• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa itu evolusi apa Esai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Apa itu evolusi apa Esai"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Apa itu Esai?

Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol.

Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai. Patokannya adalah bahwa sebuah esai harus selesai dibaca dalam sekali duduk. Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika seseorang ingin menulis sebuah esai.

Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000 kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang).

Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertama esai adalah paragraf pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang berfungsi sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi esai. Bagian kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak disampaikan dalam esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup. Bagian ini dapat berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau penegasan

atas gagasan utama yang telah disampaikan.

Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai, semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang ditulis oleh Bakti Samanto atau oleh Umar Kayam. Keunikan gaya bahasa ini menjadi ciri esai yang menonjol. Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai menjadi salah satu jenis tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur intelegensi seseorang. Seorang yang berpengetahuan luas akan dapat menyampaikan gagasannya secara runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca, semakin besar kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan baik.Dengan banyak membaca, kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal mewujudkan gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang harus terus-menerus kita latih agar semakin lama semakin sempurna. Selamat mencoba.

You might also like:

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/09/apa-itu-artikel.html#sthash.kp4TZ3c4.dpuf

Struktur Esai

struktur esai dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan, isi, dan penutup.

(2)

isi

esai merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa paragraf. Umumnya isi esai terdiri atas beberapa gagasan utama (minimal dua). Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf. Setiap paragraf isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar argumen menjadi lebih meyakinkan. Pengaturan paragraf-paragraf isi ini dapat disusun berdasarkan urutan kronologis, logis, atau kepentingan.

Penutup

esai diwujudkan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan untuk mengakhiri pembahasan topik esai. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas suatu masalah. Menutup esai dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan (sense of closure) bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.

Secara ringkas, esai yang efektif memiliki struktur yang baku untuk mempermudah pembaca memahami alur pemikiran/gagasan yang disampaikan penulis. Esai yang baik harus diatur secara cermat dan terdiri dari paragraf-paragraf yang diorganisasi secara terpadu untuk menjaga kesinambungan gagasan. Menulis esai secara benar juga membantu kita mengasah logika dan kreatifitas.

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/09/struktur-esai.html#sthash.L0kGqnSc.dpuf

Jenis-Jenis Esai (1)

Tabel 1. Perbandingan antar Jenis Esai

Jenis

Nuansa

Referensi

Tujuan

Expositori

Objektif

Harus Ada

Menginformasikan

Persuasi

Objektif

Harus Ada

Membujuk

Esai Informal

Subjektif

Tidak Ada

Mengomunikasikan

Esai Tinjauan Objektif/Subjektif

Perlu

Menganalisis dan Menyajikan

Esai Riset

Objektif

Harus Ada

Mengungkap

Esai Literatur

Objektif

Perlu

Menganalisis Sastra

Argumentasi

Objektif

Harus Ada

Membuktikan

Sebab-Akibat

Objektif

Harus Ada

Membangun hubungan

Perbandingan

Objektif

Harus Ada Menunjukkan Persamaan/Perbedaan

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/jenis-jenis-esai-1.html#sthash.2cqHiGx0.dpuf

Jenis-Jenis Esai (2)

Esai Ekspositori

(3)

sesuatu, menghadirkan informasi, atau menjelaskan suatu persoalan secara gamblang dan terperinci. Menulis esai ekspositori yang efektif memerlukan persiapan dan riset yang memadai yang akan membekali penulis dengan fakta dan informasi yang relevan untuk disampaikan kepada pembaca. Esai ekspositori memerlukan pemahaman yang sangat baik akan topik yang ditulis. Karena itu, esai jenis ini sering ditugaskan para profesor dan guru saat mereka ingin menguji atau mengecek pemahaman siswa/mahasiswa mereka tentang suatu hal. Umumnya, esai ini terdiri atas lima paragraf dengan satu paragraf pendahuluan, tiga paragraf isi, dan satu paragraf penutup. Kadang guru meminta siswa menulis esai ekspositori yang lebih panjang. Seberapa pun panjangnya, sebuah esai harus memuat paragraf pendahuluan dan kesimpulan, jumlah paragraf dalam tubuh esai bisa bervariasi..

Esai Persuasi

Esai jenis ini tidak hanya memerlukan pembuktian yang meyakinkan atas gagasan yang disampaikan tetapi juga harus didasarkan atas penjelasan yang logis dan memiliki landasan yang kuat. Tugas utama penulis adalah membuat pembaca yakin bahwa penulis menyampaikan pandangan yang benar. Untuk menulis esai persuasi, sangatlah penting untuk menyiapkan terlebih dahulu dengan melakukan keberpihakan atas suatu persoalan, menyikapi suatu kasus, mengantisipasi argument, dan mencari cara bagaimana mematahkan argumen yang bertentangan dengan argument penulis. Penulis harus memahami argumen pihak lain dan menyikapinya secara jujur. Menolak mentah-mentah argumen pihak lain justru akan melemahkan argumen kita. Cara yang terbaik adalah mengambil sikap keberpihakan yang penulis yakini sebagai pihak yang benar yang memiliki bukti-bukti pendukung yang paling banyak.

Esai Informal

Esai informal adalah salah stau jenis esai yang ditulis demi hiburan. Ini tidak berarti bahwa esai jenis ini tidak bersifat informatif. Namun penyajian gagasannya disampaikan secara informal dengan pernyataan gagasan yang lebih rileks, penggambaran masalah melalui observasi, dan sering kali diselingi humor. Sebuah esai informal yang baik memiliki gaya yang populer namun tetap mengikuti struktur esai yang baik meskipun tidak terlalu kaku seperti esai formal atau akademis. Esai informal juga cenderung lebih personal sifatnya dan lebih banyak mengungkap pandangan-pandangan subjektif. Dalam esai formal, penulis hadir secara diam-diam dalam wujud kata-kata; sedangkan dalam esai informal, penulis sepertinya berbicara langsung kepada pembaca. Ketiak menulis esai informal, cobalah untuk menghadirkan suasana personal dalam tulisan. Tidak perlu khawatir untuk kedengaran terlalu akademis. Yang penting hindari kecerobohan dalam menyampaikan gagasan.

Esai Tinjauan

(4)

signifikan. Sebuah tinjauan yang baik akan membahas kedua hal ini dan mengupasnya secara mendalam.

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/11/jenis-jenis-esai-2.html#sthash.wJwHwINV.dpuf

Jenis-Jenis Esai (3)

Esai Riset

Esai jenis ini menuntun Anda menelusuri karya-karya atau tulisan-tulisan orang lain dan meminta Anda untuk membandingkan pemikiran mereka dengan pemikiran Anda. Menulis esai riset melibatkan Anda untuk mencari sumber-sumber yang relevan dan melakukan sintesa atas temuan-temuan yang Anda dapatkan dari berbagai sumber tulisan. Temuan dan gagasan yang Anda dapatkan ini kemudian dibandingkan dengan gagasan yang Anda miliki. Anda harus mendapatkan teks atau tulisan mengenai subjek yang Anda akan tulis dan menggunakan gagasan yang didapatkan untuk mendukung topik yang Anda akan tulis. Karena begitu mudah tenggelam dalam berbagai tulisan yang begitu banyak didapatkan, Anda harus sangat berhati-hati dalam membatasi topik yang akan ditulis. Dalam hal ini Anda harus melakukan klasifikasi dan memilah-milah informasi mana yang valid dan handal unutk mendukung gagasan atau topik yang Anda tulis. Bahaya yang paling sering terjadi dalam penulisan esai jenis ini adalah penjiplakan (plagiarism). Jika esai Anda lebih banyak berupa kutipan atau parafrase ketimbang gagasan asli Anda, Anda tidak melakukan sintesa tetapi hanya mengkopi gagasan orang lain. Dosen atau guru akan memberi nilai yang rendah untuk esai yang lebih banyak berupa kutipan atau parafrase. Apalagi jika kutipan atau parafrase ini tidak menyertakan sumber dari mana mereka didapatkan, tulisan ini tergolong sebagai plagiat dan harus dimasukkan ke tong sampah.

Esai Literatur

Dalam esai jenis ini, Anda melakukan eksplorasi dan melakukan konstruksi atas makna dari sebuah karya sastra. Tulisan ini jelas lebih rumit dari pada sekedar tinjauan meskipun keduanya bermaksud untuk memberikan evaluasi atas sebuah karya. Esai literatur lebih condong memberikan komentar atau opini Anda atas karya literatur yang ditinjau dengan memfokuskan pada aspek-aspek tertentu yang lebih spesifik. Esai literatur menitikberatkan pada pembahasan mengenai bangunan karya sastra yang dibahas seperti: struktur, karakter dan karaketerisasi, tema, gaya penulisan, nada dan suasana, dan keunggulan khusus dari kari karya yang dibahas. Tulisan harus membahas bagaimana karya ini menjelaskan atau menyinggung suatu persoalan tertentu dengan memakai sudut pandang tertentu dan bagaimana detil-detil karya ini mendukung sudut pandang tersebut. Anda harus mengambil sudut pandang tertentu terhadap karya ini dan mempertanyakan esensi dari tema yang dibahas dan menemukan bagaimana dan mengapa detil-detil karya ini mendukung sudut pandang Anda. Sebuah esai literatur bisa jadi merupakan interpretasi yang Anda simpulkan yang hanya didasarkan atas membaca karya sastra tersebut. Esai literatur juga bisa berupa percampuran pedapat dan interpretasi Anda sendiri dan kritik-kritik yang ditulis oleh orang lain. Sekali lagi, waspada terhadap penjiplakan karena mengutip pandangan para kritikus sastra tanpa menyebutkan sumbernya.

Esai Argumentasi

(5)

mengabaikan pandangan penulis lain yang didapat dari riset, mudah menerima argumen penulis lain dan menganggapnya sebagai ajaran suci, dan bahkan lalai untuk mengecek landasan argumennya yang dalam beberapa tahun belakangan sering dipertanyakan kebenarannya. Hal semacam ini sering terjadi pada para penulis argumentasi pemula. Untuk menjadi penulis esai argumentasi yang handal, Anda harus menjadi ahli di bidang yang Anda tulis. Ketika Anda memilih topik, hindari menulis persoalan yang tidak mungkin dapat Anda menangkan, betapa pun kuat perasaan dan hasrat Anda untuk menulis topik atau persoalan tersebut. Lima topik terpopuler sepanjang waktu meliputi kepemilikan senjata api untuk warga sipil, aborsi, hukuman mati, kebebasan berbicara, dan euthanasia atau hak untuk mengakhiri hidup. Jika memungkinkan, hindari menulis kelima topik ini karena Anda tidak mungkin akan dapat memenangkan hati dan pikiran pembaca karena telah begitu banyak ahli dan praktisi yang menulis tentang kelima topik ini. Sebagai pemula, Anda hanya akan menjadi pengekor dan pengikut saja. Pilihlah topik-topik yang sedang hangat dibicarakan namun belum banyak ditulis orang. Dengan begitu, tulisan Anda akan menjadi rujukan awal dari suatu persoalan yang menyita perhatian publik. Karena itulah, esai argumentasi menjadi esai ajuan bagi para editor surat kabar untuk dimuat di halaman atau rubrik opini mereka.

Esai Sebab-Akibat

Esai sebab-akibat menyertakan beberapa elemen penulisan yang dianggap lebih bergengsi ketimbang esai deskripsi atau narasi. Yang perlu diperhatikan ketika menulis esai jenis ini adalah nada esai yang harus dijaga untuk selalu kedengaran masuk akal dan bahwa apa yang Anda sajikan dalam esai merujuk pada fakta dan dapat dipercaya. Sumber-sumber yang mendukung sering diperlukan dan pilihan atas sumber-sumber yang handal juga merupakan seni tersendiri karena mereka akan merefleksikan kesahihan esai Anda. Jangan pernah menggunakan sudut pandang orang pertama (persona saya). Esai sebab-akibat harus objektif dan tidak memihak (imparsial). Perhatikan contoh sudut pandang yang lemah berikut:

1. Saya kira aborsi harus dilarang di bumi Indonesia.

Pemihakan dan penggunaan kata “saya” dalam argumen di atas kurang objektif. Jauh lebih baik kalau kita menuliskannya secara langsung dan tidak memihak, menjadi:

2. Aborsi harus dilarang di bumi Indonesia.

Kalimat 1 menggunakan sudut pandang orang pertama (saya). Kalimat seperti ini memberi kesan pandangan penulis yang lemah dan lebih cocok digunakan dalam esai narasi. Kalimat 2 jauh lebih berdaya dan pernyataannya tidak hanya membatasi pandangan penulis, tetapi juga mewakili pandangan pembaca. Tujuan esai sebab-akibat adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa segala sesuatu ada sebabnya atau bahwa peristiwa satu mempengaruhi peristiwa lainnya.

Esai Perbandingan

(6)

dalam tulisan. Meskipun terdapat penekanan yang berbeda ketika penulis menitikberatkan pada perbedaan atau persamaan dari objek yang dia tulis, pola penulisan esainya tetap sama, yaitu diawali dengan satu paragraf pendahuluan, beberapa paragraf isi (tubuh esai), dan satu paragraf penutup. Ketika menulis esai jenis ini, jangan lupa untuk menggunakan ungkapan-ungkapan bahasa yang menjadi cirikhas dari esai ini. Ungkapan-ungkapan spesifik yang cocok digunakan untuk penulisan esai ini dapat membantu memperjelas tujuan penulisan esai. Misalnya, Anda dapat menggunakan ungkapan “di lain pihak”, “sebaliknya”, demikian pula”, “sama halnya dengan”, “dibandingkan dengan”, “tidak seperti”, “meskipun demikian”, dan lain-lain. Ungkapan-ungkapan ini akan membuat gagasan yang Anda sampaikan menjadi melekat dan menyatu dalam satu kesatuan pandangan, sehingga secara otomatis membuat esai Anda semakin meyakinkan.

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/11/jenis-jenis-esai-3.html#sthash.aWOxe3yR.dpuf

10 Langkah Mudah Membuat Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.

Langkap 1: Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. Sebagai contoh, topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan Anda menulis adalah menyampaikan gambaran umum (overview) tentang Indonesia, maka topik ini sudah tepat. Namun bila Anda ingin membuat analisis singkat, Anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia.” Setelah yakin akan apa yang akan ditulis, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

Langkah 2: Menentukan Tujuan

Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.

Langkah 3: Menyampaikan Gagasan

Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. Langkah ini sebagai wadah untuk brainstorm.

Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan Potensial

(7)

berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.

Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Esai)

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir.Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas.Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Anda maksud.Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik.Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca.Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.

Langkah 6: Menulis Tesis

Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:

Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia

Bagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Langkah 7: Menulis Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Misalkan idenya adalah “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, Anda dapat menulis “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama.” Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.

Langkah 8: Menulis Paragraf Pendahuluan

Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. (Untuk lebih jelasnya, baca Pararagraf Pendahuluan Esai.)

Langkah 9: Menulis Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai.

Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir

(8)

yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.

- See more at: http://www.menulisesai.com/2013/01/10-langkah-mudah-membuat-esai.html#sthash.mZ3Xagsa.dpuf

10 Langkah Praktis Menulis Esai

Bagi penulis pemula, menulis esai itu tidak mudah. Kesulitan utama mereka adalah

bagaimana cara memulainya. Sebenarnya ada banyak teori dalam buku-buku komposisi yang

menjelaskan tehnik dan cara menulis esai yang efektif. Penjelasan berikut merupakan

ringkasan praktis yang diambil dari berbagai sumber sebagai panduan bagi penulis pemula.

Semoga l0 langkah praktis ini membantu penulis pemula mengawali langkah penting mereka

untuk berani menulis.

1.

Lakukan Riset

Sebelum menulis esai, lakukan riset terlebih dahulu tentang topik yang ingin Anda tulis.

Pastikan bahwa Anda cukup ahli atau paham dengan topik bahasan. Manfaatkan internet,

data-data akademis, perpustakaan, surat kabar, majalah, dan sumber-sumber terpercaya lain

yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang topik yang akan Anda tulis. Buat catatan

kecil dari temuan-temuan Anda dari riset. Catat pula kutipan-kutipan penting atau menarik

dari riset Anda.

2.

Lakukan Analisis

Setelah memiliki dasar pemahaman yang baik tentang topik yang akan Anda tulis, mulailah

dengan menganalisis argumen-argumen atau gagasan yang Anda temukan dalam riset.

Identifikasi argumen mana yang valid atau yang disertai bukti dan alasan yang kuat. Pisahkan

argumen yang kuat dari yang lemah. Pada saat bersamaan pelajari bagaimana para pengarang

menyajikan gagasan dalam esai mereka. Cobalah menilai esai yang ditulis orang lain.

3.

Lakukan Brainstorming

Esai yang baik memuat dan mendiskusikan gagasan orisinil. Karena itu buatlah daftar

pertanyaan tentang topik yang akan Anda buat dan cobalah untuk memberikan jawaban.

Renungkan dan tuliskan jawaban-jawaban tersebut pada secarik kertas. Teruslah berpikir

sampai Anda mendapatkan gagasan-gagasan orisinil yang brilian untuk ditulis.

4.

Rumuskan Tesis

Ambil gagasan yang terbaik dan rumuskan dalam satu kalimat tesis. Kalimat tesis adalah

kalimat yang menyatakan inti gagasan yang hendak Anda sampaikan dalam esai. Kalimat ini

harus dirumuskan secara ringkas namun jelas. Esai yang baik harus memiliki kalimat tesis

yang dirumuskan secara ringkas namun jelas.

5.

Buat Kerangka

Sebelum menulis, buat terlebih dahulu kerangka esai (

outline

). Kerangka ini akan membantu

penulisan esai secara tuntas. Tulis kalimat utama (topik) dalam setiap paragraph dan tulis

gagasan-gagasan penjelas dalam bentuk poin-poin untuk melukiskan isi argumen dari setiap

aragraph. Atur dan petakan argumen dan gagasan Anda secara cermat sehingga esai Anda

nanti akan menjadi sebuah karangan yang terpadu.

(9)

Kini saatnya Anda menulis bagian pendahuluan esai. Bagian ini harus mampu menarik

perhatian dan minat pembaca. Jelaskan persoalan yang akan Anda bahas secara garis besar

dan arahkan pembahasan pada kalimat tesis. Pendahuluan hanyalah sebuah pengantar akan

bukan penjelasan atas persoalan yang nanti akan Anda bahas di bagian isi esai. Jadi, pastikan

bahwa pendahuluan Anda menarik.

7.

Tulis Paragraf Isi

Setiap paragraf isi harus fokus pada satu gagasan utama yang mendukung rumusan tesis

Anda. Mulai setiap paragraf isi dengan kalimat topik. Berikan dukungan dengan

menunjukkan bukti dan penjelasan yang logis atas topik utama Anda melalui kalimat-kalimat

penjelas. Penjelasan ini dapat berupa contoh, data statistik, diskripsi, logika sebab-akibat,

perbandingan dan lain-lain.

8.

Tulis Simpulan

Setelah menyelesaikan paragraf-paragraf isi, tutup esai Anda dengan membuat simpulan yang

merangkum apa yang telah Anda sampaikan dalam esai. Akhiri paragraf simpulan ini dengan

pemikiran yang gampang diingat pembaca. Ini dapat berupa kutipan, logika yang menarik,

atau sebuah rekomendasi untuk melakukan tindakan.

9.

Gunakan Format MLA

Format MLA (Modern Language Association) adalah format penulisan esai yang dipakai

secara internasional. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini, silakan

melakukan riset lebih lanjut di internet. Format ini meliputi cara penulisan referensi, catatan

kaki, catatan akhir, dan lain-lain.

10.

Perhatikan Gaya Bahasa

Anda belum selesai menulis esai sebelum Anda memoles gaya bahasa esai Anda. Baca ulang

esai Anda dan edit bahasanya dengan memperbaiki tata bahasa, alur dan ritme kalimat,

penekanan gagasan, penyesuaian tingkat formalitas bahasa, atmosfir yang ingin disampaikan,

pilihan kata, dan hal-hal lain yang membuat esai Anda semakin impresif. Hindarkan esai

Anda dari kesalahan-kesalahan elementer seperti salah ketik, salah ejaan, salah tanda baca

seperti huruf kapital, titik, koma, dan tanda baca lainnhya. Gaya bahasa berperan penting dan

membuat esai Anda mudah dicerna.

Selain 10 langkah praktis di atas, perlu juga Anda sadari bahwa menulis esai memerlukan

latihan yang kontinyu. Bagi penulis pemula, jangan berharap terlalu berlebihan saat berhasil

menyelesaikan esai pertama. Kesalahan mendasar yang sering dilakukan para penulis pemula

adalah pemikiran bahwa mereka menganggap tulisan mereka sempurna atau luar biasa.

Menulis adalah kegiatan kreatif yang senantiasa harus diasah. Semakin sering kita menulis,

semakin baik hasil tulisan kita. Selamat berlatih.

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/10/10-langkah-praktis-menulis-esai.html#sthash.Ujvx6zqt.dpuf

Contoh-Contoh Paragraf Pendahuluan

(10)

1. Tehnik Pengantar Umum Topik: Persoalan Banjir di Jakarta

Sebagai ibu kota negara, Jakarta sarat dengan berbagai persoalan. Salah satu persoalan yang dari dulu sampai sekarang belum tertangani dengan baik adalah masalah banjir. Hampir setiap tahun, terutama di musim penghujan pada periode November – Februari, warga Jakarta tidak pernah merasa tenang. Banjir selalu mengancam mereka. Bencana ini selalu datang meskipun tidak pernah diundang. Bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai-sungai yang membelah Jakarta, masalah ini sudah menjadi santapan rutin di musim penghujan. Secara umum, penyebab banjir di Jakarta disebabkan oleh kondisi geografis/topografis Jakarta, infrastruktur yang minimal, dan perilaku masyarakat.

2. Tehnik Definisi

Topik: Kategori Nilai Kebajikan Manusia

Tidak mudah membuat batasan apa itu nilai, mengingat ada cukup banyak pendapat tentang hal ini yang saling berbeda (lihat Kluckhohn, 1962; Rokeach, 1973; Smith, 1969). Oleh sebab itu, tulisan ini membatasi makna nilai seperti yang diartikan oleh Driyarkara bahwa nilai merupakan hakikat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia (Driyarkara, 1966:38). Lebih lanjut, Driyarkara menjelaskan bahwa nilai itu erat berkaitan dengan kebaikan, kendati keduanya memang tidak sama, mengingat bahwa sesuatu yang baik tidak selalu bernilai tinggi bagi seseorang atau sebaliknya. Sebagai contoh, cincin berlian itu baik, tetapi tidak bernilai bagi seseorang yang mau tenggelam bersama kapalnya. Kebaikan itu lebih melekat pada ”hal”-nya, sementara nilai lebih menunjuk sikap orang terhadap suatu hal yang baik. Oleh karena itu, nilai kebajikan dapat dibedakan dalam tiga kategori besar, yaitu nilai fisik, nilai sosial, dan nilai moral.

3. Tehnik Anekdot

Topik: Pelayanan pubik di Jakarta

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelayanan publik di Indonesia sangat parah. Ada adagium yang mengatakan, ”Kalau dapat dipersulit, kenapa dipermudah?” Kejadian berikut memperkuat adagium di atas. Seorang teman yang baru pindah ke Jakarta bermaksud mengurus KTP di salah satu kelurahan di Jakarta Barat. Setelah memenuhi semua persyaratan yang diminta, teman tersebut dengan penuh percaya diri mendatangi kelurahan yang dimaksud. Sebelumnya, saya sudah mengingatkan dia agar menggunakan ”jalur belakang” guna mempercepat pembuatan KPT baru baginya. Namun, dia menolak. Dalam hati saya berkata, ”Belum tahu dia!” Singkat kata, setelah bolak-balik selama seminggu ke kelurahan, bukan KTP yang dia dapatkan, tapi kekesalan dan kejengkelan. Kisah ini menunjukkan bahwa pelayanan publik di Jakarta sangat memprihatinkan. 4. Tehnik Rhetorical Questions

Topik: Merencanakan liburan yang menyenangkan

Bingung menentukan kemana Anda akan berlibur akhir tahun ini? Liburan apa yang murah-meriah namun menyenangkan buat keluarga? Mau ke pantai atau ke pegunungan? Merencanakan liburan memang gampang-gampang sulit. Tanpa persiapan dan perencanaan yang matang, liburan bukan memberi penyegaran tapi malah menimbulkan stres dan kebosanan. Kalau mau gampang, serahkan saja liburan Anda ke travel agent. Namun, liburan seperti ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Salah-salah pemborosanlah yang akan Anda rasakan. Untuk merencanakan liburan yang murah namun menyenangkan, ikutilah tip-tip berikut.

5. Tehnik Reverse Direction

Topik: Kesadaran masyarakat Jakarta akan kebersihan lingkungan

(11)

Jakarta akan kebersihan lingkungan masih sangat rendah. Buruknya lingkungan di Jakarta disebabkan oleh perilaku warga yang buruk, pemahaman warga yang rendah akan manfaat kebersihan, dan kurangnya kepedulian berbagai pihak akan lingkungan yang bersih.

6. Tehnik Kutipan

Topik: Makna kehidupan

Urip mung mampir ngombe

.” Demikian bunyi pepatah Jawa yang kedengarannya

mengecilkan makna kehidupan. Benarkah hidup hanya sekedar mampir minum? Sedemikian

singkatkah hidup sehingga kita tidak bisa berbuat sesuatu? Dalam kesempatan lain,

protagonis Forrest Gump dalam filem Hollywood yang sangat populer di 1994 mengatakan,

Life is like a box of chocholate. You never know what you’re gonna get.

” Benarkah hidup tak

dapat diduga dan tidak memiliki kepastian? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini senantiasa

mengusik kita. Tidak mudah untuk menjawabnya. Namun, dari kedua kutipan tersebut, kita

setidaknya mempelajari tiga hal tentang kehidupan:

singkat

,

tak terduga

, dan

waspada

.

Tiga kata sifat ini dapat menggambarkan makna kehidupan bagi manusia.

- See more at: http://www.menulisesai.com/2012/12/contoh-contoh-paragraf-pendahuluan.html#sthash.gwTMP2bS.dpuf

Contoh Esai

Kesalahan yang umumnya dilakukan penulis pemula adalah cepat puas dengan esai

yang berhasil mereka selesaikan. Kesalahan ini diperparah dengan anggapan

bahwa esainya berkualitas baik, bahkan sangat baik. Anggapan semacam ini tentu

tidak sepenuhnya salah. Sebagai penulis, kita boleh bangga atau puas dengan apa

yang telah kita hasilkan. Namun, ada baiknya kita meminta orang lain membaca

esai kita dan meminta pendapat mereka. Hanya orang lainlah yang dapat menilai

apakah tulisan kita berkualitas atau tidak. Karena itu, berikut adalah sebuah contoh

esai sederhana yang dimaksudkan untuk membantu kita mengorganisasi gagasan

kita dengan baik. Perhatikan bagaimana esai berjudul “Pesona Bali” ini

menyampaikan gagasan-gagasannya secara sistematis.

Pesona Bali

Siapa tak kenal Bali, pulau kecil di seberang ujung Timur Jawa ini? Pulau indah nan menawan yang dijuluki pulau dewata ini bagai magnit yang menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Bahkan sebelum mengenal nama Indonesia, banyak wisatawan asing lebih dulu mengenal nama Bali. Ada banyak hal yang dapat dinikmati ketika mengunjungi Bali, mulai dari wisata pantai, gunung, budaya, dan lain sebagainya. Jutaan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya karena keramahan masyarakatnya, keindahan panoramanya, dan keunikan budayanya.

(12)

sangat terbuka dan menghargai para pendatang. Sistem pemerintahan desa yang kuat dengan ribuan banjar di seluruh Bali juga memberi suasana damai dan tentram bagi para wisatawan. Dengan masyarakat yang taat adat, Bali memberikan segala keramahan bagi wisatawan.

Disamping keramahan masyarakatnya, wisatawan jatuh cinta dengan Bali karena keindahan panoramanya. Wisatawan dapat memanjakan diri dengan berjemur di pantai dengan sinar matahari yang hangat di sepanjang garis pantainya. Bagi mereka yang menyukai olah raga pantai seperti surfing, snorkeling, dan diving, Bali adalah surganya. Ombak Pantai Kuta yang bisa mencapai 2-3 meter memberikan tantangan tersendiri bagi para surfers. Tak heran kalau Pantai Kuta sering digunakan sebagai ajang pertandingan surfing internasional. Pantai lain, seperti Sanur, menawarkan keindahan batu koral dan air lautnya yang jernih. Pantai Lovina di Bali Utara memberikan atraksi lumba-lumba bagi mereka yang menyukai binatang laut. Selain pantai, wisatawan yang merindukan udara sejuk pegunungan, Bali tak kalah menariknya. Kintamani, misalnya, memberikan kesejukan dan kesegaran alami. Wisatawan dapat menikmati keanggunan Gunung Batur beserta Danau Batur yang terkenal dan penuh misteri itu. Mereka pun bisa pergi ke Sangeh dengan legenda monyetnya atau ke lereng Gunung Agung yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para dewa dengan pura terbesar di Bali, Besakih. Pendek kata, dari pantai hingga gunung, panorama Bali tiada duanya. Yang paling mengesankan adalah keunikan budaya Bali yang sudah tersohor ke seluruh dunia. Adat istiadat yang kuat dan tidak pudar dengan derasnya industri pariwisata merupakan daya tarik tersendiri. Perayaan dan festival, baik yang bersifat keagamaan maupun adat, selalu mewarnai kehidupan masyarakat Bali. Galungan, Kuningan, Nyepi, Purnama, Ngaben, dan banyak lagi lainnya mampu menghipnotis para wisatawan. Beragam tarian yang enerjik dan dinamis akan memberikan ingatan yang tak mudah lenyap di benak wisatawan. Ini semua dibarengi dengan irama dan komposisi gamelan yang sesekali lembut, terkadang menghentak, penuh mistik. Lihatlah tari Janger yang dinamis, Pendet yang gemulai, atau Kecak yang magis. Para penarinya pun dihiasi dengan berbagai ornamen, baik baju maupun pernak-pernik lainnya, dengan beragam warna-warni yang mengagumkan. Disamping pesona festival dan tarian, hasil olah budaya penduduk Bali juga mengagumkan. Beragam hasil kerajinan Bali terkenal karena keunikan dan keindahannya. Patung, ukiran, lukisan, atau cindera mata lain dijual dengan harga terjangkau. Semua ini dapat dinikmati di pulau kecil yang dapat dicapai selama dua jam penerbangan dari Jakarta.

Dengan pesona yang dimiliki Bali, tidaklah mengherankan bila Bali dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya. Banyak diantara mereka, sepulang liburan di Bali, mendapatkan pengalaman unik yang sering menjadi inspirasi dan semangat hidup. Jadi, kalau Anda bingung menentukan kemana akan liburan tahun ini, mengapa tidak ke Bali? (527 kata)

Gambar

Tabel 1. Perbandingan antar Jenis Esai

Referensi

Dokumen terkait

Dari banyaknya benda-benda di sekitar kita telah memberikan rasa senang itu, kita coba mengambilnya dan meletakkannya di tempat yang cukup cahayanya. Misalnya botol yang tergeletak

Berdasarkan temuan-temuan penelitian di atas yang menunjukkan bahwa model PT-PKJL memiliki relevansi dengan karakteristik anak usia dini, dapat

[r]

Dari hasil percobaan dapat terlihat bahwa ion-ion logam transisi yang dalam praktikum ini diwakili oleh logam Zn dan Ni cukup reaktif untuk bereaksi dengan berbagai

Rangkaian serangan bom di beberapa negara di kawasan dalam kurun waktu empat tahun terakhir hingga meletusnya pertempuran di kota Marawi, wilayah bagian selatan

menyampaikan data historis yang relevan untuk 3 (tiga) tahun terakhir dan garis besar data perencanaan 5 (lima) tahun ke depan kepada PD.. mengevaluasi dampak dari

(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) (Penelitian Single Subject Research terhadap Anak ADHD di SDN 2 Lembang)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar

School, it aims not to identify the components of securitization, instead it will argue that the e-waste issue will benefit from undergoing the process of