

Setelah melakukan perumusan masalah, maka dilakukan pembatasan dan juga asumsi masalah. Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian yang dilakukan terfokus, dan asumsi dilakukan untuk membuat penelitian lebih sederhana.

4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Tujuan penelitian akan menjawab rumusan masalah yang telah disusun sebelumnya.

5. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur yang terkait dengan ruang lingkup penelitian. Dengan demikian, literatur yang digunakan adalah literatur mengenai metode Kansei Engineering sebagai metode yang digunakan dalam penelitian.

6. Identifikasi Elemen Kemasan

Dalam mengidentifikasi elemen kemasan dilakukan untuk mengetahui elemen kemasan apa saja yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan wawancara kepada konsumen dan juga berdasarkan literatur yang ada. 7. Identifikasi Kata-Kata Kansei

Mengidentifikasi kata-kata Kansei merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui kata-kata Kansei yang terkait dengan kemasan tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan cara memakai kata-kata Kansei

(25)

BAB I PENDAHULUAN

I-11

yang ada di dalam literatur dan juga dengan melakukan wawancara kepada konsumen.

8. Pengelompokkan Kata-Kata Kansei

Kata-kata Kansei dikelompokkan agar kata-kata Kansei yang memiliki kategori yang sama dapat digabungkan sehingga perancangan dapat dilakukan lebih mudah. Pengelompokkan kata-kata Kansei dilakukan dengan menggunakan diagram afinitas.

9. Perancangan Skala Semantic Differential pada Kata-Kata Kansei

Kata-kata Kansei yang telah dikelompokkan akan disusun ke dalam sebuah kuesioner yang di dalamnya akan digunakan skala Semantic Differential. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana responden menilai dan memilih skala keinginannya terhadap suatu Kansei.

10. Analisis Faktor

Analisis faktor dilakukan untuk kata-data dari kuesioner yang telah didapatkan. Analisis faktor ini dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang diduga memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga variabel tersebut dapat dikelompokkan dan jumlah variabel menjadi lebih sedikit.

11. Usulan Kemasan Marco Makaroni dan Prototyping

Perancangan kemasan Marco Makaroni dilakukan sesuai dengan concept generation yang telah dilakukan. Setelah didapatkan rancangan usulan yang akan digunakan, dibuat prototype dari hasil rancangan terpilih tersebut.

12. Evaluasi Usulan Rancangan Kemasan Marco Makaroni

Setelah dilakukan perancangan, hasil rancangan tersebut akan dievaluasi. Pengevaluasian hasil rancangan tersebut dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden kembali untuk menilai hasil rancangan termasuk menilai dampak pada penjualan.

13. Kesimpulan dan Saran

Dalam kesimpulan akan diberikan jawaban dari tujuan penelitian yang sudah ditentukan. Dalam saran akan diberikan saran untuk penelitian selanjutnya serta saran untuk perusahaan.

(26)

BAB I PENDAHULUAN

I-12

Gambar I.4 Metodologi Penelitian Studi Pendahuluan

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Asumsi dan Pembatasan Masalah

Tujuan Penelitian

Studi Literatur

Identifikasi Elemen Kemasan

Identifikasi Kata-Kata Kansei

Pengelompokkan Kata-Kata Kansei

Perancangan Skala Semantic Differential pada Kata-Kata Kansei

Perancangan Usulan Kemasan Marco Makaroni

Evaluasi Usulan Rancangan Kemasan Marco Makaroni

Kesimpulan dan Saran Analisis Faktor

(27)

BAB I PENDAHULUAN

I-13

I.7 Sistematika Penulisan

Pada penulisan penelitian ini terdapat enam buah bab. Enam bab tersebut meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka, pengumpulan dan pengolahan data, perancangan dan evaluasi, analisis, serta kesimpulan dan saran. Berkut merupakan penjelasan penulisan setiap bab.

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I dijelaskan latar belakang masalah dan identifikasi serta perumusan masalah yang mendasari penelitian ini. Pada bab ini juga terdapat batasan dan asumsi yang digunakan pada penelitian ini. Selanjutnya terdapat juga tujuan penelitian serta manfaat penelitian yang akan berguna bagi perusahaan. Selain itu juga terdapat metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab II akan diberikan teori-teori yang mendasari pengerjaan penelitian ini. Teori-teori yang ada dalam bab ini adalah teori mengenai kansei engineering, teori mengenai kemasan, teori mengenai pengambilan sampel, teori mengenai pengujian validitas dan reliabilitas, serta teori mengenai analisis faktor.

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada Bab III dijelaskan mengenai identifikasi elemen kemasan, selain itu juga dijelaskan mengenai identifikasi kata-kata kansei yang didapatkan dari studi literatur dan wawancara. Lalu dari kata-kata kansei yang didapatkan dilakukan pengelompokkan. Berdasarkan hasil pengelompokkan kata kansei, akan dibuat kuesioner dengan menggunakan skala semantic differential. Selanjutnya hasil dari kuesioner diolah dan dilakukan analisis faktor.

BAB IV PERANCANGAN DAN EVALUASI

Pada Bab IV akan dijelaskan proses perancangan untuk kemasan makanan ringan makaroni dari Marco Makaroni. Sebelum dilakukan perancangan, akan dilakukan penggabungan setiap kata kansei dengan elemen kemasan. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi dari setiap alternatif rancangan yang dihasilkan.

(28)

BAB I PENDAHULUAN

I-14

Pada Bab V akan dijelaskan mengenai analisis yang dilakukan untuk pengumpulan data, pengolahan data, serta perancangan dan evaluasi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab VI akan diberikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Selain itu juga akan diberikan saran untuk penelitian di masa yang akan datang.

Gambar

Gambar I.1 Kemasan Lama Marco Makaroni
Gambar I.2 Kemasan Baru Marco Makaroni
Gambar 3. Kompetitor dari Marco Makaroni
Tabel I.2 Kelebihan dan Kekurangan dari Setiap Metode  Metode
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan permasalahan tersebut Tim IbM menawarkan solusi dengan bantuan DP2M Dikti memberikan bantuan modal usaha berupa bahan-bahan baku untuk menambah dagangan kedua mitra usaha

Oleh karena itu, kami Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mengadakan kegiatan Lomba Karya Tulis

Hasil yang diperoleh ; 1) pelaksanaan pengolahan air limbah, reklamasi dan revegetasi umumnya belum berjalan dengan baik, sedangkan pengelolaan debu dan pertumbuhan tanaman sudah

Populasi predator pada TAMCOT SP37 dan Kanesia 7 lebih tinggi dibanding populasi pada LRA 5166, sedangkan pola tanam kapas tidak banyak berpengaruh terhadap peningkatan

[r]

Karakteristik ini didapat dengan cara melihat rekam medis pasien yang didiagnosis asites yang dilengkapi dengan hasil ekspertise di RSUD Al-Ihsan tahun

Mempertimbangkan faktor biodegradasi dan keberadaan struktur perlu kajian dengan metode yang berbeda untuk mengetahui potensi Formasi Kerek sebagai reservoir atau batuan

Berdasarkan uraian di atas, penulis memilih pendekatan yang dapat dilakukan untuk memberi infomasi tentang kesenian Ondel – ondel melalui buku untuk remaja rentang usia