• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ang02 Penjualan Ang02 Penjualan Ang02 Penjualan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ang02 Penjualan Ang02 Penjualan Ang02 Penjualan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Anggaran Penjualan Hal 5

A

A

A

N

N

N

G

G

G

G

G

G

A

A

A

R

R

R

A

A

A

N

N

N

P

P

P

E

E

E

N

N

N

JJ

J

U

U

U

A

A

A

L

L

L

A

A

A

N

N

N

1.

PENGERTIAN

nggaran penjualan merupakan anggaran pertama yang dibuat oleh perusahaan. Hal ini

sehubungan anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang akan

diterima karena ada penjualan.Anggaran penjualan meliputi anggaran jenis produk yan

akan dijual, volume produk yang akan dijual, harga perunit, waktu penjualan dan daerah

penjualannya.

Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan, yang diperoleh

perusahaan dengan menjual barang/jasa dengan harga yang lebih tinggi dari harga

pokoknya.

Masalah-masalah utama yang dihadapi pada saat akan menjual suatu barang/jasa :

1. Barang/jasa apa yang akan dijual

2. Biaya-biaya yang perlu dikeluarkan agar barang/jasa tersebut dapat terjual

3. Berapa harga barang/jasa tersebut agar mendatangkan keuntungan bagi perusahaan

tetapi terjangkau oleh pembeli.

Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya. Oleh karena itu

setelah disusun anggaran penjualan, selanjutnya dilanjutkan dengan menyusun anggaran

operasional lainnya.

A

2

(2)

Anggaran Pengualan Hal 6 2.

KONSEP ANGGARAN PENJUALAN

Komponen-komponen pokok-pokok konsep Anggaran Penjualan :

1. Dasar-dasar penyusunan anggaran

 Menyusun tujuan perusahaan

 Menyusun strategi perusahaan

 Menyusun Forecast penjualan

2. Menyusun Anggaran Penjualan

 Anggaran Promosi dan Advertensi

 Anggaran biaya-biaya penjualan

 Rencana pemasaran

Untuk menetapkan target penjualan, beberapa pokok berikut perlu diperhatikan :

1. Harus mempertimbangkan faktor-fakto sebagai berikut :

 Luas pasar, apakan bersifat lokak, regional atau nasional

 Keadaan persaingan, apakah bersifta monopoli, persaingan bebas dan

sebagainya.

 Kemampuan pasar untuk menyerap barang (Peluang Pasar)

 Keadaan/sifat konsumen, yaitu komsumen akhir dan konsumen industri

 Kemampuan Financial, yaitu kemampuan membiayai riset pasar, modal kerja,

membeli bahan mentah, dan lain sebagainya.

 Keadaan personalia, berhubungan dengan tenaga kerja baik dalam jumlah

maupun kualitasnya.

2. Membuat suatu Proyeksi /forecast penjualan (Ramalan Penjualan)

3.

FORECAST PENJUALAN

orecasting adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis dimasa

mendatang, dimana pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif (menggunakan

metode matematik dan statistik) dan kualitatif (menggunakan judgment/pendapat).

(3)

Anggaran Pengualan Hal 7 Forecat Penjualan adalah : perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan konsumen

potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.

Secara umum teknik forecasting yang umum diterapkan untuk memperoleh suatu forecast

penjualan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Forecast berdasarkan Judgement

 Pendapat Salesman

 Pendapat Sales Manager

 Pendapat Para Ahli

 Survey Konsumen

2. Forecast Berdasarkan Perhitungan Statistik

Apabila berdasarkan data histories dari satu varible saja digunakan :

 Metode Trend Bebas

 Metode Trend Semi Average

 Metode Trend Moment

 Metode Least Square

Apabila berdasarkan data histories dari satu variable yang akan ditaksir dihubungkan

dengan data histories lain yang mempunyai hubungan kuat terhadap perkembangan

variable yang akan ditaksir, maka digunakan :

 Metode Korelasi

 Metode Regresi

3. Forecast Dengan Metode-metode Khusus

a. Analisa Industri

b. Analisa Product Line

(4)

Anggaran Pengualan Hal 8 Metode 1. Trend Bebas

Pada umumnya metode trend bebas cenderung digunakan sebagai analisis

pendahuluan yang akan memberikan gambaran awal dari suatu permasalahan yang akan

dihadapi. Metode trend bebas mencoba melihat pola data amatan melalui tebaran titik dari

pasang data penjualan pada setiap waktunya. Berdasarkan tebaran data yang terbentuk

dapat diperkirakan trend penjualan dari data tersebut.

Contoh Kasus : PT. Maju memiliki data penjualan tahunan sebagai berikut :

Skala waktu

Dari tabel tersebut bila manajer menginginkan adanya kenaikan penjualan sebesar 500 unit

untuk masing-masing kuarter. Dari kuarter sebelumnya dengan harga yang sama.

Data tabel penjualan setelah adanya kenaikan sebesar 500 Unit

(5)

Anggaran Pengualan Hal 9 Metode 2. Trend Semi Average

Metode ini dapat digunakan untuk keperluan forecash dengan membentuk suatu

persamaan seperti analisis regresi. Metode ini dapat digunakan apabila data yang ada

jumlahnya genap sehingga dapat dibagi menjadi dua kelompok sama besar.

Metode trend semi average memiliki mekanisme sebagai berikut:

1. Membagi data yang ada menjadi dua kelompok.

Contoh:

Jika data penjualan yang dimiliki oleh PT. Maju sebagai berikut:

Skala waktu

(Quarter)

Penjualan

(unit)

Price

Q1 Q2 Q3 Q4

8500 unit

9000 unit

9500 unit

10000 unit

2500

2500

2500

2500

Untuk kasus penjualan PT. MAJU tesebut, kelompok pertama adalah data penjualan

quarter 1 dan quarter 2. Kelompok kedua adalah data penjualan quarter 3 dan quarter 4.

2. Dari tiap kelompok data dicari nilai rata-ratanya. Rata-rata dari kelompok pertama adalah

8750 dan rata-rata kelompok kedua adalah 9750. sebagaiman ditunjukan pada tabel

berikut :

Penjualan + 500 unit per Quartar

(6)

Anggaran Pengualan Hal 10 Data penjualan PT. MAJU setelah diolah

Quarter Penjualan

(unit )

Total Average X

Q1 8500 17500 17500 / 2 = 8750 -3

Q2 9000 -1

Q3 9500 19500 19500 / 2 = 9750 1

Q4 10000 3

3. Memberi score terhadap waktu yang terkait dengan data penjualan. Dalam metode trend

semi average ini, acuan adalah kepada kelompok pertama. Score 0 diberikan bagi data

yang berada ditengah dari data yang ada pada kelompok pertama bila datanya ganjil.

Selanjutnya terhadap data yang sebelumnya diberi score -1, -2, -3, dst. Dan terhadap

data sesudahnya diberi score 1, 2, 3, dst. Untuk data yang jumlahnya genap, biasanya

score tidak melibatkan nilai nol. Sebagai contoh bila datanya ada 4, score yang diberikan

adalah -3, -1, 1, 3

4. Membentuk persamaan Y=a+bX dan melakukan forecast nilai Y untuk nilai X yang

ditentukkan dimana

a = Rata – rata kelompok 1(X1)

b = Selisih antara X2 dengan X1 dibagi dengan jumlah data yang ada dalam satu kelompok.

Jadi :

a = 8.750

b = 9.750 – 8.750 2

= 500

Dengan demikian, persamaan yang terbentu adalah :

Y = a+bx

= 8.750 + 500 ( X )

maka, Forecast penjualan untuk Quarter 5 adalah : ( diberi score X = 5 ).

Y = 8.750 + 500 ( 5 )

(7)

Anggaran Pengualan Hal 11 Y = 8.750 + 2.500

Y = 11.250

Untuk Quarter 6 diramalkan penjualan PT.MAJU sebesar :

Y = 8.750 + 500 ( 7 )

Y = 8.750 - 3.500

Y = 12.250

Dengan menggunakan metode ini, perlu disadari bahwa keakuratan Forecast akan semakin

rendah, bila periode waktu peramalannya semakin jauh kedepan dari data yang digunakan

untuk forecast.

Metode 3. Trend Moment

Metode Trend Moment merupakan metode analisis yang dapat digunakan untuk keperluan

peramalan dengan membentuk persamaan : Y = a + bX, sebagaimana telah diulas pada

metode Trend Semi Avarage.

Dalam penerapannya, metode ini tidak mensyaratkan jumlah data harus genap. Perbedaan

dengan Metode Trend Semi Avarage terletak pada pemberian score nilai X –nya. Dalam hal ini pemberian score X dimulai dari 0,1,2,dst. Berikut akan diberikan ilustrasi penerapan metode

ini untuk data penjualan PT.MAJU sebagaimana tertera pada tabel 2.1.

Skala waktu

Dalam mencari koefisien a dan b menggunakan persamaan :

(8)

Anggaran Pengualan Hal 12 Keterangan : n = Banyaknya pasangan amatan X, Y = 4

Selanjutnya terhadap persamaan yang terbentuk dapat dicari penyelesaiannya melalui

metode eliminasi ataupun metode substitusi.

I. 37.000 = 4a + b ( 6 ) [ x 3 ]

II. 58.000 = 6a + b ( 14 ) [ x 2 ]

111.000 = 12a + 18b

116.000 = 12a + 28b

- 5000 = -10b

b = 500

Substitusikan

b = 500 ( I ) 37.000 = 4a + 6b

4a = 37.000 – 3000 = 34.000 a = 34.000 / 4

a = 8.500

Maka, persamaan trend nya :

Y = 8.500 + 500 ( x )

Dengan demikian, Forecast penjualan untuk Quarter 5 adalah

Y = 8.500 + 500 ( 4 )

(9)

Anggaran Pengualan Hal 13 - Tampilan Input

Isikan kekotak kuning dibawah

Bnyaknya pasangan amatan

Persamaan met. eliminasi

(10)

Anggaran Pengualan Hal 14 Metode 4. Least Square ( Metode Jumlah Kuadrat Terkecil )

Dalam hal ini, terhadap data dilakukan pembagian menjadi dua kelompok untuk data yang

jumlahnya :

 Genap, maka score nilai X nya adalah ..., -5, -3, -1, 1, 3, 5, …….

 Ganjil, maka score nilai X nya adalah ……, -2, -2, 0, 1, 2, ……. Selanjutnya koefisien a dan b dicari dengan rumus :

a = ΣY b = ΣXY

Sehingga, persamaan Metode Least Square adalah :

Y = 9.250 + 250 ( x )

Forecast untuk penjualan quarter 5 adalah :

Y = 9.250 + 250 ( 5 )

(11)

Anggaran Pengualan Hal 15 Forecast dengan metode-metode khusus

1. Analisa Industri

Analisa ini lebih ditekankan pada “market share” yang dimiliki perusahaan. Tahapan dalam pemakaian industri adalah :

1. Membuat proyeksi permintaan industri.

2. Menilai posisi perusahaan dalam persaingan.

Market Share = Permintaan perusahaan x 100%

Permintaan Industri

2. Analisa Product Line

Umumnya digunakan pada perusahaan yang menhasilkan beberapa macam produk dan

tidak mempunyai kesamaan, sehingga dalam membuat forecastnya harus terpisah.

3. Analisa Pengunaan Akhir

Digunakan bagi perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi, masih memerlukan

proses lebih lanjut menjadi produk jadi dan siap untuk dikonsumsi, maka dalam

pembuatan forecastnya ditentukan oleh penggunaan akhir yang ada kaitannya dengan

produk yang dihasilkan.

4. TAMPILAN APLIKASI

- Tampilan Output dengan Metode Free Trend

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Metode evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara menganalisis pengaruh kondisi lapangan – yang dalam hal ini difokuskan pada tahanan kemiringan – dan

meskipun dalam kesempatan waktu kegiatan pembelajaran anak membutuhkan pendampingan agar anak fokus pada pembelajaran yang diberikan. Dari hasil perlakuan MG menunjukan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program, kegiatan, dan aktivitas yang dilaksanakan oleh para pegiat pekerja migran dan organisasinya di Banyumas belum banyak menyentuh

Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan pembelajaran anak tunagrahita sehingga anak mendapatkan.. perlakuan yang tepat

Islamic Branding merupakan bagian dari nilai-nilai Islam yang didalamnya berpadu dengan konsep branding melalui berbagai pendekatan teoritis berdasarkan prinsip religiusitas,

menjaga jarak saat di lapangan serta membatasi kapasitas ruangan dengan cara mambagi jumlah santri/siswa agar tidak terlalu berkerumun, namun bagi santri yang tidak

Adanya musim penangkapan dan musim paceklik di wilayah pesisir pantai Barat Kabupaten Barru maka produksi hasil tangkapan nelayan tradisional (perahu motor tempel dan

Simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah bahwa kedudukan hukum anak luar kawin menurut Hukum Waris Adat Bali pada intinya anak luar perkawinan yang