BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dipaparkan definisi operasional, desain penelitian, sumber data, waktu penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
3.1 Definisi Operasional
Model pembelajaran menulis berbasis penelitian adalah rencana pembelajaran menulis makalah berdasarkan hasil penelitian. Dalam disertasi ini, pembelajaran berbasis penelitian merujuk pada model latihan inkuiri yang dikembangkan Suchman dalam Models of Teaching (2000: 179-180). Model penelitian ini dimodifikasi sesuai dengan karakteristik pembelajaran menulis. Model dikemas untuk memberikan kesempatan dan memotivasi mahasiswa dalam memperoleh pengalaman belajar melalui kegiatan inkuiri dan eksplorasi yang dituangkan dalam tulisan berupa makalah berdasarkan hasil penelitian. Mahasiswa melaksanakan kegiatan (a) mengidentifikasi masalah dengan cara merumuskan masalah; (b) menyusun strategi penelitian dengan cara merumuskan hipotesis penelitian berupa kegiatan membaca kritis dalam hal: mencari data, mengkaji data, dan analisis data melalui buku perpustakaan, majalah, koran, tabloid, penjelajahan internet; (c) mereproduksi hasil penelitian di lapangan dengan cara menulis hasil verifikasi data di lapangan dan menganalisisnya. Kegiatan difokuskan pada mencari dan mengkaji data serta mengujicobakan masalah berupa kegiatan analisis data melalui observasi, angket, wawancara, dan studi
lapangan, serta menarik kesimpulan; (d) merevisi karangan; dan (e) melakukan publikasi.
Karya ilmiah yang dipilih dalam penelitian ini berbentuk makalah yang
ditulis berdasarkan hasil penelitian. Makalah tersebut disusun berdasarkan penelitian yang mengungkapkan gagasan hasil pengamatan, tinjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan baku, yang isi maupun kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan dan disajikan dalam seminar. Adapun alasan memilih makalah sebagai wujud karya ilmiah karena (a) kebanyakan makalah mahasiswa disusun hanya berdasarkan data rasional saja, belum diolah berdasarkan data empiris sebagai hasil penelitian; (b) kemajuan suatu perguruan tinggi sebagai masyarakat ilmiah ditandai dengan tingginya tingkat produktivitas karangan ilmiah. Karya ilmiah yang baik bertitik tolak dari kegiatan penelitian. Hal ini menunjukkan adanya proses kegiatan ilmiah berbentuk penelitian dengan memahami masalah, menyajikan data, menganalisis data, mengevaluasi, dan menyimpulkan; (c) selain itu, hasil penelitian ini dapat menggambarkan tingginya kualitas pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Juga memberikan sumbangan kepada mahasiswa dan dosen tentang variasi model pembelajaran menulis karangan ilmiah; (d) lebih jauh lagi, hasil penelitian ini dapat menciptakan budaya penelitian untuk setiap mata kuliah sehingga menghasilkan makalah penelitian yang unggul.
Sesuai dengan tujuan di atas, penerapan model tersebut dipantau melalui variabel proses dan produk. Variabel proses meliputi aktivitas dosen dan aktivitas mahasiswa dalam kelas. Variabel produk meliputi hasil belajar mahasiswa berupa makalah berdasarkan hasil penelitian.
3.2 Metode Penelitian
Tujuan akhir penelitian ini adalah mengembangkan model pembelajaran menulis berbasis penelitian. Model ini disusun berdasarkan kajian konsep dan teori proses menulis, kajian penelitian, kajian hasil penelitian terdahulu yang relevan, analisis kebutuhan menulis makalah, dan kajian empiris tentang kondisi aktual pembelajaran menulis yang berbasis penelitian.
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, pendekatan ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan diarahkan sebagai a process used to develop and validate educational product. (Borg dan Gall, 1989). Produk dimaksud adalah penemuan model pembelajaran menulis makalah di perguruan tinggi.
Penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk memperbaiki praktik. Dengan demikian, penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasikan produk-produk pendidikan.
Penelitian pengembangan diarahkan sebagai proses pengembangan produk. Pengembangan produk dimaksud adalah penemuan model untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menulis makalah di perguruan tinggi.
Secara operasional, penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Rancangan kegiatan setiap siklus adalah sebagai berikut.
a. Pengembangan siklus I model pembelajaran menulis berbasis penelitian dilaksanakan melalui kegiatan berikut ini. Kegiatan penelitian pada tahap ini meliputi:
1) kajian konseptual dan analisis penelitian terdahulu,
2) survey lapangan untuk memotret kondisi objektif pembelajaran menulis karangan ilmiah (studi pendahuluan)
3) mengkaji hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan model pembelajaran menulis,
4) mengkaji pendekatan dan strategi pembelajaran dalam menerapkan model, 5) mengembangkan model pembelajaran menulis berbasis penelitian yang
dilakukan oleh dosen model,
6) mengamati, mendeskripsikan, menganalisis, dan membahas hasil uji coba pengembangan model pembelajaran menulis berbasis penelitian,
7) mendeskripsikan hasil refleksi pembelajaran, 8) memperbaiki model.
b. Pengembangan siklus II model pembelajaran menulis berbasis penelitian dilaksanakan melalui kegiatan berikut ini.
pembelajaran menulis berbasis penelitian terhadap kelompok perlakuan yang dilakukan oleh dosen model.
2) Mengamati, mendeskripsikan, menganalisis, dan membahas data verbal dan data nonverbal pada saat penelitian berlangsung untuk menggali kemampuan menulis para mahasiswa selama pembelajaran berlangsung. 3) Mendiskusikan dan merefleksikan kegiatan sebagai masukan untuk
perbaikan model.
c. Pengembangan siklus III model pembelajaran menulis berbasis penelitian dilaksanakan melalui kegiatan berikut ini.
1) Mengembangkan model pembelajaran menulis berbasis penelitian yang dilakukan oleh dosen model.
2) Mengamati, mendeskripsikan, menganalisis, dan membahas hasil pengembangan model pembelajaran menulis berbasis penelitian.
3) Mendeskripsikan hasil refleksi pembelajaran. 4) Memperbaiki model pembelajaran.
Berikut ini dipaparkan desain penelitian berupa diagram alur.
Siklus I Siklus II Siklus III
Kajian Konseptual Perlakuan II Perlakuan III
Model Konseptual Revisi Model Penghalusan
Perlakuan I Penghalusan Model Model Akhir
Gambar 3.1
Diagram Alur Penelitian Pembelajaran Menulis Berbasis Penelitian
3.3 Data
Data penelitian ini adalah hasil kemampuan menulis makalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Data primer penelitian yaitu makalah dan data sekundernya berupa angket, penilaian diri, dan jurnal mahasiswa. Data kemampuan tersebut diperoleh melalui hasil tes dan hasil observasi kegiatan proses pembelajaran menulis berbasis penelitian. Selain itu, data tentang tanggapan mahasiswa terhadap model pembelajaran menulis berbasis penelitian diambil melalui angket, jurnal mahasiswa, dan penilaian diri.
Populasi penelitian ini adalah hasil pembelajaran menulis makalah sebanyak 100 makalah. Berdasarkan analisis dan pertimbangan keterbatasan waktu, analisis data dibatasi sebanyak 30 sampel sebagai hasil pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian. Penilaian dilakukan dengan menggunakan dua penimbang.
3.4 Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia berjumlah 70 mahasiswa angkatan 2004/2005 dan
hanya memilih 30 mahasiswa kelas A saja sebagai sampel. Alasan pembatasan
analisis sampel penelitian adalah berikut ini.
a. Mahasiswa tersebut dihadapkan pada tuntutan keterampilan menulis makalah yang memerlukan banyak latihan, antara lain : (a) penguasaan keterampilan menulis makalah sebagai persyaratan kelulusan mata kuliah, (b) penulisan makalah dapat dilakukan dengan kelompok teman sebaya dalam berbagai situasi, seperti dalam belajar, bermain, dan bekerja sama, dan sebagainya, (c) penunjang ekstra kurikuler yang sesuai dengan bakat, minat, dan karakteristik pribadi, sehingga dapat dimanfaatkan dalam kelompok belajar dan organisasi, dan (f) persiapan diri untuk program latihan profesi dan penulisan skripsi, (g) pelatihan kecakapan diri, organisasi himpunan biasanya menyelenggarakan pelatihan penulisan karangan ilmiah yang berkaitan dengan penulisan makalah dan skripsi.
b. Dalam dimensi prestasi dan geografi, Universitas Pendidikan Indonesia lokasinya mudah dijangkau oleh peneliti. Dari sistem pembelajaran dan kurikulum sudah menerapkan model-model pembelajaran secara bervariasi. c. Dalam pengembangan bakat dan minat para mahasiswanya, UPI sudah banyak
melahirkan para penulis lokal, nasional, dan internasional sehingga mampu mengenali kepiawaian para mahasiswanya untuk mensinergikan antara karakeristik tulisannya dengan pilihan-pilihan media massa yang tersedia. d. Ruang lingkup pelaksanaan perlakuan dan penilaian keterampilan menulis
memiliki kesamaan model dan kriteria penilaian, sehingga hasil yang diperoleh akan memiliki kesamaan perlakuan dan penilaian.
3.5 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan instrumen berikut ini. a. Pedoman Model Pembelajaran Menulis Berbasis Penelitian
Pedoman tersebut merupakan acuan pembelajaran menulis bagi dosen untuk melaksanakan pembelajaran menulis karangan ilmiah yang berisi pendahuluan, langkah-langkah pembelajaran, wacana ilmiah: makalah, lembar latihan analisis karangan ilmiah, format revisi karangan mahasiswa, dan pedoman penilaian.
b. Instrumen Tes
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data awal dan akhir mengenai penguasaan keterampilan menulis karangan ilmiah. Untuk keperluan itu dibuat tes mengarang makalah. Instrumen tes yang digunakan yaitu prates
dan pascates. Sebelum digunakan, instrumen tes tersebut diuji agar validitas dan reliabilitasnya terpenuhi. Soal tes mengarang tersebut diperiksakan kepada teman-teman seprofesi dan juga berdasarkan pertimbangan pakar. Perangkat soal pada tes awal sama dengan pada tes akhir berupa tes mengarang makalah. Kemampuan menulis secara kualitatif dilakukan dengan menganalisis karangan mahasiswa hasil prates dan pascates dengan menggunakan kriteria yang diadaptasi dari Jacobs dkk. (1981:101).
c. Observasi/ Catatan Lapangan
Observasi secara umum adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan berlangsung dengan atau tanpa alat bantu. Merekam di sini berarti melihat, mendengar, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai aktivitas mahasiswa dan dosen selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi, setiap observer mengamati setiap perilaku mahasiswa dan dosen di kelas dalam menerapkan pembelajaran berbasis penelitian. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur. Pengamat atau observer hanya membubuhkan tanda centang () pada tempat yang tersedia karena lembar observasi ini sudah siap pakai. Aktivitas dosen yang diamati selama proses pembelajaran adalah kemampuan membuka pelajaran, sikap dosen dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran, kemampuan menggunakan media, evaluasi, dan kemampuan menutup pelajaran. Adapun hal-hal yang diamati dari aktivitas mahasiswa dalam kelompok (pembelajaran berbasis penelitian) di antaranya
aktivitas mahasiswa dalam mengajukan pendapat atau pertanyaan, memperhatikan penjelasan dosen, dan mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
d. Angket Mahasiswa
Angket sikap mahasiswa digunakan untuk mengukur sikap dan tanggapan mahasiswa mengenai pokok bahasan dan pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Angket adalah sekumpulan pertanyaan atau pernyataan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau pernyataan melalui jawaban yang telah disediakan atau melengkapi kalimat. Dalam penelitian ini menggunakan angket yang diberikan setelah proses pembelajaran. Angket penelitian digunakan untuk memperoleh data tentang sikap mahasiswa terhadap pembelajaran menulis makalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis penelitian
e. Jurnal mahasiswa
Jurnal adalah rekaman tertulis tentang bahan yang telah dipelajari mahasiswa. Jurnal ini diberikan kepada mahasiswa setiap akhir proses pembelajaran. Tujuan diberikan jurnal tersebut yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Hasilnya digunakan untuk melakukan perbaikan pada tindakan proses pembelajaran berikutnya.
f. Lembar Latihan Menganalisis Makalah
Lembar latihan kemampuan analisis diberikan kepada mahasiswa pada awal pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis makalah. Lembar latihan berupa kertas folio bergaris yang disediakan oleh peneliti.
Setiap kegiatan menulis makalah sejak perencanaan, penulisan, dan revisi dikumpulkan berbentuk dokumen portofolio. Kumpulan karangan tersebut dapat menunjukkan kekurangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah data dari berbagai instrumen diperoleh, kemudian data diklasifikasikan menurut jenisnya. Data primer berupa makalah dijadikan satu klasifikasi, data sekunder berupa hasil angket, penilaian diri, dan jurnal mahasiswa masing-msing dijadikan tiga klasifikasi data. Data yang terkumpul bersifat kualitatif, karena itu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini pada umumnya adalah teknik analisis deskriptif.
Kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian dianalisis berdasarkan aspek-aspek karya tulis ilmiah. Aspek-aspek tersebut di antaranya: a. kemampuan menggunakan ciri-ciri makalah yang meliputi: (1) perumusan
masalah, (2) penyajian pengertian tentang judul atau permasalahan, (3) penyajian fakta, (3) pembahasan masalah, (4) penerapan landasan teori yang relevan dengan permasalahan;
b. kemampuan menerapkan struktur makalah yang meliputi: (1) penulisan judul, (2) penulisan peruntukan, (3) pencantuman nama dan identitas penulis, (4) pencantuman nama lembaga, kota, dan tahun penulisan makalah, (5) organisasi makalah: pendahuluan, isi, dan penutup, (6) penggunaan rujukan pustaka, (7) penyajian data berasarkan hasil penelitian, dan (8) penggunaan daftar pustaka; c. kemampuan menggunakan kebahasaan dalam makalah yang meliputi: (1)
penggunaan huruf kapital, ejaan, tanda baca, dan istilah, (2) ketepatan penggunaan pilihan kata dan bentukan kata, (3) penggunaan kalimat efektif, (4) penyusunan paragraf yang kohesif dan koheren.
Analisis makalah dilakukan antarpenimbang oleh dua orang dosen model yang sudah berpengalaman menilai makalah. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga tingkat objektivitas pengukuran.
Pedoman penilaian kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 5.1
Pedoman Penilaian Makalah Berbasis Penelitian
No. Aspek-aspek Penilaian Nilai Skor
A B C D E
1. Ciri-ciri Makalah
1.1 Merumuskan masalah
1.2 Menyajikan pengertian tentang judul atau
permasalahan
1.3 Menyajikan fakta
1.4 Membahas masalah
1.5 Menerapkan landasan teori yang relevan
dengan permasalahan
2. Struktur Makalah
2.1 Menulis judul
2.2 Menulis peruntukan
2.3 Mencantumkan nama dan identitas
penulis
2.4 Mencantumkan nama lembaga, kota, dan
tahun penulisan makalah
2.5 Disusun atas organisasi makalah:
pendahuluan, isi, dan penutup
2.6 Penggunaan rujukan pustaka
2.7 Penyajian data berasarkan hasil penelitian
2.8 Penggunaan daftar pustaka
3. Penggunaan Kebahasaan
3.1 Penggunaan huruf kapital, ejaan, tanda
baca, dan istilah
3.2 Penggunaan pilihan kata dan bentukan
kata
3.3 Penggunaan kalimat efektif
3.4 Penyusunan paragraf yang kohesif dan
koheren
Keterangan: Nilai A= Sangat Baik, B=Baik, C=Kurang Baik, D=Cukup, E=Jelek Skor: A=5, B=4, C=3, D=2, E=1
Sumber: Suherli (2002) dengan penyesuaian.
Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa menulis makalah berbasis penelitian dilakukan penilaian terhadap semua aspek beserta unsur-unsurnya. Setiap unsur yang diukur diberi bobot nilai A, B, C, D, dan E sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa yang diperlihatkan dalam makalahnya. Makna nilai-nilai tersebut masing-masing ialah sebagai berikut: A adalah sangat baik, B adalah baik, C adalah kurang baik, D adalah kurang, dan E adalah jelek. Setiap huruf mutu yang
didapat diberi bobot berupa skor (angka). Adapun bobot angka untuk setiap huruf mutu adalah sebagai berikut: Huruf mutu A diberi bobot nilai 5, huruf mutu B diberi bobot nilai 4, huruf mutu C diberi bobot nilai 3, huruf mutu D diberi bobot nilai 2, dan huruf mutu E diberi bobot nilai 1. Penilai memberikan skor berdasarkan pengamatannya terhadap kualitas penggunaan aspek-aspek menulis makalah yang dibuat oleh mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa diberi bobot angka 1 - 5 untuk setiap aspek yang ditulisnya sesiaai dengan kualitasnya. Berdasarkan kepada sistem pengukuran di atas, maka dapat ditetapkan rentangan skor kemampuan mahasiswa dalam menulis makalah jenis tinjauan ilmiah. Skor terendah atas kemampuan mahasiswa menulis makalah adalah 15, sedangkan skor tertinggi adalah 75.
Penilaian makalah mengalami penyempurnaan dalam penelitian. Makalah yang ditulis mahasiswa merupakan suatu karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian. Untuk mengetahui kadar keilmiahannya maka dirancang pedoman penilaian keilmiahan makalah. Kriteria penilaian keilmiahan makalah yang disarankan Jacobs dkk. (1981: 101) dan Suherli (2002) meliputi isi makalah, organisasi makalah, pilihan kata, kalimat, ejaan, dan mekanik. Dengan beberapa penyesuaian, pedoman tersebut digmanfaatkan untuk menilai keilmiahan makalah. Berikut ini disajikan pedoman penilaian keilmiahan makalah.
Tabel 5.2
Pedoman Penilaian Keilmiahan Makalah Berbasis Penelitian
Aspek Kategori Level
Skor
Kriteria Skor
Isi Maka-lah
Sangat Baik 27-30 Menguasai masalah, benar, cermat dalam
mengembangkan masalah, padat informasi, relevan dengan tema, dan tuntas
Baik 22-26 Menguasai sebagian masalah, memadai,
pengembangan masalahnya terbatas, sebagian relevan dengan tema, namun rinciannya kurang lengkap
Cukup 17-21 Pengetahuan tentang subjek terbatas, kurang
benar, pengembangan tema kurang memadai, permasalahan tidak cukup
Kurang 13-16 Pengetahuan terhadap subjek kurang, tidak ada
substansi, plagiat, tidak benar, tidak berkaitan dengan tema, tidak ada permasalahan
Organi-sasi Makalah
Sangat Baik 18-20 Ekspresi lancar, gagasan ternyatakan dengan
jelas, ringkas, tersusun baik, urutan logis dan kohesif
Baik 14-17 Kurang lancar, kurang terorganisasi, tetapi
gagasan utama ternyatakan, unsur penunjang terbatas, urutan logis tetapi kurang lengkap
Cukup 10-13 Tidak lancer, pokok pikiran membingungkan,
atau tidak saling terkait, urutan dan pengembangan tidak logis
Kurang 7-9 Tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau
tidak layak dinilai Pilihan
Kata
Sangat Baik 18-20 Berpengalaman, diksi dan penggunaan idiom
efektif, dan menguasai pembentukan kata
Baik 14-17 Memadai, terdapat beberapa kesalahan diksi dan
penggunaan idiom, namun makna karangan tidak kabur
Cukup 10-13 Terbatas, banyak sekali kesalahan dalam diksi
dan penggunaan idiom, makna karangan membingungkan
Kurang 7-9 Merupakan terjemahan langsung (tidak brusaha
mencari padanan kata yang tepat), pengetahuan tentang kosakata dan pembentukan kata terbatas atau idak layak dinilai.
Kalimat Sangat Baik 22-25 Susunan kompleks tetapi efektif, terdapat
sedikit saja kesalahan dalam kalimat
Baik 18-21 Susunan sederhana tetapi efektif, terdapat
sedikit kesalahan dalam susunan komlpeks, terdapat sedikit kesalahan dalam tata kalimat tetapi maknanya tidak kabur
Cukup 11-17 Terdapat kesalahan besar dalam tata kalimat dan
maknanya membingungkan (kabur)
Kurang 5-10 Tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak
kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai
baca dengan kaidah EYD
Baik 3 Terdapat sedikit kesalahan dalam penulisan
kata, huruf besar, dan tanda baca tetapi tidak mengganggu
Cukup 2 Terdapat kesalahan besar penulisan kata, huruf
besar, dan tanda baca sehingga mengganggu
Kurang 1 Tidak menguasai penulisan kata, huruf besar,
dan tanda baca atau tidak layak dinilai
Mekanik Sangat Baik 4 Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar,
daftar ini, halaman, dan daftar pustaka sesuai dengan pedoman penulisan karangan ilmiah
Baik 3 Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar,
daftar ini, halaman, dan daftar pustaka, terdapat sedikit kesalahan tetapi maknanya tidak kabur
Cukup 2 Terdapat kesalahan besar dalam penjilidan,
penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka dan maknanya membingungkan (kabur)
Kurang 1 Tidak menguasai penjilidan, penulisan kata
pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka atau tidak layak dinilai
Kemam- puan
Sangat Baik 4 Makalah disusun dengan memenuhi semua
aspek-aspek penilaian dengan baik, terdapat sedikit saja kesalahan dalam kalimat
Baik 3 Susunan makalah sederhana tetapi efektif,
terdapat sedikit kesalahan dalam makalah, terdapat sedikit kesalahan dalam makalah tetapi isinya tidak kabur
Cukup 2 Terdapat kesalahan besar dalam karangan
sehingga dan maknanya membingungkan (kabur)
Kurang 1 Tidak menguasai tata cara menulis makalah
sehingga, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai Sumber: Jacobs (1981) dan Suherli (2002) dengan penyesuaian.
Teknik penilaian dilaksanakan dengan cara konversi memberikan kualitas terhadap lima aspek dalam kadar keilmiahan. Konversi kualitas tersebut adalah (1) sangat baik, (2) baik, (3) cukup, dan (4) kurang. Setiap kualitas yang disebutkan diikuti oleh suatu kriteria yang dapat digunakan sebagai rujukan penilaian.
Aspek pertama keilmiahan makalah yang diukur adalah aspek isi tulisan. Isi tulisan dalam makalah yang dibuat mahasiswa diberi skor dan kriteria seperti berikut:
(a) Sangat baik apabila mahasiswa menguasai masalah, benar, cermat dalam mengembangkan masalah, padat informasi, relevan dengan topik dan tuntas. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 27 sampai dengan 30;
(b) Baik apabila mahasiswa menguasai sebagian masalah, memadai, pengembangan masalahnya terbatas, sebagian relevan dengan topik, namun rinciannya kurang lengkap. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 22 sampal dengan 26;
(c) Cukup apabila mahasiswa memiliki pengetahuan tentang subjek terbatas, kurang benar, pengembangan topik kurang memadai, permasalahan tidak cukup. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 17 sampai dengan 21;
(d) Kurang apabila mahasiswa memililci penguasaan terhadap subjek kurang, tidak ada substansi, plagiat, tidak benar, tidak berkaitan dengan topik, tidak ada permasalahan. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 13 sampai dengan 16;
Aspek kedua keilmiahan makalah adalah aspek organisasi tulisan yang akan diberi skor dan kriteria seperti berikut:
(a) Sangat baik apabila ekspresi yang disajikan lancar, gagasan ternyatakan dengan jelas, ringkas, tersusun baik, urutan Iogis, dan kohesif. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 20; (b) Baik apabila ungkapan yang disajikan kurang lancar, kurang terorganisasi, tetapi gagasan utama ternyatakan, unsur penunjang terbatas, urutan logis tetapi
kurang lengkap. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 14 sampai dengan 17;
(c) Cukup apabila ungkapan yang disajikan tidak lancar, pokok pikiran membingungkan atau tidak saling terkait, urutan dan pengembangan tidak logis. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 10 sampai dengan 13; (d) Kurang apabila ungkapan yang disajikan tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau tidak layak dinilai. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 7 sampai dengan 9;
Aspek ketiga keilmiahan malakah adalah aspek penguasaan kosakata dan istilah dalam tulisan yang diberi skor dan kriteria seperti berikut.
(a) Sangat baik jika mahasiswa menggunakan kosakata berpengalaman, diksi dan penggunaan idiom efektif, dan menguasai pembentukan kata. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 20;
(b) Baik apabila kosakata yang digunakan memadai, terdapat beberapa kesalahan diksi dan penggunaan idiom namun maknanya tidak kabur. Rentang skor yang diberikan untuk kritena kemampuan ini adalah 14 sampai dengan 17; (c) Cukup apabila kosakata yang digunakan terbatas, banyak sekali kesalahan dalam diksi dan penggunaan idiom, makna karangan membingungkan. Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan mi adalah 10 sampai dengan 13;
(d) Kurang apabila kosakata yang digunakan merupakan terjemahan langsung (tidak berusaha mencari padanan kata yang tepat), pengetahuan tentang kosakata, diksi, idiom, dan pembentukan kata terbatas, atau tidak layak dinilai.
Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 7 sampai dengan 9;
Aspek keempat keilmiahan makalah adalah aspek pengembangan kalimat dalam tulisan yang akan diberi skor dengan kriteria sebagai berikut. (a) Sangat baik apabila susunan kompleks tetapi efektif, terdapat sedikit kesalahan saja dalam tata kalimat. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 22 sampai dengan 25;
(b) Baik apabila susunan bahasanya sederhana tetapi efektif, dan terdapat sedikit kesaiahan dalam susunan kompleks, terdapat kesalahan dalam tata kalimat tetapi maknanya tidak kabur. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 18 sampai dengan 21;
(c) Cukup apabila terdapat kesalahan besar dalam tata kalimat dan maknanya membingungkan (kabur). Rentang skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 11 sampai dengan 17;
(d) Kurang jika tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, atau tidak layak dinilai. Rentang skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 8 sarnpai dengan 10;
Aspek kelima keilmiahan makalah adalah aspek kemampuan ejaan dalam menyusun tulisan yang diberi skor dan kritera sebagai berikut.
(a) Sangat baik apabila menerapkan aturan penulisan, terdapat sedikit kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 5;
(b) Baik apabila terdapat beberapa kesalahan dalam ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf namun maknanya tidak kabur. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 4;
(c) Cukup apabila banyak sekali terdapat kesalahan dalam penulisan sjaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf, tulisan jelek, makna kabur dan membingungkan. Skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 3; (d) Kurang jika tidak menguasai aturan penulisan, banyak sekali kesalahan dalam penulisan ejaan, tanda baca, huruf kapital, dan pembentukan paragraf tulisan tidak dapat dibaca, atau tidak layak dinilai. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 2.
Aspek keenam dalam kadar keilmiahan adalah aspek kemampuan mekanik dalam menyusun tulisan yang diberi skor dan kritera sebagai berikut. (a) Sangat baik apabila menerapkan aturan penulisan, ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka sesuai dengan pedoman penulisan karangan ilmiah. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 4;
(b) Baik apabila terdapat Ketepatan penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar isi, halaman, dan daftar pustaka, terdapat sedikit kesalahan tetapi maknanya tidak kabur. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 3;
(c) Cukup apabila banyak sekali terdapat kesalahan besar dalam penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka dan maknanya membingungkan (kabur). Skor yang diberikan untuk kemampuan ini adalah 2;
(d) Kurang jika tidak menguasai penjilidan, penulisan kata pengantar, daftar ini, halaman, dan daftar pustaka atau tidak layak dinilai tidak menguasai aturan penulisan. Skor yang diberikan untuk kriteria kemampuan ini adalah 1.
Apabila semua unsur yang terdapat dalam aspek-aspek penenilaian tersebut digabungkan, maka akan terdapat 20 unsur yang dipedomani oleh penilai dalam mengukur makalah berbasis penelitian yang ditulis oleh mahasiswa. Kedua puluh unsur tersebut dapat disusun sebagai berikut:
(1) perumusan masalah, (2) penyajian fakta, (3) penyajian pengertian,
(4) penguraian/pembahasan masalah, (5) penerapan teori,
(6) penyantuman judul dan nama penulis, (7) penyantuman identitas penulis,
(8) pembagian makalah dengan proporsi ideal dalam setiap bagian: pendahuluan 15%, isi 75%, dan penutup 10%,
(9) penggunaan rujukan dan teknik-teknik merujuk ,
(10) penggunaan daftar pustaka dan teknik-teknik penulisannya, (11) penggunaan huruf kapital, ejaan, dan tanda baca,
(12) penggunaan kosakata, bentukan kata dan istilah, (13) penggunaan kalimat kalimat efektif,
(14) penyusunan paragraf yang koheren dan kohesif, (15) penguasaan isi tulisan,
(16) organisasi tulisan, (17) penguasaan kosakata, (18) penguasaan kalimat efektif, (19) penguasaan ejaan,
(20) penguasaan mekanik penulisan.
Jumlah skor tertinggi yang didapat dari tiga kriteria pengukuran kemampuan mahasiswa menulis makalah yaitu ciri-ciri makalah, struktur makalah, dan penggunaan gramatika dalam makalah adalah 65, sedangkan jumlah skor terendah adalah 13. Skor tersebut kemudian digabungkan dengan skor yang didapat dari kadar keilmiahan makalah. Skor terendah dari keilmiahan makalah adalah sebesar 34, dan skor tertinggi adalah 100. Maka apabila seluruh aspek penilaian itu digabungkan akan didapat skor terendah 47, dan skor tertinggi adalah 165.
Dalam pengukuran keilmiahan makalah dilakukan konversi data kuialitatif kepada data kuantitatif, yaitu perubahan nilai huruf (kualitas) menjadi nilai angka. Konversi tersebut dilakukan untuk kepentingan pengujian validitas dengan menggunakan ststistik. Data kuantitatif yang didapat dari siklus ke-1 dan siklus ke-3 kemudian dientri dalam program SPSS versi 12 untuk diperoleh rata-rata, simpangan baku, dan uji beda untuk data berpasangan, serta signifikansinya dengan menggunakan uji t. Perhitungan tersebut untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran menulis makalah berbasis penelitian.
3.7 Waktu Penelitian
Jangka waktu penelitian ini adalah satu semester. Penelitian ini dilaksanakan mulai 20 Februari 2006 sampai 24 April 2006. Pembelajaran dilaksanakan seminggu 2X dan sebanyak 15 kali pertemuan, yaitu 13 kali pertemuan tatap muka dan dua kali pertemuan masing-masing untuk prates dan pascates. Jadwal pembelajaran serta pokok bahasannya dicantumkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran Menulis Berbasis Penelitian
No Kegiatan Waktu Lama Tempat
1. Survey dan penelitian pendahuluan
ke SMA dan PT
2004-2005 2 tahun SMA Kab.
Bandung, Universitas Kristen Maranatha, ITENAS, STEMBI, STKS,ITB, dan UPI
2. Merumuskan dan menyusun model 1-10 Januari 2006 10 hari UPI
3. Mempersiapkan instrumen 11-20 Januari2006 10 hari UPI
4. Pertemuan dengan Dosen model dan
mitra penelitian 1-19 Februari 2006
19 Hari UPI
5 Pengantar perkuliahan menulis 20 Februari 2006 @ 2 X 50’ UPI
6 Pertemuan PBM I
Menganalisis tema dan gagasan pokok makalah
23 Februari 2006 @ 2 X 50’ UPI
7. Pertemuan PBM II
Menyajikan temuan kelompok tentang tema dan gagasan pokok makalah
27 Februari 2006
@ 2 X 50’
UPI
8. Pertemuan PBM III
Mendatangkan nara sumber penulis makalah untuk berdiskusi
31 Februari 2006 @ 2 X 50’ UPI
9. Pertemuan PBM IV
Menentukan tema umum, membatasi tema, merumuskan masalah, dan kerangka makalah
4 Maret 2006
@ 2 X 50’
UPI
10. Pertemuan PBM V
Mendiskusikan tema dan Menentukan tema umum, membatasi tema khusus,
merumuskan masalah, dan kerangka
7 Maret 2006 @ 2 X 50’
No Kegiatan Waktu Lama Tempat makalah secara individual
11. Pertemuan PBM VI
Mengembangkan kerangka karangan menjadi makalah
11 Maret 2006 @ 2 X 50’
UPI
12. Pertemuan VII
Mendiskusikan bahan-bahan hasil membaca dan meneliti buku, koran,
majalah, internet, dan hasil
wawancara atau hasil angket
13 Maret 2006 @ 2 X 50’
UPI
13. Pertemuan PBM VII
Memeriksa makalah dari aspek paragraf dengan silang baca
18 Maret 2006 @ 2 X 50’
UPI
14. Pertemuan PBM VIII
Memeriksa makalah dari aspek kalimat dengan silang baca
20 Maret 2006 @ 2 X 50’
UPI
15. Pertemuan PBM IX
Memeriksa makalah dari aspek isi dengan silang baca
23 Maret 2006 @ 2 X 50’
UPI
16. Pertemuan PBM X
Memeriksa makalah dari aspek mekanik dan ejaan dengan silang baca Pertemuan PBM
Penilaian Suatu Karangan
27 Maret 2006 @ 2 X 50’
UPI
17. Pertemuan PBM XI
Memperbaiki dan menulis kembali makalah.
30 Maret 2006 @ 2 X 50’
UPI
18. Pertemuan PBM XII
Memilih karya terbaik untuk
menjadi utusan kelompok dalam seminar.
4 April 2006 @ 2 X 50’
UPI
19. Pertemuan PBM XIII
Utusan kelompok menyajikan
makalah dalam seminar
7 April 2006 @ 2 X 50’
UPI
20. Pengisian angket dosen dan
mahasiswa setelah penelitian
11 April 2006 @ 2 X 50’
UPI
21. Pengumpulan data nilai makalah
mahasiswa
14 April 2006
1 hari UPI
22. Wawancara dengan dosen dan
mahasiswa
18 April 2006 1 hari
UPI
23. Mengolah data 24 April – 25 Mei 2006 3 hari
UPI
24. Menyimpulkan dan merevisi data 26 Mei – 20 Juni 2006 5 hari