• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekayasa Ide Teknik Pondasi jurusan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rekayasa Ide Teknik Pondasi jurusan "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

CRITICAL JURNAL REVIEW

Oleh : KELOMPOK 3 Arishak Novanse Ginting

Chelta May Limbong Elsa Afriani Lubis Hendra Fahrozi Hilman Suhada Irhan

Poltak Siboro

Sakinatun Najmi Sibarani 515111042 Trifandi Simanjuntak

Zihan Manullang Al Muharram Lubis

Dosen Pengampu

Dr.Nahesson H Panjaitan, S.T. M.T.

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK

(2)

PENGARUH LAPISAN TANAH LEMPUNG, GRAVELLY SAND, PASIR DAN CAMPURAN TANAH LEMPUNG GRAVELLY SAND TERHADAP

PENURUNAN TIANG PANCANG

RINGKASAN

Semua konstruksi yang dibangun dan bertumpu pada tanah harus bertumpu pada pondasi. Secara umum, pondasi dibagi dua, yaitu pondasi dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation). Jenis pondasi dalam terbagi menjadi dua, yaitu pondasi tiang dan pondasi bor. Pondasi tiang pancang merupakan bagian dari jenis pondasi dalam yang banyak digunakan. Jenis tanah lempung (clay) dengan tanah keras yang terletak pada kedalaman yang dalam dan apabila beban yang harus dipikul pondasi besar sangat cocok digunakan pondasi tiang pancang sebagai pilihan dalam kontruksi bangunan. Analisis kapasitas dukung dan penurunan pondasi tiang pancang sangatlah penting dalam perencanaan dan kestabilan konstruksi bangunan berlantai, terlebih dengan menghindari bahaya penurunan yang besar dan penurunan yang tidak seragam pada pondasi tiang pancang gedung. Kesalahan dalam penganalisaan pondasi dapat menyebabkan keruntuhan (failure) terhadap bangunan di atasnya, oleh karena itu dalam merencanakan pondasi harus hati-hati dan diperlukan ketelitian yang tinggi.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan perbandingan penurunan pondasi pada beberapa jenis tanah, yaitu : tanah lempung, pasir berkerikil (gravelly sand), pasir dan tanah lempung di campur gravelly sand dengan menggunakan replika pondasi tiang pancang sederhana, Sedangkan analisa perbandingan kecepatan penurunan pondasi tiang pancang diamati dengan menggunakan stopwatch.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan waktu penurunan tiang pancang pada jenis tanah yang berbeda dan pengaruh tiang pancang terhadap lapisan tanah lempung, pasir, dan Gravelly Sand (pasir berkerikil) bila mendapat beban.

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pondasi merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu bangunan, apakah itu gedung tinggi, jembatan maupun bangunan industri karena pondasi sebagai dasar penahan beban terdasar dari suatu konstruksi. Meskipun bangunan atas telah direncanakan dengan baik dan dapat dilakukan pengawasan serta pelaksanaan yang baik pula, tetapi akan mengalami kegagalan bila sistem pondasinya jelek. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan. Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum digunakan. Pondasi tiang pancang adalah bagian konstruksi yang berfungsi untuk mentransmisikan beban-beban pada lapisan tanah atau beban-beban dari konstruksi yang berdaya dukung kecil ke lapisan tanah yang lebih dalam dengan daya dukung yang lebih besar. Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak memiliki daya dukung (Bearing Capacity) yang cukup memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya (Sardjono Hs, 1998).

Pada waktu tiang dibebani, tiang akan mengalami pemendekan dan tanah disekitarnya akan mengalami penurunan. Penurunan dibedakan menjadi 2 (dua) penurunan pondasi tiang tunggal dan penurunan pondasi tiang kelompok. Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai penurunan yaitu besarnya penurunan akan terjadi dan kecepatan penurunan (Hardiyatmo, 2010). Untuk mengetahui respon struktur pondasi tiang pancang, dapat dilakukan dengan serangkaian test pembebanan (loading test) secara eksperimental. Pada penelitian ini akan dilakukan pembebanan secara vertikal pada replika pondasi tiang pancang sederhana untuk mengetahui perbandingan penurunan pondasi pada jenis tanah yang berbeda.

B. Tujuan dan Manfaat

(4)

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN (GAMBARAN UMUM)

Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui perbandingan kecepatan penurunan tanah pada pondasi tiang pancang akibat tanah lempung asli, pasir, pasir berkerikil (Gravelly Sand) dan campuran tanah lempung di tambah Gravelly Sand dengan menggunakan replika pondasi tiang pancang sederhana. Tiang pancang terdiri dari 3 tiang dengan diameter 8 dan tinggi 15 cm. Alat penghubung beban dengan kelompok tiang (frame) plat besi tipis 15 cm x 15 cm yang berfungsi sebagai media penyalur beban vertikal terhadap kelompok tiang pancang.

Gazmbar 1.1. Desain Replika Pondasi Tiang Pancang

(5)

Gambar 1.2. Desain Beban dari Wadah diisi air

Material tanah (tanah lempung asli, pasir, pasir berkerikil (Gravelly Sand), dan tanah lempung asli + Gravelly Sand) di masukkan kedalam kotak percobaan berupa toples transparan 27 cm x 24,8 cm dengan cara didorong dengan tangan samsecara perlahan sampai kotak percobaan terisi penuh dengan tanah.

(6)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metode yang dilakukan dalam percobaan ini adalah dengan menggunakan metode Studi literature dimana penelitian ini berdasarkan teori yang sudah ada dan umum digunakan dalam teknik pondasi.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jalan Durung, Gg.Mulio. Percobaan ini dilakukan mulai tanggal 30 November - 03 Desember 2016.

A. Peralatan Kerja dan Bahan Uji Bahan Uji :

 Tanah Lempung Asli  Pasir

(7)

 Besi Tulangan diameter 8, tinggi 15 cm. (3 buah)

A. Variabel 1 - Penurunan Pondasi Pada Tanah Lempung Asli

Siapkan Toples transparan, kemudian isi wadah tersebut dengan tanah lempung asli.

Isi toples dengan tanah perlapisan sebanyak 4 lapisan dan padatkan pada

masing-masing lapisan. Isi dengan tanah lempung sampai toples penuh dan permukaannya rata.

Siapkan Wadah penampung air dan Air sebagai pengisi wadah. Siapkan Stopwatch untuk menghitung kecepatan penurunan pondasi.

Letakkan replika pondasi ditengah-tengah toples dan tahan pinggirannya. Pastikan permukaan tanah rata dan padat untuk menghindari kemungkinan pondasi tidak seimbang penurunannya.

 Letakkan wadah kosong diatas plat replika pondasi. Hidupkan Stopwatch bersamaan dengan di masukkannya air kedalam wadah kosong.

Perhatikan penurunan pondasi, tambahkan beban sebanyaknya sampai plat menyentuh permukaan tanah.

Hentikan stopwatch kemudian catat waktu penurunannya dan perbandingan bebannya.

Rekap hasil penurunan pada variabel 1 untuk dibandingkan.

B. Variabel 2 - Penurunan Pondasi pada Pasir

Bersihkan sisa tanah lempung pada toples yang telah digunakan tadi.

Kemudian isi toples dengan pasir perlapisan sebanyak 4 lapisan dan padatkan pada masing-masing lapisan. Isi dengan pasir sampai toples penuh dan permukaannya rata.

(8)

Letakkan replika pondasi ditengah-tengah toples dan tahan pinggirannya. Pastikan permukaan pasir padat untuk menghindari kemungkinan penurunan pondasi tidak seimbang.

 Letakkan wadah kosong diatas plat replika pondasi. Hidupkan Stopwatch

bersamaan dengan di masukkannya air kedalam wadah kosong.

Perhatikan penurunan pondasi, tambahkan beban sebanyaknya sampai plat menyentuh permukaan pasir.

Hentikan stopwatch kemudian catat waktu penurunannya dan perbandingan bebannya.

Rekap hasil penurunan pada variabel 2 untuk dibandingkan.

C. Variabel 3 - Penurunan Pondasi pada Pasir berkerikil (Gravelly Sand) Bersihkan sisa pasir pada toples yang telah digunakan tadi.

Kemudian isi toples dengan pasir berkerikil (Gravelly Sand) perlapisan sebanyak 4 lapisan dan padatkan pada masing-masing lapisan. Isi sampai toples penuh dan permukaannya rata.

Siapkan wadah penampung air dan air sebagai pengisi wadah. Siapkan Stopwatch untuk menghitung kecepatan penurunan pondasi.

Letakkan replika pondasi ditengah-tengah toples dan tahan pinggirannya.

Pastikan permukaan gravelly sand padat untuk menghindari kemungkinan penurunan pondasi tidak seimbang.

 Letakkan wadah kosong diatas plat replika pondasi. Hidupkan Stopwatch bersamaan dengan di masukkannya air kedalam wadah kosong.

Perhatikan penurunan pondasi, tambahkan beban sebanyaknya sampai plat

menyentuh permukaan gravelly sand.

Hentikan stopwatch kemudian catat waktu penurunannya dan perbandingan bebannya.

Rekap hasil penurunan pada variabel 3 untuk dibandingkan.

D. Variabel 4 - Penurunan Pondasi pada tanah lempung asli + Gravelly Sand Bersihkan sisa pasir pada toples yang telah digunakan tadi.

Campur tanah lempung asli dengan pasir berkerikil (Gravelly Sand)

Kemudian isi toples dengan campuran tersebut perlapisan sebanyak 4 lapisan dan padatkan pada masing-masing lapisan. Isi sampai toples penuh dan permukaannya rata.

(9)

Letakkan replika pondasi ditengah-tengah toples dan tahan pinggirannya. Pastikan permukaan pasir padat untuk menghindari kemungkinan penurunan pondasi tidak seimbang.

 Letakkan wadah kosong diatas plat replika pondasi. Hidupkan Stopwatch bersamaan dengan di masukkannya air kedalam wadah kosong.

Perhatikan penurunan pondasi, tambahkan beban sebanyaknya sampai plat menyentuh permukaan tanah lempung campuran.

Hentikan stopwatch kemudian catat waktu penurunannya dan perbandingan

bebannya.

Gambar

Gambar 1.2. Desain Beban dari Wadah diisi air

Referensi

Dokumen terkait

Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) dilihat dari jenis tanah, pembebanan pada Palu Grand Mall, daya dukung pondasi, besarnya tegangan tanah maksimum, potensi penurunan

Pada tanah lempung pemancangan akan menyebabkan tanah sekitar tiang menjadi terganggu (disturbed) dan kuat gesernya menurun sehingga daya dukung kelompok akan menurun , efisiensi η

Tanah pasir diklasifikasikan dalam 2 (dua) kategori utama yaitu: kategori pertama tanah berbutir kasar (coarse-grained soils) yang terdiri dari kerikil dan pasir

Tanah akan mengalami penurunan bila mengalami pembebanan seperti pondasi. Semakin bertambah beban yang diterima oleh tanah maka penurunan yang terjadi juga

Percobaan kerucut pasir ( sand cone ) merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan dilapangan untuk menentukan berat isi kering ( kepadatan ) tanah asli ataupun hasil dari

Sekarang, apabila beban yang bekerja pada tanah pondasi dinaikkan seperti diperlihatkan pada Gbr.2.l7, maka penurunan akan me- ningkat dengan cepat setelah gaya

Pada penelitan ini menggunakan 6 model variasi perkuatan pondasi, yaitu : Lempung lunak tanpa perkuatan, Lempung lunak dengan perkuatan pasir dan ban bekas yang diletakkan pada

Perilaku pondasi dangkal yang dipengaruhi beban tarik pada tanah pasir dan lempung yang dipengaruhi oleh pengaruh muka air tanah, analisis menggunakan metode analitik dan metode numerik