• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN ROKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINDAK TUTUR DALAM IKLAN ROKOK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN ROKOK “A MILD”

Oleh: Wahyudi

A. Pengantar

Sebagaimana diketahui bersama bahwa dalam memasarkan suatu barang atau jasa, maka perusahan memerlukan suatu usaha promosi. Salah satu alat dari promosi yang dapat digunakan perusahaan tersebut adalah iklan. Tujuan iklanadalah untuk memperkenalkan, mengingatkan dan mempengaruhi publik agar mau membeli barang dan jasa yang di tawarkan perusahaan. Tanpa adanya usaha promosi dengan melalui iklan, perusahaan tidak akan dapat secara maksimal dapat memperkenalkan, mengingatkan dan mempengaruhi publik untuk membeli barang atau jasanya. Iklan dilakukan melalui media massa atau komunikasi baik lisan maupun tulis yang dimaksudkan untuk menginterpretasikan kualitas produk jasa dan ide berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Industri saat ini tidak lepas dari sebuah iklan. Dengan iklan, produk yang dihasilkan bisa dikenal oleh konsumen. Bahkan, acara di sebuah televisi tidak bisa berjalan apabila tidak didukung oleh iklan. Karena itu, iklan memiliki peran strategis di tengah persaingan industri saat ini.

Iklan saat ini sangat variatif. Bentuknya pun inovatif. Orang-orang yang berada di balik pembuatan iklan adalah orang professional di bidangnya. Karena itu, kualitas sajian iklan cukup berbobot.

(2)

Slogan iklan dalam pengiklanan rokok sangat penting. Slogan tersebut menjadi media persuasi yang efektif karena dalam mengiklankan pun perusahaan rokok tidak boleh menampilkan wujud rokok serta aktivitas merokok baik itu dalam visualisasi berupa gambar atau film pada media televisi, internet dan reklame ataupun suara pada media radio. Waktu pemasaran pun dibatasi, yaitu di atas jam setengah sepuluh malam sampai jam lima pagi, dengan asumsi anak-anak pada waktu tersebut tidak menggunakan media elektronik yang informatif (Peraturan Pemerintah No.38 Th.2000). Dan rokok pun dalam pemasarannya “wajib” menyertakan peringatan pemerintah bahwa merokok dapat merusak kesehatan. Kebijakan tersebut ada karena secara mendasar orang tahu bahwa rokok merupakan produk yang merusak kesehatan. dalam aturan penyiaran iklan tidak boleh menampilkan aktifitas merokok. Itu artinya slogan iklan menjadi perhatian utama.

Dalam praktiknya, slogan iklan A Mild telah membuka kemungkinan multi-interpretasi dengan sangat terbuka. Teks tersebut, iklan A-Mild, menekankan pada ketidakstabilan makna-makna. Tentunya slogan iklan tersebut akan menarik jika ditinjau dari segi pragmatik khususnya implikatur. Kajian ini membatasi iklan A Mild yang berada di pinggir jalan dan di televisi.

B. Implikatur

Implikatur merupakan salah satu bagian dalam pragmatik. Berkaitan dengan pengertian, berikut beberapa pengertian tentang implikatur yang dikemukakan oleh ahli-ahli bahasa. Menurut Brown dan Yule (1996: 31) istilah implikatur dipakai untuk menerangkan apa yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksud oleh penutur yang berbeda dengan apa yang sebenarnya yang dikatakan oleh penutur. Pendapat itu bertumpu pada suatu makna yang berbeda dengan makna tuturan secara harfiah.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa Grice (dalam Suyono, 1990: 30) mengemukakan bahwa implikatur adalah ujaran yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya diucapkan. Sesuatu yang berbeda ”yang berbeda” tersebut adalah maksud pembicara yang dikemukakan secara eksplisit. Dengan kata lain, implikatur adalah maksud, keinginan, atau ungkapan-ungkapan hati yang tersembunyi.

(3)

1. Konsep implikatur memungkinkan penjelasan fakta-fakta kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori linguistik.

2. Konsep implikatur memberikan penjelasan tentang makna berbeda dengan yang dikatakan secara lahiriah. Sebagai contoh, pertanyaan tentang waktu dapat dijawab tidak dengan menyebutkan waktunya secara langsung, tetapi dengan penyebutan peristiwa yang biasa terjadi pada waktu tertentu. Contoh:

A : Jam berapa sekarang? B : Korannya sudah datang

Tampaknya kedua kalimat itu tidak berkaitan secara konvensional. Namun pembicara kedua sudah mengetahui jawaban yang disampaikannya sudah cukup untuk menjawab pertayaan pembicara pertama, sebab dia sudah mengetahui jam berapa koran diantarkan.

3. Konsep implikatur dapat menyederhanakan struktur dan isi deskripsi semantik. Perhatikan dua kalimat di bawah ini:

(a) Mungkin ada kehidupan di planet mars.

(b) Mungkin ada kehidupan di planet mars dan mungkin pula tidak ada kehidupan di planet mars.

Dari kajian implikatur, kalimat (a) mengandung pengertian seperti terkandung di kalimat (b) selain strukturnya, isi dalam kalimat (b) itu dapat dinyatakan secara lebih sederhana.

4. Konsep implikatur dapat menjelaskan beberapa fakta bahasa secara tepat. Sebagai contoh, ujaran ‘dia jelek’ yang berarti kebalikannya, cara kerja metafora dan peribahasa dapat dijelaskan oleh konsep implikatur.

Implikatur percakapan

Implikatur percakapan dikemukakan oleh Paul Grice (1975) dalam artikelnya yang berjudul “logic and Conversation”, Grice (1975) sebagaimana dikutip Brown dan Yule (1983:31) menyatakan bahwa istilah implikatur digunakan bahwa dalam peristiwa pertuturan, seseorang penutur mungkin memaparkan sesuatu yang diartikan, disiratkan atau dimaksudkan yang berbeda dengan yang dituturkan.

(4)

pertuturan baik sengaja atau tidak, mungkin melanggar prinsip percakapan tersebut. Implikatur merupakan implikasi pragmatis yang diakibatkan oleh pelanggaran prinsip kerja sama (Leech 1993: 64). Pelanggaran kerja sama ini yang menimbulkan terjadinya implikatur percakapan (Brown dan Yule 1985: 31). Implikatur percakapan merupakan proses interpretasi makna berdasarkan situasi dan konteks, dengan menggunakan teori implikatur percakapan, kita dapat memahami makna yang tersirat dalam tuturan.

Implikatur percakapan terjadi karena adanya kenyataan bahwa sebuah ujaran yang mempunyai implikasi berupa proposisi yang sebenarnya bukan bagian dari tuturan itu (Rustono 1999: 85). Grice mengatakan implikatur percakapan sebagai salah satu aspek kajian pragmatik yang perhatian utamanya adalah mempelajari maksud suatu ucapan sesuai dengan konteksnya (Suyono: 1990: 14). Implikatur percakapan dipakai untuk menerangkan makna implisit dibalik “apa yang diucapkan atau dituliskan” sebagai sesuatu yang diimplikasikan”.

Didalam implikatur, hubungan antara tuturan yang sesungguhnya dengan maksud tertentu yang tidak dituturkan bersifat tidak mutlak (Rahardi 2003 :85). Pembahasan tentang implikatur mencakupi pengembangan teori hubungan antara ekspresi, makna, makna penutur, dan implikasi suatu tuturan. Di dalam teorinya itu, ia membedakan tiga jenis implikatur, yaitu implikatur konvensional, implikatur nonkonvensional, dan praanggapan. Selanjutnya implikatur nonkonvensional dikenal dengan nama implikatur percakapan. Selain ketiga macam implikatur itu, ia pun membedakan dua macam implikatur percakapan, yaitu implikatur pecakapan khusus dan implikatur percakapan umum. (Grice 1975:43-45 dalam Rustono 1999:83)

Ada beberapa jenis implikatur percakapan. Menurut Grice (Mudjiono, 1996: 32-33) ada tiga jenis implikatur percakapan yakni:

a) Implikatur konvensional

Implikatur konvensional lebih mengacu pada makna kata secara konvensional, makna percakapan ditentukan oleh ”arti kovensional” kata-kata yang digunakan.

Contoh:

a. Lia orang Tegal, karena itu kalau bicara ceplas-ceplos. b. Poltak orang Batak, jadi raut mukanya terkesan galak.

(5)

Poltak merupakan konsekuensi karena ia orang Batak. Jika Poltak bukan orang Batak, tentu tuturan itu tidak berimplikasi bahwa raut muka galak Poltak karena ia orang Batak.

b) Pranggapan

Implikatur praanggapan, lebih mengacu pada suatu pengetahuan bersama antara penutur dan mitra tutur.

Stphen C. Levinson mengatakan hanya ada dua jenis implikatur percakapan yaitu:

a) Implikatur percakapan umum (implikatur yang munculnya di dalam percakapan dan tidak memerlukan konteks khusus). Contoh:

1) Saya menemukan uang. 2) Uang itu bukan milik saya.

Implikatur (1) sebagai akibat adanya tuturan (2) merupakan implikatur percakapan umum. b) Implikatur percakapan khusus (suatu mimplikatur yang kemunculannya memerlukan konteks

khusus). Contoh:

(1) Langit semakin mendung, sebentar lagi hujan datang (2) (Ibu belom pulang dari pasar)

(3) A: mengapa ibu belom pulang?

B : Langit semakin mendung, sebentar lagi hujan datang.

(6)

Iklan   adalah   pesan   yang   menawarkan   suatu   produk   yang   ditujukan

kepada masyarakat lewat suatu media. Dimana iklan adalah sebuah seni dari

persuasi dan  dapat didefinisikan  sebagai  desain komunikasi yang dibiayai

untuk   menginformasikan   dan   atau   membujuk.   Dari   beberapa   pengertian

diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan

komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan

informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya

melalui suatu media massa.

(7)

Periklanan adalah segala bentuk penyajian bukan pribadi dan promosi

tentang gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Iklan

yang   ditayangkan   di   media   TV   diharapkan   mendapat   tempat   di   hati   atau

disukai   oleh   pemirsa.   Sikap   pemirsa   terhadap   iklan   dapat   diteliti   melalui

perasaan suka atau tidak suka terhadap stimuli­stimuli yang ditampilkan pada

iklan. Sikap terhadap iklan bekerja melalui sebuah proses tanggapan atau

reaksi   pemirsa   terhadap   elemen­elemen   (stimuli­stimuli)   dari   periklanan.

Tanggapan dan reaksi ini dapat diartikan pada saat pemirsa sedang melihat,

mendengar, atau berpikir tentang suatu iklan.

Keputusan dalam mengembangkan program periklanan yaitu:

1.

Menetapkan Tujuan, tujuan periklanan adalah menginformasikan, membujuk

dan mengingatkan konsumen tentang produk yang di iklankan tersebuk baik

diliat dari segi merek maupun kualitasnya.

2.

Menetapkan Anggaran Iklan, anggaran iklan yang ditetapkan harus sesuai

dengan biaya yang dikeluarkan agar mencapai sasaran penjualan.

3.

Keputusan Pesan, terbagi 2(dua) yaitu strategi iklan dan pelaksanaan iklan

harus   diramu   secara   seimbang   untuk   menciptakan   usaha   periklanan

keseluruhan yang efektif.

4.

Keputusan   Media,   memilih   jangkauan,   frekuensi,   dan   dampak   media,

pemasang iklan harus memutuskan seberapa jauh jangkauan dan frekuensi

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan periklanan.

5.

Evaluasi   Periklanan,   program   periklanan   harus   dievaluasi   secara   regular

pengaruh   komunikasi   dan   pengaruh   penjualan.   Mengukur   pengaruh

komunikasi   dari   suatu   iklan   pengujian   isi   iklan   member   tahu   apakah

komunikasi iklan cukup baik. Pengujian isi iklan dapat dilakukan sebelum atau

sesudah iklan dicetak atau disiarkan. Sedangkan cara mengukur pengaruh

penjualan   adalah   membandingkan   penjualan   di   masa   lalu   dengan

pengeluaran biaya iklan masa lalu.

 Jenis – jenis Iklan

Berdasarkan tujuannya iklan dibagi menjadi :

(8)

Iklan jenis ini bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu

produk atau jasa. Iklan ini juga terbagi menjadi 2(dua) bagian yaitu:

1. Iklan strategis, digunakan untuk membangun merek hal ini dilakukan dengan

mengkonsumsikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam

jangka   panjang   adalah   memposisikan   merek   serta   membangun   pangsa

pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati

yang   bertujuan   membangun   citra   suatu   perusahaan   yang   pada   akhirnya

diharapkan   juga   membangun   citra   positif   produk­produk   atau   jasa   yang

diproduksi   oleh   perusahaan   tersebut.   Iklan   Corporate   akan   efektif   bila

didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai

nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi

pada kepentingan masyarakat.

c. Public Service Advertising

Iklan   Layanan   Masyarakat   merupakan   bagian   dari   kampanye   sosial

marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau

pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa

ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau

tidak   melakukan   suatu   tindakan   demi   kepentingan   umum   atau   merubah

perilaku   yang   “tidak   baik”   supaya   menjadi   lebih   baik,   misalnya   masalah

kebersihan   lingkungan,   mendorong   penghargaan   terhadap   perbedaan

pendapat, anti narkoba dan sebagainya.

(9)
(10)

b. Iklan berbayar

Iklan berbayar adalah iklan yang dalam pemasangannya memerlukan

biaya. Contoh iklan berbayar sangat banyak. Iklan di TV, di Radio, di koran,

poster, reklame dan 

billboard 

memerlukan biaya dalam pemasangannya.

Suyanto   (2005:53)   mengemukakan   tujuan   periklanan   televisi   dapat

digolongkan menurut sasarannya adalah sebagai berikut :

a.

Iklan informatif bertujuan untuk membentuk permintaan pertama. Caranya

dengan memberitahukan pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan

baru   suatu   produk,   memberitahukan   pasar   tentang   perubahan   harga,

menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia,

mengoreksi   kesan   yang   salah,   mengurangi   kecemasan   pembeli,   dan

membangun citra perusahaan (biasanya dilakukan besar­besaran pada tahap

awal peluncuran suatu jenis produk).

b.

Iklan persuasif bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek

tertentu, yang dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi

merek,   mendorong   alih   merek,   mengubah   persepsi   pembelitentang   atribut

produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli

menerima dan mencoba penggunaan produk.

c.

Iklan pengingat bertujuan mengingatkan pembeli pada produk yang sudah

mapan   bahwa   produk   tersebut   mungkin   akan   dibutuhkan   kemudian,

mengingatkan pembeli di mana mereka dapat membelinya, membuat pembeli

tetap   mengingat   produk   tersebut   meskipun   sedang   tidak   musim,   dan

memertahankan kesadaran puncak.

d.

Iklan penambah nilai bertujuan untuk menambah nilai merek pada persepsi

konsumen   dengan   melakukan   inovasi,   perbaikan   kualitas,   dan   penguatan

persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan menyebabkan merek dipandang

lebih elegan, lebih bergaya, dan mungkin super dalam persaingan.

e.

Iklan bantuan aktivitas lain bertujuan membantu memfasilitasi aktivitas lain

(11)

lain (komunikasi dapat mengidentifikasi paket produk di toko dan mengenal

nilai produk lebih mudah setelah melihat iklan).

D.

Pembahasan

Keinovatifan dan keprogresan iklan A Mild menyebabkan banyak slogan yang muncul. Dalam tulisan ini, beberapa slogan yang dianalisis implikaturnya adalah sebagai berikut.

1. Siang Dipendam Malam Balas Dendam

Iklan A Mild Siang Dipendam Malam Balas Dendam ini adalah iklan pada waktu bulan Ramadan. Iklan tersebut sungguh menarik. Tulisan berada di atas, sebuah gambar sejumlah mangkuk, piring, gelas yang terbuat dari kaca tampak kosong. Tampak jelas gambar tersebut tampak seperti itu jika dilihat pada waktu siang hari. Jika dilihat pada malam hari, ada yang berbeda. Berbagai mangkok dan piring tersebut penuh dengan berbagai makanan yang menggiurkan. Teknik iklan seperti itu dimungkinkan dengan penggunaan dua poster dalam satu iklan tersebut. Poster yang berisi makanan berada di dalamnya akan menampilkan makanan apabila tersorot oleh lampu neon dari dalam. Ketika siang hari, dimana intensitas cahaya matahari tinggi, dan otomatis lampu neon di dalam iklan tersebut dimatikan, poster yang akan tampil adalah poster luar yang ditampilkan hanyalah piring-piring kosong saja. Begitu

(12)

bahwa selayaknya penahanan nafsu oleh orang berpuasa tidak hanya dilakukan pada siang hari saja. Pada malam hari, juga perlu dilakukan.

2. Harusnya gampang kok dibikin susah

Iklan Harusnya gampang kok dibikin susah adalah iklan A Mild dalam televisi. Dalam iklan tersebut diceritakan ada seorang warga yang datang ke kantor kecamatan untuk mengurus administrasi. Ketika dia bertemu dengan staf kantor, warga tersebut menyodorkan berkas administrasi untuk disahkan. Paras muka sang staf tersebut menunjukkan ekspresi yang tidak ramah. Yang terjadi adalah staf tersebut tidak langsung melayani permohonan tersebut, tetapi malah menunda dengan alasan yang tidak jelas. Karena terlalu lama menunggu, warga tersebut tertidur. Di gambarkan staf kantor kecamatan melakukan kegiatan yang memperlambat proses administrasi tersebut, seperti makan, minum, baca koran, sampai di tinggal tidur. Padahal hanya dengan memberikan stempel, proses tersebut tidak memakan waktu yang lama, mungkin hanya beberapa menit saja proses tersebut dapat terselesaikan.

(13)

tersebut. Sedangkan dominasi kekuasaan dapat dilihat dari adanya staf yang merasa memiliki kewenangan dan kekuasaan dalam memberikan pelayanan kepada warga, sehingga warga dianggap tidak memiliki eksistensi. Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, kita sering menemukan kejadian-kejadian seperti kasus di atas. Banyak instansi-instansi pemerintah yang sangat buruk terhadap pelayanan masyarakat, contoh halnya di kantor polisi, kantor kecamatan, dsb. Masyarakat cenderung harus melalui prosedur yang berbelit-belit, sehingga menyusahkan warga.

3. Taat Cuma Kalo Ada Yang Liat

Iklan rokok A Mild versi Taat Cuma Kalo Ada Yang Liat menceritakan

tentang seorang gadis yang membawa mobil Honda Jazz. Sekilas gadis itu

tampak   ragu   apakah   akan   berbelok   atau   tidak,   sementara   di   depannya

terpampang dengan jelas rambu lalu lintas “dilarang berputar“. Akhirnya si

gadis tersebut dengan beberapa pertimbangan yang dibuatnya, dia pun nekat

berputar

 

arah. 

Setelah berputar, tiba­tiba saja dari balik semak­semak ada suara peluit polisi

lalu lintas. muncullah sosok polisi tersebut. Memang sikapnya baik seperti

kebanyakan   polisi   yang   menegur   pengendara   yang   “nakal”.   Polisi

menegurnya.   Namun,   reaksi   perempuan   tersebut   cukup   menggelitik.   Ia

melanggar

 

karena

 

tidak

 

ada

 

yang

 

jaga. 

(14)

sementara   dia   penegak   hukum   itu   sendiri   bukannya   mencegah   terjadinya

pelanggaran melainkan membuat seseorang untuk melakukan pelanggaran.

Sementara si pelanggar sendiri melakukan pelanggaran jika tidak ada saksi.

Dari   pembahasan   di   atas,   iklan A   Mild tidak   hanya   berupa   promosi

produknya, tetapi juga pesan­pesan sosial cukup mengedukasi masyarakat.

itu atinya iklan tersebut cukup bagus dan kreatif.

E.

Simpulan 

      Berdasarkan   pembahasan   di   atas,   iklan   A­Mild   memperlihatkan

suatu   fenomena   bahwa   makna   itu   sudah   mati   karena   iklan   A­Mild

menawarkan   interpretasi   yang   sangat   terbuka   bagi   siapa   saja   yang   akan

menikmatinya.   Ada   tiga   iklan   yang   dianalisis.   Pertama   adalah 

iklan 

Siang

Dipendam   Malam   Balas   Dendam

.   Implikatur   dalam   iklan   tersebut   adalah

kondisi riil umat Islam yang sedang menjalani puasa ramadhan. Iklan tersebut

menuntut untuk menyeimbangkan pola hidup dan ibadahnya dalam puasa

Ramadan. Kedua  adalah iklan 

Harusnya gampang kok dibikin susah.

 Iklan

tersebut   mengkritisi   realitas   sosial   dalam   masyarakat.   Pelayananan

pemerintah di sektor pelayanan publik jauh dari kata memuaskan. Pelayanan

yang   tidak   maksimal   itu   tidak   disebabkan   oleh   faktor   teknis.   Namun,   itu

dikarenakan   oknum   di   lemabaga   pemerintahan   yang   kurang   memiliki

kepeduliansosial.  Ketiga   adalah   iklan 

Cuma   Kalo   Ada   Yang   Liat. Iklan

tersebut   memiliki   implikatur   bahwa   telah   terjadi   banyak   pelangaran   yang

dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya dari kalangan kelas sosial

yang tinggi beserta pelanggaran yang dilakukan oleh aparat penegak hukum

itu sendiri yang menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi.

Daftar Pustaka

Brown, Gilian dan George Yule. 1983. Discours Analysis. Cambridge: Cambridge University Press Levinson, C. Stephen. 1997. Pragmatics. Great Britain: Cambridge University Press.

Leech, Geoffrey.1983. Linguistic Meaning (Vol1). London: Routledge & Kegan Paul. Peraturan Pemerintah No.38 Th.2000

(15)

Suyanto, Bagong. 1995.Metode Penelitian Sosial. Surabaya: Wijana press.

Suyono. 1990. Pragmatik Dasar-dasar dan Pengajaran. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang meliputi karakteristik keluarga (usia suami dan istri, tingkat pendidikan suami dan istri, pengetahuan istri

Atau sebaliknya dikarenakan kemampuan penalaran spasialnya baik sehingga membuat mahasiswa lebih positif dalam menilai dirinya (self esteem-nya baik). Berdasarkan latar belakang

Analisis gugus fungsi, distribusi, dan ukuran partikel tinta stempel dari ekstrak gambir (Uncaria gambir Roxb) dengan senyawa pengomplek NaOH dan.. Al 2 (SO 4

Alhamdulillah wa syukurillah penulis panjatkan keharibaan Allah SWT, atas rahmat beserta karunia-NYA sehingga penulis bisa menyelesaikan Skripsi yang

Diungkapkan pula oleh Winston (2004) bahwa nilai fungsi objektif optimal untuk suatu kandidat solusi merupakan batas bawah nilai fungsi objektif optimal untuk

Menuju Perguruan Tinggi Kelas Dunia pada tahun 2030 : penyelenggaraan pendidikan vokasi Politani Pangkep menghadapi pasar tenaga kerja global, membekali lulusan

Dapat dilihat dari nilai maksimalnya hasilnya mengkonfirmasi temuan dari total sampel menunjukkan bahwa perusahaan dengan lebih besar kekuatan pasar tidak terlibat dalam

Namun begitu tidak berarti hermeneutika mendukung paham relativisme-nihilisme, melainkan justru hendak mencari pemahaman yang benar atas sebuah teks yang hadir pada kita