• Tidak ada hasil yang ditemukan

Krisis dalam Sistem Finansial Internasio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Krisis dalam Sistem Finansial Internasio"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Krisis dalam Sistem Finansial Internasional

Disusun oleh:

Wulandari

Agis Fitrianti

Rudy Utama

I. Great Depression

Awal dari Great Depression berawal dari Perang Dunia I (PD I) tahun 1914-1918, dimana negara-negara yang terlibat PD I memerlukan dana yang besar untuk kebutuhan negaranya termasuk biaya perang. Pada saat itu negara maju menawarkan pinjaman dana dengan standar emas untuk nilai tukar. Amerika sebagai negara penganut standar emas bersedia memberikan pinjaman kepada negara-negara yang terlibat PD I dengan standar emas. Namun akibat dari PD I negara-negara peminjam tidak sanggup untuk mengembalikan hutang dalam bentuk standar emas sehingga negara Amerika sebagai negara donatur pinjaman menjadi kekurangan stok emasnya.

Tahun 1927 The Federal Reserve menurunkan suku bunga untuk mendukung Bank Inggris menerapkan standar emas. Akibat turunnya suku bunga banyak masyarakat yang meminjam uang ke bank untuk diinvestasikan ke bursa saham. Akibatnya terjadi ledakan spekulatif yang menggiring terjadinya gelembung ekonomi (economic bubble). Karena besarnya investor yang meminjam uang dibank dan diinvestasikan di pasar saham sehingga total pinjaman lebih besar dari uang yang beredar. Ketika tahun 1929 pasar saham jatuh akibat uang beredar sedikit karena banyak uang yang disimpan di pasar saham sehingga konsumsi turun.

(2)

keruntuhan pada bursa dan Black Tuesday (Selasa Hitam) yaitu saat kehancuran terjadi yang membuat panik hingga lima hari setelahnya.

Selain itu Peristiwa Great Depression terjadi di tahun 1929 hingga awal 1940, disebabkan karena lima faktor utama yakni meliputi:

1. Jatuhnya Bursa Saham (Stock Market Crash) di tahun 1929

Jatuhnya bursa saham Wall Street pada bulan Oktober 1929 di Amerika atau yang dikenal dengan Black Tuesday disinyalir sebagai penyebab utama dari Great Depression. P e r i s t i w a i n i m e n y e b a b k a n menyebabkan hampir seluruh pemegang saham mengalami kerugian yang ditaksir lebih dari empat milyar dolar Amerika. Pemerintah Amerika berusaha mengatasi dampak dari jatuhnya bursa saham dengan memaksa sebagian besar bank untuk tutup, akibatnya terjadi kepanikan yang efeknya tidak hanya dialami oleh penduduk Amerika melainkan sudah lintas negara. Kepanikan ini membuat masyarakat yang khawatir simpanan mereka di bank hilang berbondong-bondong mendatangi bank yang masih buka untuk dapat menarik uang simpanan mereka. Hal ini secara cepat berimbas pada terjadinya nasabah. Keadaan ini semakin memperburuk situasi karena mayoritas masyarakat kehilangan uangnya, dan sehingga kesulitan ekonomi tidak hanya dirasakan oleh negara melainkan sudah berdampak pada masyarakat luas.

3. Menurunnya daya beli masyarakat (Reduction in Purchasing)

(3)

4. Kebijakan tax tarif yang diterapkan pemerintah Amerika terhadap negara-negara Eropa Banyaknya bisnis di Amerika yang lumpuh akibat turunnya daya beli masyarakat membuat pemerintah Amerika Serikat memberlakukan Smoot-Hawley Tariff untuk melindungi sejumlah p e r u s a h a a n A m e r i k a y a n g m a s i h d a p a t b e r o p e r a s i . Smoot-Hawley Tariff i n i i n t i n y a a d a l a h memberlakukan pajak bea cukai impor yang tinggi terhadap sejumlah importir dari luar Amerika u n t u k m e l i n d u n g i p r o d u k s i d a l a m n e g e r i , n a m u n d i s i s i l a i n i n i j u g a b e r i m b a s p a d a melumpuhnya hubungan ekonomi antara Amerika dengan negara-negara Eropa.

5. Kondisi kemarau berkepanjangan (drought condition)

K o n d i s i i n i s e b e n a r n y a t i d a k m e m b e r i k a n e f e k l a n g s u n g t e r h a d a p t e r j a d i n y a Great Depression, namun secara tidak langsung kondisi ini menurut John Steinbeck dalam The Grapes of Wrath cukup berpengaruh karena kondisi kekeringan menyebabkan sektor pertanian yangdiharapkan dapat menopang kondisi perekonomian ketika mayoritas heavy industries lumpuhternyata juga tidak dapat berproduksi karena kekeringan menyebabkan daerah lembah di sekitar sungai Mississippi tandus dan tidak bisa ditanami.

II. Krisis Asia 1997

Krisis diawali dengan jatuhnya mata uang Baht Thailand pada juni 1997, akibat ulah para spekulan. Pada saat itu spekulan menjual mata uang Bath dengan harapan dapat menurunkan harga bath yang berharga 26 bath per 1 dollar amerika. Pada akhirnya keinginan para spekulan tersebut berhasil. Karena banyak bath yang keluar, maka pemerintah Thailand harus membeli mata uang bath dan menghabiskan cadangan sebesar US$6,8. Pada januari 1998, harga Bath jatuh dengan harga 54 bath per dollar Amerika. Jatuhnya mata uang bath dengan cepat diikuti jatuhnya mata uang Peso Filipina, Dollar Singapura dan Ringgit Malaysia yang terlihat sebagai sebuah efek domino, karena jatuhnya mata uang tersebut berantai antar satu sama lain.

Dampak Umum dari krisis Finansial Asia Terhadap Kawasan Asia Pasifik

(4)

Krisis finansial Asia membawa perubahan yang besar dalam wilayah asia pasifik. Dengan adanya krisis, paham – paham seperti kapitalisme dan demokrasi menyebar dalam pemerintahan seluruh negara.

Setelah krisis berlangsung banyak negara yang menggunakan paham kapitalisme sebagai sistem perekonomian yang digunakan. Negara – negara yang sekarang mendapat julukan NIC’s (New Industrial Countries) yaitu Korea selatan, Singapura, Hongkong, Taiwan sukses dalam membangun perekonomian wilayah. Bukan hanya negara – negara maju tersebut, negara – negara seperti Indonesia, Thailand juga mulai membuka perekonomian untuk menarik investor asing masuk untuk menanamkan modal. Seperti contoh dapat dilihat pada contoh berkembangnya bisnis properti di Indonesia yang diminati oleh para konglomerat dan bank – bank pemerintah. Perkembangan bisnis mulai berkembang pada tahun 2003. Nilai kapitalisme bisnis mengalami lonjakan pada tahun 2005 dengan harga Rp 91,01 triliun dan meningkat hampir 10 kali lipat dari tahun 2000 yang berjumlah 9, 51 triliun.

Selain menyebarnya paham kapitalisme, ideologi yang menjadi trend adalah penerapan demokrasi dalam sistem pemerintahan negara-negara asia, khususnya yang terkena dampak krisis terbesar seperti Indonesia, Malaysia dan Korea Selatan. Mayoritas sistem pemerintahan negara tersebut sebelum krisis merupakan pemerintahan yang bergaya otoritarianisme. Pemerintahan model tersebut sangat mengekang kebebasan dalam berpolitik. Media massa dilarang berbicara. Rakyat harus seminimal mungkin berperan dalam pemerintahan. Jika terdapat masalah dalam pemerintahan maka penyelesaian dengan cara militer yang otoriter.

Terjadinya krisis menjadi sebuah kesempatan untuk menumbangkan rezim otoritarian tersebut. Negara – negara tersebut mengalami perubahan rezim yang pada awalnya otoritarian berubah menjadi demokrasi. Seperti contoh krisis pada tahun 1998, menumbangkan rezim soeharto yang telah berkuasa hampir 32 tahun dalam pemerintahan Indonesia. Rezim tersebut tumbang pada saat kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 dan digantikan oleh wakil presiden yaitu BJ. Habibie dengan sistem pemerintahan yang berlandaskan demokrasi.

 Dampak ekonomi

(5)

Amerika Serikat dan menimbulkan hiper inflasi dan menghambat daya saing internasional sehingga krisis mata uang lama kemudian menjalar pada tingkat ekspor di Thailand yang menurun karena disebabkan oleh baht yang overvalued. Thailand kemudian dirugikan oleh penutupan 58 lembaga keuangan non-bank di Thailand karena bankrut. Lalu krisis mata uang menjalar lagi ke bursa saham, yaitu penurunan harga saham , yang diakibatkan oleh tingkat bunga tinggi sebagai reaksi kebijakan pemerintah dalam mengetatkan likuiditas.

Bukan saja hanya menyerang Thailand krisis moneter 1997, menjadi fenomena krisis moneter yang mendunia menjalar ke berbagai kawasan di Asia Pasifik seperti Kuala Lumpur, Jakarta, Manila dan bahkan Singapura. Kurs mata uang domestik terhadap dollar mengalami depresiasi hebat yang mencapai sepertiganya, yang dihitung melalui perhitungan IMF, atau dapat disebut terdepresiasi setengahnya bila dilihat dari perhitungan domestik. Di Malaysia, Mata uang dalam negeri (Ringgit) kehilangan hampir 27% nilainya dibanding dollar Amerika Serikat.

Di wilayah Korea, tingginya aliran modal asing yang masuk, membuat ekonomi Korea Selatan menjadi sensitif terhadap fluktuasi kepercayaan investor, apalagi ditambah dengan kekhawatiran investor terhadap krisis yang terus menerus menjalar. Selain itu, pesatnya pertumbuhan perbankan menyebabkan persaingan semakin ketat sehingga mendorong meningkatnya jumlah bank kecil yang jumlah modalnya dinilai berada di bawah standar modal minimum yang telah ditetapkan, hal ini terjadi di Indonesia tahun 1994 disaat pendirian bank swasta meningkat tajam, hingga mengungguli Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Krisis moneter yang menular sangat cepat terutama di kawasan Asia Pasifik, memaksa negara-negara kawasan menjadikan International Monetary Fund (IMF) sebagai rezim moneter yang diharapkan untuk membantu keluar dari krisis.

Keterlibatan Krisis Asia terhadap Amerika Serikat

(6)

1. Pasar finansial merupakan sebuah kesatuan yang saling berkaitan, sehingga apa yang terjadi dalam pasar finansial Asia, kemudian akan mempengaruhi pasar finansial Amerika Serikat.

2. Bank dan perusahaan milik Amerika Serikat merupakan investor dan kreditor yang signifikan di dalam kawasan Asia di mana hal ini berpengaruh pada perusahaan Amerika Serikat.

3. Berusaha memperbaiki dan memberikan solusi terhadap kerugian yang diakibatkan oleh program restrukturisasi IMF.

4. Kekacauan krisis finansial mempengaruhi impor dan ekspor Amerika Serikat yang ditandai dengan arus modal dan nilai dari dollar Amerika Serikat.

5. Krisis finansial menunjukkan kelemahan dari banyak institusi finansial di Asia.

III. Krisis 2008

Berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage default) di Amerika Serikat (AS), krisis kemudian menggelembung merusak sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia. Secara beruntun menyebabkan effect domino terhadap solvabilitas dan likuiditas lembaga-lembaga keuangan di negara negara tersebut, yang antara lain menyebabkan kebangkrutan ratusan bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan asuransi. Krisis kemudian merambat ke belahan Asia terutama negara-negara seperti Jepang, Korea, China, Singapura, Hongkong, Malaysia, Thailand termasuk Indonesia yang kebetulan sudah lama memiliki surat-surat beharga perusahaan-perusahaan tersebut.

(7)

memadai (ninja loan yaitu pinjaman terhadap nasabah yang no income, no job, & no asset). Kredit perumahan ini kemudian disekuritisasi secara hibrid agar lebih menarik bagi investor yang terdiri dari bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan asuransi. Celakanya, banyak kredit tak terbayar dalam jumlah besar dan merata. Akibatnya, bank-bank kesulitan untuk membayar dan investor dengan cepat menarik dananya dari produk-produk perbankan disaat harga masih tinggi sehingga hal ini memacetkan perputaran uang di pasar hipotik. Hal ini menyebabkan pula struktur pasar uang yang produknya saling terkait satu sama lain menjadi terganggu. Termasuk juga jaminan obligasi utang (collaterlaised debt obligation/CDO) sebagai bentuk investasi kolektif dari sub-prime mortgage.

Lehman Brothers mengumumkan kerugian bertahap sebelum akhirnya bangkrut. Pada 16 Juni 2008, perusahan itu mengumumkan kerugian senilai 2,8 miliar dolar AS untuk paruh dua 2008. Dilanjutkan dengan kerugian sebesar 3,9 miliar dolar AS pada paruh ke-tiga 2008 (10 September) dan berujung pada pengumuman kepailitannya pada 15 September 2008. Keguncangan serupa juga dialami secara hampir bersamaan oleh Merryl Linch, Citigroup, AIG dan berbagai lembaga keuangan besar lain.

Ini berimbas ke pelemahan sektor riil dengan kebangkrutan berbagai perusahan besar di AS seperti General Motors, Ford, dan Chrysler sehingga mengancam kelangsungan kerja ribuan karyawannya. Benar saja, tingkat pengangguran di AS meningkat mencapai 6,7% seiring dengan peningkatan pesimisme di kalangan konsumen dan investor sepanjang kurun September – November 2008. Itu merupakan tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesar dalam 34 tahun terakhir. Tercatat 533.000 karyawan di-PHK dan mencapai total 1,91 juta orang pada tahun 2008. (sumber: departemen tenaga kerja AS). Seiring dengan itu, pada 30 November 2008, pemerintah AS juga mengumumkan penurunan nilai real PDB untuk paruh III 2008 sebesar 0,3%.

(8)

September 2007 oleh Bank Sentral Inggris (Bank of England), Northern Rock akhirnya di-nasionalisasi pada 17 Februari 2008 untuk mencegah dampak sistemik perekonmian di Inggris. Sejak kejadian itu, beberapa bank di Inggris juga di-nasionalisasi. Pemerintah mengambil sebagian porsi saham di bank-bank swasta tersebut sebagai bagian dari program rekapitalisasi. Kasus Bank Northern Rock ini menjadi satu kasus pelajaran penting bahwa bank berskala kecil pun dapat menimbulkan dampak psikologis negatif di masyarakat.

Kondisi buruknya perekonomian dunia diperjelas dengan rilis dari Lembaga Moneter Internasional (IMF) pada 6 November 2008 yang memprediksi pertumbuhan ekonomi negatif untuk Amerika Serikat (-0,7), empat negara di Eropa (-0,5) dan Inggris (-1,3) untuk tahun 2009. Tampak pula tren penurunan pertumbuhan negara-negara tersebut sejak 2007 hingga 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan debit air pada setiap elemen pipa dan beberapa kandidat diameter pipa yang akan dipakai, maka dapat dihitung kehilangan energi pada setiap elemen pipa

Penuntun Praktikum Farmasi Praktis, Fakultas Farmasi, Universitas Andalas Page 6 RESEP YANG LENGKAP1. Suatu resep disebut lengkap apabila

Para akhli Psikologi dan pendidikan pada umumnya berkeyakinan bahwa dua orang anak (yang kembar sekalipun) tidak pernah memiliki respon yang sama persis terhadap situasi

312 JAMBI KOTA SUNGAI PENUH SUNGAI PENUH SUNGAI JERNIH 2012 1- IDB Audit Wajar tanpa syarat Tidak Memadai Sangat Baik 313 SUMATERA SELATAN KOTA LUBUKLINGGAU LUBUK LINGGAU UTARA 1

Bragastio Sidharta, Sp.M, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan waktunya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.. Isbandiyah, Sp.PD, selaku

Dalam penelitian ini gaya belajar yang dimaksudkan adalah kecendrungan masing masing individu untuk menggunakan perangsang atau alat indra tertentu untuk menyerap

Pada variabel ini, narasumber diberikan beberapa pertanyaan mengenai jenis model pendapatan yang diterima oleh PT INTI dalam menjual produk smart light , sumber