• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI PROSES PROSES DASAR PEMBENTUKAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMAHAMI PROSES PROSES DASAR PEMBENTUKAN (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

1 Mengenal Proses Pengecoran Logam1.1 PengertianPengocoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logamatau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku didalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikankomponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk

yangkompleks.Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalamkondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan yang telah dibuat.Pengecoran dapat berupa material logam cair atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga materialyang terlarut air misalnya beton atau gips, dan materi lainyang dapat menjadi cair atau pasta ketika dalamkondisi basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang jikadalam kondisi kering akan berubah menjadi kerasdalam cetakan, dan terbakar dalam perapian. Proses pengecoran dibagi menjadi dua: expandable (dapatdiperluas) dan non expandable (tidak dapat diperluas)mold casting.Gambar 1. Logam cair sedang dituangkan ke dalam cetakanGambar 2. Proses Pengecoran logamPengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakandengan bahan pasir. Cetakan pasir bisadibuat secara manual maupun dengan mesin.Pembuatan cetakan secara

manual dilakukan bila jumlah komponen yang akan dibuat jumlahnya terbatas, dan banyak variasinya.Pembuatan cetakan tangan dengan dimensi yang besar dapat menggunakan campurantanah liat sebagai pengikat. Dewasa ini cetakan banyak dibuat secara mekanik denganmesin agar lebih presisi serta dapat diproduk dalam jumlah banyak dengan kualitasyang sama baiknya.1.1 Pembuatan Cetakan

ManualPembuatan cetakan tangan meliputi pembuatan cetakan dengan kup dan drag,seperti pada gambar di bawah ini:(b)(a) (d)(c)(e)Gambar 3, Dimensi benda kerja yang akandibuat (a), menutupi permukaan pola dalamrangka cetak dengan pasir, (c) cetakan siap, preses penuangan (d), dan produk pengecoran 1

Selainpembuatan cetakan secaramanual,juga dikenal pembuatan cetakan

denganmesin guncang, pembuatan cetakan dengan mesin pendesak, pembuatan cetakan denganmesin guncang desak, prembuatan cetakan dengan mesin tekanan tinggi, dan pembuatan cetakan dengan pelempar pasir.1.2 Pengolahan Pasir Cetak dengan mencampur pasir baru dan pengikat baru setelah kotoran-kotorandalam pasir tersebut dibuang. Pasir cetak dapat digunakan berulang-ulang.

(2)

lempungsebagai pengikat,sedangkanuntukpengadukpasir digunakan jika pasir menggunakan bahan pengikat seperti minyak pengering atau natrium silikat. b. Pencampur Pasir Pencampur pasir digunakan untuk memecah bungkah-bungkah pasir setelah pencampuran.Jadi, pasir dari penggiling pasir kadang- kadang diisikan ke pencampur pasir atau biasanya pasir bekas diisikan langsung ke dalamnya.c. PengayakanUntukmendapatkanpasircetak,ayakandipakaiuntuk menyisihkan

kotorandan butir-butir pasir yang sangat kasar. Jenis ayakan ada dua macam, yaitu ayakan berputar dan ayakan bergetar.d. Pemisahan magnetisPemisahan magnetis digunakan untuk menyisihkan potongan- potongan besi yang berada dalam pasir cetak tersebut.e. Pendingin Pasir Dalam mendinginkan pasir, udara pendingin perlu bersentuhan dengan butir-butir pasir sebanyak mungkin. Pada pendingin pasir pengagitasi, udara lewat melalui pasir yangdiagitasi. Adapun pada pendingin pasir tegak, pasir dijatuhkan ke dalam tangki dandisebar oleh sebuah sudu selama jatuh, yang kemudian didinginkan oleh udara dari bawah. Pendingin pasir bergetar

menunjukkan alat dimana pasir diletakkan pada pelat dan pengembangan pasir efektif.1.3 Pengecoran Cetakan Ekspandable (ExpandableMold Casting)Expandable mold casting adalah sebuah klasifikasi generik yang melibatkan pasir, plastic, tempurung, gips, dan investment molding (teknik lost-wax). Metodeini melibatkan penggunaan cetakan sementara dan rcetakan sekali pakai.1.5 Pengecoran dengan GipsGips yang tahan lama lebih sering digunakan sebagai bahan dasar dalam produksi pahatan perunggu atau sebagai pisau pahat pada proses pemahatan batu.Dengan pencetakan gips, hasilnya akan lebih tahan lama (jika disimpan di tempattertutup) dibanding dengan tanah liat asli yang harus disimpan di tempat yang basahagar tidak pecah. Dalam proses pengecoran ini, gips yang sederhana dan tebal dicetak,diperkuat dengan menggunakan serat, kain goni, semua itu dibalut dengan tanahliat asli. Pada proses pembuatannya, gips ini dipindah dari tanah liat yanglembab, proses ini akan secara tidak sengaja merusak keutuhan tanah liattersebut. Akan tetapi ini bukanlah masalah yang serius karena tanah liat tersebuttelah berada di dalam cetakan. Cetakan kemudian dapat digunakan lagi di lainwaktu untuk melapisi gips aslinya sehingga tampak benar-benar seperti tanah liatasli. Permukaan gips ini selanjutnya dapat diperbarui, dilukis, dan dihaluskan agar menyerupai pencetak dari perunggu.1.6 Pengecoran dengan pasir (Sand Casting)Pengecorandenganpasirmembutuhkanwaktuselama beberapa hari dalam proses produksinya dengan hasil rata-rata (1-20 lembar/jam proses pencetakan) dan proses pengecoran dengan bahan pasir ini akanmembutuhkan waktu yang lebih lama terutama untuk produksi dalam skala yang besar. Pasir hijau/green sand

(basah) hampir tidak memiliki batas ukuran beratnya,akan tetapi pasir kering memiliki batas ukuran berat tertentu, yaitu antara 2.300-2.700kg. Batas minimumnya adalah antara 0,05-1kg. Pasir ini disatukan dengan

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Selama Undang-undang mengenai hak milik sebagai tersebut dalam pasal 50 ayat (1) belum terbentuk, maka yang berlaku adalah ketentuan-ketentuan hukum adat setempat dan

Sublimasi merupakan proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran zat, dimana pada pemanasan campuran zat, zat dapat berubah langsung dari fasa

Mereduksi persoalan dengan melihat negara sebagai pelaku utama, membuat masyarakat, yang menggantungkan informasi dari media massa, semakin tidak menyadari bahwa

Dapat dilihat bahwa penambahan asam oksalat pada larutan anodisasi keras / larutan asam sulfat hingga konsentrasi 1 % (berat) (10 gram / liter) cenderung akan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kain tradisional sasirangan “Irma Sasirangan” Kampung Melayu Kalimantan Selatan, yang difokuskan pada proses pembuatan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa keterampilan proses mengukur IPA pada anak tunagrahita ringan dengan diberikan metode outdoor

Notaris dihadapkan pada kenyataan untuk tidak sekedar mencatat dan melegalisasi serta membuat Akta bagi kepentingan para pihak yang menghendakinya, melainkan juga

sebaliknya dengan pemahaman akan tradisi itu, tentu diharapkan akan muncul sebuah gagasan yang menggunakan landasan tradisi sebagai alat melihat tanda yang ada dalam