• Tidak ada hasil yang ditemukan

Syarat Kelengkapan Pelaporan SPT Tahunan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Syarat Kelengkapan Pelaporan SPT Tahunan (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Syarat Kelengkapan Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Yang Disampaikan Dalam Bentuk Kertas

Tahun Pajak 2014

Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 oleh Wajib Pajak tidak akan diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) apabila tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Syarat Kelengkapan Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang Disampaikan Dalam Bentuk Kertas adalah sebagai berikut :

No Nama/Bentuk

Lampiran/Formulir Keterangan

I. Formulir

1.

SPT Tahunan PHI Wajib Pajak Orang Pribadi / SPT 1770 Induk (Formulir 1770)

Harus disampaikan setelah diisi lengkap sesuai dengan lampirannya dan ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya pada kolom yang tersedia. Diperuntukkan bagi Wajib Pajak yang mempunyai penghasilan :

1. dari usaha/pekerjaan bebas

2. dari satu atau lebih pemberi kerja;

3. yang dikenakan Pajak Penghasilan Final dan/atau bersifat Final;

4. dalam negeri lainnya/luar negeri.

2.

Lampiran I SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - I hal. 1 dan hal 2)

Harus diisi dan disampaikan sebagai dasar penghitungan penghasilan neto fiskal. Dalam hal terdapat elemen yang tidak dapat diisi, elemen tersebut diisi nihil atau (-).

3.

Lampiran II SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - II)

Harus diisi dan disampaikan apabila ada pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain (tidak termasuk yang bersifat final) dan PPh ditanggung Pemerintah serta penghasilan neto dan pajak atas penghasilan yang

dibayar/dipotong/terutang di luar negeri. Dalam hal tidak ada penghasilan dimaksud, formulir ini diisi nihil atau (-).

4. Lampiran III SPT

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

(2)

Pribadi (Formulir 1770 - III) final, dikenakan pajak tersendiri, penghasilan pengusaha tertentu serta penghasilan yang tidak termasuk objek pajak dan penghasilan istri yang dikenakan pajak secara terpisah. Dalam hal tidak ada penghasilan dimaksud, formulir ini

diisi nihil atau (-).

5.

Lampiran IV SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - IV)

Harus diisi dan disampaikan untuk melaporkan jumlah harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun pajak yang dimiliki Wajib Pajak sendiri, isteri, anak/anak angkat yang belum dewasa, kecuali harta dan kewajiban yang dimiliki isteri yang telah hidup berpisah, isteri yang melakukan peijanjian pemisahan harta dan penghasilan, serta daftar susunan anggota keluarga. Dalam hal tidak ada harta atau kewajiban dimaksud, formulir ini diisi nihil atau (-).

II Lampiran Yang Disyaratkan

1.

Surat Setoran Pajak (PPh Pasal 29)

Hanya harus disampaikan apabila pada angka 19.a Formulir 1770 ada pembayaran atas PPh yang kurang

dibayar.

2.

Neraca dan Laporan Laba/Rugi sesuai tahun pajak SPT yang bersangkutan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak menyelenggarakan pembukuan.

3.

Rekapitulasi bulanan peredaran/ penerimaan bruto dan biaya sesuai tahun pajak SPT yang bersangkutan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.

4.

Daftar Jumlah Penghasilan dan Pembayaran PPh Pasal 25 dari masing-masing

tempat usaha/gerai (outlet)

Harus diisi dan disampaikan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.

5.

Fotokopi Formulir 1721-Al dan/atau 1721-A2 dan/atau bukti

pemotongan PPh Pasal 21 lainnya

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak menerima penghasilan sehubungan dengan pekerjaan.

(3)

7.

Surat Keterangan Kematian

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak telah meninggal dunia dan SPT Tahunan ditandatangani oleh ahli waris.

8.

Penghitungan angsuran PPh Pasal 25 tahun berikutnya

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak mengisi Bagian F.Angka 21.c Formulir 1770, karena terdapat :

 sisa kerugian tahun sebelumnya yang dikompensasikan;

 penghasilan tidak teratur.

9. Perhitungan Kompensasi Kerugian

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

mengkompensasikan kerugian tahun sebelumnya.

10.

Penghitungan Pajak

Penghasilan terutang bagi Wajib Pajak dengan Status Perpajakan kawin pisah harta (PH) atau Menghitung Pajak Tersendiri (MT)

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak kawin dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan dengan melampirkan perjanjian dimaksud atau suami istri yang

memilih melakukan kewajiban perpajakannya sendiri-sendiri.

11.

Bukti Pemotongan / Pemungutan oleh pihak lain/ditanggung pemerintah dan yang dibayar /dipotong di luar negeri

Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang mengkreditkan PPh yang dipotong/dipungut oleh pihak lain/ditanggung pemerintah dan yang dibayar/dipotong di luar negeri.

12.

Perhitungan Peredaran Bruto dan Pembayaran PPh Final

berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak Orang Pribadi dikenai Pajak Penghasilan Final berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan lampiran selain tersebut pada angka I sampai dengan II, maka lampiran tersebut merupakan lampiran kelengkapan SPT 1770 yang bersangkutan

(4)

Tahun Pajak 2014

e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang Disampaikan Menggunakan Media Elektronik oleh Wajib Pajak tidak akan diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) apabila tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Syarat Kelengkapan Pelaporan e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang Disampaikan Menggunakan Media Elektronik adalah sebagai berikut :

No Nama/Bentuk

Lampiran/Formulir Keterangan

I.

Formulir SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi / SPT 1770 Induk

(Formulir 1770)

Harus disampaikan setelah diisi lengkap dan ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya pada kolom yang tersedia sesuai dengan data dalam Media Digitalnya.

Diperuntukkan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan :

1. dari usaha/pekerjaan bebas;

2. dari satu atau lebih pemberi kerja;

3. yang dikenakan Pajak Penghasilan Final dan/atau bersifat Final dan/atau

4. dalam negeri lainnya/luar negeri.

II. Media Digital yang berisi :

1.

Data Digital SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi / SPT 1770 Induk (Formulir 1770)

Harus disampaikan setelah diisi lengkap sesuai dengan lampirannya.

2.

Data Digital Lampiran I SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - I)

Harus diisi dan disampaikan sebagai dasar penghitungan penghasilan neto fiskal. Dalam hal tidak ada penghasilan dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).

3. Data Digital Lampiran II SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - II)

Harus diisi dan disampaikan apabila ada pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain (tidak termasuk yang bersifat final) dan PPh ditanggung

(5)

dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).

4.

Data Digital Lampiran III SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - III)

Harus diisi dan disampaikan apabila ada penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final, dikenakan pajak tersendiri, penghasilan pengusaha tertentu serta

penghasilan yang tidak termasuk objek pajak dan penghasilan istri yang dikenakan pajak secara terpisah. Dalam hal tidak ada penghasilan

dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).

5.

Data Digital Lampiran IV SPT

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - IV)

Harus diisi dan disampaikan untuk melaporkan jumlah harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun pajak yang dimiliki Wajib Pajak sendiri, isteri, anak/anak angkat

yang belum dewasa, kecuali harta dan kewajiban yang dimiliki :

 isteri yang telah hidup berpisah, isteri yang melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan,

serta daftar susunan anggota keluarga. Dalam hal tidak ada harta atau kewajiban dimaksud, formulir ini diisi angka 0 (nol).

III. Lampiran Yang Disyaratkan

1. Surat Setoran Pajak (PPh Pasal 29)

Hanya harus disampaikan apabila pada angka 19.a ada pembayaran atas PPh yang kurang dibayar.

2.

Neraca dan Laporan Laba/Rugi sesuai tahun pajak SPT yang

bersangkutan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak menyelenggarakan pembukuan.

3.

Rekapitulasi bulanan peredaran/ penerimaan bruto dan biaya sesuai tahun pajak SPT yang bersangkutan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.

4. Daftar Jumlah Penghasilan dan

Pembayaran PPh Pasal 25 dari masing-masing

tempat usaha/gerai

(6)

(outlet)

5.

Fotokopi Formulir 1721-Al dan/atau 1721-A2 dan/atau bukti

pemotongan PPh Pasal 21 lainnya

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak menerima penghasilan sehubungan dengan pekerjaan.

6. Surat Kuasa Khusus Harus disampaikan apabila SPT Tahunan PPh tidak ditandatangani oleh Wajib Pajak sendiri.

7.

Surat Keterangan Kematian

Harus disarnpaikan apabila Wajib Pajak telah meninggal dunia dan SPT Tahunan ditandatangani oleh ahli waris.

8.

Penghitungan angsuran PPh Pasal 25 tahun berikutnya

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak mengisi Bagian

F.Angka 21.c. Induk SPT, karena terdapat :

sisa kerugian tahun sebelumnya yang dikompensasikan;

penghasilan tidak teratur.

9.

Perhitungan Kompensasi Kerugian

Harus disampaikan apabila Wajib

Pajak mengkompensasikan kerugian tahun sebelumnya.

10.

Penghitungan Pajak

Penghasilan terutang bagi Wajib Pajak dengan Status Perpajakan PH (kawin pisah harta) atau MT (Menghitung Pajak Sendiri)

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak kawin dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan dengan melampirkan perjanjian dimaksud atau suami istri yang

memilih melakukan kewajiban perpajakannya sendirisendiri.

11.

Bukti Pemotongan/ Pemungutan oleh pihak

lain /ditanggung pemerintah dan yang dibayar /dipotong diluar negeri

Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang mengkreditkan PPh yang dipotong/dipungut oleh pihak lain/ ditanggung pemerintah dan yang dibayar /dipotong di luar negeri.

12.

Perhitungan Peredaran Bruto dan Pembayaran PPh Final

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang dikenai Pajak Penghasilan Final berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

(7)

Syarat Kelengkapan Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Yang Disampaikan Secara e-Filling

Tahun Pajak 2014

e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang Disampaikan Secara e-Filling oleh Wajib Pajak tidak akan diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) apabila tidak memenuhi syarat yang telah

ditentukan.

Syarat Kelengkapan Pelaporan e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang Disampaikan Secara e-Filling adalah sebagai berikut :

No Nama/Bentuk

Lampiran/Formulir Keterangan

I. SPT e-Filing yang berisi :

1.

Data Digital SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi / SPT 1770 Induk (Formulir 1770)

Harus disampaikan setelah diisi lengkap sesuai dengan lampirannya.

Diperuntukkan bagi Wajib Pajak yang mempunyai pernghasilan :

1. dari usaha / pekerjaan bebas;

2. dari satu atau lebih pemberi kerja;

3. yang dikenakan Pajak Penghasilan Final dan/atau bersifat Final; dan/atau

4. dalam negeri lainnya / luar negeri.

2.

Data Digital Lampiran I SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - I)

Harus diisi dan disampaikan sebagai dasar penghitungan penghasilan neto fiskal. Dalam hal tidak ada penghasilan dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).

3.

Data Digital Lampiran II SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - II)

Harus diisi dan disampaikan apabila ada pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain (tidak termasuk yang bersifat final) dan PPh ditanggung

Pemerintah serta penghasilan neto dan pajak atas penghasilan yang dibayar /dipotong/terutang di luar negeri Dalam hal tidak ada penghasilan dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol). 4. Data Digital Lampiran III SPT

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - III)

(8)

pengusaha tertentu serta

penghasilan yang tidak termasuk objek pajak dan penghasilan istri yang dikenakan pajak secara terpisah.

Dalam hal tidak ada penghasilan dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).

5.

Data Digital Lampiran IV SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi (Formulir 1770 - IV)

Harus diisi dan disampaikan untuk melaporkan jumlah harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun pajak yang dimiliki Wajib Pajak sendiri, isteri, anak/anak angkat yang belum dewasa, kecuali harta dan kewajiban yang dimiliki; isteri yang telah hidup berpisah, isteri yang melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan serta daftar susunan anggota keluarga. Dalam hal tidak ada harta dan kewajiban dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).

6.

Data digital tentang

pembayaran PPh Pasal 29 (Kode NTPN)

Harus diisi sebagai penganti SSP lembar ke-3 PPh Pasal 29 jika status SPT adalah SPT Kurang Bayar.

III. Lampiran Yang Disyaratkan

1.

Neraca dan Laporan Laba/Rugi sesuai tahun pajak SPT yang

bersangkutan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak menyelenggarakan pembukuan.

2.

Rekapitulasi bulanan peredaran / penerimaan bruto dan biaya sesuai tahun pajak SPT yang bersangkutan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto.

3.

Daftar Jumlah Penghasilan dan

Pembayaran PPh Pasal 25 dari masing-masing

tempat usaha/gerai (outlet)

Harus diisi dan disampaikan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.

4.

Fotokopi Formulir 1721-Al dan/atau 1721-A2 dan /atau bukti

pemotongan PPh Pasal 21 lainnya

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak menerima penghasilan sehubungan dengan pekerjaan.

(9)

6.

Surat Keterangan Kematian

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak telah meninggal dunia dan SPT Tahunan ditandatangani oleh ahli waris.

7.

Penghitungan angsuran PPh Pasal 25 tahun berikutnya

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak mengisi Bagian F.Angka 21.c. Induk SPT, karena terdapat :

sisa kerugian tahun sebelumnya yang dikompensasikan;

penghasilan tidak teratur.

8. Perhitungan Kompensasi Kerugian

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

mengkompensasikan kerugian tahun sebelumnya

9.

Penghitungan Pajak

Penghasilan terutang bagi Wajib Pajak dengan Status Perpajakan PH (kawin pisah harta) atau MT (Menghitung Pajak Sendiri-Sendiri)

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak kawin dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan dengan melampirkan perjanjian dimaksud atau suami istri yang

memilih melakukan kewajiban perpajakannya sendirisendiri.

10.

Bukti Pemotongan / Pemungutan oleh pihak lain /ditanggung pemerintah dan yang dibayar /dipotong diluar negeri

Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang mengkreditkan PPh yang dipotong/dipungut oleh pihak lain / ditanggung pemerintah dan yang dibayar /dipotong di luar negeri.

11.

Surat Pengantar Keterangan dan/atau Dokumen Lain yang Disyaratkan untuk dilampirkan dalam SPT Tahunan yang tidak dapat disampaikan secara elektronik.

Bentuk formulir terdapat pada PER-47/PJ/2008 tentang Tata Cara Penyampaian Surat

Pemberitahuan dan Penyampaian Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik (e-filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) Lampiran II.

12

Perhitungan Peredaran Bruto dan Pembayaran PPh Final

berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak dikenai PPh Final berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013

Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan lampiran selain tersebut pada angka I sampai dengan II, maka lampiran tersebut merupakan lampiran kelengkapan e-SPT 1770 yang bersangkutan.

(10)

Persiapan yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi sebelum mengisi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Yang Menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

 Mengisi Surat Pemberitahuan Penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Neto bagi Wajib Pajak Orang Pribadi.

 Mengisi Daftar Perincian Peredaran Bruto Januari s/d Desember (satu tahun).

 Sebagai pendukung dari daftar perincian peredaran bruto tersebut antara lain :

1. Buku catatan peredaran bruto yang bersumber dari bukti penjualan atau pendapatan yang diterima Wajib Pajak Orang Pribadi untuk setiap hari selama satu tahun.

2. Bukti penjualan barang / penyerahan jasa (bon, nota, kwitansi dan lain-lain)

3. Rekening Koran atau buku tabungan yang digunakan untuk transaksi usahanya (rekening Koran / tabungan harus dipisahkan antara untuk usaha dan untuk keperluan pribadi).

 Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang selain sebagai pengusaha juga mempunyai penghasilan sebagai pegawai swasta / pekerjaan bebas maka disiapkan juga fotocopy 1721-A1 dan atau bukti potong PPh.

 Bagi wajib pajak Orang Pribadi yang selain sebagai pengusaha juga mempunyai penghasilan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) maka disiapkan juga fotocopy 1721-A2 dan atau bukti potong Final PPh Pasal 21.

 Apabila terdapat penyerahan / penjualan barang / jasa kepada pemungut PPh Pasal 22 dan atau ada impor barang maka siapkan juga SSP PPh Pasal 22 dan atau bukti pemungutan PPh Pasal 22.

 Apabila ada penyerahan jasa yang merupakan obyek PPh Pasal 23 siapkan bukti pemotongan PPh Pasal 23.

 Apabila wajib pajak juga sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) maka disiapkan SPT Masa PPN dan Faktur Pajak masa Januari s/d Desember.

 Siapkan data pendapatan lain apabila terdapat pendapatan lain.

 Siapkan Surat Setoran Pajak (SSP) atas pembayaran PPh pasal 25 masa Januari s/d Desember dan/atau SSP atas pembayaran STP.

 Siapkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun sebelumnya.

 Lakukan analisa sebagai berikut :

1. Bandingkan Peredaran Bruto / Penjualan di buku catatan dengan Dasar Pengenaan Pajak yang ada di SPT Masa PPN Masa Januari s/d Desember, apakah ada selisih kalau ada apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(11)

3. Teliti apakah semua pendapatan lain-lain sudah dicatat, teliti juga apakah dari daftar harta yang ada, semua pendapatan sudah dicatat dan dilaporkan.

 Menyiapkan Daftar penambahan Harta dan Utang Januari s/d Desember.

 Wajib Pajak harus melaporkan semua penghasilannya, termasuk penghasilan sehubungan dengan harta yang dimiliki misalnya mempunyai rumah lebih dari satu kemudian rumah tersebut disewakan maka penghasilan atas sewa tersebut harus dilaporkan sebagai penghasilan.

 Harta yang dilaporkan adalah posisi harta per 31 Desember,

 Jenis harta antara lain mobil, rumah, tanah dan lain-lain.

 Harga perolehan Harta adalah harga pada waktu pembelian, kalau harta tersebut

diberi/dihibahkan/karena warisan maka nilai perolehan adalah harga pasar, kalau kesulitan maka dipakai harga NJOP pada SPPT PPB tahun diterimanya harta tersebut.

 Tahun Perolehan adalah tahun dibeli/diberi/hibah/diterimanya warisan.

 Utang yang dilaporkan adalah posisi utang per 31 Desember.

 Pemberi Pinjaman antara lain dari Bank Mandiri atau bank lain.

 Tahun pinjaman adalah tahun dimulainya/diperolehnya pinjaman tersebut.

 Daftar susunan keluarga yang dilaporkan adalah kondisi keluarga per 01 Januari.

 Jadi misalkan anak ke-2 lahir 05 Januari maka status tetap kawin anak 1 (K/1), atau menikah tanggal 06 Pebruari maka status tetap tidak kawin (TK/0)

Artikel Yang Perlu Diketahui :

 Cara dan Contoh Pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770

 Tanya Jawab Pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

KODE

HARTA

URAIAN

SINGKAT

011

Uang tunai

Uang tunai

012

Tabungan

Tabungan

013

Giro

Giro

014

Deposito

Deposito

019

Kas lainnya

Kas lain

021

Piutang

Piutang

022

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang istimewa

029

Piutang lainnya

Piutang lain

031

Saham yang dibeli untuk dijual kembali

Saham dagang

032

Saham

Saham

(12)

034

Obligasi pemerintah Indonesia

Obligasi pemerintah

035

Surat utang lainnya

Surat utang lain

036

Reksadana

Reksadana

037

Instrumen derivatif (right, warran, kontrak berjangka, opsi,

dll)

Derivatif

038

Penyertaan modal dalam perusahaan lain yang tidak atas

saham (CV dsb.)

Investasi nonsaham

039

Investasi lainnya

Investasi lain

041

Sepeda

Sepeda

042

Sepeda motor

Sepeda Motor

043

Mobil

Mobil

049

Alat transportasi lainnya

Kendaraan lain

051

Logam mulia (emas, platina, dsb.)

Logam mulia

052

Batu mulia (intan, berlian, dsb.)

Batu mulia

053

Barang-barang seni dan antik

Barang Seni/ Antik

054

Kapal pesiar, pesawat terbang, peralatan olah raga khusus

Kapal/Pesawat

055

Peralatan elektronik, furnitur

Elektronik/Furnitur

059

Harta bergerak lainnya

Harta gerak lain

061

Tanah/bangunan untuk tempat tinggal

Tanah/bangunan tempat

tinggal

062

Tanah/bangunan untuk tempat usaha

Tanah/bangunan tempat

usaha

063

Tanah/ lahan untuk usaha

Tanah/lahan usaha

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran ini diisi dengan penghasilan-penghasilan tertentu yang dikenai PPh final baik melalui pemotongan oleh pihak lain atau dengan menyetor sendiri, termasuk

Diisi dengan penghasilan yang dikenakan PPh Final (termasuk penghasilan dari usaha yang telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final berdasarkan Peraturan

04 Lampiran III SPT Tahunan Harus diisi clan disampaikan apabila ada penghasilan PPh Wajib Pajak Orang yang telah dikenakan pajak bersifat final, dikenakan Pribadi (Formulir

Diisi dengan penghasilan yang dikenakan PPh Final (termasuk penghasilan dari usaha yang telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final berdasarkan Peraturan

PEGAWAI TIDAK TETAP / PENERIMA HONORARIUM DAN PENGHASILAN LAINNYA / PENERIMA PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh PASAL 21 BERSIFAT FINAL / PEGAWAI DENGAN STATUS WAJIB PAJAK LUAR

Vl yaitu mengenai penghasilan neto dalam negeri yang dipotong PPh bersifat final namun penghasilan tersebut tetap tidak digabungkan dengan penghasilan lainnya dan PPh

Atas penghasilan yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan PP 23/2018 yang merupakan objek pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan yang tidak bersifat final,

Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan PPh merupakan formulir yang digunakan Wajib Pajak untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran PPh, objek pajak PPh, bukan