• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GE"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN KLINIK BERSALIN DI

KOTA SOLOK BERBASIS ANDROID

Benni

1)

, Eka Praja Wiyata Mandala

2)

, Musli Yanto

3) 1) Teknik Informatika, U P I - Y P T K , P a d a n g

email:

bennidoank46@gmail.com

2 Teknik Informatika, U P I - Y P T K , P a d a n g email:

ekaprajawm@upiyptk.ac.id

3 Teknik Informatika, U P I - Y P T K , P a d a n g

email:

musli_yanto@upiyptk.ac.id

Abstrak Design applica tion of geographic information system for mapping and search for maternity clinic in Solok city with android based to give information loca tion of ma ternity clinic to the people in Solok city and out of Solok city, and also to give information about ma ternity clinic in Solok city. Which is expected ca n access everytime and everywhere. Making of geographic information system android based was created using MapInfo Professional 10.5, Eclipse, Parse as da tabase and Giscloud as server storage online maps. The application is expected to be used to obtain information about maternity clinic in Solok city, which is presented in the form of a map application.

Keywords : Geographic Information System, MapInfo, Eclipse, Giscloud, Android

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi sangat pesat sekali. Banyak sekali riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi ini, terutama teknologi informasi, salah satunya adalah peta digital. Penggunaan peta sangat penting dalam

berbagai bidang kehidupan, “Merancang aplikasi

sistem informasi geografis untuk pencarian dan melihat ATM BNI, dalam penggunaan pencarian lokasi ATM BNI dapat dilakukan secara keseluruhan atau berdasarkan lokasi dan untuk admin penyimpanan data di dalam database untuk

memudahkan update data lokasi ATM”(Ajib

Susanto,dkk:2013).

Android kini menjadi media informasi dan komunikasi bagi masyarakat dan juga sebagai media petunjuk dalam mencari letak geografis klinik bersalin. Salah satu nya adalah seseorang yang sedang mencari lokasi sebuah klinik bersalin di kota Solok, sistem ini akan memberikan informasi yang dicari yaitu letak geografis dan navigasi ke tempat tersebut.

Sistem informasi geografis adalah sistem yang dapat digunakan untuk menangkap, menyimpan, menganalisa, serta mengelola data dan karakteristik yang berhubungan yang secara spasial mengambil referensi ke bumi. Sistem ini dapat didefinisikan sebagai sistem komputer untuk memadukan, menyimpan, membagi, serta menampilkan informasi yang mengambil acuan geografis. Teknologi GIS menggunakan informasi digital yang

didapatkan dari metode pembuatan data digital yang disebut dengan digitization.

Maka dari itu dibutuhkan petunjuk atau navigasi untuk menemukan suatu tempat, salah satunya pencarian klinik bersalin yang mana pencarian klinik bersalin merupakan hal yang bermanfaat bagi yang membutuhkan, terutama masyarakat baru yang menempati kota Solok ingin mencari klinik bersalin untuk keperluan mendesak tetapi tidak mengetahui letaknya.

Sistem Informasi Geografis berbasis android merupakan salah satu bentuk sistem dengan konsep yang bisa diterapkan untuk memberikan informasi persebaran lokasi obyek klinik bersalin di kota Solok dalam bentuk peta digital. Sehingga para pengembang aplikasi dapat memberikan informasi yang lebih cepat dan efisien dan pengguna mengakses peta tersebut untuk kebutuhan akan sebuah informasi.

Penulis membuat aplikasi sistem informasi geografis pencarian klinik bersalin berbasis android di kota Solok berharap dapat membantu masalah yang dialami masyarakat kota Solok yang kesulitan menemukan titik lokasi klinik bersalin yang ada di kota Solok, mencari klinik bersalin terdekat, dan membandingkan jalur terdekat untuk menuju titik lokasi klinik bersalin yang diinginkan masyarakat.

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji mengenai pemetaan lokasi klinik bersalin di Kota Solok berbasis Android untuk memudahkan pencarian klinik bersalin. Dari hal tersebut, maka

penulis menetapkan judul: “Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Dan Pencarian Klinik Bersalin Di Kota Solok Berbasis

(2)

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas,dapat dirumuskan permasalahan yang akan menjadi pokok pembahasan adalah: 1. Bagaimana sistem informasi geografis pencarian

klinik bersalin dikota Solok dapat membantu masyarakat kota Solok untuk mengetahui seluruh titik lokasi klinik bersalin yang ada dikota Solok? 2. Bagaimana sistem informasi geografis dapat

membantu masyarakat kota Solok mencari titik klinik bersalin terdekat dari titik yang telah ditentukan?

3. Bagaimana sistem informasi geografis yang dihasilkan dapat membantu masyarakat untuk membandingkan jalur terdekat menuju titik lokasi klinik bersalin yang diinginkan?

1.2Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini terdapat beberapa tujuan penulis yang ingin dicapai, diantaranya adalah :

1. Untuk membantu masyarakat dalam pemberian informasi berupa titik lokasi klinik bersalin dikota Solok.

2. Untuk membantu masyarakat memilih jalur terdekat kesuatu klinik bersalin yang diinginkannya untuk memenuhi kebutuhan akan sebuah informasi.

3. Agar dapat menjadi sumber informasi sebagai bahan pertimbangan dalam memilih klinik bersalin yang sesuai dengan keinginannya.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak

Pengertian RPL sendiri adalah Suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, disain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Jelaslah bahwa RPL tidak hanya berhubungan dengan cara

pembuatan program komputer. Pernyataan “semua aspek produksi” pada pengertian di atas, mempunyai

arti semua hal yang berhubungan dengan proses produksi seperti manajemen proyek, penentuan personil, anggaran biaya, metode, jadwal, kualitas sampai dengan pelatihan pengguna merupakan bagian dari RPL ( Aunur R.Mulyanto, 2008 : 2).

2.2 UML (Unified Modelling Language)

UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Secara sederhana UML digunakan untuk menggambar sketsa sistem. Pengembang menggunakan UML untuk menyampaikan beberapa aspek dari sebuah perangkat lunak melalui notasi grafis. UML mendefinisikan notasi dan semantik. Notasi merupakan sekumpulan bentuk khusus yang memiliki makna tertentu untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak dan semantik mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. UML adalah bahasa pemodelan standar atau kumpulan teknik-teknik pemodelan untuk menspesifikasi, mem-visualisasi, meng-konstruksi dan mendokumentasi hasil kerja dalam pengembangan perangkat lunak (Aunur R.Mulyanto, 2008:22).

2.3 Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data georafis, metode dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, memperbaharui, memanipulasi, menganalisis dan menampilakan semua bentuk informasi yang bereferensi geogafis (Riyanto, 2010 : 24).

Beberapa definisi sistem informasi geografis yang telah beredar di berbagai sumber pustaka, diantaranya yaitu (Eddy Prahasta, 2014:100):

1. SIG adalah sistem komputer untuk memasukkan,

menyimpan, memeriksa,

mengintegrasikan,memanipulasi,menganalisis,da n menampilkan data yang berhubungan dengan posisinya dipermukaan bumi.

2. SIG adalah kombinasi perngkat keras & perangkat lunak; sistem komputer yang memungkinkan penggunanya untuk mengelola,menganalisa,dan memetakan informasi spasial berikut atributnya dengan akurasi kartografis.

3. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras,perngkat lunak, data, manusia, organisasi & lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi - informasi mengenai daerah - daerah di permukaan bumi.

2.3.1 Model Data Spasial Sistem Informasi Geografis

Data spasial merupakan data yang paling penting dalam sistem informasi geografis. Data spasial ada 2 macam yaitu data raster dan data vektor dimana pengertiannya adalah (Eddy Prahasta, 2014 :209):

1.Data Raster

Model data raster bertugas untuk menampilkan, menmpatkan dan menyimpan spasial dengan menggunakan struktur matriks atau pixel-pixel yang membentuk grid. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya (sel grid) di permukaan bumi. Konsep model data ini adalah dengan memberikan nilai yang berbeda untuk setiap pixel atau grid dari kondisi yang berbeda.

2.Data Vektor

(3)

koordinat kartesian dua dimensi (x,y).

2.3.2 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut (Eddy Prahasta,2014:102)

1. Data Input

Bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan SIG.

2. Data Outpput

Menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, dan peta.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbarui, dan dihapus.

4. Data Manipulasi dan Analisis

Subsistem ini menetukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem informasi geografis dan melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.3.3. Kemampuan Sistem Informasi Geografis Sistem informasi geografis mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,menggabungkan, menganalisis dan akhirnya memetakan hasilnya (Eddy Prahasta, 2014 :115).

Adapun kemampuan sistem informasi geografis sebagai berikut:

1. Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial dan atribut).

2. Memeriksa, meng-update (mengedit) data geografis .

3. Menyimpan atau memanggil kembali data geografis.

4. Mempresentasikan atau menampilkan data geografis.

5. Mengelola, memanipulasi dan menganalisis data geografis.

6. Menghasilkan output data geografis dalam bentuk peta tematik (view dan layout), tabel, grafik (chart) laporan, dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.

2.3.4 Sistem Informasi Geografis Berbasis Mobile Sistem informasi geografis berbasis mobile merupakan sebuah integrasi cara kerja perangkat lunak atau perangkat keras untuk pengaksesan data dan layanan geospasial melalui perangkat bergerak via jaringan kabel atau nirkabel (Riyanto, 2014 :31).

Mobile GIS merupakan sebuah integrasi cara kerja perangkat lunak/ keras untuk pengaksesan data dan layanan geospasial melalui perangkat bergerak via jaringan kabel atau nirkabel. Secara umum, mobile

GIS diimplementasikan pada dua area aplikasi utama yaitu Layanan Berbasis Lokasi (Location Based Service) dan GIS untuk kegiatan lapangan (Field Based GIS). Berikut ini hal-hal yang berkenaan dengan aplikasi mobile GIS (Riyanto, 2014 : 31):

1. Diimplementasikan pada perangkat bergerak dengan keterbatasan ruang penyimpanan, memori, dan resolusi.

2. Dapat diimplementasikan secara mandiri (stand alone) dengan menyimpan data dalam perangkat bergerak (untuk aplikasi sederhana), atau disesuaikan dengan arsitektur servernya (untuk aplikasi web GIS).

3. Kemampuan aplikasi mobile GIS, seperti: a. Menampilkan atau melakukan navigasi. b. Mengidentifikasi.

c. Pencarian atau query. d. Memodifikasi nilai atribut. e. Pemberian tanda atau redline. f. Memodifikasi geometri.

g. Mengintegrasikan dengan data kantor. 4. Terdapat dua jenis data, yaitu koleksi data (data

collection) dan navigasi (navigation). Adapun kelebihan sistem koleksi data dengan mobile GIS adalah sebagai berikut:

a. Dapat diintegrasikan dengan perangkat GPS, rangefinder, dan kamera digital.

b. Sistem koleksi data sangat efisien, yaitu hanya dengan point dan click.

c. Data spasial dikelola dalam dataset referensi. Sistem informasi geografis berbasis mobile mempunyai kelebihan dan kekurangan yang diantaranya sebagai berikut (Ega Aulia Fajarsari,dkk : 2013) :

1. Kelebihan SIG Mobile

a. Dapat digunakan dimana saja.

b. Penggunaan lebih mudah, ringan dan mudah dibawa.

c. Lebih efisien karena tidak perlu diakses melalui desktop.

2. Kekurangan SIG Mobile

a. User interface ditampilkan dalam layar kecil. b. Diimplementasikan pada perangkat bergerak

dengan keterbatasan memori, resolusi. c. Pengaksesan tidak selengkap dan sekompleks

pada desktop.

2.4 Android

(4)

barulah secara resmi Android dirilis oleh Google. Dalam pengembangan aplikasi android menyediakan Android SDK yang menyediakan tools dan API untuk para pengembang aplikasi dengan platform Android. Android menggunakan Java sebagai bahasa pemogramannya (Ega Julia Fajarsari,dkk : 2013).

2.4.1 Keunggulan Android

Beberapa keunggulan Android dengan platform lain yaitu (Ega Julia Fajarsari,dkk : 2013) :

1. Keterbukaan Android menyediakan akses ke fungsi dasar perangkat mobile menggunakan standar panggilan ke API.

2. Pengguna dapat menggabungkan informasi dari Internet ke dalam telepon, seperti informasi kontak, atau data pada lokasi geografis.

3. Cepat dan mudah perkembangannya.

2.4.2 Pengembangan Aplikasi Android

Ada 4 hal mendasar yang harus anda pahami dalam membangun aplikasi berbasis Android (Ega Julia Fajarsari,dkk : 2013) :

1. Activity, adalah tampilan grafis yang anda lihat ketika menjalankan sebuah aplikasi. Aplikasi dapat memiliki lebih dari satu Activity.

2. Intent, adalah serangkaian nilai yang menunjukkan apa yang harus dilakukan ketika terjadi perpindahan layar.

3. Service, adalah layanan yang bekerja di belakang layar (background).

4. Content provider, memungkinkan sebuah aplikasi untuk dapat menyimpan dan menerima data dari database.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian adalah konsep atau tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian. Agar tahap-tahap yang diambil penulis dalam perancangan ini tidak melenceng dari pokok pembahasan dan lebih mudah dipahami. Urutan langkah-lankah akan diuraikan pada Gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

3.2 Tahapan Penelitaan 3.2.1 Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan ini merupakan langkah pertama dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian dilaksanakan di Dinas kesehatan dan klinik bersalin Kota Solok. Bertujuan untuk membantu dinas kesehatan kota Solok untuk mengetahui titik letak semua klinik bersalin yang ada di kota Solok dan membantu menemukan klinik bersalin bagi masyarakat yang membutuhkan. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan cara mendatangi lansung objek yang menjadi pokok dari penelitian.

3.2.2 Pengumpulan Data

Merupakan urutan-urutan dalam melakukan penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data informasi, maka metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti waktu penelitian, tempat penelitian, metode penelitian.

4 ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Use Case Diagram

Use case diagram adalah abtraksi dari interaksi antara sistem dengan actor. Use case diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui setiap fungsi dari sistem dan siapa saja yang dapat mengakses atau menggunakan fungsi tersebut.

Gambar 4.1 Use Case Diagram

4.2 Class Diagram

Class diagram dipakai untuk mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai hubungan statis diantara system.

Gambar 4.2 Class Diagram Pengumpulan

Analisa

Perancangan

Implementasi Penelitian

Penelitian pendahuluan

(5)

4.3 Activity diagram

Activity diagram digunakan untuk menampilkan tindakan dan sebagian besar transisi yang dipicu oleh penyelesaian tindakan yang berasal dari sumber.

Gambar 4.3 Activity Diagram User

Pada activity diatas user dapat melihat semua menu yang ada pada aplikasi, seperti melihat peta, objek, about dan help.

Gambar 4.4 Activity Diagram Admin Pada activity diatas admin dapat upload peta pada giscloud dan melakukan tambah, edit, hapus pada menu objek dan informasi pada database parse.

5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Sistem

Implementasi merupakan kegiatan pembuatan aplikasi dengan menggunakan bantuan perangkat lunak maupun perangkat keras sesuai dengan analisis dan perancangan untuk menghasilkan suatu aplikasi yang mampu memberikan manfaat yang baik bagi penggunanya. Implementasi juga dilakukan untuk mengetahui batasan system yang diperlukan dalam menjalankan aplikasi ini.

5.2 Pengujian

Pengujiam aplikasi ini memperlihatkan fungsionalitas dari system yang dibangun.Sebagai salah satu langkah apakah aplikasi dapat berfungsi dengan baik.

Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menginstal aplikasi android SIG klinik bersalin

ke smarthphone.

2. Menjalankan Aplikasi SIG klinik bersalin di kota Solok.

1.Tampilan Home

Pada tampilan home akan menampilkan Menu Utama dari aplikasi android SIG klinik bersalin. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5.1 Pengujian tampilan home Gambar 5.1 menunjukan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan baik menggunakan Smarthphone pada tampilan home. Dengan ini maka pengujian sistem dapat dikatakan berhasil dilakukan.

2.Halaman Peta Aplikasi

Berikut adalah tampilan dari Halaman peta:

(6)

Gambar diatas merupakan halaman Peta Aplikasi merupakan halaman yang dapat menampilkan peta secara keseluruhan mengenai klinik bersalin di kota Solok.

6. PENUTUP

Berdasarkan hasil pengembangan sistem yang telah penulis lakukan, penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan beberapa saran-saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan di bab-bab sebelumnya.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari proses pembangunan aplikasi yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti menarik kesimpulan bahwa :

1.Dengan adanya perancangan sistem informasi geografis ini dapat memberikan semua titik lokasi klinik bersalin, serta informasi detail seputar klinik bersalin. Hal ini terbukti dengan masyarakat kota Solok tidak perlu mengunjugi langsung klinik bersalin sebagai bahan pertimbangan dalam memilih suatu klinik bersalin.

2.Dengan adanya perancangan sistem informasi geografis ini dapat mengetahui klinik bersalin terdekat dari tiga titik utama yang telah ditentukan yaitu jalan tanah garam, saok laweh, dan dr.Hamka. Hal ini dapat dilihat pada tampilan peta terdapat simbol titik utama.

3.Dengan adanya perancangan sistem informasi geografis ini masyarakat dapat memilih atau membandingkan jalur dengan jarak dan waktu tempuh ke setiap klinik bersalin. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat informasi jalur pada tampilan peta.

6.2 Keterbatasan Sistem

Dalam perancangan dan pembangunan aplikasi masih terdapat berbagai macam keterbatasan, diantaranya :

1. Sistem informasi geografis ini tidak memberikan waktu dan jarak tempuh dari posisi kita berada menuju objek tujuan. Sistem hanya mampu menampilkan waktu dan jarak tempuh dari tiga titik utama menuju objek tujuan.

2. Sistem informasi geografis ini hanya menampilkan semua klinik bersalin yang ada di kota Solok.

3. Sistem informasi geografis ini tidak memberikan informasi jalan dikota Solok secara detail. 4. Sistem informasi geografis ini dapat digunakan

apabila terkoneksi jaringan internet yang stabil. 5. Sistem informasi geografis ini dalam pencarian

jalur yang diinginkan, hanya dapat aktifkan list layer satu persatu secara manual.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Badrul,. Jaya, Hendra dan Kusuma, Putra Indra. 2014. Implementasi Location Based Service Berbasis Android Untuk Mengetahui

Posisi User. Jurnal SAINTIKOM. Vol. 13 No. 2.

Fajarsari, Ega Julia dkk. 2013. Rancangan Sistem Informasi Geografis Pemilihan Jalan Alternatif di Jakarta Berbasis Android. Makalah Konferensi Nasional Sistem Infromasi. Depok: Universitas Gunadarma. Gustin, Erlinda. 2012. Analisa Jalan Lokal Sekuder

Kecamatan Nanggalo Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Momentum. Vol. 13 No. 2.

Mulyanto, Aunur R. 2008. Rekayasa Perangkat Lunak. Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Nugraha, Deny Wiria. 2012. Perancangan Sistem Informasi Geografis Menggunakan Peta Digital. Jurnal Ilmiah Foristek. Vol. 2 No. 1. Prahasta, Eddy. 2014. Sistem Informasi Geografis.

Bandung: Informatika.

Riyanto. 2010. Sistem Informasi Geografis Berbasis Mobile. Yogyakarta: Gava Media.

S, Rosa A dan Shalahuddin, M. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.

Susanti. 2011. Sistem Informasi Rawat Inap Pada Klinik Bersalin Mutiara Bunda Boja. Jurnal SCRIPT. Vol. 2 No. 1.

Susanto, Ajib dan Zulliansyah, Taufiq. 2013. Rancang Bangun Mobile GIS (Geographic Information System) Pencarian Lokasi ATM BNI di Semarang Pada Media Ponsel Berbasis Android. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.

Gambar

Gambar 4.1 Use Case Diagram
Gambar 4.3 Activity Diagram User Pada activity diatas user dapat melihat semua

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan yaitu: Aplikasi Whatsapp dapat digunakan sebagai media pembelajaran di luar kelas antar dosen dengan mahasiswa dan

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan modal sosial yang dilakukan oleh kelompok tani Sido Makmur dalam pembangunan jalan menuju

Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi

Alasan mengapa penulis memilih pemikiran Ahmad Tafsir tentang kurikulum pendidikan Islam adalah karena beliau memiliki pemikiran yang berbeda dari tokoh pendidikan

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwasannya subjek dakwah itu adalah setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan yang telah baligh

Dalam penentuan pengaruh pH terhadap kapasitas adsorpsi disiapkan 7 buah Erlemeyer 250 mL, ke dalam masing- masing Erlenmeyer ditambahkan 0,25 gram sampel arang batang

Pelaksanaan program Corporaate Social Responsibility (CSR) pada bank syariah tidak hanya untuk memenuhi kepatuhannya pada undang-undang namun pertanggungjawabannya pada

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa kebutuhan siswa di SDN 1 Singojuruh adalah materi pembelajaran budaya lokal Kabupaten Banyuwangi, sehingga