• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROTOTYPE PENGAMANAN DAN PENGENDALI LAMPU RUMAH MELALUI ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLLER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROTOTYPE PENGAMANAN DAN PENGENDALI LAMPU RUMAH MELALUI ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLLER"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROTOTYPE PENGAMANAN DAN PENGENDALI LAMPU

RUMAH MELALUI ANDROID BERBASIS

MIKROKONTROLLER

1Andy Victor P, M.T., 2Yaafi Asyari

1Program Studi Manajemen Informatika STMIK LPKIA 2Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA

Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 Email :[email protected]

Abstark

Istilah “Sertifikat Tanah” dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai surat keterangan tanda bukti pemegang hak atas tanah dan berlaku sebagai alat pembuktian kuat.Dengan memiliki sertifikat, maka kepastian hukum berkenaan dengan jenis hak atas tanahnya, subjek hak dan objek haknya menjadi nyata selain hal tersebut sertifikat memberikan berbagai manfaat, misalnya mengurangi kemungkinan sengketa dengan pihak lain, serta memperkuat posisi tawar menawar apabila hak atas tanah yang telah bersertifikat diperlukan pihak lain untuk kepentingan pembangunan apabila dibandingkan dengan tanah yang belum bersertifikat serta mempersingkat proses peralihan serta pembebanan hak atas tanah.Peraturan terbaru tentang perubahan bentuk sertifikat hak atas tanah yang mulai berlaku sejak tanggal 2 Maret 2016. Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7 tahun 2016 tentang Bentuk dan Isi Sertifikat Hak Atas Tanah, perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan hukum, teknologi dan kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini turut mendukung pelaksanaan pendaftaran tanah yang sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Nantinya secara bertahap data pendaftaran tanah akan disimpan dan disajikan secara elektronik. Maka itu untuk membantu keamanan dalam sertifikat elekronik maka digunakan Digital Signature Algoritma dan SHA256 sebagai fungsi hashnya, untuk mencegah terjadinya modifikasi dalam sertifikat tanah digital yang tidak sah.

Kata kunci : Sertipikat Digital, Sertipikat tanah, Digital Signature Algoritm

1. Pendahuluan

Istilah “Sertifikat Tanah” dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai surat keterangan tanda bukti pemegang hak atas tanah dan berlaku sebagai alat pembuktian kuat. Dengan penerbitan sertifikat hak atas tanah bahwa telah menerangkan bahwa seseorang itu mempunyai hak atas suatu bidang tanah, ataupun tanah seseorang itu dalam kekuasaan tanggungan seperti sertifikat Hipotek atau

Kreditverband, berarti tanah itu terikat dengan Hipotek atau Kreditverband ( Budi Harsono;1998).

Dengan memiliki sertifikat, maka kepastian hukum berkenaan dengan jenis hak atas tanahnya, subjek hak dan objek haknya menjadi nyata selain hal tersebut sertifikat memberikan berbagai manfaat, misalnya mengurangi kemungkinan sengketa dengan pihak lain, serta memperkuat posisi tawar menawar apabila hak atas tanah yang telah bersertifikat diperlukan pihak lain untuk kepentingan pembangunan apabila dibandingkan dengan tanah yang belum bersertifikat serta mempersingkat proses peralihan serta pembebanan hak atas tanah.

Peraturan terbaru tentang perubahan bentuk sertifikat hak atas tanah yang mulai berlaku sejak tanggal 2 Maret 2016. Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria

dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7 tahun 2016 tentang Bentuk dan Isi Sertifikat Hak Atas Tanah, perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan hukum, teknologi dan kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini turut mendukung pelaksanaan pendaftaran tanah yang sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Nantinya secara bertahap data pendaftaran tanah akan disimpan dan disajikan secara elektronik.

Elektronik sangat rentan pemalsuan dan rentan dimanipulasi, contoh kasus pada pemalsuan e-KTP. Puluhan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) palsu dari Kamboja menggunakan fisik kartu identitas bekas dan rusak. Belasan e-KTP palsu bahkan dapat dibaca datanya oleh mesin pemindai kartu. Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh berkata, bahan pembuatan 36 e-KTP palsu dari Kamboja berasal dari blanko kartu bekas yang umumnya terdapat di Kelurahan. Pembacaan oleh alat pemindai kartu dapat dilakukan karena blanko e-KTP bekas masih memuat chip data kependudukan pemilik asli. Sebanyak 36 e-KTP palsu yang diamankan petugas Ditjen Bea Cukai, 16 di antaranya dapat dibaca datanya oleh alat pemindai kartu. Namun, data yang terbaca berbeda dengan

(2)

identitas di dalam fisik kartu palsu tersebut. Selain itu, ada 19 foto yang digunakan pelaku pemalsuan e-KTP dari Kamboja. Fakta tersebut menunjukkan ada penggunaan foto yang sama di beberapa e-KTP palsu.

Oleh karena itu perlu dilakukan pengaman untuk sertifikat digital tersebut. Pengaman yang ada untuk mengamankan sertifikat digital yaitu, Digital Signature Algoritma, RSA, ECDSA. Dan dari sekian banyak metode pengamanan digital penulis menggunakan metode Digital Signature Algoritma.

Maka itu untuk membantu keamanan dalam sertifikat elekronik maka digunakan Digital Signature Algoritma dan SHA256 sebagai fungsi hashnya, untuk mencegah terjadinya modifikasi dalam sertifikat tanah digital yang tidak sah.

1.2Identifikasi Permasalahan

1. Bagaimana penerapan digital signature algoritma untuk sertifikat tanah digital.

1.3Lingkup Dan Batasan

1. System yang dibuat berfokus pada keamanan sertipikat tanah digital.

2. Sertipikat tanah yang di maksud adalah dalam bentuk PDF.

1.4Tujuan Perancangan

1. Untuk mencegah terjadinya modifikasi yang tidak sah terhadap surat tanah digital yang diterbitkan oleh BPN.

2.Dasar Teori

2.1Sertifikat Tanah

Istilah “Sertifikat Tanah” dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai surat keterangan tanda bukti pemegang hak atas tanah dan berlaku sebagai alat pembuktian kuat. Dengan penerbitan sertifikat hak atas tanah bahwa telah menerangkan bahwa seseorang itu mempunyai hak atas suatu bidang tanah, ataupun tanah seseorang itu dalam kekuasaan tanggungan seperti sertifikat Hipotek atau

Kreditverband, berarti tanah itu terikat dengan Hipotek atau Kreditverband (Harsono, 2007).

Dengan memiliki sertifikat, maka kepastian hukum berkenaan dengan jenis hak atas tanahnya, subjek hak dan objek haknya menjadi nyata selain hal tersebut sertifikat memberikan berbagai manfaat, misalnya mengurangi kemungkinan sengketa dengan pihak lain, serta memperkuat posisi tawar menawar apabila hak atas tanah yang telah bersertifikat diperlukan pihak lain untuk kepentingan pembangunan apabila dibandingkan dengan tanah yang belum bersertifikat serta mempersingkat proses peralihan serta pembebanan hak atas tanah.

2.3 Tanda Tangan Digital

Tanda tangan digital sebenarnya bukanlah tanda tangan basah yang di-scan, kemudian menjadi tanda tangan digital. Tanda tangan digital merupakan sebuah file unik dengan pengamanan Personal

mengidentifikasi seseorang atau pihak tertentu secara online yang dikeluarkan oleh Certification Authority (CA). Selain itu, tanda tangan digital mengandung data-data yang hanya diketahui oleh pemilik saja.

"Tidak ada lagi tanda tangan di atas kertas seperti biasanya. Proses otentifikasi dipindah ke dalam format digital. tanda tangan digital ini berfungsi menggantikan proses verifikasi dokumen secara manual.” ujar Kepala Sub Direktorat Teknologi Keamanan Informasi Kominfo, Riki Arif Gunawan, Selama ini, mungkin kita sudah terbiasa membuat dokumen dengan tanda tangan manual atau tanda tangan basah. Di mana pengisian informasi data diri lengkap harus dibubuhi tanda tangan dengan sebuah pena atau pulpen di atas secarik kertas.

Tanda tangan sendiri memiliki peran sangat penting untuk persetujuan sebuah transaksi dan validasi sebuah arsip. Karena hal itu, penggunaan tanda tangan basah yang terkadang sangat menyulitkan akan diganti ke dalam bentuk digital sehingga proses pembuatan dokumen legal bisa dilakukan dengan cepat.

2.4 Sertifikat Digital

Sertifikat Digital adalah paket data yang mengidentifikasikan sesuatu yang sungguh-sungguh ada secara lengkap, dan dikeluarkan oleh CA hanya setelah orang yang berwewenang telah memeriksa identitas entity. Kita mengenal konsep orang ketiga yang bisa dipercaya yang disebut Certification Authority (CA). CA mengeluarkan sertifikat kunci publik, yang mengikat nama pengguna ke kunci publiknya. Dalam kasus tanda tangan digital, untuk seorang pengguna yang mengidentifikasi pengguna lain oleh miliknya dari kunci pribadi, seseorang pasti memperoleh kunci publik pengguna lain dari sumber yang bisa dipercaya. Ketika bisa menjadi pengguna yang lain, pendekatan ini tidak menimbang dengan baik, karena interaksi yang terpisah dengan pengguna lain masih dibutuhkan.

Paket data juga termasuk kunci publik yang dimiliki oleh etinty. Ketika pengirim pesan menandai pesan dengan kunci pribadi, penerima pesan dapat menggunakan kunci publik pengirim (hal ini didapat dari sertifikat yang juga dikirim dengan pesan atau di lain tempat pada jaringan) untuk memeriksa pengirim yang sah. Sertifikat digital diterbitkan oleh otoritas sertifikat (OS). Seseorang atau suatu perusahaan mendapatkan sertifikat digital jika sudah mendaftarkan diri mereka kepada otoritas sertifikat. Otoritas sertifikat tidak hanya menerbitkan sertifikat saja, namun juga memeriksa apakah suatu sertifikat digital masih berlaku atau tidak. Otoritas sertifikat selain memiliki daftar sertifikat digital yang telah diterbitkannya, juga memiliki apa yang disebut dengan daftar sertifikat yang dibatalkan (certificate revocation list).

(3)

Daftar sertifikat terbatalkan (DSB) itu berisi sertifikat-sertifikat apa saja yang sudah tidak berlaku lagi karena tercuri, hilang atau ada perubahan identitas (misalnya perubahan alamat surat elektronik dan alamat rumah). Setiap kali ada pihak yang ingin memeriksa sertifikat digital, ia dapat menghubungi otoritas sertifikat secara online untuk memastikan bahwa sertifikat yang dibatalkan, tentu otoritas sertifikat akan terbebani dan akan memperlambat proses pemeriksa sertifikat digital yang ingin diuji keabsahannya. Oleh karena itu, dalam sertifikat digital terdapat tanggal kadaluarsa. Sertifikat digital yang sudah melampaui tanggal kadaluarsa akan dihapus dari dalam DSB, karena tidak ada pihak manapun yang akan mau memeriksa sertifikat digital yang sudah kadaluarsa.

Otoritas sertifikat juga bisa dibuat secara hirarkis. Misalnya perusahaan Anda memiliki 1000 pegawai yang tersebar di 27 propinsi. Jika setiap pegawai harus mengurus sertifikat digitalnya sendiri-sendiri, tentu ini akan sangat merepotkan pegawai itu. Tentu lebih baik kalau sistem administrator perusahaan Anda membuatkan sertifikat bagi para pegawai.Dalam kasus ini, sistem administrator bertindak sebagai otoritas sertifikat. Nah, sebuah otoritas sertifikat publik di luar perusahaan, sebelumnya akan memberikan izin kepada sistem administrator Anda untuk menjadi otoritas sertifikat. Dengan demikian, sebenarnya secara tidak langsung, sertifikat digital setiap pegawai Anda sitandatangani oleh otoritas sertifikat publik. Otoritas sertifikat publik yang memberikan izin kepada pihak lain untuk menjadi otoritas sertifikat sering disebut otoritas sertifikat utama.

2.5 Digital Signature Algorithm (DSA)

Digital Signature Algorithm (DSA) merupakan teknik atau algoritma kriptografi otentikasi pesan yang menggunakan teknologi kunci publik dan

Secure Hash Algorithm (SHA-256). DSA dikembangkan oleh National Institute of Standard and Technology (NIST) pada tahun 1991. Pada tahun 1994, algoritma ini dijadikan Standard (FIPS) dengan nama Digital Signature Standard (DSS) (Stallings, 2005) .

DSA menggunakan fungsi hash SHA(Secure Hash Algorithm) untuk mengubah pesan menjadi intisari pesan yang berukuran 160 bit. DSA dan algoritma tanda-tangan digital lainnya mempunyai tiga proses utama yaitu:

1. Pembangkitan pasangan kunci (Key Pair Generation)

2. Pembangkitan tanda-tangan digital (Digital Signature Generation)

Verifikasi tanda-tangan digital (Digital Signature Verification).

3.Analisis Dan Perancangan Perangkat Lunak

3.1 Gambaran Perangkat Lunak

Pada bagian ini dijelaskan gambaran umum perangkat lunak yang akan dibuat, Parangkat lunak ini dibuat untuk menciptakan keamanan digital signature algoritma pada sertipikat tanah digital dengan cara mengenkripsi tabel xref yang ada pada file pdf dan merubahnya menjadi string adapaun fungsionalitasnya dalam perangkat lunak ini yaitu:

1. Menginput data pemilik surat tanah 2. Enkripsi surat tanah digital (PDF)

menggunakan DSA dan hash -256

3. Menyimpan data pemilik surat tanah dan publick key pada database

4. Mendownload surat tanah digital (PDF) yang sudah di sisipkan DSA

5. Mendekipsi sertipikat digital (PDF) yang sudah di sisipkan DSA menggunakan publick key yang ada pada database

3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Keterangan

1. Shgb : Nomor Sertifikat Asli Hak Guna Bangunan

2. Imb : Nomor Izin Mendirikan Bangunan

3. Spkl : Nomor Surat pernyataan kepemilikan lahan

4. Sppt_pbb : Nomor Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi Bangunan

(4)

3.2.2 Skema Relasi

3.2.3Data Flow Diagram (DFD) level 0 Over view Diagram

DFD level 0 merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang dimulai dari data masuk sampai dengan data keluar dari sistem proses penerbitan sertifikat tanah.

Gambar 3.1DFD level 0 Over View Diagram

Deskripsi

1. Pemohon Mengajukan Pembuatan Sertipikat tanah.

2. Proses survey untuk mendapatkan data (1) 3. Data survey di berikan kepada kantor bpn 4. Lalu Verifikasi dokumen pengajuan tanah

di ambil dari data survey . (proses 2) 5. Pemberitahuan info Verifikasi Dokumen 6. Penerbitan sertipikat tanah di ambil dari

hasil proses verifikasi dokumen lalu data sertipikat tanah disimpan dan sertipikat tanah di berikan kepada pemohon. (proses 3)

7. Proses penerbitan sertipikat digital di ambil dari data sertipikat lalu sertipikat digital di berikan kepada pemohon dan data sertipikat digital (DSA) dan publick key disimpan di

8. Proses pengecekan sertipikat digital di mulai dari pemohon memberikan sertipikat digital lalu diproses dengan DSA dan di masukan data sertipikat dan publick key dari database.(Proses 5)

9. Setelah selesai pengecekan hasil pengecekan diberikan kepada pemohon.

4.Implementasi Pengujian 4.1 Implementasi Antar Muka

1. Pengimputan data dan sertipikat yang belum di sisipkan DSA

Gambar 4.1 Antar muka Pembangkitan Sertipikat Tanah Digital

2. Hasil Sertipikat digital yang sudah di input

Gambar 4.2 Hasil Sertipikat digital yang sudah di input

3. Proses Verifikasi

Gambar 4.3 Verifikasi

4. Hasil Verifikasi 4.1. Verifikasi Berhasil

(5)

Gambar 4.4 Verifikasi Berhasil

Gambar 4.4 View data Verifikasi

4.2.Verifikasi Gagal

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan membangun perangkat lunak yang dibuat serta mengimplementasikan juga melakukan pengujian, berikut ini adalah hasil kesimpulan yang dapat dijabarkan:

1. Penerapan digital signature algoritma dapat mencegah terjadinya monipulasi data berbentuk digital.

5.2 Saran

Adapun saran-saran untuk pengembangan perangkat lunak sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan ini adalah :

1. Pada pengembangan selanjutnya diharapkan dapat menerapkan algoritma digital signature yang lebih kompleks lagi sehingga semakin sulit terjadinya manipulasi.

Daftar Pustaka

Harsono, B. (2007). Hukum Agraria Indonesia (Sejarah Pembentukan Undang – Undang Pokok. Jakarta.

Itabashi, K. (2011). Portable document format malware. Symantec white paper.

Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi .

Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya Gava Media. Yogyakarta. Mankar, R. d. (2013). Implementation of SHA-256

Algorithm.

Munir, R. (2004). Digital Signature Standard (DSS).

Bandung.

Pressman, R. R. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak. Sebastian, A. (2007). Implementasi dan

perbandingan performa algoritma SHA-1, SHA-256, dan SHA-512. Bandung.

Sibero, A. F. (2011). Kitab Suci Web Programming.

Yogyakarta.

Stallings, W. (2005). Cryptography and Network Security Principles and Practices, Fourth Edition.

Yeni Kustiyahningsih, D. R. (2011). Pemograman Basis Data. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 4.3 Verifikasi  4.  Hasil Verifikasi
Gambar 4.4 Verifikasi Berhasil

Referensi

Dokumen terkait