• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Tooling dan Bahaya kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Desain Tooling dan Bahaya kerja"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN AJAR

PETA­PETA KERJA DAN ERGONOMI

Disusun Oleh :

Choirul Huda 4441214930

(2)

SURABAYA

2009

BAB II

2.1. Bahaya

Hazard atau bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian. Sesuatu disebut sebagai sumber bahaya hanya jika memiliki risiko menimbulkan hasil yang negatif (Cross, 1998).

Bahaya diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai kejadian hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat dimana-mana baik di tempat kerja atau di lingkungan, namun bahaya hanya akan menimbulkan efek jika terjadi sebuah kontak atau eksposur. (Tranter, 1999)

Dalam terminology keselamatan dan kesehatan kerja (K3), bahaya diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Bahaya Keselamatan Kerja (Safety Hazard)

Merupakan jenis bahaya yang berdampak pada timbulnya kecelakaan yang dapat menyebabkan luka (injury) hingga kematian, serta kerusakan property perusahaan. Dampaknya bersifat akut. Jenis bahaya keselamatan antara lain:

a. Bahaya Mekanik, disebabkan oleh mesin atau alat kerja mekanik seperti tersayat, terjatuh, tertindih dan terpeleset.

b. Bahaya Elektrik, disebabkan peralatan yang mengandung arus listrik

c. Bahaya Kebakaran, disebabkan oleh substansi kimia yang bersifat

(3)

flammable (mudah terbakar)

d. Bahaya peledakan, disebabkan oleh substansi kimia yang sifatnya explosive.

2. Bahaya Kesehatan Kerja (Health Hazard)

Merupakan jenis bahaya yang berdampak pada kesehatan, menyebabkan gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja. Dampaknya bersifat kronis. Jenis bahaya kesehatan antara lain:

a. Bahaya Fisik, antara lain kebisingan, getaran, radiasi ion dan non- pengion, suhu ekstrim dan pencahayaan.

b. Bahaya Kimia, antara lain yang berkaitan dengan material atau bahan seperti antiseptik, aerosol, insektisida, dust, mist, fumes, gas, vapor.

c. Bahaya Ergonomi, antara lain repetitive movement, static posture, manual handling dan postur janggal.

d. Bahaya Biologi, antara lain yang berkaitan dengan makhluk hidup yang berada di lingkungan kerja yaitu bakteri, virus, protozoa dan fungi (jamur) yang bersifat patogen.

e. Bahaya Psikologi, antara lain beban kerja yang terlalu berat, hubungan dan kondisi kerja yang tidak nyaman.

PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Penyebab kecelakaan kerja dikategorikan menjadi 3 sebab, yaitu: penyebab dasar, penyebab langsung, dan penyebab tidak langsung.

A. Penyebab Dasar

1. Kurangnya prosedur/aturan 2. Kurangnya sarana dan prasarana 3. Kurangnya kesadaran

(4)

5. Faktor manusia/personal (personal factor) 1) Kurang kemampuan fisik, mental dan psikologi 2) Kurangnya /lemahnya pengetahuan dan skill 3) Stres

4) Latar Belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan banyak mempengaruhi tindakan seseorang dalam bekerja. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung berpikir lebih panjang atau dalam memandang sesuatu pekerjaan akan melihat dari berbagai segi. Misalnya dari segi keamanan alat atau dari segi keamanan diri. Lain halnya dengan orang yang berpendidikan lebih rendah, cenderung akan berpikir lebih pendek atau bisa dikatakan ceroboh dalam bertindak. Misalnya Ketika kita melakukan pekerjaan yang sangat beresiko terhadap kecelakaan kerja tetapi kita tidak memakai peralatan safety dengan benar. Hal ini yang tentunya dapat menimbulkan kecelakaan.

5) Keterampilan

Keterampilan disini bisa diartikan pengalaman seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Misalnya melakukan start/stop pada sebuah peralatan, memakai alat-alat keselamatan, dsb. Pengalaman sangat dibutuhkan ketika melakukan pekerjaan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang berakibat timbulnya kecelakaan kerja.

6) Fisik

Lemahnya kondisi fisik seseorang berpengaruh pada menurunnya tingkat konsentrasi dan motivasi dalam bekerja. Sedangkan kita tahu bahwa konsentrasi dan motivasi sangat dibutuhkan ketika bekerja. Bila sudah terganggu, kecelakaan sangat mungkin terjadi. Contoh faktor fisik ini adalah : kelelahan, menderita suatu penyakit

6. Faktor kerja/lingkungan kerja (job work enviroment factor) 1) Factor fisik yaitu, kebisingan, radiasi, penerangan, iklim dll. 2) Factor kimia yaitu debu, uap logam, asap, gas dst

3) Factor biologi yaitu bakteri,virus, parasit, serangga 4) Ergonomi dan psikososial

Termasuk dalam faktor penyebab dasar kecelakaan kerja ialah lemahnya manajemen dan pengendaliannya, kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya sumber daya, kurangnya komitmen, dsb.

7. Kelemahan pengawasan oleh manajemen (lack of control management).

(5)

keberhasilan usaha pencegahan kecelakaan seorang pimpinan unit disamping memahami tugas operasional tapi juga harus mampu :

- memahami program pencegahan kecelakaan - memahami standard, mencapai standard

- membina, mengukur, dan mengevaluasi performance bawahannya. Inilah yang dimaksud dengan control

B. Penyebab Tidak Langsung

Termasuk dalam faktor penyebab tidak langsung kecelakaan kerja ialah: 1. Faktor pekerjaan

Misalnya: pekerjaan tidak sesuai dengan tenaga kerja, pekerjaan tidak sesuai sesuai dengan kondisi sebenarnya, pekerjaan beresiko tinggi namun belum ada upaya pengendalian di dalamnya, beban kerja yang tidak sesuai, dst.

2. Faktor pribadi (personal)

Termasuk dalam faktor pribadi antara lain : mental/kepribadian tenaga kerja tidak sesuai dengan pekerjaan, konflik, stress, keahlian yang tidak sesuai. Psikologis juga sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seseorang sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan. Bila konsentrasi sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan dilakukan ketika bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Contoh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi konsentrasi adalah :

a) Masalah-masalah dirumah yang terbawa ke tempat kerja. b) Suasana kerja yang tidak kondusif.

c) Adanya pertengkaran dengan teman sekerja. 3. Takdir/nasib dan lain-lain.

A.Teori dasar mesin Frais (milling machine)

(6)

CNC berangsur-angsurdirubah dari level perusahaan yang besar ke levelperusahaan yang medium (menengah).

Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis.

Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau biasa juga disebut mesinMilling.

Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.

Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untukpendingin mata milling agar tidak cepat aus.

Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram).Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau

kualitas permukaan yang ditentukan.

Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar ,sisi,tegak,miring, bahkan alur rodagigi.Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau milling(cutter) . Dengan ini Suatu mesin perkakas yang mengerjakan benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros utama mesin dan benda kerja di hantarkan ke pisau tersebut,baik dalam arah Horizontal,Melintang,maupun Vertikal.

B.

Jenis-jenis Mesin frais

Terdapat beberapa jenis mesin frais. Berdasarkan spindelnya mesin frais dibedakan atas: 1. Mesin frais vertikal,Merupakan mesin frais dengan foros utamasebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak.

Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang di konstruksi untuk pekerjaan yang sangat teliti.Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar.Perbedaan adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi gerak ke empat yang memungkinkan meja untuk berputar horizontal.

Gambar(a): Mesin fraiz vertikal

(7)

Gambar(b): Mesin fraiz Horizontal

3. Mesin frais universal Ini adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar.Bangkunya ini adalah benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah meja kerja yang hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertikal di berikan dalam kepala spindel dan suatu penyetelan lintang di buat dalam pena atau ram spindel.

Gambar(c) : Mesin frais Universal

C.

Bagian-bagian Mesin Frais

Bagian—bagian mesin frais dapat dilihat pada gambar di bawah ini yaitu: A. Lengan untuk kedudukan penyongkong obor

B. Penyongkong obor

C. Tunas untuk mengerakan meja secara otomatis

D. Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis meja

E. Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dengan perlengkapan mesin F. Engkol untuk mengerakan meja dalam arah memanjang

G. Tuas untuk mengunci meja

H. Baut menyetel, untuk menghilangkan getaran meja I. Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah melintang. J. Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah tegak K. Tuas untuk mengunci meja

L. Tabung pendukung dengan batang ulir, untuk mngatur tingginya meja M. Lutut untuk kedudukan alas meja

N. Tuas untuk mnegunci sadel

O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik Q. Engkol meja

R. Tuas untuk menentukan besarnya putaran spindel/pisau frais S. Tuas untuk mengatur angka-angka kecepatan spindel/pisau frais T. Tiang, untuk mengantar turun naiknya meja

(8)

D.Macam-Macam Pisau Frais

Ada bermacam-macam pisau pada mesin frais. Berikut ini jenis pisau frais adalah:

1. Pisau silindris, pisau ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan berat.

2. Pisau muka dan sisi, pisau ini memiliki gigi potong di kedua sisinya. Digunakan untuk menghasilkan celah dan ketika digunakan dalam pemasangan untuk menghasilkan permukaan rata, kotak, hexagonal, dll. Untuk ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan dimasukkan ke dalam badan pisau. Keuntungan ini memungkinkan cutter dapat dicabut dan dipasang jika mengalami kerusakan.

3. Slotting cutter, Pisau ini hanya memilki gigi di bagian kelilingnya dan pisau ini digunakanuntuk pemotongan celah dan alur pasak

4. Metal slitting saw, pisau ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja atau memiliki gigi keduanya di bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan untuk memotong kedalaman celah dan untuk memotong panjang dari material. Ketipisan dari pisau bermacam -macam dari 1 mm – 5 mm dan ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya. Hal ini untuk mencegah pisau dari terjepit dicelah.

5. Frais ujung, Frais ujung berukuran dari berdiameter 4 mm sampai diameter 40 mm.

6. Shell end mill, Kelopak frais ujung dibuat untuk disesuaikan dibor pendek yang dipasang di poros. Kelopak frais ujung lebih murah untuk diganti daripada frais ujung padat/solid. 7. Frais muka, Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih akurat daripada cylindrical slab mill/frais slab silindris. Frais muka memiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang dari gigi di kelilingnya selalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.

8. Tee-slot cutter Pisau ini digunakan untuk frais celah awal. Suatu celah atau alur harus dibuat pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.

Pisau frais

Beberapa bentuk pisau frais sesuai dengan penggunaanya, antara lain:(a) Pisau mantel, (b) Pisau sudut tunggal dan sudut ganda, (c) Pisau roda gigi, (d) Pisau alur, (e) Pisau sisi muka, (f) Pisau gergaji, (g) Pisau alur T, (h) Pisau jari

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.

Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel

dengan poros ulir.

(9)

Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Prinsip kerja

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentukulir.

Bagian-bagian mesin bubut

Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.

Jenis-jenis Mesin Bubut

1. Mesin Bubut Universal

2. Mesin Bubut Khusus

3. Mesin Bubut Konvensional

4. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)

Pengeboran (Drilling dan Boring)

(10)

Drilling adalah operasi yang menghasilkan lubang-lubang bulat pada seluruh bahan,atau memperbesar lubang dengan mata bor (twist drill). Sedangkan yang dimaksud dengan boring ialah operasi yang bertujuan untuk memperbesar lubang yang telah dibor oleh alat potong yang dapat diatur atau core drill. Jenis core drill antara lain seperti counter sink, counter boring, reamer, tap,dan lain sebagainya.

Mesin bor dan kelengkapannya

Mesin drilling dapat juga digunakan untuk boring, namun mata bor yang digunakan berbeda. Mesin bor yang digunakan pada percobaan ini adalah mesin bor manual. Mesin dapat digunakan untuk bermacam-macam operasi seperti srilling, boring, pemotongan ulir, pembuatan ulir dalam maupun luar,dan lain sebagainya.

Jenis-jenis mesin bor :

Secara umum mesin bor dapat digolongkan dalam 5 jenis, yaitu: a. Mesin bor tangan (mekanik dan elektrik)

b. Mesin bor bangku atau dengan kaki

c. Mesin bor tiang (colum) ataumesin bor tegak (tunggal atau banyak poros) d. Mesin bor radial

e. Mesin-mesin “jig bor”

Dari beberapa jenis mesin bor tersebut, penggunaannya dalam pemakaian tertentu tergantung lebar lubang dan ukuran benda kerja. Dan dalam proses praktikum ini yang digunakan adalah jenis mesin bor bangku.

Penggunaan dan prinsip kerja Mesin bor bangku :

Jenis mesin bor ini umumnya digunakan untuk mengebor dari lubang-lubang yang berdiameter kecil sampai diameter kira-kira 16 mm. Biasanya alat ini ditempatkan di atas bangku kerja atau suatu dari lembar besi (sheet metal). Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dank e bawah sepanjang tiang yang terpasang di meja kerja (alas).

Penggerak mesin berupa motor listrik yang dapat memutarkan poros dengan sabuk pemutar (belt). Poros berputar di dalam rumah pipa (drill sleeve) yang mana dapat digerakkan ke atas dan kebawah dengan bantuan dari roda gigi dan balok bergigi. Roda gigi berputar dengan tuas pemutar yang menghasilkan tekanan pemakan bagi alat potongnya.

Penjepitan perkakas dengan cekam bor

Cekam bor digunakan untuk memegang perkakas potong yang silindris dan lurus bentuk batangnya. Cekam biasa memiliki 2 atau3 rahang. Ukurannya dapat dapat ditunjukkan oleh diameter terbesar yang dapat digunakan. Mata bor harus dimasukkan sedalam mungkin pada cekam, supaya tidak meleset (slip) selama pengerjaan. Penjepitan dan pengencangannya dapt menggunakan tangan maupun dengan bantuan kunci untuk memperkuat penjepitan. Sebenarnya selain itu masih ada proses penjepitan cekam dan mata bor pada batang tirus, namun untuk mesin yang rutin dipakai, penjepitan pada batang tirus ini sudah disetel dan jarang dilakukan setting ulang,melainkan hanya proses penyesuaian saja.

(11)

Setiap proses pelubangan, benda kerja harus selalu dijepit atau dipegang dengan pemegang. Hal ini sangat penting karena bila tidak terjepit dan tidak kuat dalam penjepitan akan sangat berbahaya bagi operator dan sering berakibat tidak tepatnya (hasilnya) benda kerja dan dapat pula mematahkan twist drill ataupun mata bor.

Ada beberapa macam cara penjepitan, yaitu: - memegang benda kerja dengan ragum tangan - memegang benda kerja dengan ragum mesin - memegang benda kerja dengan tangan - penjepitan benda kerja pada meja mesin

Namun pada proses kerja yang telah dilakukan, penjepitan dilakukan dengan penjepit pada meja mesin. Prinsip kerja penjepitan pada meja mesin adalah: benda keaja dijepit pada meja mesin menggunakan baut T, penjepit-penjepit dan bantalan. Bantalan untuk ujung dari luar penjepit harus sedikit mungkin sama tingginya dengan benda kerja, dan baut harus lebih dekat ke benda kerja. Setelah benda kerja dipasang, baut pada ragum dikencangkan dengan kunci.

Bor spiral (twist drill)

Bor spiral terdiri dari unsur-unsur sudut tatal dan sudut bebas yang biasa terdapat pada alat-alat potong. Keuntungan yang utama dari bor spiral adalah:

- memiliki sudut bibir pemotong yang baik - diameternya tetap, meskipun sudah diasah

- spirslnya membantu mempercepat laju pengeboran - mudah dijepit dan dipasang

Referensi

Dokumen terkait

Semantic mapping is a good pre-writing strategy be- cause it introduces important terms or vocab- ulary items that the students will encounter in their writing related

Description : SOCIAL MEDIA MARKETING: A STRATEGIC APPROACH, 2E builds on the strength of the first edition, adding to the book's real-world focus with practical examples and case

Sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah untuk (1) menguji signifikansi hasil belajar siswa berupa produk antara kelas perlakuan dan kelas control, (2) menguji

 balik muatan muatan kosong, kosong, akan akan dapat dapat beroperasi beroperasi se"ara se"ara efisien efisien jika jika alat alat ini ini mempunyai

Untuk melaksanakan proses pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi peserta didik diperlukan berbagai metode dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik setiap mata

Seperti yang dikatakan dalam buku Jones dan Olive (2007), bahwa dalam membangun sebuah karakter, riwayat hidup karakter diperlukan agar karakter tersebut tetap pada peran

Quraish Shihab yang berkaitan dengan perpecahan umat dari seluruh aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat al-Quran, kemudian dikuatkan dengan penafsiran ahli tafsir yang

Rumusan masalah pada penelitian tugas akhir ini adalah seputar deteksi fake review dengan menggunakan sentiment feature, personal feature , brand-only feature, content feature