• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 60,12 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 60,12 PERSEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

No. 16/3373/4/08/17/Th.IX, 24 Agustus 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL

DI KOTA SALATIGA

TPK HOTEL JULI 60,12 PERSEN

 Pada bulan Juni ini seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi di Kota Salatiga mengalami kenaikan.

 Rata-rata tingkat penghunian kamar hotel di Kota Salatiga bulan Juni tercatat sebesar 60,12 persen, lebih tinggi 11,85 persen dibanding bulan Juli 2017 yang tercatat sebesar 48,27 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh kenaikan tingkat penghunian kamar pada hotel bintang maupun non bintang yang cukup signifikan yaitu masing-masing sebesar 11,32 persen dan 12,17 persen.

 Rata-rata tingkat penghunian tempat tidur (bed occupancy rate) pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 18,80 persen dibanding bulan Juni 2017 yang lalu. Pada bulan ini tercatat sebesar 68,78 persen, sementara bulan lalu tercatat sebesar 49,98 persen.

 Rata-rata jumlah tamu per kamar (guess per room) bulan Juni mengalami kenaikan sebesar 0,23 poin, pada bulan ini tercatat 2,33 tamu/kamar sedangkan bulan lalu tercatat 2,10 tamu/kamar.

 Rata-rata lama tamu menginap (lenght of stay) mengalami penurunan sebesar 0,43 poin dari 1,42 malam pada bulan Juni 2017 menjadi 1,85 malam pada bulan Juli 2017. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya rata-rata lama menginap pada hotel bintang maupun non bintang masing-masing sebesar 0,13 persen dan 0,63 persen.

(2)

TPK Hotel

Juli 2017

60,12 %

1. Tingkat Penghunian Kamar (Room Occupancy Rate)

Tingkat penghunian kamar adalah persentase kamar yang dihuni/dipakai tamu terhadap jumlah kamar yang tersedia. Dihitung berdasarkan jumlah kamar yang dihuni/dipakai tamu (room night occupied) dibagi dengan banyaknya kamar yang tersedia/dapat dipakai (room night available) dikalikan 100 persen.

Dari hasil pengolahan survei tingkat penghunian kamar akomodasi bulanan tersampel di Kota Salatiga, TPK bulan ini tercatat sebesar 60,12 persen, lebih tinggi 11,85 persen dibanding bulan Juni yang tercatat sebesar 48,27 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh kenaikan tingkat penghunian kamar pada hotel bintang maupun non bintang yang cukup signifikan yaitu masing-masing sebesar 11,32 persen dan 12,17 persen.

Tabel 1. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (persen)

Gambar 1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (persen)

10 20 30 40 50 60 70

Maret April Mei Juni Juli

Bintang Non Bintang Total

Kelas Maret April Mei Juni Juli PerubahanJuli thd Juni

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Bintang 50,57 46,58 42,17 39,19 50,51 11,32

Non Bintang 50,65 50,92 63,18 54,03 66,20 12,17

(3)

TPTT Hotel

Juli 2017

68,78 %

2. Tingkat Hunian Tempat Tidur (Bed Occupancy Rate)

Tingkat Penghunian Tempat Tidur adalah persentase tempat tidur kamar yang dihuni/dipakai tamu terhadap jumlah tempat tidur yang siap digunakan. Dihitung berdasarkan malam tamu dibagi dengan banyaknya tempat tidur yang tersedia/dapat dipakai (bed night available) dikalikan 100 persen.

Rata-rata tingkat penghunian tempat tidur pada Juli 2017 tercatat mengalami kenaikan sebesar 18,80 persen atau menjadi 68,78 persen dibanding bulan Juni yang tercatat sebesar 49,98 persen. Rata-rata tingkat penghunian tempat tidur hotel bintang di Kota Salatiga sebesar 59,22 persen mengalami kenaikan sebesar 17,59 persen dibandingkan bulan Juni yang tercatat sebesar 41,63 persen. Demikian juga untuk tingkat hunian tempat tidur hotel non bintang mengalami kenaikan sebesar 19,39 persen dari 54,68 persen pada bulan Juni menjadi 74,07 persen pada bulan ini.

Tabel 2. Rata-rata Tingkat Hunian Tempat Tidur (TPTT) Hotel di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (persen)

Gambar 2. Tingkat Penghunian Tempat Tidur Hotel di Kota Salatiga, Maret - Juli 2017 (persen)

10 20 30 40 50 60 70 80

Maret April Mei Juni Juli

Bintang Non Bintang Total

Kelas Maret April Mei Juni Juli PerubahanJuli thd Juni

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Bintang 53,82 48,75 44,52 41,63 59,22 17,59

Non Bintang 53,12 49,73 68,27 54,68 74,07 19,39

(4)

RLM Hotel

Juli 2017

1,85 malam

3. Rata-rata Lama Menginap (Average Length of Stay)

Rata-rata lama menginap (RLM) dihitung berdasarkan banyaknya malam tempat tidur yang dihuni/dipakai (bed night used/guest night) dibagi dengan banyaknya tamu yang datang. RLM dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu RLM untuk tamu asing dan tamu domestik.

Rata-rata lama tamu menginap keadaan Juli 2017 sebesar 1,85 malam mengalami kenaikan sebesar 0,43 poin dibandingkan dengan bulan Juni yang tercatat 1,42 malam. Jika dilihat berdasarkan jenis tamunya, rata-rata lama menginap tamu asing pada Juli 2017 ini mengalami penurunan sebesar 0,91 malam dari 2,33 malam pada bulan lalu menjadi 1,42 malam pada bulan ini. Namun untuk lama menginap tamu domestik mengalami kenaikan sebesar 0,44 poin dari 1,41 malam bulan lalu menjadi 1,85 malam di bulan ini.

Sementara menurut jenis hotel, RLM di hotel bintang pada Juli 2017 tercatat sebesar 1,48 malam mengalami kenaikan sebesar 0,13 malam dari bulan Juni yang tercatat sebesar 1,35 malam. Demikian juga unruk RLM untuk hotel non bintang bulan ini tercatat 2,07 malam sehingga naik 0,63 poin dibanding bulan Juni yang tercatat 1,44 malam.

Tabel 3. Rata-rata Lama menginap Tamu (RLM) Hotel di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (malam)

Kelas Maret April Mei Juni Juli Juli thd JuniPerubahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Bintang 1,47 1,49 1,49 1,35 1,48 0,13

Non Bintang 1,31 1,25 2,06 1,44 2,07 0,63

(5)

Gambar 3. Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLM) hotel, di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (malam)

Tabel 4. RLM Tamu Hotel Asing dan Domestik di Kota Salatiga, di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (malam)

Gambar 4. RLM Tamu hotel Asing dan Domestik di Kota Salatiga di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (malam)

Kelas Maret April Mei Juni Juli

Perubahan Juli thd Juni (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Asing 1,25 1,49 1,44 2,33 1,42 -0,91 Domestik 1,36 1,32 1,87 1,41 1,85 0,44 Total 1,36 1,32 1,87 1,42 1,85 0,43 0 0,5 1 1,5 2 2,5

Maret April Mei Juni Juli

Bintang Non Bintang Total

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Maret April Mei Juni Juli

(6)

GPR Hotel

Juli 2017

2,33 tamu/kamar

4. Rata-rata Tamu per Kamar (

Guess per Room

)

Rata-rata tamu per kamar atau tingkat

penghunian ganda kamar menggambarkan rata-rata

banyaknya tamu untuk tiap kamar yang terjual.

Rata-rata tamu per Kamar (

Guess per Room

) dihitung berdasarkan banyaknya

malam tamu (Asing + Domestik) dibagi banyaknya malam kamar yang terjual.

Guess Per Room

(GPR) pada bulan Juli ini tercatat sebesar 2,33

tamu/kamar yang berarti bahwa dari seluruh kamar yang terjual, 33 persen

diantaranya dihuni oleh tiga orang tamu atau lebih dan 67 persennya dihuni

oleh dua orang tamu atau kurang. Kondisi ini lebih tinggi 0,23 poin dari bulan

Juni yang tercatat sebesar 2,10 tamu/kamar.

Jika dirinci per jenis hotel maka pada bulan ini GPR hotel bintang

tercatat sebesar 2,20 tamu/kamar atau mengalami kenaikan sebesar 0,21

poin yang pada bulan lalu tercatat 1,99 tamu/kamar. Demikian juga GPR pada

hotel non bintang tercatat sebesar 2,40 tamu/kamar berarti naik sebesar 0,26

poin dibandingkan bulan Juni yang tercatat 2,14 tamu/kamar.

Tabel 5. Rata-rata Jumlah Tamu Menginap per Kamar

di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (tamu/kamar)

Kelas Maret April Mei Juni Juli Juli thd JuniPerubahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Bintang 2,00 1,96 1,98 1,99 2,20 0,21

Non Bintang 2,25 2,18 2,32 2,14 2,40 0,26

(7)

Gambar 5. Rata-rata Jumlah Tamu Menginap per Kamar

di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (tamu/kamar)

1 1,4 1,8 2,2 2,6 3

Maret April Mei Juni Juli

(8)

Tabel 6. Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) di Kota Salatiga, Januari – Juli 2017 (persen)

Bulan Kelas Total

Bintang Non Bintang

(1) (2) (3) (4) Januari 2017 38,36 50,34 45,68 Februari 46,35 44,36 45,14 Maret 50,57 50,65 50,62 April 46,58 50,92 49,23 Mei 42,17 63,18 55,02 Juni 39,19 54,03 48,27 Juli 50,51 66,20 60,12

Tabel 7. Tingkat Hunian Tempat Tidur Hotel (TPTT) di Kota Salatiga, Januari – Juli 2017 (persen)

Bulan Kelas Total

Bintang Non Bintang

(1) (2) (3) (4) Januari 2017 41,13 50,44 47,11 Februari 46,22 42,98 44,11 Maret 53,82 53,12 53,37 April 48,75 49,73 49,39 Mei 44,52 68,27 59,78 Juni 41,63 54,68 49,98 Juli 59,22 74,07 68,78

Tabel 8. Rata-rata Lama Menginap Tamu Hotel di Kota Salatiga, Januari – Juli 2017 (malam)

Bulan Kelas Total

Bintang Non Bintang

(1) (2) (3) (4) Januari 2017 1,24 1,41 1,35 Februari 1,39 1,23 1,28 Maret 1,47 1,31 1,36 April 1,49 1,25 1,32 Mei 1,49 2,06 1,87 Juni 1,35 1,44 1,42 Juli 1,48 2,07 1,85

(9)

Tabel 9. Rata-rata Jumlah Tamu per Kamar Hotel di Kota Salatiga, Januari – Juli 2017 (tamu/orang)

Bulan Kelas Total

Bintang Non Bintang

(1) (2) (3) (4) Januari 2017 2,01 2,15 2,10 Februari 1,87 2,14 2,03 Maret 2,00 2,25 2,15 April 1,96 2,18 2,10 Mei 1,98 2,32 2,22 Juni 1,99 2,14 2,10 Juli 2,20 2,40 2,33

Gambar

Tabel 1. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (persen)
Gambar 2. Tingkat Penghunian Tempat Tidur Hotel di Kota Salatiga, Maret - Juli 2017 (persen)
Tabel 3. Rata-rata Lama menginap Tamu (RLM) Hotel di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (malam)
Tabel 4. RLM Tamu Hotel Asing dan Domestik di Kota Salatiga, di Kota Salatiga, Maret – Juli 2017 (malam)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data dan kenyataan tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan atau sebagai penyebab insiden penyakit

Kriteria ini dapat digunakan untuk menentukan tinggi dan jarak bangunan atau blok bangunan maksimum berdasarkan pertimbangan pencahayaan alami dengan tujuan

Aktivitas antimikroba asap cair terutama disebabkan adanya senyawa kimia yang terkandung dalam asap seperti fenol, formaldehid, asam asetat, dan kreosat yang menempel pada

Hasil uji statistik yang telah dilakukan dari keempat variabel independen (PAD, SiLPA, LW, dan PDRB) yang ada dalam model penelitian tersebut dapat dilihat bahwa

Berdasarkan hasil tindakan yang dilaksanakan, disampaikan saran sebagai berikut: (1) Guru pada saat pembelajaran Matematika kelas II sebaiknya menggunakan model

Satu-satunya organisasi yang diizinkan pada masa pendudukan adalah MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) karena dianggap anti barat dan dapat diajak bekerja sama dengan

Hal ini dikarenakan keseluruhan material yang akan digunakan telah diinformasikan dari pihak developer kepada konsumen, hanya saja ada beberapa material yang

Setiap orang (pribadi) merupakan individu yang berbeda-beda, baik dalam hal fisik, mental-emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Ada ungkapan yang sering didengar