• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalsasi ATS (Automatic Transfer Switch) pada Genset (Generator Set) 2800 Watt Berbasis TDR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Optimalsasi ATS (Automatic Transfer Switch) pada Genset (Generator Set) 2800 Watt Berbasis TDR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-602-70570-5-0

http://eproceeding.itp.ac.id/index.php/pimimd2017

© 2017 ITP Press. All rights reserved. DOI 10.21063/PIMIMD4.2017.226-232

Optimalsasi ATS (

Automatic Transfer Switch

) pada Genset

(Generator Set) 2800 Watt Berbasis TDR

Alfith

Dosen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang Jln. Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang, Indonesia

Correspondence should be addressed toalfith.st.tumangguang@gmail.com

Abstrak

Sumber Tegangan utama (PLN) tidak selamanya Kontinyu dalam penyalurannya, adakalanya akan terjadi pemadaman yang kemungkinan disebabkan oleh gangguan pada sistem transmisi ataupun sistem distribusi. Untuk mengantisipasi pemadaman tersebut, diperlukan sumber cadangan seperti Genset. Pada saat sekarang ini pengoperasian Genset banyak dilakukan secara manual, sehingga suplai dari Genset terlambat dalam pengoperasiannya di saat Listrik padam. Untuk mengatasi masalah waktu pengoperasian Genset agar tidak tertunda dapat digunakan suatu Alat Automatic Transfer Switch (ATS) untuk pemindahan otomatis ketika dari sumber utama (PLN) terjadi gangguan (Padam) ke sumber Cadangan (Genset). Starting Automatic merupakan suatu sistem pemindahan (Transfer) untuk Beban dari sumber utama (PLN) ke sumber Cadangan (Genset). Apabila pada sumber utama (PLN) terjadi gangguan (Padam) maka secara otomatis beban akan di suplai dari sumber cadangan (Genset). Ketika beban di suplai dari sumber utama (PLN) maka sumber cadangan (Genset) tidak akan bekerja. Sebelum melakukan perancangan pada box panel, rangkaian kontrol dan daya Starting Automatic di simulasikan dengan menggunakan Aplikasi Fluid-Sim-p.

Kata kunci: ATS, Genset, Starting Automatic, Fluid-Sim-p.

1.

Pendahuluan

Ketika terjadi pemadaman listrik oleh PLN dibutuhkan Supply cadangan listrik. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kerugian-kerugian ketika listrik PLN padam. Bisa kita bayangkan di sebuah kantor tiba-tiba listrik PLN padam sedangkan kegitan kantor sedang berlangsung, secara otomatis kita harus mencari Supply listrik dari sumber yang lain seperti Generator-Set (Genset). Proses mencari dan memindahkan listrik tersebut memakan waktu yang bisa merugikan kantor tersebut. Untuk mengatasi hal ini kantor tersebut perlu memasang panel Automatic Transfer Switch. Kebanyakan pengoperasian Genset dilakukan secara manual, sehingga terlambat dalam pengoperasiannya disaat listrik padam.

Untuk mengatasi kendala waktu pengoperasiannya agar tidak tertunda dapat digunakan satu Starting Automatic, melihat permasalahan diatas maka peerlu dirancang sebuah alat yang berfungsi untuk mensatarting Genset secara otomatis saat PLN padam, kemudian Genset mengambil alih Supply tenaga listrik ke beban ataupun sebaliknya. Kontrol Automatic tersebut biasanya disebut Starting Automatic untuk Genset sebagai standby unit atau sistem Interlok PLN – Genset.

2.

Tinjauan Pustaka

A. Defenisi

Generator merupakan permesinan bantu di kapal berfungsi untuk menyuplai segala kebutuhan listrik yang ada diatas kapal. Perencanaan dan pemilihan kapasitas generator harus mampu memenuhi kebutuhan listrik kapal dalam operasionalnya. Selain itu, pemilihan generator juga harus memperhatikan keefektifan daya generator yang dipilih karena akan berhubungan dengan masalah investasi atau harga yang dikeluarkan. Oleh karena itu, maka dilakukanlah perhitungan ulang kapasitas generator berdasarkan keadaan di lapangan, dengan menggunakan Load Factor peralatan motor yang sudah ada serta Log Book generator yang merupakan pencatatan tegangan, arus, serta cos phi generator pada tiap-tiap kondisi operasional kapal [1].

Kajian tentang analisis back-up system sebagai penyuplai daya listrik di gedung bertingkat bogor trade mall (BTM) Selain mendapat suplai daya listrik dari jaringan utama PLN, Bogor Trade Mall (BTM) juga mempunyai Generator-set (Genset) sebagai Back-Up suplai daya listrik apabila suplai daya listrik utama dari jaringan PLN mengalami

(2)

227

gangguan atau pemutusan aliran listrik secara tiba-tiba. Bogor Trade Mall (BTM) mempunyai tiga unit Generator-set yang berkapasitas masing-masing 1000 kVA untuk memback-up daya listik apabila suplai utama dari PLN menagalami gangguan atau pemutusan aliran listrik secara tiba-tiba [2].

Kajian yang berjudul Penentuan Kapasitas Genset Container Crane Studi Kasus Terminal Petik Kemas Semarang, Generator diesel 3,3 kV mempunyai bebanterbesar 1257 kVA dengan faktor daya0,407, maka kapasitas yang dipilih 1500 kVA. Besar tegangan 3,3 kV karena rugi- rugi yang terjadi kecil sehingga dengan kapasitas 1500 kVA masih stabil dan saluran yang tersedia di jaringan adalah 3,3 kV. Sehingga generator yang dipilih generator diesel 1500 kVA/3,3 kV. Perubahan beban pada generator akan menyebabkan perubahan tegangan diterminalnya, besarnya perubahan tersebut tidak hanya tergantung dari perubahan beban tapi juga tergantung pada faktor beban (Faktor kerja = faktor daya), sehingga menimbulkan istilah regulasi tegangan yang diartikan sebagai kenaikan tegangan bila beban penuh dilepas dimana eksitasi atau penguatannya serta kecepatannya tetap, dibagi dengan tegangan terminal. Jika pada sebuah generator dilakukan pengukuran tegangan dalam keadaan tanpa beban dan berbeban, ternyata terdapat perbedaan dari hasil pengukuran tersebut. Di sini terlihat bahwa dengan berubahnya beban maka tegangan terminal dari generator juga berubah. Perubahan besarnya (Magnetude) tegangan tidak hanya tergantung dari besarnya Regulasi tegangan juga didefinisikan sebagai persentase dari perbedaan tegangan antara tanpa beban dan bebeban terhadap tegangan berbeban [3].

Diesel engine (mesin diesel) adalah salah satu mesin yang dapat merubah energi panas (hasil pembakaran) menjadi energi mekanik (gerak), sebagai bahan bakarnya menggunakan minyak yang berkadar rendah (solar) dan untuk membakar minyak tersebut menggunakan udara bertekanan tinggi. Untuk membangkitkan listrik sebuah mesin diesel menggunakan generator dengan sistem penggerak tenaga disel atau yang biasa dikenal dengan Genset. Pada mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 Arm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang

bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis. Pada mesin diesel penambahan panas atau energi senantiasa dilakukan pada tekanan yang konstan. Pada genset diesel engine digunakan sebagai sumber tenaga generator (Prime Mover Generator). Prime mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator [4].

B. Teori Dasar

Starting Automatic adalah suatu alat pemindah (Transfer) Supply untuk beban dari sumber utama (PLN) ke Genset. Jika terjadi gangguan dari Supply utama yaitu PLN maka kontrol Starting Automatic akan bekerja. Supply utama PLN dan Supply utama Genset bekerja secara Interlock, maksudnya jika sumber utama on maka Supply cadangan tidak bisa mensuplai beban [5].

Starting Automatic ini merupakan sistem penyaluran daya secara Automatic yang berfungsi untuk menjaga kelangsungan penyaluran daya ke beban dengan dua buah penyuplai Automatic [7].

Apabila penyuplai utama telah kembali normal, maka secara Automatic unit Stop pada Genset akan terhubung dan dengan penundaan waktu tertentu Starting Automatic akan bekerja dan akhirnya diSupply kembali oleh penyuplai utama (PLN) [8].

3.

Perancangan Sistem

Perancangan system merupakan tahapan rancangan yang di lakukan secara menyeluruh terhadap pembuatan Optimalisasi ATS Generator Set 2800 Watt Berbasis TDR. Pada Optimalisasi ATS Generator Set 2800 Watt Berbasis TDR ini di lengkapi dengan beberapa komponen yaitu MCB, Relay, Timer, Kontaktor dan komponen pendukung lainnya.

Genset ATS Sumber PLN Beban PLN tidak terjadi Gangguan PLN terjadi Gangguan ( Padam )

(3)

Gambar 3.2 Diagram Alir (Flowchart) Optimalisasi ATS

Prinsip kerja diagram blok yaitu ketika sumber PLN memberikan daya pada beban, namun ketika terjadinya Troble pada PLN maka kontaktor pada ATS secara Automatic akan mengalihkan sumber daya PLN ke Genset. Prinsip kerja dari rancangan tersebut berdasarkan System Interlock sehingga penyaluran energi listrik akan kontinue dengan adanya SystemInterlock dari PLN Genset [6]. Adapun Diagram Alir (Flowchart) pada Perancangan ATS ditunjukkan pada gambar 3.2.

A. Rangkaian Kontrol Starting Automatic

Perancangan dimulai dengan merancang gambar rangkaian kontrolnya, dari rangkaian kontrol tersebut dapat diketahui alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan starting Automatic. Maka dari itu didapatlah gambar rangkaian kontrol starting seperti gambar 3.3.

MCB 1 = Pengaman dari Sumber PLN MCB 2 = Pengaman dari Sumber Cadangan (Genset)

K1 = Kontaktor Supply beban dari PLN K2 = Kontaktor Supply beban dari Genset T1 = Timer untuk waktu tunda On Engine T2 = Timer untuk waktu tunda On K2 Genset

T3 = Timer untuk waktu tunda On K1 PLN

R1 = Relay untuk sensor dari PLN (220 votl)

R2 = Relay berfungsi sebagai mengOffkan Genset

R3 = Relay untuk Starting Genset

Gambar 3.3 Rangkaian kontrol Starting

Emergence switch = Berfungsi untuk memutuskan rangkaian kontrol jika terjadi gangguan.

Dari gambar rangkaian kontrol dapat dilihat bahwa apabila Supply dari PLN mati maka anak kontak dari R1 dan K1 kembali keposisi awal (Standby). Pada saat star Genset anak kontak R3 mulai menstar Genset secara Automatic serta anak kontak T1 untuk mengembalikan posisi awal anak kontak R2. setelah selesai star (Genset On) tegangan belum langsung terhubung kebeban pada saat run Gens karna T2 akan bekerja menyuplai tegangan kebeban setelah Genset hidup, maka akan bekerja untuk mengoperasikan K2 serta pemindahan Supply beban ke Supply cadangan (Genset).

Namun apabila PLN kembali hidup, maka anak kontak R1 dan K2 akan bekerja sehingga memutuskan kontrol dari Genset dan membuka anak kontak pada on Genset dan memindahkan beban ke Supply utama (PLN). Namun agar memastikan PLN stabil, maka anak kontak T3 pada off Genset diberi Timer sekitar 4 detik, sehingga walaupun beban sudah di Supply kembali oleh Supply utama (PLN) Genset akan mati setelah selama 4 detik yang telah di Set pada T3, karena terkadang Supply utama hanya hidup sesaat, kemudian mati kembali.

B. Rangkaian Kontrol Pada Program Fluid-Sim-P

Dalam pengujian rangkaian kontrol menggunakan Fluid-Sim-P semua komponen starting Automatic yang dirangkai penamaan (label) dari komponen harus sesuai, karena

K1

K1 K1 K2 K2

Kontrol Engine Genset GENSET Line R3 T1 3 R3 T2 3 T1 R3 T3 4 K1T3 R1 R1 K2 T2 K2 R1 K1 R2 R2 T3 PLN Line PLN Netral GENSET Netral AKI Positif (+) AKI Negatif (-) K2 EMERGENCY MCB_1_(16A) MCB_2_(16A) O N STARTING Rangkaian Daya BEBAN LAMPU +24V +24V +24V 0V 0V 0V PLN PADAM PLN ON 1 2 3 5 9 10 15 18 19 20 21 22 20 11 8 21 10 15 719 9 10 15 3 4 18 10

(4)

229

apabila label dari komponen yang digunakan maka rangkaian yang telah dibuat pada Fluid-Sim-P bisa disimulasikan. Misalkan label dari anak kontak relay harus sesuai dengan label anak kontak relay yang digunakan.

Gambar 3.4 Tampilan Fluid-Sim-P

Kemudian buat rangkaian kontrol starting didalam kolom yang tersedia pada Fluid-Sim-P, akan tetapi gambar rangkaian kontrol yang dirangkai harus pas dengan besar tampilan layar pada Fluid-Sim-P, karena apabila gambar rangkaian terlalu besar maka rangkaian kontrol tidak akan bisa disimulasikan.

Gambar 3.5 Rangkaian Kontrol Pada Aplikasi

Fluid-Sim-P

Setelah rangkaian kontrol selesai dibuat pada Fluid-Sim-P maka klik tanda star (F9)

untuk mensimulasikan rangkaian control. Maka terlihatlah pada gambar rangkaian bahwa sumber dari PLN dalam keadaan hidup. Untuk penandaan dari simulasi ini bahwa Beban di Supply oleh PLN yaitu terlihat dari gambar Rangkaian yang jalurnya berwarna Merah.

Gambar 3.6 Saat Beban Di Supply Oleh PLN

Untuk mensimulasikan rangkaian berikutnya yaitu rangkain starting genset Dengan mengklik saklar bantu yang ada pada line PLN (Memutus). Untuk penandaan pada Gambar Rangkaian berikut yaitu pada saat Genset Starting, bisa terlihat pada Jalur yang berwarna Merah.

(5)

Pada saat catu daya PLN padam (gangguan) maka anak kontak NC pada R1 akan mendeteksi kemudian rangkaian kontrol star Genset akan hidup dan T1 akan bekerja. Setelah 3 detik anak kontak T1 mulai menstar Genset secara Automatic. Setelah itu anak kontak T2 akan menghambat tegangan langsung kebeban pada saat run Genset. Lalu anak kontak T2 akan bekerja selama 3 detik untuk pemindahan beban ke K2 (Beban dari Genset). Dan selanjutnya yaitu Beban di Supply oleh Genset, juga dapat di lihat pada jalur berwarna Merah penandaan Beban di Supply oleh Genset.

Gambar 3.8 Saat Beban disupply oleh Genset.

Dari percobaan dengan menggunakan Fluid-Sim-p dapat dilihat bahwa rangkaian starting yang dirancang bekerja dengan benar, baik rangkaian kontrol maupun rangkaian daya. Kemudian barulah rangkaian kontrol dan rangkaian daya dipasang atau dirangkai sesuai dengan gambar rangkaian.

C. Rancangan Panel Starting Automatic

Gambar 3.9 Rancangan Panel Starting

Komponen-komponen pada panel. Dari bagian bawah terdapat terminal berfungsi untuk sambungan dari masukan dan keluaran control ATS.

Pada jalur yang pertama terdapat 2 buah MCB 1 fasa dimana MCB yang pertama dari pintu panel adalah pengaman dari sumber PLN dan MCB ke dua sebagai pengaman sumber dari Genset. Pada urutan ke tiga terdapat satu buah Relay AC (220 Volt). Pada urutan ke empat terdapat satu buah Timer yang berfungsi sebagai waktu tunda Starting Genset. Pada urutan ke lima terdapat Timer yang berfungsi sebgai waktu tunda beban di Supply Genset. Pada urutan ke enama terdapat Timer yang berfungsi sebagai waktu tunda beban di Supply kembali oleh PLN atau bisa berfungsi sebagai waktu tunda untuk Off Genset.

Pada jalur kedua terdapat 2 buah Relay DC dimana Relay yang pertama dari pintu panel berfungsi sebagai Acc Genset maksud dari Acc Genset yaitu sebagai anak kontak Starting. Pada urutan ke tiga terdapat satu buah kontaktor dimana kontaktor tersebut berfungsi sebagai Supply dari PLN dan pada urutran ke empat terdapat kontaktor yang berfungsi sebagai Supply dari Genset.

Pada pintu panel terdapat lampu tanda (Indikator), dimana lampu tanda (Indikator) dipasang di pasang dengan tiga warna, yaitu warna pertama berwarna biru berfungsi sebagai tanda Supply dari PLN, lampu tanda selanjutnya berwarna kuning berfungsi sebagai tanda Supply dari Genset dan lampu tanda yang terakhir yaitu berwarna merah berfungsi sebagai tanda Genset dalam keadaan Starting.

Di bawah Lampu Tanda (Indikator) terdapat satu buah alat ukur yaitu Voltmeter. Voltmeter dapat menunjukkan tegangan yang dihasilkan Dan dibawah Alat Ukur terdapat satu buah Emergency Swith yang berfungsi sebagai pemutus Rangkaian jika ada terjadi gangguan.

D. Supply Utama dan Supply Cadangan pada Starting

Starting Automatic menggunakan Supply pada pengoperasiannya. SupplyStarting ada 2: 1. Supply Utama (PLN)

2. Supply Cadangan (Genset)

Supply cadangan itu sebenarnya bukan hanya dari generator Set (generator yang digerakkan oleh mesin disel) saja akan tetapi juga bisa dari Supply cadangan lain seperti panel sel surya (solar sel). Akan tetapi pada kenyataannya banyak yang menggunakan generator set (Genset) sebagai suplai cadangan,

(6)

231

Generator Set ini ada yang menggunakan bahan bakar solar, premium dan campuran premium dan Oil.

Adapun spesifikasi generator Set yang digunakan.

Merk : TIGER

Rated kW : 2,8 KW

RatedVoltage : 220 Volt

Freuency : 50 Hz

Battery Voltage : 12 V DC

4.

Analisa dan Pengujian Sistem

Berdasarkan hasil pengujian yang telah di lakukan yaitu pada saat PLN Off perbandingan antara TDR yang di gunakan pada perancangan ini dengan Stopwath, maka di dapatlah hasil perbandingan seperti pada table 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3 Data pengujian pada saat PLN Off

No Setting TDR of Genset Pengukuran dengan stopwatch 1 2 Detik 2,68 Detik) 2 4 Detik 3,12 Detik 3 4 Detik 4,38 Detik 4 5 Detik 5,02 Detik

Pengujian selanjutnya yaitu perbandingan antara TDR yang digunakan dengan stopwatch, maka di dapatlah hasil perbandingan seperti pada table 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Data Pengujian Pada Saat Genset On

No Setting TDR On Beban Pengukuran dengan Stopwatch 1 2 Detik 2,9 Detik) 2 4 Detik 3,10 Detik 3 4 Detik 4,25 Detik 4 5 Detik 5,02 Detik

Setelah didapat hasil pengunjian saat beban di Supply oleh Genset, dilanjutkan dengan pengujian saat PLN kembali On, maka di dapatlah hasil seperti pada table 3.5 berikut ini .

Tabel 3.5 Data Pengujian Pada Saat PLN On

No Setting TDR Off Genset Pengukuran dengan Stopwatch 1 2 Detik 2,34 Detik) 2 4 Detik 3,04 Detik 3 4 Detik 4,24 Detik 4 5 Detik 5,23 Detik

Pengujian alat starting Automatic ini dapat di lakukan berdasarkan berbagai kondisi :

1. Kondisi ON/OFF Genset. 2. Kondisi Beban diSupply PLN. 3. Kondisi Beban di Supply Genset.

Dalam pengujian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara kerja rangkaian kontrol dan rangkaian daya Starting Automatic pada saat pemindahan Supply beban. Pada pengujian Starting dilakukan dengan simulasi menggunakan Fluid-Sim-P dimana pada saat Supply PLN mengalami gangguan (mati), maka anak kontak Normally Close (NC) R1 akan menutup dan akan menghubungkan rangkaian kontrol untuk menstarter Genset, sehingga Genset akan hidup.

A. Kondisi On / Off Genset

Pada saat Genset On normal (Berbeban), maka dilakukan pengukuran tegangan antara fasa-netra sebesar 222Volt, ketika Supply PLN padam Genset tidak akan langsung hidup karena anak kontak T1 akan berkerja dengan waktu yang telah di set 3 detik sebagai waktu tunda starting, guna untuk mengantisipasi apakah PLN akan hidup kembali atau tidak., setelah genset start (hidup) anak kontak T2 akan bekerja dengan waktu yang diset selama 3 detik untuk pemindahan Supply beban ke Genset setelah Genset bekerja stabil.

Sedangkan Off Genset akan bekerja apabila sumber PLN kembali hidup secara normal. Pada saat PLN menyala, maka Anak kontak R2 dan T3 akan bekerja. T3 yang berfungsi memberi waktu tunda selama 4 detik untuk Stop Genset. Waktu Stop Genset sengaja diberi waktu tunda selama 4 detik yang berfungsi untuk mengantisipasi apabila PLN mengalami gangguan kembali sehingga tidak setiap sebentar Genset start, karena untuk Start membutuhkan daya batrai yang besar.

B. Kondisi Beban di Supply PLN

Dalam pengujian kondisi beban diSupply PLN beban yang digunakan adalah 6 titik lampu TL, dimana dalam satu titik lampu tersebut ada dua buah lampu TL yang masing-masingnya memiliki kapasitas 36 Watt. Dari pengujian yang dilakukan didapat hasil pengukuran didapat arus fasa R 4,5 A dengan tegangan 228 Volt. Pada saat pengujian, semua rangkaian berjalan sesuai fungsinya. Untuk pemindahan Supply kebeban juga diberi waktu tunda yaitu pada T3 dimana apabila suplai PLN hidup maka beban juga tidak langsung hidup karena terkadang Supply PLN juga belum stabil, jika Supply PLN langsung diberi beban maka beban yang digunakan juga akan

(7)

cepat rusak karena arus yang tidak stabil. Sedangkan pada PLN dan Genset terdapat perbedaan fasa sehingga apabila langsung dipindahkan dari rangkaian daya Genset ke PLN akan terjadi bunga api atau terjadi hubung singkat, dan waktu tunda PLN diSet selama 4 detik pada T3.

C. Kondisi Beban diSupply Genset

Dalam pengujian kondisi beban diSupply oleh Genset, pengujiannya masih sama dengan pengujian pada kondisi beban diSupply oleh PLN. Pada saat Supply PLN gangguan (padam), maka anak kontak NC R1 akan menutup. Lalu anak kontak T1 akan bekerja untuk meStarting genset dengan waktu tunda 3 detik setelah PLN padam. Setelah genset hidup, genset tidak langsung dibebani karena untuk membebani Genset diberi waktu tunda 3 detik pada T2 tujuannya untuk mengamankan beban agar beban tidak mengalami kerusakan karena arus Genset yang tinggi atau arus yang melebihi kapasitas beban itu hingga membuat beban cepat rusak.

D. Starting Automatic

Rangkaian Starting ini bekerja secara Interlock yaitu apabila Supply PLN padam maka T1 akan bekerja untuk menstar Genset sedangkan T2 bekerja untuk pemindahan Supply kebeban dari PLN ke Genset. Dari gambar rancangan diatas diperlihatkan sumber utama masuk ke Starting melalui terminal Incoming dari PLN dan sumber cadangan masuk ke Starting melalui terminal Incoming dari Genset. Sedangkan Supply ke beban dari

Starting disambungkan pada terminal

Outgoing. Untuk menyambungkan beban dengan sumber digunakan komponen MCB 1 fasa dan kontaktor. Ketika beban tersambung dengan PLN maka kontaktor 1 dan Relay 1 akan bekerja.

Untuk kontaktor Genset tidak akan bisa aktif, karena sebelum disambungkan ke terminal Coil kabel kontrol disambungkan ke anak kontak NC R1 apabila R1 bekerja maka anak kontaknya akan membuka dan juga berfungsi untuk mendeteksi apabila PLN padam. Sedangkan ketika beban tersambung dengan sumber cadangan (Genset) maka kontaktor yang bekerja adalah kontaktor 2. Sedangkan pada kontaktor 1 pemindah Supply beban dari PLN tidak akan bekerja karena R1 tidak diSupply dari PLN.

Sedangkan pada kondisi Automatic yang harus dipenuhi pada sistem ini adalah ketika PLN padam maka Supply ke Relay kontrol

PLN padam sehingga anak kontak NC Relay kembali keposisi normal, sehingga Supply dari baterai dapat menghidupkan Genset untuk menStarting (menghidupkan) Genset. Barulah beban dapat di Supply dari Genset. Namun apabila suplai PLN telah hidup, maka anak kontak NC Relay kembali terbuka sehingga beban kembali di Supply dari PLN.

5.

Simpulan

Pada perancangan rangkaian Starting Automatic ini dapat diambil kesimpulan yaitu, Panel Starting adalah suatu alat pemindah (Transfer) Supply untuk beban dari sumber utama (dalam hal ini PLN) ke Genset. Apabila PLN hidup kembali, maka Genset akan mati. Apabila tegangan salah satu fasa dari Genset hilang maka K2 Genset tidak akan bekerja dan beban tidak akan diSupply dari Genset. Rangkaian kontrol dan daya Starting berjalan dengan baik dan sebelum melakukan Wiring pada panel, maka rangkaian kontrol dan daya

Starting sudah disimulasikan dengan

menggunakan aplikasi Fluid-Sim-P.

Referensi

[1] Radiansyah (2012) Generator Penyuplai

Listrik Pada Kapal, Surabaya

http://one.indoskripsi.com/node/7899. Posted January 21st, 2009 by ernmust,GeneratorSet.

[2] Hermawan Hendra (2013). Analisis Back-Up System Sebagai Penyuplai Daya Listrik Di Gedung Bertingkat Bogor Trade Mall (BTM), Bogor.

[3] Anggoro Bayu (2010). Penentuan Kapasitas Genset Container Crane Studi Kasus Terminal Petik Kemas, Semarang.

[4] Sumardjati, Prih dkk. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1. Departemen Pendidikan Nasional.

[5] Suhadi, dkk (2008). Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 1. Departemen Pendidikan Nasional.

[6] Sudiharto Indhana, ST.,MT dkk (2005). Optimalisasi Sistem ATS dan AMF PLN-Genset Berbasis PLC Dilengkapi Dengan

Monitoring. Dilengkapi dengan

Monitoring. Teknik Elektro Industri PENS-ITS.Surabaya.

[7] Standar Nasional Indonesia 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. Jakarta: Yayasan PUIL.

[8] Waluyanti, Sri,dkk. (2008). Alat Ukur dan Teknik Pengukuran Jilid 1. Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Blok ATS PLN Genset
Gambar 3.2 Diagram Alir (Flowchart) Optimalisasi ATS
Gambar 3.6  Saat Beban Di Supply Oleh PLN
Gambar 3.8 Saat Beban disupply oleh Genset.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai tegangan keluaran dari tegangan AC variabel dengan tegangan yang ditampilkan pada LCD ATS.. Tabel Pengujian sensor

Pekerjaan yang digantikan oleh ATS dari operator di antaranya menyalakan emergency generator saat terjadi pemadaman (starting genset), memantau kondisi operasi genset hingga

tegangan AC yang dapat digunakan sebagai tegangan input pada mikrokontroller, bagaimana menentukan rele yang dapat bekerja pada tegangan 220 volt 50 Hertz sehingga

akan mengukur nilai tegangan dari sumber cadangan terlebih dahulu, jika nilai tegangan yang diperoleh sebesar 220 volt makan beban akan mendapatkan arus dari

Di bagian kanan pada gambar 5 terlihat juga 1 buah MCB sebagai pengaman kontrol ACB PLN, Relay Priorotas PLN (RP) yang berfungsi sebagai pendeteksi source PLN

Pada Panel Surya ini diimplementasikan Automatic Transfer Switch (ATS) yang berfungsi jika baterai pada Panel Surya kurang dari set point yang mana tegangan