I
m
LEMBAR VISPOSISI / CATATAN
DINAS KOMUNlKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN
=-
PROVINSI DKI JAKAStTfo
/')!O'S.
Tanggal Masuk :
t
.
. UPT.
1
Indek.
Kode :~
..~.J.
.
Hallisi Ringkas Tgl.INomor Sural As a I:
~·:·~~
..
W·~~·~~
..
~:"~~·~
R~···~b~~~T·~···
...~
.:
:iL~:X;Z~:Jt:::::.:::::::::::::::::::::::::::::::
. ···.1.···..
···7··
.
Inslruksi Iinformasi :~!tv1
<:,--\V
\~:
\-/I\'v
to,
Sesudah digunakan harap segera dikembalikan Kepada:
• Coret yang lidak perlu
Diteruskan I kepada :
1. Sekrelaris
2. Kabid Media Massa 3, Kabid Informasi Publik 4. Kabid SIM 5, Kabid Infraslruktur Perangkat Lunak 6. Kabid Infraslruklur Perangkat Keras 7, Kabid POSTEL
, I -
-
~- -.
..
·m
KARTU KENDALlNo. Urut : Kode: Tgl(f;j) I K:
Indek DariIKepada ')
Peri hal/lsiringkas
.
Tgl. Srt.. No. Srt. : Lampiran:
Pengolah Oiteruskan Disimpan
Ket~rangan :
JAVA RA"'"
w
...§. Kepada Oari Nomor Sifat Lampiran HalPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS KOMUNIKASIINFORMATIKA DAN KEHUMASAN
Jln. Medan Merdeka Selatan 8-9 Blok G Lt. XIIITelp. (021) 3822975/ 3822255, Fax. (021) 3822846
JAKARTA 10110
LAPORAN
Kepala Oinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Provinsi OKI Jakarta
Kepala UPT Jakarta Smart City
'10/ -I.TS
Biasa
6 (enam lembar)
Unjuk Rasa Mengenai "Menghina Gubernur OKI Jakarta, 3 Pengacara Laporkan Menteri Yohana ke Polda"
: Front Pembela Ahok (FPA) : 31 Maret 2015
: Puku112:00 WIB
: Oepan Gedung Balaikota JI. Medan Merdeka Selatan 8-9 Jakarta Pusat
:±
50 orang: Kendaraan Pribadi
Berdasarkan pantauan kami di lapangan atas aksi unjuk rasa "Menghina Gubernur OKI Jakarta, 3 Pengacara Laporkan Menteri Yohana ke Polda", dengan ini di laporkan sebagai berikut: Elemen Tanggal Waktu Lokasi Jumlah Massa Transportasi
Oemikian laporan ini disampaikan. Mohon arahan dan petunjuk dari Bapak.
Jakarta, ;1 Maret 2015 Kepala UPT Jakarta Smart City Oinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan
Provo ~KI Jakarta
Alberto Ali
fr/NIP. 197703171998031002
Q"~
Laporan Unjuk Rasa
"Menghina Gubernur OKI Jakarta, 3 Pengacara Laporkan Menteri Yohana ke Polda"
oleh Front Pembela Ahok (FPA)
Selasa, 31 Maret 2015
Kurang lebih 50 demonstran yang berasal dari Front Pembela Ahok (FPA)
menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur OKI Jakarta
di JI. Medan Merdeka Selatan
Selasa, 31 Maret 2015
Aksi unjuk rasa mengenai "Menghina Gubernur OKI Jakarta, 3 Pengacara Laporkan
Menteri Yohana ke Polda" oleh Front Pembela Ahok (FPA). Masyarakat yang hadir dalam aksi
tersebut menggunakan kendaraan pribadi berupa sepeda motor.
Oalam aksinya mereka menyampaikan adanya pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(PP-PA) Yohana Susana Yembise, bahwa perkataan yang tidak baik dari Gubernur OKI Jakarta merupakan cerminan dari didikan keluarga Gubemur OKI Jakarta, menjadi dasar Front Pembela Ahok (FPA) mengadukan Yohana ke Polda Metro Jaya Senin(29/3).
Sebagaimana dimuat dalam portal berita nasional www.jpnn.com.Selasa 24 Maret 2015 pukul 09:08 WIB dengan judul "Bu Menteri Kritik Gaya Kasar Gubernur OKI Jakarta", Yohana telah menyebarluaskan berita palsu, mencemarkan nama baik, melakukan perbuatan tidak menyenangkan.
Oasar hukum yang dilakukan FPA adalah KUHP Pasal 310 (ayat 1) yang berbunyi "Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seorang, dengan menuduh sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara paling lama sembiIan bulan atau denda paling banyak tiga ratus juta rupiah." Juga Pasal 311 tentang penghinaan.
"Yohana tidak pemah mengenal Keluarga Besar Gubernur OKI Jakarta, sehingga pemyataannya mengenai "Perkataan yang tidak baik dari Gubernur OKI Jakarta merupakan cerminan didikan keluarga Gubernur OKI Jakarta" sungguh menyesatkan dan tidak berdasar. Ujarnya saat didampingi pengacara FPA yaitu James Christofel Sianturi dan Riki Mulyana Muchtar.
Menurut FPA, penghinaan Menteri Yohana kepada Gubernur OKI Jakarta, dengan sendirinya menjadi penghinaan terhadap semua pejuang anti korupsi yang berbicara tegas dan
lugas demi menyelamalkan uang rakyat. "Sebagaimana kesaksian para ahli di depan Panilia Hak Angkel OPRO OKI, nial Gubernur OKI Jakarta berbicara lugas adalah demi memperjuangkan nasib rakyal".
Gubemur OKI Jakarta didukung masyarakal Jakarta, dan survey sebanyak 50.3% masyarakat menilai gaya Gubernur OKI Jakarta adalah bukli keberanian, hanya 17.5% yang menilai kasar. (Cyrus Network).
Menurul FPA mengenai survey lersebul, maka pernyataan Menleri Yohana sesungguhnya tidak benar, sehingga semata-mala unluk menghina Keluarga Besar Gubernur OKI Jakarta.
Menghina Ahok, 3 Pengacara FPA Laporkan Menteri Yohana ke Polda
JAKARTA -Pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Susana Yembise, bahwa perkataan yang tidak baik dari Gubernur Ahok merupakan cerminan dari didikan keluarga Ahok, menjadi dasar Front Pembela Ahok (FPA) mengadukan Yohana ke Polda Metro Jaya Senin (29/3).
"Front Pembela Ahok (FPA) telah mengadukan Menteri Yohana ke Polda Metro Jaya," tegas Ketua Bidang Hukum sekaligus pengacara FPA, Parulian Hutahaean di Jakarta, Selasa (31/3), sa at aksi damai ke kantor Menterl Yohana, Jakarta.
Sebagaimana dimuat portal berita nasional www.jpnn.com.Selasa. 24 Maret 2015, pukul 09:08:00, berjudul, Bu Menteri Kritik Gaya Kasar Ahok, Yohana telah menyebarluaskan berita bohong, mencemarkan nama baik, melakukan perbuat'an tidak menyenangkan.
Dasar hukum yang diajukan FPA adalah KUHP Pasal 310 (ayat 1) yang berbunyi: "Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seorang, dengan menuduh sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum, diancam, karen a pencemaran, dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah," Juga Pasal311 tentang penghinaan.
"Yohana tidak pernah mengenal Keluarga Besar Ahok, sehingga pernyataan 'perkataan yang tidak baik dari Gubernur Ahok merupakan cerminan didikan keluarga Ahok,' sungguh menyesatkan dan tidak berdasar," ujarnya, didampingi dua pengacara FPA, James Christofel Sianturi dan Riki Mulyana Muchtar.
Menurut FPA, penghinaan Menteri Yohana kepada Ahok, dengan sendirinya menjadi penghinaan terhadap semua pejuang anti-korupsi yang berbicara tegas dan lugas demi menyelamatkan uang rakyat. "Sebagaimana kesaksian para ahli di depan Panitia Hak Angket DPRD OKI, niat Ahok berbicara lugas adalah demi memperjuangkan nasib rakyat," tukasnya.
Ahok didukung masyarakat Jakarta. Dari hasil survei, 50,3% masyarakat menilai gaya Ahok adalah bukti keberanian, hanya 17,5% yang menilai kasar. (Cyrus Network).
Sebanyak 42% rakyat Jakarta lebih percaya Ahok, yang percaya kepada DPRO hanya 7,4%. Tingkat kepuasan terhadap Ahok70%, dan 62% rakyatJakarta setuju Ahok melanjutkan kepemimpinan (Populi Center). Dalam realitas dukungan rakyat yang setuju dengan gaya berbicara Ahok.
Menurut ketiga pengacara FPA, dengan hasil survei tersebut, maka pernyataan Menteri Yohana sesungguhnya tidak benar, sehingga semata-mata hanya untuk menghina Keluarga Besar Ahok," je/as Parulian.
Konsekoensi pernyataan Menteri Yohana, perlu ditanyakan balik, apakah perbuatan tidak mempertanggungjawabkan penggunaan dana Bansos, merupakan hasil didikan keluarga Yohana. Soal Bansos adalah hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga Yohana tidak bisa mengelak.
Menteri Yohana juga hingga kini belum mempertanggungjawabkan, berapa
sesungguhnya sumbangan yang diterima Panitia Natal Nasional 2014, di mana Yohana sebagai ketua panitia. Sejumlah pengusaha besar memberi sumbangan, tetapi tidak ada keterbukaan.
"Kami juga tahu, Menteri Yohana sering menggunakan Rumah Oinas Menteri menjadi arena pesta-pesta pribadi. Apakah ini hasil didikan keluarga? Menteri Yohana harus
menjawab dana Natal dan pesta-pesta keluarga di rumah dinas," pungkas Parulian. (Ii)
Front PembelaAhok (FPA)
Ketua Bidang Hukum & Advokad Parulian Hutahaean, 0812 88548637
Sajak-sajak CiDta untuk Yohana Susana Yembise
Engkau minta, kami berikan yang terbaik
Tetapi engkau kemudian lupa, dari mana air mengalir
Engkau lupa, gunung mana saja yang telah dilalui air hingga tiba di tenggorokanmu Tuhan tidak mengajarkanmu berlaku demikian, itu hanya maumu
Jangan pula bilang orang lupa kepadamu, engkaulah yang melupakan mereka Maka jangan berteriak lagi, sebab engkaulah yang membuang perisai pelindung
Yohana mana laporanmu setelah terima Dana Bansos? Audit BPK bilang, engkau belum lapor.. .iya kan?
Yohana, mana laporanmu soaljumlah sumbangan Natal2014? Jangan "omdo" ya... Apa ini didikan keluargamu?
Yohana, dana Natal engkau pakai untuk apa saja?
Adakah digunakan untuk pribadi? Jujur ya .... Tuhan di atas
Yohana, Rumah Dinas Menteri jadi arena pesta-pesta, apakah baik? Apakah didikan keluargamu?
Yohana, rajin-rajin belajar. Aktivis bilang, makna
"keadilan gender" saja engkautakmengerti ...sedih sekali ya
Yohana, jangan bilang "wanita" lagi ya, sebab engkau digaji rakyat untuk ucapkan "perempuan"
Yohana, simpanlah pusi ini, untuk sejarah hid up, tapi jangan menangis.
Kami beri pula engkau oleh-oleh kecil, sebuah makna puisi seperti kata Robert Penn Warren:
Puisi adalah sebuah mitas keeil tentang kemampuan manusia untuk membuat hidupnya lebih bermakna. Pada akhirnya, puisi bukan sesuatu yang kita lihat. Lebih tepatnya, puisi adalah cahaya yang membuat kita melihat sesuatu lebih jelas, dan sesuatu itu adalah hidup.
Yohana, rajin-rajin baea puisi, juga tentang perempuan (eh, wanital, sebab dengan membaca puisi engkau bisa memaknai arti puisi di atas, supaya engkau bisa melihat sesuatu lebih jelas, di mana "sesuatu" itu adalah hidup. Jangan lupa lagi, hidup mempuyai bagian, segmen, sejarah dari mana engkau berasal, siapa yang menopangmu sedari awal.