• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI NGAWI

PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 58 TAHUN 2008

TENTANG

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan .

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 9) ;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;

(2)

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ;

(3)

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Ngawi (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2008 Nomor 03) ;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2008 Nomor 09) ;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah, adalah Kabupaten Ngawi.

2. Pemerintahan Daerah, adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah, adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Ngawi.

4. Bupati, adalah Bupati Ngawi.

5. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi. 6. Perangkat Daerah, adalah unsur pembantu Bupati dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan di Kabupaten Ngawi.

(4)

7. Dinas Daerah, adalah Dinas Daerah Kabupaten Ngawi.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas, adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas Kesehatan.

9. Unit Kerja, adalah bagian dalam organisasi pemerintahan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.

10. Jabatan Struktural, adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. 11. Jabatan Fungsional, adalah suatu kedudukan yang menunjukkan

tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi, keahlian dan/atau ketrampilan untuk mencapai tujuan organisasi Negara.

12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ngawi.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN

Pasal 2

(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas Kesehatan.

(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.

(3) Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan terdiri dari : a. Kepala ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Petugas Pelaksana ; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.

(4) Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas.

(5)

(5) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sebagian tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas sesuai dengan keahlian dan/atau keterampilannya. (6) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dalam Peraturan Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(7) Petugas pelaksana dan kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas. (8) Bagan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

sebagaimana tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 3

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Kesehatan.

Pasal 4

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan sebagian tugas Dinas Kesehatan sesuai bidangnya ; b. pelaksanaan urusan Administrasi.

Pasal 5

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan mempunyai kewenangan :

a. penyusunan, pelaksanaan, pelayanan, pengembangan dan bimbingan teknis ;

b. pelaksanaan koordinasi kegiatan teknis dengan pihak terkait sesuai bidangnya ; dan

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di wilayah kerjanya.

(6)

BAB III

BENTUK LEMBAGA DAN WILAYAH KERJA

Pasal 6

Bentuk lembaga dan wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan terdiri dari :

a. Gudang Farmasi ;

b. Laboratorium Kesehatan ;

c. Pendidikan Tenaga Kesehatan membawahkan : 1. Akademi Keperawatan ;

2. Akademi Kebidanan.

d. Pusat Kesehatan Masyarakat Ngawi dengan wilayah kerja Kecamatan Ngawi ;

e. Pusat Kesehatan Masyarakat Ngawi Purba dengan wilayah kerja Kecamatan Ngawi ;

f. Pusat Kesehatan Masyarakat Paron dengan wilayah kerja Kecamatan Paron ;

g. Pusat Kesehatan Masyarakat Teguhan dengan wilayah kerja Kecamatan Paron ;

h. Pusat Kesehatan Masyarakat Geneng dengan wilayah kerja Kecamatan Geneng ;

i. Pusat Kesehatan Masyarakat Widodaren dengan wilayah kerja Kecamatan Gerih ;

j. Pusat Kesehatan Masyarakat Padas dengan wilayah kerja Kecamatan Padas ;

k. Pusat Kesehatan Masyarakat Kasreman dengan wilayah kerja Kecamatan Kasreman ;

l. Pusat Kesehatan Masyarakat Bringin dengan wilayah kerja Kecamatan Bringin ;

m. Pusat Kesehatan Masyarakat Karangjati dengan wilayah kerja Kecamatan Karangjati ;

n. Pusat Kesehatan Masyarakat Pangkur dengan wilayah kerja Kecamatan Pangkur ;

o. Pusat Kesehatan Masyarakat Kwadungan dengan wilayah kerja Kecamatan Kwadungan ;

p. Pusat Kesehatan Masyarakat Kendal dengan wilayah kerja Kecamatan Kendal ;

(7)

Kecamatan Ngrambe ;

r. Pusat Kesehatan Masyarakat Jogorogo dengan wilayah kerja Kecamatan Jogorogo ;

s. Pusat Kesehatan Masyarakat Sine dengan wilayah kerja Kecamatan Sine ;

t. Pusat Kesehatan Masyarakat Walikukun dengan wilayah kerja Kecamatan Widodaren ;

u. Pusat Kesehatan Masyarakat Kauman dengan wilayah kerja Kecamatan Widodaren ;

v. Pusat Kesehatan Masyarakat Mantingan dengan wilayah kerja Kecamatan Mantingan ;

w. Pusat Kesehatan Masyarakat Tambakboyo dengan wilayah kerja Kecamatan Mantingan ;

x. Pusat Kesehatan Masyarakat Karanganyar dengan wilayah kerja Kecamatan Karanganyar ;

y. Pusat Kesehatan Masyarakat Kedunggalar dengan wilayah kerja Kecamatan Kedunggalar ;

z. Pusat Kesehatan Masyarakat Gemarang dengan wilayah kerja Kecamatan Kedunggalar ;

aa.Pusat Kesehatan Masyarakat Pitu dengan wilayah kerja Kecamatan Pitu.

BAB IV TATA KERJA

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan tugas setiap Pimpinan Satuan Organisasi dan Unit Kerja pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan maupun antar Satuan Organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dan Unit Kerja wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(8)

(3) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dan Unit Kerja bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(4) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dan Unit Kerja wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan Satuan Organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(7) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan Satuan Organisasi dan Unit Kerja dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

BAB V

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN

Pasal 8

(1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah.

(2) Jabatan fungsional diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9

Apabila Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka tugas-tugas Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Dinas.

(9)

PEMBIAYAAN

Pasal 10

Segala pembiayaan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Bupati Ngawi Nomor 44 Tahun 2004 tentang Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan (Berita Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2004 Nomor 57) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ngawi.

Ditetapkan di Ngawi

Pada Tanggal 15 September 2008

BUPATI NGAWI,

ttd

HARSONO

Diundangkan di Ngawi

pada tanggal 15 September 2008

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NGAWI,

ttd

MAS AGOES NIRBITO MOENASIWASONO

Referensi

Dokumen terkait

• Pasal 13 PERJANJIAN menetapkan suatu kerangka kerja bagi pembagian keuntungan yang adil dari pemamfaatan sumber daya genetik yang diakses dari Sistem

Peranan penyidik Kepolisian Resor Rokan Hilir dalam memberantas tindak pidana prostitusi belum berjalan baik karena dalam pelaksanaan pemberantasan tindak pidana

yang berupa perhiasan ataupun batangan dengan menunjukkan persyaratan pembiayaan yang telah ditentukan. Jika persyaratan yang dibawa oleh calon nasabah sudah

Mata Kuliah ini memberikan pengetahuan melakukan permrograman pada web selain itu diberikan pemahaman seni desain web sebagai sarana informasi digital, keterampilan

Mahasiswa memahami latar belakang penggunaan penyuluhan, etika dan metode penyuluhan serta organisasi penyuluhan dan mampu menjelaskan peranan penyuluhan, fungsi,

Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflektor antena, umumnya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah lubang distributor terhadap unjuk kerja fluidized bed gasifier, untuk mengetahui kecepatan minimum

4.19 Menyusun (P4) teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian