• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemikiran Pendidikan Abu Bakar As Sidiq

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemikiran Pendidikan Abu Bakar As Sidiq"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH

SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

“sejarah Pemikiran pendidikan abu Bakar As-sidiq dalam Sejarah”

Diajukan untuk memenuhi tugas individu Mata kuliah Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam

Pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : PAI 2/Semester V

Dosen Pembimbing :

Dr.Andi Muh.Idris Tunru,S.Ag.M.Ag

Disusun oleh:

Nama : Febrianti Angginaloi (15.2.3.045)

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS

TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)

2 KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena

petunjuk dan hidayah-Nya maka penulis mampu menyusun makalah ini. Dalam

makalah yang berjudul “Pemikiran Abu Bakar As-Sidiq dalam sejarah, memberikan keterangan mengenai biografi, karya-karya, serta pemikirannya. Makalah ini merupakan tugas yang merupakan syarat mendapatkan nilai pada mata kuliah sejarah pemikiran pendidikan islam, Tentunya dalam penyusunan makalah ini membutuhkan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Hanya ucapan terimakasih yang mampu penulis sampaikan.

Diharapkan makalah ini mampu memberikan manfaat untuk pihak yang membutuhkan keterangan tentang informasi terkait. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga Allah SWT selalu meridhai kita dalam jalan mencari mukzizat-Nya. Amin.

Manado, 20 Desember 2017

(3)

3 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….i DAFTAR ISI………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………..1

B. Rumusan Masalah………..1

BAB II PEMBAHASAN

A. Biografi Abu Bakar As-Siddiq………2 B. Nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam

kepemimpinan

Abu Bakar As-Siddiq………..12

C. Implementasi pendidikan………13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………24

(4)

4 BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar belakang

Pendidikan Islam bukan sekedar “transfer of knowledge” ataupun

“transfer oftraining“, tetapi lebih merupakan suatu sistem yang ditata di atas pondasi keimanan dan kesalehan, suatu sistem yang terkait secara langsung dengan Tuhan. Pendidikan Islam suatu kegiatan yang mengarahkan dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Dalam rentang waktu penyebaran agama Islam pada masa Rasul sampai

masa Khulafa‟ Ar-Rasyidun menyisakan banyak sekali kesulitan-kesulitan

yang dihadapi. Perjuangan Rasul menyi‟arkan agama Islam dengan cara diam -diam serta terang-terangan pada masyarakat Arab yang mengakibatkan banyaknya cemoohan pada diri beliau, kemudian Hijrahnya kaum muslimin dari Makkah ke Madinah, sampai wafatnya Rasul yang kemudian dilanjutkan oleh para sahabat empat yakni Abu Bakar, Umar, Utsman, serta Ali terlihat banyak hal yang dapat kita ambil nilai-nilai positif darinya.

Diantaranya adalah nilai potif dari aspek pendidikan Islam yang diajarkan oleh beliau. Begitu luasnya nilai-nilai itu, sehingga membutuhkan penafsiran kita dari sejarah yang ada untuk menggali nilai-nilai pendidikan itu.

Oleh karena itu, dalam makalah ini sedikit banyak akan menggali

nilai-nilai pendidikan Islam pada masa Khulafa‟ Ar-Rasyidun, khususnya pada masa Abu Bakar As Siddiq Radiallahu annhu.

(5)

5 Dari segi materi pendidikan islam terdiri dari pendidikan tauhid atau keimanan, akhlaq, ibadah, kesehatan dan lain sebagainya.

 Pendidikan keimanan, yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib disembah adalah Allah.

 Pendidikan akhlaq,seperti adab masuk rumah orang,sopan santun bertetangga,bergaul dalam masyarakat.

 Pendidikan ibadah seperti pelaksanaan shalat puasa dan haji

 Kesehatan seperti tenteng kebersihan, gerak-gerik dalam sholat merupakan didikan untuk memperkuat jasmani dan rohani.

B. Rumusan masalah

Secara garis besar pembuatan makalah kami ini akan membahas tentang: 1. Bagaimanakah kepemimpinan dan biografi Abu Bakar As-Siddiq ?

2. Nilai-nilai pendidikan Islam apa sajakah yang terkandung dalam kepemimpinan Abu Bakar As-Siddiq ?

(6)

6 BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Abu Bakar As-Sidiq

Nabi Muhammad Saw, tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut pada kaum Muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah, tidak lama setelah beliau wafat, belum lagi jenazahnya di makamkan, sejumlah tokoh Muhajirin

dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa‟idah, Madinah. Mereka

memusyawarahkan siapa yang akan di pilih menjadi pemimpin. Musyawarah berjalan cukup alot karena masing-masing pihak baik Muhajirin ataupun Anshar berhak menjadi pemimpin umat islam. Namun dengan semangat ukhuwah Islamiah yang tinggi, akhirnya Abu Bakar mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak menerima dan membaiatnya.1

Sebagai pemimpin umat islam setelah rasul, Abu Bakar disebut khalifah Rasulullah ( Pengganti Rasul ) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut khalifah saja. Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah nabi wafat untuk menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan.

Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persolan dalam negeri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang mau tunduk lagi kepada pemerintah Madinah. Mereka menganggap,bahwa perjanjian yang dibuat dengan nabi Muhammad, dengan sendirinya batal setelah nabi wafat. Karena itu, mereka menentang abu bakar. Karena sikap keras kepala dan penentangan mereka yang dapat

1Yatim Badri. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011), h.

(7)

7 membahayakan agama dan pemerintahan,abu bakar menyelesaikan persoalan ini dengan apa yang disebut Perang Riddah ( perang melawan kemurtadan ). Khalid bin Al-Walid adalah jenderal yang banyak berjasa dalam perang Riddah ini.

Masa khulafaurrasydin sering di sebut pula masa sahabat-sahabat besar yang berlangsung dari tahun 11-40H yang di dalamnya terdapat orang khalifah yaitu: Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

 Perjalanan hidupnya

sejarah perjalanan hidup yang dialami oleh Abu Bakar ash-Shiddiq a ini cukup panjang dan beragam, kami hanya akan mengungkapkan sebagian kecil dari sejarah perjalanan hidupnya:2

 Mengislamkan seluruh anggota keluarganya, dimana tidak ada seorang sahabat pun dari sahabat-sahabat Rasulullah yang mampu melakukannya. Abu Bakar masuk Islam terlebih dahulu, lalu mengislamkan bapaknya dan ibunya, lalu mengislamkan semua anak-anak lakinya, yaitu, Abdullah, Abdurrahman, Muhammad dan anak-anak perempuannya, yaitu, Asma‟dzatu An-Nithaqaini (pemilik dua kepang), Aisyah Ummul mukminin dan Ummi Habibah, lalu beliau mengislamkan seluruh isteri-isterinya, yaitu: Ummi Ruman

ibu kandungnya Abdurrahman dan Aisyah, Asma‟ binti Umais ibu

kandung Muhammad, dan Habibah binti Khadijah ibu kandungnya Ummi Kultsum. Semoga rahmat Allah senantiasa tercurah kepada mereka.

 Al Bukhari telah meriwayatkan bahwa Nabi telah bersabda,

“Sesungguhnya orang yang paling aku percayai dalam segi

kesahabatan dan hartanya adalah Abu Bakar, dan seandainya aku diperintahkan untuk mengambil kekasih selain Tuhanku niscaya aku akan memilih Abu Bakar, bahkan persaudaraan dan kasih sayangnya

(8)

8 dalam Islam, sehingga tidak ada pintu kasih sayang yang tersisa

dalam masjid selain pintu Abu Bakar .”

 Abu Bakar turut serta dalam seluruh peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah, sehingga tidak ada satu peperangan pun yang dilakukan oleh Rasulullah yang tidak diikutinya. Beliau turut serta dalam perang Badar, Uhud, Khandak, Khaibar, Futhu Makkah (pembebasan kota Makkah Hunain, Tabuk dan peperangan lainnya baik yang besar maupun yang kecil, dimana tidak ada seorang sahabat pun yang mengikuti seluruh peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah selengkap yang diikuti oleh Abu Bakar. Dalam peristiwa perang Uhud beliau tetap bertahan. Abu Bakar As-Shidiq bersama Rasulullah di medan perang, dan pada waktu perang Tabuk Rasulullah menyerahkan bendera yang besar. Selain itu beliau menemani Rasulullah dalam melakukan hijrah dan memasuki gua Tsur. Sebagaimana hal ini ditegaskan oleh Allah dalam

firman-Nya,.” Qs. At-Taubah: 40)3

 Menjadi Khalifah

Selama masa sakit Rasulullah SAW saat menjelang ajalnya, dikatakan bahwa

Abu Bakar As Siddiq ditunjuk untuk menjadi imam shalat menggantikannya, banyak

yang menganggap ini sebagai indikasi bahwa Abu Bakar As Siddiq akan

menggantikan posisinya. Segera setelah kematiannya (632), dilakukan musyawarah

di kalangan para pemuka kaum Anshar dan Muhajirin di Madinah, yang akhirnya

menghasilkan penunjukan Abu Bakar As Siddiq sebagai pemimpin baru umat Islam

atau khalifah Islam.

Apa yang terjadi saat musyawarah tersebut menjadi sumber perdebatan.

Penunjukan Abu Bakar As Siddiq sebagai khalifah adalah subyek yang sangat

kontroversial dan menjadi sumber perpecahan pertama dalam Islam, dimana umat Islam terpecah menjadi kaum Sunni dan Syi‟ah. Di satu sisi kaum Syi‟ah percaya bahwa seharusnya Ali bin Abi Thalib (menantu nabi Muhammad), yang menjadi

pemimpin dan dipercayai ini adalah keputusan Rasulullah SAW sendiri sementara

(9)

9 kaum sunni berpendapat bahwa Rasulullah SAW menolak unt7uk menunjuk

penggantinya. Kaum sunni berargumen bahwa Rasulullah mengedepankan musyawarah untuk penunjukan pemimpin. Sementara muslim syi‟ah berpendapat kalau Rasulullah saw dalam hal-hal terkecil seperti sebelum dan sesudah makan,

minum, tidur, dll, tidak pernah meninggalkan umatnya tanpa hidayah dan bimbingan

apalagi masalah kepemimpinan umat terahir, dan juga banyak hadits di Sunni maupun Syi‟ah tentang siapa khalifah sepeninggal Rasulullah saw, serta jumlah pemimpin islam yang dua belas. Terlepas dari kontroversi dan kebenaran pendapat

masing-masing kaum tersebut, Ali bin Abu Thalib sendiri secara formal menyatakan kesetiaannya (berbai‟at) kepada Abu Bakar As Siddiq dan dua khalifah setelahnya (Umar bin Khattab dan Usman bin Affan). Kaum sunni menggambarkan pernyataan

ini sebagai pernyataan yang antusias dan Ali bin Abu Thalib menjadi pendukung setia Abu Bakar As Siddiq dan Umar bin Khattab. Sementara kaum syi‟ah menggambarkan bahwa Ali bin Abu Thalib melakukan baiat tersebut secara “pro forma,” mengingat beliau berbaiat setelah sepeninggal Fatimah istri beliau yang berbulan bulan lamanya dan setelah itu ia menunjukkan protes dengan menutup diri

dari kehidupan publik.4

 Peran dan fungsi Abu Bakar As-Sidiq sebagai Khalifah

Berita wafatnya rasulullah menggemparkan umat islam. Sebagian mereka tidak mempercayai berita itu, kere dalam shalat subuh sebelum itu, bekiau hadir di masjid. Berita itu dianggap desas-desus untuk mengacaukan kaum muslimin. Umar bin Khattab sendiri termasuk orang yang tidak mempercayainya.Sesudah mendengar berita itu, Abu Bakar langsung masuk kerumah rasulullah dan menyaksikan rasulullah telah terbujur ditunggui oleh Aisyah, Ali bin Abi Thalib serta beberapa orang kerabat dekat beliau, ucapan Abu Bakar ketika melihat jenazah rasulullah, "Alangkah baiknya anda hidup dan alangkah baiknya pula ketika anda wafat", Abu Bakar dibai'at sebagai khalifah pertama pada tahun 11 H atau 632 M.Sepak terjang pola pemerintahan Abu Bakar dapat dipahami dari pidato Abu Bakar ketika dia

diangkat menjadi Khalifah. Isi pidatonya sebagai berikut: “Wahai manusia,

(10)

10 sungguh aku telah memangku jabatan yang kamu percayakan, padahal aku bukan orang yang terbaik diantara kamu. Apabila aku melaksanakan tugasku dengan baik, bantulah aku, dan jika aku berbuat salah, luruskan aku. Kebenaran adalah suatu kepercayaan, dan kedustaan adalah suatu penghianatan. Orang yang lemah diantara kamu adalah orang yang kuat bagiku sampai aku memenuhi hak-haknya, dan orang kuat diantara kamu adalah lemah bagiku hingga aku mengambil haknya, Insya Allah. Jagnganlah salah seorang dari kamu meninggalkan jihad. Sesungguhnya kaum yang tidak memenuhi panggilan jihad maka Allah akan menimpakan atas mereka suatu kehinaan. Patuhlah kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika aku tidak mentaati Allah dan Rasulnya, sekali-kali janganlah kamu

mentaatiku. Dirikanlah shalat, semoga Allah merahmati kamu.”

Pidatonya diatas, menunjukkan garis besar politik kebijaksanaan Abu Bakar dalam pemerintahan. Didalamya terdapat prinsip kebebasan berpendapat, tuntutan ketaatan rakyat, mewujudkan keadilan, dan mendorong masyarakat berjihad, serta shalat sebagai intisari takwa.5

 Langkah-langkah kebijakan Abu Bakar As-Sidiq

Sebelum rasulullah wafat, beliau telah menyiapkan sepasukan tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid. tetapi sebelum tentara Usamah jadi berangkat beliau telah wafat. sebagian sahabat ada yang mengusulkan kepada Abu Bakar agar beliau membatalkan pasukan tentara usamah yang diperintahkan rasulullah itu dan dikirim saja untuk memerangi orang-orang yang murtad.Oleh karena itu beliau menjawab "Demi Allah" saya tidak akan menurunakan bendera yang telah dipasang oleh rasulullah. disamping itu sebagian sahabat ada yang mengusulkan agar melepas usamah dari jabatannya itu kepada orang lain yang lebih tua dari padanya. Abu Bakar sangat marah mendengar berita itu lalu berkata "saya tidak akan menurunkan diakarena rasulullah SAW sudah mengangkat dia sebagai tentara.Maka berangkatlah tentara itu menyerang benteng musuh serta membawa harta rampasan dan

(11)

11 kembali ke Madinah dengan kemenangan.Di antara pesan-pesan Abu Bakar kepada para prajurit yang berperang dan benar-benar bijaksana itu: "jangan kamu khianat, janganlah kamu durhaka, janganlah kamu aniaya, janganlah membunuh anak-anak kecil dan orang tua. jangan ,erusak pohon yang berbuah, membunuh binatang kambing,unta,dan lembu kecuali dimakan dagingnya. "Setelah rasulullah wafat, muncullah kesulitan-kesulitan yang dihadapi umat islam dibawah pimpinan Abu Bakar, diantaranya yang terpenting adalah menghadapi orang-orang yang mengaku nabi, menghadapi orang-orang murtad, dan orang-orang yang membangkang tidak mau membayar pajak.

 Menumpas nabi palsu

Ada empat orang yang menamakan dirinya sebagai nabi. padahal islam mengajarkan bahwa Nabi muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman. keempat yang mengaku nabi itu adalah nabi palasu. yaitu Musailamah Al kazab dari bani hanifah di yamamah, Sajah tamimiyah dari bani tamim, Al aswad Al Anshi dari yaman dan tulaihah bin khuwailid dari bania saddi Nejed.Adanya nabi-nabi palsu itu pasti membahayakan kehidupan agama dan negara islam. khalifah Abu Bakar menugaskan pasukan islam untuk menumpas mereka dan pengikut-pengikutnya, penumpasan itu 'berhasil dengan gemilang dibawah pimpinan panglima Khalid bin Walid. Musailamah dibunuh oleh Washy, Al Aswad dibunuh oleh istrinya sendiri, Tulaihah dan Sajad lari dan menyembunyikan diri.6

 Memberantas kaum murtad

Berita wafatnya rasulullah SAW, berakibat menggoyahkan iman bagi orang-orang islam yang masih tipis imannya, banyak orang menyatakan dirinya keluar dari Islam (murtad). tidak mau shalat dan tidak lagi membayar zakat. bahkan ada sementara daerah-daerah memisahkan dari dengan pemerintahan pusat di madinah, sedangkan daerah-daerah yang

6A. Syalabi. Sejarah dan Kebudayaan Islam 1, PT. Pustaka Al-Husna Baru. Jakarta. 2003

(12)

12 masih setia adalah Madinah, Mekah dan thaif.Abu Bakar berunding dengan para sahabat yang lain dalam menghadapi para kaum murtad itu. mereka sepakat menyeru agar bertaubat, jika tidak mau sadar, mereka akan dihadapi dengan menggunakan kekerasan. Tetapi usaha lemah lembut dari pemerintahan Islam di Madinah itu mereka abaikan, kaum murtad didukung oleh kekuatan besar kurang lebih 40.000 orang. muslimin menghadapi mereka dengan pasukan yang besar pula, Abu Bakar mengirim ekspedisi dibawah pimpinan Ikhrimah bin Abu Jahal, Syurahbil bin Hasnah, Amru bin Ash, dan khalid bin Walid. Tindakan tegas kaum muslimiin itu dapat melumpuhkan kekuatan kaum murtad,! sehingga mereka kembali mentaati perintah syariat Islam.Abu Bakar berhasil dalam usaha ini, sehingga wilayah Islam utuh kembali.7

 Menghadapi kaum yang ingkar zakat

Banyak diantara kaum muslimin yang pemahaman mereka, terhadap hukum Islam belum mendalam dan imannya masih tipis, mereka beanggapan bahwa kewajiban berzakat hanya semata-mata untuk nabi. karena nabi telah wafat, maka bebaslah mereka dari kewajiban untuk berzakat.padahal zakat adalah salah satu rukun Islam yang harus ditegakkan.Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat menghadapi kaum ingkar zakat itu. meskipun keputusan musyawarah itu tidak bulat, Abu Bakar tetap teguh pada pendiriannya bahwa kewajiban zakat harus dilaksanakan. mereka yang membangkang harus diperangi. Sebelum pasukan muslimin dikerahkan, Abu Bakar terlebih dahulu mengirimkan surat kepada pembangkang agar kembali ke Islam. namun sebagian besar mereka tetap bersikeras, karena itu pasukan muslimin pun dikerahkan dan dalam waktu yang relatif singkat pasukan Abu Bakar telah berhasil dengan gemilang.Dengan berhasilnya kaum muslimin ini, keadaan negara Arab kembali tenang, dan suasana umat Islam pun kembali damai.seluruh

7A. Syalabi. Sejarah dan Kebudayaan Islam 1, PT. Pustaka Al-Husna Baru. Jakarta. 2003

(13)

13 kabilah taat kembali membayar zakat sebagaimana pada masa rasulullah SAW.

 Mengumpulkan ayat-ayat Al-Qu'an

Akibat peperangan yang sering dialami oleh kaum muslimin, banyak penghafal Al-Qur'an (huffadz) yang gugur sebagai syuhada dalam pertempuran. Jumlahnya tidak kurang dari 70 orang sahabat.Hal ini menimbulkan kekhawatiran dikalangan umat Islam serta kecemasan dihati Umar bin Khattab akan kehilangan ayat suci Al-Qur'an itu. Maka dinasehatkan kepada Abu Bakar agar ayat-ayt Qur'an dikumpulkan.Atas saran-saran dari Umar bin Khattab pada awal 13 H Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan ayat-ayat Qur'an menjadi Mushaf. Mengingat dahulu berserakan dalam dada penghafal, bahkan ada yang di tulis di atas batu,padakain,tulang dan sebagainya.

 Perang Ridda8

Segera setelah menjabat Abu Bakar As Siddiq, beberapa masalah yang

mengancam persatuan dan stabilitas komunitas dan negara Islam saat itu muncul.

Beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed membangkang kepada

khalifah baru dan sistem yang ada. Beberapa diantaranya menolak membayar zakat

walaupun tidak menolak agama Islam secara utuh. Beberapa yang lain kembali

memeluk agama dan tradisi lamanya yakni penyembahan berhala. Suku-suku tersebut

mengklaim bahwa hanya memiliki komitmen dengan Nabi Muhammad SAW dan

dengan kematiannya komitmennya tidak berlaku lagi. Berdasarkan hal ini Abu Bakar

menyatakan perang terhadap mereka yang dikenal dengan nama perang Ridda. Dalam perang Ridda peperangan terbesar adalah memerangi “Ibnu Habib al-Hanafi” yang lebih dikenal dengan nama Musailamah Al-Kazab (Musailamah si pembohong), yang

mengklaim dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi Muhammad SAW.

Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba oleh Khalid bin Walid.

8 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, PT Remaja

(14)

14

 Abu Bakar As-Sidiq sebelum masuk Islam

Sosok Abu Bakar As Shiddiq dikenal sebagai shahabat dekat Rasulullah, dan merupakan orang yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW. Beliau menjadi orang yang sangat berjasa besar dalam penyebaran risalah Islam.

Abu Bakar dilahirkan setelah tahun Gajah, maka beliau lebih muda dari Rasulullah karena Rosul dilahirkan di tahun Gajah. Tetapi para ulama bersilang pendapat mengenai jarak waktu antara tahun gajah denga waktu kelahiran beliau. Diantara ulama ada yang berpendapat bahwa beliau dilahirkan 3 tahun selepas tahun Gajah, ada yang mengatakan 2 tahun 6 bulan, ada yang berpendapat 2 tahun beberapa bulan tanpa menetapkan jumlah bulannya.

Beliau hidup dalam lingkungan keluarga yang baik dan mulia di antara kaumnya. Bahkan Abu Bakar temasuk salah satu pembesar Quraisy dari Bani Taim. Dia menjadi orang yang mulia dan terkemuka di kaumnya. Bahkan sebelum Islam Abu Bakar terkenal sebagai orang yang mampu menjaga diri dari perilaku perilaku jahiliyah seperti minum khamr, zina, dan bahkan diriwayatkan bahwa beliau termasuk orang yang tidak pernah bersujud kepada berhala.9

Dalam hal keilmuan pun Abu Bakar terkenal seorang ahli nasab. Dia bahkan menjadi rujukan dan guru para ahli nasab di zamannya seperti „Uqail bin Abi Thalib dan yang lainnya

Beliau juga terkenal sebagai saudagar kaya yang sering berdagang ke negeri Syam. Beliau menjadi sahabat Rasulullah sejak dari kecil hingga dewasa, bahkan dalam dunia perdagangan saat Rasulullah menjadi pedagang.

Sahabat-sahabat bertebaran ke berbagai daerah dan di sana mereka menjadi pemimpin sekaligus menjadi pendidik muslim di tempat masing-masing sehingga pendidikan tidak berpusat di madrasah saja.

9Yatim Badri. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011),

(15)

15

 Faktor-faktor keberhasilan Abu Bakar As-Sidiq

Fakta histories menunjukkan bahwa pemerintahan Abu Bakar banyak menuai keberhasilan, baik keberhasilan internal maupun eksternal. pada sisi internal ia telah berhasil meyelesaikan konflik antar umat Islam. Pada sisi lain ia berhasil memperluas wilayah Islam sebagai wujud penyebarluasan ajaran Islam.keberhasilan diantaranya dilatarbelakangi oleh faktor pembangunan pranata dibidang politik dan pertahanan keamanan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari sikap keterbukaannya, yaitu memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada tokoh-tokoh sahabat untuk ikut berbicarakan berbagai masalah sebelum ia mengambil keputusan melalui forum musyawarah sebagai lembaga legislative. Hal ini mendorong para tokok sahabat, khususnya dan umat Islam umumnya, berpartisipasi aktif untuk melaksanakan berbagai keputusan yang dibuat.

 Wafatnya Abu Bakar

Pada 7 haribulan Jumadil Akhir tahun ketiga belas Hijrah, ia ditimpa sakit. Setelah 15 hari lamanya menderita penyakit itu, wafatlah ia pada 21 haribulan Jumadil Akhir tahun 13H, bertepatan dengan tanggal 22 Ogos tahun 634 Masihiyah. Lamanya memerintah ialah 2 tahun 3 bulan 10 hari. Dikebumikan di kamar Aisyah di samping makam sahabatnya yang mulia Rasulullah sallallaahu alaihi wasallam

B. Nilai-nilai pendidikan pada masa Abu Bakar As-Sidiq

Nilai-nilai pendidikan yang diterapkan oleh Abu Bakar As-Sidiq yaitu sebagai berikut :10

 Prinsip-prinsip pendidikan

- Pendidikan di arahkan pada mengajarkan isi Al-Qur‟an

- Pendidikan diajarkan dengan menggunakan dialek daerah masing-masing, sehingga sering timbul perselisihan dalam bacaan Al-Qur‟an.

10 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, PT Remaja

(16)

16

 Sumber-sumber pendidikan

Sumber pendidikan diambil dari Al-Qur‟an, Hadits, Alam sekitar (millu)

dan ijtihad dalam bentuk ijma‟ dan Qiyas.

 Kurikulum atau rencana pendidikan meliputi :

- Bidang keagamaan yang mencakup Aqidah,Ubudiyah, Akhlaq dan Muamalah,

- Pada masa Umar diigalakan pendidikan keterampilan

- Rencana pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

- Pada masa Usman berkembang dengan pesat pendidikan praktek

- Pada masa Ali bin Abi Thalib di galakan motivasi untuk belajar

 Lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan pada masa khulafaurrasyidin tidak berbeda dengan masa Nabi saw yaitu:

- Kuttab sebagai lembaga pendidikan rendah yang di dalamnya mengajarkan kepada anak-aanak dalam hal baca dan tulis dan sedikit pengetahuan-pengetahuan agama.

- Masjid sebagai pusat pendidikan umat islam yang telah mukallaf pada masa permulaan islam belum terdapat sekolah formil, seperti yang ada pada masa sekarang.11

C. Implementasi pendidikan Abu Bakar As-Sidiq

 Visi, Misi, dan Tujuan pendidikan

Visi pendidikan pada masa khalifaur Rasyidin secara ekplisit sulit di jumpai. Namun dari berbagai fakta dan data yang di temui, visi pendidikan pada masa Khulafaur Rasyidin masih belum berbeda dengan visi pendidikan pada zaman Rasulullah saw.

Visi pada zaman khalifah Abu Bakar Sidiq dapat di kemukakan sebagai berikut:

- Memantapkan dan menguatkan keyakinan dan dan kepatuhan kepada ajaran Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad saw dengan cara

(17)

17 memahami, menghayati, dan mengamalkan secara konsisten. Usaha ini di perkuat dengan sikap tegas yang di tujukan oleh Abu Bakar yang memerangi orang-orang yang ingkar atau murtad terhadap ajaran islam seperti tidak mau membayar zakat, dan mengaku sebagai nabi.

- Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas yang memungkinkan terlaksananya ajaran agama. Usaha ini di lakukan oleh khulafaurrasyidin dengan mengumpulkan Al-Qur‟an yang berserakan

- Menumbuhkan semangat cinta tanah air dan bela negara yang memungkinkan Islam dapat berkembang di seluruh dunia. Upaya ini dilakukan antara lain dengan memperluas wilayah dakwah islam selain ke jazirah Arabia juga ke Irak, dan ke Syiria

- Melahirkan para kader pemimpin umat, pendidik dan da‟i yang

tangguh dalam mewujudkan syi‟ar islam, upaya yang di lakukan antara

lain seperti halaqoh kajian terhadap Al-Qur‟an, Al-Hdits, hukum Islam,dan fatwa. Upaya ini pada tahap selanjutnya melahirkan para

ulama dari kalangan tabi‟in.12

Lahirnya visi, misi, dan tujuan pendidikan di zaman khulafaurrasyidin seperti itu tidak terlepas dari situasi sosial dan politik yang terjadi di wilayah kekuasaan islam pada saat itu, khususnya di Mekah dan Madinah. Sebagaimana diketahui bahwa pada zaman khulafaurrasyidin pusat pemerintahan berada di Madinah, yang penduduknya terdiri dari latar belakang agama, sosial, budaya, ekonomi, politik, pendidikan, dan lainnya yang berbeda.

Keadaan masyarakat Madinah yang demikian itulah yang mempengaruhi lahirnya visi, misi, dan tujuan pendidikan sebagaimana tersebut di atas. Namun demikian, latar belakang tersebut hanya berperan sebagai pemicu lahirnya visi, misi, dan tujuan tersebut. Adapun ketika visi, misi dan tujuan tersebut lahir di maksudkan untuk seluruh umat manusia.

(18)

18

 Pendidik

Yang menjadi pendidik di zaman khulafaurrasyidin antara lain adalah Abdullah bin Umar, Abu Hurairah, Ibn Abbas, Siti Aisyah, Anas bin Malik, Zaid bin Tsabit, Abu Dzar Al-Ghifari. Dari mereka itulah kemudian lahir para siswa yang kemudian menjadi ulama dan pendidik. Berkaitan dengan masalah pendidikan ini, khalifah Umar bin Khatab merupakan seorang pendidik yang melakukan penyuluhan pendidikan di kota Madinah. Selanjutnya beliau juga mengangkat sahabat-sahabat untuk bertugas menjadi guru daerah. Misalnya

Abdurrahman bin Ma‟qal dan Imran bil al-Hasim di tugaskan mengajar di Bashrah. Kemudian Abdurrahman bin Ghanam di tugaskan ke syiria, dan Hasan bin Abi Jabalah di tugaskan ke Mesir.13

Dengan demikian yang menjadi pendidik adalah para Khulafaur Rasyidin sendiri dan para sahabat besar yang lebih dekat kepada Raulullah SAW dan memiliki pengaruh yang besar.

 Peserta didik

Peserta didik di zaman Khalifaurrasyidin terdiri dari masyarakat yang tinggal di Meekah dan Madinah. Namun yang khusus mendalami bidang kajian keagamaan hingga menjadi seorang yang mahir, alim, dan mendalami penguasaannya di bidang ilmu agama jumlahnya masih terbatas. Sasaran pendidikan (peserta didik) dalam arti umum yakni membentuk sikap mental keagamaan adalah seluruh umat islam yang ada di Mekah dan Madinah. Adapun sasaran pendidikan dalam arti khusus yakni membentuk ahli ilmu

agama adalah sebagian kecil dari kalangan tabi‟in yang selanjutnya menjadi

ulama.

(19)

19

 Materi pendidikan

Kurikulum pendidikan di Madinah selain berisi materi pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan keagamaan, isi Al-Qur‟an, Al-Hadits, hukum islam, kemasyarakatan, ketatanegaraan, pertahanan, keamanan, dan kesejahteraan.

 Metode pembelajaran

Adapun metode yang di gunakan dalam mengajar selain dengan bentuk halaqah. Yakni guru duduk di sebelah ruangan masjid kemudian di kelilingi oleh para siswa. Menyampaikan ajaran kata demi kata dengan artinya kemudian menjelaskan kandungannya, sementara para siswa menyimak, mencatat, dan mengulanginya apa yang di kemukakan oleh guru.14

Metode mengajar ini diterangkan didalam ahli fikir islam seperti : al-Ghozali, az-Zarnuji, al-Abdari dan Ibnu Kaldun, yaitu orang-orang yang punya pengaruh dalam pendidikan islam, maka kita akan mengutip pendapat-pendapat mereka dalam menjelaskan metode mengajar. Al-Abdari menjelaskan bahwa mengajarkan Al-Qur‟an disampaikan dengan memakai metode dikte, yaitu anak-anak mengulang kembali apa yang telah diucapkan oleh guru beberapa faqroh sehingga murid-murid dapat menghafalnya dengan baik diluar kepala.

Sedangkan Al-Ghozali, lebih mementingkan cara belajar anak, karena disana terdapat perbedaan diantaranya daya tangkap anak dengan orang-orang dewasa. Mereka mengatakan bahwa kewajiban guru adalah supaya mengajar anak-anak sesuatu yang dapat dipahami dengan mudah, karena dengan subjek yang sukar dan mengakibatkan kekacauan pikirannya sehingga mengakibtkan benci kepada pengetahuan.

Ibnu Kaldun mengemukakan bahwa, dalam mengajar anak untuk pertama kalinya harus dimualai dengan mengajarkan bahasa arab dan syair, dan kedua

14Abudin Nata. Sejarah Pendidikan Islam.( Jakarta: Media Group Grafindo,2011),

(20)

20 mata pelajaran ini harus mendahului mata pelajaran yang lain, kemudian sesudah itu barulah berpindah untuk mempelajari yang lain, kemudian sesudah itu barulah berpindah untuk mempelajari ilmu hitung, sehingga terlatih dalam ilmu ini. Sesudah ilmu hitung barulah diajarkan ilmu Al-Qur‟an. Karena mempelajari ilmu Al-Qur‟an sesudah memiliki ilmu-ilmu dasar tersebut akan mempermudah anak-anak saat pertama kali ia belajar. Bila tidak, berarti ia akan mempelajari sesuatu yang tidak dipahaminya. Dan akibatnya ia tidak akan belajar dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu metode pendidikan islam lebih banyak berdasarkan psychology.

Az-Zarnuji menuliskan, didalam kitabnya ta’lim-muata’alimmenasehatkan agar pelajra tidak memilih sendiri mata pelajaran yang akan dipelajarinya, yang terlebih baik ialah menyerahkan hal itu kepada guru yang telah banyak pengalaman untuk memilihnya yang sesuai dengan si murid.

 Lembaga pendidikan

Pada masa khulafaurrasyidin pusat-pusat pendidikan bukan hanya terdapat di Mekah dan Madinah, melainkan juga sudah tersebar di berbagai daerah kekuasaan islam lainnya.15 Adapun lembaga-lembaga pendidikan yang digunakan masih sama dengan zaman Rasulullah SAW, yaitu Masjid, suffah, kuttab dan rumah.

Lembaga pendidikan islam adalah merupakan hasil pikiran yamg dicetuskan oleh kebutuhan-kebutuhan sesuatu masyarakat islam dan perkembangannya yang digerakan oelh jiwa islam dan berpedoman kepada ajaran-ajarannya dan tujuan-tujuannya. Secara keseluruhannya, lembaga pendidikan islam itu bukannlah sesuatu yang datang dari luar atau terambil kebudayaan-kebudayaan yang lama, akan tetapi ia dalam perkembangan dan pertumbuhannya mempunyai hubungan yang erat dengan kehidupan islam secara umum, dan didalamnya kelihatan tujuan-tujuan dan sikap kehidupan tersebut.

(21)

21 Lembaga pendidikan islam yang bermacam-macam itu telah tumbuh dalam waktu yang jauh, dibawah pengaruh situasi-situasi tertentu pula yang diinginkan oleh kebutuhan-kebutuhan kehidupan islam yang sedang bertumbuh dan berkembang. Diantara lembaga-lembaga pendidikan islam yang penting adalah : Al-Kuttab, masjid darul hikmah, darul ilm, madrasah, bimaristan, khawanik, jiwaya, al-rabth, halaqatud-dars, dan duwarul kuttab.16

Dilembaga-lembaga pendidikan islam tersebut, para sahabat memberikan pelajaran agama islam kepada muridnya, baik yang berasal dari penduduk setempat maupun yang datang dari lembaga lain. Di lembaga-lembaga pendidikan islam terdapat madrasah-madrasah terkenal pada masa itu diantaranya :

 Madrasah

Madrasah di Makkah. Guru pertama yang mengajar di Makkah ialah

Mu‟adz bin Jabal. Ialah yang mengajarkan Al-Qur‟an , hukum-hukum halal dan hharam dalam islam. Pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan (65-86 H), Abdullah bin Abbas pergi ke Makkah pergi kesana lalu mengahar disana. Ia mengajarkan tafsir, Hadist, Fiqih dan sastra. Abdullah bin Abbsalah yang merupakan pembangun madrasah Makkah yang kemudian menjadi termashur keseluruh penjuru negri islam.

Madrasah Madinah. Madrasah Madinah ini lebih termashur, karena disanalah tempat Abu Bakar, Umar dan Ustman dan disanalah banyak tinggal sahabat-sahabat Nabi SAW. Diantara sahabat yang mengajar dimadrasah Madinah ini adalah Umar bin Khatab, Ali bin Abi Tholib, Zaid bin Tsabit dan

Abdullah bin Umar. Zaid bin Tsabit adalah ahli Qira‟at dan Fiqh, dan

beliaulah yang mendapat tugas memimpin penulisan kembali Al-Qur‟an, baik di zaman Abu Bakar atau zaman Ustman bin Affan. Sedangkan Abdullah din

16Abudin Nata. Sejarah Pendidikan Islam.( Jakarta: Media Group Grafindo,2011),

(22)

22 Umar seorang ahli Hadist. Beliau dianggap pelopor mazdhab Arl al- hadist yang berkembang pada masa-masa berikutnya.

Madrasah Basrah. Ulama sahabat yang terkenal di Bassrah ini adalah Abu Musa al-Asy‟ari dan Annas bin Malik. Abu musa terkenal sebagai ahli fiqh dan ilmu al-qur‟an, sedangkan Annas bin Malik terkenal sebagai ahli Hadist.

Madrasah Kuffah. Ulama sahabar yang tinggak di Kuffah ialah Ali bin Abi

Tholib dan Abdullah bin Mas‟ud. Ali bin Abi Tholib mengurus masalah politik dan urusan pemerintahan, sedangkan Abdullah bin Mas‟ud sebagai

guru agama. Ibnu Mas‟ud adalah utusan resmi khalifah Umar untuk menjadi

guru agama di Kuffah.

Madrasah Damsik. Setelah negeri Syam atau Siria menjadi bagian Negara islam dan penduduknya banyak memeluk agama islam, maka khalifah Umar bin Khattab mengirim 3 orang guru agama ke negeri, yaiut : Abu Dardak di

Damsyik, Mu‟az bin Jabal di Palestina dan Ubadah di Hims.17

Madrasah Fistat (Mesir). Sahabat yang mula-mula mendirikan madrasah dan menjadi guru di Mesir adalah Abdullah bin Amir bin al-As. Ia adalah seorang ahli hadist . ia tidak hanya menghafal hadist-hadist yang didengarnya dari Nabi SAW. Melaikan menulisnya dalam catatan, hingga ia tidak lupa atau khilaf dalam meriwayatkan hadist-hadist itu kepada murid-muridnya.

 Al-Kuttab

Al-kuttab merupakan lembaga pendidikan yang terlama nampaknya al-kuttab ini didirikan oleh orang arab. Pada masa Abu Bakar dan Umar, yaitu sesudah mereka menaklukan penaklukan-penaklukan dan sesuda mereka mempunyai hubungan dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

Al-Kuttab memegang peranan penting dalam kehidupan penting karena mengajarkan Al-Qur‟an kepada anak-anak dianggap satu hal yang sangat perlu, sehingga kebanyakan para ulama berpendapat mengajarkan Al-Qur‟an bagi anak-anak disamping itu sendiri menyatakan bahwa belajar itu sangat

17 Yatim Badri. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011),

(23)

23 perlu sehingga beliau mewajibkan tiap-tiap tawanan perang badar untuk mengajarakan 12 orang anak orang-orang islam sebagai ganti tembusan tawanan perang.

Prof. Khuda Bakhsk mengatakan bahwa pendidikan di Al-Kuttab berkembang secara biasa tanpa campur tangan pemerintah. Pendidikan dasar bukanlah satu macam pendidikan yang terdapat pada masa modern saja, akan tetapi oerhatian terhadap pendidikan itu telah timbul dari pihak perorangan secara sepontan pada masa-masa islam yang telah lalu, oleh karena itu Al-Kuttub telah terdapat pada setiap desa baik didirikan disamping masjid atau bukan.

System belajar di Kuttab, tidak membatasi kebebasan orang tua untuk mendatangkan para guru-guru kerumah-rumahnya untuk mengajarkan anak-anak mereka secara privat dirumah, pendeknya Al-Kuttub adalah sesuatu yang berharga dalam kehidupan islam, karena Al-Kuttub dalam hubungan dengan agama merupakan sarana yang penting untuk kehidupan di dunia dan di akhirat pendidikan dasar telah tersebar luas, terutama pada masa kejayaan islam, sekalipun orang islam belum megerti prinsip-prinsip wajib belajar, dengan pengertian Negara harus mengendalikan urusan pendidikan dan harus mewajibkan belajar atas setisp orang pada usia tertentu.18

 Masjid

Masjid dapat dianggap sebagai majelis ilmu pengetahuan dalam islam, masjid dan jami berfungsi sebagai sekolah menengah dan perguruan tinggi dalam waktu yang sama. Masjid pertama kalinya sebagai pendidikan dasar, akan tetapi orang-orang islam berpendapat lebih baik memisahkan pendidikan anak-anak pada tempat tertentu kemudiannya, demi menjaga kehormatan masjid dari keributan anak-anak dan karena mereka belum mampu menjaga kebersihan.

18 Yatim Badri. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011),

(24)

24 Masjid merupaka tempat yang utama untuk mempelajari ilmu agama dan ilmu lainyya, dan pendidikan diberikan Cuma-Cuma di sekolah-sekolah, diantaranya masjid-masjid yang terkenal sebagai tempat belajar : jami „umar bin ash, jami ahmad bin thulan, masjid al-azhar.

 Ulama-ulama (ahli ilmu agama islam)

- Ulama-ulama ahli tafsir19

Ulama-ulama sahabat ahli tafsir yang sangat termasyhur ialah:

 Ali bin Abu Talib

 Abdullah bin Abbas

 Abdullah bin Mas‟ud

 Ubaiya bin Ka‟ab

Kemudian di ikuti oleh murid-muridnya, ulama-ulama tabi‟in yaitu:

 Ka‟bul bin Ahbar

 Wahab bin Munabbih

 Abdullah bin Salam

 Ibnu Huraij

Sesudah masa sahabat dan tabi‟in tersebut itu, lahirlah tafsir Sufyan bin „Uyainah, Waki‟ bin Al-Jarrah, Abdur Razaq dan lain-lain.

 Ulama-ulama hadits

Kitab bacaan satu-satunya ialah Al-Qur‟an. Sedangkan hadis-hadis belumlah di bukukan. Hadis-hadis hanya diriwayatkan dari mulut ke mulut, dari mulut guru ke mulut murid-muridnya, yaitu dari hafalan guru diberikannya kepada murid, sehingga menjadi hafalan murid pula dan begitulah seterusnya. Setengah sahabat dan pelajar-pelajar ada yang mencatat hadis-hadis itu dalam buku catatannya , tetapi belumlah berupa buku menurut istilah kita sekarang.

19 Yatim Badri. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011),

(25)

25 Ulama-ulama sahabat yang banyak meriwayatkan hadis-hadis ialah:

 Abu Hurairah (5374 hadis)

 Aisyah (2210 hadis)

 bin Umar (2210 hadis )

 Abdullah bin Abbas (1500 hadis)

 Anas bin Malik (2210 hadis)

 Ulama-ulama ahli fikih 20

Ulama-ulama sahabat yang sangat termasyhur dalam fiqih:

 Abu Bakar

 Umar bin Khatab

 Usman bin Affan

 Alibin Abu Thalib

 Siti „Aisyah

 Zaid bin Tsabit

 Ubaya bin Ka‟ab

 Mu‟az bin Jabal

Mereka itu adalah ahli ijtihad dan berani mengeluarkan pendapat, bila tak ada nas dari kitab dan sunah.

20 Yatim Badri. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2011),

(26)

26 ANALISIS PEMAKALH

Khalifah Abu Bakar As-Sidiq nama lengkapnya yaitu Abdul Ka‟bah bin Abi Quhafah lahir di Mekkah, Jazirah Arab (sekarang Saudi Arabia) oktober 573 dan meninnggal tanggal 23 agustus 634 madinah.

Sebagai pemimpin umat islam setelah rasul, Abu Bakar disebut khalifah Rasulullah ( Pengganti Rasul ) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut khalifah saja. Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah nabi wafat untuk menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan. Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia.

Dalam perjalanan hidup Abu Bakar beliau mengislamkan seluruh keluarganya yang tidak seorang pun mampu malakukan itu. Dan sebelum

meninggal kebijakan-kebijakan yang dilakukan Abu Bakar yaitu menumpas nabi palsu, memberantas kaum murtad, menghadapi kaum yang ingkar zakat,

mengumpulkan ayat-ayat Al-quran.

(27)

27 BAB III

PENUTUP KESIMPULAN

Abu Bakar Al-Sidiq menjadi khalifah melalui pproses pemilihan oleh

sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar yang berkumpul di balai kota Bani Sa‟idah,

Madinah.setelah mereka bermusyawarah cukup alot karena masing-masing pihak menginginkan jabatan khalifah maka akhirnya dengan semangat ukhwah Islamiyah yang tinggi, Abu Bakar terpilih sebagai khalifah.

Pola pendidikan pada masa Khulafah Abu Bakar Sidiq tidak jauh berbeda dengan masa nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan ajaran ajaran Islam yang bersumber pada Alquran dan Hadist Nabi.

(28)

28 DAFTAR PUSTAKA

Abudin, Nata.2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Media Group Grafindo. Al jazairi, Abu bakar. 2001. Ilmu dan Ulama. Pustaka Azzam.

Asrohah, Hanun. 2001 Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Wacana Ilmu.

Mahmudunnasir, Syed. Islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung, PT Remaja

Rosdakarya, 2005

Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2008

Syalabi, A. Sejarah dan Kebudayaan Islam 1, PT. Pustaka Al-Husna Baru.

Jakarta. 2003

Referensi

Dokumen terkait

Maka tidaklah mengherankan bila bagi Arendt yang menjadi ukuran keberhasilan seseorang dalam melakukan aksi (politik) adalah kebebasan (= mereka yang berpolitik mampu

Tempat : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Imam Muchtar, SH.. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal bentuk perkalian disebabkan karena masalah

Jawaban yang benar dituliskan sebagai 1,06 karena perbedaan 1 pada angka terakhir bilangan faktor yang turut dalam unsur pembagian (9,3) memberi kesalahan

Anesthesia Patient Safety Foundation (APSF) merekomendasikan penggunaan heat and moisture exchanging filter (HMEF) pada breathing circuit anestesi untuk tindakan anestesi

Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih elemen, komponen, atau subsistem

Di lahan kering masam Lampung Tengah, pem- berian dolomit tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar, bobot kering tajuk, dan tinggi tanaman pada fase berbunga,

Pada pengujian form enkripsi dapat dijelaskan bahwa proses penyandian yang telah dipilh berhasil dilakukan, dimana data yag ada pada textbox yaitu KAMI